NovelToon NovelToon

My Naughty Boss

MNB BAB 1 - Bank Aib

Warning!!!

Jangan terpaku dengan umur ML di awal cerita karena sesuai judulnya ML digambarkan sosok yang nyebelin.

Ikuti terus perkembangan karakter ML menuju dewasa yang penuh lika liku sampai menemukan cinta sejatinya.

Cerita ini dibalut dengan komedi garing jadi jangan dibawa serius, kiss muach😘

Happy Reading

_

Suara erangan saling bersahutan di dalam kamar pribadi bosnya, terdengar di telinga Tessa sekarang.

Hal itu sudah biasa dia dengar jika sudah begitu, Tessa segera mengambil headset dan memasangnya di kedua lubang telinganya. Dia menyalakan musik cukup keras supaya suara-suara laknat yang kerap kali dia dengar itu bisa terganti dengan alunan musik favoritnya.

Tessa memejamkan matanya dan mencoba mengusir hal kotor yang ada di kepalanya. Tapi semakin dia mencoba mengusirnya justru dia membayangkan Keenan -- sang bos bercumbu dengan teman kencannya.

"Ck, kapan dia akan berhenti melakukannya," decak Tessa sebal. "Bahkan minggu ini, dia sudah berganti pasangan dua kali!"

"Apa dia tidak takut terkena penyakit kelamin!"

Tessa menggerutu apalagi jika mengingat bahwa dialah yang membeli pengaman-pengaman yang dipakai Keenan.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Keenan keluar dari kamar pribadinya. Lelaki berusia 23 tahun itu sudah tampak rapi dengan setelan jas yang dia kenakan tadi pagi.

"Jadi berapa lama lagi?" tanyanya. Dia memang acap kali gugup jika ada rapat penting karena kredibilitasnya sebagai penerus perusahaan keluarga selalu dipertanyakan. Jabatannya yang seorang wakil CEO membuatnya harus membuktikan jika dia layak menjadi direktur utama selanjutnya.

"Sepuluh menit lagi, Bos," jawab Tessa sambil melihat jam dipergelangan tangannya.

"Syukurlah, aku tidak terlambat. Aku bermain cepat hari ini," ucap Keenan bangga.

Tessa memutar bola matanya malas. "Hanya kau yang mengurangi rasa gugup dengan bercinta, Bos!"

Hubungan Keenan dan Tessa memang sedekat itu jadi Tessa tidak segan mengungkapkan apa yang ada di kepalanya begitu juga dengan Keenan. Bagi Keenan, Tessa adalah bank aibnya. Karena Tessa tahu hal apa saja yang telah dia lakukan selama 3 tahun ini.

"Aku tidak mau dengan dia lagi, kau harus memastikan jika dia tidak menggangguku kedepannya!" perintah Keenan kemudian.

Yang dimaksud dia oleh Keenan tentu saja wanita yang baru saja tidur dengannya. Pasti Keenan sudah bosan.

"Aku akan membereskannya," jawab Tessa yang selalu menuruti permintaan Keenan.

"Kalau begitu, aku ke ruang rapat duluan!" Keenan berlalu keluar dari ruangannya.

Sementara Tessa harus membereskan sampah terlebih dahulu.

Tessa masuk ke dalam kamar pribadi Keenan dan melihat wanita kencan bosnya yang masih dalam keadaan bertelanjang.

"Silahkan pakai baju dan keluar, Nona," ucap Tessa berusaha bersikap lembut.

Wanita itu melirik Tessa, gadis berambut pirang yang cantik.

"Kau sekretaris yang sering ada di majalah bisnis itu, ya? Lebih baik kau segera mengundurkan diri, saat aku menjadi istri Keenan nanti, aku tidak akan membiarkan satu wanita pun dekat dengan suamiku termasuk sekretarisnya sendiri,"

"Jadi, dari pada kau dipecat secara tidak hormat lebih baik, kau mengundurkan diri dari sekarang!"

Wanita itu percaya diri sekali yang mana membuat Tessa terkekeh.

Tessa kemudian mengambil sebuah tissue di meja, dia berjalan menuju tempat sampah dan membuang tisue itu begitu saja.

"Bagi bos Keenan, kau hanyalah seperti tisue itu jadi jangan berkhayal tinggi, Nona," ucap Tessa begitu menohok.

"Aku memberimu waktu lima menit untuk pergi dari sekarang! Lewat satu detik saja dari waktu yang sudah aku berikan, bodyguard yang akan turun tangan!" tambahnya.

Wanita itu tidak punya pilihan selain menuruti Tessa, dia sudah tahu reputasi sekretaris itu bagaimana. Bahkan ada media yang menuliskan bahwa Keenan tanpa Tessa tidak ada artinya.

"Aku pasti akan kembali berkencan dengan Keenan. Dan aku pasti akan memintanya untuk memecatmu!" ancamnya.

Tessa tergelak mendengar ancaman konyol seperti itu. "Sepertinya bos Keenan akan berpikir seribu kali lipat untuk memecatku karena semua aibnya ada di tanganku!"

MNB BAB 2 - Bagaimana Rasanya?

Setelah menyelesaikan urusan wanita kencan bosnya, Tessa menyusul Keenan ke ruangan rapat.

Tapi saat dia sampai justru Tessa mendapati Keenan yang berdiri di depan pintu.

"Apa kau dari tadi hanya berdiri di sini, Bos?" tegur Tessa.

Keenan menatap ke arah Tessa kemudian menjatuhkan wajahnya di bahu sekretarisnya itu. "Jika kali ini gagal lagi, aku pasti tidak punya wajah lagi di perusahaan ini!"

"Jangan jadikan waktu lemburku sia-sia, Bos. Kita sudah berlatih keras untuk rapat ini. Ide yang kita susun untuk proyek baru juga tersusun detail dan rapi jadi tidak ada alasan untuk mundur!" Tessa mencoba menegakkan kepala Keenan.

Kemudian Tessa memperbaiki rambut bosnya, dia juga mengambil parfum dari kantong blazer yang dia pakai. Tessa menyemprotkan parfum itu ke jas Keenan.

"Buktikan kemampuanmu, Bos!" Tessa memberi semangat.

Keenan tersenyum melihat Tessa yang selalu percaya akan kemampuannya.

Akhirnya Keenan masuk ke ruangan rapat di mana semua jajaran direksi sudah menunggunya. Kali ini Grey -- sang daddy memberi kesempatan Keenan untuk memimpin rapat.

Walaupun Keenan sudah gagal dalam proyek beberapa kali, Grey selalu memberi kesempatan pada putranya itu.

"Baiklah, kita mulai rapat karena pemimpin rapat hari ini sudah datang!" ucap Grey mempersilahkan Keenan memulai presentasinya.

Keenan mengatur nafasnya kemudian berdiri dan mulai mempresentasikan proyek yang sudah dia susun bersama Tessa beberapa hari ini sampai mereka harus lembur setiap hari.

Semua peserta rapat menyimak presentasi Keenan, beberapa kali pemuda itu mengelap peluhnya. Di usianya yang masih terbilang muda, dia sudah mempunyai tanggung jawab besar. Grey memang langsung menarik Keenan ke perusahaan.

Saat masih bangku kuliah, Keenan juga sudah bekerja di perusahaan dengan jabatan rendah hingga bisa sampai di titik ini.

Itu semua Grey lakukan supaya putranya tidak bermain-main dan membuang waktu karena dia tahu betapa playboy-nya Keenan saat masa sekolah.

Walau sampai sekarang dia belum bisa mengontrol Keenan yang sering berganti pasangan kencan. Grey berharap Keenan cepat sadar dan memikirkan masa depannya.

"Cukup menarik. Bagaimana dengan yang lain?" komentar Grey dan menanyakan hasil presentasi Keenan pada peserta rapat lain.

Semua mengangguk setuju karena ide pemasaran Keenan kali ini terbilang brilliant.

"Terima kasih, saya akan mempersiapkan proyek kali ini dengan sebaik mungkin. Tidak ada kegagalan lagi dan kita semua akan untung besar!" ucap Keenan percaya diri sekali.

Tessa yang duduk di pojokan memberi acungan jempol pada bosnya. Akhirnya Keenan kembali percaya diri seperti biasanya.

"Aku tahu, kau pasti bisa, Bos," ucap Tessa saat rapat selesai.

"Ini semua berkat kau juga, kau selalu membantuku selama 3 tahun ini," sahut Keenan yang merasa jika Tessa ikut andil dalam semua hal pada dirinya setelah memasuki dunia kerja.

"Bukankah itu sudah tugasku? Sebagai imbalan, kau harus mentraktirku minum!"

"Mari kita bersenang-senang malam ini!"

Keenan mengajak Tessa ke bar langganannya dan memesan minum untuk merayakan kerja keras mereka.

"Bersulang untuk proyek baru kita!" ucap Keenan.

Tessa bersulang dan segera menegak minumannya.

"Tolong untuk malam ini kurangi mata keranjangmu itu, Bos. Aku lelah karena lembur beberapa hari ini dan aku tidak mau direpotkan oleh urusan pribadimu!" ketus Tessa saat melihat Keenan yang mengincar mangsa baru.

"Lagi pula, apa kau tidak lelah? Kau selalu tidur dengan wanita yang berbeda, bagaimana kau bisa melakukannya tanpa cinta? Apa senikmat itu?" cecar Tessa.

Keenan langsung mengerutkan dahinya. "Iya juga ya, aku belum pernah melakukannya dengan orang yang aku cintai. Bagaimana rasanya, ya?"

"Bukan itu poinnya, Bos!"

MNB BAB 3 - Katak Bertelur

Keenan mengingat-ngingat siapa cinta pertamanya dulu. Dia teringat akan masa-masa sekolahnya, ada gadis yang sangat dia sukai tapi gadis itu justru menyukai sahabatnya.

Akhirnya Keenan berselisih dengan sahabatnya itu, merasa tidak terima mulai dari situ Keenan mendekati gadis mana saja yang menurutnya cantik.

Keenan mengeluarkan jurus-jurus mautnya bahkan Keenan sering membohongi mereka supaya mereka mau berkencan dengannya.

Tapi dari semua gadis itu sampai sekarang tidak ada yang benar-benar dia sukai. Saat Keenan lepas perjaka pun justru bersama wanita bayaran yang dia sewa.

"Haist, kau membuat moodku memburuk!" ucap Keenan yang merasa terganggu dengan pertanyaan Tessa.

"Lebih baik kita habiskan malam ini berdua tanpa memikirkan apapun!" usul Tessa yang terus meneguk minumannya.

Keenan merebut gelas dari tangan Tessa karena dia tidak mau gadis itu mabuk. "Sudah cukup! Sepertinya hari ini kau cukup emosional!"

"Aku tidak mau memikirkan apapun hari ini," balas Tessa mengulang perkataan yang sama.

Karena merasa suasana hati Tessa buruk, Keenan mengajak Tessa untuk pergi dari bar. Dia mengantar Tessa pulang ke apartemen yang selama ini gadis itu tinggali.

"Tessa..." panggil Keenan saat sampai di parkiran apartemen. Pada saat itu Tessa tertidur di mobilnya. "Bangunlah! Kita sudah sampai!"

Tapi Tessa tidak juga bangun yang mana membuat Keenan mencari kunci apartemen dari tas Tessa.

Setelah mendapatkan pass card apartemen Tessa dengan terpaksa Keenan menggendong gadis itu untuk memasuki unit apartemen.

"Kau harus mengurangi berat badanmu!" keluh Keenan sambil memijit bahunya karena dia tadi menggendong Tessa seperti karung beras.

Sekarang gadis itu sudah terbaring di sofa, mungkin karena pengaruh alkohol, Tessa benar-benar seperti orang pingsan.

Keenan ingin pergi tapi atensinya teralihkan dengan kertas yang dicoret-coret oleh Tessa di atas meja.

Ternyata kertas itu adalah sebuah undangan pesta pernikahan.

"Pantas saja suasana hatinya buruk!" komentar Keenan saat tahu siapa yang mengundang Tessa.

Albert, mantan pacar Tessa yang meninggalkan gadis itu demi wanita lain. Wanita kaya, seorang putri pengusaha yang bisa membuat status Albert terangkat.

"Cih, laki-laki seperti ini tidak pantas untuk kau pikirkan atau kau tangisi!" decih Keenan yang melempar kertas undangan itu.

Tapi didetik itu juga, Keenan jadi berkaca dengan dirinya sendiri. Dan pertanyaan Tessa di bar tadi terus terngiang di kepalanya.

"Dasar brengseek!" Keenan mengumpati dirinya sendiri.

Akhirnya malam itu, Keenan memutuskan untuk menginap semalam di apartemen Tessa. Dia takut jika Tessa melakukan hal nekat seperti bunuh diri dalam keadaan mabuk.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" ucap Keenan kemudian.

Dia lebih memilih membawa Tessa masuk ke kamar kemudian dia sengaja mengikat tangan Tessa dan menyambungkan ikatan ke kakinya jadi saat Tessa bergerak, dia akan tahu.

"Ini akan aman," gumam Keenan yang merasa idenya sangatlah cemerlang.

Keenan kemudian tidur di samping Tessa tanpa beban.

Saat tengah malam tiba, Tessa terbangun, gadis itu merasa haus dan pusing sekali.

"Ck! Ini pasti karena aku terlalu banyak minum!" Tessa memegangi kepalanya.

Tessa ingin turun dari ranjang tapi dia merasa aneh karena satu tangannya terasa berat. Dan saat dia menoleh, Tessa terkejut bukan main ada Keenan di sampingnya.

"Kenapa bos playboy ini ada di kamarku?" gumam Tessa sambil berusaha melepas ikatan tangannya.

Tapi belum sempat ikatan itu terlepas, Keenan tiba-tiba memeluk dirinya. Parahnya tangan Keenan meraba bokongnya, mungkin lelaki itu menganggap Tessa adalah teman tidurnya.

"Bokongmu sintal nanti kita main gaya katak bertelur, ya?" Keenan mengingau dengan fantasi nakalnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!