NovelToon NovelToon

Pernikahan Mendadak Dengan CEO

Awal Kehidupan

“Sejak dalam kandungan 1 bulan orangtua Putri Jozuna Akemi sudah berpisah. Ayah Putri Jozuna Akemi berbangsa Korea. Kerna mungkin jarak, kurangnya komunikasi dan prasangka berselingkuh. Mereka pun ber berpisah.

Ibu Putri Jozuna Akemi sudah berusaha memberi penjelasan pada Ayah Putri Jozuna Akemi, tetap ayah Putri Jozuna Akemi tidak mempercayai penjelasannya. Ayahnya Putri Jozuna Akemi tidak mempercayai bayi dalam kandungan Ibu Putri Jozuna Akemi itu adalah anaknya. Dan dari situlah terjadinya perpisahan antara ayah dan Ibu Putri Jozuno Akemi.

Setelah berpisah ibu Putri Jozuna Akemi sangat membenci anak yang di kandungannya. Ibunya tidak bisa menerima kerna di tuduh berselingkuh oleh ayah Putri Jozuna Akemi dengan lelaki lain.

Ibu Putri Jozuna Akemi beberapa kali mencoba menggugurkan kandungannya, tetapi tidak berhasil.

Walaupun berpisah dengan ayah Putri Jozuno Akemi, Ibu Putri Jozuno Akemi masih bisa membiayai kehidupan nya. Ibu Putri Jozuno Akemi bekerja di sebuah perusahaan asing untuk membiayai kehidupannya.

Kandungan ibu Putri Jozuna Akemi semakin hari semakin membesar. Di usia kandungan nya 6 bulan , ia sedang dekat dengan seseorang di tempat ia bekerja, Lelaki tersebut berbangsa Jepang. Mungkin kerna kasian atau sangat mencintai dengan ibu Putri Jozuna Akemi, lelaki berbangsa Jepang tersebut melamar Ibu Putri Jozua Akemi. Alasannya mengajak buru - buru menikah, agar saat ibu Putri Jozuno Akemi melahirkan,anak tersebut memiliki ayah.

Ibu Putri Jozuna Akemi tidak langsung menerima lamaran tersebut kerna trauma dengan penikahan sebelumnya. Ibu Putri Jozuna Akemi meminta di beri waktu .

Beri saya waktu 2 - 3 hari untuk memikirkan nya ? Kata ibu Putri Jozuna Akemi.

Ok, saya akan menunggu kamu, jawab lelaki berbangsa Jepang tersebut.

“Di Hari ke 3, Ibu Putri Jozuna Akemi mengajak teman lelaki berbangsa Jepang tersebut makan malam bersama.”

Mungkin kerna takdir dan jodoh. Akhirnya ibu Putri Jozuna Akemi menerima lamaran lelaki berbangsa Jepang tersebut. Lelaki Jepang tersebut tersenyum lebar kerna lamarannya di terima.

Ke esokan hari nya, Mereka mengurus dokumen dokumen pernikahan untuk nikah dengan berbeda negeri. Nenek Putri Jozuna Akemi sangat senang mendengar tentang pernikahan anaknya. Nenek Putri Jozuna Akemi membantu mengurus persiapan pernikahan anaknya.

Hampir 1 bulan ibu Putri Jozuna Akemi dan lelaki berbangsa Jepang tersebut mengurus persiapan pernikahan dan dokumen dokumen untuk pernikahan mereka. Sampai lah di hari H yang di nanti nanti kan. Besok mau mnikah Ibu Putri Jozuno tetap saja bekerja seperti biasa. Pergi pagi dan sampai rumah pasti habis magrib.

Pada malam Jumat sehari menjelang pernikahan, nenek Putri Jozuna Akemi memanggil ibu Putri Jozuna Akemi. Bibi, tolong panggilkan Rita menemui saya kata nenek Putri Jozuna Akemi pada pembantu rumah nya.

Baik, Nyonya besar. Jawab pembantu rumah tangganya sambil menunduk kepalanya.

Pembantu rumah tangga melangkah menelusuri anak tangga untuk naik ke lantai 2. Sampai di lantai 2 pembantunya langsung ke kamar Ibu Putri Jozuna Akemi.

Tuk, tuk,, tuk

Masuk jawab Bu Rita dari dalam kamar. Bu Rita adalah ibu dari Putri Jozuna Akemi. Ada apa bu ? saya mau istirahat, kata Bu Rita dengan nada marah. Maaf Bu Rita, Nyonya minta Bu Rita menemui nya sekarang kata pembantu rumah tangga tersebut pada Bu Rita .

Sekarang ada di mana Ibu saya ? Tanya Bu Rita dengan nada marah kerna baru istirahat setelah seharian bekerja. “Ada di ruang tamu Bu Rita”, jawab Suster.

Ok, Sebentar lagi saya turun. Ucap Bu.Rita

Bu Rita menuruni anak tangga dengan Wajah kesal. Ia langsung ke ruang tamu. Bu Rita melihat ibu nya sedang duduk di sofa sambil melihat sesuatu di layar Telefon genggamnya.

Kelahiran Seorang Bidadari

Bu Rita langsung melangkah menuju ruang tamu.

“Ada apa ibu panggil Rita ?” tanya Rita dengan wajah kesal.

Duduk dulu, ada yang ibu mau katakan.

Bu Rita langsung melabuhkan pantatnya ke sofa.

Buruan Bu, Rita capek banget hari ini. Besok kan acara pernikahan Rita,

jadi harus bangun pagi pagi. ucap Bu Rita pada ibu nya dengan suara agak kesal.

Ibu saja jam segini belum tidur, ucap Rita pada ibunya.

Ibu mau tanya anak dalam kandungan kamu itu ? Kamu apain dia nanti , setelah kamu nikah dan melahirkan tuh anak dalam perut kamu.

Ooh pasal itu, ucap Rita.

Ibu bantu jagain lah nih anak, Rita enggak mau lihat dia.

Apaaa,,.? jawab ibunya kaget.

Kalau ibu yang jagain tuh anak, bakalan ibu buat dia jadi pembantu di rumah ini.

Terserah ibu mau di apain, mau di matiin juga Rita enggak peduli ucap Bu Rita

Rita langsung bangunan dari duduknya.

Ibu belum habis ngomong udah pergi aja.

Rita capek banget bu,,.Jawab Bu Rita sambil melangkah.

“Kebesokan paginya, Bu Rita dan ibu nya bersiap siap untuk acara pernikahannya

di sebuah gedung. Jam 04.00 pagi mereka sudah bangun untuk persiapan pernikahannya jam 10.00 pagi. Bu Rita mengenakan gaun panjang yang longgar berwarna putih, Ia sengaja memesan gaun yang longgar agar menutup perutnya.

sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi, mereka bergegas ke gedung k*****. Mereka menaikin mobil Alphard warna Hitam. Perut Bu Rita mulai sakit, tapi Bu Rita berfikir mungkin dia kecapean. kerna juga lahirannya masih 2 bulan lagi.

Sampai di gedung sudah ramai keluarga berkumpul. ada keluarga dari almarhum ayahnya dan keluarga dari ibunya. Calon dari laki laki sudah menunggu di kamar yang sudah di sediakan di gedung itu.

Jam sudah menunjukkan 10.00 pagi. Ijabkabul pun di mulai, Hanya sekali nafas Bu Rita sah menjadi isteri dari suami berbangsa Jepang tersebut. Acara yang berjalan selama 2 jam pun selesai dengan lancar. Keluarga belah laki laki pamit pulang istirahat kehotel kerna mereka akan pulang lagi ke Jepang nanti malam, pesawatnya pukul 21.00. Semua keluarga dari Jepang tidak mengetahui jika Bu Rita hamil. Itu karena permintaan Bu Rita sendiri pada suaminya sekarang agar tidak memberitahukan pada keluargannya.

Selesai acara, semua keluarga pulang termasuk Bu Rita, Suami dan ibunya. Di dalam mobil perut Bu Rita semakin sering sakit. Kamu kenapa Rita, muka kamu kelihatan puncat ? tanya suaminya.

Enggak tau perut ku sakit,.jawab Bu Rita sambil mengerutkan pipinya. Sialan banget nih anak, belum keluar saja sudah menyusahkan gumam Bu Rita dalam hati.

Pak, bisa cepatan enggak bawa mobil nya ucap Bu Rita dengan nada marah menahan sakit. kamu tidak apa apa kah sayang ? apa mau ke rumah sakit, ? tanya suaminya.

Takut kamu mau melahirkan lagi,..

“Saya masih lama lahirannya. Masih 2 bulan lagi, Mungkin saya ke capean” ucap Bu Rita sambil menahan sakit. ya sudah nanti istirahat, malam nanti tidak usah ikut anter keluarga saya ke bandaran. Sesampainya di rumah, perut Bu Rita bertambah sakit.

Kenapa Rita ? tanya ibunya.

Enggak tau ni bu. perut Rita sakit banget. Belum sampai beberapa detik Bu Rita menjerit. Ibuuuuuu sakit. Belum melangkah masuk ke rumah, mereka langsung bergegas lagi ke rumah sakit. mobil yang di tumpangi berlaju kencang.

Benar saja, Bu Rita melahirkan. Tetapi lahir secara caesar kerna terjadi pendarahan hebat.

3 hari di rumah sakit Bu Rita sudah di izinkan pulang, tetapi bayinya tidak di izinkan pulang kerna prematur dan masih harus di rawat di ruang NICU.

Suami barunya Bu Rita memberi nama PUTRI JOZUNA AKEMI kerna Bu Rita tidak mau mau memberi nama bayinya. Suami Bu Rita beranggapan isterinya mungkin masih lelah habis lahiran. Semua biaya bayi Bu Rita di ruang NICU di tanggung suami baru Bu Rita. Selesai mengurus biaya rumah sakit, Bu Rita, suaminya dan ibunya pun pulang ke rumah. Bu Rita dan ibunya sama sekali tidak melihat bayi Putri Jozuna Akemi di NICU, yang baru melihat hanya suami saja.

Wajah Putri Jozuna Akemi cantik bak bidadari dari langit, wajahnya kemerahan, hidungnya mancung dan putih. Sampai suami Bu Rita kagum melihatnya kecantikkannya.

Di Tinggalkan

Baru menikah dua hari dan juga baru habis lahiran, Suami Bu Rita malah akan di pindahkan kerja ke Swiss. "Sayang,,.kamu sudah tau kan, Saya akan di pindahkan ke Swiss ?" Tanya suami Bu Rita. Tau ? Jawab Bu Rita.

Kamu berhenti bekerja ya, ikut saya ke Swiss.

Ok, kalau kamu mau saya berhenti kerja, saya berhenti.

"Tapi bagaimana dengan bayi kamu yang masih di rumah sakit ?" tanya suami Bu Rita.

Untuk Urusan itu, nanti ibuku yang akan jaga dan urus bayik, kamu tidak usah risau.. Sebelumnya juga, saya dan ibu sudah membicarakan soal ini. Ibu mau mengurus dan menjaganya kata Bu Rita pada suaminya.

“Baiklah kalau begitu, saya agak tenang” Ucap suami Bu Rita.

Keesokan harinya mereka pun mengurus segalanya baik pengunduran diri Bu Rita di perusahanan dan mengurus kelengkapan keberangkatan mereka ke Swiss. Tiga hari setelah selesai semua kelengkapan, mereka pun berangkat ke Swiss. Sebelum berangkat ke Swiss Bu Rita sama sekali tidak melihat bayinya di rumah sakit. "Putri Jozuna Akemi di tinggal seorang diri di rumah sakit, tanpa belas kasian seorang ibu". Apalagi menanyakan ke adaan bayinya. Malah Bu Rita berharap bayinya mati.

Setelah satu bulan di rawat di rumah sakit, Putri Jozuna Akemi di izinkan pulang. Sadisnya yang menjemput Putri Jozuna Akemi ke rumah sakit hanya supir dan suster. Neneknya tidak menganggap sama sekali Putri Jozuna Akemi adalah cucunya. Mobil pun meluncur sedang di tengah kemacetan ibukota, 40 menit perjalanan dari rumah sakit sampai lah Putri Jozuna Akemi di rumah neneknya. Bukannya di beri kamar, malah Putri Jozuna Akemi di suruh tidur bareng sama pembantunya di kamar pembantu. Pembantu rumah tangganya kaget mendengarnya, tapi mau bagaimana lagi, itu perintah dari Nyonya besar. Putri Jozuna Akemi tidur bersama pembantu bernama bu Imah. Mungkin Putri Jozuna Akemi mengerti ia tidak di inginkan oleh Ibu, ayah kandung dan nenek nya. Putri Jozuna Akemi jarang sekali menangis. Jika menangis hsnay kerna lapar dan haus saja. Setiap harinya Putri Jozuna Akemi hanya di dalam kamar pembantu. Tidak di perbolehkan ke ruang tamu sama nenek nya.

Pembantu namanya Bu Imah dan pak supir sering kali atau bisa di bilang setiap bulan membelikan susu buat Putri Jozuna Akemi kerna nenek nya hanya memberi jatah setiap bulan 3 kardus susu ukuran 800 gr. Bu Imah sangat simpati dengan Putri Jozuna Akemi, masih bayi sudah di perlakukan begitu sama nenekya sendiri. Dari hari berganti bulan dan ke tahun, tanpa terasa Putri Jozuna Akemi sudah berinjak 7 tahun.Sudah usia segitu dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, nenek apalagi ayahnya.

Sampai Putri Jozuna Akemi untuk melangkah apalagi main ke ruang tamu saja tidak di perbolehkan, Walaupun Putri Jozuna Akemi cucunya. Tapi neneknya malah membencinya.

Pernah Putri Jozuna Akemi sekali masuk ke ruang tamu kerna penasaran apa yang ada di ruang tamu. Tapi sayangnya Ia ketauan sama neneknya. Putri Jozuna Akemi di pukul kakinya sampe biru dan di sekap di gudang seharian. Mulai dari itu, Putri Jozuna Akemi tidak pernah dan berani lagi melangkah keruang tamu.

Bu Imah tidak pernah bosen mengingatkan Putri Jozuna Akemi agar tidak ke ruang tamu dan Halaman depan. Bu Imah tidak tega melihat Putri Jozuna Akemi di pukul dan sekap di gudang sampe tidak di beri makan sama neneknya sendiri.

Bu Imah sayang sekali pada Putri Jozuna dan ia sudah menganggap Putri Jozuna sebagai anaknya. Bu Imah memanggil Putri Jozuna Akemi dengan panggilan Akemi. Kerna paras wajahnya cantik bak putri bidadari.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!