NovelToon NovelToon

Terjebak Di Dunia Kultivator

Daratan Surgawi

Li Hao, adalah nama panggilan yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Li Hao sendiri adalah seorang remaja 18 tahun yang baru saja lulus sekolah, untuk sekarang ia adalah seorang pengangguran dan aktivitasnya di rumah hanyalah membaca novel, komik dan lain-lain.

Pada suatu hari, Li Hao sedang membaca novel di kamar gelap seperti biasanya, matanya mulai merasa lelah karena telah membaca sebuah cerita tentang kultivator selama berjam-jam lamanya.

Di saat Li Hao membaca barisan kalimat terakhir di chapter yang dia baca, tiba-tiba saja cahaya dari layar ponselnya menjadi terang sehingga membutakan matanya.

Jantung Li Hao seakan berhenti berdetak ketika merasakan suasana di sekitarnya berubah. Saat cahaya terang yang membutakan mulai memudar, ia perlahan membuka matanya, dan seketika itu juga matanya terbuka lebar.

"Apa-apaan...?"

Li Hao tidak bisa untuk tidak terkejut ketika mendapati dirinya berada di sebuah padang rumput tanpa ujung.

"Di mana aku sekarang?"

Perasaan gelisah seketika muncul di hatinya, Li Hao mengangkat kedua tangannya dan tidak menemukan ponsel yang digenggamnya beberapa saat lalu.

[Singkronisasi dengan System dimulai...]

Di tengah kegelisahannya, Li Hao begitu terkejut saat melihat sebuah layar biru yang muncul kurang dari satu meter di hadapannya.

Li Hao secara reflek mundur beberapa langkah dan ternyata layar tersebut mengikutinya seolah memang termasuk bagian dari dalam dirinya.

"Semua ini apa...? Kenapa aku bisa ada di sini?!"

Li Hao benar-benar merasakan ketakutan dalam hatinya, ia bisa dibilang adalah seorang pemalu dan tiba-tiba berada di tempat asing seperti ini adalah suatu hal yang mengerikan baginya.

[Singkronisasi dengan System selesai...]

[Fitur System ada dua, Status dan Inventory.]

[Anda bisa mencoba kedua fitur tersebut dengan menggunakan pikiran.]

"Apa maksudnya ini? Hei! Kenapa aku bisa ada di sini?" Li Hao bertanya, suaranya terdengar bergetar.

Suasana hening dan tidak ada jawaban dari layar biru yang ada di depannya. Li Hao perlahan menenangkan dirinya, ia mencoba untuk tidak panik dan mulai mengikuti instruksi dari layar tersebut.

"Status."

[ Nama: Li Hao

Umur: 18 Tahun

Level: 1

Basis Kultivasi: Tidak ada

Statistik

Strength: 2 Vitality: 3

Agility: 1 Qi: 0

SP: 10 ]

Li Hao terpana ketika melihat layar status di depannya, ia membisu selama beberapa saat sebelum berkata dalam hati, "Aku tidak terlalu mengerti dengan situasi sekarang ini, tetapi aku bisa menyimpulkan kalau aku berpindah ke Dunia lain seperti novel reinkarnasi yang sering kubaca."

"Tapi, aku sama sekali tidak mengerti. Dari sekian banyaknya orang, kenapa harus aku yang terpilih?" perasaan Li Hao saat ini sedang tercampur aduk, ia memang merasa senang karena bisa pindah ke Dunia lain seperti karakter utama dari novel-novel yang pernah ia baca, namun di sisi lain dirinya juga merasa takut dengan apa yang terjadi di masa depan nanti.

[Penjelasan: Status adalah fitur System untuk melihat data diri anda. Di dalam Status, anda bisa memperkuat kemampuan diri anda dengan cara menambahkan SP ke statistik yang anda miliki.]

[SP adalah Statistik Poin, dengan menambahkan ini ke Statistik anda maka kekuatan yang anda miliki akan meningkat. Cara untuk menambahkan SP adalah meningkatkan level, semakin tinggi level anda maka semakin banyak SP yang bisa anda raih.]

[Level bisa ditingkatkan dengan cara menerima misi dari System atau berburu Monster.]

[Inventory adalah tempat untuk menyimpan barang mati, dan hanya ada seratus slot untuk setiap jenisnya yang bisa disimpan oleh anda.]

Melihat semua penjelasan itu, Li Hao hanya bisa mematung, ia sekarang tidak tau harus bereaksi seperti apa.

[Informasi lainnya: Anda sekarang berada di Daratan Surgawi, sebuah daratan yang dipenuhi dengan Kultivator. Ada dua Aliran di Dunia ini: Aliran Hitam dan Aliran Putih.]

Li Hao terkejut ketika layar biru lainnya muncul dan menampilkan kata-kata itu, "Tunggu dulu! Kenapa?! Kenapa harus aku yang ada di sini?!"

Tidak ada jawaban sama sekali dari system, suasana hening dan hanya terdengar suara hembusan angin saja.

[Hadiah untuk Pemula: Pedang Besi tahap Mortal Low-Tier x1, Pil Penyembuh tahap Mortal Mid-Tier x3. Hadiah akan ditempatkan di Inventory.]

Li Hao terdiam sejenak setelah menyaksikan semua itu, hingga beberapa saat kemudian ia menghela nafas berulang kali dan membuka Inventory melalui pikirannya.

Seketika, sebuah layar muncul dan menampilkan dua jenis barang dari seratus slot yang ada. Meskipun tidak terlalu mengerti, Li Hao langsung mengambil sebuah ikon pedang dari layar itu.

Li Hao melebarkan matanya ketika melihat sebilah pedang setelah menarik tangannya dari layar Inventory.

Li Hao tanpa sadar berdecak kagum, dan ia mulai mengayunkan pedang itu beberapa kali, "Ternyata pedang tidak terlalu berat, ya?"

Li Hao kemudian mengambil pil berwarna hijau, dan di detik selanjutnya layar lainnya muncul.

Layar tersebut memberikan penjelasan kalau pil itu bisa menyembuhkan makhluk hidup yang terluka dalam waktu singkat, tetapi efeknya tidak terlalu bagus karena pil itu hanya berada di tahap Mortal Mid-Tier.

"Woah~ Luar biasa..." Li Hao sekali lagi berdecak kagum, seandainya ia mempunyai pil semacam ini ketika masih berada di Bumi mungkin dirinya akan menjadi seorang miliarder.

Setelah puas memandangi pil hijau tersebut, Li Hao langsung menaruhnya kembali ke Inventory begitupula dengan pedang di tangannya.

"Baiklah, untuk sekarang aku harus mencari kota atau desa terdekat." Li Hao bergumam, lalu mulai melangkahkan kakinya ke depan.

***

"Tidak ada desa ataupun kota, yang ada hanyalah hutan saja..." raut wajah Li Hao tampak lesu.

Tidak jauh dari tempat Li Hao berada ada sebuah Hutan yang cukup luas dan ia cukup yakin kalau di sana terdapat banyak sekali binatang buas yang mengerikan.

Li Hao kemudian duduk bersila di tempatnya lalu membuka layar status miliknya. Ia mengamati setiap kata di layar tersebut dengan seksama, sampai akhirnya menyadari kalau dirinya mempunyai sepuluh SP yang bisa ditambahkan ke statistik poin.

"Tunggu, basis kultivasi dan Qi?" Li Hao terdiam sejenak dan teringat dengan pemberitahuan dari layar sebelumnya, "Ah, benar juga... Aku dipindahkan ke Dunia Kultivator. Tapi, bukankah kejadian semacam ini sangat klise? Apakah mungkin kalau aku hanyalah seorang karakter yang dibuat oleh orang lain?" seketika banyak pertanyaan yang muncul di dalam kepala Li Hao, tetapi ia dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pikiran macam apa itu, sudahlah..."

Li Hao menutup layar statusnya, ia berpikir untuk menggunakan SP-nya nanti ketika dirinya berhadapan dengan situasi yang genting.

"Sekarang, apa yang harus kulakukan? Masuk ke dalam hutan itu atau tidak." Li Hao menatap Hutan yang letaknya cukup jauh dari tempatnya berada, lalu memegang perutnya yang terasa lapar, "Aku belum makan sejak tadi pagi, seharusnya di hutan ada buah-buahan, bukan?"

Li Hao terdiam sejenak sebelum memutuskan untuk pergi ke Hutan, memang resikonya cukup besar saat berada di dalam sana tetapi ia tidak bisa membiarkan perutnya terus berbunyi setiap saat.

Bersambung.....

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

Li Hao Vs 9 Serigala

Setelah memasuki kawasan Hutan, Li Hao meningkatkan kewaspadaannya. Ia terus memperhatikan sekitarnya dan mencari buah-buahan yang menurutnya bisa dimakan.

Pada saat Li Hao memanjat sebuah pohon yang terdapat belasan buah apel, ia langsung mematung ketika ada seekor serigala abu-abu yang datang ke tempatnya berada.

Serigala tersebut tampaknya tidak mengetahui keberadaan Li Hao, dia berbaring di bawah pohon dan terlelap tidur dalam waktu yang relatif singkat.

"Gila~ Itu seekor serigala?" bulu kuduk Li Hao langsung berdiri, dalam seumur hidupnya baru pertama kali ia melihat hewan serigala secara langsung.

"Apa yang harus kulakukan?" Li Hao menelan ludahnya dengan kasar, "Aku tidak bisa terus menerus di sini, ada banyak semut api yang membuat badanku gatal-gatal."

Li Hao bisa menemukan ada banyak semut api yang mulai berkeliaran di tubuhnya.

Selang beberapa waktu, Li Hao tidak berpikir lebih jauh lagi karena dirinya hampir tak bisa menahan rasa gatal di tubuhnya. Sebilah pedang muncul di tangan kanannya, dan ia kemudian membuka layar status miliknya, "Setauku Qi adalah Energi, dan Qi bisa diubah menjadi kekuatan... Tapi, aku belum mengetahui cara penggunaannya, jadi lebih baik aku tidak mengambil resiko besar." gumam Li Hao, dan ia langsung memasukkan seluruh SP-nya ke Strength.

[Strength +10]

[Strength: 2 > 12]

Mata Li Hao sedikit melebar karena ia merasakan kekuatan yang begitu melimpah seperti baru saja masuk ke dalam tubuhnya, perlahan rasa percaya dirinya untuk membunuh serigala itu mulai meningkat.

"Ayo, beranilah diriku..." Li Hao menyemangati dirinya sendiri yang berada di atas pohon, jantungnya berdebar kencang saat melihat serigala yang tertidur itu, "Mati!"

Li Hao langsung melompat turun dari atas pohon sambil mengarahkan ujung pedangnya ke arah serigala itu, belum sempat disadari oleh sang serigala Li Hao berhasil membunuh hewan buas tersebut dengan tusukan yang menembus kepalanya.

[Ding! Level meningkat: 1 > 3]

[SP +10]

"Woah~" Li Hao berdecak kagum saat melihat dirinya berhasil naik sampai ke level 3 hanya dalam sekali pembunuhan saja, "Naik dua level dan aku mendapatkan sepuluh skill poin... Apakah itu berarti, aku mendapatkan lima skill poin setiap levelku bertambah?" Li Hao bertanya-tanya dalam hati, lalu tersentak ketika menyadari ada sesuatu yang janggal, "Tunggu dulu, bukankah serigala adalah binatang yang hidup berkelompok?"

Sesaat setelah berkata demikian, mata Li Hao melebar ketika mendapati sembilan ekor serigala mulai bermunculan dan mengepung dirinya, "Mati aku..." suara Li Hao langsung bergetar.

Sembilan ekor serigala itu menggeram pada Li Hao sambil memamerkan gigi tajam mereka, air liur menjijikan milik mereka juga mulai berjatuhan ke tanah.

Li Hao sendiri tanpa banyak berpikir langsung memasukkan seluruh SP-nya ke ketiga statistiknya.

[Strength +2]

[Strength: 12 > 14]

[Agility +5]

[Agility: 1 > 6]

[Vitality +3]

[Vitality: 3 > 6]

"Tubuhku menjadi lebih ringan..." Li Hao bergumam, dan kemudian raut wajahnya berubah menjadi serius saat semua serigala yang mengepungnya perlahan berjalan mendekati dirinya, "Aku harap dewi keberuntungan masih berada di pihakku."

...----------------...

"Hosh... Hosh... Hosh..." nafas Li Hao memburu, lalu menduduki serigala yang baru saja ia bunuh paling terakhir, "Aku lelah dan pusing..."

Li Hao bisa menemukan tubuhnya kini dipenuhi dengan darah segar, ada banyak luka robek bekas gigitan tajam di tubuhnya.

"Pil itu... Seharusnya bisa menyembuhkanku, bukan?" Li Hao mengambil satu pil penyembuh dari inventory lalu menelannya, tidak lama setelah itu pandangannya menjadi kabur dan pingsan.

...----------------...

Li Hao perlahan membuka matanya dan hanya menemukan kegelapan serta suara serangga di sekitarnya.

"Ah, sepertinya aku pingsan..." Li Hao berusaha untuk bangun, lalu menemukan dirinya berada di antara mayat serigala, "Sialan, aku lupa kalau aku habis bertarung dengan kelompok serigala..." Li Hao hampir saja menjerit karena terkejut, ia bangkit berdiri lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar, "Terlalu gelap, aku tidak bisa melihat apapun."

Li Hao terdiam sejenak di tempatnya sebelum memberanikan diri untuk berjalan. Ketakutan perlahan melanda hatinya, pikiran tentang hantu-hantu yang ada di bumi mulai berimajinasi di kepalanya.

Di saat Li Hao sedang berjalan tanpa tau harus kemana dirinya pergi, nafasnya langsung tertahan ketika menabrak sesuatu yang pastinya itu bukanlah pohon ataupun benda mati lainnya.

"Nak, apa yang sedang kau lakukan di hutan malam-malam begini?" suara pria dewasa terdengar jelas di telinga Li Hao dan membuat pemuda itu melompat mundur karena terkejut.

"Uaaakhh~!"

Srasssh.

Tiba-tiba saja kobaran api muncul dan memperlihatkan seorang pria paruh baya yang mempunyai tinggi lebih dari dua meter. Melihat ukuran dari pria paruh baya itu jelas membuat Li Hao terkejut sekali lagi, jantungnya berdebar dan ia langsung menenangkan diri setelah tau kalau makhluk di depannya ini adalah seorang manusia.

"P-paman... Maafkan aku, aku pikir paman adalah hantu." ucap Li Hao sambil memegang dada bagian kirinya.

Pria paruh baya itu tertawa kecil sebelum meminta maaf, ia sengaja mengendap-endap karena sebelumnya berpikir kalau Li Hao adalah sosok yang berbahaya dikarenakan pakaiannya yang dipenuhi dengan darah kering.

Pria paruh baya itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai seorang pemburu yang biasa berburu di hutan ini, namanya adalah Weng Gu.

Li Hao sendiri ikut memperkenalkan dirinya, ia juga mengatakan kalau dirinya telah tersesat di Hutan yang luas ini.

"Begitu, ya? Tapi kenapa seluruh tubuhmu dipenuhi dengan darah yang sudah kering, Nak?" itu adalah pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh Weng Gu setelah mereka berdua bertukar beberapa kata.

"Ini adalah darah serigala, Paman. Siang tadi aku dikepung oleh kelompok serigala dan membuatku terpaksa untuk melawan mereka." Li Hao menjawab sembari melihat bajunya.

Weng Gu mengangkat sedikit alisnya, padahal Li Hao bukanlah seorang Kultivator tetapi dia mengaku telah membunuh sekelompok serigala yang mengepungnya? Itu terdengar sedikit tidak masuk akal apalagi dengan tubuh kecilnya.

"Anak ini... Aku sebenarnya tidak ingin percaya, tapi aku samar-samar bisa mencium bau serigala dari tubuhnya. Dan juga, seluruh luka di tubuhnya... Meskipun sudah sedikit pulih namun masih ada beberapa robekan yang terlihat seperti bekas cakaran." pikir Weng Gu sambil memperhatikan tubuh Li Hao dengan seksama.

Diperhatikan sampai seperti itu membuat Li Hao merasa sedikit tidak nyaman, ia secara tidak sadar menelan ludahnya dengan kasar saat memikirkan kalau Weng Gu adalah orang yang jahat.

"Tidak perlu takut, aku hanya sedang berpikir tentang keaslian dari ceritamu itu." ucap Weng Gu saat menyadari ketakutan pemuda di sebelahnya, "Aku punya tempat untuk beristirahat, ikuti aku."

Li Hao hanya mengangguk saat mendengarnya, ia mengikuti Weng Gu dari belakang dalam diam.

***

Di sebuah Gua kecil.

Weng Gu menyalakan api unggun dan mengeluarkan sebuah botol air dari tas selempang miliknya, "Minum ini..." ucap Weng Gu sambil mengulurkan botol air tersebut ke pemuda di dekatnya.

Li Hao menerima botol air itu dengan hati-hati, awalnya ia cukup ragu untuk meminum minuman dari orang asing akan tetapi tenggorokannya saat ini sudah sangat kering sehingga membuatnya tak memikirkan itu lebih jauh.

"Terima kasih, Paman."

Sebelum meminumnya, Li Hao lebih dulu berterima kasih.

Weng Gu hanya mengangguk sebagai tanggapan, ia kemudian mengeluarkan beberapa potongan daging yang sudah ditusuk oleh bambu kecil lalu membakarnya di atas api unggun.

Bersambung.....

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

Menjadi Seorang Kultivator

Selesai potongan daging tersebut matang, Weng Gu langsung memberikan satu pada Li Hao.

Li Hao sendiri memasang senyum lebar ketika melihat itu, ia langsung berterima kasih setelah menerimanya dan memakan potongan daging tersebut dengan lahap.

"Sebenarnya kau ini berasal dari mana? Apa yang membuatmu bisa berada di hutan ini?" Weng Gu bertanya setelah mereka berdua selesai menghabiskan semua potongan daging yang ada.

Li Hao menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung harus bagaimana menjawabnya. Setelah berpikir selama beberapa waktu, Li Hao menghela nafas panjang dan mulai mengarang kalau dirinya telah kehilangan ingatan.

Weng Gu merasa sedikit curiga setelah mendengar itu, tetapi untuk sekarang ia lebih memilih mempercayainya.

"Apa kau mau keluar dari hutan ini?" Weng Gu kembali bertanya, dan Li Hao menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Aku mau, Paman." jawab Li Hao sambil tersenyum lebar.

Weng Gu tersenyum tipis, "Baiklah. Kalau begitu, kita akan berangkat sebelum matahari terbit."

Li Hao mengangguk, keduanya terdiam setelah percakapan tersebut berakhir dan sekarang hanya memandangi api unggun yang menyala.

"Paman, apakah dunia ini dinamakan sebagai Daratan Surgawi?" Li Hao bertanya, memecahkan keheningan di sana.

Weng Gu sedikit mengangkat alisnya dan menatap Li Hao dengan tatapan heran, "Apakah kau tidak mengetahui hal dasar semacam itu?"

Li Hao tersenyum pahit sebelum menggeleng pelan kepalanya, "Aku sama sekali tidak mengetahuinya, Paman."

Weng Gu terdiam sejenak, kemudian menjelaskan tentang Daratan Surgawi pada pemuda tersebut.

Daratan Surgawi adalah tempat tinggalnya para Kultivator dari dua aliran berbeda, Aliran Putih dan Aliran Hitam. Daratan ini mempunyai tiga sekte besar dari Aliran Putih dan lima sekte besar dari Aliran Hitam, kedua aliran ini sama sekali tidak pernah akur dalam hal apapun itu.

Perlu diketahui juga, dunia ini mempunyai tiga daratan yang luasnya tidak main-main, di setiap daratannya pasti mempunyai keunikannya tersendiri.

Mendengar penjelasan yang diberikan oleh Weng Gu membuat Li Hao mengangguk paham, ia bisa menyimpulkan kalau Dunia ini mempunyai tiga benua saja, berbeda dengan di Bumi yang mempunyai tujuh benua.

"Apakah Paman ini seorang kultivator?" tanya Li Hao penasaran.

Weng Gu mengangguk kecil dan menjawab, "Begitulah, tapi aku hanya seorang Kultivator rendahan. Tujuanku menjadi Kultivator hanya untuk mempermudah perburuanku di Hutan ini serta melindungi diriku dari kultivator lain."

"Memangnya kultivator rendahan itu seperti apa? Dan seharusnya kultivator mempunyai tingkatkan tertentu, bukan?"

Weng Gu tertegun ketika mendengar pertanyaan itu dari Li Hao, ia menatap pemuda tersebut dengan serius lalu bertanya, "Kau ini... Benar-benar tidak mengingat apa-apa selain namamu sendiri?"

Li Hao mengangguk sekali, tidak ada kebohongan sedikitpun di raut wajahnya.

Weng Gu menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menghela nafas panjang sembari memasang ekspresi yang rumit.

"Kalau begitu, akan kuceritakan semua tentang dunia ini yang aku tau saja." Weng Gu terdiam sejenak sebelum memulai ceritanya.

...----------------...

Malam terlewati begitu cepat dan Weng Gu membawa Li Hao keluar dari hutan tersebut.

"Teruslah bergeraklah menuju utara, mungkin dalam beberapa jam kau akan menemukan sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh tembok kayu." Weng Gu menunjuk ke satu arah dan membuat mata Li Hao tertuju ke arah tersebut.

Li Hao menganggukkan kepalanya paham, "Aku mengerti, Paman." balas Li Hao, lalu menundukkan badannya ke arah pria paruh baya tersebut, "Terima kasih karena telah banyak membantuku, meskipun kita baru kenal tetapi aku yakin kalau Paman adalah orang yang baik. Aku akan mengingat ini, jika takdir mempertemukan kita kembali aku pasti akan membalas kebaikan Paman."

Weng Gu mengangkat sudut bibirnya saat mendengar itu, "Sama-sama, Li Hao. Aku juga berharap kau bisa mendapatkan ingatanmu kembali..."

Li Hao tersenyum tipis sebelum menganggukkan kepalanya sekali lagi, "Baiklah, Paman. Kalau begitu, aku izin pergi terlebih dahulu."

"Ya, hati-hati selama di perjalananmu. Ingat perkataanku sebelumnya, tidak semua orang di dunia ini mempunyai sifat yang murni baik... Bahkan jika mereka berasal dari Aliran Putih sekalipun."

"Aku mengerti, Paman."

***

"Paman bilang kalau Kultivator mempunyai lima tingkatan, dan di setiap tingkatnya terdapat 15 bintang yang menentukan level kekuatan mereka." Li Hao bergumam dengan raut wajah serius.

Seseorang yang baru saja menjadi kultivator akan memulai pada tingkatan Forging Qi, lalu dilanjuti dengan Qi Refinement, berikutnya Golden Core, dan kemudian Nascent Soul, sampai yang terakhir Immortal.

"Untuk sekarang, aku adalah seorang manusia biasa. Kalau aku mulai berkultivasi, apakah aku akan menjadi kultivator?" Li Hao bertanya-tanya dalam hati, lalu membuka layar statusnya.

[ Nama: Li Hao

Umur: 18 Tahun

Level: 7

Basis Kultivasi: Tidak ada

Statistik

Strength: 14 Vitality: 6

Agility: 6 Qi: 0

SP: 20 ]

"Apa maksudnya dengan statistik Qi? Kalau aku menambahkannya, apa aku akan menjadi kultivator tanpa perlu berkultivasi terlebih dahulu?" Li Hao melipat kedua tangannya di depan dada, "Haruskah aku mencobanya?"

Li Hao terdiam dalam waktu yang cukup lama, sampai akhirnya ia menambahkan beberapa poin SP-nya ke dalam statistik Qi.

[Qi +5]

[Qi: 0 > 5]

Whooosh.

Li Hao melebarkan matanya secara sempurna saat dirinya merasakan ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya dan mengalir dengan deras.

[Ding! Anda telah berhasil menjadi seorang Kultivator!]

[Ding! Misi System terbuka!]

Melihat layar notifikasi di depannya membuat Li Hao terkejut, ia sudah menjadi seorang Kultivator dengan semudah itu? Bagaimana mungkin?

Layar status milik Li Hao diperbarui dan kali ini Basis Kultivasinya tertulis kalau dirinya berada di tingkat Forging Qi bintang 2.

Senyum lebar langsung terukir jelas di wajahnya, Li Hao merasa sangat bersemangat ketika mengetahui kalau dirinya sudah menjadi seorang kultivator dalam sekejap mata, "Luar biasa...! Ini benar-benar seperti cheat dalam sebuah game!" Li Hao tidak bisa untuk tidak merasa senang, ia kemudian memasukkan SP-nya kembali ke dalam Statistik Qi.

[Qi +5]

[Qi: 5 > 10]

"Aku naik satu bintang lagi!" Li Hao merasa takjub bukan main, sebenarnya ia ingin memasukkan 10 SP-nya yang tersisa ke dalam Qi lagi, akan tetapi ia tidak mau bertindak gegabah dan lebih memilih menahan diri, "Aku harus menyisakan SP untuk berjaga-jaga jika terjadi situasi genting seperti sebelumnya."

Li Hao kemudian terdiam sejenak setelah mengatakan itu, ia mengangkat kedua tangannya ke depan dan memejamkan matanya secara perlahan.

"Aku bisa merasakannya... Energi yang berkumpul di atas telapak tanganku." Li Hao tersenyum senang, namun tidak lama setelah itu raut wajahnya menjadi buruk, energi tersebut mulai menjadi tidak beraturan dan ledakan kecil terjadi.

Bam!

Ledakan tersebut membuat kedua telapak tangan Li Hao terluka, ia langsung meringis kesakitan namun tidak ada raut wajah penyesalan sedikitpun yang terlihat di wajahnya.

Bersambung.....

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!