NovelToon NovelToon

My Step Mother

Ilona Jannie Kaitlyn

Hai semua,terima kasih yang sudah mampir di cerita kedua saya.

Jangan lupa like,komen,vote dan hadiahnya..Selamat membaca semoga suka dan terhibur dengan cerita kedua saya ini🤗

Di sebuah rumah yang sangat mewah dan megah,sedang dilaksanakan sebuah akad nikah.

"Bagaimana para saksi,sah?"Ucap pak penghulu.

"Sah!!"Jawab serentak semua orang-orang yang hadir di acara akad nikah itu.

Air mata seorang gadis cantik yang ada di sana pun menetes membasahi pipinya,gadis itu segera berdiri dari duduknya dan berlari menuju kamarnya yang berada di lantai 2 rumah itu tanpa memperdulikan orang-orang yang berada di sana.

Para orang-orang yang hadir di sana saling berpandangan,begitupun pasangan suami istri yang baru menikah ini tadi.

"Sebentar ya,aku lihat Ilona dulu."Ucap sang mempelai pria yang tak lain adalah papa Ilona,gadis yang berlari menuju kamarnya tadi.

Papa Ilona yang bernama pak Anders itu pun segera pergi menyusul Ilona ke kamarnya.

Sesampainya di depan pintu kamar Ilona pak Anders mengetuk pintu kamar Ilona yang dikunci.

Tok

Tok

Tok

"Ilona buka pintunya,ini papa!!!"Ucap pak Anders masih dengan mengetuk pintu kamar Ilona.

Tak ada tanda-tanda Ilona akan membuka pintu kamarnya,pak Andres berhenti mengetuk pintu dan hanya berdiri diam sambil menatap pintu kamar Ilona.

"Mas."Panggil istrinya yang baru dia nikahi tadi,Adelia Calista namanya.

Pak Anders menoleh kearah istrinya dan tersenyum sekilas.

"Ilona enggak mau keluar?"Tanya Adelia,pak Anders hanya menggeleng.

"Yasudah,mungkin Ilona masih butuh waktu untuk menerima aku.Kita jangan paksa dia,nanti pasti lama-kelamaan sikap Ilona akan berubah menjadi lebih baik dan menerima aku sebagai ibu tirinya."Ucap Adelia tersenyum.

"Terima kasih ya,kamu sudah mau mengerti keadaan aku."Ucap pak Anders.

"Iya,yasudah ayo kita turun.Orang-orang yang berada di bawah nungguin kita."

Akhirnya pak Anders dan Adelia pun turun ke bawah dan menemui tamu-tamu yang hadir.

Di dalam kamar Ilona

Ilona sedang berdiri di depan jendela kamarnya sambil memegang sebuah foto yang diletakkan di sebuah figura,di dalam foto itu terlihat ada Ilona,pak Anders dan ibu kandung Ilona yang sedang berfoto bersama dengan raut muka bahagia saat liburan tahun kemarin ke Eropa.

"Ma,Ilona kangen sama Mama.Papa jahat ma,papa nikah lagi.Ilona gak suka sama ibu tiri Ilona."Gumam Ilona sambil mengusap-usap wajah sang Mama di foto itu sambil berderai air mata.

Meeeoongg

Tiba-tiba saja kucing laki-laki Ilona yang berbulu hitam dengan penampilan yang sedikit menyeramkan sudah berdiri di depan kaki Ilona.(menurut ku😂).

Ilona melihat ke bawah dan menatap kucingnya begitupun kucingnya menatap Ilona,seolah-olah tahu jika Ilona sedang merasa sedih.

Ilona berjongkok dan mengelus-elus kepala kucing itu,kucing yang sangat Ilona sayangi.

Ilona memberikan nama Milo kepada kucingnya,dimana ada Ilona disitu pasti ada kucingnya.

Kemanapun Ilona pergi dia akan selalu mengajak Milo kucingnya,ke kampus,ke cafe bertemu dengan teman-temannya,bahkan pergi ke pesta pun Ilona akan mengajak Milo.

Kucing yang dipelihara Ilona adalah jenis kucing Maine Coon.

Maine Coon dijuluki sebagai kucing raksasa.Badannya tinggi, berotot, dan bertulang besar.Panjang tubuh Maine Coon jantan dewasa bisa mencapai 1 meter, dengan berat sekitar 6-9 Kg. Untuk yang betina, ukuran tubuhnya lebih kecil, dengan berat sekitar 4-6 Kg.

Maine Coon terlihat semakin besar karena bulu-bulunya tebal dan halus, terutama di bagian leher, perut, kaki, dan ekor.Khusus di bagian leher, bulu Maine Coon terlihat panjang seperti surai Singa.Sementara itu, bentuk dan warna ekor Maine Coon ini terlihat menyerupai Racoon.

Ciri lainnya ada pada bagian telinga. Telinga Maine Coon berukuran besar, dengan bentuk lebar di bagian bawah, dan melancip di ujung atasnya.

Priyanka Inara,adalah ibu kandung Ilona yang meninggal beberapa waktu lalu karena penyakit kanker.

Setelah beberapa bulan kepergian Priyanka pak Anders memutuskan untuk menikah lagi dengan Adelia Calista yang dulunya adalah sekretaris pak Anders di kantornya,yang mana Ilona tak menyetujui dan merestui pernikahan mereka.

Ilona menganggap jika papanya sudah melupakan mamanya,maka dari itu papa Ilona memutuskan untuk menikah.

Oh iya,Ilona juga mahasiswi di salah satu universitas terbaik dan termahal di kota itu yang baru masuk tahun kemarin.Ilona mengambil jurusan manajemen bisnis.

Sedikit tentang kehidupan Adelia,ibu tiri Ilona.

Adelia Calista dilahirkan dari keluarga yang cukup sederhana,Adelia merupakan anak tunggal di keluarganya.

Saat Adelia masih SMP Ayahnya meninggal dunia,jadilah ibunya Adelia yang harus mencari uang dan menghidupi Adelia.

Sampai beberapa tahun lamanya,saat Adelia berhasil bekerja di perusahaan pak Anders yang bergerak di bidang jasa sebagai sekretaris pak Anders.

Ibu Adelia pun meninggal dunia karena suatu penyakit,jadilah Adelia hidup sebatang kara.

Sampai suatu saat pak Anders menyatakan cintanya kepada Adelia di sebuah restoran mewah yang sudah dihias dengan sangat romantis,Adelia yang juga sudah jatuh cinta kepada pak Anders pun menerima cinta pak Anders.

Pak Anders masih terlihat muda,umurnya juga baru menginjak 35 tahun sementara umur Adelia sudah 25 tahun.

Dan inilah puncaknya,pak Anders dan Adelia pun menikah.

Ilona menaruh figura foto itu di atas nakas lalu duduk di tepi ranjangnya,Milo pun duduk di bawah tepat di depan kaki Ilona.

Ilona hanya diam dan menatap lurus ke depan,tiba-tiba saja handphonenya yang berada di atas ranjang pun berdering.

Ilona mengambil handphonenya dan melihat siapa yang telfon,ternyata Yoga kekasih Ilona yang telfon.

Ilona segera menggeser tombol berwarna hijau dan menempelkan handphonenya di telinga.

"Iya hallo."Sapa Ilona dengan suara yang terdengar sedih dan sedikit parau.

"Hallo,kamu kenapa sayang.Kok kayak habis nangis gitu?"Tanya Yoga..

"Papa aku hiks,dia hari ini menikah."Jawab Ilona dan terisak.

"Ooo begitu,kamu tenang saja yang penting kan bukan aku yang menikah."Ucap Yoga..

"Mana bisa tenang,kamu tahu kan kalau ibu tiri itu jahat.Aku benci yang namanya ibu tiri,adik tiri,kakak tiri,saudara tiri.Pokoknya yang tiri tiri."Ucap Ilona.

"Baiklah aku mengerti,kalau begitu ayo kita pergi keluar agar kamu tidak sedih lagi."Ajak Yoga.

"Mungkin lain kali,aku benar-benar tidak mood melakukan apapun.Aku hanya ingin berdiam diri di dalam kamar bersama dengan Milo,maaf."

"Baiklah tidak masalah,kalau begitu aku akan pergi keluar bersama dengan teman-temanku.Kamu jangan lupa makan,jangan sedih terus."Ucap Yoga yang sangat perhatian.

"Iya,perhatian banget sih kamu.Jadi makin cinta deh."Ucap Ilona tersenyum sendiri.

"Bisa saja kamu,kalau begitu aku tutup dulu ya telfonnya."

"Iya."

Tut

Panggilan pun terputus.

Hideki Yogaswara

Hideki Yogaswara adalah kekasih Ilona,Yoga panggilannya.

Yoga terlahir dari keluarga yang cukup kaya,keluarga yang kaya nomer 2 setelah keluarga Ilona.

Yoga adalah anak tunggal di keluarganya.

Yoga,laki-laki tampan,cool,dan selalu mempesona bagi siapa saja yang melihatnya apalagi kaum hawa yang melihatnya.

Sebenarnya Yoga tidak mencintai Ilona sama sekali,dia berpacaran dengan Ilona atas usulan dari papanya yang bilang jika Yoga berhasil berpacaran dengan Ilona dan menikah di masa depan betapa beruntungnya mereka,nama keluarga mereka akan menjadi besar dan terpandang.

Jangan lupa dengan harta kekayaan dari keluarga Ilona,saat pak Anders sudah tua Yoga dan papanya akan sedikit demi sedikit mengambil harta kekayaan pak Anders melalui Ilona.

Dan pada akhirnya keluarga Yoga lah yang paling kaya nomer 1 di negara itu,tidak ada yang mengetahui rencana Yoga dan papanya termasuk mamanya Yoga pun tidak mengetahui kelakuan putra dan suaminya.

Papa Yoga yang bernama pak Abraham seorang pengusaha,jika pak Abraham menginginkan sesuatu maka dia harus bisa mendapatkannya apapun itu dan bagaimanpun caranya.

Yoga pun memutuskan untuk pergi keluar bersama dengan teman-temannya ke cafe.

Disinilah Yoga berada,di sebuah cafe dan sedang duduk menunggu kedua temannya itu.

"Maaf telat."Ucap Gavin teman Yoga lalu duduk di kursi yang ada di hadapannya Yoga,disusul Brian yang duduk di kursi samping Yoga.

"Kapan kalian itu enggak pernah telat?"Tanya Yoga.

"Macet Yoga,ini tadi macet.Kalau enggak macet kami juga enggak bakalan telat datang ke sini."Ucap Brian.

Brian dan Gavin adalah 2 saudara kandung,keluarga mereka keluarga terkaya nomer 3 di negara itu.

"Ngomong-ngomong mana Ilona,apa masih di jalan?"Tanya Brian.

"Iya,tapi kalian lihat dan tahu kan kucingnya itu.Serem tahu,takut banget kalau digigit nanti yang bisa kita patah tulang lagi."Ucap Gavin bergidik membayangkan Milo kucing Ilona.

"Kamu itu laki,yang macho dong.Masak sama kucing saja takut.Dasar payah."Ucap Brian mengejek Gavin.

Gavin hanya diam dan melirik tajam kearah Brian.

"Hari ini Ilona enggak ingin pergi keluar kemana-mana,papanya menikah."Ucap Yoga.

"Wahh Ilona bakalan punya ibu tiri itu,kamu harus lindungi Ilona.Kamu tahu kan kalau ibu tiri itu jahat."Ucap Brian.

"Enggak semuanya ya ibu tiri itu jahat."Ucap Gavin tak terima.

"Sudah sudah,kalian ini bertengkar mulu.Pusing aku lihatnya,Ilona sendiri sebenarnya juga tidak suka yang namanya ibu tiri,adik tiri,saudara tiri,pokoknya yang tiri-tiri."Ucap Yoga.

Brian dan Gavin pun saling pandang dan manggut-manggut.

Malam harinya

Acara pernikahan pak Anders dan Adelia sudah selesai,para tamu-tamu yang hadir pun juga sudah pulang semuanya.

"Mas,dari tadi pagi aku enggak lihat Ilona keluar kamar.Ilona pasti juga belum makan."Ucap Adelia yang khawatir kepada Ilona.

"Iya juga ya,begini saja.Sekarang aku bakalan suruh salah satu bibi yang ada disini untuk pergi ke kamar Ilona mengantarkan makanan."Ucap pak Anders,Adelia mengangguk dan tersenyum.

"Kamu tunggu disini."Ucap pak Anders dan berlalu pergi meninggalkan Adelia di ruang makan sendirian.

Pak Anders menghampiri Bibi yang sedang membereskan rumah.

"Bi Tina."Panggil pak Anders.

"Oh iya pak."Ucap Bi Tina.

"Tolong antarkan makanan ke kamar Ilona."

"Baik pak."

Pak Anders pun berlalu pergi dari sana dan pergi ke ruang makan.

"Sudah?"Tanya Adelia saat pak Anders sudah berada di ruang makan.

"Sudah,lebih baik sekarang kita pergi ke dalam kamar istirahat."Ajak pak Anders.

Adelia mengangguk dan berdiri dari duduknya,merekapun berjalan beriringan menuju kamar pak Anders.

Sebenarnya sekarang Adelia merasa sangat gugup,takut diapa-apain sama pak Anders.

Sesampainya di dalam kamar Adelia malah semakin gugup,telapak tangan Adelia bahkan sampai basah.

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan,tenang saja.Malam ini aku enggak akan apa-apain kamu."Ucap pak Anders saat melihat raut wajah Adelia gugup,kentara sekali.

Adelia pun bernafas dengan lega mendengar perkataan suaminya.

"Tapi nanti saat kita honeymoon jangan harap kamu bisa lepas dari aku."Ucap pak Anders dengan tersenyum penuh arti.

"Emmm a-aku mau mandi dulu."Ucap Adelia dan langsung pergi ke kamar mandi.

Pak Anders hanya tersenyum melihat kelakuan Adelia,istri barunya yang 10 tahun lebih muda darinya.

Sementara itu

Bi Tina sudah berdiri di depan pintu kamar Ilona dengan membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih.

Tok

Tok

Tok

"Non Ilona buka pintunya,ini saya bawakan makanan!!!"Teriak Bi Tina masih dengan mengetuk pintu kamar Ilona.

Ilona yang sedang berdiri di depan jendela mendengar suara bi Tina pun menoleh kearah pintu,Ilona memang merasa sangat lapar karena dari tadi pagi belum makan.

Perlahan Ilona berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Non Ilona makan ya,ini saya bawakan makanan."Ucap Bi Tina tersenyum.

"Siapa ini yang masak,yang menyiapkannya juga?"Tanya Ilona,karena jika Adelia yang menyiapkan dan memasak makanan untuknya Ilona tidak akan makan.

"Bibi non yang masak dan menyiapkan ini juga."Jawab Bi Tina.

"Baiklah,bibi boleh pergi.Terima kasih."Ucap Ilona menerima nampan itu.

"Sama-sama non,kalau begitu bibi pergi dulu."Ucap Bi Tina dan berlalu pergi dari sana.

Ilona menutup pintu kamarnya dan menaruh nampan itu di atas nakas.

Ilona memberi Milo makanan dan minuman kucing di piring dan gelas khusus untuk Milo,setelah Milo makan baru Ilona makan.

Keesokan harinya

Ilona sudah siap pergi ke kampus dan sedang berjalan menuruni anak tangga bersama dengan Milo yang selalu ada di sampingnya untuk menuju ruang makan.

Saat sudah sampai di ruang makan Ilona ingin pergi ke toilet,Ilona meletakkan tasnya di salah satu kursi.

"Milo tunggu disini,duduk diam.Aku mau pergi ke kamar mandi dulu."Ucap Ilona kepada Milo yang sudah duduk di salah satu kursi.

Ilona pun melangkah pergi ke kamarnya.

Tak lama kemudian pak Anders dan Adelia pun datang ke ruang tamu.

"Apa ini?!"Ucap Adelia terkejut saat dia seperti menduduki sesuatu.

Adelia pun menoleh kearah kursi,betapa terkejutnya Adelia saat melihat seekor kucing yang cukup besar sedang duduk di kursi itu dan menatapnya dengan tidak bersahabat.

"Kenapa sayang?"Tanya pak Anders.

"Ini."Jawab Adelia sambil menunjuk kearah Milo.

"Oohh itu,itu kucing kesayangan dan satu-satunya punya Ilona.Milo namanya."

"Serem ya."Ucap Adelia kocak.

"Apa kamu takut?"

"Sedikit sih,soalnya aku enggak pernah lihat kucing yang seperti ini."Ucap Adelia.

Visual Milo

Takjub

Tak lama kemudian Ilona pun sudah ada di ruang makan,Ilona hanya diam mematung saat melihat papa dan ibu tirinya sedang duduk di kursi makan dan mengobrol dengan asyik.

"Ilona,sini makan."Ucap pak Anders saat melihat Ilona.

Ilona hanya diam melihat papanya lalu melirik kearah Adelia.

"Ilona nggak mau."Ucap Ilona lalu mengambil tasnya.

Ilona pun melangkah pergi ke halaman depan,diikuti Milo.

"Mas."Ucap Adelia.

"Sudah enggak apa-apa,biarkan saja.Nanti lama-kelamaan sikap Ilona ke kamu pasti berubah."

"Iya sih mas,aku juga bakalan buat Ilona suka sama aku.Mungkin dengan melakukan hal kecil untuk Ilona dia akan sedikit demi sedikit bisa menerima aku sebagai ibu tirinya."Ucap Adelia.

"Yasudah,lebih baik sekarang kita makan."Ucap pak Anders,Adelia pun mengangguk.

Akhirnya merekapun sarapan hanya berdua saja.

Ilona sedang berdiri di depan pintu gerbang rumahnya untuk menunggu Yoga.

Tak lama kemudian mobil Lamborghini berwarna putih pun berhenti tepat di depan Ilona,mobil Yoga itu.

Ilona pun masuk ke dalam mobil bersama dengan Milo,Milo pun duduk di pangkuan Ilona.

"Pagi."Sapa Ilona tersenyum menatap Yoga.

"Pagi juga sayangku."Ucap Yoga balas tersenyum.

"Kita mampir ke supermarket dulu ya beli roti,aku belum sarapan."

"Kenapa enggak sarapan?"Tanya Yoga.

"Ada ibu tiri aku,malas banget.Aku benci banget sama dia."Ucap Ilona geram.

"Yasudah kamu tenang ya,kita pergi ke supermarket beli roti."Ucap Yoga tersenyum.

Ilona tersenyum dan mengangguk.

Yoga pun melajukan mobilnya menuju supermarket terlebih dahulu sebelum pergi ke kampus.

Tak berselang lama mobil Yoga pun berhenti di depan supermarket.

"Kamu tunggu disini saja ya,sambil jagain Milo."Ucap Ilona.

"Iya,yasudah cepat kamu masuk terus kita segera berangkat ke kampus."Ucap Yoga tersenyum.

Ilona pun keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam supermarket,sementara Milo Ilona tinggal di mobil.

Yoga pun memandangi Milo yang juga sedang menatapnya dengan tidak ramah.

"Ini kucing kenapa sih kalau lihat aku sangat tidak ramah,ngeselin."Ucap Yoga.

Milo pun langsung menggeram dengan sedikit keras.

"Serem juga ya,Ilona kenapa sih bisa suka sama ini kucing?"Gumam Yoga dan mengalihkan pandangannya tidak mau menatap Milo.

Tak lama kemudian Ilona pun sudah kembali dengan membawa sekantung kresek penuh roti dan beberapa minuman susu.

"Mau?"Tawar Ilona sambil menunjukkan roti yang dia beli.

"Tidak,kamu makan saja aku sudah kenyang."Ucap Yoga tersenyum.

"Baiklah."Ucap Ilona dan mulai memakan rotinya dan meminum susu yang dia beli.

Yoga pun segera melajukan mobilnya menuju kampus.

30 menit kemudian

Mobil Yoga pun berhenti di parkiran kampus,Yoga pun menoleh kearah Ilona.

"Astaga,roti yang kamu beli tadi sudah habis?!"Tanya Yoga terkejut,karena tadi roti yang dibeli Ilona lumayan banyak.

"Habis,susunya juga habis."Jawab Ilona sambil menunjukkan sampah bekas roti dan susunya.

"Yasudah ayo kita segera pergi ke kelas."Ucap Yoga dengan sedikit takjub.

Ilona itu kecil mungil gitu,dia juga enggak terlalu tinggi cuma wajahnya itu kayak imut-imut gitu jadi gemas kan yang lihat.

Ilona dan Yoga pun berjalan beriringan menuju kelas dengan Milo yang juga tetap setia berada di samping Ilona.

Seperti biasa,Ilona dan Yoga selalu menjadi pusat perhatian dari mahasiswa mahasiswi yang melihatnya.

Ilona dan Yoga benar-benar terlihat sangat cocok.

"Apa mereka tidak pernah bosan selalu memandangi kita?"Tanya Ilona.

"Aku rasa tidak,biarkan saja mereka memandangi kita itu tidak penting."Ucap Yoga dan merangkul pundak Ilona.

Mereka pun sampai di kelas, sesampainya di dalam kelas mereka disambut oleh sahabat-sahabat mereka masing-masing.

Ilona mempunyai 2 sahabat yang bernama Clarissa dan Helena.

Helena merupakan anak dari keluarga yang cukup kaya,tapi itu tidak membuat Helena menjadi gadis yang sombong.

Sementara Clarissa dia terlahir dari keluarga yang sederhana,dia bisa berkuliah di sini karena kepintarannya dan mendapatkan beasiswa.

"Hallo Milo."Ucap Clarissa menyapa Milo dan menggendongnya,Milo tampak nyaman berada di dalam gendongan Clarissa.

"Kenapa itu Clarissa tampak akrab sama Milo,sementara tadi sama aku Milo sangat tidak suka."Gumam Yoga yang melihat Clarissa dari kejauhan.

"Hanya kucingnya yang enggak suka sama kamu,tapi Ilona suka kan sama kamu."Ucap Brian.

Yoga hanya memutar kedua bola matanya malas.

Jam istirahat pun tiba

Ilona,Clarissa dan Helena sedang duduk di bangku kantin makan bersama.

Sementara Yoga dan kedua sahabatnya duduk tak jauh dari meja Ilona.

"Lihat,Maya mau deketin Yoga."Ucap Helena kepada Ilona saat dia tak sengaja melihat Maya berjalan mendekati meja Yoga dengan cara jalannya yang Maya buat-buat.

Maya adalah seorang mahasiswi yang menyukai Yoga,selain tampan Yoga itu kaya dan maka dari itu Maya berusaha mendekati Yoga.

Tidak peduli Yoga sudah punya pacar apa belum,yang penting Maya harus bisa mendapatkan Yoga.

Ilona pun mengikuti arah pandang Helena,benar saja terlihat Maya mendekati Yoga.

"Kamu enggak ke sana Ilona?"Tanya Clarissa.

"Enggak,biarin.Aku yakin Yoga enggak akan tergoda sama perempuan kayak Maya,murahan."Ucap Ilona sinis dan lanjut makan.

Helena dan Clarissa hanya saling pandang.

Sementara itu di meja Yoga

"Hai,boleh gabung?"Ucap Maya sambil menunjukkan senyum terbaiknya.

"Boleh,silahkan duduk."Ucap Gavin cepat,Maya pun langsung duduk di samping Yoga.

"Mau pesan apa?"Tanya Gavin.

"Terserah,samain saja enggak apa-apa."Jawab Maya tersenyum.

Mereka berempat pun makan dengan hening.

Maya,seorang gadis yang menyukai Yoga sudah sejak lama.

Maya termasuk gadis yang cantik namun sifatnya sangat buruk,dia angkuh,berbuat semena-mena,dan pasti keinginannya itu harus terwujud,jika tidak Maya akan melakukan apapun sampai keinginannya itu terwujud.

Sementara Ilona yang melihat kekasihnya makan bersama dengan gadis lain sedikit kesal dan sedih.

"Apa aku jelek?"Tanya Ilona menatap Helena dan Clarissa bergantian.

"Tidak sayang,kamu cantik.Kamu itu imut,siapa yang bilang kalau kamu itu jelek."Jawab Helena.

"Hem benar itu apa yang dikatakan Helena."Sahut Clarissa.

"Kalian memang sahabat terbaikku."Ucap Ilona tersenyum.

Jam pulang kampus pun tiba

Ilona berdiri di depan pintu keluar kampus dengan perasaan kesal,di sampingnya ada Milo yang sedang duduk dengan tenang.

"Sayang maaf ya,aku ini tadi habis dari toilet antri banget tadi."Ucap Yoga yang baru muncul bersama dengan Gavin dan Brian.

"Kalau gitu kami pergi dulu ya."Pamit Brian dan melangkah pergi bersama dengan Gavin.

"Ayo kita pulang."Ucap Yoga,tapi Ilona hanya diam dengan menatap kesal kearah Yoga.

"Kenapa,maaf ya kalau kamu sudah menunggu lama."Ucap Yoga.

"Kamu pilih aku apa Maya si genit itu?"Ucap Ilona tiba-tiba.

"Pertanyaan yang konyol,tentu saja aku akan memilih kamu sayangku.Kenapa sih bertanya seperti itu,hem."Ucap Yoga.

"Tadi aku lihat Maya nyamperin kamu waktu di kantin terus dia duduk di samping kamu kan."

"Iya terus?"

"Ya aku enggak suka lah,gimana sih enggak ngerti amat."Ucap Ilona kesal.

"Hahaha kamu cemburu ya."Ucap Yoga mengejek.

"Enggak,siapa yang cemburu."Ucap Ilona menyangkal.

"Baiklah baiklah,dengar ya.Aku tidak suka dengan Maya aku hanya suka sama kamu,hanya kamu seorang.Jadi jangan berpikir jika aku akan berpaling dari kamu."Ucap Yoga begitu meyakinkan dan memegang kedua pundak Ilona.

Ilona menatap dalam mata Yoga yang menatapnya.

"Aku tahu,tadi itu aku hanya menguji kamu saja."Ucap Ilona santai dan tersenyum.

Sialan Ilona,tapi ya enggak apa-apa lah.Yang penting dia sudah yakin jika aku benar-benar mencintainya'Batin Yoga'

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!