Awal dari segalanya disebut sebagai kekacauan, bintang-bintang, alam semesta, semua peradaban itu disebut sebagai Kekacauan!
Awal semuanya terdiri dari sosok yang tak dikenal, merupakan entinitas yang berdiri sendiri, tak tercipta, dan juga bukan terbentuk dari ilusi.
Sosok itu tidak berani diusik, kekuatannya masih belum diketahui, bisa kita bilang dia Ratusan Biliaran lebih kuat dari sang Author.
Author atau biasa kita sebut sebagai The Creator merupakan salah satu dari tiga sosok entinitas biasa disebut sebagai 'Creator' yang dapat mengubah segalanya.
The Creator atau Author merupakan entinitas yang diciptakan oleh 'Sosok Itu' untuk menciptakan segala kehidupan, meski begitu The Creator sendiri merupakan sosok yang paling lemah dari para 'Creator' lain.
"Hanya karena dia bisa menciptakan segalanya memangnya aku sendiri tidak dapat mengalahkannya?" Murasame.
Tiga sosok itu adalah The Creator, Murasame dan Beztraa.
Kalau The Creator diciptakan untuk menciptakan, lantas bagaimana dengan yang lainnya?
Menciptakan, Menjaga dan Menghancurkan.
Mereka bertiga adalah entinitas yang diciptakan untuk melakukan hukum konsep ini.
Murasame. Sosok entinitas yang diciptakan untuk menghancurkan segalanya, pertahanan miliknya tak terbatas, jarak serangnya tak terbatas.
Konon katanya, jika Murasame menarik pedang miliknya yang bernama "Zrackt" yang merupakan evolusi terakhir dari "Nahebyss" itu dapat menghancurkan semua entinitas yang ada, mencakup realita ataupun tidak dapat dibilang dapat menghancurkan segalanya yang ada diseluruh Alam Semesta yang tak berujung ini.
Segala hukum kehancuran berada ditangan Murasame, namun karena adanya konfilik antra para Creator pun bermusuhan.
Beztraa yang seorang penjaga seluruh Alam semesta bersekutu dengan Author untuk mengalahkan Murasame.
Yang menyebabkan pada akhirnya Murasame kehilangan sembilan puluh sembilan koma sembilan persen kekuatan miliknya.
Namun meski dengan kekuatan yang tersisa Murasame berhasil memojokkan The Creator dan Beztraa, namun pada akhirnya Murasame disegel ditubuh "Sosok Itu."
Sosok itu disebut sebagai "True God" akibat dirinya terlalu kuat, sosok itu pun menghapus ingatannya, dan bereikarnasi menjadi seorang anak manusia yang bernama Akazuki Arashi, setelah sosok itu tidak ada, yang mengendalikan dunia saat ini adalah, The Creator dan juga, Beztraa
Dunia Lain?
Akazuki Arashi adalah orang yang berbakat ditokyo pada tahun 5015 masehi, yang dimana tokyo saat itu lebih menggunakan tekhnologi modern.
...Tahun 4800...
Keluarga Akazuki adalah keluarga ternama ditokyo pada tahun 4800 masehi, sebab keluarga Akazuki berhasil menciptakan sebuah inovasi tekhnologi yang sangat membantu peradaban tokyo.
Tidak hanya itu keluarga Akazuki juga terkenal karena mereka sedang menyelidiki tentang cara membuat sebuah alat atau lebih bisa dibilang sebagai senjata manusia.
Berbicara tentang senjata manusia pasti akan lebih mengarah ke arah sebutan SuperHuman.
Keluarga Akazuki saat itu berhasil menciptakan sebuah unit SuperHuman tapi kali ini SuperHuman yang diciptakan adalah suatu unit yang sama seperti manusia.
Mereka memiliki hawa nafsu, bisa lapar dan haus, butuh istirahat, memiliki akal, bahkan mereka bisa memiliki keturunan layaknya seperti manusia pada umumnya.
Yang membedakan manusia dan SuperHuman adalah kekuatan sihir dan kekuatan fisik! Yang bahkan hanya dengan 1 serang fisik SuperHuman dapat menghancurkan sebuah gunung.
Karena berhasilnya pemrograman SuperHuman kala itu kisaran pada tahun 5000 masehi ditokyo semua mahkluk hidup yang ada semuanya menjadi SuperHuman.
Cerita ini berpusat kepada seseorang yang bernama Akazuki Arashi, keturunan langsung dari SuperHuman pertama yang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari SuperHuman lainnya.
...----------------...
...Pada tahun 5015 Masehi...
Disebuah sekolah menengah atas tokyo.
"Hei Arashi! apakah kau mau makan siang bersama?" panggil salah satu teman kelas Arashi.
Karena Arashi adalah tipe orang yang sok cuek namun ia aslinya ingin tau, yah kita sebut saja dengan "Tsundere" jadi dia lebih memilih menghiraukan temannya itu dan meninggalkan tempat mereka makan siang.
Namun temannya itu malah menghampiri Arashi.
"Jadi apa maumu Izumi?" tanya Arashi dengan nada kesal.
"kau ini cuek sekali ya~ Shi" jawab Izumi sambil menepuk-nepuk pundak Arashi.
"Hentikan itu dasar bodoh" ujar Arashi dengan sedikit tertawa.
Wush...
Seorang gadis cantik lewat didepan Arashi, gadis cantik itupun tidak sengaja menyenggol Arashi.
"Aduh..." ujar Arashi, "Ma-maafkan aku" ucap gadis itu.
Arashi yang terpesona pun menjawab "Ya, itu tidak masalah" dengan wajah tersenyum.
Gadis itu tersipu malu melihat ketampanan Arashi jadi dia lebih memilih untul langsung meninggalkan Arashi tanpa meninggalkan 1 kata pun.
"Hei tung-" panggil Arashi.
Ding... ding... ding
*Jam pelajaran akan segera dimulai harap siswa yang berada diluar ruangan harap kembali ke kelas masing-masing.
*Sekali lagi jam pelajaran akan segera dimulai harap siswa yang berada diluar ruangan untuk segera masuk kedalam kelas dan mengikuti jam pelajaran...
Ding... ding... ding...
'Bel sialan! aku bahkan belum sempat menanyakan namanya' batin Arashi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Didalam kelas dan diwaktu pembelajaran....
"Anak-anak kali ini Ibu akan memberikan materi tentang cara menciptakan robot desain unik yang dapat diciptakan oleh kali-" ucapan guru itu dipotong oleh Arashi.
Arashi berkata dengan nada cuek dan kaki diatas meja.
"Ahh membosankan, bahkan bayi baru lahir pun dapat membuat mesin seperti itu."
Guru itupun langsung mengeluarkan sebuah aura yang mengerikan…
"Nak, Shi apakah kau sudah bosan hidup?" tanya guru itu dengan senyuman yang mengerikan.
"H-hei Shi apa yang kau lakukan?" tegur Izumi.
"He~ Buguru aku menantang anda bertarung, jika aku menang maka aku akan diloloskan dari kelas Ibu dengan nilai tertinggi di sekolah ini, bagaimana anda setuju?" ucap Arashi menantang.
"Berani melawanku ya?~ kalau begitu aku terima tantanganmu!" ucap guru itu.
"keluarlah Blue Fire" ucap guru itu.
seketika keluar api yang berwarna biru dengan suhu 1000° celcius bahkan api itu membakar habis sekolah itu dalam sekejap mata.
"He~ kau ingin bertarung serius yah? baiklah kalau begitu sekali-kali akan kuladenin." ucap Arashi meledek
"Arashi! jangan gunakan kekuatanmu itu! jika kau gunakan seluruh tempat ini akan berhent-"
"Wahai kekuatanku, tampakkanlah dirimu buatlah mereka tunduk! Law of Time, Time of Death!"
Tiba-tiba saja muncul sebuah jam dengan angka bertulisan "Die" akibat kemunculan kekuatan Arashi waktu disekitarnya pun terbeku bahkan guru itupun tidak bisa melakukan apapun (dia terjebak didalam waktu).
"Hihihi... mana kesombonganmu tadi hah? ya sudah DEATH TIME Matilah kau!"
Tiba-tiba saja ada suara yang berkata.
"Jika ada penghenti waktu, maka akan ada pengendali waktu!"
suaranya sangat familiar ditelinga Arashi.
Ya itu adalah suara rivalnya Akazuki Izumi. Seorang SuperHuman yang dapat menjalankan waktu.
"Cih, padahal kali ini aku baru mau bersenang-senang, baiklah DEATH TIME putar balik waktu yang dimana keadaan sekolah ini seperti semula!"
wuish...
tiba-tiba sekolah yang tadi hancur lebur karena Empty Fire itu kembali keadaan seperti semulanya.
-kembali ke kelas.-
"Bagaimana caramu menang?" tanya guru itu heran, guru itu sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi.
"Itu rahasia bu" jawab Arashi yang kembali menjadi dirinya yang ceria dan nakal.
Guru itupun kembali menerangkan materi seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Arashi yang memperhatikan itu berkata dalam hatinya.
Aikhh... sungguh membosankan aku ingin tidur.
Tiba-tiba saja saat Arashi hampir masuk ke alam mimpi. ia melihat seseorang memanggilnya.
"Tolong aku, ku mohon seseorang tolong aku" ucap seorang pria yang wajahnya sangat mirip dengan Arashi.
Saat Arashi hendak mendekati orang itu tiba-tiba!
Jushh....
Arashi seperti jatuh kedalam lubang tak berujung hingga pada akhirnya ia terbangun.
"Hei Arashi, seorang siswa tidak boleh tidur dikelas" jelas guru Arashi.
Arashi pun terkena hukuman dan pada akhirnya Arashi pun terkena hukuman.
...----------------...
...Diperjalanan pulang...
"Hei Arashi... kenapa kau ketiduran dikelas? ini bukan seperti dirimu yang biasa..." tanya Izumi kepada Arashi.
"Hei Izumi... apakah kau percaya? bahwa aku tadi melihat seseorang yang mirip denganku, dia berteriak minta tolong... dan saat aku menghampirinya aku tiba-tiba terjatuh kedalam lubang tanpa dasar" jelas Arashi.
"Ini sedikit aneh menurutku... tapi lupakan saja mungkin itu pengaruh kau tidak enak badan" ucap Izumi yang menenangkan Arashi.
...----------------...
...Kembali Kerumah...
"Arashi... Ibu sudah menyiapkan makan malam... segeralah turun kebawah" panggil adik Arashi.
Arashi menyahut dan berkata "kalian makan saja dulu aku ingin beristirahat..."
Arashi pun lompat ke tempat tidurnya sembari berpikir "siapa orang itu tadi" akibat ia terlalu memikirkan itu Arashi pun tertidur.
Arashi lagi-lagi melihat hal yang sama namun kali ini Arashi tidak mendekati orang itu, Arashi saat itu yang malah memanggil orang itu dan berkata "kemarilah... aku ada disini."
Tiba-tiba!
Arashi langsung bangun tapi ada yang aneh ia tidak lagi berada dikamarnya melainkan ia berada disebuah tempat yang dimana posisinya saat itu adalah dikeroyok oleh 25 ekor monster.
Arashi saat itu kebingungan dan bahkan dia ketakutan namun ada suara berkata.
mendapat izin Author... membuka skill unik pengendali ruang dan waktu... "ZAFKIEL"
Arashi yang saat itu paham akan maksud dari skill miliknya... dia pun langsung memanggilnya
"datanglah kemari Zafkiel."
Tok...tok...tok...
bunyi suara jam yang muncul tepat dibelakang Arashi, Arashi yang paham dia pun berkata "bekukan waktu sekitar sini Zafkiel"
....
tiba-tiba saja monster tadi yang menerkam Arashi berhenti, namun Arashi tidak bisa menyerang mereka karena kekuatan SuperHuman ditubuh yang dia gunakan kali ini tidak bisa digunakan.
Author mengizinkan mendapatkan skill unik Pedang Kusanagi!
"lagi-lagi suara ini... tapi kalau dia berkata seperti itu aku tinggal melakukannya... DATANGLAH KUSANAGI!"
Tiba-tiba saja muncul sebuah pedang, namun pedang itu bukan pedang biasa dia adalah Kusanagi pedang pengendali angin. Yang dimana diketahui angin itu bahkan lebih tajam dari sepuluh Miliar pedang.
Saat Arashi hendak menggunakan Kusanagi, tiba-tiba saja Zafkiel miliknya menentang kekuatan milik Kusanagi.
Namun Arashi tetap memaksakan dirinya untuk menggunakan Kusanagi, meskipun ia tidak tau Konsekuensi yang akan didapatkan.
"Basmi mereka Kusanagi!"
Zring...
Tubuh semua monster itu semua terbelah dengan sangat rapi.
Tiba-tiba saja.
Hehehe...
Muncullah seseorang dengan cahaya dan kegelapan disebelah kanan dan kirinya, serta dibelakangnya ada tersembunyi semua elemen lainnya.
"Si-siapa kau?" tanya Arashi sedikit ketakutkan.
Menjelaskan... dia adalah Author, pencipta dunia saat ini.
Sepertinya kau ketakutan ya? Tapi aku tidak peduli lain kali saja aku akan menjelaskannya padamu.
"maksudmu... pencipta dunia ini? apa hah? kau pikir hanya karena kau lebih kuat hingga kau berkata seperti itu?" Ucap Arashi yang belum mengetahui apa itu perbedaan kekuatan.
Kau pikir siapa yang memberimu izin menggunakan kekuatan itu?
Arashi pun mengingat kata, "Mendapatkan izin Author." ia mengingat kata itu dari suara yang tiba-tiba muncul.
"Aku tidak peduli! jika kau sombong sekali maka kau akan mati! Zafkiel matikan waktunya!" ucap Arashi.
Arashi lagi-lagi berpikir kalau kekuatan penghenti waktu adalah kekuatan terkuat dari segalanya.
He~ Apakah kau ingin kuhapus Zafkiel?
Zafkiel pun tidak bisa menggunakan kekuatannya.
baik-baik lupakan semua yang terjadi... jika kau ingin mengalahkanku maka kau harus bisa menghancurkan dunia.
Orang itupun menghilang.
Saat itu Arashi kebingungan tapi pikirannya berubah saat ia mengingat serpihan-serpihan ingatan tubuhnya saat ini.
"keberadaanya sangat berbahaya lebih baik kita bunuh dia."
"Karena dia adalah anak dari Kaisar tertinggi... statusnya kali ini sudah sangat berbahaya."
"Jika kita biarkan maka dia akan berkembang bukankah itu akan menjadi ancaman bagi kerajaan dan kekaisaran sekitar?"
Serpihan ingatan milik Arashi saat itu sungguh menyanyikitkan.
tapi ada hal yang mengalihkan pandangan Arashi, ada suara gadis yang berteriak minta tolong.
"Tolong aku!!" Arashi mendengar suara jeritan... didengar dari suaranya?? suara seorang gadis.
"Aku mendengar jerit minta tolongmu tapi aku tidak bisa mengetahui tempat asal suara itu... karena tempat ini sangat amatlah luas" Ujar Arashi.
"Hei author... mungkin kau sedang mengawasiku kan? baiklah kali ini aku akan meminta bantuanmu... izinkan aku memiliki sebuah mata yang dapat melihat hingga ribuan mil jauhnya" pinta Arashi dengan nada serius.
*He~ ingin mengalahkanku tapi masih malah meminta bantuanku? sksksksk… anak yang menarik… System lakukan permintaanya, segeraa!
[System aktif… menerima izin author… memberi skil unik… "Eyes of Everything"]
Dengan berat hati karena terpaksa meminta bantuan author… Arashi pun menggunakan skill pemberian sang Author karena demi menyelamatkan suara gadis tersebut.
"Aktifkan Eyes of Everything!" tiba-tiba saja penglihatan Arashi rasanya seperti tembus pandang… kalau digambarkan mungkin lebih mirip seperti konsep "Byakugan."
"Arah jam 6 kisaran 2 mil… aku cukup heran bagaimana dengan jarak sejauh itu suaranya masih bisa sampai" tanya Arashi sembari menghiraukan pertanyaannya tadi.
'Apakah Zafkiel bisa dipakai untuk mempercepat waktu?'batin Arashi.
[System… jawabannya… Iya]
"Oi-oi kau juga mengintip isi hatiku hah? dasar author licik!" Jawab Arashi dengan nada kesal karena merasa seperti dipermainkan oleh sang author.
"Daripada itu mending… Aktifkan Zafkiel! percepat waktu langkahku kisaran 20 menit kedepan!" teriak Arashi dengan penuh semangat untuk menjadi pahlawan.
*He~ sepertinya dia makin bersemangat.
Wush… wush… wush…
Bagaikan kilat yang menyambar cuma hitungan detik ia sampai pas didepan gadis itu.
Tanpa banyak bicara Arashi pun langsung mengeluarkan kekuatannya.
"Datanglah Zafkiel!"
Tok… tok… tok…
Entah bagaimana caranya mungkin sang author telah mengupgrade kekuatan dari Zafkiel hingga dapat memunculkan 2 senjata ditangan Arashi. Senjatanya adalah sepasang musket.
"heheh… baiklah saatnya kita berpesta" ucapan Arashi itu terdengar menakutkan.
Dor… dor… dor.
Arashi berterbangan diantara para monster yang kisaran jumlahnya adalah 50 ekor.
Dengan begitu cepat Arashi membereskan para monster itu.Tubuh Arashi berlumuran darah tapi ada sedikit hal yang menakutkan… Arashi tertawa dengan darah yang berada disekujur tubuhnya.
Arashi pun menggunakan Zafkiel untuk membereskan darah monster yang berada ditubuhnya itu dengan cara memutar ulang waktu yang dimana waktu tubuh Arashi tidak terkena noda darah apapun.
Setelah membersihkan diri dari darah parah monster Arashi pun menoleh kearah gadis tersebut sambil mengulurkan tangan ke gadis itu.
"H-hei apa kau terluka? jika kau terluka mari kita kota terdekat untuk mengobati lukamu" ajak Arashi. Gadis itu masih sedikit takut… mengingat tingkah laku Arashi tadi yang seratus persen mirip dengan iblis yang berdarah dingin.
Arashi pun paham dengan tingkah laku gadis tersebut 'mungkin gadis ini ketakutan melihat diriku tadi yang sangat menikmati pertarungan, tapi entah kenapa saat bertarung tadi rasanya aku dikendalikan?' batin Arashi.
Karena keduanya terdiam, akhirnya sang gadis itu memberanikan diri untuk bertanya "Izinkan aku memperkenalkan diri… namaku adalah Tomoe Suzune… aku berasal dari kerajaan sebelah barat yang bernama Kohaku… aku kelas 1 akademi sihir… tidak memiliki kekasih, dan juga umurku baru 15 tahun" jelas Suzune.
'Oi-oi apakah harus dijelaskan sedetail itu?' batin Arashi yang pengen teriak. namun Arashi tetap memperlihatkan sisi kerennya ke Suzune.
"Aku juga akan memperkenalkan di-" perkataan Arashi terpotong
Siuu…
tiba Arashi saat itu mengingat atau bisa dibilang adalah serpihan-serpihan ingatan pemilik asli tubuh ini, disini diperlihatkan bahwa nama pemiliki asli tubuh ini adalah Shikaze Minato.
Arashi pun kembali tersadar, dan melanjutkan pembicaraannya tadi.
"Izinkan aku memperkenalkan diri… namaku adalah Akazuki Minato… tapi orang-orang memanggil Arashi, aku berumur 15 tahun, tidak memiliki kekasih dan juga aku baru mau mencari akademi disekitar sini" jelas Arashi panjang lebar.
Arashi mulai mengganti topik pembicaraan, dan secara spontan menarik tangan Suzune serta berjalan menuju arah barat.
"Suzune… apakah kau mengetahui jarak antara dari sini ke akademi Kohaku?" tanya Arashi. Suzune pun menjawab "kisaran 100 mil jauhnya... jika berjalan kaki kisaran 3-5hari" jelas Suzune kepada Arashi.
"Ya, sudahlah... Suzune naiklah kepunggungku kita akan melesat dengan sangat cepat!" ajak Arashi dengan nada serius. Suzune pun cuma mengiyakan ajakan Arashi.
Dengan sedikit malu Suzune pun naik kepunggung Arashi. Arashi merasakan sesuatu lembut yang menempel dibelakangnnya, namun dia mengabaikan hal itu.
"Zafkiel! percepat langkahku hingga 3-5hari kedepan"
Tok… Tok…Tok…
Suzune yang tadinya menutup mata dan mulai membuka matanya dia melihat kalau dia sudah sampai ke gerbang depan kerajaan Kohaku.
"Ehh!!! cepat sekali??? sebenarnya kau ini siapa Shi…" tanya Suzune yang terheran. "anggap saja itu sihir khususku" jawab Arashi tersenyum.
Suzune tersipu malu melihat senyuman Arashi yang begitu tampan.
"Hei kau berhenti!" ucap seseorang yang dari dalam gerbang.
Orang yang menyuruh mereka berdua berhenti adalah Kei seorang kepala ordo kesatria suci kerajaan.
"Kenapa kau bisa menggendong tuan putri? hah?!" tanya kesatria itu, namun tanpa basa basi kesatria itu langsung menebas kepala Arashi.
Sring…
"Ka-kau a-apa yang kau lakukan Kei? k-kau membunuh penyelamat nyawaku?" tanya Suzune dengan nada menangis.
"A-apa? aku membunuh penyelamat putri? tidak-tidak aku harus menukarnya juga dengan nyawaku."
sang kesatria itu merasa bersalah hingga dia pun mengarahkan ujung pedangnya kejantungnya.
"Hehehe~ apakah kalian sudah selesai bicaranya?" tanya Arashi yang berada tepat dibelakang Suzune.
"O-oi, itukan kau? lantas kau yang ini juga?" tanya Kei sembari menunjuk kearah mayat Arashi yang tadi.
"Hehe~ itu aku yang dulu... terlalu rapuh bahkan tidak sadar jika akan diserang" jelas Arashi dengan senyuman membunuh.
"Shi… aku minta maaf atas kejadian tadi…kalau boleh tau apakah kau ini hantunya Shi?" tanya Suzune.
"Astaga... baiklah akan kujelaskan… hei Suzune... kau taukan aku memiliki kekuatan pengendali waktu? jika aku mati aku memanggil diriku yang dimasa lalu." jelas Arashi dengan batin yang berkata 'kalian sungguh bodoh!'.
"oi-oi apakah kau ini manusia normal?" tanya Kei yang mulai ketakutan.
"Tidak usah takut begitu~" ujar Arashi menenangkan. Suzune pun mendekati Kei dan membisikkan kepada Kei.
"K-Kei…Arashi itu kalau bertarung bagaikan iblis berdarah dingin… dia sungguh mengerikan… bahkan dia pun meminum darah lawannya sembari tertawa mengerikan" jelas Suzune yang menakut-nakuti Kei.
Kei yang ketakutan pun pingsan akibat cerita yang menakutkan dari Suzune.
'Oi-oi, apa yang kau katakan padanya Suzune?' batin Arashi.
-Mereka berdua pun masuk kedalam kerajaan-
Singkat cerita mereka ke akademi sihir.
Arashi pun mencoba mengukur tes sihir yang berada di akademi.
Syutt…
"Zero"
" 'Anak ini tidak berbakat dalam sihir', baiklah nak coba hancurkan target didepan itu" ucap guru pengetes.
"Tch, sepertinya dia ini meremehkanku, baiklah akan kubuat kau terkesima… Datanglah Sandalphon!!!"
Tiba-tiba saja muncul sebuah kursi berisi pedang yang menghantam akademi itu... tidak hanya target yang rusak tapi beberapa bagian akademi itu rusak akibat kedatangan Sandalphon.
"H-hei?"
Plot Twist: Arashi telah bernego sama author walau dengan berat hati... Arashi sudah diberikan skill oleh author yaitu,
Zafkiel pengendali ruang waktu.
Sandalphon pengendali serangan
dahsyat.
kusaragi pedang pengendali angin.
~
Arashi juga diberikan regerenasi tercepat… jika tubuhnya terpotong saat itu pula tubuhnya kembali seperti semula.
Arashi pun mencoba mengukur tes sihir yang berada di akademi.
Syutt…
"Zero"
" 'Anak ini tidak berbakat dalam sihir', baiklah nak coba hancurkan target didepan itu" ucap guru pengetes.
"Tch, sepertinya dia ini meremehkanku, baiklah akan kubuat kau terkesima… Datanglah Sandalphon!!!"
Tiba-tiba saja muncul sebuah kursi berisi pedang yang menghantam akademi itu... tidak hanya target yang rusak tapi beberapa bagian akademi itu rusak akibat kedatangan Sandalphon.
"H-hei?"
Plot Twist: Arashi telah bernego sama author walau dengan berat hati... Arashi sudah diberikan skill oleh author yaitu,
Zafkiel pengendali ruang waktu.
Sandalphon pengendali serangan
dahsyat.
kusaragi pedang pengendali angin.
~
Arashi juga diberikan regerenasi tercepat… jika tubuhnya terpotong saat itu pula tubuhnya kembali seperti semula.
"Datanglah kemari!!! Sandalphon!!" teriak Arashi yang memanggil kekuatannya.
wushh...
Duar....
Akibat kedatangan Sandalphon menyebabkan kerusakan distorsi ruang di dalam bagian akademi.
Note:pada umumnya kejadian distorsi ruang dapat menghancurkan beberapa bangunan sekitar namun karena dunia ini memiliki tekanan dan pertahanan yang lebih kuat dari bumi hingga pada akhirnya kejadian distorsi ruang dampaknya tidak terlalu besar.
"H-hei? aku menyuruhmu menghancurkan target itu kan? tapi kenapa kau malah menghancurkan ruangan ini?!." ucap sang guru yang mulai takut dengan kekuatan Arashi yang mengerikan.
'Memang benar kekuatan anak ini sangat mengerikan… pantas saja kepala kesatria merekomendasikannya' batin sang guru.
"Pak, bisakah aku memperbaiki kerusakan yang kuperbuat?." tanya Arashi dengan raut wajah bertanya layaknya seperti seorang anak kecil.
"Kalau kau bisa memperbaikinya perbaiki saja sesukamu." jawab guru itu meremehkan.
Tiba-tiba!
"Datanglah kemari! Zafkiel!"
Tok … Tok … Tok …
"Zafkiel! baliklah waktu yang dimana saat akademi ini tidak rusak!." Teriak Arashi yang menyebutkan jurus khusus miliknya.
Tiba-tiba saja ruang akademi yang rusak itu kembali seperti semula, seolah-olah tidak terjadi apa-apa sama sekali.
"Apa-apaan kau ini!!! kau bahkan bisa membalik waktu?? hei tidak ada orang yang bisa melakukan hal aneh seperti itu!" guru itu kaget bahkan saking kagetnya dia hingga membuatnya jatuh pingsan.
...--------------------------‐-------------...
...Upacara penerimaan murid akademi...
Pandangan seluruh siswa mengarah ke Arashi, mereka semua berbisik-bisik
"lihatlah anak itu, di lulus di akademi ini dengan nilai terendah bahkan dia tidak memiliki 'mana' didalam tubuhnya."
...Sementara itu didalam ruangan kepala akademi...
"Apa!!" suara kepala akademi.
"Menurut laporan ada seorang murid yang diloloskan, walaupun dia tidak memiliki bakat sihir dia tetap diloloskan." ucap seorang asisten yang berdiri disebelah sang kepala akademi.
"Sejak kapan standar akademi kita begitu rendah hah?!" ujar sang kepala akademi.
"T-tapi kepala akademi... ada laporan bahwa anak itu memiliki kekuatan yang tak tercatat sama sekali… kekuatannya dilaporkan dapat menghancurkan sebuah ruangan… hanya dengan kedatangan senjatanya saja." jelas sang asisten.
"Aku tidak peduli!! yang jelasnya dia tidak memiliki kualifikasi untuk masuk diaka ...." pembicaraan sang kepala akademi terpotong.
Tiba-tiba saja datang Kei yang menghampiri kepala akademi.
"Permisi…" suara Kei masuk kedalam ruangan kepala sekolah.
"Kepala Aka- tidak, Ren... apakah kau bisa menerima seorang murid bernama Akazuki Minato atau biasa dipanggil Arashi." ucap Kei kepada kepala akademi.
"Wah-wah apakah ini keberuntungan? Tapi! dengar Kei!! anak itu tidak memiliki bakat sihir, dan juga standar minimal untuk lulus di akademi ini adalah bisa menggunakan sihir!!" tegas Ren.
"Kuberitahu saja kau Ren!! anak itu… lebih kuat dari kita semua, bahkan! anak itu lebih kuat dariku!" jawab Kei dengan tegas.
Kei mengingat dimana dia menebas Arashi.
"Cih, kalau bukan karena kau teman seperjuanganku, mungkin aku tidak akan menerima anak rekomendasimu itu." jawab Ren.
...Di tempat penerimaan murid baru...
Arashi mengetahui apa yang dikatakan para murid-murid itu, namun Arashi tidak mempedulikannya 'jika aku mau aku mungkin akan menghancurkan tempat ini!!' batin Arashi.
Tiba-tiba!
Bruk...
Arashi diserang oleh beberapa murid akademi tingkat atas.
"Apakah ini murid yang diterima dengan nilai paling rendah?" ledek para murid itu.
"He~ kali ini kesabaranku sudah habis." Arashi berkata sembari mengubah raut wajah menjadi tersenyum.
"Memangnya kau bisa apa? semuanya! ayo tunjukan kehebatan 3 besar murid terhebat akademi." teriak salah satu dari mereka bertiga.
"Fire Blade!"
"Fire Spear!"
"Lightning Blade!"
Hushh....Zzzzttt...
"Semuanya! serang bersamaan! Combination attack three!!."
"He~ apakah kalian sudah selesai?, Akan kutunjukan perbedaan kita." ucap Arashi dengan senyuman membunuhnya.
"Zafkiel!!"
Tok... Tok... Tok...
"Mari kita mulai pestanya." ucap Arashi dengan tawa mengerikan.
Dor... Dor... Dor...
Serangan musket milik Arashi berhasil mengenai semua murid itu, Arashi cuma menembak di suatu titik yang membuat mereka tidak dapat menggerakan tubuhnya.
Note: Peluru musket milik Arashi terbagi menjadi beberapa bagian! yang pertama Peluru Pembunuh yang kedua Peluru Penghancur yang ketiga Peluru Penyembuhan dan yang terakhir adalah Peluru Pelumpuh
"A-apa yang terjadi aku tidak bisa bergerak." ujar para murid itu.
"Tenang saja aku cuma melumpuhkan kalian." jelas Arashi yang tidak melepas aura membunuhnya.
Arashi pun mendekati mereka dan berbisik "jika kalian mengusikku lagi, tidak kubiarkan kalian selamat, bahkan aku akan melenyapkan kalian beserta keluarga kalian!" bisik Arashi.
"Zafkiel!, Peluru Penyembuh!"
Dor...
Mereka bertiga pun kembali normal, karena ketakutan melihat kekuatan Arashi murid-murid itupun mengikuti Arashi layaknya sebagai ketua Geng.
Murid-murid yang ada ditempat telah dihapus ingatannya oleh Arashi.
...Waktu pengumuman kelas....
"Murid yang masuk dikelas 'S' Akazuki Minato! Kamiruki Hinata! Arabata Rio! Suzune Tomoe! Izayoi Miku! Akatsuki Lusy! Akatsuki Luciper!"
Suara pengumuman itu, para siswa yang mendengar itu berkata "bukannya Akazuki Arashi itu tidak berbakat?!!! kenapa dia masuk ke kekelas 'S'." teriak para murid yang tidak terima.
namun ada sebuah suara! berkata "ini adalah keputusanku tidak ada yang boleh menolak!." Ya, suara itu adalah suara Aksara Ren kepala akademi Kohaku.
...
Tiba-tiba saja semuanya menjadi hening
...----------------...
...diruang kelas 'S'...
Arashi menuju ke meja belakang dekat jendela
Saat Arashi duduk ia merasa terpanggil oleh seseorang, namun karena Arashi tidak peduli ia pun terus menatap keluar jendela, namun saat ia berbalik.
Didepannya dia melihat seorang gadis yang wajahnya hampir menempel dengan wajah Arashi.
Yap benar sekali, itu adalah Suzune Tomoe.
Suzune tadi melihat kearah Arashi dan bertanya "Shi... kenapa kau melamun? apakah kau memikirkan sesuatu?" tanya Suzune.
"Kau sedang memikirkan apa Shi?" tanya Suzune kepada Arashi.
"Aku cuma memikirkan bagaimana aku bisa menikahimu dan menjadikanmu istriku Suzune." jawab Arashi yang sedikit menggoda Suzune.
Suzune saat itu tersipu malu, ya karena dia juga sendiri telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Arashi, namun dia belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.
Arashi yang melihat tingkah laku aneh Suzune bertanya "kau kenapa Suzune?" ucap Arashi sembari mengelus kepala Suzune.
Wajah Suzune pun memerah, Akatsuki Lucy yang melihatnya menegur Arashi "Hei bocah yang tidak memiliki Mana apa yang kau lakukan? menggoda gadis?" ujar Lucy dengan nada kesal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!