"Tuan muda, apakah anda besok sudah siap untuk hari pertama sekolah?" tanya seorang pelayan pribadi Ellard bernama Gorgio.
Saat ini Ellard sedang membaca buku di ruang pribadinya. Saat Ellard sedang sibuk, dia tidak akan suka jika sampai ada yang mengganggunya. Tapi Gogio pelayan pribadi Ellard, karena itu dia tak marah padanya.
Semua pelayan di keluarga Damarion takut pada Ellard. Jika Ellard sudah marah, maka dia akan mengeluarkan aura yang menakutkan.
Ellard menutup bukunya dan berdiri dari sofa nyamannya, lalu berjalan mendekati pintu jendela, membuka jendelanya. "Tentu saja," jawab Ellard sambil melihat luar jendela.
"Tuan muda, saya akan ambilkan teh hangat dan buah-buahan untuk anda," ucap Gorgio lalu pergi keluar dari ruangan pribadi Ellard.
"Apakah aku akan menemukan sesuatu di sekolahku nanti?" pikir Ellar tersenyum tipis sambil merasakan hembusan angin yang saat ini sedang bersenandung kecil di atas dedaunan dan peohonnan yang berada dekat dengan rumah mewah itu.
Ellard akan bersekolah di SMA elit Confident yang berada di kota Tokyo. Jepang. Hari pertama Ellard bersekolah di SMA itu adalah hari untuk Ellard di mana dia akan menimati hiburan-hiburan hidupnya di dunia sekolah menengah atas.
Cittt....
Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan gerbang sekolah. Gorgio membukakan pintu mobil untuk Ellard, murid yang berada di sana pun terkejut dengan kemewahan Ellard. Ellard turun dari mobil mewah itu dengan ekspresi dingin dan acuh tak acuh.
"Tuan muda, apakah nanti saya bisa menjemput tuan muda saat sepulang sekolah?" tanya Gorgio.
Ellard menggelengkan kepalanya, "Tidak! Aku hari ini akan naik taxi. Hari ini aku juga akan bertemu dengan ayah," ucap Ellard lalu berjalan pergi menuju sekolah.
Perjalanannya di sekolah akan sedikit berbeda dengan perjalannya di rumah mewah. Ellard harus seidikit bekerja ekstra, seperti dia harus mengikuti ujian masuk sama seperti murid lainnya. Yang sebelumnya saat di rumah dia akan di layani oleh banyak pelayan jika dia ingin sesuatu, di sekolah dia harus melakukan semuanya sendiri.
Tapi Ellard tidak keberatan akan hal itu, karena kehidupan mewahnya tidak dia anggap, karena nantinya itu akan menjadi awal dari kemalasannya.
Kali ini, dia hanya akan menjalani kehidupan sekolahnya seperti murid-murid yang lain. Bahkan Ellard akan mengubah sesuatu.
Ellard berdiri di aula untuk berkumpul menyambut penerimaan siswa baru. "Kali ini aku tidak ingin terlihat mencolok. Sudah cukup aku bekerja keras dari saat aku bersekolah di sekolah dasar," ucap Ellard sambil berjalan memasuki aula.
Hari ini juga hari penyambutan dan penerimaan murid baru di SMA Confident. Semua murid kelas X juga sudah berkumpul di aula. Sebenarnya Ellard tak mau mengikuti hal seperti itu. Tapi karena saat ini dia sudah menjadi murid di SMA itu, maka mau tidak mau dia harus menaati peraturan sekolah.
Di sepanjang penyambutan, hanya ada anggota OSIS saja yang menyambut para murid baru. Sudah tentu, karena si SMA itu anggota OSIS seperti juga ikut bertanggung jawab dalam hal-hal di SMA Confident.
Kali ini saat ujian masuk, Ellard akan berusaha untuk mendapatkan nilai sedang saja. Karena dia sudah tidak ingin terlalu bekerja keras di sekolah menengah atasnya.
Dari saat Ellard bersekolah di sekolah dasar dia selalu mendapat peringkat 1. Karena kepintarannya, Ellard selalu menjadi incaran para guru untuk mengikuti perlombaan antar sekolah dan juga antar kota. Karena itu, sekarang ini Ellard hanya ingin menjalani sekolahnya seperti murid-murid lain yang tidak akan terbebani dengan nilai dan kegiatan sekolah yang membosankan.
Saat ujian masuk, Ellard bahkan merasa jika ujiannya sangat mudah untuk dijawab. Dan itu membuat Ellard sampai menghela nafas panjang.
Dan saat nilai ujian masuk keluar, Ellard mendapat nilai 50% dari semua mata pelajaran. Karena nilainya yang tidak memenuhi kriteria kelas tingkat atas, Ellard masuk kelas tingkat paling rendah berada kelas X-D. Tapi Ellard tak kecewa ataupun marah, karena itu memang sengaja dia lakukan.
Ellard masuk ke dalam kelasnya. Semua murid di kelas itu terkejut saat melihat Ellard yang bahkan berangkat sekolah menaiki mobil mewah masuk ke dalam kelas X-D, kelas paling rendah.
Saat Ellard akan duduk di bangkunya yang berada paling belakang dekat pintu jendela, tiba-tiba saja ada seorang pria menghampiri Ellard.
"Halo, tidak kusangka jika kau akan masuk ke dalam kelas ini. Tapi, salam kenal ya, namaku Tatsumi!" ucap pria itu tersenyum pada Ellard.
Tapi Ellard membalas senyuman Tatsumi dengan ekspresinya yang dingin dan datar, "Aku suka dengan kerendahan," ucap Ellard sambil berjalan duduk di tempat duduknya.
Mungkin agak aneh, tapi saat Ellard mengamati semua murid di kelasnya, sepertinya murid-murid di kelas X-D sebagian ada yang pintar, tapi kenapa mereka mendapat nilai rendah?
"Rencana awalku sudah berhasil! Tapi, aku harus bisa menyeimbangkan ini. Jangan sampai karena keinginanku yang tidak mau bekerja keras malah membuatku dikeluarkan dari sekolah," batin Ellard.
Lalu tanpa sadar, di samping tempat duduk Ellard ada seorang gadis yang sepertinya daritadi terus saja sibuk dengan bukunya. Ellard mengamati gadis yang sedang membaca buku dengan antusiasnya itu.
"Dia kelihatannya pintar. Tapi kenapa dia mendapat nilai rendah? Aku merasa ada yang aneh," batin Ellard sambil mengamati gadis itu.
Lalu gadis itu menyadari jika Ellard melihatnya daritadi. "Kenapa kau terus saja melihatku?" tanya gadis itu dengan sikapnya yang judes dan dingin.
"Tidak ada apa-apa," jawab Ellard datar lalu memalingkan wajahnya dan pandangannya mulai melihat luar jendela.
"Apa di sekolah ini aku tidak akan mendapatkan hiburan atau apapun yang menarik? Cih," batin Ellard.
Lalu jam pelajaran pun di mulai, seorang wanita masuk ke dalam kelas X-D. Sepertinya wanita itu adalah wali kelas X-D.
"Namaku Eilaria, aku adalah wali kelas kelas kalian! Cih, kalian benar-benar murid yang tidak berbakat, kalian masuk ke dalam kelas paling rendah. Apakah kalian datang ke sekolah ini hanya karena sekolah ini adalah sekolah elit?" tanya Eilaria.
Semua murid terdiam senyap, "Wanita itu tampak bar-bar. Apa dia benar seorang guru?" batin Ellard.
"Hah, kalian benar-benar murid yang payah.
Sekarang buka ponsel kalian masing-masing!" perintah Eilaria, semua murid mulai membuka ponsel mereka.
"Di dalam ponsel akan ada logo sekolah ini. Jika kalian menekan tombol logo itu, kalian akan melihat point-point kalian," ucap Eilaria sambil menunjukkan sebuah logo SMA Confident.
"Apa ini?" batin Ellard saat melihat ada beberapa ribu point tertera di dalam logo itu saat dia menekan logonya.
"Point itu adalah point sikap dan tingkah laku kalian selama di sekolah ini. Point itu akan menurun jika kalian sampai melanggar peraturan sekolah ini, dan jika sampai nilai kalian di sekolah di bawah rata-rata, maka point kalian akan langsung menurun drastis.
Saat point kalian habis, maka kalian akan dikeluarkan dari sekolah ini! Point akan meningkat saat kalian mendapat nilai di atas rata-rata," ucap Eilaria jelas.
"Sekolah elit ini bukanlah sekolah biasa! Jika point ku habis, maka aku akan dikeluarkan dari sekolah. Jika aku bisa menjaga sikap, maka point ku akan aman," batin Ellard.
"Di sekolah ini fasilitas mewah sudah menunggu kalian! Di sekolah ini kalian tidak perlu keluar sekolah untuk membeli sesuatu, karena kalian akan di larang jika sampai keluar sekolah sampai jam sekolah selesai.
Karena di sekolah ini sudah ada restoran sendiri, bahkan juga ada tempat untuk berbelanja barang-barang yang akan kalian cari, semuanya lengkap.
Dengan syarat lain, kalian tidak boleh belanja dengan uang kalian!" ucap Eilaria.
Semua murid langsung terkejut, Tatsumi selaku ketua kelas X-D langsung berdiri dari tempat duduknya. "Maaf Sensei, tapi jika bukan dengan uang kami, dengan apa kami akan berbelanja?" tanya Tatsumi.
"Dengan point kalian! Karena itu kalian harus bisa selalu mempertahankan point kalian dan juga kalian harus berusaha menambah point kalian.
Itu akan sulit untuk murid yang tinggal di asrama sekolah ini. Jadi, terutama untuk yang tinggal di asrama sekolah ini, kalian harus bisa hemat point kalian. Atau kalian memilih untuk pergi dari sekolah ini untuk selama-lamanya!" ucap Eilaria lalu pergi meninggalkan kelas.
"Semua murid di kelas ini kebanyakan tinggal di asrama. Jika mereka tak bisa menghemat point mereka, maka mereka akan dikeluarkan dari sekolah," batin Ellard.
"Baiklah semuanya, sebelumnya aku ingin bertanya siapa dari kalian yang tinggal di asrama sekolah?" tanya Tatsumi.
Ada separuh dari semua murid yang mengangkat tangan di kelas X-D yang tinggal di asrama sekolah.
"Jika kalian tinggal di asrama. Kalian harus bisa selalu menghemat point kalian," ucap Tatsumi.
"Aku setuju dengan Tatsumi! Jika kita kehilangan point kita, maka kita akan dikeluarkan dari sekolah!" sambung seorang gadis bernama Erica, pacar dari ketua kelas X-D, Tatsumi.
Saat jam istirahat, Ellard berjalan-jalan di koridor sekolah. Nampaknya Ellard mulai bosan dengan hari pertamanya di sekolah.
"Semuanya tampak terasa membosankan. Aku pikir akan terjadi hal yang bagus," gerutu Ellard sambil berjalan-jalan di koridor sekolah.
Lalu tiba-tiba saja Eilaria Sensei berdiri menyender pintu jendela dari koridor itu sambil merokok. "Hmm, tidak kusangka putra dari keluarga elit Damarion berada di kelas paling rendah, apakah kau benar-benar sungguh-sungguh dalam menjawab ujian masuk tadi?" tanya Eilaria Sensei.
"Aku sungguh-sungguh," jawab Ellard datar.
"Biar kuberitahu satu rahasia lagi tentang point itu!" Eilaria Sensei berjalan mendekati Ellard. "Jika sampai salah satu murid di kelasmu bertengkar atau maka point nya juga akan langsung dikurangi. Dan kalian adalah kelas dengan jumlah point paling sedikit dari kelas lain! Itu karena kelas kalian hanya berisi murid-murid payah!" ucap Eilaria Sensei lalu pergi meninggalkan Ellard.
"Sudah kuduga. Sekolah ini akan menjadi penjara untuk murid yang tidak punya etika," batin Ellard sambil berjalan pergi dengan kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya.
Ellard pergi ke restoran yang berada di sekolah itu. Bahkan restoran di sana benar-benar luas dan sama dengan restoran bintang lima. Karena kursi meja yang sudah penuh, Ellard duduk satu meja bersama dengan gadis judes yang duduk di samping tempat duduk Ellard.
Gadis itu sibuk dengan bukunya saat di restoran. "Siapa yang suruh kau duduk di sini!" ucap gadis itu dengan tatapan judesnya.
Ellard meletakkan makanannya di meja makan, "Aku ingin makan. Apa kau tidak lihat jika tempat ini sudah penuh!" ucap Ellard sambil menyantap makanannya.
Gadis itu menatap Ellard dengan tatapan judesnya. Dan Ellard makan tanpa memikirkan apa reaksi dari gadis itu.
"Terimakasih untuk tempatnya," ucap Ellard sambil berjalan pergi dari restoran itu.
Jam pelajaran dimulai, wali kelas belum masuk kedalam kelas. Sepertinya Eilaria Sensei tidak terlihat seperti seorang guru dengan sikapnya, apalagi tadi Ellard melihat Eilaria Sensei sedang merokok.
Tatsumi berdiri dari tempat duduknya. "Oh iya, kelas kita tadi belum ada perkenalan lho!" ucap Tatsumi.
"Merepotkan," batin Ellard.
Seorang gadis berambut pendek berdiri dari tempat duduknya. "Kalau begitu aku yang akan mulai perkenalannya.
Namaku adalah Freya, salam kenal ya semua!" ucapnya dengan ceria.
"Namaku adalah Kaito, aku benci dengan orang yang lembek," ucap pria berbadan besar itu.
Semuanya berkenalan dengan sangat baik, sampai saatnya gadis di samping Ellard memulai perkenalannya.
"Namaku Hailey!" ucap gadis itu dengan tatapan judes lalu dia langsung duduk.
"Dia bahkan dingin dengan semua orang," batin Ellard saat dia melihat bagaimana cara Hailey berkenalan.
"Sekarang giliranku," batin Ellard sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Emm, namaku Ellard. Salam kenal!" ucapnya dengan ekspresi datar.
"Salam kenal ya, Ellard! Namaku Tatsumi," ucap ketua kelas.
"Dan namaku adalah Erica," pacar ketua kelas ikut beranjak dari tempat duduknya.
"Baiklah, aku harap kita bisa menjadi teman. Kita harus selalu bekerja sama," ucap Tatsumi.
SMA Confident dikenal dengan peraturannya yang ketat, tapi walau mereka memiliki peraturan ketat, para guru maupun anggota OSIS belum pernah mengawasi semua murid. Mereka hanya membiarkan para murid bergerak sesuai keinginan mereka.
Sampai akhirnya banyak murid di SMA Confident yang dikeluarkan dari sekolah saat point mereka habis. SMA Confident sengaja membiarkan semua murid, karena mereka ingin tahu seberapa sungguh-sungguhnya mereka sekolah di SMA itu. Tapi akhirnya banyak yang dikeluarkan dari sekolah karena sikap mereka yang tidak menaati peraturan dan juga bertindak sesuka mereka.
Sepulang sekolah, Ellard sudah memesan taxi. Dia tinggal hanya perlu menunggu taxi itu datang. Lalu tidak lama dia menunggu, taxi pun akhirnya datang.
Ellard akan bertemu dengan ayahnya disebuah kafe langganan mereka, kafe Breast. Kafe itu adalah kafe elit kelas atas, bahkan untuk hanya segelas kopi saja mereka harus membayar uang ratusan ribu atau bahkan ada yang jutaan ribu.
Tapi tidak heran karena kafe Breast terkenal dengan fasilitas mewahnya dan juga tempatnya yang indah dan nyaman.
"Apa ayah sudah menunggu lama?" tanya Ellard sambil duduk di kursi bersama ayahnya, Renald Damarion.
Ayahnya tampak dengan anggun meminum segelas kopi, "Belum lama. Ayah baru saja sampai," jawab ayahnya.
"Kenapa ayah mengajakku bertemu hari ini?" tanya Ellard.
"Bagaimana hari pertamamu masuk sekolah?" tanya ayahnya.
"Biasa-biasa saja," jawabnya datar.
"Ellard, walau ayah mengajarimu cara bertarung dalam militer, tapi ayah tak akan pernah menyetujui jika kau masuk organisasi militer," ucap ayahnya.
"Kenapa? Aku ingin mencoba sesuatu yang ekstrim. Aku bahkan ingin bergabung dengan organisasi militer ayah," ucap Ellard.
"Tidak bisa! Tapi tenang saja, jika kau ingin mencoba sesuatu yang ekstrim. Ayah akan memberimu sebuah tugas militer.
Tapi kau tetap tak boleh bergabung dengan anggota kemiliteran. Karena anggota militer akan pergi ke semua penjuru kota, melawan arus tantangan yang cukup terjal. Itu sangat beresiko, kau adalah putra tunggal yang ayah sayangi," ucap ayahnya itu.
"Aku mengerti. Jika ada tugas hubungi aku saja," ucap Ellard sambil berjalan pergi meninggalkan ayahnya yang masih meminum kopinya itu.
Setibanya di rumah, Ellard langsung pergi mandi setelah itu dia akan pergi ke ruang makan. Dan seperti biasa, Ellard hanya akan makan di rung makan sendirian saja. Ibunya juga belum pulang saat ini.
Setelah makan, Ellard akan pergi ke tempat di mana tempat itu adalah tempat andalan Ellard untuk melatih cara membidiknya. Ellard diam-diam mempunyai sebuah pistol canggih tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya.
Dorr..dorr....
Ellard melatih bidikannya dalam mendidik sasaran. Dan sampai saat ini Ellard selalu baik dalam melakukannya.
"Huh, sepertinya aku sudah menjadi handal dalam membidik," ucap Ellard sambil melihat pistol canggihnya itu.
Pistolnya itu bukan hanya canggih dalam membidik. Tapi pistol itu juga bisa menganalisa lawan yang akan Ellard bidik atau tembak. Ayahnya selalu melarang Ellard untuk mempunyai senjata, sampai Ellard lulus sekolah nanti. Tapi Ellard tetap tidak mendengarkan apa yang ayahnya katakan, karena Ellard paling tidak suka jika di kekang.
Besoknya di sekolah, saat Ellard akan berjalan menuju kelasnya, dia di datangi oleh beberapa pria dan satu gadis. Sepertinya mereka berasal dari kelas X-C.
"Hei bodoh! Lucu sekali kau berada di kelas payah itu, hahahhah!" ucap pria berambut gondrong bernama Dominic dan beberapa anak buahnya.
Ellard diam saja dan langsung pergi meninggalkan mereka. "Cih, kau sombong sekali ya! Dasar payah!" ucap Dominic.
Setibanya di kelas, Ellard langsung duduk di bangkunya lalu hanya diam saja melihat luar jendela.
Lalu Freya datang menghampiri Hailey. "Halo, namamu Hailey kan! Namaku Freya, apa kau mau berteman denganku?" tanya Freya.
Tapi tampaknya Hailey tidak mempedulikan Freya. "Aku tidak ingin berteman dengan siapapun," jawab Hailey sambil membaca bukunya.
"Aku ingin mendapat hiburan yang menarik," batin Ellard.
Lalu tidak lama kemudian, seorang pria bernama Haru datang. "Kalian, aku dapat informasi penting!" ucapnya.
"Ada apa?" tanya ketua kelas.
"Tatsumi, ternyata kelas kita adalah satu-satunya kelas yang mendapat point paling rendah dari kelas-kelas yang lain!" ucap Haru.
"Mereka akhirnya tahu juga," batin Ellard.
Brakk...
Erica langsung beranjak dari tempat duduknya dan memukul meja. "Ini tidak adil! Bagaimana bisa mereka memberikan kita point kecil sedangkan point kelas lain besar," ucap Erica kesal.
"Sepertinya ini adalah awal dari hiburanku," batin Ellard.
Semua murid kelas X-D menjadi heboh karena merasa tidak adil karena point yang lebih kecil dari kelas lain. Sampai itu membuat Tatsumi kewalahan mencoba untuk memberitahu mereka.
"Seharusnya mereka paham jika point mereka dikurangi karena kemampuan mereka yang dibawah rata-rata," batin Ellard sambil duduk santai dibangkunya sementara murid yang lain heboh sendiri.
"Tenanglah semuanya!" teriak Tatsumi dan membuat semua murid terdiam.
"Kita akan menanyakannya pada Eilaria Sensei. Dia pasti bisa menjawabnya," ucap Erica.
"Kalian ingin menanyakan apa padaku?" tanya Eilaria Sensei sambil berjalan memasuki kelas.
"Sensei, kenapa hanya kelas kita yang mendapat point paling rendah?" tanya Tatsumi.
"Hah, seharusnya kalian senang bisa tetap mendapatkan point walau kami para guru sudah tahu kalau kemampuan kalian sangat payah," jawab Eilaria Sensei.
Semua murid menjadi terdiam, dan tampaknya Hailey tidak peduli dengan hal itu. Karena dari saat kehebohan yang terjadi dikelas, dia hanya diam saja sibuk membaca buku.
"Aku ingin tahu bagaimana cara mereka menangani hal ini," batin Ellard sambil melihat ke arah Eilaria Sensei.
"Sudahlah, kalian jangan khawatir. Masih ada cara lain untuk kalian menambah point," ucap Eilaria Sensei.
"Bagaimana caranya, Sensei?" tanya Tatsumi.
"Minggu ini akan ada tugas untuk semua masing-masing kelas. Dan jika kalian bisa mendapat nilai bagus dalam tugas ini, maka sudah pasti kalian akan mendapat point yang bisa menyeimbangkan point kelas-kelas lain," ucap Eilaria Sensei.
"Sensei, tugas apa yang akan kita lakukan?" tanya Erica.
"Tugasnya sama dengan kelas lain. Dan tugasnya benar-benar mudah. Kalian hanya perlu mencari tahu siapa dari salah satu anggota OSIS yang memiliki kartu point yang nantinya akan menambah point kalian.
Jika dalam satu Minggu kalian tidak bisa mencari jawabannya, maka point kalian akan di kurangi. Tapi jika kalian menjawab dengan benar, maka point kalian akan ditambah," ucap Eilaria Sensei.
"Sensei, apakah point itu akan masuk ke semua murid di kelas ini jika kami menjawab dengan benar?" tanya Tatsumi.
"Iya, tentu saja! Tapi jika kalian sampai salah menjawab, point kalian akan dikurangi 30%, tapi jika kalian tidak menemukan jawabannya atau tidak menjawabnya sama sekali, maka point kalian semua akan dikurangi 50% langsung," ucap Eilaria Sensei lalu pergi meninggalkan kelas.
"Sepertinya inti dari tugas ini bukanlah itu. Apakah mereka tahu?" pikir Ellard.
"Baiklah, kita harus bekerja sama dalam tugas ini. Karena jika sampai kita salah menjawab, maka kita akan kehilangan setengah point kita," ucap Tatsumi.
"Bagaimana kita bisa tahu siapa anggota OSIS yang membawa kartu point nya?" tanya Kaito.
"Kita pasti akan bisa mencari tahu. Untuk semuanya yang sudah tahu siapa, kalian harus lapor dulu kepadaku, kita harus merundingkannya lebih dulu," ucap Tatsumi.
"Sepertinya mereka lupa akan satu aturan lagi," batin Ellard sambil berdiri pergi.
"Ellard, kau mau ke mana?" tanya Erica.
"Toilet," jawab Ellard datar lalu pergi meninggalkan kelas.
Ellard mencuci tangannya di toilet. Tapi dia juga mulai berfikir tentang tugas ini. Ellard berfikir jika tugas ini bukan hanya itu saja inti dari tugasnya.
"Sepertinya ini adalah tugas teka-teki," ucap Ellard sambil berdiri di depan cermin di dalam kamar mandi.
Lalu Saat Ellard keluar dari kamar mandi, ternyata Hailey sudah menunggu Ellard di depan pintu kamar mandi. Ellard diam saja tanpa ekspresi saat melihat Hailey berdiri di depan pintu toilet pria.
"Tunggu!" ucap Hailey saat Ellard berjalan pergi.
"Ada apa?" tanya Ellard datar.
"Kau pasti tahu sesuatu tentang maksud sebenarnya dari tugas ini. Lebih baik kau beritahu aku apa yang kau ketahui," ucap Hailey.
"Aku tak tahu apapun," ucap Ellard lalu berjalan pergi meninggalkan Hailey.
Ellard berjalan-jalan mengelilingi kesetiap tempat yang berada di sekolah. Ellard sengaja karena dia ingin mencari tahu bagaimana pergerakan murid kelas lain dalam menyikapi tugas ini, karena seperti yang Eilaria Sensei katakan, kelas lain mendapat tugas yang sama dengan kelas X-D.
Dan murid-murid dari kelas lain lebih banyak berkumpul di restoran sekolah daripada nongkrong di atap sekolah atau mungkin nongkrong di taman sekolah.
Ellard duduk di meja kosong di restoran, dia duduk dekat dengan tempat duduk dari murid kelas X-B. Dan tampaknya mereka terlihat serius tentang tugas itu.
"Kita masih belum tahu siapa anggota OSIS yang membawa kartu point nya. Tapi kemungkinan yang membawa kartu point adalah ketua OSIS," ucap seorang gadis berambut kuning bernama Clarissa, ketua kelas X-B.
"Mereka terlalu cepat berasumsi," batin Ellard saat mendengar percakapan murid kelas X-B.
"Ketua, sepertinya kita harus mencari cara lain. Kita tidak mungkin kalau hanya terus menjawabnya asal-asalan saja," ucap seorang pria.
"Kau benar juga," ucap Clarissa.
"Ternyata murid kelas X-B sama payahnya dengan kelasku," batin Ellard.
Pyorrr....
Lalu saat Ellard minum minuman yang sudah dia pesan, tiba-tiba saja Dominic datang dan langsung menyenggol gelas Ellard sampai jatuh ke lantai.
"Astaga, maafkan aku. Aku sengaja melakukannya tadi," ucap Dominic dengan tatapan meledek pada Ellard, dan Ellard masih diam saja tidak berekspresi saat Dominic meledeknya.
Dominic duduk di kursi depan Ellard dengan anak buahnya berdiri di samping Dominic seperti bodyguard. "Kau ini benar-benar payah. Udah dapet kelas paling payah lagi, cih aku sampai ingin melempar kau keluar dari sekolah ini, hahahahhh!" ucap Dominic sambil tertawa kencang.
Ellard diam saja dan langsung beranjak dari tempat dia duduk lalu pergi meninggalkan Dominic dan anak buahnya.
"Cih, kau mengabaikanku lagi, ya! Kelas paling rendah sudah jelas muridnya akan rendahan," ucap Dominic.
"Ingin sekali aku merobek bibirnya, tapi pointku akan berkurang jika aku sampai kehilangan kendali," batin Ellard sambil berjalan pergi dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya.
Saat bel pulang sekolah berbunyi, semua murid di kelas X-D masih berada di kelas. Sepertinya mereka akan merundingkan apa yang selanjutnya mereka lakukan untuk menjalankan tugas itu.
"Apakah kalian sudah ada yang memikirkan jawabannya?" tanya Tatsumi.
"Masih belum, tapi sepertinya ketua OSIS yang memegang kartu point itu," ucap Kaito.
"Dasar, mereka menjawab hal yang sama seperti kelas X-B. Mereka melihat dari pangkat anggota OSIS. Dan itu akan mempersulit mereka," batin Ellard sambil duduk diam saja di bangkunya tanpa mengikuti perundingan itu.
"Hailey, apa kau sudah tahu jawabannya?" tanya Freya yang duduk di depan Hailey.
"Jangan tanya apapun kepadaku lagi," ucap Hailey sambil memasukkan bukunya ke dalam tasnya dan lalu pergi meninggalkan kelas.
"Jangan sampai gadis itu bertindak sendiri. Itu akan mempersulit kelas ini nantinya," batin Ellard sambil melihat Hailey pergi meninggalkan kelas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!