Hari ini aku akan pergi ke salah satu hotel ternama di kota ini yang dimana hotel berbintang lima ini milik keluarga ku, aku di suruh oleh papa untuk mengawasi anak-anak SMK yang akan magang di Hotel ini.
Biasanya aku sangat malas untuk mengawasi anak-anak yang akan magang di tempat Hotel milik keluarga aku ini, tapi apa boleh buat ini perintah langsung dari papa, aku tidak bisa menentang papa.
Devan Wijaya pria tampan, tinggi, putih, hidung mancung yang berumur 30 tahun ia merupakan putra pemilik hotel berbintang lima ini.
"Van kamu hari ini gantiin papa ya! hari ini akan ada anak-anak dari SMK yang akan magang di hotel milik kita, kamu yang harus mengawasinya langsung! perintah papa Wijaya
"Kenapa harus aku pa? tanya Devan
"Ya apa boleh buat Van hari ini papa harus menghadiri meeting penting di kantor! ucap papa Wijaya
"Tapi Devan malas untuk ke sana pa! kenapa nggak suruh kak Elsa aja pa, lagian kak Elsa Manajer di Hotel itu! ucap Devan sedikit membantah
"Nggak bisa Van kakak kamu masih banyak yang di kerjakan nya! ucap papa Wijaya
"pfff... baik lah pa nanti Devan ke sana! ucap Devan
Aku sebenarnya tidak mau mengawasi anak-anak SMK yang mau magang di Hotel milik papa, Aku paling benci sama anak-anak yang bau kencur itu, anak-anak yang tidak paham segala urusan hotel.
Pagi ini aku sudah sampai di hotel milik keluarga ku ini, aku memarkirkan mobil sport ku di parkiran.
Aku memasuki hotel ini agak sedikit malas, pada saat aku memasuki hotel aku di sambut oleh karyawan hotel ini sangat ramah dan sopan.
"Selamat datang pak Devan! ucap satpam yang membukakan pintu masuk untuk ku
Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum ke satpam itu.
Salah satu resepsionis menghampiri ku, ia akan menunjukkan jalan dimana tempat anak-anak magang itu berkumpul.
"Mari saya antar pak! ucap resepsionis itu ramah.
Aku mengikuti nya ke salah satu ruangan dimana ruangan itu telah banyak anak magang yang berkumpul.
"Kalau begitu saya permisi pak! resepsionis itu pergi dari ruangan itu.
Sangat malas untuk meladeni anak-anak SMK ini aku biasanya tidak pernah mengawasi anak-anak magang ini.
...
Di sisi lainnya berbeda dengan Siti dia yang hari ini akan magang malah dia juga yang telat.
"Markonah....teriak mama Rose
Aku buru-buru bangun dari atas kasur empuk ku, aku sangat kaget karena emak ku memanggil ku dengan teriakan yang sangat-sangat memekakkan telinga ku, untung saja gendang telinga ku tidak pecah teriakan dari emak.
Astagfirullah aku lupa pagi ini aku akan magang di salah satu hotel berbintang lima, bodohnya aku kenapa aku tidur lagi setelah selesai sholat subuh, alhasil aku telat pergi magang.
"Markonah....teriak mama Rose
"mati aku, aku telat, aku telat! panik aku di kamar, ntah apa yang aku pikirkan bukanya aku langsung mandi tapi aku malah mondar-mandir kayak setrikaan gosok.
mama membuka pintu kamar ku sambil membawa sapu, aku yang melihat nya jadi takut kalau mama udah bawa-bawa sapu aku siap-siap untuk di hajar.
"Markonah...hari ini kamu akan magang kan? tanya mama.
aku hanya mengangguk-angguk sambil cangar-cengir
"buruan mandi Markonah...pekik mama sampai-sampai kupingku hampir tuli karena pekikan mama, aku buru-buru ke kamar mandi, aku mandi kayak mandi kerbau saja asalkan aku sudah mandi.
Nama ku Siti Marsya aku berumur 19 tahun, aku anak kedua dari mama dan papa ku, Aku sering di panggil Markonah oleh mama karena ulah teman-teman ku yang selalu memanggil namaku Markonah, mereka mengarang indah nama ku yang semulanya Siti Marsya menjadi Siti Markonah tapi tidak apa-apa nama ku tetap Siti Marsya di kk dan KTP ku.
"mama aku berangkat dulu...teriak ku sambil berlari menuju keluar rumah.
"Siti sarapan dulu! panggil mama, tapi aku tidak menghiraukan panggilan dari mama, aku terus berlari keluar rumah.
perasaan udah dari tadi aku lari-lari kok nggak sampai-sampai ke luar juga ya?
Aku menoleh ke belakang ternyata tas aku nyangkut di kenop pintu.
"siapa sih yang letakin pintu di sini? gerutu ku, tanpa pikir panjang lagi aku langsung aja tarik tas ku alhasil tali tas ku putus, ah bodoh ah yang penting bukan hubungan aku yang putus cuma tali tas doang.
Aku menaiki motor kesayangan ku, aku langsung saja tancap gas supaya aku cepat sampai, tidak beberapa lama akhirnya aku sampai juga.
Berlari kesana-kemari aku seperti orang bodoh cuma tanya dimana teman-teman magangku berkumpul. Ternyata di depan ku sudah ada tulisannya tempat anak-anak SMK yang magang berkumpul dengan tulisan huruf kapital semua.
"bodoh banget sih! umpat ku
tanpa berpikir lagi aku langsung menyelonong masuk tanpa permisi terlebih dahulu.
"PUNYA SOPAN SANTUN TIDAK! teriak pengawasan di depan itu yang lagi menjelaskan perkerjaan apa saja yang harus di kerjakan
Aku langsung mematung di tempat dan aku tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi selain diam.
Jantung ku rasanya mau copot karena pengawas itu menghampiri ku.
"Saya tidak suka sama orang yang tidak punya sopan santun! ucapnya di telinga ku
aku tertunduk malu karena pengawas itu memarahiku di depan teman-teman ku.
"ma--maaf pak! ucap ku tertunduk takut
"kali ini kamu saya maaf kan, gabung sama teman-teman kamu sekarang! titah pengawas itu kepada ku. Untung saja pengawas itu tidak menghukum ku. Aku duduk dekat Rena sahabat ku.
"sit Lo kenapa bisa telat! tanya rena pelan
"Gue ketiduran reen! jawab ku
"UDAH DATANG TELAT MALAH NGOBROL LAGI! teriak pengawas itu
"maaf pak! ucap ku
"Issst udah telat cari perhatian pak devan lagi! celetuk Resi
itu anak kayaknya mau cari ribut aja deh sama gue, dari dulu sampai sekarang kok dia hanya benci sama gue aja?
"udah nggak usah di ladeni ucapan nenek lampir itu sit! ucap rena
Untung ada Rena yang nenangin aku kalau nggak udah habis Lo! aku nggak habis pikir ya kenapa dia selalu benci sama aku mungkin aja dia iri kali biar bagaimanapun aku kan yang paling cantik, woalah kepedean tingkat dewa ku kumat lagi.
"oke untuk kali ini penjelasan nya sampai sini saja! ucap Devan
"kalian semua paham kan apa yang saya sampaikan!
Apa? gue kan belum tau apa yang di sampaikan oleh bapak jutek itu, kok main udah-udah aja! aku kaget bestie padahal aku belum merekam jelas penjelasan dari bapak jutek itu.
"Lo kenapa sit? tanya Rena
Aku terlonjak kaget karena Rena membuyarkan lamunanku, "gue belum merekam jelas penjelasan dari si jutek itu reen! ucap ku melongo seperti orang linglung
"si jutek? tanya rena
Aku mengangguk-angguk, "maksudnya pak Devan? tanya rena
"ooh bapak jutek itu namanya Devan!
Rasanya aku sebel deh sama si jutek itu! gara-gara dia aku jadi malu di depan teman-teman ku.
Aku mengacungkan tangan ku, "bapak! ucap ku dari belakang
pria itu langsung menoleh ke arahku ia menyipitkan matanya, "Apa? tanya nya
"eh Markonah Lo mau ngapain sih? ucap resi sinis
"Mau bapak kau, puas kau! ucapku tak kalah judes
Dari kemaren-kemaren dia udah aku pantau dari jauh loh, rasanya aku pengen cakar-cakar wajahnya yang sok imut itu, tapi karena aku orang baik hati dan tidak sombong aku urungkan niat ku untuk tidak mencakar-cakar wajahnya.
"Bapak ganteng tapi sayang---! ucap ku lantang
Pria itu menautkan kedua alisnya, tatapan nya tajam melihat ku, mungkin dia ge'er kali ya aku bilang dia ganteng.
"udah punya istri! sambungku lagi
Semua teman-teman ku melihat ke arahku semua, seperti artis aja semua perhatian mereka tertuju ke aku, sedangkan Rena menyuruhku untuk diam.
"eh sit diam Napa! ucap rena ketakutan
Dasar cewek somplak baru kali ini aku melihat cewek bar-bar sama atasannya sendiri, "kalau saya sudah punya istri emangnya kenapa ha? tanya ku padahal aku sedikit tersindir sama ucapan nya.
"Yah nggak bisa deketin bapak dong!
Alah anak bau kencur kayak kamu itu tidak pantas bersanding bersama ku, ada-ada aja tingkah anak jaman sekarang, aku menggeleng-nggelengkan kepalaku.
Aku segera pergi dari ruangan itu rasanya pengen muntah melihat tingkah aneh dari gadis itu, aku bergegas pergi ke ruangan khusus untuk ku.
"Markonah sok cari perhatian sama pak Devan! ucap resi mendorong tubuh siti
Aku yang di dorong tidak terima aku balik mendorong tubuh nya.
"Eh Lo kalau mau cari ribut sama gue? ucap ku lantang
"Cih! siapa juga yang mau cari ribut sama cewek kampungan kayak Lo, yang ada gue bisa keturalan kampungan kayak Lo Markonah! ucap resi sinis
"Rena mending kita nggak usah ladeni cewek matre kayak dia ini! ucap ku menarik tangan Rena sahabat ku.
Aku benar-benar nggak habis pikir sama dia!
....
bersambung...
...----------------...
Hai-hai selamat datang di cerita receh author ini novel ke 3 author. Semoga kalian suka sama cerita ini.
Terima kasih atas dukungan nya 🙏🙏
Aku buru-buru pulang ke rumah karena hari ini pikiran ku sangat kacau gara-gara gadis bar-bar tadi, tidak biasanya pikiran ku sekacau ini, lebih lagi gadis tadi menyindir ku secara terang-terangan.
Waktu makan malam pun tiba aku bersama keluarga ku sudah berkumpul di meja makan
"Gimana van? tanya mama Aina
"Gimana apanya ma? aku balik bertanya ke mama
"itu loh anak-anak didik kamu di hotel? tanya mama Aina
"Biasa aja kok ma! jawab ku padahal hati aku ini mengatakan anak-anak magang itu sangat menyebalkan bagi aku.
"syukurlah kalau kamu bisa menangani nya papa harap besok kamu lagi yang mengawasinya! ucap papa
Sebenarnya aku ingin kembali lagi kerja di kantor dari pada di hotel, "pa! aku besok kembali lagi ke kantor ya! ucap ku memohon
"loh kenapa Van? celetuk kak Elsa
"Belum bisa van, kamu harus gantiin papa selama satu bulan ini! ucap papa Wijaya
"tapi pa...!
"padahal kakak liat kamu bisa ngawasin anak-anak magang itu! ucap kak Elsa
"please Van papa hanya bisa mengandalkan kamu, kalau papa suruh Reno paling tu anak malah bikin kacau di hotel! ucap papa
"loh, loh kok bawa-bawa Reno sih pa? celetuk Reno tak terima
"Devan capek pa kenapa harus Devan, Devan, Devan, Reno kan ada anak bungsu papa yang paling pinter! ucap ku marah
"Aku capek di jadiin boneka sama keluarga aku sendiri! teriak ku menghempaskan sendok yang aku pegang ke piring, lalu aku pergi dari meja makan
kenapa sih nggak ada yang ngertiin aku? Aku capek di jadiin boneka sama keluarga aku sendiri, semua kemauannya udah aku turutin.
tok
tok
tok
"Van ini mama nak buka ya pintunya! ucap mama Aina
Aku membukakan pintu untuk mama, mama melihat aku dengan senyuman nya yang sangat-sangat aku rindukan selama ini mama jarang senyum karena mama selama ini sering sakit-sakitan, sedangkan aku sebagai anaknya sendiri jarang melihat mama yang selalu istirahat di kamar, padahal kamar kami bersebelahan tapi aku tidak ada waktu luang untuk mama!
"ma! aku memeluk mama, mama mengelus-elus punggung ku dengan kasih sayang nya.
"kamu kenapa Van? tanya mama Aina
"ma, Devan capek ma! kenapa papa selalu mengandalkan Devan, Devan capek papa selalu jadiin aku bonekanya, aku punya pilihan aku sendiri ma! keluh kesah ku, selama ini aku selalu curhat sama mama, mama lah yang tau sama perasaan aku selama ini
"sabar ya nak, bukannya papa kamu mau jadiin kamu bonekanya mungkin papa ingin kamu menjadi yang lebih baik lagi, hanya kamu yang bisa diandalkan oleh papa, kamu tau selama ini papa tidak mau mengandalkan Reno? karena adek kamu itu selalu bikin kacau apa lagi kemaren perusahaan yang di pimpin Reno hampir bangkrut gara-gara dia tidak bisa memimpin dengan baik! ucap mama menatap wajah ku.
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain diam, mungkin apa yang di katakan mama itu benar!
"Jadi kapan kamu kenalkan mama sama calon kamu? tanya mama
"belum ada ma! ucap ku
"Devan umur kamu sudah masuk kepala tiga loh, masa iya kamu belum mempunyai calon? tanya mama
"Apa kamu belum bisa move on dari starlla? ucap mama tersenyum mengejek ku
Bohong kalau aku mengatakan kalau aku sudah move on dari starlla, tadi aja aku masih memikirkan nya.
Mama memukul lengan ku, "kok diam? tanya mama
"beri waktu aku ma, kalau udah ada yang cocok aku akan bawa ke sini mengenalkan nya ke keluarga aku!
"mama akan tunggu! lebih cepat lebih baik Van, mama sudah tua apa lagi sering sakit-sakitan, mama mau melihat putra mama ini ada yang mengurusi kamu, mungkin hidup mama tidak akan lama lagi, mama tidak bisa mengurusi kamu terus-menerus! ucap mama Aina
"mama bilang apa? aku nggak suka kalau mama bilang begitu! mama tidak akan kemana-mana! ucap ku.
Aku tidak abis pikir apa yang mama ucapkan, aku sangat menyayangi mama melebihi diriku sendiri.
...
Pagi pun tiba aku pergi ke hotel hari ini agak telat di karena kan aku harus mengurus mama dulu walaupun banyak art di rumah ini tapi kali ini aku sendiri yang mengurus mama, selama ini aku sering mengabaikan mama.
"ma! panggil ku, aku tidak menemukan mama dikamar, aku mendengar percikan air dari kamar mandi berarti mama di dalam kamar mandi, setelah beberapa lama aku menunggu akhirnya mama keluar juga.
mama nampak terkejut melihat ku yang lagi duduk di atas ranjang, "loh bukannya hari ini kamu mengawasi anak-anak magang? tanya mama
"Iya ma nanti aku ke sana agak siangan, pagi ini aku mau menemani mama dulu! jawab ku, mama tersenyum lalu menghampiri ku.
"mama tidak butuh di temani, mama udah besar Van, tanggung jawab kamu lebih besar mengawasi anak yang magang! ucap mama dengan suara serak seperti nya mama belum sembuh betul kelihatan dari wajah mama yang pucat dan suara serak mama, aku jadi kasihan sama mama tidak ada orang yang mengurusi nya.
Mata ku sudah berkaca-kaca melihat wanita yang aku sayangi sakit seperti ini.
"ma izinkan aku menemani mama! ucap ku sebenarnya aku ingin menangis tapi aku menahannya aku tidak ingin mama ikut sedih.
"Kalau itu mau kamu mama izinkan! ucap mama tersenyum
Aku mencium punggung tangan mama, aku menyuapi mama sarapan sambil bercanda gurau bersama mama, aku senang melihat mama yang kembali ceria.
Setelah lama aku menemani mama akhirnya aku pergi ke Hotel tempat anak-anak SMK yang magang.
Aku di kejutkan oleh seseorang dia memukul kecil bahu ku dari belakang, aku menoleh ke belakang siapa yang menganggu ku.
"Bapak kenapa? tanya dia
Apa? seketika aku kaget ternyata yang memukul bahu ku si gadis kemaren yang bikin aku gregetan karena tingkah aneh nya
Dia melambai-lambai kan tangannya di depan wajah ku, "Beraninya kau! bentak ku, bukanya dia takut malahan dia tertawa.
"cewek aneh! umpat ku
"Bapak yang aneh! ngapain bapak berdiri di sini? kayak patung pajangan saja! ucapnya terkekeh
Patung pajangan? dia bilang aku patung pajangan? tidak bisa di biarkan, berani sekali dia!
"cewek Somplak!
"Bapak yang somplak, cewek se-cantik ini malah di bilang somplak! ucap Siti
Astagfirullah anak siapa ini bikin gregetan, ya Allah makhluk bumi apaan ini? kok ada ya cewek se-somplak ini?
"bapak ganteng juga ya tapi sayang udah ada yang punya! ucapnya dengan wajah memalas
"Gaje banget sih! ucap ku pergi berlalu dari hadapan nya.
Namun dia tetap mengejar ku, aku tak menghiraukan nya lagian cewek Somplak itu bikin mood aku berantakan.
"bapak! panggil nya
"bapak! panggil nya lagi
"pak, bapak punya telinga tidak? ucapnya
Ya Tuhan makhluk dari planet mana kah dia? bodoh amat lah aku tidak mau menghiraukan nya, lagian dia siapa aku?
Aku menuju ruangan ku yang terletak di lantai lima, sampai kapan aku harus menghadapi cewek Somplak tadi?
boleh kah aku menendang cewek Somplak tadi?
Papa aku pengen kembali lagi ke kantor dari pada di sini bikin aku pusing saja sama tingkah aneh dari anak-anak magang itu!
sesampainya di ruangan ku, aku melongo melihat gadis somplak tadi sudah berada di depan pintu ruangan ku!
"kaget pak? tanya nya sambil senyum di buat-buat nya.
aku menggeleng-nggeleg tak percaya, kapan dia sampai di sini? padahal aku kan duluan ke sini! apa iya dia punya kekuatan? kalau iya iih ngeri juga cewek Somplak ini! batin ku bertanya-tanya.
"nggak usah kaget gitu pak, saya tidak mempunyai kekuatan kok! ucapnya terkekeh
Dari mana dia tau isi hati ku? jangan bilang kalau dia keturunan titisan dewa?
"mau apa kamu ke sini? tidak sopan sekali kamu! kamu cuma magang di sini! kamu tidak punya hak datang ke ruangan saya tanpa seizin dari saya! ucap ku geram
...
bersambung...
...----------------...
kalau suka komentar dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
terima kasih atas dukungan dari kalian 🙏
Aku tidak habis pikir sama pak Devan kenapa aku panggil dia malah pergi begitu saja?
padahal aku ingin mengembalikan kunci mobilnya yang sempat jatuh tadi! apa iya dia tidak mau sama kunci mobilnya ini lagi?
Aku menggerutu sendiri sambil mengejar pak Devan, aku panggil dia sekali lagi tapi dia tak menoleh sedikit pun.
"bapak! panggil ku tapi dia tidak menoleh sedikit pun
"pak Devan kenapa ya? alergi banget liat aku kayaknya? gumam ku sambil menggaruk-garuk kepala yang tertutupi oleh hijabku
Aku terus berlari mengejarnya dia naik lift aku pun terpaksa pakai tangga darurat supaya aku lebih sampai duluan dari pak Devan. Untung saja kaki aku kuat menaiki anak tangga yang antah berantah jumlah nya.
Akhirnya aku sampai duluan dari pak Devan aku menunggu nya di depan ruangan nya.
Aku mengintip ruangan pak Devan di balik celah pintu yang agak kebuka, aku terpukau melihat ruangan pak Devan yang begitu minimalis modern ruangan cukup sederhana tapi kesannya sangat bagus.
"ah jadi pengen punya ruangan seperti ini juga! gumam ku, menghayal dikit boleh lah!
Tak lama dari itu akhirnya pak Devan muncul juga, Dia melihat ku dengan tatapan kaget, ntah apa yang dia pikirkan melihatku yang pasti aku tetap santai.
"kaget pak? tanya ku dengan senyum manis ku
Dia menggeleng-nggeleg melihat ku, yang pasti aku tidak tau dia kenapa
"nggak usah kaget gitu pak, saya tidak mempunyai kekuatan kok! ucapku terkekeh, aku melihat wajah nya seperti kaget, mungkin tebakan aku benar tentang isi hatinya.
"mau apa kamu ke sini? tidak sopan sekali kamu! kamu cuma magang di sini! kamu tidak punya hak datang ke ruangan saya tanpa seizin dari saya! ucap pak Devan marah
Tapi aku tetap santai walaupun dia marah-marah sama aku, sebenarnya kalau dia marah gitu tambah ganteng!
"Nggak usah marah juga pak! nanti cepat tua, kasihan istri bapak! ucapku terkekeh
"maksud kamu ngomong gitu apa? tanya pak Devan
"ya kasihan istri bapak lah bapak udah tua sedangkan istri bapak Masi muda! ucap ku membayangkan gimana ya kalau pak Devan udah tua tapi istrinya Masi muda, kalau mereka jalan berdua pasti kayak om-om sama selingkuhan nya, aku yang membayangkan nya jadi tertawa sendiri.
"Cewek Somplak kayak kamu ini enaknya di kasih hukum apa ya? ucap pak devan
Lama-lama aku bisa gila sendiri melihat cewek Somplak kayak gini, geramnya aku melihat dia yang senyum-senyum nggak jelas gini!
"kalau gila jangan ngajak-ngajak saya ya! ucap ku pengen aku tendangan dia sekarang juga dari hadapan ku, tapi kalau aku tendang takutnya dia kenapa-napa lagian dia cewek juga, jiwa kasihan aku masih ada sedikit untuk cewek Somplak ini
"Mas boleh kenalan nggak? ucap ku menjulurkan tangan ku
"sebenarnya kamu mau apa dari saya, jadi cewek nggak usah centil? ucap Devan
"ha? aku kaget dengan ucapan dari pak Devan, "apa pak saya mau apa dari bapak, dan cewek centil? ucap ku sinis.
"yang ada saya mau mengembalikan kunci mobil bapak yang jatuh tadi! ucap ku melemparkan kunci itu ke pak Devan, bukanya aku tidak sopan tapi aku sakit hati dengan ucapan pak Devan tadi.
"saya bukan cewek centil yang bapak pikirkan! aku menekankan semua ucapan ku, lalu aku pergi dari nya sambil menghentak-hentakkan kaki ku.
"enak aja bilang aku cewek centil! gumam ku hatiku sudah panas di buatnya
Untung aja si Somplak itu udah pergi! yang ada saya bisa gila!
"Oh ya kenapa dia marah? yang ada aku yang marah sama dia! aah bodoh amat ngapain aku mikirin dia!
...
Waktunya aku pulang dari tempat neraka ini, aku sudah tidak sanggup mengawasi anak-anak magang ini.
"Akhirnya aku bisa pulang juga! ucap ku menuju parkiran mobil, sewaktu aku mau masuk mobil aku di hadang oleh Reno adek ku.
"kak Devan! teriaknya
"kamu? ngapain kamu di sini? tanya ku
"nggak usah kepo! ucap Reno
Aku tidak mau memperpanjang obrolan aku sama adek yang menyebalkan ini, aku masuk ke mobil lalu meninggalkan nya.
"WOY KAK GUE MAU NEBENG! teriaknya, aku terus melajukan mobil tanpa meggubris nya
Di saat aku menuju pulang aku teringat kalau mama mau nitip beliin keperluan mama, untungnya aku ingat.
Aku singgah di supermarket tempat biasa aku kunjungi bersama mama, aku memarkirkan mobil sport ku di parkiran.
Mengambil barang kebutuhan mama lalu memasukkan ke keranjang belanjaan ku.
"loh udah pindah aja! terus dimana letak odol? gumam ku, aku tidak melihat dimana letak odol.
Aku terus menelusuri tempat-tempat ini tapi aku tidak juga menemukan odol.
"Udah mutar-mutar kok nggak ada juga ya? ucapku menghapus keringat di pelipis ku
"pak Devan? panggil seseorang dari belakang ku, aku tersentak kaget tidak salah lagi kalau bukan si somplak aku melihat ke belakang dan benar saja si somplak.
"Bapak belanja di sini juga? tanya nya
Aku tidak mendengarkan ucapan nya
"cie bapak emang suami idaman ya! bela-belain untuk belanja keperluan istrinya!ucapnya
"kenapa sih kamu selalu ada dimana-mana? ucapku geram dari tadi dia mengikuti aku terus
"Kita belum kenalan pak! nama saya siti Marsya biasa di panggil Siti, tapi kebanyakan teman-teman saya yang tidak ada akhlak nya mereka panggil saya dengan sebutan Markonah, nyebelin banget ya pak teman-teman saya! ucapnya panjang kali lebar
"oh ya bapak lebih nyebelin lagi dari pada teman-teman saya! ucapku terkekeh
"saya nggak nanya! ucapku sambil memilih barang-barang yang akan aku beli
Astagfirullah aku ngomong panjang kali lebar tapi dia malah cuek kayak patung pajangan lebih lagi dia ngomong 'saya nggak nanya'
emang dasar patung pajangan!
"Dasar Markonah! ucap ku, rasanya aku pengen ketawa sama panggilan Markonah itu
"Bisa diam nggak Markonah! dari tadi kamu nyerocos mulu kayak bebek mulut kamu! gerutu aku
"Iih bapak nyebelin banget sih, cewek cantik kayak aku malah di bilang bebek! Ucup ku mengerucutkan bibirku
Aku terus membututi pak Devan di belakang nya aku perhatiin dia sepertinya mau cari barang sesuatu yang tidak ia temukan, aku pun mulai menanyakan dia mau cari apa
"pak Devan mau cari apa? tanya ku
Tapi pak Devan tidak menjawab pertanyaan ku, aku tidak menyerah begitu saja aku ulangi lagi dia mau cari apa
"pak Devan mau cari apa? biar saya yang bantu cariin! ucap ku menawarkan bantuan untuk nya.
Dia berhenti mendadak di depan ku alhasil aku menabrak punggung kekarnya.
dugght
"aau...aku meringis kesakitan hidung ku yang mancung ini bisa gepeng di buat nya.
"Bapak kalau lihat jalan-jalan dong! ucap ku memegangi hidungku
"Somplak banget sih, kalau jalan lihat-lihat kali! itu aja malah kebalik! ucap Devan geram
Aku akhirnya selesai juga belanja kebutuhan mama, aku membawa barang belanjaan ku ke kasir, si somplak tadi juga mengikuti ku.
"Berapa totalnya mbak? tanya ku ke mbak kasir
"semuanya jadi 150 ribu mas!
aku menjulurkan uang merah dua lembar, "kembaliannya untuk si somplak ini aja mbak! ucap ku mengambil barang belanjaan ku lalu pergi begitu saja
"Pacarnya ya mbak? tanya Mbak kasir itu, aku langsung menggeleng kan kepala, "bukan mbak dia mah si patung pajangan! jawab ku
"hati-hati loh mbak nanti bisa jatuh cinta loh! ucap Mbak kasir itu lagi sambil tersenyum
"nggak mungkin mbak! ucap ku, lalu membayar belanjaan ku.
Dia pikir aku tidak bisa bayar apa? emang dasar patung pajangan! umpat ku
...
bersambung...
...----------------...
Terima kasih atas dukungan nya 🙏
semoga kalian suka sama cerita receh author
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!