Kerajaan Calvary adalah salah satu dari 3 kerajaan besar yang terkenal dengan kemampuan tempur yang hebat, dipimpin oleh seorang Raja bernama Arthur.
Sudah seperti sewajarnya seorang raja memiliki banyak istri dan selir yang tak terhitung.
Dari begitu banyaknya istri dan selirnya raja Arthur juga pernah melakukan hubungan gelap dengan orang biasa dikerajaannya dan tidak sedikit anak haramnya dikota Calvary.
Walaupun termasuk Anak haram tapi Muve mempunyai hak untuk masuk ke sekolah khusus bangsawan karena didalam dirinya terdapat darah seorang Raja.
Dan juga sudah menjadi kebiasaan kalau anak-anak haram akan menjadi orang yang selalu diremehkan dan direndahkan, kebanyakan orang berpikir hanya karena seseorang terlahir sebagai anak haram maka hidupnya tidak akan pernah membaik.
Sebelum orang-orang pergi kesekolah bangsawan mereka semua harus pergi ke gereja dulu untuk melihat Job apa yang dimilikinya, kebanyakan dari orang yang pergi melihat jobnya saat berumur 13-15 tahun karena hanya diumur itulah seseorang diizinkan untuk masuk kesekolah.
Job adalah sebuah kemampuan tertanam yang diberikan oleh Dewi sejak lahir kepada seseorang, semakin langka dan kuat jobnya maka semakin berharga pula orangnya, tidak peduli dia anak orang biasa,bangsawan bahkan anak haram sekalipun.
Tapi sayang sekali Muve mendapatkan Job yang sangat amat lemah ... Uh lebih tepatnya dia bisa disebut tidak memiliki Job atau sering disebut Jobless.
***
Muve sangat tertekan saat mengetahui dirinya adalah seorang Jobless karena seorang Jobless sangat tidak diterima dimanapun mungkin karena tidak memiliki hal yang hebat atau berguna.
Setelah seluruh anak-anak selesai melihat Jobnya masing-masing mereka pun pergi menuju sekolah mereka.
Disaat Muve baru saja keluar dari gereja ternyata ada seorang anak bangsawan yang biasa mengejeknya menunggunya didepan gereja.
“Hei rendahan! Cepat kemari!!” ucap seorang anak dengan pakaian bangsawan memanggil Muve ketika keluar dari Gereja.
Dengan wajah depresi Muve mendekati anak tersebut dengan perlahan.
Anak tersebut mendekatkan mulutnya ketelinga Muve dan berbisik “Ini saranku sebaiknya kau tidak usah pergi kesekolah saja! Itu hanya akan membuatmu semakin menderita soalnya semua orang sudah kau seorang Jobless.”
Mendengar itu Muve semakin merasa tertekan dan pergi dari tempat itu sambil berlari dan menangis dengan kencang.
Anak bangsawan itu pun tertawa terbahak-bahak saat melihat Muve menangis.
***
Muve terus berlari dan berlari dengan sekuat tenaga tanpa arah yang jelas, setelah cukup lama berlari dia akhirnya berhenti dibawah pohon besar yang berada tepat ditepi jurang yang sangat dalam.
Muve terpuruk dipohon itu sambil menangis terisak-isak dia berkata “Kenapa? Kenapa dunia sangat tidak adil kepadaku!? Kenapa harus Jobless!!”
Disaat dia masih menangis, Muve mendengar seseorang memanggilnya dengan kencang.
“Muve!!! Muve!!!! Dimana kau!!!”
Muve yang menyadari suara tersebut memanggilnya membuatnya berdiri dan menyapu air matanya “Aku disini Paman Ling!!” teriak Muve.
Ternyata itu adalah teman Ibunya Paman Ling, dia sering sekali membantu kebutuhan Ibu Muve dan Muve disaat mereka tidak mempunyai apapun untuk dimakan bahkan terkadang Paman Ling membagikan sedikit dari gajinya untuk Ibu dan Muve untuk digunakan membeli kebutuhan sehari-hari, Muve pun terkadang bingung kenapa Paman Ling begitu baik kepadanya, mungkin Paman Ling pernah berhutang budi kepada Ibunya Muve.
“Muve! Ibumu... Ibumu...”
“Kenapa dengan ibuku Paman!!!” tanya Ling dengan cepat disaat Paman Ling menyebut ibunya.
“Ibumu! Di-dia bunuh diri!!”
Muve langsung tersentak diam saking terkejutnya dengan perkataan Paman Ling “Paman b-bohongkan? Ti-tidak mungkin Ibu meninggalkanku kan??”
Paman Ling tidak menjawab sama sekali dan hanya diam.
Saat melihat reaksi Paman Ling, Muve langsung bergegas berlari menuju rumahnya.
“Ibu!!!”
“Ibu!!!!”
“Ibu!!!!!”Teriak Muve disepanjang saat berlari.
Sesampainya dirumahnya Muve langsung terduduk lumpuh disaat satu-satunya orang yang menyayanginya tergantung ditali yang diikat kelangit-langit rumahnya dengan wajah yang membiru.
“I-ibu? T-ti-tidak!!!!!!!!”
Muve berteriak sambil menangis dengan kencangnya sampai-sampai mengeluarkan darah dari matanya.
Paman Ling yang tidak tega melihat Muve seperti itu pun memukul bagian belakang lehernya untuk membuatnya pingsan.
“Bawa dia kerumah, ini bukanlah hal yang dapat dia lihat dengan tubuh sekecil itu.” ucap Paman Ling menyuruh istrinya membawa Muve.
Setelah itupun Paman Ling menguburkan jasad ibu Muve tepat dibelakang rumah Muve pula.
***
Malam hari.
Setelah 7 jam tertidur, akhirnya Muve pun terbangun dari pingsannya.
Mungkin karena efek tertekannya yang membuatnya pingsan cukup lama, padahal biasanya orang pingsan hanya sekitar 2-3 jam.
“Ughh... Dimana ini??” tanya Muve sambil memegangi kepalanya karena terasa sedikit sakit.
“Ini rumahku!” jawab Paman Ling.
“Rumah Paman Ling? Kenapa aku bisa disini? Oh iya Paman Ling tadi aku bermimpi buruk, yaitu Ibuku meningga... Pa-paman Ling! Itu semua han-hanya mimpikan.”
“Tidak, semua itu nyata.”
“Mustahil... Apa Paman percaya kalau ibuku itu bunuh diri?!”
“Tentu saja aku tidak percaya tapi kita tidak dapat menyalahkan siapapun karena tidak ada orang yang melihat seseorang pun yang datang kerumahmu.”
“Oh iya! Tadi aku menemukan surat ini dirumahmu, mungkin saja ini surat yang ditulis ibumu.”
Muve pun mengambil surat tersebut dan langsung membacanya perlahan.
Ternyata memang benar itu surat yang ditulis oleh Ibu Muve untuk Muve, surat itu berisi.
"Anakku Muve, maafkan ibumu karena membuatmu lahir menjadi anak haram sehingga banyak sekali orang yang mengejek dan mengganggumu. Ibu juga minta maaf karena pergi meninggalkanmu sendiri, Ibu tidak dapat menahan rasa bersalah Ibu kepadamu dan tepat saat kau pergi kesekolah bangsawan, ibu sudah bertekad untuk bunuh diri. Ibu harap kau tidak membenci ibumu ini.
Dan terakhir, ibu memiliki sebuah hadiah untukmu benda itu berada dibawah kasurmu, ibu mendapatkan itu oleh seseorang yang sekarat didalam hutan, dia bilang itu adalah hal yang sangat berharga dan dapat mengubah hidup seseorang, Ibu juga tidak tau itu benar atau tidak tapi kalau kau ingin mencobanya ambillah."
“Ba-bagaimana mungkin aku bisa benci kepadamu bu, kau hanya satu-satunya orang yang sangat menyayangiku sepenuh hati!” ucap Muve sedikit menitikkan air matanya setelah selesai membaca Surat dari ibunya.
“Kalau begitu aku keluar dulu untuk mengambilkan makanan untukmu, kau istirahat saja disini.” ucap Paman Ling menepuk bahu Muve perlahan.
Tapi Muve menolak untuk membuat Paman Ling kerepotan untuknya “Tidak usah Paman, Aku sekarang hanya ingin pulang saja!” jawab Muve.
“Tapi Muve kau bahkan belum makan apapun dari siang.”
“Hmph! Biarkan saja dia ayah! Lagipula untuk apa ayah memberikan makanan untuknya secara gratis.” ucap seorang gadis dipintu kamar tempat Muve beristirahat.
Dia adalah anak sulung Paman Ling, Sistina.
Sistina sangat tidak menyukai Muve dan Ibunya karena mereka selalu berbuat ayahnya sangat membuang-buang uang hanya untuk orang asing.
“Sistina! Apa yang kau katakan!!” bentak Paman Ling.
“Sudah tidak apa Paman Ling, yang dikatakan Sistina memang benar. Aku hanyalah orang asing Paman jadi Paman tidak punya kewajiban untuk memberikanku makanan.”
Muve pun berdiri dan berjalan keluar dari rumah Paman Ling menuju rumahnya yang tidak jauh dari rumah Paman Ling.
Sesampainya dirumahnya Muve langsung mengambil barang yang dikatakan oleh ibunya disurat tadi.
Ternyata memang benar ada sebuah kotak kecil dibawah kasurnya dan tanpa pikir panjang Muve membukanya, didalam kotak itu tidak terdapat hal istimewa selain sebuah Pil obat yang terlihat biasa aja.
“Hm? Inikah yang ibu bilang bisa merubah kehidupan seseorang??” tanya Muve pada dirinya sedikit meragukan hadiah yang diberikan oleh ibunya itu.
“Ah sudahlah lebih baik aku tes langsung saja!” Muve pun menelan obat tersebut dan tidak lama kemudian setelahnya Muve merasa tubuhnya menjadi sedikit lelah dan mulai mengantuk.
“Eh? Aku rasa ini benar kata ibu kalau ini bisa merubah kehidupan orang karena sepertinya ini Pil yang bisa membuat seseorang mati dengan nyaman.” ucap Muve.
Muve mulai merasa kehilangan tenaganya dan pandangannya juga mulai kabur dan mulai akhirnya pingsan diatas kasur.
[Super System Memasuki Tubuh Host]
[Menginstall Super System Dimulai]
[System Berhasil Diinstall]
[Mendapatkan Hadiah Pemula]
[Karena Tidak Ada Respon System Akan Langsung Membuka Hadiah]
[Mendapatkan 5 Poin Stat]
[Mendapatkan Skill - Create]
[Mendapatkan Skill - Editing]
Pagi harinya.
“Hoamm”
Muve terbangun dari tidurnya yang pulas dan merasa tubuhnya sangat segar sekali.
“Bukankah Aku seharusnya sudah mati karena obat malam tadi??” ucap Muve heran kalau Obat yang dikiranya obat bunuh diri itu tidak membuatnya mati.
[Tentu saja bukan,Host]
Muve seketika terkejut mendengar suara seseorang yang entah berasal darimana.
“Siapa itu?!”
[Saya Super System Host]
“Super System? Apa itu?”
[Saya adalah System hebat yang akan membantu berkembangnya Host mulai sekarang.]
“Berkembang? Maksudmu menjadi kuat?”
[Benar Host]
“Jangan bercanda! Aku adalah seorang Jobless! Seperti apapun aku berjuang tidak mungkin untuk menjadi kuat! Lagipula untuk apa aku percaya kepadamu yang bahkan tidak menampakan dirinya.” bentak Muve sedikit kesal dengan perkataan System.
[Saya tidak bercanda Host, Host memang bisa berkembang menjadi kuat dengan bantuan saya dan saya juga tidak dapat menampakan diri karena saya berada didalam otak anda Host]
“Hah? Apa? Didalam otakku?”
[Benar Host!]
“Bagaimana bisa kau berada didalam otakku? Itu hal yang tidak masuk akal!”
[Anda ingat Pil yang anda makan malam tadi? Itulah saya]
“Kalau begitu berarti Pil obat itu bukan obat bunuh diri melainkan obat yang berisi dirimu?”
[Benar Host!]
“Lalu apa gunanya dirimu?”
[Saya bisa memban..]
“Aku tau itukan sudah kau bicarakan tadi! Maksudku seperti apa kau bisa membuatku menjadi bisa berkembang atau menjadi kuat?” potong Muve.
[Untuk awalan silahkan Host melihat Statusnya anda dulu dengan mengucapkan Status]
“Hm? Apa maksudmu Status?” tanya Muve sedikit tidak paham dengan yang dikatakan oleh System.
Seketika sebuah layar hitam muncul didepan Muve.
Status
<14 Tahun>
\=
\=
Skill
-Host dapat membuat sebuah Skill permanen dengan memikirkannya namun hanya dibatasi sebanyak 5 kata.
Semakin tinggi Level skill semakin banyak kata yang dapat ditambahkan.
Cooldown : 3 Bulan
\=
-Host dapat merubah kembali Skill yang dimiliki dengan memikirkan Skill tersebut namun hanya dibatasi 5 kata.
Semakin tinggi Level skill semakin banyak kaya yang dapat ditambahkan.
Cooldown : 3 bulan.
\=
“Wow! Ini keren! Apa ini?!”
[Ini adalah Status anda Host]
“Status? Apa ini yang katamu bisa membuatku berkembang?”
[Status adalah informasi tentang kemampuan anda Host dan dari yang anda lihat Status anda sangatlah buruk dan payah]
“Aku akui perkataanmu benar tapi itu cukup membuatku sedikit kesal.”
“Tapi apa itu Strength, Agility, Intelligent, dan Vitality?”
[Strength adalah kekuatan fisik semakin tinggi poinnya semakin kuat anda , Agility adalah kelincahan semakin tinggi poinnya semakin cepat anda gerakan anda, Intelligent adalah kecerdasan semakin tinggi poinnya semakin kuat daya ingat dan kemungkinan Host dapat mengeluarkan serangan magic, Vitality adalah daya tahan tubuh semakin tinggi poinnya semakin kuat tubuh anda terhadap menerima serangan musuh]
“Hoo lalu Skill ini? Bukankah aku seorang Jobless kenapa aku bisa memiliki Skill?”
[Itu adalah Hadiah dari System]
“Lalu caraku untuk menjadi kuat bagaimana?”
[System akan memberikan Misi kepada Host dan dalam keadaan terdapat juga Misi special lalu setiap misi yang selesai System akan memberikan Hadiah kepada Host]
“Aku sudah mulai sedikit mengerti tapi untuk meningkatkan Poin-poin tadi aku harus bagaimana?”
[Ada dua cara, yang pertama adalah dengan menerima hadiah dari misi dan kedua adalah menggunakan Poin stat yang didapat dari naik level]
“Kalau tidak salah tadi aku melihat ada 5 Poin stat, apakah itu bisa digunakan?”
[Tentu saja Host]
“Kalau begitu bisakah aku tambahkan semuanya untuk Strength?”
[Menambahkan 5 Poin ke Strength]
Seketika Muve merasakan perasaan aneh di seluruh tubuhnya yang membuatnya sedikit semakin segar.
“Sudah? Itu saja? Kenapa aku tidak merasakan apapun berubah pada tubuhku?”
[Karena Poin pada dasarnya orang seumuran anda memiliki 3 poin pada masing-masing Stat dan untuk poin Strength anda sekarang hanya sekuat seorang anak yang mendapatkan Job Knight]
“Sebesar itukah jarak aku dengan orang yang memiliki Job?”
[Tenang saja Host, nanti Host juga dapat menyusul orang yang memiliki Job]
“Ya terimakasih System.”
Krukk....
“Uh... Aku lapar sekali! Tapi aku tidak punya apapun sekarang dan juga aku tidak ingin merepotkan Paman Ling lagi!” ucap Muve saat perutnya mengeluarkan suara kelaparan.
[Kenapa Host tidak pergi berburu saja? Bukankah Host dapat memasak daging buruan?]
“Tapi aku tidak cukup kuat untuk bertarung dengan hewan hutan! Mungkin sebaiknya aku menangkap ikan saja!”
Muve pun pergi kedapur untuk peralatan pancingnya dan berangkat menuju sungai yang berada didekat diluar gerbang kerajaan.
Pada umumnya seseorang sangat dilarang untuk keluar masuk gerbang tanpa alasan yang meyakinkan tapi untuk anak haram berbeda, mereka dibebaskan keluar oleh penjaga dengan harapan mereka mati dihutan oleh hewan buas.
“Biasanya aku pergi bersama ibu untuk memancing disini... Tapi sekarang aku hanya seorang diri.” gumam Muve saat sampai disungai tempat biasanya dia pergi memancing.
Muve pun mulai melemparkan pancingannya dan hanya tinggal menunggu ikan memakan umpannya.
Cukup lama menunggu hampir 1 jam namun Muve sama sekali tidak kunjung mendapat ikan.
Krukkk...
“Sabarlah wahai perutku, ini aku sedang berusaha mencari makanan!” ucap Muve sambil mengusap-usap perutnya.
[Kenapa anda tidak mencoba Skill Create anda Host?]
“Skill Create? Maksudmu?”
[Bukankah anda memiliki Skill Create? Kenapa tidak membuat Skill yang bisa membuat anda mendapatkan ikan lebih cepat?]
“Hah? Memangnya ada yang seperti itu?”
[Kenapa Host tidak coba?]
“Bagaimana caranya?”
[Host tinggal memecamkan mata Host dan merangkai kata untuk membuat Skill tersebut dan kemudian diakhir katanya Host tambahkan Create.]
“Hanya seperti itu?”
Muve pada awalnya ragu-ragu tapi karena sedikit percaya dengan System Muve pun mengikuti perkataan System.
Muve memejamkan matanya perlahan dan mulai memikirkan Skill yang ingin dibuatnya “Hm... Mungkin lebih bagus kalau kata-katanya "Mudah Mendapatkan Ikan Besar" Create!” batin Muve.
[Selamat Host Mendapatkan Skill - Lure]
Seketika sebuah layar hitam kembali muncul didepan Muve yang berisikan Skill yang dibuatnya tadi.
<-Skill ini adalah Skill passive yang membuat Host lebih cepat mendapatkan ikan bahkan tanpa umpan sekalipun>
“Sial... Ternyata memang sungguhan ada Skill seperti ini! Job macam apa yang memiliki Skill seperti ini?” ucap Muve sedikit terkejut dia berhasil membuat Skill yang bahkan tidak pernah dia dengar sama sekali.
[Bukankah sudah saya bilang.]
Lalu tidak lama kemudian ikan akhirnya memakan umpan pancing milik Muve, melihat itu Muve langsung menariknya dengan kuat dan akhirnya dia berhasil untuk mendapatkan makanan hari ini walau hanya satu ekor ikan saja.
[Kesempurnaan Skill Lure Meningkat 0,1%]
“Skillnya sungguh efektif! Kenapa kau tidak memberitahukannya kepadaku sebelumnya?”
[Anda tidak bertanya]
Setelah melepas ikan itu dari kail pancing, Muve lalu melemparkan kembali pancingannya dan menancapkannya ditanah.
Kemudian dia berkeliling tidak jauh dari tempat itu sambil menjenteng ikan tadi, ternyata Muve pergi untuk mencari daun kering dan 2 biji batu kasar.
“Saatnya membuat api!”
Karena Muve tidak memiliki kekuatan sihir jadi dia hanya bisa menggunakan cara biasa yaitu menggunakan batu.
Sedikit memakan waktu tapi akhirnya Muve berhasil membuat api dan membakar ikan yang didapatnya tadi.
Setelahnya Muve kembali lagi ketempatnya duduk memancing tadi dan pancingannya tadi ternyata sudah menangkap ikan lagi padahal Muve sama sekali tidak menambahkan umpan.
[Kesempurnaan Skill Lure Meningkat 0,1%]
Muve pun mengambil ikan tersebut dan menaruhnya diatas api tadi dan kembali lagi ketempatnya memancing tadi.
“Lah? Dapat lagi?” ucap Muve sedikit heran saat melihat pancingannya berhasil lagi mendapat ikan.
[Kesempurnaan Skill Lure Meningkat 0,1%]
Karena merasa 3 ikan sudah cukup Muve pun berhenti memancing dan hanya menunggu ikan-ikannya masak.
“Baru pertama kali aku melihat ikan bisa dipancing tanpa menggunakan umpan, apakah ini memang karena Skill tadi?” tanya Muve.
[Mungkin saja.]
“Oh iya tadi aku selalu mendengar kau bilang skill yang meningkat, apa maksudnya?”
[Terkadang suatu skill yang dimiliki ada kemungkinan untuk menjadi lebih sempurna dan cara membuatnya menjadi lebih sempurna adalah dengan membuat Kesempurnaan Skill tersebut mencapai 100% dan saat mencapai 100% maka Skill tersebut akan berubah ketingkat yang berbeda dan memiliki efek baru]
“Aku sedikit tidak paham.” jawab Muve.
[Singkatnya semakin sering anda menggunakan Skill yang bisa menjadi sempurna semakin cepat Skill tersebut berubah, contohnya Skill Lure anda! Semakin sering anda mendapat ikan maka semakin cepat tingkat sempurnanya bertambah]
“Hoo seperti itu.”
Kemudian setelah menunggu cukup lama akhirnya ikan yang dibakar oleh Muve pun matang, disaat mencium aroma ikannya sudah mulai berubah menjadi sedikit harum, Muve mengambilnya dan memakannya dengan perlahan-lahan.
“Tanpa bumbu ikan ini hanya memiliki rasa biasa saja, tapi ini lebih baik daripada tidak makan.”
“Hah.... Aku rindu masakan ibu.” ucap Muve menghela nafasnya.
Setelah kenyang makan ikan yang dibakar tadi Muve pun berbaring sambil menikmati angin yang cukup sejuk dibawah pohon.
“Enaknya... Andai saja waktu dapat berhenti terus-menerus diwaktu ini jadi aku dapat menikmati sensasi setiap saat!”
“Hmm aku baru ingat! Seharusnyakan aku pergi kesekolah hari ini? Kesan dihari pertamaku saja sudah buruk karena pergi bolos apalagi kalau hari ini aku tidak berangkat ya?”
“Bagaimana menurutmu System?”
[Membolos sekolah bukanlah hal baik tapi kalau membolos sesekali mungkin baik-baik saja.]
“Kau benar juga sih lagipula kalaupun aku pergi sekolah yang ada anak-anak lain malah membullyku”
[Kalau begitu anda tidak perlu pergi sekolah Host]
“Okelah! Kalau begitu hari ini pun aku akan bolos!” ucap Muve bersemangat.
“Tapi... Apa yang harus kulakukan sekarang?”
[Anda ingin mencoba Misi pertama?]
“Misi? Kalau bertarung sepertinya aku menolak saja karena aku tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk bertarung.” jawab Muve sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
[Sebaiknya anda lihat saja terlebih dahulu]
“Ya sudah, mana?”
[Memberikan Host Misi Pertama]
|Misi Pertama|
|Membunuh 1 Serigala|
|Hadiah : 1 Poin Strength + 400 Exp|
“Tuh kan bertarung! Aku tidak terimalah!”
[Tapi itu hanya Hewan buas Host bukan Monster]
“Tetap saja aku harus bertarung!”
[Kalau anda seperti ini terus bagaimana anda dapat menjadi seseorang yang kuat?]
Muve terdiam sejenak memikirkan ucapan System yang ada benarnya, tidak mungkin seseorang dapat menjadi kuat hanya dengan tinggal berdiam diri, harus ada yang dipertaruhkan.
“Baiklah tapi kau yakin menyuruhku untuk membunuh Babi hutan dengan tangan kosong?”
[Terserah Host]
[Menggunakan atau tidak menggunakan senjata adalah pilihan Host]
[System hanya sebatas memberikan misi]
“Bukankah kau bilang misimu adalah membuatku menjadi lebih kuat?”
[Memang benar tapi itu tergantung Host juga]
“Ya sudahlah!”
Muve lalu mengambil batu yang digunakannya untuk membuat api tadi dan membawanya berjalan menuju hutan.
Ini pertama kalinya Muve memasuki hutan karena ibunya selalu melarangnya, yah wajar saja orang tua mana yang akan mengizinikan anaknya untuk pergi berjalan-jalan dihutan yang berbahaya.
“Apa perasaanku atau memang aku sedang diperhatikan oleh sesuatu?” gumam Muve sesaat memasuki hutan.
“Mungkin itu hanya perasaan yang timbul akibat aku sedikit takut!”
[Peringatan! Terdeteksi ada niat membunuh tepat dibelakang Host]
Muve sedikit bingung yang diucapkan oleh System karena dirinya sama sekali tidak melihat apapun dibelakang dan hanya terus berjalan kedepan.
[Peringatan! Niat membunuh semakin dekat kearah Host]
Muve hanya mengabaikan ucapan System dan terus berjalan namun seketika tepat dibelakangnya muncul seekor serigala yang berhasil menggigit tangan kanannya.
!!!
“Arghh!!!”
Muve berteriak dengan kerasnya karena rasa sakit yang disebabkan oleh gigi serigala itu.
Muve cukup panik melihat serigala itu tidak melepaskan gigitannya sama sekali dan dengan menguatkan mentalnya Muve pun memukul wajah serigala itu dengan batu yang bawanya tadi.
Setiap kali Muve memukul wajahnya serigala itu semakin mengkuatkan gigitannya ketangan Muve.
“Lepaskan! Lepaskan!” bentak Muve sambil memukul wajah serigala itu.
Tapi Muve tidak mau menyerah dan terus memukulnya sampai akhirnya tepat dipukulan kedua puluh kalinya serigala itu pun melepaskan gigitannya dari tangan Muve.
“Si-sial! Rasanya tanganku seperti akan putus!” gumam Muve.
Muve sudah mulai sempoyongan dan pandangan juga mulai kabur sedangkan serigala itu juga terlihat sekarat karena darah dikepalanya juga sangat bercucuran.
“T-tidak! Aku tidak boleh pingsan disini!”
Untuk menjaga kesadarannya Muve mengigit bibirnya sampe sedikit mengeluarkan darah.
“Ini sedikit sakit! Lain kali tidak akan kulakukan lagi!”
Melihat Muve lengah, serigala itu langsung menerjang Muve dan membuat Muve terbaring ditanah kemudian langsung mengigit bahu kiri Muve dengan kuatnya.
“Argh!!! Sa-sakit!!” teriak Muve.
Kini Muve tidak bisa menggunakan kedua tangannya lagi tapi karena tekadnya untuk hidup cukup kuat, Muve mencoba melawan sekuatnya dengan menghantamkan kepalanya kearah kepala serigala yang sudah terluka.
Serigala itu terpukul mundur sedikit kemudian Muve langsung menendangnya sekuat tenaga membuatnya terpental.
“Saatnya pembalasan!”
Muve berlari kearah serigala itu dan menendangnya kembali sampai terhempas kebatang pohon, tanpa ampun Muve kembali mendatanginya dan menendangnya kembali.
“Mati! Mati! Mati!!” ucap Muve saat menendang serigala itu.
Setelah cukup banyak menendang Muve akhirnya berhenti dan terbaring tepat diatas serigala yang terluka parah tersebut karena sudah kelelahan dan melemah.
Deg Deg Deg
Muve sempat terkejut bahwa mendengar jantung serigala itu masih berdetak setelah dia menendangnya begitu banyak tapi dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi sampai akhirnya dia terpikir untuk membalaskan gigitan serigala tadi.
“Mata dibalas mata dan darah dibalas darah!” ucap Muve.
Muve pun menggigit leher serigala itu dan mengoyak dagingnya dengan sekuat tenaga, seketika darah yang begitu banyak muncrat kewajah Muve namun bukannya merasa takut Muve malah merasakan sensasi panasnya darah itu membuatnya senang dan seketika mata Muve berubah menjadi merah.
Muve kemudian terus menggigit dan mengoyak daging serigala terus menerus.
[Misi Selesai]
[Mendapatkan 1 Poin Strength]
[Mendapatkan 400 Exp]
[Selamat anda naik level]
[Mendapatkan 2 poin stat]
Seketika setelah pemberitahuan System itu tubuh Muve pun mengeluarkan sedikit cahaya dan seluruh lukanya langsung sembuh.
Tapi Muve tidak memperdulikannya dan terus mengoyak serigala sampai akhirnya dia tidak sengaja tertelan daging serigala tersebut.
Muve terhenti makan seketika saat merasakan daging serigala mentah itu.
“Ra-rasa apa ini! Rasanya sangat nikmat daripada makanan yang dimasak oleh ibu!”
Muve pun memungut daging yang dikoyaknya tadi dan memakannya sampai bersih.
Seperti orang yang sangat kelaparan Muve memakan habis seluruh daging serigala itu dan hanya menyisakan isi perut dan tulang-tulangnya saja.
[Mendapatkan Skill - Eater]
Setelah selesai memakan daging serigala tersebut mata Muve yang memerah akhirnya kembali normal.
“Apa-apaan itu tadi! Aku merasa sedang dikendalikan oleh sesuatu yang membuatku ingin makan dan terus makan!” tanya Muve pada dirinya.
[Anda seperti orang gila Host]
“Aku tau! Tapi apa yang membuatku seperti itu?”
[Mungkin anda memiliki sifat membuat anda akan terangsang saat disiram oleh darah diwajah]
“Hei mana mungkin lah! Aku ini anak yang masih polos!”
“Oh iya dengan begini Misinya selesaikan?”
[Ya Host]
“Ngomong-ngomong aku penasaran kenapa aku bisa sembuh? Padahal tadi aku terluka parah!”
[Itu karena anda naik level]
“Hm naik level?”
[Bukankah anda pernah melihat distatus anda yang bertulisan Exp? Setiap kali Exp anda penuh akan membuat anda naik level dan diberikan 2 poin stat]
“Hoo... Jadi sekarang aku level 5?”
[Benar Host]
“Poin statnya bisa dipakai bukan? Tambahkan saja ke Vitality!”
[Anda yakin? Bukankah anda sebelumnya memasukan semua poin ke Strength?]
“Dari pertarungan tadi aku belajar kalau untuk menjadi kuat, aku juga harus memiliki pertahanan yang tidak tertembus!”
[Menambahkan 2 Poin stat ke Vitality]
“Bagus! Sekarang aku ingin pulang dan tidur!”
Muve pun pergi dari hutan menuju rumahnya dan sesampainya dirumahnya dia melihat ada Paman Ling tepat didepan rumahnya sedang berjalan bolak-balik.
“Paman Ling? Apa yang sedang Paman lakukan?” tanya Muve.
Paman Ling langsung mendekat ke Muve dan memegang kedua bahunya “Kau darimana saja Muve! Kau tidak tau betapa khawatirnya aku! Aku pikir kau pergi kesekolah tapi kata Sistina kau tidak ada disana!” ucap Paman Ling terlihat sedikit marah kepada Muve.
“Maafkan aku Paman, aku sebenarnya bolos sekolah lagi hari ini dan memilih pergi kesungai untuk memancing.”
“Memancing seperti apa yang sampai membuat bajumu compang-camping dan... *huff-huff* membuatmu bau darah binatang!”
“Baiklah aku mengaku, aku sebenarnya pergi kehutan untuk berlatih menjadi kuat.” jawab Muve dengan terpaksa.
“Kehutan!! Kau tau betapa bahayanya itu!? Kau mungkin beruntung hari ini selamat tapi mungkin lain kali tidak!” bentak Paman Ling.
“Tapi aku juga ingin menjadi kuat walau aku seorang Jobless! Aku juga tidak perlu rasa peduli Paman! Lebih baik Paman tidak perlu berbuat baik padaku karena pada akhirnya tidak akan berhasil baik untuk Paman!!” balas Muve dengan keras.
Paman Ling terdiam sejenak terlihat ingin marah namun sepertinya dia menahannya dan berkata “Aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri Muve jadi wajar saja aku khawatir terhadapmu dan tentang dirimu seorang Jobless aku sudah tau karena Sistina yang memberitahuku tapi tetap saja aku masih menganggapmu anakku karena kasih sayang itu tidak harus kau seseorang yang hebat ataupun kuat.” Paman Ling tersenyum manis kepada Muve sambil mengelus kepalanya membuat Muve termenung.
“Terima kasih Paman tapi aku tidak ingin Paman memiliki anak seperti diriku.” jawab Muve mendorong tangan Paman Ling yang mengusap kepalanya.
Muve kemudian masuk kerumah dan mengunci untuk pergi beristirahat.
“Kau sangat mirip seperti ibumu, hanya ingin menanggung semua rasa sakit sendiri.” gumam Paman Ling.
Paman Ling pun pergi dari tempat itu karena kekhawatirannya sudah sedikit berkurang.
Sementara itu didalam rumah, Muve sedang termenung diatas kasurnya.
“Aku sebenarnya sedikit senang saat kau berkata kalau aku ini anakmu tapi aku tidak ingin merasakan perasaan sakit ditinggal oleh seseorang yang kusayangi jadi lebih baik aku hidup sendiri.”
“Sebelum aku menjadi orang yang benar-benar kuat untuk melindungi orang yang kusayangi maka aku tidak akan menjalin hubungan dengan siapapun!”
Setelah itu Muve pun mencoba menutup matanya untuk tidur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!