Pemain : -Adanu Lakuna Maheswara
-Agli Lavis Mark
-Vania Selena Hua Chloe
-Viano Alexander Ankara
-Baruna Aditya Laksamana
-Dania Camelia Gardenia
-Auzi Endrea Felisya
Kisah cinta disekolahan itu indah bukan?
Terimakasih yang sudah mampir dikarya kedua ku ini, untuk Idol on my Heart akan tetap update yah
Selena turun dari taksi dengan tergesa gesa, Selena menatap jam tangan, dasar kenapa waktu sangat cepat berlalu?
“Neng kembaliannya!” teriak supir taksi.
Selena menoleh, “buat bapak aja semuanya, ikhlas kok!” balas Selena dengan sama sama teriak, Selena tidak memikirkan uang kembalian karena diotak Selena hanya berpikiran tentang waktu.
Selena berlari dijalan semoga saja walaupun terlambat Selena bisa mendapatkan keringanan.
Didepan gerbang sekolah yang semakin sempit untuk dilewati, namun Selena tetap melajukan langkahnya. bahkan kakak kelas dari osis yang siap mengecek siapapun yang terlambat dilewati begitu saja oleh Selena.
“Hey kamu anak kelas sepuluh baru!” teriak salah satu kakel.
Selena yang merasa terpanggil pun berhenti, selena menoleh kebelakang dengan tatapan memelas, semoga saja kakak kelas bisa memberikan keringanan.
“Ada apa kak?” Selena pura pura tidak tahu.
“Masih bisa nanya? udah tau bukan ini jam berapa?,”
“kenapa terlambat?” lanjut kakel itu.
“Kena macet dijalan kak.” padahal sebenarnya Selena terlambat karena bangun kesiangan, jangan sampai kakel didepannya ini tau kebohongan selena, kalau tau pasti selena bakal dapet hukuman double.
“Beneran?” selena mengangguk mengiyakan berusaha membuat kakel itu tidak tau kebohongan selena. Selena harus akting yang bagus.
“Tolongin saya yah kak, lepasin saya kali ini.” selena benar benar memohon.
Kakel itu meneliti tubuh selena dari atas sampai bawah. ‘Kakel ini gak bakal punya pikiran buruk kan?’ batin Selena.
“Kalo kamu saya lepasin, saya bakal kena masalah karena kamu udah terlambat tiga menit.” ujar kakel itu.
“Maaf kak, plis yah kak ini kan hari pertama beri keringanan dong kak.” selena berusaha menawar.
Kakel itu terdiam kebingungan, “iya deh buat kamu gak apa apa, asal nanti pas istirahat ketemu sama kakak yah dikantin.” kakel ini mencoba menggoda Selena.
Selena yang mendengar itu menatap tubuh kakel dari bawah sampai atas, ‘ganteng sih nanti deh semoga aja jadi pacar.’ batin Selena.
“Terima kasih banyak kak.” Girang Selena.
Tanpa banyak waktu selena pergi menjauh dari hadapan kakel itu, selena tahu pasti nanti disuruh kekantin karena modus doang dari kakel itu.
‘Cih dasar modus untung ganteng.’ maki Selena untuk kakel itu dalam hati.
Setelah selena menjauh salah satu kakel osis teman dari kakel yang tadi modusin Selena mendekat.
“Lu bodoh atau gimana Ag? kok sampai ngebiarin dia lepas sih kita bakal kena amukan ketos.” ujar salah satu kakel perempuan.
“Gak apa apa biar dia jadi urusan gue.”
Selena melangkahkan kaki hampir sampai dilapangan, tiba tiba dari arah belakang tubuh Selena terdengar suara seorang pria yang memanggil selena.
“Woi adik kelas sepuluh.” panggil pria itu dengan suara berat namun terdengar jelas ditelinga Selena.
Selena menoleh dan mendapati seorang pria tampan. ‘Wah gak bisa disia siain nih.’ batin Selena senang. Selena pura pura kaget dan berpura pura ketakutan, “ada apa kak?” tanya selena dengan suara gusarnya.
“Kamu harus kena hukuman.” ucap kakak kelas itu singkat padat dan jelas.
Mata Selena membola, Selena terkaget kaget. “Ihh tadi kan saya baru dari toilet kak, saya gak terlambat kok kak.” bohong Selena.
Walaupun berbohong tapi selena mewadai dengan akting yang sangat bagus, semoga kakak kelas beda dari yang tadi bisa mempercayai kebohongan Selena.
Kakak kelas itu tersenyum smirk, “kalau gak terlambat tas gak bakalan masih dipundak kamu!.” Selena geram kenapa kakak kelas yang satu ini gak gampang dibohongi sih.
“Tapi kan kak dari tadi aku belum masuk kekelas.” Selena masih berusaha membuat alasan.
“Saya gak butuh alesan kamu, setelah dari lapangan temui saya!.” kakel osis itu pun menjauh dari pandangan Selena.
Selena menghentak hentakan kakinya kesal dengan salah satu kakelnya itu.
Acara pembukaan yang dilaksanakan ditengah lapangan sudah selesai. Selena menghapus keringat yang ada didahinya.
“Panas panas gini malah disuruh ketengah lapangan.” geram Selena.
Selena melangkah kepapan pengumuman ingin mencari namanya akan kedapatan diruang berapa.
Selena melihat namanya berada diruangan 10, denger denger katanya banyak cogan ,wah kesempatan nih. Selena dengan riangnya melangkah untuk sampai diruangan 10.
Selena masuk dan melihat melihat dimana kursi yang masih kosong, melihat satu kursi kosong selena langsung mendekat.
“Maaf menganggu, gue boleh duduk disini?” tanya Selena kepada perempuan yang duduk disebelah kursi kosong.
“Boleh kok.” jawab nya
“Thanks yah.” Selena duduk disebelah perempuan itu. Selena ingin mengajak ngobrol perempuan disebelahnya tapi Selena canggung sekali takut dikira sok asik.
“Btw, nama kamu siapa?” Selena mencoba membuka obrolan.
“Auzi Endrea Felisnya kamu bisa panggil Auzi atau dea terserah kamu.” jawab Auzi.
“Siap zi.” Selena tersenyum.
“Kalau kamu siapa namanya?”
“Vania Selena Hua Chloe.” jawab Selena.
Tiba tiba hening menerpa keduanya, mereka ingin akrab tapi masih sulit karena belum terbiasa.
“Untuk anak kelas sepuluh yang tadi terlambat mohon temui saya ditaman belakang sekolah, atas infonya terimakasih" Suara dari speaker yang ada dikelas.
Selena berdiri, Auzi yang melihat Selena berdiri menatap bingung. “Mau kemana?” Auzi bertanya kepada Selena.
“Tuh dipanggil lewat pengeras suara.” jawab Selena.
“Kamu terlambat?” Selena mengangguk.
“Kalau ada guru ijinin yah.”
“okay.”
Selena melangkah meninggalkan kelas dan berkumpul ditengah lapangan. Saat dilapangan Selena mendengar bisik bisik kebanyakan pria, yah emang kebanyakan yang suka terlambat itu cowok.
“Weits dia cantik banget bro.”
“Gue mau minta nomernya nanti.”
“Gila kek bidadari anjay.”
Dasar cowok kalau lihat yang bening dikit langsung ramai. Kalau punya pacar ingat pacar yah belum tentu yang bening bening mau sama kalian.
“Cantik sih tapi kok terlambat?” sinis salah satu osis.
Semua kakel perempuan yang ada disana memandang Selena dengan tatapan sinis, mungkin mereka iri dengan kecantikan paripurna dari seorang Vania selena.
Selena tidak menghiraukan sinisan dari kakel itu, Selena malah meneliti kesekelilingnya, netra Selena mendapati seorang laki laki.
‘Osis ganteng yang tadi mau dibohongin tapi gak bisa.’ geram Selena dalam hati.
Salah satu kakel cowok yang memandang Selena mengikuti arah pandangan selena.
“Kenapa dilihatin terus? kamu pernah ketemu sama dia?” tanya kakel itu kepada Selena.
Selena mengangguk, “iya kak tadi ketemu sama kakel itu.” tunjuk Selena sambil menyengir.
“Ouh dia Viano.”
“Buat apa tahu kak? dia cowok galak saya takut.” Selena terkekeh sendiri begitu juga dengan kakel didepannya.
“Jangan takut sama dia, dia baik kok.” Selena menatap kakak kelas itu dengan tatapan jijik, ya kali tadi aja Selena udah diteriaki gak mungkin si viano itu baik.
Percakapan Selena dan salah satu cowok itu terdengar kesemua orang yang berada dilapangan, mereka menatap Selena dengan tatapan tajam menahan gejolak amarah.
~~
Jangan lupa follow IG: griliyy untuk mendapatkan updatetan cerita ini terbaru.
Viano beneran baik gak yah?
Next gak nih?
Melihat respon sekitarnya, Selena menghentikan tawanya dan berdehem.
“Kak mending kakak jauh jauh deh, tuh lihat kakel lain lihatin Selena kayak mau nerkam.” bisik selena.
Kakel osis yang mendengar bisikan Selena tertawa, “ouh yah maaf kalau begitu happy hukumannya yah.” Kakel itu meninggalkan Selena.
“Ganjen banget sih dia.”
“Bener bener cewek murahan tuh, semua aja digebet.”
Bisik bisik dibelakang Selena, ‘kalau berani sini maju ngomongin orang kok dibelakang,didepan dong.’ batin Selena, tidak mungkin bukan kalau Selena mengucapkan itu nanti selena bisa mendapatkan hukuman berat.
Semua yang terlambat mendapatkan hukuman membersihkan taman. Selena dengan semangat 45 menjalani hukuman dengan senang hati.
“Gila ini taman luas banget, panas lagi.” gumam Selena.
Selena mengedarkan pandangannya keseluruh taman, ternyata tamannya luas sekali karena luas dibersihkan setengah jam juga belum bersih bersih.
Melihat Selena yang kelelahan, salah satu osis mendekat sekalian mau modus, “mau dibantuin dek?” tawar kakel osis.
Selena menatap kakak kelasnya itu, “gak usah kak.” tolak Selena.
“Beneran? kamu kelihatan capek banget.”
‘Siapa nih kakak kelas dari tadi ganjen terus.’ batin Selena bertanya tanya.
“Kamu gak mau tau nama kakak?”
“Emangnya siapa kak? kakak juga gak ganteng kayak Cha eun woo.” Selena meledek.
“Lah saya itu kembarannya Cha eun woo,” “saya Agli Lavis Mark, panggilannya Agli .” kak Agli menjabat tangan Selena dengan terpaksa padahal selena gak mau kontak fisik dengan kakak kelas ganjen ini.
“Oke oke aku berusaha percaya.” Selena mengucap sambil kembali bersih bersih.
Tiba tiba dipikiran Agli terlintas untuk mengoda adik kelasnya ini, “untuk kamu gak usah panggil Agli, cukup panggil sayang aja udah cukup kok.”
Selena menoleh, “gak dulu.” selena tidak berani panggil dengan embel embel sayang nanti digampar fans Agli.
“Goda terus glii jangan kasih kendor.” teman teman kak Agli juga ikut mengoda.
“Selagi masih ada kesempatan, teru gli.” teriak salah satu teman Agli.
Selena yang mendengar itu rasanya ingin menutup telinganya rapat rapat, kenapa sih Selena selalu kena goda.
“Gli jangan digangguin dia harus nyelesaiin hukumannya.” ucap Viano.
Agli menoleh dan mengangguk angguk, “siap komandan.”
Viano mengecek seluruh siswa yang dihukum, ada salah satu siswa yang berhenti karna kelelahan.Viano mendekat kearah siswa yang sedang berteduh itu.
“Kenapa berhenti?” Viano bertanya dengan nada tegas, keluar deh aura kepemimpinan Viano.
“Lelah kak.” jawab siswa yang sedang berteduh.
“Mau ditambah hukumannya?” ketus Viano.
Selena mendengarkan percakapan Viano itu, ‘emang bener dah nih kakel kejam banget.’ batin Selena
“Lanjutkan! jangan banyak alasan.” Viano membentak para siswa yang mulai istirahat.
“Tapi kak kita semua kelelahan.” alasan para siswa, teman teman viano yang mendengar itu angkat tangan tidak akan ikut campur.
“Gak usah banyak alasan! berdiri dan selesaiin salah siapa terlambat.” Viano kembali membentak.
Selena yang geram karena kelakuan Viano akhirnya mendekat dan bersedekap dada. Selena yang sama kelelahan juga merasakan siswa lain, nanti kalau mereka pingsan gimana?.
“Hey dasar kakel kejem!” Selena berteriak.
“Elu yah jadi kakel kok kejem banget.” lanjut selena dengan emosi sudah diatas ubun ubun.
Para Osis memandang Selena dengan tatapan kaget, mereka bahkan tidak pernah ada yang berani memarahi ataupun membentak seorang Viano.
Bisik bisik kembali terdengar sampai ditelinga Selena. Dasar ada kejadian hot langsung jadi trending topik, Selena otomatis merasa seperti seorang selebriti.
“Ihhh kok berani banget.” cibir seseorang dari suaranya sih seorang perempuan.
“Mau caper mungkin. kan Viano ganteng.” cibir dari mulut lain.
“Dania mana nih dania?”
‘Dania? siapa lagi Dania? apa Dania kakel yang lebih kejam dari si Viano
ini?’ batin Selena bertanya tanya.
“Belum tau dia.” cibiran masih diterima Selena.
Viano menatap Selena dengan tatapan tajam, Selena membalas tatapan Viano, Selena merasa takut pandangan Viano benar benar tajam seperti ingin nerkam Selena.
Jari Viano menunjuk kearah muka Selena, “Lo juga mau ditambahin hukumannya?” tawar Viano kepada Selena.
“Enak aja,” jelas Selena langsung menolak.
“Lo ngatur ngatur emangnya lu siapa?” lanjut Selena.
Viano mendengar ucapan selena itu, keningnya berkerut jadi perempuan didepannya kini tidak tau siapa dirinya?. Viano jadi emosi sama perempuan didepannya.
‘Berani juga lo.’ batin Viano.
“Gue Ketua Osis disini!” Viano berteriak.
Orang lain langsung ketakutan karena melihat kemarahan jelas terpampang diwajah Viano. Viano memang orang cuek dan terkesan tidak peduli, tapi kalau marah bisa langsung buat bumi geger.
Selena juga merasa takut, Selena baru pertama kali dibentak seseorang padahal kedua orang tua Selena tidak pernah membentak tapi seseorang didepannya dengan berani membentak Selena.
"Orang tua gue gak pernah bentak gue kenapa lu bentak gue. gue tau lu senior tapi jangan sok sok an dah.”geram Selena.
‘Tahan Selena jangan sampai nangis didepan orang kejam kayak dia.’ batin Selena.
Viano terenyak, langsung merasa tidak enak. Kalau orang tua perempuan ini gak pernah membentak jadi Viano orang pertama yang membentak perempuan ini?
‘Gak apa apa lah gak usah dikasihhani karena perempuan ini rese banget.’ kesal Viano didalam hati.
Sudah emosi dan teriak teriak gak mungkin kan kalau Viano meminta maaf, lagian seorang Viano tidak akan meminta maaf.
“Siapa nama lu?” Viano bertanya kepada Selena.
Semua orang menatap kasihan kepada Selena tapi mereka semua tidak bisa apa apa kalau melawan Viano, Agli yang dari tadi menggoda Selena juga terdiam.
"vania Selena Hua chloe, ruang sepuluh kenapa lu mau laporin gue ke guru?” lama lama Selena jadi merasa geram.
"Gak gentle banget lu" Lanjut Selena
"Gue juga bisa kasar sama cewek tau gak!” Lagi lagi Viano mengeluarkan suara tinggi.
"Lah terus gue cowok gitu?”
"SELENA" Bentak viano, Viano benar benar kesal sekarang.
Viano sudah ingin menyeret adik kelasnya ini. Viano tidak akan sengan untuk menyakiti Selena lewat kata kata ataupun perilaku. Tapi belum member pelajaran kepada Selena, suara seseorang menghentikan aksi Viano.
"Viano sudah" Ujar seseorang dari belakang yang ngos ngosan karena habis berlari.
"Akhirnya ada dania" Ujar salah satu kakel merasa lega.
‘Ouh jadi ini si Dania?’ batin Selena.
"Nu Bawa gi kekelasnya, biar gak jadi lebih parah" Lanjut Dania.
Dania memiliki wajah cantik dan tinggi , sebelas dua belas sama Selena.
‘Sok banget lu.’ batin selena
Salah satu cowok kakel mendekat kearah Selena dan langsung mengajak Selena untuk balik kekelas.Danu
pun membawa selena untuk menjauh dari taman belakang.
"Bisa gak sih dewasa sedikit" Ujar dania kesal kepada Viano.
\~\~\~\~
Wah wah dari awal masuk Selena udah jadi musuh siswi siswi disekolah. Gimana kelanjutan ceritanya yah?
Next gak nih?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!