NovelToon NovelToon

Suamiku Racun Dunia

BAB 1. MEMINTA RESTU

Avena Aditama merupakan salah satu mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota Jakarta. Ia menjalin hubungan dengan sang kekasih bernama Bimolie Wijaya. Avena Aditama sangat mencintai Bimolie. Begitu juga dengan Bimolie yang mencintai Avena.

Gadis berdarah Tionghoa Indo itu terlihat cantik dan anggun. Ketika dirinya berjalan menelusuri trotoar kampus sehingga membuat setiap lelaki yang memandangnya akan terpesona. Bimolie yang masih menjalani hubungan dengan sang kekasih bernama Sunco Anggraini, menjadi renggang Setelah Sanco Anggraini mengetahui kalau Bimolie Wijaya hanya seorang lelaki pecundang yang tak mampu melakukan apa-apa.

Awalnya Bimolie Wijaya menjalin hubungan dengan Sanco Anggraini mengatakan kalau dirinya merupakan salah satu pengusaha di bagian advertising. Tetapi seiring berjalannya waktu Sanco Anggraini mengetahui kalau sang kekasih hanyalah seorang mahasiswa biasa dan tidak memiliki apa-apa. Hanya mengharapkan kedua orang tuanya saja.

Ketika hubungan Bimolie Wijaya dengan Sanco Anggraini sudah putus, Bimolie mulai mendekati Avena Aditama. Avena Aditama yang konon belum mengenal sifat pribadi dari Bimolie Wijaya Ia pun akhirnya jatuh cinta Kepada Bimolie.

Hingga Mereka pun saling jatuh cinta. Hubungan keduanya berjalan dengan baik Avena Aditama sama sekali tidak mengetahui kalau Bimolie merupakan salah satu mahasiswa abadi di kampus. Pertemuan Avena Aditama dengan bimolie Wijaya, ketika adanya acara di kampus.

Yang ternyata Avena Aditama merupakan salah satu panitia disana. Saat itulah Avena bertemu dengan Bimoli sangat terpesona melihat kecantikan dan body yang okey dari Avena Aditama. Sungguh wanita dambaan setiap lelaki. Jika dapat bersanding dengan Avena Aditama yang merupakan mahasiswa cantik nan anggun dan juga tergolong wanita yang pintar di kampus.

Dari pertemuan itulah membuat Avena dan Bimolie semakin dekat.

" Hai cantik......! sapa Bimolie kepada Avena saat Avena melintas di hadapannya ketika Bimolie duduk di salah satu kantin yang ada di kampus. Avena mengembangkan senyumnya ketika dirinya mendapat teguran dari salah satu mahasiswa tampan di kampus.

Hal itu merupakan sinyal bagi Bimolie bahwasanya Avena merespon positif dengan sapaannya. Ia pun langsung menghampiri Avena dan berkenalan dengan Avena, agar dirinya dapat lebih dekat dengan Avena. Setelah berkenalan dengan Avena Bimolie pun langsung meminta nomor ponsel milik Avena agar komunikasi di antara mereka semakin lancar.

Ketampanan yang dimiliki Bimolie, membuat Avena seakan terhipnotis oleh Bimolie membuat Avena dengan senang hati memberikan nomor ponselnya kepada Bimolie. Semenjak saat itu hubungan keduanya semakin dekat. Hingga Mereka pun resmi menjalin hubungan.

Enam bulan lamanya mereka menjalin hubungan kekasih. Tetapi di dalam hubungan mereka terdapat kebohongan dari bimolie yang mengatakan kalau dirinya adalah salah satu pengusaha advertising. Sama halnya dilakukannya kepada Sanco Anggraini.

Bimolie pun berniat langsung melamar Avena ketika acara wisuda sudah berlangsung. Avena meminta restu kepada kedua orang tuanya. Awalnya kedua orang tuanya menolak tetapi karena bujuk rayu dari Avena membuat kedua orang tua Avena akhirnya menyetujui pernikahan itu.

Padahal kedua orang tuanya sama sekali tidak mengenal sosok Bimolie Wijaya. Mereka hanya mengenal Bimolie sebagai mahasiswa. mereka sama sekali tidak mengetahui sifat asli Bimolie.

Ketika Bimolie meminta kepada kedua orang tuanya untuk melamar Avena Aditama, menjadi istrinya. Kedua orang tua bimoli menggelengkan kepalanya. Seolah mereka ragu kalau hubungan keduanya akan berjalan dengan mulus. Kedua orang tua Bimolie sudah mengetahui sikap asli Putra mereka. Membuat mereka ragu menikahkan Bimolie dengan Avena apalagi ketika mereka mengetahui Avena adalah wanita yang baik dan taat pada agama.

Tetapi karena Bimolie Wijaya meyakinkan kedua orang tuanya, membuat orang tua bimoli menyetujui pernikahan mereka. Bimolie begitu bahagia, ketika mendengar jawaban dari kedua orang tuanya. Kalau mereka setuju melamar Avena menjadi pendamping hidup Bimolie.

Pernikahan mereka pun akhirnya berlangsung setelah kedua orang tua Bimolie datang melamar Avena Aditama ke rumah orang tua Avena Aditama. Yang sebelumnya Avena sudah memberitahu kepada kedua orang tuanya, kalau kedua orang tua Bimolie akan datang melamarnya.

Sungguh berat hati kedua orang tua Avena Aditama, melepaskan Putri tunggalnya. Hidup sederhana orang tua Avena Aditama bukan berarti mereka rela secepat itu melepaskan Putri mereka yang sangat mereka sayangi.

"Bagaimana ini mas Apa keputusan kita ini sudah keputusan yang baik untuk Putri kita? tanya Ibu Selena kepada suaminya Pak Aditama. Pak Aditama meyakinkan istrinya kalau keputusan mereka sudah keputusan yang baik untuk Putri mereka. Yang mana Putri mereka sangat mencintai Bimolie Wijaya.

Tuan Wijaya juga sedikit ragu dengan hubungan keduanya. Yang mana Bimolie belum memiliki penghasilan sama sekali. Tetapi Avena tidak mengetahui itu semua. Yang ia ketahui, kalau Bimolie Wijaya saat ini memiliki usaha di bidang advertising.

Yang ternyata perusahaan itu merupakan perusahaan milik kedua orang tuanya. Dari sanalah biaya Bimolie wijaya selama ini. sungguh kebohongan yang sangat besar dilakukan oleh Bimolie Wijaya. Hanya untuk mendapatkan cinta dari Avena Aditama.

Padahal belum tentu Avena Aditama tidak menerima dirinya jika Bimolie berterus terang kepadanya. Karena kalau memang benar-benar cinta dan sayang kepada lelaki, seorang wanita sanggup menerima kekurangan lelaki tersebut. Sama halnya seperti lelaki yang dapat menerima kekurangan wanita jika lelaki itu mencintai wanita.

Satu minggu setelah lamaran Avena Aditama dan juga Bimolie Wijaya melaksanakan pernikahan. Pernikahan dilaksanakan di salah satu hotel berbintang di kota ini. Yang mana kedua orang tua Bimolie Wijaya, sudah memiliki niat untuk menikahkan Putra mereka dengan meriah.

Karena Bimolie merupakan Putra satu-satunya dan satu adik perempuan. Hal itulah yang membuat kedua orang tua Bimolie berniat menikahkan Putra mereka dengan biaya yang lumayan fantastis.Walaupun Bimolie belum memiliki pekerjaan.

Setelah acara pernikahan telah usai, Avena Aditama dengan bimoli Wijaya akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri. Avena dan bimolie ketika mereka sudah resmi menikah. Ada rona bahagia diwajah Avena. Begitu juga dengan Bimolie yang begitu bahagia setelah mendapatkan dambaan hatinya.

Awalnya hubungan keduanya sangat baik. karena Bimolie masih menutupi jati dirinya yang tidak memiliki pekerjaan. Satu bulan lamanya pernikahan mereka, Tetapi Bimolie Wijaya tak kunjung memberi nafkah kepada Avena.

Membuat Avena penasaran Mengapa Bimolie tak kunjung memberi nafkah kepada dirinya.

Bahkan hanya kedua orang tua Bimolie saja yang selalu memberikan uang belanja untuk Avena Aditama. Sampai akhirnya Avena Aditama, meminta kepada kedua orang tua Bimolie Wijaya, agar mereka tinggal terpisah dengan orang tua Bimolie Wijaya.

Berharap agar hidup mereka lebih mandiri tanpa dibantu oleh kedua orang Bimolie. Ia juga ingin agar suaminya lebih bertanggungjawab. Orang tua Bimolie Wijaya menyanggupi permintaan Avena Aditama hingga Mereka pun tinggal di salah satu rumah kontrakan yang tentunya sudah dibayar orang tua Bimolie Wijaya.

Setelah satu minggu tinggal di rumah kontrakan. Bimolie Wijaya tak kunjung memberi nafkah. Hingga di suatu malam Avena meminta uang belanja kepada Bimolie. Karena ia melihat Bimolie semenjak mereka tinggal dirumah kontrakan, hanya tiduran saja di rumah.

Membuat Avena merasa tidak tenang melihat suaminya yang hanya tidur dan tidur.

"Mas Uang belanja yang diberikan Mama sudah habis loh. Avena minta uang belanja dong." ucap Avena kepada Bimolie Wijaya.

"Aku tidak ada uang!" dari mana Aku memiliki uang aku saja kamu lihat tetap di rumah ini." ucap Bimolie membuat Avena langsung menatap Bimolie dengan tatapan penuh tanya.

"Mengapa Mas masih tetap tinggal di rumah? bukannya Mas menjalankan usaha advertising milik Mas?tanya Avena penasaran.

Bersambung....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏

jangan lupa like coment vote dan hadiahnya ya.....

BAB 2. MEMULAI USAHA BARU

"Aku tidak ada uang!" dari mana Aku memiliki uang aku saja kamu lihat tetap di rumah ini." ucap Bimolie membuat Avena langsung menatap Bimolie dengan tatapan penuh tanya.

"Mengapa Mas masih tetap tinggal di rumah? bukannya Mas menjalankan usaha advertising milik Mas?tanya Avena penasaran.

Bimolie menatap Avena dengan tatapan tajam. Membuat Avena tidak berani mengatakan apa apalagi. Ia memilih untuk meninggalkan suaminya yang hanya asik memainkan ponselnya.

"Ya ampun mau masak apa? persediaan makanan sudah tidak ada lagi." gumam Avena dalam hati.

Perut Avena sudah mulai keroncongan. Membuat dirinya semakin gelisah. Avena enggan meminta uang belanja kepada ini mertuanya. Ia tidak ingin terus merepotkan ibu dan ayah mertuanya. Avena juga tidak ingin mengadu kepada keluarganya. Karna itu dapat membebani pikiran kedua orangtuanya.

Avena memberanikan diri pergi ke warung yang letaknya tidak jauh dari rumah kontrakan mereka. Sisa uang yang ia pegang sudah tidak cukup untuk belanja satu hari saja. Hingga Avena memutuskan untuk membeli beras, telur dan minyak secukup uangnya.

Dengan langkah gontai, Avena kembali kerumah kontrakan yang mereka tempati bersama suami yang sangat ia cintai. Yang dulu sangat mencintai dirinya. Tuan Wijaya bukan tidak memberikan uang belanja untuk mereka. Tetapi uang pemberian Tuan Wijaya digunakan Bimolie untuk berjudi online tanpa Avena ketahui sama sekali.

Ketika Avena tiba dirumah, Avena melihat suaminya tertawa cekikikan melihat ke layar ponselnya ketika game online yang dimainkan suaminya memenangkan dirinya. Avena menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya yang seolah tidak peduli dengan kebutuhan rumahtangga mereka.

Avena berlalu ke dapur berniat untuk segera memasak bahan makanan yang sudah ia belanjakan dengan menggunakan sisa uang pegangannya. Sungguh miris Avena yang mengetahui kalau suaminya selama ini memimpin perusahaan advertising ternyata sekarang hanya duduk di rumah.

Avena bingung sendiri Mengapa tiba-tiba suaminya hanya berada di rumah. Ia belum mengetahui kalau selama ini suaminya sama sekali tidak memiliki pekerjaan. Justru suaminya hanya mengharapkan uang pemberian kedua orang tuanya.

Avena berniat untuk menghubungi kedua orang tuanya. Tetapi di sisi lain, ia tidak ingin membebani kedua orang tuanya dengan memberitahu keadaannya saat ini. Sehingga mau tidak mau Avena menahan rasa kekecewaannya terhadap suaminya.

Ketika Avena memasak bahan makanan yang sudah ia belanjakan, Bimolie menghampirinya dan memberikan uang pecahan seratus sebanyak dua lembar yang ternyata uang yang diberikannya kepada Avena merupakan hasil kemenangannya dari hasil judi online.

Avena mengembangkan senyumnya dan menerima uang pemberian suaminya. Ia sama sekali tidak mengetahui kalau uang dua ratus ribu itu merupakan uang hasil berjudi online.

"Ini Uang belanja minggu ini, Tolong kamu cukup-cukupkan." ucap Bimolie Wijaya dengan sedikit Ketus. Karena sedari tadi Avena sedang uring-uringan di dapur memasak bahan makanan yang sudah ia belanjakan.

"Terima kasih Mas." ucap Avena sambil berusaha mengembangkan senyumnya.

"Maaf baru memberikan Uang belanja hari ini. soalnya mas akhir-akhir ini sedikit malas bekerja." ucap Bimolie berbohong kepada Avena Bimolie langsung mengecup kening Avena membuat hati Avena kembali menghangat. Avena sama sekali tidak mengetahui kebohongan yang diciptakan suaminya lagi.

Setelah Avena selesai memasak bahan makanan yang sudah Ia belanjakan, Avena pun menghidangkan makanan itu di meja. Terlihat Bimolie menatap makanan itu dengan menggelengkan kepalanya.

" Mengapa kamu memasak makanan seperti ini, apa tidak ada makanan yang lebih layak dari sini? tanya Bimoli kepada Avena.

" Kamu tau bukan kalau di rumah Mami sama Papi saya tidak pernah memakan makanan seperti ini." ucap Bimolie membuat hati Avena begitu sakit mendengar apa yang dikatakan Bimolie kepadanya.

"Maaf Mas sebenarnya Avena ingin memasak yang enak. Tetapi ketika Avena meminta uang belanja kepada Mas, Mas belum memberikan uang itu. Dan baru memberikannya sekarang, hingga uang sisa yang Avena pegang hanya dapat membeli makanan seperti ini." ucap Avena berusaha menahan emosinya.

Bimolie terdiam, Ia pun kemudian duduk dan mencicipi makanan masakan Avena. Bimolie mengembangkan senyumnya, ketika dirinya mencicipi masakan murahan seperti yang ia katakan kepada Avena. Ternyata masakan Avena sangat lezat dan memanjakan lidah Bimolie. Bimolie langsung melahap habis makanan yang sudah disediakan Avena sebelumnya.

"Ternyata makanan murahan seperti ini enak juga." ucap Bimolie sambil terkekeh.

"Makanya Mas!" Jangan menatap makanan itu hanya dari teksturnya aja. Tetapi rasakan dulu Bagaimana rasanya." ucap Avena sambil mengembangkan senyumnya. Hubungan keduanya pun akhirnya membaik, setelah mereka selesai menyantap makanan yang sudah disediakan Avena.

Malam harinya Avena melihat-lihat lowongan kerja. Ia berniat untuk bekerja membantu ekonomi keluarganya. Tetapi tak satupun perusahaan yang menerima kalau wanita sudah berstatus menikah. Hal itulah membuat Avena sedikit kewalahan untuk mencari pekerjaan.

Avena berlalu masuk ke kamar berniat untuk istirahat. Tetapi tanpa ia sadari suaminya sudah membaringkan tubuhnya di sana. Dengan hanya menggunakan pakaian dalam miliknya. Avena menggelengkan kepalanya itu pertanda kalau Bimolie menginginkan dirinya melayani Bimolie saat itu juga.

Avena pura-pura tidak mengetahui apa yang dilakukan suaminya. Ia perlahan naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di samping Bimolie.

Bimolie langsung meraih tubuh Avena kepelukannya. Ia pun memberikan kecupan hangat bibir manis wanita yang saat ini berstatus sebagai istrinya.

Bimolie mengecup bibir manis Avena perlahan tapi pasti. Tangan Bimolie sudah mulai masuk ke dress milik Avena dan memainkan tangannya gunung kembar milik Avena membuat Avena tidak dapat menahan diri dan mengeluarkan de$@hannya. Hingga malam itu Avena akhirnya benar-benar melayani suaminya. Ia tidak ingin membuat suaminya kecewa kepadanya. Dan Avena juga berusaha untuk memuaskan suaminya.

Setelah satu jam permainan itu akhirnya Bimolie dan Avena sama-sama mencapai puncaknya. Hingga Bimolie langsung membaringkan tubuhnya di samping Avena ketika mereka menyelesaikan permainan panas malam itu.

"Terima kasih sayang." ucap Bimolie sambil mengembangkan senyumnya dan memberikan kecupan hangat di kening Avena Avena mengganggukan kepalanya, Ia pun melupakan permasalahan satu harian ini. Berharap kedepannya suaminya lebih bertanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangganya. Ia tidak ingin permasalahan rumah tangganya diketahui oleh kedua orang tuanya. Entah karena faktor kecapean keduanya pun Langsung tertidur pulas

Sementara di tempat lain Tuan Wijaya begitu mengkhawatirkan hubungan rumah tangga putranya. Ia mengetahui sikap asli putranya. karena sampai sekarang Bimolie Wijaya, tidak ada niatan untuk mencari pekerjaan. Bahkan untuk membantu orang tuanya, di perusahaan yang dikelola oleh Tuan Wijaya sendiri. Yaitu perusahaan di bidang advertising yang selama ini menghidupi kebutuhan keluarga mereka.

Tuan Wijaya dan istrinya merasa gagal mendidik Bimolie Wijaya menjadi pria yang bertanggung jawab. Hal itu membuat kedua orang tua Bimolie begitu khawatir jika Avena akan meninggalkan Putra mereka.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏

BAB.3 MERASA GAGAL

Tuan Wijaya dan istrinya merasa gagal mendidik Bimolie Wijaya menjadi pria yang bertanggung jawab. Hal itu membuat kedua orang tua Bimolie begitu khawatir jika Avena akan meninggalkan Putra mereka.

Pagi hari yang indah matahari sudah memperlihatkan wajahnya dipermukaan bumi. Hingga sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela yang ditempati pasangan suami-isteri yang masih satu bulan menjalin hubungan rumah tangga.

Sinar mentari menyinari pelupuk mata wanita cantik yang menjadi isteri seorang Bimolie Wijaya.

Huyemmmm......

Avena bergeliat berniat untuk bangkit dari pembaringanmya. Badan Avena terasa remuk setelah Avena melayani suaminya malam itu.

Ia menatap Suaminya dengan tatapan penuh arti.

Avena melirik jarum jam Baker yang ada diatas nakas.

"Ya ampun!" ternyata sudah jam delapan." gumam Avena sambil bangkit dari pembaringanmya. Kemudian Avena langsung masuk ke kamar mandi berniat untuk membersihkan diri. Ia tidak ingin berpenampilan acak-acakan ketika Bimolie sudah terbangun dari tidurnya.

Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Avena langsung menggunakan pakaian yang biasa ia gunakan di rumah. Tetapi penampilan Avena yang hanya menggunakan pakaian biasa, tidak mengurangi kecantikan Avena. Ia berlalu ke dapur berniat untuk memasak sarapan pagi untuk suaminya dan Avena sendiri.

Ketika Avena berniat memasak sarapan pagi, untuk mereka, ketukan pintu terdengar jelas di telinga Avena. Avena langsung membuka pintu yang letaknya tidak jauh dari dapur tempat dirinya memasak sarapan pagi.

Yang mana rumah kontrakan yang ditempati oleh Avena dan Bimolie ukurannya hanya cukup untuk mereka berdua. Hanya ada dua kamar satu kamar mandi, satu dapur dan ruang tamu. Sementara ruang makan menyatu dengan dapur.

Ketika Avena membuka pintu rumah kontrakan mereka, alangkah terkejutnya Ketika Avena membuka pintu yang ternyata yang datang adalah tuan Wijaya dan istrinya yang merupakan orang tua kandung Bimolie Wijaya.

Avena langsung mengembangkan senyumnya sambil memberi salam kepada tuan Wijaya dan istrinya.

Sambutan ramah dan senyuman dari Avena membuat hati Tuan Wijaya, begitu bahagia mendapat menantu seperti Avena. Padahal mereka mengetahui sikap putranya yang hanya sesuka hatinya. Ada rasa khawatir di hati Tuan Wijaya. Begitu juga dengan istrinya.

"Silakan masuk Pa.... ma....!" ajak Avena mempersilahkan Ayah dan ibu mertuanya masuk ke dalam rumah kontrakan mereka.

Setelah berada di ruang tamu, Tuan Wijaya dan istrinya langsung memberikan barang bawaan mereka yang sudah disediakan Tuan Wijaya dan istrinya sebelumnya. Tentunya bahan makanan untuk Avena dan juga Bimolie. Mereka sangat mengetahui kalau Bimolie tidak memiliki penghasilan apa-apa.

Sehingga mereka masih tetap membiayai hidup Bimolie dan juga Avena. Tetapi Avena tidak mengetahui hal itu selama ini. Yang Avena ketahui kalau Bimolie mendapatkan uang dari hasil perusahaan advertising miliknya.

"Dimana Bimolie? tanya tuan Wijaya.

"Ada di kamar masih tidur Pa!" sahu Avena sambil berusaha mengembangkan senyumnya. Sejujurnya Ia khawatir jika ayah dan ibu mertuanya mengetahui kalau saat ini Bimolie hanya bermalas-malasan di rumah. Padahal kedua orang tua Bimolie sudah mengetahui hal itu.

Tuan Wijaya dan istrinya langsung masuk ke kamar mencari keberadaan Bimolie. Ketika tuan Wijaya dan istrinya sudah berada di kamar dan melihat Putra mereka masih tertidur pulas. Padahal Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Hal itu membuat Tuan Wijaya sedikit emosi melihat putranya yang hanya bermalas-malasan di rumah.

Padahal tugas dan tanggung jawabnya sudah bertambah setelah menikah dengan Avena. Tuan Wijaya langsung membangunkan Bimolie. Membuat Bimolie sedikit tersentak mendengar suara bariton dari tuan Wijaya.

"Sampai kapan kamu seperti ini pemalas???? bangun kamu. Rezeki kamu sudah dipatok ayam duluan." gerutu Tuan Wijaya yang mampu membuat Bimolie langsung bangkit dari pembaringannya.

Sungguh sulit bagi Tuan Wijaya untuk merubah sifat putranya. Entah Faktor apa mengapa putranya bersifat seperti itu. Padahal Tuan Wijaya dan istrinya orang yang begitu rajin dan ulet mengerjakan pekerjaan apapun. Terlihat jelas dari hasil yang diraih Tuan Wijaya. Selama ini ia dapat mendirikan perusahaan advertising miliknya berawal dari nol.

"Bagaimana ini Mas? Putra kita masih tetap belum berubah. Padahal dia sudah menikah dan memiliki istri. Bagaimana jika dirinya memiliki anak nanti?" ucap istri tuan Wijaya mengkhawatirkan kondisi rumah tangga putranya. Setelah Bimolie bangun dari tidurnya. Ia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Sementara Avena tidak jadi memasak sarapan pagi untuk mereka. Karena kebetulan kedua orang tua Bimolie sudah membawa sarapan pagi untuk pasangan suami istri itu. Avena begitu bahagia mendapat perhatian dari kedua orang tua Bimolie. Ia sudah menganggap orang tua Bimolie seperti orang tua kandungnya sendiri.

Ketika Bimolie berada di kamar mandi, tuan Wijaya dan istrinya menghampiri Avena. Mereka pun bertanya kepada Avena apa saja yang dilakukan Bimolie saat berada di rumah. Kemudian Avena pun memberitahu kalau selama ini Bimolie hanya tiduran saja sambil memainkan ponselnya. Itu berarti kebiasaan buruk yang selama ini dilakukan oleh Bimolie di rumah keluarganya, Ia lakukan juga saat hidup bersama istrinya.

Tuan Wijaya semakin kwatir mendengar penjelasan dari Avena. Tanpa mereka sadari Bimolie sudah Mendengar pembicaraan mereka. Hal itu mengundang kemarahan Bimolie.

"Mengapa kalian terlalu mengusik urusan Rumah tanggaku? Bimolie sudah besar ma.....pa....., tidak perlu kalian mengurusku lagian Bimolie sudah ada istriku di sini mengurusku." ucap Bimolie dibalas tatapan tajam dari tuan Wijaya.

Tuan Wijaya melayangkan tangannya di wajah tampan di mulut Bimolie. Hal itu membuat Avena tersentak. Ia tidak menyangka seorang Tuan Wijaya mampu melakukan hal seperti itu kepada putranya. Hal itu mengundang pertanyaan besar bagi Avena Mengapa Tuan Wijaya begitu marah dan emosi kepada bimoli Wijaya.

Avena berusaha menenangkan suaminya agar tidak emos.i Tetapi Bimolie tak kunjung diam dan selalu melawan Tuan Wijaya. Membuat Avena semakin bingung dengan sikap asli suaminya yang begitu kasar kepada kedua orang tuanya.

Tidak menutup kemungkinan kalau Bimolie juga akan bersikap kasar terhadapnya. Sedangkan kepada kedua orang tuanya saja yang sudah melahirkan dirinya ke dunia ini, dan menafkahi Bimolie selama ini. Bimolie sanggup melawan kedua orang tuanya. Padahal yang dikatakan kedua orang tuanya benar adanya.

" Baik!" Papa dan Mama tidak akan ikut campur urusan kamu lagi. Ingat kamu sudah memiliki Istri dan mulai sekarang jangan pernah meminta apapun dari kami. Nafkahi keluargamu sendiri, tanpa mengemis kepada kami." ucap Tuan Wijaya membuat Avena mengerutkan keningnya. ia bingung apa yang dikatakan Ayah mertuanya.

Setelah mengatakan segala Apa isi hati Tuan Wijaya kepada bimoli Wijaya, Tuan Wijaya dan istrinya langsung berpamitan pulang kepada Apena. Sejujurnya mereka tidak tega meninggalkan Avena begitu saja di sana. Tetapi mereka juga ingin memberikan pelajaran kepada Putra mereka.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author Agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏

jangan lupa like, coment vote dan jadinya Yach sahabat ku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!