NovelToon NovelToon

PERJALANAN DEWA RENKARNASI

Sheng Feng*

"Apa kau menemukanya?" Teriak seorang pria parubaya. Wajahnya cukup kasar. Penuh dengan bekas luka. Membawa tombak di tangan kanannya penuh dengan darah. Seperti dewa perang yang turun dari istanah langit. Dia adalah Zhang Mo sang tombak darah.

"Ya kak, aku menemukanya." Suara datang dari mayat serigala. Disana ada seorang pemuda yang tersenyum sambil mengangkat tangannya. Ditangan yang penuh dara tersebut terlihat sebuah bola seperti kelereng. Bola itu memantulkan cahaya penuh kecermelangan.

Melihat ini seketika semua orang berseru gegirangan. Mereka semua sangat senang. Yang di temukan pemuda itu jalas bukanlah hal yang tidak berharga. Bagaimana mungkin sesuatu yang di dapat dari monster beast sebesar itu menjadi hal yang biasa.

Tentu saja itu bukanlah hal biasa. Faktanya benda yang terlihat seperti kelereng adalah inti monster beast. Meskipun itu hanya monster beast tingkat pertama itu masih tetaplah sulit untuk di kalahkan.

Mengingat tingkat kekuatan dari kelompok ini itu benar-benar hal yang mustahil. walaupun mereka berjumlah sekitar dua puluh orang Itu pasti tidak akan berhasil tampa kerugian. Karena tingkat kekuatan dari monster beast itu tidak bisa di predisi oleh kelompok seperti mereka.

Tetapi tampa sengaja saat mereka memasuki gunung itu mereka menemukan sesuatu yang aneh. Hewan yang biasa mereka buru sebulan sekali tidak ada. Mereka berpikir apakah ada pemburu lain di kota ini. Apakah mereka habis di makan predator. Kalaupun iya harusnya tidak sesepi ini lagipula gunung beast ini sangat luas.

Gunung ini dinamakan gunung beast hantu. Ya seperti namanya di sini banyak beast dan hantu. Tidak ada yang tau pasti kenapa banyak hantu di gunung ini. Di katakan bahwa jika ada yang mati di gunung ini maka mereka akan di jadikan hantu. Tetapi yang paling aneh dari semua itu, di katakan ada yang perna bertemu mayat hidup.

Orang-orang menyebutnya orang itu sebagai orang gila karena bicara omong kosong. Tetapi tidak bagi Sheng Feng. Dikarenakan Sheng Feng juga perna melihatnya.

Tetapi di samping semua keanehan itu tidak menghentikan seseorang untuk berhenti menelusuri gunung itu. Dikarenakan gunung ini memiliki banyak harta enta itu biji, ramuan, atau beast semuanya adalah hal yang berharga di dunia ini. Bahkan ada yang menemukan tambang batu roh. Tentu saja memiliki harga yang luar biasa.

Di dorong oleh rasa penasaran dan ingin mendapatkan buruan. Sehingga mereka pun sepakat untuk masuk lebih dalam. Ahkirnya menemukan sumber masalah, ahkirnya mereka menemukan apa yang sebenarnya terjadi.

Jadi jika harimau mengusai gunung maka hewan lemah harus mundur. Itu dia yang terjadi mereka menemuka seekor monster beast tingkat pertama peringkat rendah. Setidaknya itu setingkat pratisi qi sejati tingkat pertama.

Dan itu menjadi wajar jika hewan-hewan lemah akan kabur dari tempat ini. Mengingat aura yang di keluarkan dari Monster Beast itu. Jadi bagaimana jika monster itu masih dalam kondisi lemah. Pada ahkirnya monster itu tetap lah monster yang kuat.

Mereka cukup ketakutan pada awalnya tetapi ahkirnya mereka menemukan sesuatu hewan itu sebenarnya terluka. Walaupun hewan itu terluka tetapi itu mengeluarkan aura yang luar biasa tidak heran beast biasa sekitar sini melarikan diri. bagaimana mungkin mereka tidak takut dengan monster beast.

Lalu bagaimana jika itu moster beast? pada ahkirnya dia sedang dalam kondisi terluka.Kelompok pemburu Black Beard bukanlah seekor beast yang tidak punya pikiran. Bukan Beast yang berpirik dengan isting dan kabur karena takut auranya. Tapi mereka adalah manusia yang memeiliki akal dan tau kalo monster itu sedang terluka. Bukankah ini adalah kesempatan?

Pada ahkirnya mereka memutuskan untuk menyerang. Meskipun tidak tampa kerugian akan tetapai mereka berhasil menumbangkan serigala tersebut. Dengan kemampuan kerja sama mereka, karena mereka adalah pemburu terelit di seluru kota Qing.

Pemimpin mereka adalah seorang master diranah penyempurnaan jiwa tahap awal. dia di kenal dengan julukan sang tombak darah Zhang Mo.

"Kakak itu benar-benar inti monster."Seseorang berbicara ke Zhang Mo dengan sangat gembira.

"Kita sedang beruntung." Kata Zang Mo tenang.

Yang lain menatapnya dengan aneh. Mereka tau kalo Zhang Mo itu orang yang tenang namun mereka tidak perna berpikir dia masih bisa cukup tenang di hadapan harta seperti itu. Tapi mereka tidak mengatakan apa-apa.

"Haruskah kita melelangnya?" Tanya yang lain

"Hem, tentu saja ambil juga kulit dan daging kita akan ber pesta." Jawab Zhang Mo sambil memerintah.

"Baik, Kak!" teriak yang lain.

Di samping semua orang yang senang karena seberapa baiknya perburuan kali ini.Tetapi Sheng Feng memiliki ekpresi yang tak terlukiskan. Dia tidak tau harus tertawa atau menangis. Jadi bagaimana jika perburuanya bagus? Pda ahkirnya mereka melewati garis mera perbatasan. Dengan kata lain ini adalah zona bahaya.

"Bukan kah tidak bagus jika terlalu dalam, kita sudah melewati batas merah," kata Sheng Feng meperingatkan.

Gunung Beast Hantu adalah zona terlarang. Bahkan master penyempurnaan jiwa puncak saja tidak berani ke sini sebagai hasilnya di beri tanda merah sebagai pemisah area aman dan di dalam tanda merah itu sudah area terlarang.

"Kau tau apa bocah, kau tidak liat ada banyak sekali ramuan tingkat tinggi harganya juga pasti tidaklah sedikit. kau bahkan tidak bisa bela diri hanya bertahan dengan fisik kecilmu. Apa kau tidak berpikir kalau kau cuma beban mati!" teriak seorang pria berotot.

"Ya, kamu bahkan bukan anggota kelompok kami. Aku tidak pernah meng anggapmu bagian dari kru kami. Kami hanya mengasianimu dan memberikan uang untuk makan lalu apa balasanmu." Seorang berteriak seolah-olah sejak lama dia sudah tidak suka Sheng Feng bergabung di kelompoknya.

Ya, apa yang mereka katakan itu memang ada benarnya. Sejak orang tuanya meninggal dia tidak tau harus kemana. Dan dia tidak tau harus mencari makan dimana. Tapi pada saat itu Seorang yang kuat yang membantunya dan mengajaknya. Ya dia adalah Sheng Mo sang tombak darah. Dan dia ahkirnya masuk ke kru pemburu terkuat di kota Qing.

Tetapi setelah bergabung dia tau bahwa banyak orang tidak menyukainya. Dia tidak tau kenapa mereka membencinya. Mungkin karena dia lemah. Hanya Zhang Mo yang baik padanya. Mungkin Zhang Mo kasian padanya. Ini membuat Sheng Feng merasa sedih.

"Cukup!" Zhang Mo berteriak cukup keras mengagetkan semua orang. Dan burung-burung terbang dari pepohonan. Seketika suasana menjadi sunyi.

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Zhang Mo dengan tenang.

"It, itu kita tidak bisa melanjutkan perjalanan ini." Kata Sheng Feng dengan ketakutan.

"Tidak kak!" Seorang ingin membantah Sheng Feng namun langsung di hentikan Zhang Mo dengan mengangkat tangan. Orang itu segera menutup mulutnya.

Lalu dengan tenang dia menghadap ke Sheng Feng dan bertanya "Apa ada masalah?"

"It, itu mayat hidup ada mayat hidup." Kata Sheng Feng sambil bergetar.

Segera setelah Sheng Feng mengatakan itu sekumpulan tawa langsung bergema di seluru hutan, mengguncang pepohonan.

"Ha ha ha sepertinya dia takut hantu."

"dia hanya anak kecil."

"Apa dia percaya orang gila itu."

Mendengar orang orang mengejeknya Sheng Feng pun tidak sabar dan berteriak "Tidak aku serius!"

Mendengar ini semua orang berhenti tertawa dan menatap Sheng Feng seperti melihat monyet bodoh.

Dengan itu Zhang Mo menghampiri Sheng Feng dan menepuk pundaknya. Dengan senyum yang terpancar di wajahnya.

"Mungkin kau kelelahan Sheng Feng kembalilah dulu aku akan menemuimu nanti, ah ini uangmu." Katanya sambil memberikan beberapa koin ke Sheng Feng.

Melihat ini Sheng Feng hanya menghela nafas bearat. Dia hanya mengambil uang itu dan pergi dari sini. Ya, kak Mo kamu terlalu baik, semoga kau selamat. Karena aku tidak bisa melanjutkannya aku hanya bisa kembali.

Cih, betapa susahnya tidak bisa belajar bela diri.

"Kenapa kau selalu baik padanya? Seperti bukan dirimu saja." tanya Su Ming di belakang Zhang Mo. Dia adalah wakil dari klup pemburu Black bear.

"Jika adikku masih hidup pasti seumuran dengannya." Dia hanya menjawab tampa berbalik kebelakang hanya memandai siluet Sheng Feng yang perlahan hilang.

bocah sial*

Sheng Feng kembali ke kota Qing. Kota Qing adalah kota yang berada si dekat gunung Beast Hantu. Kota ini cukup besar, Merupakan pusat perdagangan dari desa-desa di dekat Kota Qing.

Ada beberapa desa di dekat kota Qing. Ada desa yang para penduduknya adalah petani, ada desa yang memproduksi daging, obat, senjata, baju dan lain sebagainya. Mereka menjadikan kota Qing sebagai pusat perdagangan.

Ada 3 kekuatan yang di terkuat di Kota Qing. Ini juga yang membuat para bandit tidak berani berbuat masalah dikota Qing. salah satunya adalah Pemburu Black Bear Yang dipimpin oleh Zhang Mo Sang Tombak Darah.

Dan dua kekuatan besar yang lainnya adalah dua sekte yaitu sekte Bunga Giok dan sekte Pedang Naga.

Sekte Bunga Giok adalah sekte yang berada di sisi timur kota dan memiliki murid yang cukup banyak. Ketua sekte itu adalah seorang wanita di ranah penyempurnaan jiwa tahap awal sama seperti Zhang Mo sang tombak darah. Hua Qiu dijuluki Sang Bunga suci. Berbedah dengan Zhang Mo di usia paru baya, dia mencapai ranah penyempurnaan jiwa pada usia muda yaitu sekitar 17 tahun. sekarang dia berusia 19 tahun sama seperti Sheng Feng. Banyak orang percaya Hua Qiu akan menjadi seorang master sejati.

Dan Sekte Pedang Naga adalah sekte yang terletak di sisi barat kota Qing. Di ketuai oleh Ma Fengyan Sang Pendekar Pedang Naga. Dia lelaki tua berusia sekitar 55 tahun dan telah mencapai ranah penyempurnaan jiwa tahap ahkir.

Ranah penyempurnaan jiwa adalah ranah urutan terahkir dalam pelatian kekuatan internal. Ketika seorang belajar seni beladiri maka ada tiga tahap dalam upaya menjadi seorang master qi sejati.

Yaitu ranah Master Beladiri, Pembekuan Darah, Penyempurnaan qi atau di sebut juga penyempurnaan jiwa. dan setiap ranah terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap ahkir Tahap awal adalah seorang yang telah mencapai ranah itu, dan tahap ahkir adalah tahap dimana dia bersiap ke ranah selanjutnya.

Ketiga ranah itu adalah ranah pelatian kekuatan internal. kekuatan yang lebih kuat dari pada kekuatan internal disebut qi sejati. Qi sejati adalah qi yang di produksi dunia jadi seorang master qi sejati bisa di bilang menuju keabadian. Karena setiap peningkatan kekuatan itu juga meningkatkan usia dan juga memelihara tubuh. Berbeda dengan kekuatan internal yang hanya meningkatkan kekuatan saja.

Seorang master ranah penyempurnaan qi tahap ahkir harus mengubah seluru kekuatan internal menjadi qi sejati. baru saat itulah dia akan menjadi menjadi master qi sejati.

Inilah yang di rasakan Ma Fengyan dia sudah berusia tua dan dia di tahap ahkir penyempurnaan qi. Dia benar-benar terobsesi untuk menerobos untuk menambah usianya dan untuk saktenya tentunya. Tetapi sampai sekarang dia mengalami kemacetan entah sampai kapan dia bisa menerobos hanya hantu yang tau.

Dari ketiga kekuatan itu antara Sekte Bunga Giok dan Sekte Pedang Naga memiliki hubungan yang tidaklah baik, tapi belum perna ada perang sampai menghancurkan satu sama lain. Akan tetapi sebagai akibat ketiga kekuatan itu di kota membuat kota menjadi lebih teratur.

Sheng Feng dulunya tidak tau itu semua. Dia dulu terlahir di keluarga petani di desa petani. Di sana bahkan tidak ada ahli beladiri karena semua menyambung hidupnya dengan bertani dan menjual kelebian hasil penennya di kota.

Dikehipan sebelumnya dia sudah berusia sekitar 35 tahun dia adalah pegawai kantor. Dia sudah berengkarnasi cukup lama jadi dia sudah hampir lupa dengan kehidupannya di dunia yang di sebut bumi itu.

Pada usianya ke enam tahun dia dan orang tuanya tidak sengaja bertemu mayat hidup dan orang tuanya mengorbankan diri supaya dia bisa lari. Meskipun dia tidak terlalu memiliki ikatan emosional dengan orang tuanya tapi dia cukup tersentu dan menjadi sedih akan hal itu.

Setelah kematian orang tuanya tetanganya menyatakan bawah orang tuanya berhutang padanya. Dia tidak tau benar atau tidak. Yang jelas dia hanya bisa pasra. Alhasil lahan tempat bertani orang tuanya jatuh ketangan tetangganya. Dia cukup marah, dia berfikir ini cuma akal-akalan tetangganya saja tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, dia tidak akan bisa mengambilnya lagi. Di samping itu semua dia hanyalah anak kecil. Siapa yang mau mendengar kesaksian anak kecil? Mereka pasti akan lebih percaya pembohong itu.

Di tengah kebingungan untuk mendaptkan makanan, dia pun ahkirnya memutuskan untuk kekota. Saat sampai di kota dia baru sadar bahwa dunia ini bukan dunia yang damai seperti tempatnya dulu. Dunia ini adalah dunia yang di penuhi monster dan banyak ahli beladiri.

Dunia ini adalah dunia dimana kekuatan adalah keadilan tertinggi. Jadi bagaimana jika dia salah, Jadi bagaimana jika dia benar pada ahkirnya jika dia mati semuanya selesai.

Setelah tidak tau harus kemana dia ahkirnya di tolong oleh Zhang Mo sang tombak darah. dan sejak saat itu dia ikut berburu dengan kelompok Black Bear. Dia juga ingin latian beladiri namun sepertinya tidak ada kemajuan sama sekali.

...

Kota Qing seperti kota pada umumnya. Jalannya terbuat dari marmer dan banyak sekali toko-toko. Banyak pejalan kaki di kota Qing dan banyak sekali pedagang kaki lima.

Setelah sampai di kota Sheng Feng sepertinya lapar jadi dia memutuskan untuk pergi ketoko makanan dulu di seberang jalan.

Setelah sampai di toko Sheng Feng duduk dan memanggil pelayan dan memesan makanan. Segera menerima pesanan pelayan itu kembali untuk menyiapkanya. Sheng Feng duduk dengan tenang.

"Apakah kau akan mengikuti pendaftaran?" Tiba-tiba dia seseorang berbicara dengan keras.

"Tentu saja, apa kau gila jika kita bisa terpilih nasib kita akan berubah 180 derajat." Sahut yang lain sangat antusias.

"Ini pesanan anda tuan." Ucap pelayan dengan sopan sembari memberikan sepiring nasi dengan daging.

Sesaat pelayan itu hendak pergi Sheng Feng menghentikanya "Eh, tunggu."

"Ada yang bisa saya bantu tuan." Jawabnya dengan sopan.

"Tidak aku hanya ingin bertanya apa yang mereka diskusikan?" Kata Sheng Feng dengan wajah ingin tau.

Pelayan itu hanya tertawa kecil dan menjelaskan "Anda tidak tau tuan?, besok adalah hari mencari murid bagi 2 sekte ternama. setiap 15 tahun sekali mereka akan membuka pendaftaran secara besar-besaran dan dari semua usia golongan selama anda beruntung anda akan di terima menjadi murid sekte tersebut."

"Begitu ya, kalu begitu terima kasih," ucap Sheng Feng.

"Tidak masalah." jawab pelayan wanita itu singkat sebelum pergi.

Setelah selesai maka Sheng Feng ingin segera kembali ke rumahnya. Dia berjalan keluar dari toko dan saat ridak sengaja dia menabarak seseorang, dan mereka sama-sama jatuh.

"Aduh, maafkan aku." Sheng Feng berkata minta maaf sambil milihat orang yang di tabraknya.

Ternyata orang di tabrak sedang mabuk. Dia terlihat seperti pemuda seumur 16 tahun. Dengan pakaian cukup bagus, sudah pasti dia tidak dari keluarga yang sederhana.

"Tuan muda, tuan muda anda tak apa-apa!" Teriak seorang dibelakangnya sambil menghampiri pemuda tersebut dan membantunya berdiri.

Dua orang di belakang pemuda itu adalah seorang pria paru baya. Dengan seragam yang sama dan membawa pedang. Mereka terlihat seperti seorang pengawal.

Setelah membantu pemuda itu berdiri mereka memelototi Sheng Feng dengan kejam.

Hei, bukankah aku sudah minta maaf? kenapa kalian terlihat sangat membenciku. Lagi pula bukankah seharusnya tuan muda kalian yang salah. benar-benar tidak masuk akal. Sheng Feng mengerutu dalam hati sambil ketakutan.

"Sialan kau, apa kau tidak bisa berjalan dengan benar!" Pemuda itu berteriak masih sedikit mabuk.

"Hei, bukankah aku sudah minta maaf." Kata Sheng Feng dengan tidak senang.

"Apa, maaf saja tidaklah cukup untuk kesalahanmu, sialan!" Teriak pemuda itu lagi.

"Seharusnya kau yang salah di sini bukan kau yang mabuk dan tidak memperhatikan jalan, bocah sial." Sheng Feng mulai kehabisan kesabaran dia berkata dengan marah.

"Apa kau baru saja mengatakan aku yang salah? pengawal!" Kata pemuda itu tidak terima dan berniat memberinya pelajaran.

"Apa perintamu tuan." Kata kedunya.

"Potong kakinya, eh tidak kita harus sedikit lebih lembut potong semua jari kakinya!" Perintah pemuda itu dengan senyum bangga.

"Baik." Kata kedua pengawal itu dan maju untuk menangkap Sheng Feng.

Sheng Feng berniat untuk lari tapi dia sudah tertangkap karena pengawal itu sebenarnya seorang Master Beladiri tahap awal. Sheng Feng yang hanya manusia biasa Dengan di tarik dan bersiap untuk di potong.

Sheng Feng hanya menutup mata nya dengan pasra. Tidak ini benar-benar menyedikan teriak. Aku bahkan belum menikah.

Tapi setelah sekian lama rasa sakit yang dia pikir akan ter jadi tidak ada, dan dia mulai membuka mata.

Setelah membuka mata dia hanya melihat dua orang besar yang tadi menyerangnya terlempar sekitar sepulu meter darinya. Dia tidak tau apa yang terjadi, dia coba melihat ke sekelililng dan menemukan seorang gadis. Dengan tubuh mungil dan dada yang dalam masa pertumbuan. gadis itu mengenakan pakaian serba putih dengan motif bunga.

Saat Sheng Feng melihatnya Gadis itu hanya barbalik melihat Sheng Feng sambil tersenyum dan berkata "Kamu tidak apa-apa?"

"Uhmm," jawabnya.

...

Hua Qinyin

"Terima kasih gadis kecil." Sheng Feng berterima kasih ke gadis itu.

"Jangan panggil aku anak kecil, paman." Gadis itu bicara dengan tidak senang.

"Ah, baiklah." Kata Sheng Feng tidak berdaya.

"Lupakan saja, yang terpenting kenapa kau terlibat dengan orang-orang itu?" Tanya gadis itu.

"It, itu mereka menabrakku." Jawab Sheng Feng.

Tiba-tiba pemuda mabuk itu berkata " Qinyin kenapa kau selalu mengganggu kesenanganku."

"Ha ha, Ye Nan kau benar-benar tidak pernah berubah." Kata gadis itu seolah-olah sudah tau kebiasaan Ye Nan.

Pemuda itu berbalik pergi dengan tidak senang dan berkata pada pengawalnya "Ayo kembali."

"Baik." Kata keduanya serentak, dan mengikutinya.

Sheng Feng melihat ke arah perginya pemuda itu sambil bergumam "Siapa sebenarnya mereka?"

"Dia Ye Nan cucu penatua kedua dari Sekte Pedang Naga." tiba-tiba gadis itu menjawab tampa memalingkan muka.

"Apa! apa yang di lakukan di Kota tengah?" Tanya Sheng Feng lagi.

Sekte Pedang Naga terletak di barat yang cukup jauh dari kota tengah. Jika untuk mengurus bisnis bukankah sudah cukup untuk mengirim murid saja.

"Apa kau tidak tau kalo ada pemilian murid baru?" Gadis itu berbalik lalu menatap Sheng Feng seperti melihat orang bodoh, dan bertanya balik.

Ah iya kalau di pikir-pikir tadi ada yang memberi tauku kalo Sekte Pedang Naga dan Buang Giok sedang menyeleksi murid. Tidak heran dia di sini, Mungkin sebagai utusan. Tunggu kenapa gadis itu tau mereka dari Sekte Pedang Naga?

Lalu dia berkata " Jangan bilang kau dari Sekte Bunga Giok." Sambil melihat gaun putinya yang bermotif bunga.

Ternyata tebakannya benar.

"Benar namaku Hua Qinyin sang palawan dan pembasmi kejahatan." Gadis itu berkata dengan bangga sambil berpose aneh.

"Baiklah karena orang jahat sudah di usir sang palawan ini pergi dulu." tambah gadis itu sebelum lari dan pergi.

Sheng Feng pun memutuskan untuk melupakan semuanya dan kembali ke penginapan untuk beristrirahat. Sesampainya di penginapan dia melihat penjaga penginapan yang sedang duduk santai. Dia memberi beberapa koin perak dan pergi kekamar.

Dia membayar kamar setiap bulan. Satu koin emas sama dengan 100 koin perak, sedangkan satu koin perak sama dengan 100 koin perunggu. penginapan ini butuh 20 koin perunggu setiap malam. jadi dia membayar 6 koin perak setiap bulan.

Penginapan ini sangat sederhana. Hanya ada kamar sempit dengan tempat tidur kecil dan satu meja kecil. Juga ada tempa penyimpanan kecil.

Sebenarnya kelompok Black Bear memiliki markas sendiri. Tempat pelatian sendiri dan tentu saja tempat tinggal yang layak. Lebih tepatnya mewah karena Black Bear memiliki banyak bisnis di kota dan tentu saja kekayaan yang tidak sedikit.

Namun Sheng Feng tidak tinggal bersama mereka. Karena Sheng Feng tidak ingin menyusakan terlalu banyak. Selain itu dia tau tidak ada yang perduli padanya kecuali Zhang Mo.Tidak ada yang menganggapnya dalm tim. Dan Zhang Mo pun tidak memaksanya karena dia seorang pemimpin, bukan kakak Sheng Feng jadi dia harus mendengarkan keluan bawahannya.

Maka dari itu Sheng Feng hanya ikut berburu. Dia biasanya di suruh membawah barang bawaan atau menguliti dan mengambil bahan-bahan berharga dari hewan buruan. Itu pun biasanya dia terluka karena tidak sengaja terserang atau jatuh. Maka dari itu kelompok Black Bear tidak menyukainya karena terlalu lemah. Dia digaji beberapa perak sebulan. Ya paling tidak, itu sudah cukup untuk makan dan mencari penginapan yang sederhana. Dia makan daging paling cuma sebulan sekali dan ini yang mebuat tubuhnya kurus karena kurang gizi.

Dia ingin belajar beladiri. Dia ingin meminta Zhang Mo untuk mengajarinya. Namun dia mengurungkan niatnya karena Zhang Mo pasti orang yang sibuk. Jadi dia mencoba belajar sendiri, merabah-rabah sendiri. Dan hasilnya tidak memuaskan.

Maka dari itu setelah dia mendengar bahwa ada perekrutan murid baru dia berpikir akan mencoba untuk berpratisipasi. Munkin dengan dia bergabung sebuah sekte maka dia akan dapat bimbingan jadi lebih mudah untuk belajar.

Setelah memutuskan Sheng Feng kembali ke kamar. Di ruangan yang gelap hanya ada obor sebagai penerang kamar sederhana itu. Dia menyiram obor untuk mematikanya agar tidak terjadi kebakaran saat dia tidur. Setelah itu dia keranjang kecil dan menutup mata.

***

Keesokan harinya setelah bangun dari tidur. Sheng Feng pergi ke toko roti. Setelah kenyang makan roti tawar, Sheng Feng berniat untuk mendaftar menjadi murid sekte untuk belajar seni beladiri.

Setelah sekian lama mencari dan bertanya pada orang sekitar. Ahkirnya dia menemukan tempat penyeleksian yaitu di balai kota.

Dia pun berjalan menuju kesana. Sesampainya di balai kota dia menemukan ada sekitar empat ratusan orang yang berniat mendaftarkan diri. setelah itu dia menemukan seorang dengan seragam sama seperti pengawal yang ia temui di depan toko makanan. Jadi dia tau kalo mereka dari Sekte Pedang Naga.

Sheng Feng mendekatinya dan menanyakan dengan sopan "Maaf senior boleh aku bertanya bagaimana cara mendaftar?"

Orang itu memiliki tubuh sedikit lebih gemuk. Alisnya cukup tebal dan membawa pedang.

Melihat tubuh Sheng Feng yang kurus dia pun sedikit meremekanya. Tetapi karena dia di tugaskan untuk menuntun orang-orang yang ingin mendaftar dia pun menunjukanya "Pergi ke perempuan berpakaian putih di sana, minta saja nomer antrian padanya. sebaiknya kamu tidak berharap terlalu tinggi pada kemampuanmu nak, atau kau akan kecewa, hahaha."

dia tertawa meremekan.

Sheng Feng mengabaikan hinaan itu dan bicara dengan sopan "Terima kasih senior."

Jika anda ingin mencapai hal-hal besar dalam hidup maka abaikan saja.

Lalu pergi menuju perempuan itu. Setelah semakin dekat ahkirnya dia menemukanya. Ah bukankah dia gadis yang tadi malam?

"Hai, kita bertemu lagi cantik." Sheng Feng menyapanya.

"Tidak sopan!"

"Beraninya kau merayu nona di depan umum!"

"Tangkap dia."

Teriak orang-orang berpakaian biru dengan motif bunga sepertinya mereka dari Sekte Bunga Giok.

"Ah tenang dulu." Sheng Feng berusaha menenangkan mereka sambil ketakutan.

Ketika akan tertangkap Hua Qinyin ahkirnya berbicara "Hentikan."

"Tapi nona dia menghina anda." Kata seorang yang telah menangkap Sheng Feng.

"Dia tidak menghinaku dia hanya mengatakan aku cantik, sudah itu saja hentikan semua ini." Kata Hua Qinyin itu dengan tegas.

"Baiklah." Kata mereka sambil melepaskan Sheng Feng.

Lalu Hua Qinyin mendeti Sheng Feng dan bertanya dengan nada ingin tau "Jadi, apakah aku pernah melihatmu?"

Mendengar ini Sheng Feng berteriak dalam hati. Apa apakah dia lupa ingatan? Bukankah baru tadi malam kita bertemu? apakah kepalanya terbentur?

Dia hanya menghela nafas berat. Ya mungkin bukan karena dia hilang ingatan atau semacamnya. Mungkin karena dia tidak memperhitungkanku. Ya mau bagaimana lagi kita kan baru bertemu,pikirnya. dia masih cukup gugup karena orang-orang tadi.Jadi dia menjawab dengan terbata-bata.

" Ti, tidak, aku mungkin salah lihat." Katanya dengan gugup.

"Begitu ya lalu apa yang kau perlukan kemari." Tanya Hua Qinyin lagi.

"No, nomor antrian benar nomor antrian." Jawab Sheng Feng masih gugup.

"Begitu ya." Hua Qinyin segera mengambil sebuah tablet giok dan memberikanya.

"Ini." Tabet giok itu berukuran telapak tangan dengan motif bunga dan pedang. berwarna putih salju. dan tertulis angka 431. Yang mengartikan dia no urut 431.

"Berkumpulah di sana dan menunggu panggilan." Kata Hua Qinyin menunjuk ke arah kerumunan orang yang sedang menunggu.

"Baiklah, Trima kasih." Sheng Feng membungkuk hormat dan segera pergi ke arah kerumunan orang.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!