NovelToon NovelToon

Love Letter

Prolog

Pagi yang indah bagi seorang gadis manis, dia adalah Xiau yu.

pagi itu Xiau yu sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja disebuah perusahaan di kota A. Xaiu yu hanyalah seorang pegawai, tapi dia sangat menikmati pekerjaannya.

Dia juga wanita mandiri, dikota A, Xiau yu hanya tinggal sendiri. Dia menyewa sebuah rumah kontrakan yang kecil. Hanya mempunyai satu kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu dan dapur yang kecil. Dengan gajinya Xiau yu hanya mampu menyewa rumah kecil di pinggir kota A.

Xiau yu hanyalah gadis yang berasal dari desa, begitu lulus kuliah dia segera berangkat ke kota untuk mengadu nasib. Impian terbesarnya adalah membawa keluarganya pindah dari desa ke kota.

Xiau yu mempunyai teman masa kecil yang dia sukai dikota yang bernama Michael Guan.

Michael Guan adalah teman masa kecilnya yang telah duluan mengadu nasib dikota. Michael juga mengajak Xiau yu bekerja disana, oleh karena itu Xiau yu segera berangkat ke kota dan menemui Michael.

Michele bekerja disebuah perusahaan asing yang besar sedangkan Xiau yu bekerja disebuah perusahaan yang kecil. Walaupun begitu Xiau yu sangat menikmati pekerjaannya.

Setelah selesai merapikan diri Xiau segera bergegas ke dapurnya yang kecil dan membuat sepotong sandwich disana. Xiau memakan sandwichnya dan segera bergegas keluar. Dia harus segera berangkat untuk mengejar kereta pagi, jika tidak dia akan terlambat datang ke kantornya.

Xiau yu mengambil sepedanya yang dia senderkan dibelakang pintu. Walaupun Xiau yu berparas cantik tapi sesungguhnya dia adalah gadis yang tomboy.

Untuk segera sampai di stasiun kereta Xiau yu memilih menggunakan sepedanya untuk menghemat waktu lagi pula jarak dari rumahnya ke stasiun cukup lumayan jauh, jika dia harus naik bis lagi biaya hidupnya sebulan tidaklah cukup dari gajinya. Oleh karena itu Xiau yu berusaha menghemat pengeluarannya.

"Pagi Xiau yu." sapa bibi tetangga rumahnya.

"Pagi bibi." sapanya kembal sambil tersenyum dengan mansi.

"Wah, hari ini seperti biasa kamu cantik sekali." puji bibi tetangga rumahnya

"Terima kasih bibi." jawab Xiau yu sambil tersipu malu.

"Aku berangkat dulu ya bi, takut ketinggalan kereta." kata Xiau yu sambil melambaikan tangannya.

Xiau yu menggoes sepedanya dengan cepat. Untuk mencapai stasiun tidaklah mudah, dia harus melewati jalanan yang macet. Oleh karena itu dia memilih menggunakan sepeda untuk mencapai stasiun supaya tepat waktu.

Setelah hampir tiba di stasiun Xiau yu harus menyebrang jalan menantang mobil yang berlalu lalang. Xiau yu menelan ludahnya, sebenarnya dia tipe orang yang takut menyebrang jalan tapi karena dia bertekad hidup mandiri maka dia memutuskan untuk melawan semua rintangan didepannya.

Xiau yu mencari kesempatan untuk menyebrang jalan, mobil yang berlalu lalang tidak ada yang melambat karena disitu memang bukan tempat penyebrangan.

Zebra cross disana cukup jauh, oleh sebab itu banyak yang memilih menyebrang jalan disana untuk menghemat waktu supaya segera tiba ditempat tujuan masing-masing.

Setelah beberapa menit terlihat mobil tidak begitu padat lagi, Xiau yu segera memberanikan diri menyebrang jalan menggunakan sepedanya.

Dia memacu sepedanya agar cepat melintas dijalanan besar itu, Xiau yu tidak lagi melihat disekelilingnya dan tiba-tiba bunyi klakson sebuah mobil mewah berbunyi, Xiau yu begitu kaget, dia tidak bisa menghentikan laju sepedanya karena begitu panik.

Keseimbangannya hilang, lXiau yu terjatuh kejalan dan sepedanya menabrak sisi mobil mewah yang berhenti mendadak didekatnya.

Xiau yu meringis kesakitan merasakan sakit dibokongnya yang terhempas mengenai aspal jalan. Sambil memegangi bokongnya yang sakit Xiau yu segera bangkit berdiri.

Tiba-tiba seorang pria yang tampak berwibawa keluar dari mobil mewah itu. Pria itu terlihat seperti supir pribadi, dengan cepat pria itu melangkah ke arah Xiau yu.

"Nona, anda harus hati-hati saat menyebrang jalan dan tolong anda ganti rugi atas kerusakan mobil bos saya. Sambil menunjuk ke arah mobil yang rusak akibat ditabrak sepeda Xiau Yu.

Xiau yu menelan ludahnya dengan kasar saat melihat sebuah goresan dibadan mobil yang terkena sepedanya.

"Pak, maafkan saya. Berapa saya harus membayar kerusakan mobil ini?" tanya Xiau yu sambil tersenyum manis.

"Nona, harusnya kamu bisa menebak sendiri berapa harga perbaikan mobil mewah bos saya. Anda harus membayarnya segera kalau tidak bos saya akan marah." kata supir itu lagi.

"Maaf pak, saya sedang buru-buru dan tidak membawa uang. Tolong beri saya nomor telephone bapak, nanti setelah ada uang saya akan segera menghubungi bapak." pinta Xiau yu sambil memasang tampang memelas.

"Tidak bisa nona, aku sudah kenal banyak orang seperti nona! Jika sudah dibiarkan pergi maka nona akan menghilang dan tidak bertanggung jawab." kata supir itu sambil menatap tajam ke arah Xiau yu.

"Tapi pak, aku benar-benar tidak membawa uang. Aku juga sedang terburu-buru untuk kekantor, bapak bisa pegang omongan saya, saya tidak akan kabur." kata Xiau yu meyakinkan tapi supir itu tetap menolak.

Sedangkan didalam mobil seorang pria tampan memandang kearah mereka sambil berdecak kesal. Pria itu segera keluar dari mobil mewahnya dan berjalan mendekati supirnya.

"Apa belum selesai?" tanya pria itu sambil berkacak pinggang.

Xiau yu menoleh dan melihat pria itu, seorang pria asing yang tampan dengan pakaian setelan jas mahalnya, rambut hitamnya rapi tersisir ke belakang dan wajah maskulinnya sungguh tampan.

"Sorry sir, wanita ini tidak mau ganti rugi" kata supirnya.

Michael smith membuka kaca mata hitamnya dan memperlihatkan mata birunya yang seperti samudra dan melihat kearah Xiau yu sejenak.

"Jika dia tidak mau ganti rugi ambil kartu identitasnya, jika dia tidak mau juga laporkan kepolisi dan bergegaslah, aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni gadis ini" katanya dengan dingin.

Xiau yu terpana dan terpesona dengan ketampanan pria itu, apalagi mata birunya, benar-benar mempersona.

"Baiklah nona, berikan kartu identitas anda atau saya akan panggil polisi kemari." kata supir itu.

Xiau yu segera memberikan kartu identitasnya, dia tidak punya pilihan dan dia tidak ingin jika sampai diseret oleh polisi.

"Jika Nona sudah ada uang segera hubungi ke sini" kata supir itu sambil memberikan sebuah kartu nama dan berlalu pergi.

Xiau yu mengangguk pelan, dia masih berdiri disana sambil memandangi mobil mewah itu berlalu pergi.

Setelah itu dia segera bergegas menghampiri sepedanya yang telah dijatuhkan oleh supir tadi kepinggir jalan.

"Ini gara- gara kau!" katanya kesal sambil menunjuk ke arah sepedanya.

Xiau yu menghembus kan nafasnya dengan berat dan mengambil sepedanya.

"Pagi yang sial." ucapnya dalam hati.

Dari mana dia bisa mendapatkan uang yang banyak untuk mengganti mobil pria tadi?

Tapi dia tidak akan menemukan solusi dijalanan itu dan sebaiknya dia segera bergegas ke arah stasiun karena waktunya sudah terbuang banyak yang dipastikan dia sudah terlambat ke kantor.

Surat yang terkirim

Pagi itu Xiau yu benar-benar terlambat, teman-temannya menatapnya dengan heran, tidak biasanya gadis yang dikenal sangat disiplin bisa datang terlambat.

"Hei, gadis tomboy, tumben terlambat?" tanya Zin Ai sambil menepuk pundak sahabatnya dengan pelan.

Zin Ai adalah salah satu teman baiknya dikantor dan Xiau yu melihat kearah sahabatnya dengan senyum diwajahnya.

"Aku lagi sial hari ini." jawabnya.

"Kenapa??" tanya Zin Ai penasaran.

"Tidak apa-apa, sebaiknya kembali bekerja." jawabnya karena dia malas memikirkan kejadian tadi pagi apalagi harus memikirkan masalah ganti rugi, masalah ini bisa membuat konsentrasinya dalam bekerja hancur berantakan.

"Hei, sebenarnya bos memanggilmu." kata Zin Ai.

Xiau yu mengernyitkan dahinya, memanggilnya? Ada apa? Jangan bilang dia akan dipecat karena terlambat.

"Kenapa?" tanyanya penasaran.

"Tadi pagi bos kemari mengumpulkan semua karyawan dan meminta seseorang untuk menemaninya untuk menemui seorang pengusaha yang mau bekerja sama dengan perusahaan ini. Karena kau belum datang jadi kami semua mengusulkan dirimu yang akan menemani bos." jelas Zin Ai.

"Kok milih aku? Seharusnya bos tahu jika aku tidak pandai berbicara didepan orang lain." Xiau yu tampak cemas.

"Itu dia, karena tidak ada yang mau jadi semua mengusulkan jika kamu yang akan menemani bos apalagi kau belum datang." jelas Zin Ai dengan senyum diwajahnya

"Kenapa bos bisa setuju saja?" tanya Xiau yu lagi.

"Karena semua mengusulkan kamu jadi bos juga sepakat apalagi kamu belum datang jadi jangan salahkan kami yang memilihmu." ucap Zin Ai dan lagi-lagi senyum menghiasi wajahnya.

Xiau yu mengacak rambutnya, frustasi! Jujur saja dia tidak percaya diri apalagi dia belum lama bekerja diperusahaan itu. Bagaimana jika dia membuat kesalahan nantinya?

"Bagaimana ini, aku belum pernah melakukan hal seperti ini, bagaimana jika aku membuat kesalahan." gumamnya.

Xiau yu segera bangkit berdiri dan berjalan menuju keruangan bosnya, dia harus berbicara pada bosnya supaya tidak memilihnya.

Saat sudah tiba didepan pintu ruangan bosnya, Xiau yu mengetuk daun pintu itu dengan pelan.

"Masuk." terdengar suara bosnya dari dalam sana.

Perusahaan itu dipimpin oleh seorang wanita yang berkarisma, walaupun perusahaan itu baru berdiri dua tahun tapi banyak perusahaan-perusahaan besar yang mau bekerja sama dengan perusahaan itu.

Xiau yu segera membuka pintu dan masuk kedalam ruangan bosnya dan pada saat dia sudah berdiri didepan meja bosnya, Xue li mendongak melihat bawahannya yang tampak gugup.

"Bos memanggil saya?" tanya Xiau yu.

"Benar, duduklah."

Xiau Yu segera duduk dan pada saat itu, Xue Li melemparkan sebuah dokument diatas mejanya.

"Pelajari ini dan minggu depan kamu ikut saya untuk bertemu dengan Mr Smith untuk membicarakan bisnis."

Xiau yu menelan ludahnya dengan kasar, apa bosnya tidak salah memilih orang?

"Bos, kenapa harus saya? Anda tahu saya bukan orang yang pandai berbicara jadi saya takut akan mengecewakan anda nantinya."

Xue Li menatap Xiau yu dan tersenyum ke arah karyawannya itu.

"Kamu tenang saja, aku memilih kamu bukan tanpa alasan! Kamu tidak perlu banyak bicara, cukup temani aku saja." ucap bosnya.

Xiau yu bernafas lega, untungnya dia hanya menemani bosnya saja.

"Jika begitu aku akan mempersiapkan diri." ucapnya sambil mengambil dokumen yang dilemparkan oleh bosnya tadi.

"Bagus, Jika begitu kembalilah bekerja." kata Xue Li.

Xiau yu mengangguk dan segera undur diri, dia segera kembali kemejanya dengan perasaan gembira.

Walaupun pagi ini ada insiden kecil tapi dia tetap senang karena bosnya telah mempercayainya.

Xiau Yu duduk diatas kursinya sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, dia mengambil amplop pink dan melihatnya. Didalam sana ada surat yang telah lama dia tulis dan surat itu untuk seseorang yang sudah lama dia sukai.

"Apakah harus sekarang? Apakah kak Michael mau menerimaku??" ucapnya dalam hati.

Tapi dia merasa ini adalah waktu yang baik dan tepat untuk memberikan surat cintanya untuk Michael teman masa kecilnya.

Xiau yu melihat surat itu kembali dan lagi-lagi hatinya ragu, dia menyelipkan amplop pink itu dibawah dokumen yang dia bawa tadi.

Xiau yu bangkit berdiri dan berjalan menuju kearah pantri kecil yang disediakan oleh kantor. Dia mengambil gelas dari dalam lemari dan membuat segelas kopi untuk menenangkan pikirannya yang sedang bimbang dan setelah kopinya jadi Xiau yu segera kembali kemejanya.

"Lebih baik aku tidak mengirimkan surat itu hari ini." katanya dalam hati.

Xiau yu membuka dokumennya hendak mengambil surat yang dia letakkan tadi tapi matanya terbelalak kaget karena dia tidak mendapati suratnya ada disana.

Xiau yu mengacak-acak barang-barang yang ada di atas mejanya tapi dia tidak menemukan surat itu disana.

"Dimana suratku?" tanyanya dalam hati.

Xiau yu benar-benar panik karena tidak mendapati suratnya, dia kembali bangkit berdiri dan berjalan ke arah Zin Ai yang duduk tidak jauh darinya.

"Ai, apa kamu tadi kemajaku?' tanyanya.

"Tidak, memangnya kenapa?" Zin ai menatap sahabatnya dengan penuh tanda tanya.

Xiau yu tampak ragu, tapi kemudian dia berkata:

"Suratku hilang, apa kau ada melihatnya?"

"Apakah surat penting?" Zin Ai menatap sahabatnya dengan lekat.

"Tidak!" jawab Xiau Yu dengan senyum diwajahnya.

"Mungkin suratmu dibuang oleh Office boy."

Xiau yu menghela nafasnya dengan berat, mungkin saja.

"Mungkin kau benar, terima kasih dan maaf sudah mengganggu." ucapnya dan dia segera melangkah kembali kemejanya.

"Sama-sama." Zin Ai sambil kepergian sahabatnya dengan bingung.

Jika memang dibuang oleh office boy tidak masalah baginya, mungkin itu yang terbaik karena dia juga takut jika surat itu diterima oleh Michael, pria itu tidak mau menerimanya dan hal itu bisa membuat persahabatan mereka yang terjalin sejak kecil menjadi renggang.

Xiau yu kembali menatap layar komputer karena dia sudah siap bekerja tapi tiba-tiba saja, seseorang menepuk pundaknya.

"Nona Xiau suratmu sangat cantik." ucap orang itu.

Xiau yu menoleh kebelakang,dia kaget melihat seorang office boy sedang membicarakan suratnya.

"Dimana suratku?" tanyanya dengan cepat.

"Sudah saya kirimkan lewat pos." jawab office boy itu.

"Apa??" Xiau yu sangat kaget sedangkan office boy itu hanya mengangguk.

Xiau yu jadi was-was dan takut, hatinya yang semula telah siap tiba-tiba menjadi ciut.

"Bagaimana jika Michael membaca suratnya?" ucapnya dalam hati dan jujur saja dia jadi takut.

"Anda kenapa nona Xiau?" tanya office boy itu.

"Tidak, terima kasih sudah membantu ku mengirimkan surat itu." jawabnya sambil berusaha tersenyum.

Office boy itu segera berlalu pergi untuk kembali bekerja sedangkan Xiau yu dipenuhi dengan ketakutan. Rasa kepercayaan dirinya hilang seketika.

"Bagaimana jika Michael tidak menyukaiku? Aku benar-benar tidak ingin membuat hubungan persahabatan kami menjadi retak." pikirnya.

Xiau yu memejamkan matanya dan mencoba menenangkan kegelisahan dihatinya.

"Mungkin aku harus menjelaskan kepada kak Michael nanti." pikirnya dalam hati.

Hari itu Xiau yu lewati dengan rasa bimbang dan sesekali, dia menatap layar ponselnya karena dia takut jika Michael tiba-tiba menghubunginya dan meminta penjelasan.

Dia juga merutuki kebodohannya yang menyimpan surat penting begitu sembarangan.

Dia harap surat itu tidak sampai kepada Michael tapi sungguh dia tidak tahu, jika surat itu memang sudah tiba dialamat yang tertera diatas amplop pink.

Salah kirim

Ditempat lain, seorang pria menatap ke arah amplop pink yang terletak di meja kerjanya. Pria itu adalah Michael smith.

Sejam yang lalu sekretarisnya mengantarkan sebuah surat yang dikirimkan kurir untuknya karena nama Michael terukir didepan amplop berwarna pink itu.

Michael smith adalah pria kaya pewaris tunggal keluarga Smith, baginya tidak akan kekurangan satu wanitapun disisinya.

Sudah banyak wanita yang dia kencani dan semua wanita itu blak-blakan meminta dijadikan pacar atau simpanannya.

Wanita mana yang tidak mau jadi pacarnya, jika bisa bersanding dengan Michael Smith mereka tidak perlu kawatir akan materi seumur hidup mereka.

Michael kembali melihat ke arah amplop pink itu dan bergumam.

"Siapa yang bermain surat-suratan dijaman seperti ini."

Dia segera mengambil amlop itu dan dengan segera membukanya, dengan tatapan tajamnya, Michael membaca isi surat yang ditulis menggunakan tangan.

..."Untuk kak Michael. Aku bukanlah apa-apa dan mungkin aku tidak secantik seperti para wanita yang ada disisimu. Mungkin sampai saat ini kak Michael masih menganggap aku sebagai sahabat baik dan kau selalu menjagaku dan aku sangat berterima kasih tapi aku sudah lama memendam rasa sukaku padamu. Rasanya aku tidak rela jika ada wanita lain disampingmu jadi kak Michael, bisakah aku menjadi orang spesial di hatimu? Dan maukah kau menerima rasa sukaku terhadapmu yang sudah aku pendam sekian lama? Aku menunggu jawaban darimu." Xiau yu....

Michael mengerutkan dahinya, mengingat-ingat apakah ada wanita kencannya yang bernama Xiau yu?

Dia memasukkan kembali surat itu kedalam amplop dan masih memegangnya.

Michael mengingat-ingat nama wanita yang menulis surat itu dan segera berjalan ke arah meja, dia juga membuka laci mejanya dan mengambil sesuatu dari sana.

"Xiau yu." gumamnya pelan sambil melihat sebuah kartu identitas yang diberikan supirnya tadi pagi.

"Apakah wanita yang sama?" tanyanya dalam hati.

Dia kembali meletakkan surat dan kartu identitas itu secara bersamaan didalam laci dan setelah itu, dia segera keluar dari ruangannya.

Sedangkan saat itu Xiau yu sedang modar mandir didalam kamarnya dan tampak gelisah, dalam hatinya bertanya-tanya, mengapa sampai sekarang Michael belum juga menghubunginya dan menanyakan perihal surat itu?

Xiau yu mengambil ponselnya dan dengan ragu gadis itu membuka layar ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Halo." terdengar suara seorang pria.

Xiau yu mengigit bibir bawahnya dan memberanikan diri untuk berbicara, walaupun dia sedikit takut tapi dia mencoba memberanikan diri.

"Halo kak Michael, ini aku."

"Xiau yu, ada apa?"tanya Michael Guan.

"Anu kak?" Xiau yu menggantung pertanyaannya karena dia benar-benar ragu.

"Ada apa?" tanya Michael penasaran.

"Kabar kakak bagai mana?" Xiau Yu mengalihkan pembicaraan karena dia ragu untuk menanyakan perihal suratnya.

"Aku baik-baik saja, apa kau mencariku hanya untuk menanyakan kabarku saja?"

Xiau yu menelan ludahnya dengan kasar, sebaiknya dia memberanikan diri.

"Anu kak, apa kau mendapat kiriman hari ini?" tanya Xiau yu dengan ragu.

"Tidak ada! Apa kau mengirimkan barang untukku?" tanya Michael penasaran.

"Tidak kak! Aku hanya mengira jika ada barangku yang terkirim ketempat kak Michael." jawab Xiau Yu dengan cepat dan dia tampak bernafas dengan lega.

"Tidak ada." jawab Micjael lagi.

"Baiklah jika begitu, maaf telah mengganggu waktu kakak, aku tutup ya telephonnya." kata Xiau yu lagi sambil memutus panggilannya.

Xiau yu sangat senang jika suratnya tidak sampai pada Michael, tapi dalam hati dia juga bertanya-tanya kemana surat nya terkirim?

"Yah, jika ada yang menerimanya pasti juga dibuang." pikirnya.

Setidaknya malam itu Xiau yu dapat tidur dengan nyenyak tanpa dihantui rasa kawatir dan permasalahan suratnya yang terkirim entah kemana sudah dia lupakan sampai pada akhirnya dia harus pergi untuk menemani bosnya untuk menemui rekan bisnis baru bosnya.

Satu minggu telah berlalu dan dia tidak memikirkan masalah surat lagi dan saat itu, Xiau yu sudah berdandan sangat cantik, dia memakai dress biru panjang dengan memperlihatkan bahunya yang putih mulus.

Sore itu Xiau yu sangat bersemangat mempersiapkan diri untuk menemani bosnya menemui seorang pengusaha muda yang hendak menanamkan modal diperusahaan bosnya.

Xiau yu memakai riasan tipis yang membuat wajahnya tambah manis, untuk sentuhan terakhir gadis itu memoleskan lipstik warna pink di bibirnya.

Rambutnya yang pendek diberi jepitan berbentuk bunga berwarna biru mempercantikan penampilannya.

"Perfect." katanya memuji dirinya sendiri.

Setelah selesai berdandan Xiau yu segera melangkah keluar, dia tidak perlu repot untuk naik taxi karena bosnya akan menjemputnya.

Xiau yu berjalan melewati gang-gang sempit dan saat itu dia memakai sepatu berhak pendek saja karena dia memang tidak punya sendal hak tinggi.

Begitu sampai dimobil bosnya ternyata Xue li telah menunggu didalam mobil.

Ayo cepat!" ajak bosnya dengan tidak sabar.

"Iya bos." jawab Xiau yu sambil naik kedalam mobil.

Xue li melihat sepatu yang Xiau yu pakai dan tampak tidak puas.

"Penampilanmu sudah oke, tapi apa-apan sepatu jelekmu itu?" kata bosnya.

"Maaf bos, saya hanya punya ini dan tidak memiliki yang lebih bagus lagi!" katanya sambil tertunduk malu.

"Ck, kau ini!" Xue li memutar tubuhnya kebelakang dan mengambil sebuah kotak di jok belakang mobilnya.

"Nih." ucapnya sambil menyodorkan kotak sepatu kearah Xiau yu.

"Apa ini bos?" tanya Xiau yu bingung.

"Pakai itu, jangan membuatku malu dengan sepatu bututmu itu." ucap bosnya dengan tajam.

Xiau yu membuka kotak itu dan melihat high heels berwarna biru muda didalam sana.

"Terima kasih bos." kata Xiau yu.

Sebenarnya Xiau yu ragu untuk memakai high heels itu karena haknya yang begitu tinggi tapi dia juga tidak mau mempermalukan bosnya nanti.

Setibanya mereka ditempat tujuan, Xiau yu dan Xue li segera turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam, Xue Li mengundang Michael Smith bertemu disebuah hotel terbaik yang ada dikota itu.

Sebelum Xiau yu mengikuti bosnya masuk kedalam ruangan dimana mereka bertemu, dia pamit sebentar pergi kekamar kecil.

Xiau yu melihat kembali wajahnya dicermin, gadis itu memegangi dadanya yang terasa gugup dan menarik nafasnya dan setelah meyakinkan dirinya, Xiau yu segera keluar karena dia harus ada bersama dengan bosnya sebelum tamu datang

Xiau yu berjalan dengan terburu-buru pasalnya dia tidak ingin bosnya menunggu lama, dia begitu sibuk memegangi bagian bawah gaunnya yang panjang, dengan high heels yang tinggi membuatnya kesulitan berjalan. Dia hampir terpeleset berkali-kali dan untunglah Xiau yu masih bisa mengendalikan diri.

Xiau yu berlari kecil sambil melihat jam dipergelangan tangannya, dia berlari tanpa melihat disekitarnya dan dari arah yang berlawanan tampak seorang pria memakai jas putih bersih sedang melangkahkan kakinya yang panjang ke arah yang sama dengannya.

Xiau yu terus berlari dengan high heelsnya yang berdecit diatas lantai dan pada saat dia melihat pria itu dia tidak bisa lagi menghentikan langkahnya. Lantai yang licin dan High heels yang dipakainya membuatnya menabrak pria itu dengan keras.

Xiau yu merasakan tubuhnya jatuh dan memejamkan matanya sambil berteriak. Dia pikir tubuhnya pasti jatuh diatas lantai tapi dia merasakan tubuhnya menindih tubuh seseorang.

Xiau yu membuka matanya perlahan dan pandangannya beradu dengan sepasang mata biru yang indah, bukan itu saja, dia sangat kaget karena bibirnya beradu dengan bibir pria itu, tidak mungkin!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!