NovelToon NovelToon

TERJERAT RAYUAN JANDA

HERLINA SI JANDA

Herlina janda kembang yang bikin resah ibu- ibu muda di sekitarnya. Setiap laki-laki bersuami yang mengenal Herlina menjadi tertarik untuk mendekati Herlina. Seperti Bambang, pria yang sudah berkeluarga itu. Akhirnya rumah tangganya berantakan akibat dirinya telah menjalin hubungan dengan Herlina. Maisaroh istri dari Bambang semakin dendam ingin membalas sakit hatinya pada Herlina.

Akankah Herlina bisa merubah imej buruk nya sebagai janda kembang yang selalu menggoda laki-laki beristri?

Temukan cerita lengkapnya di novel dengan judul TERJERAT RAYUAN JANDA.

$$$$$$$

Di sebuah kamar dengan kasur beralaskan karpet tipis kini sedang terjadi pergulatan panas antara seorang wanita yang terbilang masih muda dengan kulitnya yang putih halus dan mulus. Wajahnya yang sangat cantik mampu memikat banyak laki-laki. Dengan dua buah yang bergelantung di bagian d@@danya yang cukup padat, besar itu sangat menggoda mata. Wanita cantik itu telah mendominasi seorang laki-laki dewasa yang mungkin saja usianya lebih tua lima tahun dari wanita itu. Wanita cantik itu mungkin saja masih berusia dua puluh tujuh tahun. Usia yang terbilang dewasa dan sangat energik untuk urusan kuda- kudaan atau bermain odong-odong.

Di siang hari nan bolong dengan terik matahari yang panas. Dengan keadaan kamar yang sempit tanpa AC dan hanya kipas angin kecil yang setia berputar. Ketika keduanya saat bermain odong-odong itu dan keringat bercucuran di tubuh si wanita, ditambah si pria dewasa itu menger@@ng lantaran keenakan, pintu kamar itu di dobrak oleh seseorang. Sontak keduanya jadi sangat terkejut dan menatap seseorang yang berdiri di depan pintu menatap keduanya dengan api kemarahan.

" Mas bambang! Apa yang sedang kalian lakukan?" teriak Maisaroh. Sontak Herlina turun dari atas tubuh bambang dan mencabut pedangnya yang tadi sudah terlanjur menerobos disarangnya. Herlina tanpa malu dan rasa bersalah menyambar daster nya tanpa mengenakan pakaian d@lamnya. Maisoroh seketika meludahi Herlina lantaran sudah muak dengan kelakuannya yang sudah bermain dengan suaminya.

" Maisaroh, sabar! Aku akan menjelaskan semuanya kepada mu." kata Bambang dengan rasa ketakutan jika nanti sepulangnya Herlina, dirinya bisa disunat kembali oleh Maisaroh.

" Menjelaskan apa lagi, mas? Jelas- jelas aku sudah melihat semuanya dengan kedua mataku ini kalian dengan asyiknya bermain odong-odong di siang hari. Bahkan aku tadi melihat kamu sangat menikmati. Suara kamu bahkan terdengar di luar kamar ini." ujar Maisaroh dengan kemarahan yang meletup- letup.

" Aku pulang, mas bambang!" kata Herlina setelah mengenakan segitiganya. Namun sebelum Herlina melangkah keluar dari pintu kamar itu, rambut Herlina yang sepanjang sebahu itu dijambak oleh Maisaroh. Herlina menjerit kesakitan. Akhirnya keduanya antara Maisaroh dengan Herlina saat ini saling menjambak dan mereka adu fisik. Bambang menjadi kalang kabut dibuat nya.

" Hentikan! Kalian jangan bertengkar! Maisaroh, tadi Herlina sedang memijit aku, aku sedang masuk angin." kata Bambang beralasan.

" Sudah jelas- jelas aku melihat kamu dan Herlina sedang melakukan itu, kamu masih saja beralasan." kata Maisaroh. Herlina masih mencoba melawan Maisaroh dengan mencakar wajahnya.

" Aduh, wanita bi@@@dab dan ja@@@lan@@ng! Sakit tahu! Rasakan ini!" umpat Maisaroh sambil menarik rambut Herlina dan tangan satunya mencakar lengannya yang putih mulus. Herlina meringis lantaran lengannya menjadi berdarah.

Ribut- ribut itupun akhirnya didengar oleh pak Rt yang sedang lewat di depan rumah pak Bambang. Pak Rt yang bernama Pak Leo itu seketika menghambur masuk ke dalam rumah pak Bambang lalu masuk ke kamar dimana suara keributan itu terdengar. Pintu kamar sudah terbuka, pak Leo sudah melerai keduanya dan membawa Herlina menjauh dari Maisaroh.

" Sudah, sudah bu Maisaroh! Kita selesaikan dengan kepala dingin. Pak Bambang, tolong kendalikan istrinya terlebih dahulu. Saya akan mengantarkan bu Herlina kembali ke rumahnya dan akan saya interogasi dengan kejadian ini." kata pak Leo.

" Baik Pak! Saya mohon pak Leo bisa merahasiakan kasus ini." ucap Pak Bambang. Maisaroh membulat matanya. Maisaroh kini dalam kendali Bambang. Bambang mengendalikan emosinya Maisaroh.

" Ayo bu Herlina, saya antar anda kembali pulang." kata pak Leo. Herlina mengikuti pak Leo yang sudah menyelamatkan nya. Sebelum Herlina pergi, Maisaroh mengumpatnya dengan kata-kata kasar dan kotor.

@@@@@@@

Sepeninggal Herlina, Maisaroh menangis terisak- isak. Bambang hanya duduk di dekat Maisaroh dan membiarkan Maisaroh melepaskan tangisnya.

" Kamu menangislah sepuasnya, aku mau bikin kopi dulu. Setelah reda tangismu, duduklah dengan aku di meja makan. Aku ingin bicara dengan kamu." kata Bambang dengan santainya. Maisaroh semakin menangis histeris dengan sikap suami nya yang seolah-olah tidak perduli terhadap apa yang saat ini dia rasakan.

" Kamu benar-benar jahat, mas! Sudah ketahuan selingkuh dengan Herlina seolah kamu tidak merasa bersalah. Minta maaf dengan akupun tidak!" kata Maisaroh dengan suara keras. Air matanya banjir seperti air terjun gerojokan sewu, tawang mangu yang letaknya di karang anyar Solo.

" Aku tahu saat ini kamu masih marah dengan aku, dik! Jadi percuma saja jika aku bicara dengan kamu. Pokoknya setelah tangisan kamu reda, segera susul aku di belakang. Aku mau ngopi dan udut dulu." kata Bambang. Maisaroh semakin cemberut bibir nya.

" Resiko punya suami yang ganteng seperti arjuna. Selalu digodain janda kembang seperti Herlina." gumam Maisaroh.

MAAFKAN AKU MAISAROH

Maisaroh berjalan mendekati suaminya, Bambang yang saat ini sedang menghisap barang rokoknya yang sudah menyala.. Secangkir kopi hitam itu ada di depannya dan mungkin saja sudah tidak panas lagi. Secangkir kopi itu terlihat tinggal separuhnya. Bambang sesaat menatap wajah istrinya yang terlihat sembab habis menangis. Maisaroh menundukkan kepalanya, rasanya enggan menatap wajah Bambang, suaminya. Maisaroh memilih duduk agak jauh dari Bambang. Bambang kini yang mengalah, berpindah duduk di dekat istrinya itu sambil membawa asbaknya lantaran rokoknya belum habis dia hisap.

" Maaf, Maisaroh! Aku khilaf!" mulut Bambang meluncur begitu saja. Maisaroh mendongak kepalanya menatap wajah si Bambang.

" Kilaf? Kamu bilang kilaf, mas?" sahut Maisaroh. Bambang kini memegang kedua bahu Maisaroh.

" Semuanya sudah terjadi, Maisaroh. Aku harus bagaimana? Aku hanya bisa meminta maaf kepada kamu, Maisaroh. Semuanya terjadi begitu saja. Awalnya aku tadi masuk angin dan Herlina datang ke rumah ini hendak meminjam uang kepada ku satu juta. Entah kenapa Herlina menawarkan kepada ku untuk dikerok dan dipijit. Aku dengan senang hati menerimanya lantaran aku sudah tidak tahan badanku yang serasa remuk dan linu semua. Tapi entah setan mana yang merasuki kami. Kami akhirnya melakukan itu." cerita Bambang. Maisaroh menangis seperti anak kecil, meraung-raung. Rasanya tidak tahan mendengar semua cerita dari suaminya itu.

" Kamu menikmati nya kan? Pasti setelah ini kamu jadi ketagihan." ucap Maisaroh.

" Eh, tentu saja tidak Maisaroh! Lebih enak main odong-odong dengan kamu." kata Bambang.

" Heleh! Aku tidak percaya!" sahut Maisaroh dengan menangis terisak- isak.

" Sudah, kamu harus percaya aku Maisaroh. Bagaimana pun kamu tetap istri aku. Aku tidak akan meninggalkan kamu." kata Bambang.

" Aku yang mau meninggalkan kamu! Pokoknya aku minta cerai!"kata Maisaroh. Bambang bersujud di kaki Maisaroh.

" Jangan Maisaroh, aku sayang sama kamu. Kamu jangan minta cerai dari aku." kata Bambang.

" Enggak mau! Kamu sudah jahat dan membuat aku sakit hati. Besok aku mau kembali ke Surabaya. Aku akan mengurus semuanya, kita cerai. Titik!" ucap Maisaroh dengan emosi. Air matanya masih bercucuran. Bambang memeluk dua kaki milik Maisaroh. Tentu saja Bambang melakukan sesuatu supaya Maisaroh bisa luluh terhadap dirinya.

" Tolong Maisaroh, kamu jangan pergi dari aku! Kamu jangan minta cerai dari aku. Aku janji ini adalah kesalahan yang pertama dan terakhir yang aku lakukan, bermain kuda-kudaan dengan wanita lain selain kamu. Aku bersumpah, Maisaroh. Maafkan aku." kata Bambang. Maisaroh diam dan menatap mata Bambang dengan tajam. Bambang mendongak kepalanya yang saat ini masih berjongkok dan memeluk kedua kaki Maisaroh.

" Aku masih menyukai dan menyayangi kamu, Maisaroh!" ucap Bambang dengan mata yang berkaca. Bambang kali ini benar-benar merendahkan dirinya di depan istrinya. Memang kenyataannya dirinya lah yang bersalah dalam kasus ini. Bambang tidak mampu menolak rayuan si janda cantik dan gemoy tetangganya itu.

" Baik, aku maafkan kamu mas Bambang!" kata Maisaroh. Bambang tersenyum kecil mendengarnya.

" Tapi ingat, kalau kamu melakukan kesalahan yang sama, aku akan menggugat cerai dengan kamu, mas!" ancam Maisaroh.

" Terimakasih Maisaroh! Aku janji akan jadi suami yang baik sesuai apa yang kamu mau." janji Bambang. Maisaroh menganggap kedua bahu milik suaminya itu hingga berdiri dan duduk kembali. Bambang kembali duduk di kursinya dan memandang lekat istrinya.

" Jadi, uang kamu satu juta kamu pinjamkan ke Herlina?" tanya Maisaroh. Kalau urusan duit Maisaroh pasti akan ingat. Bambang mengangguk cepat.

" Bagus! Besok aku akan Memintanya kembali." sahut Maisaroh.

" Jangan sayang! Biarkan saja! Aku tidak mau kamu ribut- ribut lagi dengan Herlina. Nanti jika orang- orang tahu nama baik aku juga akan tercoreng. Dan kamu pun juga ikut malu." kata Bambang. Maisaroh mengerucut bibir nya.

" Ya sudahlah, diikhlaskan saja!" sahut Maisaroh. Bambang tersenyum lega.

" Kamu memang istri dan wanita yang baik." Sahut Bambang. Bambang menarik tangan Maisaroh menuju ke dalam kamar. Selang beberapa lama terdengar suara sumbang bersahut- sahutan dari dalam kamar itu.

JANDA DITINGGAL MATI

Sementara di tempat yang lain Herlina sedang berada di tempat kerjaan nya. Sebagai sekretaris di sebuah perusahaan yang sedang berkembang. Kebutuhan ekonomi yang semakin menghimpit nya membuat dirinya harus tetap bekerja. Walaupun dirinya janda dan tidak memiliki anak, namun dirinya juga memikirkan keluarga nya yang masih menggantungkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan.

Awal mulanya Herlina menyandang status seorang janda adalah ketika di malam pertama suaminya tiba-tiba mengalami serangan jantung sebelum mereka menikmati malam panjang setelah mereka menikah dan sah menjadi sepasang suami-istri tersebut. Suami Herlina harus dilarikan di rumah sakit karena serangan jantung. Usia suami Herlina saat itu lima belas tahun lebih tua daripada Herlina. Herlina saat itu berusia dua puluh lima tahun sedangkan suami Herlina berumur empat puluh tahun. Karena mereka saling mencintai akhirnya menikah. Suami Herlina bukanlah orang kaya, dia hanyalah seorang pedagang. Namun Herlina menerima nya lantaran Herlina sudah jatuh cinta dengan nya ditambah suaminya tersebut memang sangat penyayang dan penuh perhatian dengan Herlina.

Tidak ada yang menyangka jika Herlina harus kehilangan suaminya untuk selamanya lantaran penyakit serangan jantung nya yang secara tiba-tiba merenggut nyawa nya. Herlina sangat histeris atas meninggalnya suaminya tersebut. Pada akhirnya dirinya menyandang status seorang janda.

Dua tahun sudah Herlina menyandang status sebagai seorang janda yang ditinggalkan suaminya meninggal dunia. Beberapa kali Herlina menjalin hubungan dengan banyak pria yang semuanya adalah pria- pria beristri. Sehingga Herlina sudah tidak perawan lagi. Entah pria yang mana yang pertama kalinya membobol pintu gawang milik Herlina. Hanya author yang tahu.

Kembali di tempat kerja Herlina. Herlina masih berkutat di depan laptopnya. Dirinya harus menyelesaikan laporan keuangan dan laporan kegiatan dari perusahaan tersebut. Herlina memang terbilang wanita yang rajin dan pekerja keras. Dirinya harus bisa menghasilkan uang untuk kelangsungan hidupnya dan membantu keluarga nya di kampung. Herlina adalah anak pertama dan masih memiliki dua adik perempuan.

Sepahit apapun dijalani oleh Herlina baik omongan- omongan miring mengenai dirinya. Dirinya berusaha menutup kedua telinga nya. Namun memang kenyataannya dirinya selalu dihadapkan dengan pria- pria beristri dan pada akhirnya dirinya nya terkena imbasnya dari berhubungan dengan suami orang. Seperti yang terakhir kalinya dirinya memang berhubungan dengan Bambang. Ini akan berbeda cerita nya ketika Bambang mengungkapkan semuanya kepada istrinya saat ketahuan selingkuh dengan Herlina. Herlina mungkin akan membela dirinya lantaran mereka melakukan semuanya suka sama suka dan awal mulainya memang Bambang lah yang mengundangnya.

Suami mana yang berkata jujur jika ketahuan selingkuh dengan istrinya. Sedikit banyaknya akan menyalahkan pihak wanita ketiganya atau pelakornya. Padahal perselingkuhan terjadi pun lantaran laki-laki juga tidak bisa puas dengan satu wanita.

" Herlina! Keruangan aku sekarang!" kata direktur utama perusahaan itu yang tiba-tiba datang menghampiri Herlina. Herlina yang sedari tadi sibuk dan berkutat dengan laporan nya bergegas berdiri dan mengikuti langkah pimpinannya itu.

Sesampainya di ruangan direktur. Herlina duduk di depan pimpinannya. Wajah Herlina tentu saja serius dan takut jika dirinya melakukan kesalahan saat membuat laporan keuangan.

" Kamu tolong jelaskan kepadaku, kenapa pengeluaran di tanggal ini begitu besar? Sebenarnya ini pengeluaran apa, kenapa tidak kamu jelaskan secara terperinci? Disini kamu hanya menjelaskan bahwa ada pengeluaran direktur. Padahal aku tidak sedang melakukan perjalanan dinas dan aku tidak memakai uang perusahaan." komplen direktur utama itu.

" Ini uang yang tidak sedikit, Herlina! Lima ratus juta untuk apa, aku tidak tahu transaksi bagian ini." kata pimpinannya Herlina.

" Saya hanya mengeluarkan uang itu lantaran ada tanda tangan bapak di sana. Ibu datang ke kantor menyerahkan kertas pengeluaran dan di sana ada tanda tangan bapak, supaya saya bisa mengeluarkan uang tersebut sesuai yang tertera di sana." terang Herlina.

" Istriku? Risa telah kemari untuk membayar tagihannya? Lalu apa yang dia beli saat itu?" tanya direktur utama pimpinan Herlina. Herlina hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak mengetahuinya.

" Maaf Pak! Saya tidak berani membantah ibu saat itu. Saya pikir bapak sudah mengetahuinya." kata Herlina. Direktur utama pimpinan Herlina hanya menepuk jidatnya.

" Makanya pak, pensiun kan saja istri bapak dan aku yang jadi penggantinya. Lima ratus juta bisa buat makan satu tahun juga pak." gumam Herlina sambil menatap ke wajah pimpinannya yang gantengnya selangit. Kamu tahu, direktur utama pimpinannya Herlina berlama Eldrik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!