"Tolong, Tuan. Jangan bunuh anakku. Aku rela menggantikannya dan kau jadikan apapun.."
"Ibu!!. Jangan berkata begitu. Aku yang harus melindungi Ibu!"
"Banyak Omong kalian!"
BUKK
BUKKK
"Ini bukan acara sinetron!"
Albert dan Ibunya meringkuk ditengah kepungan para penjahat yang mengeroyok mereka.
"Bawa wanita itu!. Bos Ren pasti akan suka dengan kerja keras kita, hahaha!"
"Jangan sentuh Ibuku!" Albert terus berusaha mempertahankan Ibunya dari orang-orang tersebut.
BUKK
Lagi-lagi tendangan menghujam tubuh Albert. Meskipun begitu, tangannya masih erat mempertahankan lengan Ibunya yang terus ditarik-tarik oleh para penjahat.
"Jangan sakiti dia, Pak.. Jangannn, huwaaa.." Ibu Alberto yang bernama Siwi terus meraung dan menangis, memohon agar Albert tak disakiti.
"Bawa saya, Pak. Bawa sayaaa..." Siwi terus menangis mencoba menghalangi gempuran para penjahat ke tubuh anaknya.
"Jangan, Bu..Jangaaan!!" Albert tak kalah histeris, bersusah payah mempertahankan Ibunya.
"Brengsekk!!"
"Anakmu yang mencari mati!!"
BUKK
BUKKK
BUKK
Sekitar 7 orang menghujani Albert dengan pukulan dan tendangan. Pemuda berumur 16 tahun tanpa memiliki kemampuan beladiri apapun tersebut hanya mampu berteriak dan mengerang.
Darah sudah memenuhi sekujur tubuh Albert. Tubuhnya sudah terkapar tanpa daya. Sebagian rusuknya patah, darah mengalir dari mulut dan hidungnya. Hanya tersisa mata Albert yang terus memandang Ibunya yang diseret kian menjauh dan menjauh. Mulut Albert bergerak lemah tanpa suara memanggil Ibunya. Sejenak kemudian kesadaran Albert menghilang.
--
Alberto Bara anak tunggal dari Giano Bara dan Siwi Lestari. Pemuda berusia 16 tahun tersebut adalah anak yatim karena Ayahnya telah meninggal dunia sejak ia masih balita. Selama ini Albert hanya diasuh oleh Ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Wajah Siwi yang cukup cantik diusia 38 tahun, masih terbilang muda untuk digandrungi para pria. Tubuhnya masih padat dan ramping karena baru menikah 4 tahun sebelum kemudian suaminya dibunuh oleh orang tak dikenal. Sejak saat itu, Siwi menjadi terkenal sebagai janda kembang yang disukai banyak pria. Sayangnya, Siwi tak pernah menggubris pria-pria tersebut. Ia tak berminat untuk menikah lagi. Baginya, menikah dengan Giano adalah untuk yang pertama dan terakhir.
Selama ini, Siwi dan Albert tinggal dirumah majikannya bernama Billy. Tuan Billy adalah Duda berusia 50 tahun dengan memiliki 3 orang anak perempuan. Anak yang pertama berusia 25 tahun, bernama Aprilia Arnaz. Anak yang kedua berusia 20 tahun, bernama Shinta Cintya. Si anak bungsu 1 tahun lebih muda daripada Alberto, bernama Belia Fany.
Tuan Billy adalah seorang CEO disebuah perusahaan yang bergerak di bidang beverages atau berbagai minuman dalam kemasan. Dengan kesibukannya itu membuat ia memerlukan pembantu yang bisa diandalkan untuk mengelola rumah dan melayani kebutuhan anak-anaknya.
Sejak Alberto berusia 3 tahun, Siwi sudah bekerja dirumah Tuan Billy. Praktis Siwi sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Anak-anak Tuan Billy biasa memanggil dengan sebutan bibi seolah Siwi adalah benar-benar bibi mereka. Albert juga disekolahkan oleh Tuan Billy dengan layak seperti anaknya sendiri.
Hingga terjadilah kejadian itu. Albert yang sedang mengantar Ibunya berbelanja kebutuhan rumah milik Tuan Billy, dicegat disebuah jalan yang lengang oleh kawanan preman yang terdiri dari 10 orang berwajah garang.
Albert sudah berusaha mati-matian menolong Ibunya, namun apa daya, Albert tak memiliki keahlian apapun dalam bidang beladiri. Ia hanya mampu memandang kepergian Ibunya yang dibawa pergi para penjahat dengan tatapan penuh linang airmata.
Dan kini, tubuh Albert tergolek diam dengan luka parah disekujur tubuhnya. Kesadarannya sudah menghilang menunggu maut yang segera datang.
..._-_-_...
Halo,
Salah satu novel pendukung Tetralogy kembali diluncurkan. Temukan novel Tetralogy lainnya di halaman profil Author.
Jika ada pembaca yang tidak suka alur cerita atau komponen-komponen yang ada didalamnya, berkomentarlah yang baik, berikan kritik dan saran yang membangun, sampaikan semua dengan cara yang santun agar nyaman buat semua.
Selamat membaca..
..._-_-_...
2 bulan setelah kejadian..
Albert sedang duduk sendiri dihalaman belakang rumah Tuan Billy sambil memegangi dadanya yang terkadang masih nyeri karena beberapa rusuk yang sedang dalam tahap penyatuan kembali.
Beruntung bagi Albert, saat dirinya sekarat waktu itu, datang warga menolongnya. Melalui kartu nama yang ia selalu simpan di dompet, warga dapat menghubungi Tuan Billy.
Selama 2 bulan itu Albert dirawat secara intensif di rumah sakit. Segala biaya rela dikeluarkan oleh Tuan Billy demi kesembuhan Albert.
Namun, meski ia selamat dari maut, keceriaannya telah hilang. Setiap hari Albert hanya murung dan terkadang menangis sendiri mengenang Ibunya yang hingga hari ini belum bisa dilacak keberadaannya. Jiwanya begitu terguncang karena kehilangan satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki. Walaupun Tuan Billy sangat baik, Albert masih merasa ada yang kurang dari hidupnya tanpa kehadiran Siwi, Ibunya.
"Albert, kau perlu belajar ikhlas. Apapun kenyataan yang terjadi nanti, kau harus bisa menerima. Jalanmu masih panjang, jangan sampai kau berhenti disini dan membuat harapan orangtua untuk kesuksesanmu dikemudian hari menjadi sia-sia. Aku akan terus berusaha mencari keberadaan bibi Siwi. Namun, kau juga harus siap apapun hasilnya nanti!" Tuan Billy menghampiri, kemudian duduk disamping Albert yang masih terpekur sendiri di halaman belakang.
"Iya tuan. Terimakasih atas semuanya. Tuan adalah adalah satu-satunya orang yang begitu baik pada saya dan Ibu, meski kami tak ada hubungan kerabat sedikitpun dengan Tuan," Albert merebak wajahnya.
"Kau sudah kuanggap sebagai anak sendiri, Albert. Ini semua kulakukan karena Ibumu sudah berjasa membantu keluarga ini bertahun-tahun lamanya. Aku tak bisa membayangkan jika harus bekerja dan merawat ketiga anakku sendirian setelah istriku meninggal dunia. Justru aku yang harus berterimakasih atas jasa kalian berdua, khususnya bibi Siwi," suara yang tenang dan bijak terdengar begitu nyaman di telinga Albert yang merindukan figur seorang Ayah.
"Satu-satunya orang yang begitu baik?, enak aja!. Apa aku tak dianggap?"
"Aku juga tidak dianggap?"
Dua gadis muncul didepan Albert dengan mulut mengerucut. Mereka Adalah Shinta dan Belia.
"Eh hehe. Maaf Kak Shinta, Belia. Bukan begitu maksudnya. Keluarga kalian ini baik semua. Termasuk Kak April juga baik. Aku beruntung bisa bertemu dan mengenal keluarga ini," Albert jadi merasa tidak enak hati karena salah salah penyampaian dan dikuping oleh kedua anak Tuan Billy.
"Nah gitu dong. Kamu itu adekku," Shinta memandang wajah Albert.
"Juga Kakakku," sambung Belia.
"Jadi jangan merasa sendiri!!" dua suara melengking gadis serempak menasehati Albert.
"I-iya, maaf aku salah," suara Albert tergetar diantara malu dan takut melihat keganasan dua gadis cantik yang baru saja membuat paduan suara super cempreng.
"Sudah ah. Kasihan Albert kalian bentak-bentak seperti itu!. Ayo kita masuk dulu. Sepertinya Albert sedang ingin sendiri," suara bijak Tuan Billy kembali terdengar.
Selepas ketiganya pergi, Albert tersenyum sendiri. Entah ia harus bersyukur atau bersedih melihat sebuah keluarga yang begitu menyayanginya dikala Ibunya telah menghilang tak tentu rimbanya.
Merasa hatinya semakin tenang, Albert beranjak berdiri mengenakan sendal jepit bututnya.
"Sudah sore, waktunya menyiram taman," gumam Albert dalam hati.
Baru saja ia akan melangkah, tiba-tiba terdengar suara dari dalam tubuhnya sendiri.
TUING!!!
[Selamat. Anda baru saja mengaktifkan Flip-flops System. Perkenankan saya mendampingi dan menjadi asisten anda.]
"Siapa ini?" Albert menoleh ke kanan dan kiri mencari asal suara yang muncul.
"Hii..serem banget sih. Masa sore-sore ada hantu?!" Albert bergidik ngeri.
[Saya adalah Asisten Flip-flops System]
"Sistem?. Sistem apaan sih?!. Ini Apakah halusinasi gue sendiri karena kebanyakan melamun memikirkan Ibu?" Albert menggoyang-goyangkan kepalanya berharap pikiran kosong yang ada didalam kepalanya segera raib.
[Flip-flops System adalah sebuah sistem yang akan membantu anda dalam berbagai hal mulai saat ini.]
"Kok bisa tiba-tiba aktif?" Albert bingung.
[Sistem langsung aktif ketika anda mengenakan Sendal Jepit beberapa menit yang lalu.]
"kok bisa gitu?"
[Ya. Karena ini adalah Flip-flops System]
"Waduh, gue bingung. Asli. Ini gimana sih?"
[Selamat. Anda baru saja menerima 1 poin dari penggunaan 1 pasang sandal jepit. Status sistem akan ditayangkan]
--
FLIP-FLOPS SYSTEM
Ver. 1.00
Inventory 1 FF
Saldo Rp. 100.000
Power : 1 (1/100)
Basic : White Dove 1
Aura : Putih 1
Bonus : -
end.
--
[Apa Kakak sudah paham?]
"Paham gundulmu!. Malah mumet ini gue.."
[Jangan marah begitu Kakak. Mulai hari ini hidup anda akan didampingi Flip-flops System.]
"Apa bagusnya!"
"Pakai bahasa sini deh. Jangan pakai flip flik crit ****, apaan tau itu!"
[Flip-flops System adalah Sistem Sandal Jepit]
"Waduh. Jelek banget sistemnya. Apa tidak ada nama lain gitu?. Sistem mobilisasi kek, sistem kacamata tembus pandang kek, sistem jubah keramat kek, kenapa malah sandal jepit?!" Albert reflek menepuk keningnya dengan keras.
[Maaf, Kakak tidak diperbolehkan merubah judul Sistem.]
"Iya iya. Terserah deh. Lalu apa pentingnya lu disini?"
[Kakak akan mendapatkan misi, mendapatkan kekayaan, mendapatkan kekuatan, dan sebagainya.]
"Itu tadi 1 poin sendal jepit, sama saldo 100.000 artinya bagaimana tuh?"
[Kakak sudah mengaktifkan sistem menggunakan sandal jepit butut milik Kakak sehingga menghasilkan 1 poin sandal jepit. Sistem memberi harga Rp. 100.000 untuk membeli sandal jepit tersebut.]
"Haistt, bututnya jangan disebut dong, Sis."
[Maaf Kakak]
"Kok dibeli mahal ya sandal gue?"
[Sistem akan menaksir harga berbeda tergantung kondisi historinya. Tapi dipastikan tidak akan terjadi pembelian dibawah Rp. 50.000]
"Mulai menarik, jelaskan lebih detail, Sis!" Albert yang sedianya akan menyiram taman menjadi urung dan berlari memasuki kamarnya.
..._-_-_...
Albert terlihat berjingkrak-jingkrak senang seperti seorang anak kecil yang dibelikan es krim saat memasuki kamarnya. Ia segera merebahkan diri untuk menyimak penjelasan sistem.
"Ok. Lanjut, Sis. Bisa lu tampilin ulang status yang tadi?"
[Ok, Kakak.]
"Haha..Sistemnya gaul. Bisa bahasa lu gue. Apalagi gue juga dipanggilnya 'Kakak'. Jaman now banget sistemnya!" Albert berdecak kagum.
[Saya menyesuaikan kebiasaan Kakak seperti apa. Jika majikan saya tua, saya juga akan memanggilnya 'Tuan', atau mungkin 'Om']
"Wah lu juga bisa membaca pikiran gue. Keren!"
[Saya memang dari dulu keren, Kakak.]
"Ah narsis, Lu."
[Biarin. Bodo amat!]
"Sudah, sudah. Tampilin status, Sis.. eh bentar deh. Nama lu siapa, Sis?"
[Nama saya hanya Sistem]
"Ah ga keren. Gue ganti ya?!. Nama lu sekarang Silvana."
[Seperti hero Mobile Legend namanya. Tapi bagus kok. Baik, Kakak. Nama saya sekarang Silvana.]
"Wihh, tahu mobile legend juga, Lu. Emang bener-bener gaul lu, Sil."
[Saya selalu up to date untuk mengimbangi Kakak Alberto Bara]
"Ok, Silvana. Status sistem!"
--
FLIP-FLOPS SYSTEM
Ver. 1.00
Inventory 1 FF
Saldo Rp. 100.000
Power : 1% (1/100)
Basic : White Dove 1
Aura : Putih 1
Support : -
Bonus : -
end.
--
"Jelaskan apapun tentang Sistem Sandal Jepit!"
[Flip-flops System adalah sebuah sistem yang hanya berada didalam tubuh Kakak Alberto Bara dan tidak dimiliki siapapun. Sesuai dengan judulnya, tugas Kakak adalah mendapatkan sepasang sandal jepit dari manapun, milik siapapun. Kakak bebas untuk mendapatkan sandal jepit, bisa membelinya, merebutnya, mencurinya, apapun caranya itu terserah Kakak. Yang pasti, sistem akan membaca histori dari sandal jepit tersebut setelah Kakak mendapatkannya.]
[Histori sandal jepit tergantung pada pemilik sebelumnya. Semakin banyak histori pemakai sebelumnya, akan semakin tinggi harga beli dari sistem. Keuntungan lainnya, setiap Kakak mendapatkan sandal jepit milik pengguna sebelumnya, maka Kakak akan ikut men-copy kemampuan pemilik sandal jepit, yang secara otomatis akan menambah poin basic, power, dan juga aura. Semua tergantung dari siapa pemilik sandalnya.]
"Wah mantap jiwa ini. Lebih praktis gue bisa beli sandal jepit di toko lalu bisa dijual ke lu ya, Silvana?"
[Bisa saja, Kakak. Tapi nilai belinya akan turun karena sandal baru tidak memiliki histori. Kemampuan dan kekuatan Kakak juga tidak akan bertambah.]
"Oh gitu ya. Baiklah, sebelum gue mencoba, tolong jelaskan lebih rinci tentang masing-masing item pada status sistem!"
[Inventory. Adalah sebagai gudang tak kasat mata yang akan menampung semua sandal jepit yang diperoleh, maupun benda-benda lain agar lebih praktis dibawa. Singkatan FF artinya Flip-Flops.]
[Power adalah kekuatan fisik. Kekuatan fisik puncak ada pada angka 100%. Power manusia biasa rata-rata 1 sampai 3%. Para petarung memiliki power lebih besar. Power bisa didapatkan dari berlatih ataupun dari men-copy power melalui sandal jepit]
[Basic adalah kemampuan bertarung. Basic dibagi menjadi 7 Tahap yakni : White Dove, Angsa putih, Lembu hitam, Kingkong perak, Rajawali emas, Panther Biru, Lion Merah. Masing-masing tahap terdiri dari 7 level. Semakin tinggi level dan tahapnya, maka akan semakin tinggi kemampuan bertarungnya. Kemampuan bisa didapatkan dari berlatih atau melalui copy sandal jepit]
[Aura. Bisa disebut juga kemampuan extra dengan daya hancur besar yang dapat diaktifkan dalam kondisi terjepit atau puncak. Aura terdiri dari 7 tahap yaitu Putih, Kuning, Hijau, Biru, Merah, Coklat, Hitam. Aura hanya berlangsung 1 menit setelah diaktifkan, dapat diaktifkan lagi setelah jeda waktu isi ulang 1 jam. Masing-masing tahap terdiri dari 7 level. Aura dapat dilatih atau melalui sistem sandal jepit]
[Item Support, Bonus, dan Senjata akan dijelaskan menyusul]
"Woww, Silvana. Ini namanya emejing. Super sekali pemirsah!" Albert tak mampu lagi menyembunyikan kegembiraannya.
"Oya, Sil. Darimana sistem ini berasal?"
[Maaf, Kakak. Sekarang belum waktunya Kakak mengetahui tentang itu.]
"Baiklah. Apa kata kau lah. Gue ikutin aja,"
"Sekarang gue akan mencoba cari sandal jepit." Albert mengendap keluar dari kamarnya dan mencari sandal jepit penghuni rumah.
"Wah ini kan sandal Belia. Aduh ga muat, wkwkwk. Bodo amat dah. Gue paksa masuk saja!"
TUING!!!
[Selamat, Kakak. 1 poin sandal jepit]
[Status Sistem]
--
FLIP-FLOPS SYSTEM
Ver. 1.00
Inventory 2 FF
Saldo Rp. 170.000
Power : 1% (1/100)
Basic : White Dove 1
Aura : Putih 1
Support : -
Bonus : -
end.
--
"Wow iya. Inventory nambah, Saldo nambah. Tapi power, basic, dan aura kok tidak nambah ya, Silvana?"
[Pemilik sandal jepit hanya memiliki kekuatan dan kemampuan yang minim]
"Tapi kok dihargai mahal sandalnya?. Ini dipasar kan cuma 15 ribu.."
[Itulah kebaikan sistem yang akan mensejahterakan Tuan-nya]
"Oh begitu. Ok ok. Kalau saldo, bisa diuangkan dan dipakai belanja?"
[Kakak tinggal berikan rekening bank dan sampaikan nominal yang ingin dikirim]
"Asyikk. Coba deh kirim 50 ribu buat beliin Tuan Billy martabak,"
[Silahkan, Kakak.]
..._-_-_...
Catatan :
Semua yang dijelaskan dalam novel sistem ini hanyalah karangan Author belaka dan tidak mewakili keadaan maupun keilmuan apapun.
..._-_-_...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!