NovelToon NovelToon

Gelora Cinta Sang Mafia (I Love You My Diva)

Gadiva Anderson

"Akhirnya ujian akhir semester dua selesai juga ya" Diva menghempaskan dirinya di sofa saat ia dan teman dekatnya yang bernama Tessa sudah tiba di cafe langganan mereka.

"Iya, senang rasanya sebentar lagi kita akan liburan semester selama satu bulan hehehehe" Tessa tertawa.

"Iya, aku juga sudah tidak sabar untuk membuat artikel baruku tentang negara M" kata Diva lagi.

"Apa kau sudah gila? kau benar-benar mau pergi ke negara M hanya untuk membuat artikel tentang sepak terjang jaringan mafia narkoba yang ada di sana?" tanya Tessa.

"He em, kau tau kan kalau sejak lama aku sangat terobsesi untuk bertemu langsung dengan salah satu pemimpin terbesar mereka dan mewawancarainya?" jawab Diva dengan sangat yakin.

"Memangnya kau tidak tau apa resikonya jika kau nekad mewawancarai mereka?" Tessa menatap tajam Diva.

"Aku tau, tapi niatku kan baik, lagian aku akan memperkenalkan diriku sebagai calon jurnalis, jadi seharusnya sih tidak masalah" gadis cantik itu menjawab dengan enteng.

"Lagi pula aku kan tidak sendiri, nanti akan ada beberapa temanku juga yang akan menemaniku untuk mewawancarai mereka, dia adalah penduduk lokal di sana, jadi aku rasa ini akan menjadi sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan" imbuh Diva lagi.

"Apa mama dan papamu sudah tau tentang rencanamu ini?" selidik Tessa.

"Menurutmu?" Diva bertanya balik.

"Tentu saja tidak!" jawabnya.

"Nah itu kau tau, kenapa masih pakai bertanya segala?" selorohnya.

"Lalu bagaimana caranya kau akan pergi kesana?" Tessa benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran temannya ini.

"Aku bilang kalau aku hanya mau vacation untuk menghabiskan waktu liburan kuliahku" senyum licik tersungging diwajah blasteran bule tersebut.

"Kau benar-benar nekad ya" geleng-gelang kepala.

"Biar saja hehehehehe" Diva hanya terkekeh geli.

"Ya terserah kau sajalah, aku kan bukan mamamu, jadi aku bisa apa?" pada akhirnya Tessa hanya bisa membiarkan aksi Diva tersebut.

"Ya sudah yuk kita pesan makanan saja, aku sudah lapar nih" kemudian Diva memanggil pelayan.

"Kau mau pesan apa?" Tessa bertanya sambil membolak balikkan buku menunya.

"Aku ini saja, seperti biasanya" tunjuk Diva yang memilih menu favorit yang biasa selalu ia pesan setiap kali datang ke cafe tersebut.

"Oke, kalau begitu yang ini satu, ini satu dan ini dua" kata Tessa setelah memutuskan menunya.

"Baik, silahkan ditunggu sebentar ya nona, akan kami siapkan terlebih dahulu" kata sang pelayan dengan ramah kepada dua gadis itu.

"Iya terima kasih ya" jawab Diva juga dengan sangat ramah.

"Ngomong-ngomong nanti kalau kau jadi berangkat ke negara M, jangan lupa pulangnya berikan aku oleh-oleh ya?" kata Tessa kembali membuka obrolan sambil menunggu pesanan mereka yang sedang dibuat.

"Kau mau aku bawakan oleh-oleh apaan? narkoba?" tanya Diva dengan cuek.

"Gila kali kau ya?!" Tessa memukul lengan temannya itu.

"Ahahahahahaha" sementara yang dipukul malah tertawa terbahak-bahak.

"Lagian kau aneh-aneh saja, sudah jelas tujuanku bukan melancong, eh malah minta dibawakan oleh-oleh segala, ya sudah aku berikan yang sesuai dengan tempat tujuanku saja kalau begitu!" katanya sambil mengangkat bahu.

"Dasar gadis gila!" memaki dengan wajah cemberut.

"Ahahahahaha" tetapi yang dimaki malah tidak peduli dan semakin tertawa kencang.

Gadiva Anderson adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun yang berkuliah di jurusan jurnalistik tingkat pertama. Hobi menulis yang sudah ditekuni sejak kecil membuatnya terobsesi menjadi seorang penulis ternama yang profesional. Meskipun usianya masih tergolong muda, namun ia sudah cukup banyak menelurkan karya tulis yang dikenal oleh banyak orang melalui beberapa situs di internet, seperti novel, cerpen, dan juga berbagai macam jenis artikel. Ia berharap kelak dirinya bisa membangun sebuah wadah menulis bagi banyak orang yang memiliki minat dan bakat yang sama dengan dirinya, serta membantu masyarakat awam untuk dapat mengakses segala jenis informasi, mulai dari yang sifatnya serius atau ilmiah hingga yang hanya hiburan semata.

Dante Alejandro

Dor Dor Dor...

Suara tembakan terdengar membahana diseluruh penjuru gudang narkoba milik sebuah geng mafia terkenal di negara M.

"Brengsek, berani sekali mereka masuk ke sini, apa mau cari mati!?" maki ketua geng mafia yang gudangnya diserbu lawannya.

"Tapi bos anggota kita banyak yang terpukul kalah, bagaimana sekarang!?" tanya seorang pria kepada ketua geng tersebut.

"Mundur, kita tidak akan bisa menang kalau begini terus!" kemudian ia berlari menuju garasi mobil yang berada di bagian belakang gudang, meninggalkan semua anak buahnya bertaruh nyawa begitu saja menghadapi musuh-musuhnya.

"Dia kabur bos!" teriak seorang anak buah dari musuh pemilik gudang narkoba itu.

"Kejar, jangan biarkan dia lolos!" jawab pria yang dipanggil bos tersebut dengan berlari menuju mobilnya.

"Siap" angguknya sambil berlari ke arah mobil mereka dan mengikuti mobil sang pemilik gudang.

Dor Dor Dor...

Bunyi senapan terdengar beruntun memberondong mobil yang sedang kabur dari kejaran itu.

"Mobilnya anti peluru bos!" kata sang penembak yang duduk di samping pengemudi.

"Brengsek!" memaki dengan penuh amarah.

"Setidaknya ikuti saja mereka agar kita tau dimana tikus itu bersembunyi selama ini!" imbuhnya lagi.

"Sudahlah Dante, hentikan semua kebodohan ini!" seorang wanita bernama Celia yang sejak awal hanya duduk diam saja di dalam mobil menyaksikan baku tembak terjadi, berkata dengan santainya.

"Tidak akan pernah! aku tidak akan pernah berhenti sampai dia mati ditanganku!" pria yang bernama Dante itu berkata dengan sangat dingin. Terdengar nada benci dan dendam yang mendalam darinya terhadap pemimpin geng mafia musuhnya tersebut.

"Ck, kau ini benar-benar keras kepala!" gerutu wanita itu, namun tidak digubris oleh Dante sama sekali.

"Mereka masuk ke gedung itu bos!" kata sang pengemudi mobil.

"Kita tunggu dulu sebentar!" Dante menatap tajam ke arah mobil yang sudah menghilang dibalik pagar besar di depannya.

"Kirim orang untuk memata-matai tempat ini, pastikan tidak ada yang lolos dari pandangan kita!" sang pemimpin memberi instruksi.

"Siap bos" jawab kedua anak buahnya yang duduk di kursi depan.

"Kita kembali ke markas sekarang!" setelah memberikan instruksi, Dante pun memejamkan matanya. Suasana mobil seketika menjadi hening, hanya deru mesin mobil saja yang terdengar. Keempat orang yang berada di dalamnya diam seribu bahasa dan tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

..........

"Ini data yang anda minta bos, semua dokumen penting mereka ada di dalam sini" laporan seseorang kepada Dante saat pria itu sedang duduk termenung di halaman samping kastil miliknya.

"Rubah kecil itu ingin main petak umpet denganku rupanya, sepertinya akan sangat seru kalau dia tertangkap dan tidak bisa berkutik lagi!" senyum sinis terpancar jelas diwajahnya.

"Oya bos, dari informasi yang saya dengar, ada orang dalam yang sejak lama ingin sekali menjatuhkan Enrique dan menggantikan tampuk kekuasaannya, mungkin kita bisa mengajaknya bekerjasama dan mendapatkan keuntungan dari orang itu!" imbuhnya lagi.

"Begitukah? kalau begitu cari orangnya dan bawa ke markas kita, aku akan menemuinya di sana!" perintah Dante dengan senyum yang sangat misterius.

"Siap bos, segera laksanakan" memberi hormat lalu berjalan menjauh.

"Jangan minum terus, lambungmu bisa berdarah lagi" Celia merebut gelas dari tangan Dante.

"Hanya sedikit saja, kau ini pelit sekali" pria itu berkilah dan kembali merebut gelas dari tangan celia.

"Kalau kau sakit, bagaimana kau bisa melawan Enrique hah!?" wanita itu tidak mau kalah dan kembali merebut gelasnya.

"Huffffff" pria itu akhirnya menyerah dan berjalan ke arah kamar tidurnya.

"Nah begitu, lebih baik tidur saja dari pada minum, toh kalau mabuk ujung-ujungnya jadi tidur juga" seloroh Celia.

"Brisik!" Dante tidak bisa menjawab perkataan lawan bicaranya.

"Biarin weeee hehehe" wanita itu terkekeh senang karena memenangkan perdebatannya.

Dante Alejandro seorang keturunan bangsawan berusia tiga puluh lima tahun. Ia terjerumus dalam dunia mafia setelah tragedi berdarah yang menimpa keluarganya lima tahun silam. Demi membalaskan dendamnya, ia rela bergrilya dibawah tanah untuk menghabisi orang yang menjadi dalang dibalik tragedi berdarah tersebut.

Pangeran Berkuda

Di sebuah rumah mewah, tepatnya rumah utama keluarga besar Anderson, saat perayaan hari ulang tahun pernikahan mama dan papanya, Diva dengan seksama mendengarkan cerita tentang bagaimana kedua orang tuanya dulu bertemu dan kemudian saling jatuh cinta serta memutuskan untuk menikah.

"Jadi waktu itu mamamu sedang ada acara dari sekolahnya, lalu saat ia sedang sendirian, seseorang menculiknya dan mamamu dibawa pergi ke luar kota, kebetulan tempatnya dekat dengan tempat papamu tinggal, jadi kami minta tolong sama papamu untuk menyelamatkannya sebelum aku, grandpa Ron dan grandpa George tiba disana" jelas grandpa Mike.

"Tapi saat itu usia mamamu masih remaja, mereka bahkan lebih cocok jadi om dan keponakan, jadi belum ada rasa apapun diantara keduanya. Nah beberapa tahun kemudian saat papamu dipromosikan jabatan di kantor pusat, barulah mereka mulai dekat dan akhirnya menikah" grandma Ananda ikut bercerita.

"Ya waktu itukan papa masih berpacaran sama seorang artis papan atas yang sangat cantik dan populer itu, mana mungkinlah melirik mama yang masih anak ingusan ini" kata mama Gaby sambil melirik kearah suaminya.

"Ihhh mama masih cemburu aja sama mantan, padahal orangnya udah kelaut. Lagian kita kan lagi cerita tentang kisah cinta kita ma, bagaimana pas lagi mama diculik dan papa dateng untuk menyelamatkan mama heheheh" papa Dimas terkekeh melihat istrinya yang masih saja baper dengan mantan kekasihnya.

"Woahhhhhh papa keren banget sih, kayak pangeran berkuda dicerita dongeng yang datang menyelamatkan tuan putri dari sekapan para penjahat saja deh!" Diva menyanjung papanya.

"Sekarang sih kelihatannya keren benget, tapi dulu waktu pas kejadiannya itu sangat menegangkan. Bahkan mamamu nyaris saja dilecehkan oleh penjahat itu!" kata papa Dimas.

"Dan yang lebih menegangkan lagi adalah grandma kesayanganmu itu sampai mengamuk dan hampir membunuhku karena membiarkan putri kesayangannya pergi sendirian!" Mike sang grandpa pun ikut menimpali.

"Ya siapa yang tidak mengamuk kalau melihat anak perempuannya diculik karena kelalaian ayahnya sendiri!?" grandma Ananda menjawab perkataan suaminya dengan ketus. Meskipun Gaby hanyalah anak sambung dari grandma Ananda, namun kedekatan keduanya sudah layaknya ibu dan anak kandung.

"Sudah-sudah, kan yang penting sudah berlalu dan selamat, lagian kalau tidak ada kejadian itu, mana mungkin om Dimas yang tampan ini bisa aku panggil dengan sebutan suami hehehe" Gaby sang mama pun terkekeh geli sambil mencubit pipi suaminya.

"Kapan ya aku dapat pangeran berkuda seperti itu? ahhhh aku jadi pengen diculik kayak mama juga deh kalau begini!" Diva membayangkan dirinya berada diposisi sang mama.

"Hussss jaga ucapanmu sayang, jangan berbicara yang jelek-jelek, karena ucapan itu adalah doa!" grandma Ananda menasehati.

"Upsss maaf grandma hehehehe" gadis itu terkekeh sambil menutup mulutnya.

"Kalau dulu yang ngamuk hanya grandmamu saja saat mamamu diculik, maka sekarang bisa satu komplek yang ngamuk kalau kau diculik!" ujar grandpa Mike sambil menunjuk seluruh wanita di keluarga besar Anderson yang sedang berkumpul di rumah utama tersebut.

"Ayo jangan ngobrol terus, sudah waktunya makan nih, nanti keburu dingin loh ini makanannya" kata Gaby sambil menghidangkan masakan diatas meja makan.

"Sayang, tolong panggilkan semua sepupumu yang sedang bermain di depan ya" Dimas meminta tolong kepada Diva.

"Oke papa" angguk gadis cantik itu sambil berjalan menghampiri para sepupu ciliknya yang sedang sibuk bermain bersama di ruang keluarga.

Memiliki keluarga yang jumlahnya cukup besar memang membuat gadis itu selalu merasa dicintai dan berlimpah kasih sayang. Ia sedikit pun tidak pernah merasa kesepian karena semua keluarganya selalu ada saat dirinya sedang membutuhkan mereka. Bagi Diva keluarga adalah segala-galanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!