Pagi haripun tiba, sinar matahari menembus dinding kaca kamar Alana sehingga membangunkan gadis cantik yang sedang tidur nyenyak di bawah selimut tebal miliknya.
Alana bangun dari tempat tidurnya dan melihat jam yang ternyata masih pukul enam pagi dia segera mandi karna ada kuliah jam delapan pagi.
Setelah mandi Alana langsung berganti pakaian dan bergegas ke lantai bawah untuk sarapan.
Alana menuruni anak tangga dan terlihat kedua orang tuanya sudah duduk di meja makan menunggu dirinya.
"Pagi pa ma" sapa Alana sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"pagi juga sayang, ayo kita sarapan" jawab Lita mama Alana
Setelah selesai sarapan Alana langsung pamit sama orang tuanya untuk berangkat ke Kampusnya.
"Pah mah Alana berangkat dulu ya" pamit Alana lalu mencium tangan kedua orang tuanya.
"Iya nak, hati-hati di jalan jangan ngebut nyetir mobilnya" ucap Mamah Alana
"Iya mah, dahhh..."jawab Alana senyum
Alana keluar dari rumahnya menuju garasi mobil, sampai di garasi dia langusung masuk ke dalam mobilnya. Alana melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, namun sampai di tengah jalan ternyata Alana terjebak macet.
"Ini kenapa macet dah, bisa telat kalau kayak gini" keluh Alana.
"Pak kenapa macet" tanya Alana pada bapak-bapak yang lewat.
"Ada kecelakaan mbak di depan" jawab Bapak tersebut.
"Oh, yad sudah terim kasih Pak" ucap Alana sambil senyum.
Setelah hampir dua jam akhirnya Alana sampai di kampusnya, biasanya jarak rumah ke kampus hanya akan memakan waktu tempuh sekitar 40menit-1jam kini hampir dua jam Alana baru tiba di kampus. Alana langsung turun dan berjalan menuju kelasnya ternyata kelas sudah di mulai.
"Pagi pak, maaf saya terlambat"kata Alana sambil menundukan kepalanya.
"Tidak apa-apa, duduklah"jawab Dosen tersebut
Alana duduk di sebelah sahabatnya yang bernama Chika. Sahabatnya bingung karena tumben si Alana datang terlambat.
"Tumben lo terlambat Al" tanya Chika dengan kening berkerut.
"Gak tau, tadi macet di jalan Chik, ada kecelakaan katanya" jawab Alana sambil mengeluarkan buku dari dalam tas nya.
Setelah beberapa saat akhirnya kelas selesai Alana dan Chika pergi ke kantin Kampus yang ada di belakang untuk makan karena udah mau masuk jam makan siang.
Tiba di kantin mereka berdua langsung memesan makanan.
"Allo duduk aja biar aku yang pesen, lo mau pesen apa?" tanya Chika
"Samain aja sama lo Chik" jawab Alana
Setelah memesan makanan Chika langsung nyamperin ke tempat duduk Alana.
"Ngomong-ngomong chik, tahun depan kan kita udah mau lulus kuliah ye kan, terus rencana lo setelah itu apa" tanya Alana
"Gak tau lah Al, nikah mungkin atau gak bantuin bokap di perusahaan" jawab Chika sambil tertawa kecil.
"Cih, pacar aja tidak punya sok-sokan mau nikah" ketus Alana
"Hahahhaa...kali aja ntar setelah dari kampus gue nemuin jodoh di jalan Al, namanya jodoh kan gak ada yang tahu" jawab Chika gak mau kalah.
"Terus lo sendiri rencananya apa Al" tanya Chika.
"gue kan anak tunggal Chik, sudah pasti aku bakal di suruh nerusin perusahaan bokap" ucap Alana.
"Iya nasib jadi anak tunggal Al" sahut Chika.
"Pengennya sih punya adik Chik, biar ada temen, tapi mau gimana lagi. Nyokap gue kan tidak mungkin bisa hamil lagi kan"ucap Alana sambil tertawa.
"Lagian lo ngadi-ngadi Al, ya kali mak lo suruh hamil lagi" ucap Chika sambil jitak pala Alana.
"Kan katanya usaha tidak akan menghianati hasil chik" ucap Alana cengengesan. Sambil mengusap kepalanya yang kena jitak Chika.
"Ya tapi tidak hamil juga Alana, ya tuhan ini anak bisa di tukar tambah aja gak sih"ucap Chika kesel.
"Enak aja, lo pikir aku apaan, maen tukar-tukar aja" dengus Alana.
"Lagian lo dzolim banget sama mama sendiri" ucap Chika.
"Gimana dzolimnya sih Chik, itu kan keinginan gue, kalau tuhan tidak mengijinkan ya tak apa" ujar Alana.
"Chik ada cowok ganteng noh" ucap Alana sambil menunjuk ke arah kaka senior yang bernama Azka.
"Azka mah udah ada yang punya Al ucap Chika.
"permisi, ini pesenanya non"kata pelayan kantin
"Iya mang terimakasih" ucap Alana tersenyum
Chika sebenarnya anak orang berada tapi dia lebih suka menjalani hidupnya dengan sederhana dan Chika gak pernah pilih-pilih teman.
"Hai kalian ke kantin tidak ngajak-ngajak"ucap Arjuna tiba-tiba, yang membuat keduanya kaget.
Arjuna yang sering di panggil Juna merupakan pria yang humble, Juna sudah berteman dengan mereka mulai dari awal masuk kampus, Juna sebenarnya menyukai Alana, namun sampai sekarang dia tidak berani mengungkapkanya, dia takut nanti hubungan pertemanan mereka jadi rusak.
"Maaf jun, dari tadi aku tidak lihat kamu" ucap Alana.
"Lo tidak pesan makan Jun" tanya Chika
"Gue sudah pesan tadi, tapi belum datang, mungkin sebentar lagi" jawab Juna.
Dan akhirnya pesenan Juna pun datang, Juna memesan bakso dan es teh manis.
"Ini mas pesananya"ucap pelayan.
"Terima kasih" ucap Juna.
Mereka mulai memakan makanannya masing-masing.
Tak lama mereka selesai makan, Alana mengajak mereka jalan-jalan karena sudah tidak ada kelas lagi.
"Chik, kita jalan yokk, bad mood nih" ajak Alana
"Boleh, kali aja gue nanti ketemu jodohku di jalan" jawab Chika tertawa
"Kita nonton aja gimana" saran Alana.
"Maaf Al gue tidak bisa ikut" ucap Juna merasa tak enak.
"Aelah, kurang personil mah tidak akan rame Jun" ceplos Chika.
"Gue ada janji sama mama Chik, next gue akan ikut" sahut Juna.
Juna sudah janji sama mamanya mau mengantarkan ke tempat arisan.
"Ya sudah lain kali aja kita jalan bertiga, sekarang kita berdua dulu Chik" ucap Alana.
"Kita pergi dulu ya jun" pamit Alana sambil bangkit dari tempat duduknya.
"Ok, lets go baby....sahut Chika dengan penuh semangat.
Akhirnya setelah dari kampus mereka langsung pergi ke salah satu mall terbesar di kota mereka.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka tiba di Mall yang begitu besar.
"Al gie beli tiket dulu, lo beli cemilan buat kita ya" suruh Chika sambil berjalan menunggu antrian tiket.
Alana pergi membeli cemilan untuk mereka berdua, setelah Chika dan Alana selesei membeli tugasnya masing-masing, mereka langsung masuk menuju ke studio theater untuk segera menonton.
Mereka menonton film romantis yang bikin hati mereka meleyot, cocok untuk anak remaja seperti mereka.
Pukul 18.00 sore mereka keluar dari studio theater. Usai menonton mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu karena hari sudah beranjak malam.
Mereka masuk ke dalam salah satu restoran yang ada di mall tersebut, mereka memesan beberapa menu favorit mereka.
Tak butuh waktu lama pesanan mereka pun tiba. Mereka mulai menyantap makanan mereka.
Hanya hitungan menit makanan di piring mereka sudah habis mereka makan.
"Ayo pulang Chik, gue takut di ceramahin orang tua gue nih " ajak Alana sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Iya ayo pulang, sudah malam juga kita besok ada kuliah pagi kan" jawab Chika mengingatkan.
Setelah sampai parkiran mereka langsung masuk ke mobil Alana, Alana mengantarkan Chika terlebih dahulu karena tadi Chika tidak bawa mobil.
Setelah mengantarkan Chika Alana melajukan mobilnya menuju ke rumah.
#Bersambung
happy reading guys*
karya pertama author, jadi maaf kalau alurnya masih berantakan, author lagi belajar guys
Setelah sampai di halaman rumahnya Alana turun dari mobil langsung masuk ke dalam rumahnya.
"Uhh...Hari ini rasanya bahagia sekali" kata Alana dalam hati.
"Assalamualaikum....Alana pulang" triak Alana.
Alana langsung menuju ruang tamu mengampiri kedua orang tuanya.
"Mama papah sedang apa"tanya Alana sambil duduk di sisi mamanya yang masih kosong.
"Kamu kemana aja sayang, kenapa jam segini baru sampe rumah" tanya Mama Lita. Karena tak biasanya putrinya itu pergi tanpa ijin.
"Tadi setelah dari kampus Alana pergi nonton sama Chika mah" jawab Alana jujur
"Ya sudah, sekarang kamu bersih-bersih dan langsung istirahat, besok ada yang mau papa dan Mama bicarakan sama kamu"kata Papa Kai yang terdengar serius.
"Iya pah, sekarang Alana mau ke kamar dulu, good night mah pah" jawab Alana sambil beranjak dari ruang tamu.
Alana berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
Sampai di kamar Alana memikirkan perkataan papanya.
Sebenarnya apa yang mau papa mama bicarakan " gumam Alana.
Alana akhirnya mandi. Setelah selesai Alana masuk ke walk in closet Alana memilih memakai piyama tidur.
Setelah selesai Alana membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur king size miliknya, dan tidak lama akhirnya dia tertidur karena lelah.
Sedangkan di kamar mama papa
"Pah, bagaimana kalo Alana tidak mau di jodohkan, Mamah tidak tega Pah" tanya Mama Lita khawatir.
"Kita coba dulu besok bicarakan masalah ini sama Alana ma, mama coba bantu papa bujuk alana, papa yakin Alana bakal mau menerima perjodohan ini ma"jawab papa Alana meyakinkan istrinya.
Kai tahu betul sifat anaknya, karena Alana merupakan anak yang penurut dia dari dulu tidak pernah membantah permintaan orang tuanya..
Keesokan harinya Alana bangun dan dia segera mandi. Setelah selsesai semuanya Alana turun menuju ruang makan yang ada di lantai satu, dan di meja makan ternyata sudah ada kedua orang tuanya.
"Selamat pagi pah mah" sapa Alana kepada kedua orang tuanya.
"Pagi juga nak, kita sarapan dulu sekarang...setelah itu ada yang mau kita obrolkan sama kamu" kata mama Lita
Setelah sarapan selesai mereka menuju ruang keluarga untuk membicarakan masalah yang semalam.
"Hari ini kamu ijin dulu ya sayang" kata Papa Alana.
"Kenapa harus cuti sih pah" tanya Alana heran.
"Ada yang mau papa ceritakan ke kamu Sayang"ucap Papa Kai
"Papa mama mau bicara apa? Memang nya penting banget ya, sampai Alana harus cuti segala" tanya Alana penasaran.
"Sayang, papa punya masalah di perusahaan dan perusahaan sekarang lagi tidak stabil bahkan bisa di katakan terancam bangkrut, Papa sudah minta tolong ke teman-teman papa buat nyari pinjaman tapi mereka tidak ada yang mau menolong papa, papa bingung harus gimana nak, karena semua aset juga sudah di gadaikan ke bank" cerita Papah Kai panjang lebar.
"Maksud papa gimana? terus hubunganya sama Alana apa pah? tolong jelaskan pa Alana gak ngerti maksud papa" jawab Alana bingung.
"Kamu kenal sama om Wijaya kan sayang?, om Wijaya sudah banyak membantu keluarga kita dan hutang papa sangat banyak sekali pada beliau, sekarang beliau mau membantu tapi dengan syarat" terang Papa Kai
"Emang syaratnya apa pah?" tanya Alana
"Beliau ingin menjodohkan anaknya dengan kamu sayang ! cuma kamu harapan papa satu-satunya nak" ucap Papa Kai.
"Kenapa harus Alana pah, Alana tidak mau di jodohkan, Alana juga masih kuliah pa" tolak Alana.
"Tidak apa kalau kamu tidak mau menerima perjodohan ini nak, tapi kamu sama mama harus kuat, karena mungkin papa akan masuk penjara" lirih Papa Kai sambil menunduk meremas kedua tanganya.
"Memang tidak ada cara lain selain perjodohan pa" ucap Alana masih mencari jalan keluar selain perjodohan.
"Kalau ada papa tidak akan menjodohkan kamu sayang" ucap Papa Kai mengankat kepalanya.
"Tapi gimana kuliah Alana pa" tanya Alana dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
"Nak setelah menikah kamu tetap akan meneruskan kuliahmu, papa sudah mengobrol dengan om Wijaya, mereka tidak akan melarangmu buat kuliah" ucap Papa Kai mencoba ngasih pengertian.
"Tapi Pa" ucap Alana yang sudah mengeluarkan air matanya. Papa yang melihat anaknya menangis dia langsung memeluk anaknya.
"Maafkan papa sudah membawamu kedalam permasalahan ini, tak apa jika kamu tidak mau menerima perjodohan ini, papa akan ambil semua konsekuensinya, meskipun papa harus masuk penjara, papa tidak ingin anak papa menderita" ucap Papa Kai sambil memeluk Alana dan mengelus surai panjang Alana.
"Apa yang papa katakan? papa tidak akan masuk penjara karena Alana akan menerima perjodohan ini" ucap Alana tegas melepas pelukannya, dia tidak mau melihat papanya masuk penjara.
"Alana, kamu beneran tidak apa-apa nak" tanya Papa Kai menatap sorot mata Alana.
"Alana tidak apa-apa pah" jawab Alana menghela nafas panjang, namun sebenarnya lain di mulut lain pula di hati, Alana sebenarnya tidak mau menerima perjodohan ini, tapi Alana tidak mau papanya masuk penjara.
Mama dan papa Kai tersenyum dan memeluk Alana dengan begitu erat. Mereka bersyukur mempunyai anak seperti Alana.
"Mah pah, Alana ke kamar dulu ya" pamit Alana
Alana berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Setelah di kamar
"Hiks hiks ....kenapa tiba-tiba semuanya bisa seperti ini aku belum siap untuk menikah, masih banyak mimpi dan cita-cita yang harus aku gapai dan sekarang aku harus menerima perjodohan ini" gumam Alana sambil menangis
Dering telpon pun berbunyi dan ternyata Chika yang menelpon.
"Hallo Chik..."jawab Alana mencoba menahan tangisnya
"Hallo, Al lo kemana aja, kelas sudah mau mulai tapi lo belum juga kelihatan" cerocos Chika dari sebrang telpon, Alana menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Maaf Chik, hari ini gue cuti soalnya ada keperluan mendadak" jawab Alana beralasan
Setelah mengobrol Chika pun memutuskan sambungannya karena sebentar lagi dosen akan datang.
"Ada urusan apa tuh bocah, kenapa mendadak" gumam Chika dalam hati.
"Sendirian aja chik, Alana kemana" tanya juna menepuk bahu Chika pelan.
"Alana tidak masuk jun, katanya ada urusan mendadak" jawab Chika.
"Tumben tuh anak, biasanya tidak pernah absen" ucap Juna heran.
"gue juga tidak tahu Jun, soalnya dia tidak bilang urusan apaan" ucap Chika.
"Ya sudah Chik, mungkin ada urusan penting sama keluarganya."ucap Juna.
Dosen masuk dan memulai pelajaran hari ini Chika dan teman-temanya pun mulai memperhatikan.
Alana duduk di tempat tidur dengan pandangan kosong larut dalam pikirannya, dia memikirkan impiannya yang kacau karena perjodohan ini.
"Ketika pemandangan indah terhalang rintangan, geserlah sudut pandangmu hingga terlihat kembali keindahannya. Sama seperti persoalan hidup."
#Bersambung
***Happy reading guys🙏
jangan lupa like, koment, dan vote🙏***
Alana memilih pasrah dengan takdir hidupnya, karena dia tidak mau mengecewakan ke dua orang tuanya, terlebih dia juga tidak mau kalau sampai papanya masuk penjara.
tookkk ....tookkk....
"Mama masuk ya sayang"triak Mama Lita dari luar kamar
"Iya mah masuk aja, pintunya tidak di kunci kok"ucap Alana sedikit triak dari dalam kamar
Ceklek....Mama Lita membuka pintu.
"Alana, bersiaplah malam ini kita akan ada pertemuan dengan keluarga Wijaya" kata Mama Lita dari pintu, kemudian dia berjalan menuju Alana yang sedang duduk di ranjangnya.
"Iya mah " jawab Alana sedih, tapi Alana mencoba kuat di depan orang tuanya, karena dia tidak mau membuat orang tuanya kepikiran.
"Maaf nak, mama tau perasaanmu, tapi mama dan papa tidak bisa berbuat apa-apa" ucap Mama Lita dengan wajah sesal, lalu menarik Alana kedalam pelukannya.
"Mama tidak perlu minta maaf sama Alana ma, Alana baik-baik saja kok, mungkin emang sudah takdir hidup Alana seperti ini" balas Alana yang mencoba tegar dalam pelukan mamanya.
"Iya nak, demi papa dan demi perusahaan keluarga kita harus kuat menghadapi ini semua sayang" Mama Lita menangis dalam pelukan Alana.
Akhirnya mama Lita keluar dari kamar Alana, dan Alana memilih merebahkan dirinya di tempat tidur lalu terlelap, dia berharap semua ini hanya mimpi yang tidak akan jadi kenyataan.
*Di sebuah mansion mewah milik keluarga W**ijaya*.
"Raka, kamu mau kemana"tanya mommy Ella yang tak lain adalah mamanya Raka.
"Raka mau keluar mom" jawab Raka cuek
"Duduklah, mommy mau bicara sebentar sama kamu" titah Mommy Ella
Raka patuh, lalu duduk di hadapan mommy nya
"Mommu mau bicara apa sama Raka" tanya Raka penasaran.
"Malam ini mommy sama daddy mau mengajak kamu bertemu dengan calon istri kamu sayang" ucap Mommy Ella hati-hati membuat Raka terkejut.
"Maksud mommy apa? mommy kan tau selama ini Raka sudah punya Jessy pacar Raka mom, kenapa mommy malah melakukan perjodohan ini tanpa sepengetahuan Raka " protes Raka tak terima.
"Mommy tidak suka sama Jessy pacar kamu itu, mommy lebih suka anaknya nyonya Lita, dia gadis yang baik tidak seperti pacarmu itu" ujar Mommy Ella jujur.
Jessy adalah pacar Raka, mereka sudah menjalin hubungan selama tiga tahun tapi jessy tidak pernah mau di ajak menikah karena alasan karir. dan mommy Raka juga tidak setuju kalo Raka pacaran sama Jessy, karena mommy Ella tau Jessy cuma memanfaatkan kekuasaan dan kekayaan Raka demi popularitas semata.
"Tapi Raka tidak mau di jodohkan mom" tolak Raka sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Terserah kamu, tapi kamu tidak bisa menolak perjodohan ini dan suatu saat mommy yakin kamu akan berterima kasih dengan perjodohan yang mommy buat, tapi jika kamu masih tetap kekeuh mau sama Jessy maka kamu harus siap keluar dari rumah ini dan tinggalkan semua fasilitas yang sudah kami berikan ke kamu!!" tegas mommy Ella mengancam Raka.
Mommy Ella terpaksa bicara seperti itu sama Raka, karena Mommy Ella mau Raka sadar kalau Jessy bukan wanita yang tepat untuk dirinya. Mommy Ella ingin tahu sejauh mana perempuan itu akan bertahan kalau Raka tidak punya apa-apa.
Raka semakin pusing, karena dia tidak tau harus bagaimana menghadapi keadaan sekarang ini.
"Benar kata mama kamu Raka, jika kamu menolak maka papa akan mencoret namamu sebagai ahli waris keluarga Wijaya dan semua warisan akan jatuh ke tangan adek kamu Arga" ancam papa Rudi yang baru turun dari dari tangga.
"Pah terus bagaimana dengan hubungan Raka dan Jessy pah" ucap Raka frustasi
"Jessy bukan gadis baik-baik Raka. lebih baik kamu tinggalkan saja dia, karena dia cuma menginginkan hartamu saja, jika kamu tidak percaya maka selidiki saja kegiatan dia selama ini. Jangan jadi orang bodoh nak" jawab papa Rudi tegas.
Raka cuma bisa menghela nafas kasar lalu keluar dari rumah, entah kemana tujuan dia yang penting bisa membuat pikiran nya tenang.
Raka merogoh ponselnya di kantong dan menghubungi seseorang.
Tuutttt....tuuuttttt.....tutttt
"Hallo Ndre lo dimana" tanya Raka setelah telponya terhubung.
"Gue di apartemen Ka" jawab Andre yang tak lain adalah asisten sekaligus sahabat Raka.
"Gue jemput, temenin gue ke tempat biasa" ucap Raka.
Tiap Raka pusing atau lagi ada masalah, Raka pasti akan pergi ke klub untuk minum, Raka terbiasa minum tapi tidak sampai mabuk.
"Ya sudah gue tunggu" ucap Andre.
Raka mematikan sambunganya dan langsung melajukan mobilnya menuju apartemen Andre.
Skip perjalanan------
Kini mereka sudah berada di club milik teman Raka yang namanya Alex.
kini mereka sudah di privat room milik Alex.
"Gue minta cognac Lex" pinta Raka sambil menyandarkan kepalanya di sofa
"Lo apa Ndre" tanya Alex.
"Gue gin aja" jawab Andre.
Tidak lama minuman mereka pun datang, mereka ngobrol santai sambil minum.
"Lo kenapa si Ka, kayak ada yang di pikrin" tanya alex yang melihat wajah kusut Raka.
"Gue pusing Lex, mommy mau jodohin gue sama anak sahabatnya" ucap Raka sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.
"Ya terus masalahnya apa" tanya Alex.
"Lo gimana sih Lex, gue kan selama ini udah pacaran sama Jessy" kesal Raka.
"Masih aja lo pertahanin Jessy, meding lo putusin sebelum menyesal, wanita model kek Jessy mah banyak di klub gue Ka" ucap Alex cuek
"Orang bucin mah susah di kasih tau Lex, harus di kasih bukti di depan mata dulu baru bisa sadar" sahut Andre.
"Kalian kenapa sih tidak suka banget sama Jessy" tanya Raka.
"Astaga Raka, dia tuh cuma manfaatin duit lo doang, sekarang dimana Jessy gue tanya" kesal Andre.
"Jessy lagi pemotretan di paris" jawab Raka santai.
"Terus lo percaya gitu aja ka" sindir Alex.
karena selama ini Alex sama Andre tahu kalau Jessy cuma memanfaatkan uang Raka, dia tidak bener-bener tulus suka sama Raka.
"Dalam hubungan kan harus saling percaya bro" ucap Raka.
"Udah biarin aja Lex, ntar kalau udah tau kebusukanya paling cuma bisa nangesss" ucap Andre
"Sekarang wanita mana yang di jodohin sama lo Ka" tanya Alex.
"Mana gue tau, gue aja belum pernah melihat perempuan itu" jawab Raka.
"Temuin aja, kali aja cantik ya kan Ndre" saran Alex.
"Terus Jessy gimana" tanya Raka bingung.
"Temuin aja dulu wanita itu..urusan Jessy mah gampang. Lagian Jessy kan di luar negeri...mana dia tau lo bakal di jodohin" jawab Andre.
"Temui aja siapa tau cantik kan" timpal Alex tertawa.
"Kalau lo mau ambil saja sana" ucap Raka ngasal.
"Jangan sesumbar Ka, ntar jatuh cinta baru nyaho" ucap Andre.
Setidaknya Raka terhibur dengan kedua sahabatnya itu
Dia akan mengikuti saran mereka, untuk menemui calon istrinya terlebih dahulu.
#Bersambung
***happy reading guys🙏
jangan lupa like, koment, vote🙏***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!