Sila, adalah gadis 17 thn yang hidup di desa bersama nenek dan paman pamanya di sebuah perkampungan. Karena sejak berumur 2 thn, dia sudah di tinggalkan oleh kedua orang tuanya karna bercerai. Dan semenjak itupun hidupnya seketika menjadi malam yang tak ada habisnya.
Pada saat kelulusan SMAnya dia tidak terlihat bahagia,karna tak ada satupun orang yg menemaninya datang kesekolah. Karena paman ,bibi,dan neneknya tidak perduli terhadapanya . Karena mungkin di pemikiran keluarganya itu sila hanya sebuah beban!.Saat itu juga , setelah lulus dari sekolah nya, hati sila bertekat untuk pergi merantau mencari pekerjaan. Supaya dia bisa menghidupi dirinya sendiri tanpa merepotkan orang lain..
Malam sebelum sila brangkat merantau,sila pun berpamitan dengan neneknya, sekedar meminta izin.
"Nek besok aku akan pergi merantau ke Jakarta ,Sila ingin meminta izin sama nenek , dan juga tolong doain sila biar betah disana ya nek." Ucap Sila dengan tatapan sendu.
"Mau kerja kamu Sil. Ya bagus lah kalau kamu udah punya pikiran kaya gitu,itu tandanya kamu udah dewasa. Ya nenek doain kamu yg betah disana." Kata neneknya.
"Iya nek. Paman bibi doain sila ya biar sila betah di sana." Ucap Sila juga kepada paman dan bibi nya yang juga berada di ruang tv.
"Iya, bibi doain biar betah deh kamu. Biar ngga nyusahin orang mulu. Lagian kalau di rumah juga kamu cuma makan tidur ngehabisin beras aja " kata bibiku ketus.
Hatikupun sangat sakit mendengarkan kata kata pedas bibiku,akhirnya aku memutuskan masuk kamar dan berberes baju baju yg akan di bawa.
Keesokan harinya akupun menunggu mobil travel yg akan membawaku ketempat kerja,karna aku mencari pekerjaan lewat fecebook. Dan alhamdulillah nya Sila langsung dapat. Ya walaupun cuma jadi art, tapi ngga papa yg penting kan pekerjaan itu halal. Dan untungnya sibos mau membiyayai transpotasinya,jadinya aku tinggal nunggu jemputannya saja. Dan di pukul 08.00 mobil itu pun datang untuk menjemput . Akupun segera berpamitan dengan nenek dan juga paman dan bibi.
"Nek, paman, bibi, sila pamit berangkat dulu ya ." Kataku sambail menahan air mata.
"Iya hati hati." kata neneku seadanya.
Akupun mencium tangan neneku, lalu masuk kedalam mobil travel itu.
ketika mobil mulai berjalan, akupun menangis sedih karna akan berpisah dengan neneknya,ya walaupun kluarga nenek tidak ada yg suka denganku, tapi mereka yg sudah sudi menampungku dari bayi.
"Ya tuhan kenapa aku sesedih ini,harusnya aku bahagia karna akan terlepas dari kluarga nenek, dan sudah tidak akan merepotkan mereka lagi." Kataku dalam hati, sambil mengusab air mata yang lolos begitu saja melewati pipi ku.
Lelah menangis sila pun tertidur sampai mobil itu berhenti di depan rumah yg sangat besar. Sila pun di bangunkan oleh sopir travel tersebut.
"Neng bangun neng, kita udah sampai." Kata sopir itu.
"Mmm... udah sampai ya pak." Kataku sambil mengucek mata yg masih mengantuk.
"Iya neng, ayo turun ,bosmu udah di depan pintu tuh." Katanya lagi.
"Iya pak." kataku.
Akupun turun dari mobil. Dan tak lama ada seorang wanita yang berumur sekitar tiga puluhan tahun mendekati ku .
"Neng sila ya?" Tanya nya pada ku.
"Iya bu, Saya Sila." Jawabku
"Ayo neng, udah di tunggu ibu di dalam." Katanya, sambil menuntun tanganku untuk masuk ke dalam.
"Eh pak, makasih ya." Kata wanita itu kepada sopir travel itu sambil mendadak berhenti, karena ia hampir saja terlupa.
"Iya bu, saya langsung jalan ya." Sahut sopir travel itu.
"Oke" Ucap wanita itu sambil lanjut jalan membawa aku masuk.
"Nyonya, ini sila udah sampai." Kata wanita itu di hadapan seorang wanita yg sangat cantik,tinggi putih dan sangat berwibawa.
"Ohh iya,kamu yg mau krja disini ya.?" Tanya nya sambil meletak kan kaca mata yang di pakai nya.
"Iya bu. Saya Sila yang melamar pekerjaan lewat fecebook kemarin." Jawabku, tapi tiba tiba, wanita yang menuntunku masuk tadi, menyikut lenganku.
Sontak akupun menoleh karena terkejut.
Bersambung.....
Happy reading ya teman teman, dan tolong dukung karya amatir ku ini.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷**
Sontak aku pun menoleh karena terkejut.
"Panggil dia nyonya." Katanya sedikit berbisik.
"Oh iya bu, maaf saya ngga tau." Kataku ikut berbisik juga.
"Ngga papa bi, dia kan baru masuk ke rumah ini,jadi pasti dia belum mengerti." Kata ibu bos memaklumi.
"Oh baik nya, maaf."
"Namamu sila ya?" Tanya ibu bos mulai meng interviwe ku.
"Iyaa bu....Eeeh nyonya, maaf." jawabku terbata karena lidahku yang belum terbiasa.
"Umur berapa kamu skrang Sil?" Tanyanya lagi.
"Saya sekarang berumur 17 tahun nya." Jawabku lancar.
"Ooh masih muda ya. Kenapa ngga lanjut kuliah aja Sil, umur mu kan masih muda begitu?" Si ibu bos bertanya lagi.
"Biyaya Kuliah mahal nya. Keluarga saya ngga mampu buat membiyayai nya. Makanya saya ingin bekerja supaya bisa membiyayai kehidupan saya sendiri nya." Jawabku sambil menahan air mata karena sedih mengingat kehidupanya bersama keluarga nenek nya.
"Oh gitu ya. Walaupun umurmu masih muda,tapi fikiran kamu sudah dewasa ya Sil. Ya sudah nanti kamu, biar di ajarin bi inah ya cara krjanya gimna. Sekarang bi inah anter dulu dia kekamarnya. Biar dia istiraihat dulu. Perjalanan yang jauh pasti membuat nya lelah." Kata ibu bos menyuruh wanita yg bernama Inah itu untuk mengantar ku beristirahat.
"Siap buk." Jawabnya tanpa membantah, dan langsung membawaku menujur kamar yang akan di tempati oleh ku.
"Ayo neng kita ke kamarmu dulu." Ajaknya kepadaku dengan ramah.
"Iya bu." Jawabku sambil mengikuti langkah kaki bi Inah.
"Nah Sila, kamarmu disini ya,kamu istirahat dulu,nanti tak panggil lagi. Ibu mau ke dapur dulu." Katanya sambil menunjuk kamar yg hanya muat untuk satu orang itu.
"Iya bu, terimakasih ya." Jawabku.
Akupun masuk ke kamar dan duduk di atas tempat tidur,lalu aku mengambil ponselku dan berfoto dan mengunggahnya di fecebook, karena itu kebiasaanku yang selalu mengabadikan semua hal di fecebook.
(Alhamdulillah, akhirnya sudah sampai juga di tempat baru. Semangat untuk masa depan!) Caption ku dalam foto itu.
...----------------...
Hari berganti hari,bulan berganti bulan,dan akhirnya hampir 1 tahun sila di perantauan. Di setiap harinya sila selalu meng abadikan kegiatan keseharianya di fecebook. Seperti hari ini, karena Sila dan bi Inah mempunyai waktu luang, jadi Sila mengajak bi Inah untuk berfoto dan akan di abadikanya di fecebooknya.
"Eh bu Inah. Mupung semua pekerjaan udah beres, kita foto dulu yuk." Ajak Sila kepada bu Inah.
"Gak usah lah neng, ibu malu,ibu juga ngga pernah foto foto begitu. " Jawab bu inah menolak, karena merasa malu dengan pantulan wajahnya yang ada di layar benda pipih itu.
"Ayoklah bu, kali ini aja,masa selama ini sila di sini, ngga ada foto sama bu Inah buat kenang kenangan sama sekali. Nanti kalo semisal sila keluar kerja dari sini kan Sila ngga ada foto kenangan nya sama ibu." Kataku sedikit memaksa.
"Ya neng jangan keluar kerja dari sini laah neng ,nanti kalo neng keluar, ibu sendirian lagi dong. Lagian ibu udah cocok dengan kamu Sila. Begitu juga dengan nyonya." Kata bu Inah memohon.
"Ya makanya dong bu,ayo kita foto." Ajakku mengeyel.
"Ya udah ,tapi satu kali ini aja ya neng,ibu malu soalnya." Kata bu Inah yang akhirnya pasrah karena Sila yang terus mengeyel.
"Iya bu, Sila janji."
Akhirnya,merekapun berfoto bersama,dan sila segera menguplodnya di fecebook. Dan beberapa menit setelah foto itu terunggah, ada sebuah komentar masuk mengomentari foto mereka.
Kluting!!!
Akupun segera mengambil ponselku ketika aku mendengar bunyi kluntingan itu yang ternyata itu adalah bunyi sebuah komentar. Dan akupun segera membuka isi komentar itu.
"Cantik!" Isi komentar itu.
"Terimakasih." Balasku pada akun yang telah mengomentari fotonya itu.
Tiba tiba, ada sebuah pesan inbok masuk ke mesengger Sila.
Klunting!! Ponsel Sila kembali berbunyi.
"Sila kamu apa kabar?? Sepertinya kamu betah di situ??" Tanyanya di pesan itu.
"Alhamdulillah baik mas tono. Iya nih , Alhamdulillah aku betah di sini." Jawabku kepada mas tono,iya dia adalah tono ,sila mengenalinya karna mereka satu kampung,tapi tidak terlalu dekat.
"Kamu kapan pulang Sil?" Tanyanya lagi.
"Mungkin lebaran mas, lebaran kan juga sebentar lagi." Balasku.
" Oh gitu ya, ya udah kamu betah betahin sampai lebaran yah sil, dan juga kamu harus terus semangat kerjanya." Tulisnya di pesan itu yang berupa kata kata untuk menyemangatiku.
"Iya mas, pastinya aku akan terus bersemangat." Balasku sambil terheran.
"Kenapa mas tono mnyemangatiku,memangnya kita sedekat itu ya dulu,perasaan ngga deh." Kataku bergumam karena heran dengan sikap Tono.
Tak ku ambil pusing pesan dari mas tono itu,aku letakan ponselku karena sudah tak ada balasan lagi dari Tono. Lalu akupun melanjutkan pekerjaanku kembali.
...----------------...
Keesokan harinya, mas tono kembali meng inbok Sila.
"Hai Sila!" Isi pesan inbok tersebut.
"Iya mas tono? Ada apa?" Balasku bertanya.
"Kamu lagi apa sekarang Sil?" Tulisnya bertanya.
"Lagi santai aja nih mas, Soalnya pekerjaan udah beres." Balasku.
"Oh gitu,, Udah makan belum kamu Sil?" tanyanya lagi di pesan itu.
"Belum sih,karena belum terlalu laper,jadi cuma di ganjel sama minum susu aja tadi." Jawabku apa adanya.
**Bersambung....
Happy Reading Teman Teman
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷**
"Loh, kenapa ngga makan nasi Sil. Memang nya kamu ngga takut sakit perut yah." Balasnya di pesan itu.
"Nggalah mas,aku udah biasa kok. Soalnya kalo pagi pagi belum tentu pengen makan nasi. Lagian mas Tono ngapain nanya nanya terus." Balasku kesal dan juga heran kenapa mas tono begitu mempedulikanya.
"Ya ngga papa sih Sil. Aku cuma takut aja kamu sakit. Oh ya nanti aku chat kamu lagi ya. Sekarang aku mau ngerjain sesuatu dulu. Bye Sila." Balasnya lagi yg membuat aku semakin heran dengan sikap Tono.
"*I*ni orang kenapa sih" Batinku dalam hati.
...----------------...
Menjelang lebaran pun tiba,akhirnya sila pun akan meninggalkan perantauan,dan pulang ke kampung halamannya, dimana ia tinggal bersama keluarga nenek dan paman nya. Walaupun di tempat itu Sila tidak pernah mendapatkan kasih sayang, tapi kemana lagi Sila akan pulang jika tidak kembali kerumah itu,karena Sila yang tidak mengetahui keberadaan kedua orang tua nya.
"Akhirnya bu inah, hari ini datang juga,aku udah ngga sabar mau ketemu nenek." Kataku sangat senang dan antusias.
"Iya Sil, ibu juga udah ngga sabar mau ketemu anak dan cucu ibu. Nanti lebaran neng sila datang ya kerumah ibu,biar nanti ibu masak opor yang banyak." Kata bu inah
"Iya bu, tapi insya allah ya ,soalnya Sila ngga bisa janji. Takutnya Sila ada halangan jadi ngga bisa datang ketempat ibu." Kataku tanpa janji.
"Iya neng, tapikan di usahain dulu supaya bisa datang ketempat ibu."
"Iya bu ,Semoga aja Sila bisa datang ke tempat ibu."
"Iya neng"
...----------------...
Akhirnya , Sila pun pulang ke kampung halamanya dan berkumpul kembali bersama keluarga neneknya. Dan untung sekarang mereka tidak terlalu jahat lagi kepada Sila. Setelah Sila pulang dari perantauan Sila di perlakukan lebih manusiawi sekarang. Karena sila memberikan banyak thr untuk paman dan bibinya,begitupun neneknya. Sila memberikan setengah dari gajinya yg selama ini sila tabung .
"Makasih ya sila,kamu kasih nenek segini banyak. Emngnya kamu masih punya simpanan Sil, kalau semua uangnya kamu kasih ke nenek?" Tanya nenek dengan nada lembut setelah menerima uang dari Sila.
"Nenek tenang aja. Uang yg sila tabung sila bagi dua sama nenek. Jadi,Sila masih menyimpan setengah tabungan Sila." Jawabku sambil tersenyum. Sila merasa bahagia karena nenek nya sudah tidak seketus dulu. Ya walaupun itu semua karena uang Sila.
"Ya udah kalo gitu sil. Kamu simpan uang itu baik baik. Buat masa depanmu. Nenek kan udah tua sil,udah ngga bisa cari uang. Nanti kalo waktunya kamu di lamar orang kamu sudah punya tabungan sil.Takutnya kalau kamu ngga sambil nabung sekarang ,nenek ngga bisa membiayai pernikan kamu kalau sudah waktunya nanti." Kata nenek dengan suara yang di buat sangat lembut.
"Iya nek. Lagian sila belum mikir sampai situ nek. Sila masih pngen nikmati masa masa seperti ini dulu." Kataku memerah karna malu.
Tiba tiba, ponselku bergetar dan berbunyi tanda ada pesan masuk.
Klunting!!!! Ponsel itu berbunyi dan Sila segera membuka isi pesan tersebut.
"Hai Sila,, Kamu udah pulang kampung ya?" Isi pesan itu yg tak lain adalah dari Tono. Orang yang akhir akhir ini selalu menanyakan kabar Sila.
" Iya mas. Kok ,mas Tono tau kalo aku udah pulang kampung?" Balasku heran.
"Iya sil, tadi aku denger dari paman kamu. Oh ya sampai rumah jam berapa emang nya Sil." Balasnya.
" Kemarin sore mas,jam limaan kayanya." Balasku.
"Oh gitu. Oh ya besok kamu ada acara apa Sil."
"Ngga ada acara apa apa mas. Memang nya kenapa?" Balasku.
"Kita bukber yuk Sil." Ajaknya di balasan itu.
"Bukber sama siapa mas?" Balasku bertanya.
"Yaa,,kita aja berdua Sil. Tapi sebelum bukber kita jalan jalan dulu . Kemana kek gitu. Nanti aku traktir deh." Balasanya.
"Ngga papa kali yah. Nenek kan udah ngga kaya dulu lagi. Pasti sekarang di bolehin kalau minta izin. Kan aku juga punya uang sendiri. Lagian, di rumah juga bosan kalau ngga ngapa ngapain." Kataku dalam hati.
"Ya udah deh mas aku mau. Mau berangkat jam berapa besok?" Balasku bertanya.
"Nanti kamu siap siap aja jam tiga sore. Nanti aku jemput kamu." Balasnya.
"Ya udah deh mas,aku tunggu besok." Balasku.
"Oke Sil,,siaapp.."
Setelah itu sudah tak ada balasan lagi dari mereka berdua karena sudah berkesepakatan.
...----------------...
Keesokan harinya, tepat pukul tiga sore,Tono datang untuk menjemput sila. Sesampainya di depan rumah Sila, ada paman sila yg sedang berada di depan rumah sambil membenarkan motor bututnya yang mungkin sedang mogok.Paman reflek menoleh ke arah Tono karena mendengar suara motor Tono yang berhenti tepat di depan rumah nya.
"Assalamualaikum kang subo." Ucap Tono memberi salam kepada paman Sila setelah mematikan mesin motornya.
Bersambung........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!