NovelToon NovelToon

Victoria Sang Pelakor

Part 1 : KECELAKAAN

Victoria Angeline Purnomo kini tengah berbahagia karna pernikahan yang Ia impikan dengan sang kekasih sudah didepan mata.

"Bunda hari ini Vivi janjian sama mas Andra keluar buat ngambil cincin pernikahan yang sudah dipesan mas Andra" ucap Victoria

"Perginya jangan lama ya ! habis ngambil cincin langsung pulang ke rumah ! jangan keluyuran lagi !" perintah sang Bunda "Nggak baik calon pengantin sering keluar rumah jika pernikahan sudah dekat, Pamali kata orang tua dulu." Lanjut sang Bunda memberi wejangan.

"Siap Bunda" Ucapnya menaikkan jempol.

Saat ini Victoria sedang menunggu Andra menjemputnya, Ia duduk di ruang tengah bersama sang Bunda. Sedangkan sang Ayah sedang berada di kantor. Victoria sendiri adalah anak tunggal dari keluar Purnomo.

*Ting...Tong...* (Anggap aja suara bel rumah🤭)

Mendengar suara bel berbunyi membuat Victoria segera berlari kearah pintu. Tentu saja Ia tau siapa yang bertamu.

"Assalamu'alaikum" ucap seseorang saat Victoria sudah membuka pintu.

"Wa'alaikumussalam" jawab Victoria tersenyum manis. "masuk dulu yuk mas ! sekalian pamit sama Bunda! " ajak Victoria.

"Bunda... Vivi sama mas Andra pamit dulu ya" ucap Victoria meminta ijin dengan sang Bunda lalu mengecup pipi Bundanya.

"Yaa sudah, kalian hati-hati di jalan ! Andra bawa mobilnya nggak usah ngebut-ngebut ya nak !" titah sang Bunda.

"Baik Bunda." jawab Andra "Kalau begitu kami berangkat ya Bunda. Assalamu'alaikum" ucap Andra pamit dengan calon ibu mertuanya, tak lupa Ia mencium tangan calon mertuanya.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil. Andra melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Purnomo.

"Vi... Sebelum ke toko perhiasan, kita mampir di kantor mas nggak apa-apa kan ?" tanya Andra yang diangguki oleh Victoria.

Sepanjang perjalanan menuju kantor Andra, mereka hanya saling diam. Sesekali Victoria melirik calon suaminya yang sedang menyetir.

Andra sendiri adalah anak semata wayang dati keluarga Utomo. Andra memiliki sifat yang pendiam, lembut dan penyayang. Dan karna sifatnya itulah yang membuat Seorang Victoria jatuh hati. Mereka berdua sudah menjalin hubungan selama Empat tahun. Hubungan percintaan mereka termasuk hubungan yang sehat. Mereka jarang bertengkar karna jika ada masalah, Andra akan selalu mengalah. Andra juga sering melakukan hal-hal romantis meski dengan perhatian-perhatian kecil.

"Mau nunggu di Lobby aja atau naik bareng ke ruangan mas ?" tanya Andra

"Nunggu di Lobby aja deh mas, lagi malas jalan soalnya. hehehe..." jawab Victoria terkekeh.

...****************...

Drttt...Drttt... (Anggap aja itu getaran HP 😁)

Hp milik David bergetar seketika membuatnya menghentikan pekerjaannya.

"Halo ! sayang ada apa ?" tanya David saat mengangkat telpon dari istrinya.

"Mas kamu udah janji loh buat nganterin aku cek up di rumah sakit. Tapi dari tadi Keisya tungguin kok belum datang-datang" balas sang istri kesal.

"Sayang,,, Mas lagi banyak kerjaan. Kami berangkat diantar supir aja ya !" ucap David

"Loh kok gitu sih ? padahal Mas udah janji kemarin mau nganterin Keisya. Ini udah yang ke-enam kalinya Keisya pergi cek kehamilan sendiri tanpa Mas"

"Yaaa,,, mau bagaimana lagi ? Mas saat ini banyak kerjaan, Papa memberikan tugas kantor terlalu banyak dan nggak ngebantuin Mas buat nyelesain pekerjaan ini sedikit pun." jawab David frustasi, bagaimana bisa sang Papa mertua memberikannya banyak pekerjaan sementara dirinya batu saja menjabat sebagai CEO di perusahaan milik mertuanya.

"Loh kok Mas nyalahin Papa sih ? Papa ngasih Mas pekerjaan itu juga buat ngelatih Mas dan melihat potensi Mas, bisa tidak jadi CEO yang bertanggung jawab ?" ucap Keisya yang tidak terima suaminya menyalahkan sang Papa. "Pokoknya Keisya nggak mau tau ! Mas harua datang sekarang dan tinggalkan pekerjaan itu ! Boleh gila kerjaan tapi jangan sampai lupa sama keluarga !" lanjutnya lagi tak ingin permintaannya di tolak.

Mau tidak mau David harus meninggalkan pekerjaannya. Jika tidak, bisa-bisa sang istri mengamuk.

David keluar dari ruangan CEO. Sebenarnya tempat itu adalah milik sang kakak ipar, tapi Papa mertuanya meminta Ia yang memegang perusahaan karna kakak iparnya belum menikah. Awalnya itu hanya taktik sang Papa mertua agar kakak Iparnya segera menikah jadi Beliau memberikan syarat sepeti itu. Namun siapa sangka, kakak iparnya justru dengan mudah melepaskan jabatannya begitu saja.

Kini mobil milik David meninggalkan perusahaan dengan kecepatan yang tinggi. Ia sangat kesal dengan Papa mertuanya yang memberi pekerjaan banyak, ditambah lagi sang istri yang memaksanya meninggalkan kantor hanya untuk menemaninya mengecek kehamilan. Padahal sang istri bisa saja pergi bersama supir, tapi istrinya itu terlalu manja dan setiap permintaanya harus dituruti.

Karna terlalu sibuk dengan pikirannya Ia tak sadar jika dirinya sedang menyetir dengan kecepatan tinggi hingga Ia tidak melihat seorang nenek-nenek yang sedang menyebrang jalan dan... Ciiit.... Brak....

...****************...

Victoria yang melihat kejadian didepan matanya seketika mematung. Air matanya kini terjatuh melihat calon suaminya tergeletak di Aspal dengan bersimbah darah.

*Flashback On*

Sesaat sebelum kejadian mereka sedang berada si toko perhiasan.

"Mas pintar deh milih model cincinnya." ucap Victoria memuji kekasihnya yang tiga hari lagi menjadi suaminya.

"Apa kamu suka ?" tanya Andra tersenyum dan mengelus rambut Victoria dengan lembut dan Victoria segera mengangguk.

"Apa kamu bahagia jika menikah dengan Mas ?" tanyanya lagi.

"Tentu saja. Vivi selalu bahagia jika bersama dengan Mas." jawab Victoria dan entah kenapa air matanya ingin keluar, mungkin Ia merasa terharu dengan cinta yang Andra berikan.

Mereka akhirnya keluar dari toko perhiasan. Saat Andra hendak masuk mobil tiba-tiba saja Ia melihat seorang nenek yang ingin menyeberang tapi terlihat berjalan kesusahan. Andra yang memang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi hatinya tergerak untuk membantu sang nenek.

"Vi... tunggu disini ya ! Mas bantuin nenek itu dulu menyebrang jalan." ucap Andra.

Andra mulai berlari-lari kecil tapi sesaat kemudian Andra berbalik melihat sang kekasih, Ia kemudian melambaikan tangan dan memberikan simbol finger heart

(fokus ke tangan ya, bukan ke visual 🤪 karena visualnya Andra hanya kalian yang bisa pilih sendiri, sesuai ekpektasi kalian 😁)

Victoria yang melihat tingkah calon suaminya merasa malu 😳, bisa-bisanya suaminya itu melambaikan tangan lalu memberikannya simbol finger heart di tempat umum seperti ini. 'hahaha... lucu sekali kamu Mas, mau menolong orang saja pakai melambaikan tangan 😅' ucapnya membatin.

Melihat Andra mulai maju yang kini memegang tangan si nenek mengajaknya menyebrang bersama, namun sepersekian detik Ia melihat mobil melaju kencang yang tidak disadari oleh Andra karna melihat lampu masih merah, yang artinya pejalan kaki masih sempat untuk menyebrang.

Seketika terdengar suara Cittt.... Brak.... Terlihat mobil menabrak sang nenek dan juga Andra yang terlempar cukup jauh.

"Ma....mas... Andra" ucap Victoria lirih. Ia terdiam sesaat, tubuhnya seakan membeku, Ia begitu syok melihat kejadian naas di depan matanya. Kekasihnya, calon suaminya, calon ayah dari anak-anaknya terlihat bersimbah darah.

Victoria kemudian berlari mendekati tubuh kekasihnya. Sebelum Ia melihat tubuh sang calon suami, Ia melihat si penabrak yang sempat keluar dari mobilnya namun tak lama kemudian masuk lagi. Victoria melihat dengan jelas sebelum melajukan kembali mobilnya, mungkin karna takut diamuk massa.

...****************...

Brak... suara meja digebrak oleh pria paruh baya. "Dasar bodoh" umpatnya kesal

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Haiii guys!!! salam kenal dari merauke 🤗 jangan lupa dukungannya ya 🙏 tinggalkan jejak di kolom komentar, dan jika ada kesalahan dari novel yang ku buat mohon beri sarannya ya😊 tapi jangan pedas-pedas ya😅 takut aku nggak sanggup🙈

*stop menjiplak🚫***

**follow Ig : @sa.ekhaupri_

Part 2 : Kesedihan dan Kehancuran

Tubuh Victoria seketika bergetar kala melihat tubuh calon suaminya tidak berdaya, namun sedetik kemudian tangan Andra bergerak berusaha menyentuh wajah Victoria yang kini terlihat basah oleh air mata.

"Vi-vi ke-ka-sih-ku ma-afkan mas... ji-ka mas me-nging-ka-ri jan-ji ki-ki-ta !" ucapnya terbata membuat Victoria semakin menangis.

"mas sa-ngat men-cin-taaai ka-muu... Vi-vi ha-rus jan-ji un-tuk hi-dup ba-ha-giaa..." sambungnya lalu kedua matanya tertutup.

"hikss...hikss... M-mas berta-hanlah!!! hikss...hikss..." pinta Victoria terisak.

Hati siapa yang tidak sakit melihat kekasih yang sangat Ia cintai harus berakhir mengenaskan sepeti ini ? Hatinya seperti diiris-iris. Tak lama kemudian datang dua mobil ambulance.

Beberapa orang membopong tubuh Andra, Victoria ikut naik mobil ambulance membawa Andra ke Rumah Sakit. Ia terus menangis di samping tubuh kekasihnya, tangannya terus menggenggam tangan Andra seakan memperjelas jika dirinya takut kehilangan Andra.

"Mas... tiga hari lagi... hikss... hiks.... ki-ta akan me-nikah" ucapnya terisak ada "jadi... hiks... hiks... Vivi mohon... ja-jangan tinggalkan Vivi.... hiks.... hiks..." lanjutnya lagi penuh harap.

Sesampai di Rumah Sakit, Andra langsung dilarikan ke UGD. Didalam dokter terus berusaha menyelamatkan Andra, meski sembilan puluh sembilan persen Dokter yakin Andra telah meninggal dunia beberapa menit yang lalu.

Victoria masih berdiri didekat pintu masuk UGD. Ia tidak berhenti terisak bahkan semakin terisak saat melihat kedua orang tua Andra dan orang tuanya datang. Tubuhnya semakin bergetar ketika calon Ibu mertuanya memeluknya erat.

"Bu... hiks... hiks... ma-mas Andra...." ucapannya terpotong karena tak sanggup lagi melanjutkannya. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Tak berselang lama pintu UGD terbuka.

Dokter memberikan kode sebuah gelengan kepala, seketika membuatnya lemas.

"pasien memang telah meninggal dunia sebelum dilarikan ke Rumah Sakit." ucap sang dokter "pasien mengalami luka di bagian kepala yang cukup parah." lanjutnya lagi.

Victoria lalu berlari masuk, Ia memeluk tubuh calon suaminya yang kini ditutupi kain putih.

"maaaasss... hiks... hiks... bangun mas... jangan seperti ini.... hiks... hiks... jangan buat Vivi sedih dan merasa takut... hiks... hiks... mas harus bangun... hiks... hiks... sebentar lagi kita... ki-kita akan me-nikah..." tangisannya kini semakin pecah dan terdengar pilu.

Sedangkan sang Ibu mertua belum sadarkan diri karna pingsan saat dokter mengatakan nyawa anaknya tidak tertolong. Tentu saja sang Ayah merasa terpukul juga, tapi Ia menguatkan dirinya dan meyakini bahwa ini sudah menjadi takdir dari Tuhan.

"Bunda... hiks... hiks... Mas Andra... jahat.... hiks... hiks... Mas Andra... tidak menepati janjinya... hikss.. hikss..." ucapnya saat berada di pelukan Bundanya.

"husss... tidak boleh ngomong seperti itu sayang... hiks... Bunda tau Vivi sedih... tapi tidak boleh berbicara seolah Vivi menyalahkan takdir Tuhan... hikss..." ucap sang Bunda menenangkan Putrinya, Ia juga merasa kehilangan, Andra sosok laki-laki yang baik dan selalu bersikap sopan kepada orang yang lebih tua dengannya. Saat tau putrinya ingin menikah dengan Andra, Ia sangat antusias.

...****************...

Prangg... Brak... Ruang tamu seketika berantakan saat papa mertuanya mengamuk, sedangkan ibu mertuanya mencoba menenangkan istrinya yang menangis ketakutan.

"Bagaimana bisa kamu berbuat seceroboh ini ? hmm ?" tanya papa mertuanya penuh emosi "*Selain membuat masalah, apa tudak ada lagi yang bisa kamu lakukan ?"

"Ma-mafkan David pah* !" pinta David dengan suara yang lirih. Ia tentu tau seberapa menakutkan Papa mertuanya saat mengamuk yang bahkan tak segan untuk menyakiti orang-orang yang membuat masalah.

"maaf katamu ? apa kamu pikir maaf bisa menyelesaikan masalah yang kamu buat ? haaa ?" Tanyanya penuh emosi. "Kamu sudah berani membuat kesalahan, jadi bereskan masalah ini agar tidak sampai ditelinga media. Jika media tau menantu dari keluarga Arsenio telah melakukan tabrak lari, maka bisa dipastikan keluarga kita akan hancur. Jadi lakukanlah sesuatu agar ini tidak bocor dan keluarga korban mau menerima perdamaian !" ucap Tuan Arsenio berlalu meninggalkan mereka bertiga.

**Si*l** batin David mengumpat.

...****************...

"Ternyata Dia sangat ceroboh ? Dari dulu memang Aku tidak menyukai keberadaannya" ucap seorang lelaki begitu Ia menerima berita buruk.

"Bersihkan nama baik keluarga Arsenio ! karena Aku yakin si bod*h itu tidak akan mampu mengatasi masalah ini." lanjutnya memerintah asistennya.

"Retas semua CCTV yang ada di area TKP, bungkam mulut para saksi, dan berikan kompensasi untuk keluarga korban yang menurutmu setara dengan nyawanya. Jika keluarga korban tidak ingin berdamai maka Kamu tau apa yang harus Kamu lakukan." Perintahnya

"Jangan sampai mereka tau jika Aku membantunya mengurus masalah ini !" ucapnya tegas lalu menutup sambungan telpon.

Ia lalu berjalan kearah jendela, Ia menatap kendaraan yang berlalu lalang di jalanan sambil sesekali menghisap rokoknya.

...****************...

Di salah satu TPU kota Jakarta terlihat seorang wanita yang duduk terisak di sebuah makam yang tanahnya masih terlihat basah. Victoria menaburkan bunga di atas makam kekasihnya. Tak ada lagi air mata, yang ada hanyalah wajah yang terlihat sedih dan mata yang tampak bengkak. Mungkin air matanya sudah kering.

"maafkan Vivi mas... kemarin Vivi tidak bisa ikut mengantarkan mas ke peristirahatan terakhir." ucapnya saat menatap poto yang ada si atas makam itu.

Kemarin memang dirinya tidak ikut melayat karna selalu pingsan, Ia tetap berada di mansion keluar Utomo bersama sang Bunda dan juga Ibu Andra.

Hampir tiga puluh menit Victoria duduk didekat makam kekasihnya tampa sadar air matanya kini kembali membasahi pipinya. Ia mengingat kembali masa-masa Indahnya bersama Andra.

Ini semua terlalu sakit baginya, dari sekian kalinya cintanya gagal, cinta yang ini paling menyakitkan. Jika biasanya cintanya berakhir karna ketidak cocokan Ia bisa dengan mudahnya mencari ganti. Namun, ini berbeda... Cintanya meninggalkannya bukan karena mereka tak cocok, tapi karena mereka tak berjodoh.

Semuanya begitu cepat baginya, ingin mencoba melupakan tapi semua sangat manis, namun akan terasa pahit jika diingat.

Beberapa bukan kemudian Victoria datang lagi ke pemakaman. Hampir setiap hari minggu Ia berkunjung ke makam Andra.

"Apa kabar mas Andra cintaku ?" ucapnya seolah berbicara dengan kekasihnya. "Apa maa Andra tidak merindukanku ? Vivi disini merindukan Mas Andra." ucapnya terdengar sedih.

"Pasti mas Andra tidak merindukanku ? Mas Andra sekarang lagi asik ya di temani bidadari surga ? tentu saja... bidadari surga kan cantik-cantik, pasti Vivi kalah jauh."

Membayangkan itu membuatnya merasa cemburu. "Masss Andra... Vivi merasa cemburu" ucapnya memanyunkan bibir. Jika dulu Ia merasa cemburu dan merajuk biasanya Andra akan membujuknya dengan banyak cara.

"Tapi nggak masalah, mungkin hari ini Vivi harus menguatkan hati melepaskan mas Andra." ucapnya terdengar berat.

Tapi melepaskan bukan berarti mengiklankan. Ia akan ikhlas jika Ia sudah mendapatkan keadilan untuk Andra.

...****************...

Dua tahun kemudian... Seorang gadis dengan pakaian formal namun terlihat seksi dengan rok pendek di atas lutut tampak berjalan dengan berlenggak-lenggok.

Ceklek... Ia membuka pintu ruangan yang terdapat tulisan CEO. "Selamat pagi pak ! Hari ini perusahaan memiliki jadwal bertemu dengan clien dari Bandung Pak." ucapnya to the point memberi tau jadwal sang atasan.

"Kenapa terlalu formal sayang ?" ucap seorang laki-laki yang duduk di kursi kebesarannya. "Sudah mengunci pintu ?" tanyanya lagi. Saat ini pria itu sedang berjalan menuju kearah Victoria lalu melingkarkan kedua tangannya di pinggang sekretarisnya.

"Sudah... memangnya kenapa ?" tanyanya menggoda sang atasan tangannya yang tadi memegang map, kini mengelus dada atasannya.

"Vi... mas merindukan dan menginginkanmu..." ucapnya dengan suara serak. "Mas menginginkanmu menjadi milik mas " lanjutnya lagi.

"jika mas menginginkanku, maka ceraikan istri maa lalu nikahi aku mas !" pintanya kini semakin menggoda atasannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haiii guys!!! salam kenal dari merauke 🤗 jangan lupa dukungannya ya 🙏 tinggalkan jejak di kolom komentar, dan jika ada kesalahan dari novel yang ku buat mohon beri sarannya ya😊 tapi jangan pedas-pedas ya😅 takut aku nggak sanggup🙈

*stop menjiplak🚫

Bab 3 : Balas Dendam

Setelah Ia memutuskan untuk melepaskan Andra, Victoria tidak pernah lagi terlihat mengunjungi makam.

“Tidak bisa secepat itu sayang. Untuk sementara ini bagaimana jika kita menikah sirih saja ? “ Tawar David. Ya,,, saat ini Victoria menjadi kekasih simpanan David. Menggoda David bukanlah hal yang sulit, yang penting good looking dan mempunyai body ****, dan semua itu dimiliki Victoria.

“Tidak ! Aku tidak mau menjadi istri simpananmu. Cukup kamu menjadikanku kekasih simpanan saja.” Jawab Victoria melepas pelukan David. “Aku ingin menjadi wanita satu-satunya untukmu !” tegasnya

“Ok...ok... Memang kamu saat ini wanita satu-satunya dihati mas. Tapi untuk menikahimu secara resmi itu Aku belum bisa. Tunggu mas berhasil menguasai separuh dari harta Asenio, lalu kita akan menikah.” ucap David mencoba meluluhkan Victoria yang agar tidak merajuk.

Semenjak menjadi kekasih David Ia mendapat fakta baru jika lelaki itu ternyata hanya mengincar harta keluarga istrinya. Bahkan Ia tau kalau David dulunya sering bermain perempuan malam. Namun apakah Victoria merasa kasihan dengan istri David ? Tentu saja tidak... *Untuk apa merasa kasihan ? Mereka sama sajakan ? Untuk melindungi nama baik keluarga Arsenio, mereka dengan tega melakukan hal licik.* Ucap Victoria membatin.

“Baiklah, tapi kamu jangan membuatku menunggu ! Apa kamu tidak tergoda dengan kemolekan tubuhku ? Apa kamu tidak ingin merasakan betapa nikmatnya bercinta denganku ?” ucap Victoria menggoda David.

“Tak perlu menikah jika kau ingin merasakan kekuatanku sekarang juga sayang ! Kita tinggal cek in bereskan ? Ahhh memikirkan percintaan itu membuat diriku bergairah” ucap David secara gamblang.

“NO!!! Ingat ya!!! Aku tidak akan memberikannya sebelum kita sah dimata hukum dan agama, ngerti kan serkarang ? Ngerti dong masa nggak ngerti !” ucap Victoria menolak berhubungan sebelum David menceraikan istrinya, dan setelahnya Ia akan meninggalkan David tanpa memberikan apa-apa dari tubuhnya. Yang benar saja ? Nggak mungkin Victoria ingin bercinta dengan pria yang suka jajan diluar seperti David.

“Tentu tidak akan sayang, mas tidak akan membuat wanita cantik mas ini menunggu. Mas juga sudah tidak sabar ingin merasakan malam pertama bersamamu baby.” Ucap David mengecup bibir Indah Victoria, David ingin melakukan lebih jauh lagi namun didorong oleh Victoria saat David mencoba ******* bibir Victoria.

“Ya sudah... Aku keluar dulu ya mas, semangat ya kerjanya !” ucap Victoria segera berjalan menuju pintu keluar.

“Apa kamu tidak ingin memberikan kecupan lagi padaku sayang ?” tanya David yang menggoda Victoria.

“Tentu saja tidak sayang “ ucap Victoria lalu menutup pintu.

Sampai di toilet Victoria segera menggosok giginya dengan sikat gigi. Ia merasa jijik berciuman dengan pria pembunuh itu.

“Ck... Menjijikan sekali” ucapnya setelah menggosok gigi. Coba saja tujuannya bukan untuk mendapatkan keadilan atas kematian kekasihnya, Ia tidak akan melakukan hal semenjijikan ini. “kenapa bisa laki-laki sepertinya ? Apa keluarga Arsenio tidak memiliki dana untuk menyelidiki menantunya yang kotor ini ? Ckk... Kurasa mereka terlalu bodoh” Ia merasa heran kenapa Tuan Arsenio membuat David lolos menjadi menantunya.

...****************...

"Bagaimana ? apa mereka masih berhubungan ?" tanya seseorang kepada Asistennya.

"Iya Tuan. Bahkan tuan David akhir-akhir ini mulai pulang malam, seakan menunjukkan kepada nona Keisya

jika dirinya memiliki simpanan diluar rumah. Tuan David juga sering mengirimkan Uang dengan nominal yang cukup banyak untuk wanita simpanannya." jelas sang Asisten.

"Waaah ternyata mereka memang cocok. Yang satu pria brengsek yang satu wanita murahan." ucap pria itu. "simpan semua bukti-bukti perselingkuhannya dengan wanita itu ! kita tunggu waktu yang tepat untuk membongkar semuanya." lanjutnya lalu menutup telpon.

Pria itu lalu membuka e-mail yang sudah dikirim asistennya.

"Cih... wajah pas-pasan seperti ini ternyata bisa mengalahkan seorang Keisya ? bahkan tubuhnya sangat kecil seperti ini, apa karena modal selangkang*n yang membuatnya menang ?" mulut pria itu terus nyinyir seperti emak-emak komplek yang suka menggibah 🤭

Saat ini Ia melihat beberapa foto-foto Victoria bersama David, *Bahkan mereka berfoto sangat intim* ucap pria itu membatin. Sebenarnya foto Victoria dan David hanya sekedar berpelukan, aahh tidak tapi David yang memeluknya dari belakang.

"Victoria Angeline Purnomo ? dua puluh empat tahun." Pantas saja David bisa kepincut dengan Victoria, ternyata daun muda. Umur David sendiri sama dengan Umurnya tiga puluh empat tahun.

Diumur yang cukup matang Dia masih belum melepas gelar perjakanya. Ia belum kepikiran untuk menikah karna masih menunggu kekasihnya yang kini menjadi model diluar negeri. Sang kekasih terikat kontrak dan tidak boleh menikah jika kontrak belum selesai.

...****************...

"Baru pulang ?" tanya Keisya dingin saat melihat suaminya baru pulang. David baru saja pulang tidak menghiraukan pertanyaan istrinya.

"Mas aku tanya sekali lagi, kenapa mas bisa pulang selarut ini ?" teriak Keisya. Untung saja di mansion tidak ada kedua orang tuanya.

David melihat jam di pergelangan tangannya. *sil umpatnya. Pantas saja istrinya mengamuk jam sudah menunjukkan pukul dua dini. Apa Dia selalu pulang selarut ini ? jika iya, berarti Ia tidak menyadarinya. Seprtinya aku terlalu bod*h karena mu Vi** ucapnya membatin lalu tersenyum.

Hampir setiap hari dirinya selalu mengantar Victoria pulang kerja dan selalu ditahan oleh Victoria jika Ia ingin pulang. Ada saja kelakuan Victoria yang membuatnya tertahan di apartemen. Tentu saja dengan senang hati David menerima tawaran Victoria. Meski Victoria masih memberikan batas untuk tidak disentuh.

"Mas apa kau mendengarkanku ? tanya Keisya kesal karna tidak mendapat respon dengan suaminya. "Apa mas bermain curang lagi dibelakang ku mas ?" lanjut Keisya mencurigai suaminya. Bagaimana tidak curiga jika suaminya selalu pulang tengah malam. Ini lebih parah dari sebelumnya.

"Bicara apa kamu ini ? Mas sudah berubah ya dan mas sudah tidak doyan jajan sembarangan diluar. Sudahlah bicara denganmu membuatku pusing aku ingin tidur." ucap David kesal lalu meninggalkan Keisya.

Keisya tentu tidak percaya dengan suaminya. Jelas sekali sikap suaminya berubah. Jika biasanya sang suami akan membujuknya jika marah kali ini tidak sama sekali.

"Aku menyesal mas telah percaya padamu." ucap Keisya lirih

*Flashback On*

Suasana mansion Arsenio tampak mencekam ketika kedatangan putra pertama tuan Arsenio.

"Kemari lah!" titahnya dengan menggerak-gerakkan tangannya memanggil sang adik ipar. Posisi duduknya sekarang terlihat seperti orang yang tidak punya sopan santun. Kakinya berada diatas meja sedangkan tangannya mengapit sebatang rokok. Tidak peduli dengan keberadaan orang tuanya karna memang hubungan mereka renggang karna Dia sangat menentang pernikahan adiknya dengan David.

Saat David mulai mendekat Ia segera memberikan bog*man yang membuat David tersungkur. "BERDIRI BANGS*T!!!" tapi David tidak bergerak, David masih memegang wajahnya yang terasa sakit karena pukulannya. Melihat adik iparnya tidak bergerak Ia langsung menarik kera bajunya lal memberikan beberapa bog*man lagi.

*Bugh... Bugh... Bugh...* melihat sang anak mulai membabi buta mama Mita segera menghentikan kegilaan anaknya.

"KEENAN!!! tolong berhenti nak! kamu bisa membunuhnya." Teriaknya memohon namu tak dihiraukan oleh Keenan.

"Memang itu tujuan Keen ma." ucapnya tidak peduli dengan David yang kuni babak belur.

"Kaakkk... hiks... hiks..." mendengar isakan sang adik membuatnya berhenti lalu menatap tajam David. "Kak Keen... hiks...hiks... mas David tidak sengaja melakukannya. Ia terburu-buru karna ingin mengantar Keisya cek kehamialan.

Keenan memang marasa geram dengan kecerobohan adik iparnya, namun bukan masalah itu yang membuatnya marah sebesar ini. "BIMA!!!" Keenan berteriak memanggil sang asisten. Bima kemudian berjalan kearah TV lalu menyalakannya.

Tampak video panas berdurasi panjang, seorang pria yang sangat Keisya kenal. Benar... itu suaminya yang sedang bercinta dengan dua orang perempuan. Tak sampai disitu saja masih ada video-video panas lainnya. Keisya dan mama Mita tampak terkejut melihat itu. Berbeda dengan papa Arsenio yang tampak tak berekspresi.

"Maa-mas?" suara Keisya terdengar serak

"Mas bisa jelasin sayang." ucap David yang berharap sang istri ingin mendengarkan penjelasannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haiii guys!!! salam kenal dari merauke 🤗 jangan lupa dukungannya ya 🙏 tinggalkan jejak di kolom komentar, dan jika ada kesalahan dari novel yang ku buat mohon beri sarannya ya😊 tapi jangan pedas-pedas ya😅 takut aku nggak sanggup🙈

*stop menjiplak🚫

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!