NovelToon NovelToon

Mutiara Mimpi Gadis Desa

Mentari

Suara ayam jantan mulai bersautan, menandakan Sang Mentari sudah mulai bangun dari tidurnya. Fiya segera bangun dan mengumpulkan kesadarannya. Lamat-lamat Fiya teringat akan mimpi yang baru saja ia alami, ya gadis itu baru saja mengalami mimpi yang tidak biasa. Dia mencoba mengingatnya dengan jelas, namun usahanya Nihil. Tak menghasilkan apapun.

Ia segera merapikan tempat tidurnya dan beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan tentunya melaksanakan kewajibannya di waktu subuh itu. Tak perlu waktu lama ia sudah rapi dan jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, saatnya ia bergegas ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk dia dan ibunya.

Pagi ini ia ingin memasak nasi goreng favoritnya, ia dengan cekatan mengupas bawang merah dan bawang putih, melepaskan cabai dari tangkainya kemudian mencuci semua bahannya di dekat sumur belakang rumahnya. Sepuluh menit kemudian nasi goreng buatan Fiya sudah disajikan di meja makan.

Setelah itu, ia memanggil ibunya yang juga sudah selesai memberi makan hewan ternaknya yang diletakkan disebuah kandang samping rumah sederhana itu.

Ya, Fiya dan ibunya tinggal di sebuah desa di dekat kaki Gunung Arjuna, ia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah yang sederhana namun terlihat rapi dan bersih. Karena mereka berdua selalu bahu membahu untuk merawat rumah tersebut. Fiya dan ibunya selalu membagi pekerjaan rumah sehingga rumah tersebut tidak pernah terlihat berantakan.

Di halaman rumah tersebut juga terdapat banyak jenis tanama hias seperti mawar, Sri rejeki, melati, bunga adenium, dan ada satu bunga yang cukup jarang dijumpai. Bunga itu adalah bunga Wijaya Kusuma. Konon kisahnya bunga itu bukanlah bunga biasa, selain itu bunga ini hanya mekar di malam hari saat bulan bersinar terang, dan di pagi harinya bunga itu sudah nampak layu sebelum sang Mentari kembali menyinari bumi. Selain siklus bunga ini yang unik, ia juga memiliki bau yang sangat harum.

Bunga ini juga dikaitkan dengan kisah-kisah kuno di jaman dulu, dan ada sebuah rumor yang mengatakan jika bunga ini tidak bisa ditanam oleh sembarang orang. Nah, jika kalian merasa penasaran dengan kisah-kisah lain dari bunga ini. Kalian dapat menemukannya dengan mudah di berbagai platform media sosial.

~ *Author punya bonus visual untuk Bunga Wijaya Kusuma nih😘

Kembali lagi ke Laptop*..

Pukul 06.15 Fiya segera berangkat ke sekolahnya dengan mengendarai sepeda berwarna biru laut kesayangannya itu. Dua puluh lima menit kemudian, Fiya sudah sampai di gerbang sekolahnya. Dia bersekolah di SMA Negeri Kedungwaru. Salah satu sekolah terfavorit di Provinsi itu.

Saat masuk ke sekolah sudah menjadi peraturan bagi seluruh penghuninya untuk turun dari kendaraan yang mereka naikin. Saat hampir tiba di tempat parkir, ada tangan yang menepuk bahunya dari belakang.

Hal itu membuat Fiya terkejut dan hampir saja sepedanya terjatuh. kemudian ia segera menoleh ke belakang dan ternyata.

"Kamu lagi!! " Teriak Fiya dengan suara yang cukup kencang.

Dia sangat mengenal sosok yang sudah hampir membuat jantungnya lompat dari dada kiri gadis cantik tersebut.

Dan pelakunya hanya mesam-mesem dengan ekspresi yang mengesalkan di mata Alifiya. Tak lama kemudian dia mengajak Fiya untuk segera masuk ke dalam kelas. "Ay, ayok masuk aku sudah nunggu kamu dari tadi tau. Kamu tau gak hari ini ada ujian Sejarah, dan parahnya lagi nanti tesnya langsung paka lisan dong?! Gak pakai kertas kayak biasanya.. Terus bagaimana nasib Hamba mu ini Ya Rabb? "

Sosok itu berbicara panjang lebar mengungkapkan isi hatinya yang ia pendam sejak tadi malam. Dan Fiya mendengarkannya sambil sesekali tersenyum kecil.

Lalu tiba-tiba ada tadi yang menghampiri mereka bersama dua temannya dengan ekspresi yang tidak menyenangkan.

Kemudian mereka segera menghampiri Fiya dan sosok di sampingnya itu, kemudian tanpa basa-basi ia segera mengambil tas warna navy dengan corak batik fauna berwana pink itu dari lengan pemiliknya.

"Cepat serahin catatan buku sejarah milik kamu!! " teriak Viona pada pemiliknya. Namun tanpa diduga si pemilik menarik balik tasnya dan berkata " Vio, jika kamu ingin belajar pakai buku kamu sendiri! Jangan merampas. milik orang lain dong."

Tarikan tersebut cukup kuat hingga hampir. membuat Vio terjatuh. "Ah Kauu?! Berani sekali...." Ucapnya dengan tangan yang diangkat siap untuk menampar Fiya.

Fiya yang baru saja menarik tasnya tidak bisa mengelak dari tamparan Vio. Ia hanya memejamkan matanya dan bersiap untuk menerima tamparan dari Vio, yang tidak lain adalah 'Mantan Sahabatnya' itu.

Namun tiba-tiba, ada suara dari samping mereka yang terdengar mengerikan. "Siapa yang memberikanmu Hak untuk menampar murid Kesayanganku!! " Suara bariton itu terdengar tegas namun mengerikan di telinga ketiga gadis di hadapan Fiya. Ternyata dia adalah..

...~Bersambung dulu yaa~ ...

☘️ Haii 👋 Selamat datang di karya pertama author ini ya, semoga dapat menghibur kalian dan juga memberi pesan-pesan yang akan author selipkan di kisah ini ya 😉 Terima kasih bagi kalian semua yang sudah mampir dan menyempatkan waktu untuk membaca novel pertama author ini🙏😘

Dia Milikku

Namun tiba-tiba, ada suara dari samping mereka yang terdengar mengerikan. "Siapa yang memberikanmu Hak untuk menampar murid Kesayanganku!! " Suara bariton itu terdengar tegas namun mengerikan di telinga ketiga gadis di hadapan Fiya.

Ternyata dia adalah guru Bahasa Indonesia di sekolah itu, namanya ialah Tuan Ardiansyah. "Beraninya kamu ingin memukul Fiya! Dia adalah calonku, mengerti?!" Tegas Pak Ardiansyah di depan semua orang yang ada di situ, kata-katanya terdengar tegas dan datar tersebut sungguh mengejutkan mereka.

"Apaaa??!". Teriak mereka bersamaan.

Sosok disampingi Fiya pun akhirnya mulai angkat bicara.

"Apa bapak tidak bercanda dengan yang bapak ucapkan?" "Ya, yang kamu dengar memang tidak salah. Dia Milikku!" jawabnya dengan santai sambil merangkul pundak Fiya dari samping.

Sedangkan yang dirangkul mulai angkat bicara. "Maaf pak, saya bukanlah milik anda, saya hanya siswa yang ingin menuntut ilmu disini." Fiya berkata dengan sopan sembari melepas pelukan gurunya itu.

"Hahahaa, bapak memang suka bercanda" Rizki tertawa saat mendengar jawaban sahabatnya yang menurutnya sungguh berani. "Untung saja Fiya menolaknya lagi, itu berarti aku masih punya kesempatan" suara hati Rizki yang berbicara kali ini.

Ya, lelaki yang menjadi sahabat sekaligus teman sebangku Fiya ini memang memiliki rasa suka terhadapnya namun via tidak pernah menyadarinya karena dia hanya menganggap Rizki sebagai sahabat sejak masa kecilnya. Bisa dibilang cinta yang bertepuk sebelah tangan, namun Rizki juga tidak pernah berani untuk menyatakan perasaannya langsung pada Fiya, karena itu Fiya terus menganggap Rizki sebagai sahabat karibnya saja.

Sedangkan Pak Tito berusaha menahan rasa malu yang ia rasakan, karena Fiya baru saja menolaknya mentah-mentah dan itupun dihadapan muridnya sendiri.

Eh, Pak Ardi lupa kalau Fiya juga muridnya 😆

"Sudahlah, aku tadi memang tidak serius, sekarang kalian cepat masuk ke kelas karena ini sudah hampir jam tujuh, dan ingat hari ini ada Apel pagi untuk pembukaan acara Liga Champions antar sekolah yang dilaksanakan pekan ini. Jadi cepat berbaris di lapangan!"

"Siap Pak" jawab kelima siswa itu bersamaan.

"Hari ini kau masih selamat, tapi aku ingin melihat seberapa lama kau bisa tetap berada di sekolah elite ini!" ucap Vio dengan ketus kepada Fiya yang hanya menanggapinya dengan senyuman kecut. Kemudian ketiga gadis tadi segera pergi untuk kembali ke kelas mereka masing-masing.

"Huft,, ku kira aku hari ini nggak akan ketemu mereka, tapi mereka udah stand by aja di parkiran, dah kayak kang parkir aja." Fiya duduk dan menghembuskan nafasnya dengan kasar saat mengingat kejadian di lapangan parkir tadi.

Lima menit kemudian, terdengar bel masuk berbunyi "Ting... tingg.. jam pelajaran segera dimulai, silahkan semua masuk ke kelas dan selamat menikmati hari yang menyenangkan.." suara bel yang terdengar familiar di telinga anak-anak di SMA Negeri 1 Kedungwaru. Tak lama kemudian ada lagi pengumuman dari ruang operator sekolah jika seluruh penghuni kelas harus berbaris di lapangan utama untuk melaksanakan apel pembukaan.

Para murid pun segera berhamburan keluar dari kelas dan berjejer rapi di lapangan, hari ini mereka menggunakan batik khas Smariduta yang berwarna ungu dengan motif batik putih yang dipadankan dengan bawahan hitam, batik tersebut nampak elegan dan juga menunjukkan kesan berwibawa SMA Negeri 1 Kedungwaru yang bahasa gaulnya disebut Smariduta.

"Kok lama banget sih ini.. kapan nih mulainya, kulitku yang putih bersih seperti kristal ini bisa rusak dong.." keluh gadis cantik bernama April yang merupakan teman baik Fiya, namun mereka baru bertemu saat duduk di bangku SMP. "Tuan Putri harap bersabar dong, nanti kalau marah-marah lekas tua lohh" ledek Fiya dengan terkekeh geli. "Oh Tidak!! calm down girl, you can't to be tua secepat inii.." April bicara menggunakan bahasa Inggris nya yang kacau balau dengan nada yang terdengar menggelikan.

"Hahaha sudah-sudah kita ikuti saja apel pagi kali ini dengan tangan, jangan sampai berisik nanti ditegur sama pak guru loh." Fiya mengingatkan teman baiknya itu karena ia tahu jika saat apel begini bapak ibu guru pasti ada yang mengintai di belakang mereka sambil memberikan tatapan elang yang sedang mencari mangsa. "Oh iya yaa, aku lupa."Jawab April yang baru merasakan ada aura supranatural yang berasal dari belakang.

Dan benar saja di belakang mereka sudah ada sepasang mata yang mengawasi dengan tajam, setajam mata rajawali yang siap untuk mematuk anak ayam yang kehilangan induknya.

Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari arah barat, yakni di kelas 21 MIPA 05. Dan ternyata di sana ada murid yang sedang kerasukan. Sontak saja hal tersebut membuat seluruh siswa panik, bahkan ada yang sampai mengompol karena phobia pada hal-hal yang berbau hantu.

Namum tak lama, seseorang yang mengawasi Fiya tadi berjalan menuju ke arah kegaduhan tersebut. Kemudian dengan tegas ia berkata "Hentikan semua ini!!!" Tak lama setelah ia berkata seperti itu.

Relakan

Namun tak lama, seseorang yang mengawasi Fiya tadi berjalan menuju ke arah kegaduhan tersebut. Kemudian dengan tegas ia berkata "Hentikan semua ini!!!" Tak lama setelah ia berkata seperti itu banyak siswa yang segera berbaris seperti keadaan semula.

Dia adalah Mr. Ren salah satu guru killer di sekolahan tersebut. Ia sudah berusia paruh baya dan memiliki tubuh tegap, dengan sedikit rambut yang mulai berwarna putih. Namun diusianya yang hampir berkepala lima itu, ia belum juga membina rumah tangga.

"Kau ingin menghentikan drama ini, atau saya yang akan menghentikan akting mu?!" Tanya Mr. Ren dengan nada yang terdengar mengerikan.

"Aaarrghh.... aku tidak relaaa.." salah satu siswa tersebut mengerang dan menarik rambutnya sendiri. "Kau tidak rela apanya? " Tanya Mr. Ren pada siswa itu.

"Aku tidak rela!!! Dia hidup damai di dunia ini !!"

Siswa tersebut kembali berteriak dengan suaranya yang serak, seperti seseorang yang baru saja meminum coca cola dengan dicampur garam.

Mr. Ren hanya tersenyum tipis, kemudian ia menyentuh kening siswi tersebut, dan tanpa di duga siswi tersebut tiba-tiba mimisan dan pingsan di tengah lapangan. "Apa.. apa yang sudah terjadi? " Tanya seorang siswa yang kebingungan. "Kenapa dia tiba-tiba tak sadarkan diri.." Yang lain pun ikut menimpali "Apa.. mungkin Mr. Ren yang sudah mengusir setan tersebut?" seorang siswi berceletuk saat melihat kejadian itu.

Siswa-siswi di sekitar murid wanita tadi pun nampak terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi. Namun berbeda dengan Fiya, dia tahu benar apa yang sudah terjadi dengan teman wanitanya itu. Tetapi, ia tak pernah mau berurusan dengan hal seperti itu, dikarenakan ia pernah mengalami trauma tiga tahun yang lalu karena berurusan dengan "mereka".

" Eh Fi, murid tersebut kenapa sihh? " tanya April pada Fiya, ia merasa heran karena melihat Fiya seolah tidak takjub dengan kejadian barusan tadi. "Ehmm, entahlah." Jawab Fiya dengan santai sambil menaikkan kedua bahunya. Ia tahu jika temannya yang satu ini sangat penakut, jadi ia hanya berpura-pura tidak tahu supaya temannya ini tidak pingsan di tempat jika mengetahui yang sebenarnya.

"Ahhh kau ini selalu saja begitu..!" April cemberut kesal karena ia tahu jika temannya ini sedang berbohong. "Sudahlah, lebih baik kau tidak usah mengetahuinya." "Ya, terserah saja padamu kalau begitu, tapi ingat. Aku tidak akan menemanimu lagi pergi ke kelas atas. Wlekkk" jawab april sambil menjulurkan lidahnya dan mengangkat dua jari tangannya membentuk huruf V.

"Ck! Iya-iyaa tapi kamu nanti kerjain soal Matematika sendiri yaa, jangan tanya aku lagi," jawab Fiya yang membuat April kebingungan. Fiya tahu jika April ini sangat membenci pelajaran matematika. "Hehe.. aku tau kelemahan muuu" batin Fiya yang mengenal dengan baik watak teman baiknya ini.

"Baik-baik kau menang lagii" Jawab April dengan cemberut kesal karena ia tahu jika sahabatnya ini tak pernah main-main dengan ucapannya. "Good girls! " Jawab Fiya dengan senyuman manis.

Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Tuan, bagaimana dengan gadis berkerudung itu, apakah dia akan menjadi target kita kali ini?" tanya seseorang kepada atasannya ditengah kerumunan tersebut.

"Hhmm, dia cukup menarik" jawab orang misterius itu dengan senyum yang sulit diartikan.

"Jadi, kapan kita akan melaksanakan eksekusinya?" tanyanya lagi pada atasannya dengan nada yang berbisik. "Jangan terburu-buru. Kita akan mengawasinnya beberapa hari lagi. Aku rasa mangsa kita kali ini cukup menarik." Pria itu tersenyum penuh kelicikan dibalik topi hitamnya.

Setelah kejadian aneh tersebut diatasi oleh Mr. Ren, Apel pagi pun dilanjutkan kembali. Apel hari ini sedikit berbeda karena bukan hanya diikuti oleh siswa dari Smariduta, tapi juga oleh beberapa perwakilan siswa dari SMA lain yang akan bertanding di acara yang digelar setiap tahun itu.

"Baiklah. Dengan ini acara Liga Champions ke XI resmi dimulai!!! " Ucap Pak Jatmiko, selalu Kepala sekolah dan kepala penyelenggara acara tahunan di Provinsi tersebut.

Tahun 2022 ini memang menjadi kali pertama SMA Negeri 1 Kedungwaru menjadi tuan rumah dalam acara bergengsi yang diikuti SMA ternama di seluruh Provinsi tersebut.

"Wahhh.. aku tidak sabar ingin melihat perwakilan dari sekolah kita bertandingg !!" Seorang siswi dari kelas MIPA 3 yang nampak sangat antusias menjadi supporter untuk timnya. "Ay, apa kamu rasa tahun ini sekolah kita bisa mendapat juara pertama?" Tanya Rizki pada Fiya yang duduk disebelahnya. "Mungkin saja" Jawab Fiya dengan tersenyum sambil membuka buku yang ia baca di tangannya.

"Apakah aku bisa selalu melihat senyuman ini untuk selamanya Ay ? "

Batin Rizki dengan jantung yang berdetak kencang. "Heii kau ini kenapa?' Tanya Fiya dengan melambaikan tangan kanannya ke depan wajah Rizki karena ia melihat sahabatnya ini melamun."

Seketika Rizki tersadar dengan yang barusan ia pikirkan. "Aaa iya Ayy, aku.. aku lagi mikirin kamu. " Rizki tidak sengaja keceplosan dan..

-bersambung ...

mohon maaf author emang suka jail ya gayss 🤣

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!