NovelToon NovelToon

MY STARLA

01. Pertemuan Pertama

Hari ini ujian tertulis terakhir, Starla dan teman-temannya sedang asik mengerjakannya soal ujian masing masing . Ini semester ke 5 sekolah di Akper kota Meksiko, tahun depan Ia sudah lulus.... oh tak sabar sudah Starla memulai debutnya sebagai seorang perawat.

Tiba-tiba masuklah seorang guru...

" Starla adalah telfon penting untukmu, silahkan kau menerimanya di ruangan Kepala Sekolah " ucap guru tersebut

Starla langsung berdiri sekaligus menyerahkan lembar jawabannya karena sudah selesai. Dengan berlari-lari kecil starla menuju ke ruangan Kepala Sekolah

" Permisi Mr.. .. saya Starla " sapanya pada Kepala Sekolah

" Masuklah Starla, angkatlah telefonnya.. sepertinya dari mamamu " jawab Kepala Sekolah ramah

Starla mengambil telfon dari Kepala sekolah

" Hallo...Starla disini.. " sapanya

"Hallo sayang.. ini mama "

" Apa khabar ma ? mama sehat2 saja kan? "

" Starla sebentar lagi kamu libur kan? "

" Ia masih... 3 hari lagi Starla libur 2 minggu "

" Bisakah selama libur kau kemari mengantikan pekerjaan mama, karena mama sedang tidak enak badan nak " ucap mamanya

" Baiklah mama, kalau perlu besok Starla akan minta izin duluan. Mama tenang saja selama Starla libur mama istirahat ya ma " ucapnya

" Baiklah sayang.. terimakasih, nanti pergilah ke wilayah utara carilah Mansion Senor Montenegro... katakan saja kau anakku pada penjaga pagar " ucap mama

" Baiklah mama, Starla tutup dulu bye bye I love you " ucapnya mengakhiri pembicaraan

Setelah menutup telefonnya Starla kembali menghadap Kepala Sekolah

" Mr. Andre bisakah saya izin lebih dulu libur, karena mama saya sakit " izinnya

" Baiklah Starla... silahkan mulai besok kau sudah boleh libur, jangan lupa jika sudah saatnya kamu harus segera masuk " ucap Kepala Sekolah

" Terimakasih Mr. Andre.. saya kembali ke kelas " pamitnya

Starla kembali ke kelasnya, kelas sudah ribut karena ujian sudah selesai.

" Starla... " panggil Sisi sahabatnya

" Ada apa, siapa yang menelfon? "

" Mama sedang sakit, jadi selama liburan aku akan mengantikan pekerjaan mama di Mansion Montenegro " ucap Starla

" Mansion Montenegro...omg mamamu bekerja disana ? " tanya Sisi

" Ya.. mama bekerja di sana sudah lama, lebih 10 tahun "

" Kudengar Senor Montenegro itu sangat tampan...tapi Ia juga kejam . Siapa tau kau bertemu dengannya, titip salam ya " ucap Sisi

" Siapa juga yang mau bertemu dengannya... aku kan disana mau bekerja " sungut Starla

" Starla... dia duren lho he he "

" So.... kenapa memang kalo dia duren ? "

" Siapa tau cari istri, udah sama kamu aja Starla ha ha " olok Sisi

Starla memutar bola matanya malas

" Sorry... ngak ada dalam kamus hidupku yang namanya pernikahan, aku akan bekerja dan terus bekerja untuk menyenangkan mama " ucapnya bersemangat

" Memangnya dengan bekerja sebagai perawat sudah bisa menyenangkan mamamu? " tanya Sisi lagi

" Setidaknya mamaku tak perlu bekerja lagi, biar aku yang menanggung hidup mama. Kasian seumur hidupnya mama selalu bekerja " ucap Starla sedih

" Terus apa hubungannya hingga kau tak mau menikah? "

" Laki-laki itu hanya suka memanfaatkan wanita saja, habis manis sepah di buang. Lihatlah mamaku Sisi, setelah hamil... papa meninggalkannya begitu saja dan menikah lagi dengan wanita lain. Laki-laki memang bajingan " ucapnya berapi-api

" Starla tidak semua laki-laki seperti itu, contohnya papaku.. ia setia sampai sekarang dengan mamaku " bantah Sisi

" Ya Si...tapi hanya 1 diantara sekian laki-laki yang seperti papamu, ibumu termasuk wanita yang beruntung " jawabnya lagi

Sisi hanya bisa menghela nafas panjang, tak pernah Ia bisa menang melawan Starla...

" kau memang keras kepala Starla " ucapnya menyerah

Merekapun kembali ke kamarnya di asrama, Sisi membantu Starla menyiapkan beberapa baju yang akan dibawanya ke tempat mamanya bekerja.

Keesokan harinya dengan menaiki bus, Starla menuju ke Mansion Montenegro. Matanya tak berhenti menatap pemandangan sepanjang perjalanan, ia sangat menyukai jalan-jalan... tapi karena keuangan yang terbatas jarang sekali starla bisa melakukan perjalanan yang jauh.

Tak terasa 3 jam telah berlalu, Starla sudah sampai di tujuan. Di ketuknya pintu besar di depannya namun tak ada yang membukakan pintu tersebut

Tin... tin..

Suara klakson mobil mengagetkan Starla, ia pun menoleh ke belakang, nampak sebuah mobil mewah berwarna hitam metalik mendekatinya

Sang sopirpun membuka kaca mobilnya..nampak seorang pria kulit hitam berusia sekitar 40 tahun

" Apa yang kau lakukan disini Nona? " tanyanya

" Apa betul ini Mansion Montenegro Tuan? " tanyanya balik

" Ya betul... apakah kau mencari pekerjaan? "

" Tidak Tuan... aku mencari mamaku, namanya Miranda " jawabnya

" Oh jadi kau anaknya Miranda? "

" Ya tuan " jawabnya singkat

Tak lama pintu gerbang terbuka, Starla pun mundur agar mobil tersebut bisa lewat. Tak berapa lama mobil tersebut mundur lagi...

" Masuklah Nona, aku akan mengantarmu " ucap supir tersebut

" Apakah tidak merepotkan anda Tuan, sebaiknya saya jalan kaki saja " tolaknya halus

" Tidak apa-apa.. masuklah " jawabnya sopan

Akhirnya Starla menyerah, ia duduk di sebelah supir sambil memangku ranselnya.

Supir itu pun langsung menjalankan mobilnya kembali

" Siapa namamu Nona? " tanyannya

" Starla Tuan, nama anda siapa? " tanyanya balik

" Aku Dembe... senang berkenalan denganmu" jawabnya sambil memperlihatkan jejeran giginya yang putih

Starla takjub melihat permandangan sepanjang jalan, di kiri kanan jalan banyak pohon-pohon hias dan bermacam bunga tersusun rapi membentuk taman yang indah

" Indahnya sekali " gumamnya pelan

Mulut Starla ternganga begitu melihat bangunan utama Mansion yang begitu megah dan indah, begitu tersadar Starla menutup mulutnya dengan kedua tangannya... matanya melirik ke arah Denbe

" Maaf " ucapnya dengan pipi yang memerah karena malu

Dembe hanya tertawa kecil, karena Ia pun dulu pertama kali melihat bangunan tersebut sangat takjub sampai tak bisa berkata-kata.

" Baiklah nona Starla kita sudah sampai, nanti bertanyalah pada maid di dalam dimana kamar mamamu " ucap Denbe

" Starla saja Tuan tidak usah pakai Nona... terimakasih atas bantuannya " ucapnya sopan sambil menutup pintu mobil

Starla berjalan pelan menuju pintu Mansion, matanya tak berhenti menatap keindahan bangunan didepannya. Belum sempat Ia mengetuk pintu, pintu tersebut sudah terbuka dengan sendirinya . Keluarlah seorang pria dewasa yang sangat tampan , ia nampak terburu-buru.

Hampir saja mereka bertabrakan jika Starla tidak menghindar, Starla hanya menunduk selama pria tersebut lewat.. ia tak berani mengangkat kepalanya... karena Ia tau aturan di Mansion tempat mamanya bekerja.

Anthony bergegas menuju mobil yang menunggunya, Denbe dengan cekatan membukakan pintu mobil untuk Tuannya

" Siapa gadis itu Denbe? " tanyanya

" Dia putri Miranda... senor " jawabnya

" Miranda...? Ia tak pernah bercerita punya seorang Putri " ucapnya lagi

" Ya saya juga baru tau Senor... dan putrinya sangat cantik ha ha ha" ucap Denbe mengoda Anthony

Anthony tak berkomentar, benarkah Ia cantik? aku tak sempat melihat wajahnya, aku hanya sempat melihat kulitnya sangat putih dan bersih ucapnya dalam hati

" Ada keperluan apa, gadis itu kemari? " tanyanya lagi

" Gadis itu bernama Starla senor... ya tentu ingin bertemu mamanya, tak mungkin kalau ingin bertemu dengan mu ha ha ha " kembali Denbe mengodanya

" Tutup mulutmu itu Denbe " bentaknya

Denbe pun terdiam.... namun otaknya berjalan kesana kemari, ia memikirkan akan bagus sekali jika Starla bisa mencairkan hati gunung es di belakangnya itu

Sedikit info ya sista... ceritanya latar kisah ini di negara Meksiko, ngak tau juga Thor kok suka ya menjadikan negara ini sebagai background kisah kali ini... padahal ngak pernah kesana he he... selamat menikmati novel ini

Jangan lupa selalu ngelike, komen dan votee

02. Untukmu Starla

Denbe menyetir sambil senyum-senyum sendiri, Anthony yang melihatnya pun menjadi heran

" Mengapa kau senyum-senyum sendiri Denbe? "

" Tidak Senor... aku hanya teringat akan gadis tadi... Starla " jawabnya

" Memangnya ada apa dengannya? "

" Tidakkah Senor melihat wajahnya sangat cantik dan bodynya.... seperti gitar Spanyol belum lagi kulitnya seputih susu, apa benar Ia anaknya Miranda... tidak mirip

sama sekali " ucapnya panjang lebar

Anthony hanya menarik nafas

" Entahlah Denbe aku tak memperhatikan wajahnya tadi, nanti kau urus saja jangan sampai ada penyusup di Mansion ku " ucapnya dingin.

Ya Anthony sangat hati-hati dengan penyusup, jika ada penyusup tertangkap di Mansionnya jangan harap akan keluar hidup-hidup dari situ. Hal itu dikarenakan istrinya dulu meninggal di racun oleh penyusup yang menyamar menjadi maid, padahal istrinya sedang mengandung.

Ia sangat patah hati kehilangan istri dan calon anaknya hingga saat ini sudah 3 tahun berlalu tak ada satu wanitapun yang bisa mendekatinya.

Padahal begitu banyak wanita yang menginginkannya walaupun hanya sekedar sebagai penghangat ranjang sang Senor, namun ia tak tertarik

Denbe sendiri yang sudah mengabdi semenjak Anthony masih remaja hingga saat ini sudah angkat tangan, sudah seringkali Ia mengenalkan wanita-wanita cantik tapi tak ada yang mengena di hati Anthony .

Sebenarnya Denbe bukan lah supir Anthony, Ia adalah tangan kanannya namun baik Anthony maupun Denbe sama-sama tak menyukai memakai supir, alhasil kemana-mana Denbe lah yang membawa mobil.

Sementara itu di Mansion

Setelah kepergian Anthony, Starla bertemu dengan seorang wanita gemuk berusia 50 an. " Permisi nyonya " sapanya

" Siapa kamu nak, ada perlu apa? "

" Saya Starla, saya mencari mama saya namanya Miranda " jawabnya

Wanita itu nampak terkejut, alisnya sampai mengkerut sambil melihat ke arah Starla

" Kau anaknya Miranda? anak kandung atau anak angkat? " tanyanya kemudian

" Tentu saja anak kandung Nyonya ha... ha " jawab Starla geli

" Siapa yang menyuruhmu tertawa hah! " bentaknya

" Maaf... " cicit Starla

" Ada keperluan apa kau mencari Miranda? "

" Saya akan mengantikan pekerjaan mama selama saya libur Nyonya, karena mama kurang enak badan " jelas Starla

" Oh begitu... baiklah, Annaaaa? " teriaknya

datanglah seorang maid yang bernama Anna

" Ada apa Nana? " tanyannya

" Bawa gadis ini menemui Miranda!! " perintahnya

" Baik Nana... mari nona " ajaknya ramah

" Kenalkan namaku Anna, umurku 30 tahun" sapanya

" Starla.... 20 tahun " jawabnya ramah

Starla mengikuti Anna memasuki Mansion, belok ke kanan ke kiri sampai akhirnya tiba di sebuah ruangan dengan kamar yang berjejer rapi

" Itu kamar Miranda no 2 dari ujung, silahkan " ucapnya sambil meninggalkan Starla karena harus kembali bekerja

" Terimakasih kak! " teriak Starla

Starla menuju kamar yang dituju, dibukanya kamar tersebut dilihatnya mamanya sedang terbaring di ranjangnya...Starla berlari sambil melemparkan tas nya ke sembarang arah

" Mama... mama Starla datang " ucapnya pelan, dipeluknya mamanya dengan erat. Miranda bangun mendengar suara anak sematawayangnya

" Starla kaukah itu? akhirnya kau datang.. mama rindu sekali padamu " ucap Miranda. Dipeluknya erat Starla... keduanya menangis melepaskan rindu masing-masing sudah setahun lebih mereka tak bertemu.

" Mama sakit apa ma ?" tanya Starla

" Mama hanya sakit batuk, namanya juga sudah tua.. ha ha " jawabnya santai

" Kalau hanya batuk mengapa mama sampai berbaring begini, mama pasti bohongkan " cecar Starla

" Sungguh nak, mama tidak apa-apa mama tidur karena hari ini memang hari libur mama, jadi mama tidak bekerja sayang " ucapnya sambil mengelus rambut gelombang Starla

" Sebenarnya mama sangat rindu padamu nak, itulah mengapa mama ingin kau menghabiskan waktu liburmu bersama mama disini, kau tidak marah kan sayang " ucap Miranda

Starla mengelengkan kepalanya

" Tentu tidak ma, aku senang menghabiskan liburan ini dengan mama " ucapnya bahagia

" Ma... 6 bulan lagi Starla akan lulus, Starla akan mulai bekerja di Rumah Sakit. Jika Starla sudah bekerja... mama tidak usah lagi bekerja disini " ucapnya sambil menciumi kepala Miranda

" Mama suka bekerja disini sayang.." jawabnya

" Pokoknya kalau Starla sudah bekerja, mama harus istirahat titik... " ucapnya marah

" Baiklah sayang... ha ha ha... anak mama sudah besar rupanya " ucap Miranda bangga.

Hilang rasanya lelah bekerja puluhan tahun melihat anak gadisnya telah tumbuh dewasa dan menjadi anak yang baik dan berbakti.

" Ma maafkan Starla selama ini selalu menyusahkanmu mama..." ucapnya sambil merebahkan kepalanya di pangkuan mamanya

" Sayang... mama melakukan ini semua dengan iklas, tak tebersit sama sekali kalau kau menyusahkan mama.... mama melakukan semua hanya untukmu. Kau harus punya pendidikan lebih baik dari mama, agar hidupmu juga lebih baik... tidak menjadi maid seperti mama seumur hidup " ucap Miranda panjang lebaran, dibelainya rambut gelombang Anaknya yang begitu indah

Tok... tok... tok...

" Miranda... kau dan Starla di panggil Nana ke dapur, kita makan siang bersama " panggil Anna

" Baik Anna.. kami akan datang " Sahut Miranda

Miranda menganti pakaiannya lalu mengajak Starla kembali ruang makan belakang.

" Ruang makan dirumah ini ada 4 sayang, 2 di belakang khusus untuk maid wanita dan maid pria.. kita tak boleh makan bersama dengan para pria. lalu ada ruang makan khusus hanya 6 bangku, biasanya Senor lebih suka makan di ruang ini. Sedangkan ruang makan utama hanya dipakai jika menjamu tamu saja karena bangkunya sangat banyak 20 buah " ucap Miranda panjang lebaran sambil berjalan menuju ruangan makan

Starla hanya mangut-mangut sepanjang perjalanan. Tak lama sampailah mereka di ruang makan, sudah tampak 7 orang maid duduk sambil bercanda ria

" Siang semua " sapa Miranda

" Siang Miranda... apakah gadis ini anak yang kau ceritakan? " tanya temannya

" Ya, perkenalkan ini Starla anakku satu-satunya, dia sekarang sekolah di Akper...6 bulan lagi lulus " ucap Miranda dengan bangga

" Hai Starla... " ucap para maid ramah

" Kemari Starla duduklah di sebelahku" panggil Nana

" Kenalkan aku adalah kepala pelayan dirumah ini, nama asliku adalah Margareta tapi karena aku yang paling tua disini semua harus memanggilku Nana " ucap Nana sambil mengelus rambut Starla

" Hai Nana... " ucap Starla sambil tersenyum manis

" Miranda apakah Starla ini benar-benar anakmu? mengapa kalian tak ada mirip-miripnya? " akhirnya terlontar pertanyaan yg sejak tadi ingin ditanyakannya

Miranda menarik nafas panjang

" Kau mungkin orang yang ke 1000 yang bertanya seperti itu Nana, Starla memang 90 % mirip ayahnya padahal aku yang mengandung dan melahirkannya " jawab Miranda

" Tidak ma aku tak mirip siapapun.. aku hanya mirip mama " jawab Starla marah

" Tapi memang kau dan mamamu ini bagaikan langit dan bumi sayang, itulah mengapa kukirakan kau itu anak angkat " ucap Nana ngotot

" Iya Starla lihatlah kulit kalian saja berbeda warna, rambut bahkan mata kalian berbeda warna..hanya bibir kalian saja yang mirip " tambah Anna

Starla semakin kesal mendengarnya, ia memang paling tidak suka jika orang sudah mengatakan Ia mirip papanya.. Karena Ia sangat membenci papanya, bahkan tak pernah bertemu papanya tersebut

" Sudah... sudah ayo kita makan saja, tidak usah dibahas " ucap Miranda sambil memainkan matanya ke arah Nana dan Anna

Jangan lupa like komen dan voteeee yang banyak ya guys

Beautiful Starla

03. Pertemuan ke dua

Selesai makan Nana menyuruh Anna mengantarkan Starla berkeliling Mansion.

Sedangkan Nana berbincang dengan Miranda

" Miranda nanti pasti Denbe atau Senor akan mengajukan pertanyaan seputar Starla, persiapkan jawabannya jangan sampai mereka mengira Starla adalah penyusup, kau tau Senor sangat hati-hati dengan pendatang baru di Mansion ini " ucap Nana

" Ya Nana aku tau, aku sudah mempersiapkan Sertifikat Kelahiran Starla agar Senor percaya bahwa Starla adalah anakku " jawabnya

" Apakah Starla tetap mengerjakan tugasku Nana?, apa tidak sebaiknya ditukar saja dengan bagian dapur... biar Starla di dapur saja " pinta Miranda

" Ya sementara biar aku yang yang mengantikan tugasmu, nanti aku akan bertanya pada Senor apakah Ia tak keberatan jika Starla mengantikan tugasmu " jawab Nana

Sementara itu Anna mengajak Starla berkeliling mansion yang terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama terdiri dari 2 ruang tamu, 4 ruang makan, 2 dapur , kamar2 maid dan kolam renang disisi kanan bangunan

Lantai 2 terdiri dari perpustakaan , ruang tamu, ruang keluarga , ruang kerja Senor dan 3 Kamar tamu. Sedangkan lantai 3 lebih pribadi yaitu Kamar utama Senor, disebelahnya adalah Kamar Istri senor yang mempunyai pintu penghubung dalam.. ruang bersantai... taman... dan 2 Kamar pelayan pribadi.

Jelas Anna panjang lebar

" Biasanya kamar pelayan di lantai 3 ini diisi oleh mamamu dan Nana " ucap Anna

" Jadi mamaku tugasnya sebagai pelayan pribadi Senor? " tanya Starla

" Ya begitulah.... maka jika kau mengantikan tugasmu mamamu... bersiap2 lah akan bertemu senor setiap hari , oh beruntungnya dirimu Starla " ujar Anna

" Ah tidak Anna, aku tak tertarik menjadi pelayan pribadi Senor... aku akan bertukar tempat saja dengan yang lain " ucap Starla

" Ya sudah nanti bilang saja dengan Nana, ayo kita kembali ke bawah " ajak Anna

Mereka pun kembali ke bawah untuk menemui Nana.

Starla dan Anna kembali ke dapur, disana Miranda masih berbincang-bincang dengan Nana.

" Bagaimana Starla kau sudah berkeliling ? " tanya Nana

" Sudah Nana sampai ke lantai 3...luas sekali Mansion ini " jawabnya kagum

" Apakah kau sudah tau tugas mamamu disini? "

" Sudah Nana, tapi bisakah aku mengerjakan tugas yang lain saja ?" tanya starla

" Ya.. mamamu juga inginnya seperti itu. Baiklah kalau begitu kau mengantikan tugas Maria, biar Maria yang mengantikan tugas mamamu " jelas Nana

" Mengapa tidak aku saja yang mengantikan tugas Miranda ? " usul Anna

" Kau kan tau Anna... Senor tidak suka pelayan pribadinya itu berumur lebih muda darinya " jawab Nana

" Mengapa? " bersamaan Starla dan Anna bertanya

Nana hanya mengangkat bahunya...

" Hanya Senor dan Tuhan yang tau " jawabnya santai

" Maria... Maria.. " teriak Nana

seorang maid berusia 40 tahunan datang sambil berlari2 kecil

" Ya Nana, ada apa? " tanyanya

" Maria selama Starla di sini, ia akan mengantikan tugasmu dan kau mengantikan tugas Miranda. Jadi sekarang kau ajarkan semua tugasmu pada Starla ..mengerti!! " perintah Nana

" Apa.... tidak Nana aku tak berani menjadi pelayan pribadi Senor " jawabnya gugup

" Tidak ada bantahan Maria, cepat atau lambat kau pasti akan menempati posisi itu" tolak nana

Maria hanya tertunduk lesu...

" Ayo Starla... aku beritahukan tugas-tugas mu " ucapnya sambil menarik tangan Starla

Maria mengajak Starla kembali ruang makan pribadi Senior

" Tugasmu biasanya kalau pagi adalah membersihkan semua ruang makan kecuali ruang makan para pria, pertama menyapu lantai lalu mengepelnya kemudian menyiapkan untuk Senor sarapan, kau tinggal membawanya dari dapur ke sini karena sudah ada yang bertugas memasak " ucap Maria

" Ok.. aku paham " sahut Starla

" Ingat selalu... jangan sampai badanmu bau, karena Senor akan marah. Ia paling tak suka jika ada maid yang bau badannya " lanjutnya lagi

" Jika senor sudah selesai makan, maka tugasmu selanjutnya adalah ke bagian laundry dan membantu maid disana..itu saja " ujar Maria

" Ok... pekerjaan yang mudah " ucap Starla senang

🌷🌷 Keesokan harinya 🌷🌷

Bunyi alarm membuat Starla terbangun, jam menunjukkan pukul 05.00 dimatikannya alarmnya... berlahan Ia bangun dan keluar dari kamar tempat ia dan mamanya tidur.

Sambil mengikat rambutnya Starla menuju ke ruang makan, selama 1 jam Ia bergelut di 3 ruang makan tersebut.

" Ah akhirnya selesai... sekarang aku mau olahraga raga dulu " ucapnya sambil menganti sendal jepitnya dengan sepatu.

Starla mulai berlari-lari kecil sambil mengelilingi Mansion, sesekali ia bertemu dengan maid yang sedang membersihkan halaman samping taman-taman di Mansion. Setelah setengah jam Starla pun berhenti dan mandi karena jam 7.30 Senor akan sarapan.

Miranda membantu Starla memakai seragam maid nya, karena tubuhnya yang lumayan tinggi dan padat berisi, seragam yang dikenakannya malah terkesan sexy.

Berkali-kali Starla menurunkan rok nya tetap saja pahanya yang putih mulus terekpos

" Mengapa rok maid ini pendek sekali ma? aku malu.. " ucap Starla

" Bukan rok nya yang pendek kau saja yang terlalu tinggi sayang, sudah duduk sini mama akan menggelung rambutmu... perhatikan baik2 caranya jadi besok kau bisa menggelungnya sendiri " ucap Miranda sambil menyisir rambut Starla

Starla sudah selesai dengan seragamnya lalu berjalan menuju dapur, dilihatnya ada 2 sarapan yang tersedia

" Mia mengapa ada 2 sarapan? untuk siapa satunya? " tanyanya

" Oh itu.. Tuan Denbe akan sarapan disini, kau akan bertemu 2 pria tampan pagi ini Starla " jawab Mia sambil mengedipkan matanya

Starla tertawa kecil melihat tingkah Mia. Dibawanya kedua makanan itu menuju ruang makan pribadi, tanpa beban Starla bernyanyi-nyanyi kecil sepanjang perjalanannya. Di letakkannya sarapan tersebut di meja.. lalu Ia kembali lagi ke dapur untuk mengambil minum

Sekembalinya dari dapur Starla terkejut karena Senor dan Denbe sudah duduk di ruang makan sambil bercakap-cakap

" Permisi... " ucap Starla sambil meletakkan kopi untuk Senor dan teh untuk Denbe.

Denbe dan Senior memperhatikan dengan seksama Starla, Starla yang tidak tau cuek saja sambil mengambil topless gula .

Hemm memang cantik seperti yang dikatakan Denbe, tubuhnya sangat proporsional kulitnya putih dan bersih sekali komentar Anthony dalam hati tentunya

Starla mengambil 2 gula batu dari topless lalu di masukkannya ke gelas Senor Ia sudah tau kebiasaan Senor karena sudah diberitahu Maria

" Tuan Denbe anda memakai gulanya berapa? " tanyanya sopan pada Denbe

" Terserahmu saja cantik " jawabnya

Starla memasukkan 1 butir gulanya di teh Denbe lalu mengaduknya

" Mengapa kau masukkannya 1 butir saja? " tanya Denbe

" Roti bakar anda sudah manis Tuan, tidak baik jika tehnya juga manis " jawabnya santai

Denbe meminum tehnya

" Mengapa tehnya terasa manis sekali Starla" tanyanya lagi

" Benarkah? padahal hanya 1 gulanya " jawab Starla bingung

" Itu karena aku meminumnya sambil memandangmu ha ha ha " candanya Denbe yang membuat pipi Starla langsung memerah

Uhuk-uhuk ...Anthony yang sedang mengunyah rotinya pun terbatuk mendengarnya

" Dasar kau buaya tua... " ucapnya marah

Starla mengambilkan tissu untuk Senior karena bajunya agak sedikit kotor

" Ini Senior " ucapnya menyerahkan tissu sambil menunduk

" Untuk apa tissu itu? " bentaknya

" Maaf Senior... baju anda kotor " jawabnya masih menunduk

" Bersihkan " perintahnya

Starla terdiam... ia tak berani bergerak, di ingatnya Anna mengatakan Senor tak suka di sentuh wanita

" Mengapa kau diam saja Starla? turuti perintah Senor " suara Denbe mengagetkannya

Wah gimana ya... apakah ada bibit-bibit cinta setelah ini..... tunggu up berikutnya

Jangan lupa selalu ngelike komen dan votee bila kau suka

Visual Senor Anthony Montenegro

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!