Haiii...Kini Author hadir sebuah Karya baru lagi di sini yaitu 'Dendam Menjadi Cinta ' semoga suka ya dengan cerita baru Author ini 🤗🤗🤗.
"Jangan tinggalkan saya,please "Ucap Gibran Alvado.
"Gi,jangan begini kita sudah tidak bisa bersama lagi.Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan kepada Susan."Ucap Viany Nugraha.
"Kami di jebak ,Vian.Saya tidak tahu siapa yang menjebak kami.Walaupun memang saya harus bertanggung jawab tidak mesti harus dengan cara menikahinya.Saya bisa membiayai semua kebutuhannya."Ucap Gibran lagi.
"Jika anaknya sudah lahir saya bisa membawanya bersama ku dan jika Susan tidak izinkan saya membawa anak itu saya tetap akan bertanggung jawab semua kebutuhan mereka."Sambungnya lagi.
"Lalu bagaimana dengan nama baiknya,apakah kamu akan membiarkan Susan menjalani semuanya dengan sendiri,membiarkan ia melewatinya sendiri sampai anak kalian lahir.Kamu kira wanita hamil itu mudah."Ucap Viany, sahabat baik Susan .
"Dan bagaimana pandangan para tetangga tentang dirinya.Kamu tahu Susan hidup sendiri di sini,jauh dari keluarganya.Terus bagaimana jika keluarganya tahu Susan hamil di luar nikah."Sambungnya lagi.
"Kalau begitu kita menikah dulu,kalau memang saya harus menikahi Susan saya tetap mau menikahi mu dulu karena saya menikahi Susan itu hanya sebuah status saja dan saya menikahimu karena saya mencintai mu ."Ucap Gibran.
Plakk...
"Apakah kamu sadar dengan ucapanmu , Gibran Alvado."Tanya Viany setelah melayangkan satu tamparan kepada Gibran.
"Kamu mau saya bagaimana,saya tidak mencintai Susan yang saya cintai itu kamu,Viany Nugraha."Teriak Gibran.
"Kejadian malam itu bukan kehendak Kami,kami di jebak oleh seseorang.Seseorang telah meletakkan obat perangsan dalam minuman kami, Viany."Ucap Gibran lagi.
"Walaupun itu sebuah jebakan tetapi di rahimnya telah tumbuh benih dari mu."Ucap Viany sudah tidak bisa menahan rasa sesak di dadanya lagi dan akhirnya ia pun menangis.
"Maaf...Maaf..."Ucap Gibran memeluk erat Viany ketika melihat wanita yang sangat ia cintai menangis.
Sementara di tempat yang tidak jauh dari Gibran dan Viany berdiri seorang pria yang dingin dan arogan sedang menatap mereka dengan muka datarnya dan dia adalah kakaknya Gibran juga dialah yang menjebakkan Gibran tidur bersama Susan.
"Maafkan kakak melakukan hal ini kepada mu, Gibran.Kalian tidak boleh bersama dan wanita itu kakak akan menikahinya dan maafkan kakak jika suatu hari kamu mendapati wanita ini adalah kakak ipar mu."Batin Gustian Alvado, kakak satu-satunya Gibran.
"Ayah,Bunda.Maafkan Gustian menyakiti hati Gibran.Gustian tidak akan membiarkan anak dari orang yang membunuh kalian ini hidup dengan senang bersama Gibran,Gustian akan membuat wanita ini hidup menderita di tangan Gustian sendiri."Batin Gustian lagi dan menatap ke atas langit.
Begitu juga di sisi lain yang tidak jauh dari tempat berdirinya Gibran dan Viany, seorang wanita juga menatap mereka dengan sedih.
"Maafkan saya Viany,saya memang mencintai Gibran sebelum Gibran mencintai mu.Tetapi percayalah saya tidak pernah berpikir untuk merebut Gibran dari mu karena saya tahu Gibran sangat mencintai mu hanya saja maafkan saya dengan keegoisan saya yang sudah menjadi seorang ibu yang ingin anakku hidup dengan keluarga yang lengkap,Viany Nugraha."Batin Susan.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya jika suka dengan cerita ini 🙏🙏🙏
Sebenarnya ayah Viany tidak lah membunuh orang tua Gibran dan Gustian.Saat Gustian berumur 18 tahun dan Gibran berumur 16 tahun orang tua mereka mengalami Kecelakaan mobil dan orang tua Gustian di bawa ke rumah sakit di mana tempat ayah Viany kerja yang sebagai dokter dan rumah sakit itu juga milik orang tua Gustian.
Pada saat yang sama ibunya Viany juga baru saja meninggal dunia dan akan segera di makamkan tetapi ayah Viany mendapat telepon darurat dari rumah sakit mau tidak mau ayahnya harus segera ke rumah sakit untuk menyelamati pasien yang harus segera di operasi dan pasien itu adalah orang tua Gustian.
Pada akhirnya ayah Viany meninggalkan Viany bersama sanak saudara dari ibunya dan ayahnya memakamkan sang istrinya, walaupun dengan enggan ia harus segera ke rumah sakit untuk menyelamati pasien karena itulah tugasnya sebagai seorang Dokter,ayah Viany percaya istrinya tidak akan membencinya meninggalkan ia terakhir kali karena ibunya Viany sangat pengertian oleh karena itu ayah Viany tidak mengikuti pemakamam istrinya dan segera ke rumah sakit.
Tetapi saat di tengah jalan menuju ke rumah sakit perjalanan sana macet dan akan memakan waktu yang sangat lama untuk sampai ke rumah sakit jadi mau tidak mau ayah Viany segera turun dari mobilnya dan meninggalkan mobilnya di sana begitu saja lalu berlari kedepan mencari motor yang bisa segera mengatar ia ke rumah sakit, akhirnya ayahnya Viany mendapati ojek yang kebetulan tidak membawa pelanggan membawa ayah Viany ke rumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit ayah Viany pun segera menuju ke ruang operasi tetapi semuanya sudah terlambat karena orang tua Gustian sudah meninggal.Ayah Viany sudah berusaha untuk sampai ke rumah sakit menyelamati orang tua Gustian tetapi takdir tetap berkehendak lain .
Oleh karena itu Gustian menyalahi ayah Viany yang datang terlambat ke rumah sakit menyelamati orang tuanya, Gustian merasa ayah Viany bukan dokter yang bertanggung jawab ketika sudah menerima telepon darurat dari rumah sakit ayah Viany masih tidak segera datang.Gustian berjanji suatu hari ia akan membalaskan dendam orang tuanya kepada ayah Viany.Padahal ayah Viany sudah sangat berusaha sampai di rumah sakit dan mengabaikan pemakamam istri tercintanya.
Setelah orang tua Gustian meninggal, Gustian dan Gibran mengikuti kakeknya dan perusahaan orang tuanya di pegang oleh kakeknya sampai Gustian berumur 28 tahun dan sekarang lah Gustian sudah memegang kendali perusahaan yang kakek dan ayahnya bangun dengan susah payah setelah kakeknya percaya kemampuan Gustian yang sudah bisa mengelola perusahaannya yang raksasa itu.
Semenjak kepergian orang tua nya Gustian menjadi pria yang dingin dan arogan ia selalu menyibukkan dirinya untuk belajar mengelolah perusahaan ayahnya dari kakeknya dan akhirnya ia pun berhasil melakukannya sampai perusahaan ayahnya menjadi semakin berkembang.
Lain dari Gustian, Gibran tidak suka mengurus perusahaan ayahnya karena Gibran ingin menjadi seorang Dokter. semenjak kepergian orang tuanya Gibran bercita-cita menjadi seorang Dokter dan pertama kali Gibran bertemu dengan Viany di rumah sakit mereka bekerja ia sudah jatuh cinta pada Viany pada pandangan pertama dan ia selalu berusaha mendapati hati Viany, akhirnya Gibran pun berhasil mendapati hati Viany tetapi tak lama mereka berpacaran, Gustian yang mengetahui wanita yang di cintai Gibran adalah orang yang membunuh orang tuanya Gustian pun menjebak Gibran dan Susan yang kebetulan juga mencintai Gibran.
Tentu saja Gustian tidak akan sembarangan menjebak seorang wanita bersama adik laki-laki satu-satunya.Sebelum menjebak Gibran dan Susan, Gustian sudah menyelidiki identitas Susan yang kebetulan juga adalah anak dari rekan bisnisnya.Perusahaan ayah Susan juga sangat berkembang,oleh karena itu Gustian menjebak mereka berdua.
"Maafkan saya Viany,saya tahu saya egois jika meminta mu meninggalkan Gibran.Saya tahu kalian saling mencintai tetapi saya mohon maafkan keegoisan saya yang sudah menjadi seorang ibu yang ingin anakku kelak lahir memiliki keluarga yang utuh."Ucap Susan saat mereka janji akan bertemu di sebuah cafe.
"Saya tahu Gibran tidak mencintai ku tetapi saya percaya cinta akan tumbuh jika sudah terbiasa,jadi saya mohon pergilah dari kota ini agar Gibran bisa melupakanmu atau setidaknya sampai kami menikah ."Ucap Susan lagi.
"Apakah kamu mencintai Gibran."Tanya Viany kepada Susan.
"Ya, sebelum Gibran mencintaimu saya sudah mencintainya tetapi Gibran tidak pernah tahu tentang perasaan saya kepadanya."Ucap pelan Susan.
"Jika boleh memilih saya tidak ingin meninggalkan Gibran,saya juga ingin menjadi wanita yang egois yang ingin memiliki Gibran sepenuhnya tetapi saya tetap tidak ingin Gibran menjadi seorang pria yang tidak bertanggung jawab."Ucap Viany.
"Saya akan pergi dari kota ini sebelum kalian menikah tetapi saya tidak janji saya akan pergi selamanya,ada saatnya saya akan kembali tetapi saya tidak tahu kapan dan semoga setelah saya kembali kalian sudah menikah."Ucap Viany.
"Terima kasih Viany,kamu sahabat yang baik untukku dan mohon maaf atas keegoisan saya, tetapi percayalah saya sama sekali tidak berpikir untuk merebut Gibran darimu jika saya tidak mengandung anak Gibran."Ucap Susan dengan tangisnya dan Viany pun mengangguk kepalanya karena Viany tahu Susan bukanlah wanita seperti itu.
Jangan lupa tinggal jejak kalian ya,,Dan mohon maaf jika masih terdapat typo yang salah 🤗🙏
Ketika mendapat panggillan telepon dari dari rekan kerjanya,Susan pun segera kembali ke perusahaannya tempat ia kerja dan Viany masih duduk di sana sendirian.
"Maafkan saya Gibran,saya harap suatu hari kamu akan bahagia bersama Susan dan anak kalian.Meninggalkanmu bukan saya tidak mencintaimu lagi tetapi saya harap kamu bisa menjadi pria yang bertanggung jawab."Gumam Viany yang masih bisa di dengar oleh Gustian yang juga masih duduk di sana di belakang kursi Viany.
Sebenarnya tadi setelah bertemu dengan rekan bisnisnya Gustian sudah hendak pergi dari sana.Tetapi saat ia hendak pergi dari sana ia mendapati Viany menelepon Susan dan mengatakan ia sudah sampai di sana dan juga sangat kebetulan Viany memilih tempat duduk di belakang kursi Gustian.Oleh karena itu Gustian sengaja duduk di sana dan mendengarkan apa yang akan Viany dan Susan katakan .
Gustian tidak menyangka Viany akan memilih meninggalkan kota ini dan berharap Gibran bisa berbahagia dengan Susan dan anaknya.
Dari sini Gustian merasakan sisi baik Viany tetapi karena ia ingin membalas dendam terhadap ayah Viany , Gustian mengabaikan sisi baik Viany.
Lalu Gustian pun beranjak dari tempat duduknya dan hendak pergi dari sana tetapi saat baru saja hendak melewati tempat duduk Viany.Viany pun kebetulan beranjak dari tempat duduknya dan hendak pergi dari sana lalu Viany tidak sengaja menabrak Gustian dan dengan reflesk satu tangan Gustian menahan pinggang Viany dan menariknya kedalam pelukannya agar Viany tidak terjatuh lalu Viany pun jatuh ke dalam pelukan Gustian dengan satu tangan menempel di bidang dada Gustian dan keningnya menempel di bibir Gustian yang tidak sengaja menempel di kening Viany.
Deggg...
Entah Kenapa tiba-tiba jantung Gustian berdetak dengan cepat saat mencium wangi rambutnya Viany apalagi bibirnya menempel di kening Viany.Ada suatu perasaan yang tak pernah Gustian rasakan tetapi Gustian tidak terlalu memikirkan perasaan itu lalu ia pun mendorong jauh Viany dari pelukannya setelah ia sadar Viany jatuh ke dalam pelukannya.
"Maaf."Ucap Viany lalu ia mendongakkan kepalanya dan menatap Gustian yang berdiri di depannya,begitu juga Gustian pun menatapnya dengan tajam.
"Maaf,saya tidak sengaja,Pak."Ucap Viany lagi dengan menundukkan kepalanya, Viany menundukkan kepalanya bukan karena takut dengan tatapan tajam dari Gustian tetapi itu sebuah sopan santun.
Lalu tanpa menjawab Viany Gustian mengabaikannya permintaan maaf dari Viany dan berlalu dari hadapan Viany lalu pergi dari sana.
Viany melihat Gustian pergi begitu saja ia pun menghelakan napasnya.
.
.
Di dalam mobil Gustian yang duduk di kursi kemudinya memegang dadanya yang masih berdetak dengan cepat tetapi ia tidak mengerti kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak begitu cepat dan bibirnya masih merasakan ciuman di kening Viany tadi.
"Ada apa dengan saya, Kenapa jantung saya tiba-tiba berdetak begitu cepat."Gumam Gustian lalu ia pun segera ambil tisu mengelap bibirnya seperti sangat menjijikkan ketika menyentuh Viany.
.
.
Setelah sampai di rumah sakit ,Viany yang hendak masuk ke ruangan prakteknya Gibran memanggilnya dan berjalan mendekatinya.
"Vian."Panggil Gibran dan Viany pun menoleh ke arahnya.
"Kamu dari mana, apakah sudah makan siang."Tanya Gibran kepada Viany dengan kedua tangannya masuk di dalam jas putihnya yaitu Jas Dokter.
"Sudah,tadi saya makan siang bersama Susan."Ucap Viany dan membuat wajah Gibran menjadi berubah.
"Baiklah,kalau begitu saya pergi dulu."Ucap Gibran lalu membalikkan badannya dan hendak pergi dari sana.
"Gi."Panggil Viany dan Gibran pun menghentikan langkahnya tetapi ia tidak membalikkan badannya dan hanya sedikit menoleh ke belakang.
"Perbanyak temani Susan,dia dan anakmu sangat membutuhkanmu."Ucap Viany dan Gibran tidak menjawabnya lalu langsung pergi dari sana.
Viany menghela napasnya melihat Gibran pergi begitu saja.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya,,Dan mohon maaf jika masih terdapat typo yang salah 🤗🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!