BAB 1
Lin Shin Yue pingsan karena sebuah insiden saat dia sedang menjalankan tugasnya menjadi seorang pemeran pengganti. Karena kesalahan teknis yang terjadi. Lin Shin Yue terjatuh dari ketinggian sekitar 3 meter. Dan itu membuatnya pingsan seketika.
Terdengar beberapa orang di sekitar tempat syuting tersebut justru menyalahkan Lin Shin Yue karena selalu menyebabkan masalah saat syuting. Mungkin itu salah satu penyebab kenapa sampai saat ini Lin Shin Yue hanya menjadi pemeran pengganti saja.
"Kenapa dia harus selalu dilibatkan dalam syuting sih?" tanya Shin Tae Ri, pemeran utama.
"Syuting jadi selalu terhambat karena dia. Orang sakit-sakitan masih aja diajak syuting." gerutunya lagi.
Namun, sang sutradara tidak mau menanggapi lebih ketidakpuasan Shin Tae Ri. Sang sutradara melihat ada kemampuan lain dari diri Lin Shin Yue. "Tapi ini terjadi bukan karena penyakitnya kumat, tapi murni kesalahan teknis." jawab sang sutradara masih dengan sopan dan baik.
Sutradara bernama Chu Zhe tersebut memang terkenal baik dan sopan, tapi juga tegas dan tak pandang bulu.
Mendengar perkataan sutradara Chu, seketika Shin Tae Ri terdiam. Namun dia masih saja kesal karena itu artinya syuting harus ditunda beberapa saat kemudian. Sementara jadwalnya masih begitu padat.
Assisten Shin Tae Ri memintanya untuk bersabar, dia akan mengatur ulang jadwal untuk artisnya tersebut.
Sekitar sejam berlalu. Lin Shin Yue telah mendpat perawatan yang baik. Perlahan dia membuka matanya. Namun dia merasa aneh, karena dia bingung dimana dia berada. "Ini dimana?" gumamnya sembari membuka matanya perlahan.
"Akhirnya bangun juga. Buruan bersiap untuk adegan selanjutnya!" salah satu crew meminta agar Lin Shin Yue segera bangun dan bersiap untuk adegan selanjutnya.
Namun, Lin Shin Yue terdiam. Wajahnya terliht kebingungan. Sampai akhirnya dia di dekati oleh Xiao Luo, managernya. "Ada apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Lin Shin Yue.
"Kamu baru saja terjatuh saat syuting makanya pingsan. Sekarng kamu harus bersiap untuk adegan selanjutnya!" ucap Xiao Luo.
"Tapi badanku masih sakit.."
"Disini tidak ada yang peduli dengan itu. Yang mereka pedulikan kamu harus segera siap untuk adegan selanjutnya! Kamu tahu kan, sutradara Chu sudah mempercayakan semua ke kamu. Kamu jangan sampai kecewakan dia!" ucap Xiao Luo lagi.
Xiao Luo mengingatkan lagi bahwa untuk mendapat peran tersebut, Lin Shin Yue harus rela reputasinya tercemar karena dianggap main belakang.
"Ish, jadi aku terjebak ditubuh wanita lemah ini.." gumam Lin Shin Yue.
Untung saja, di kehidupan sebelumnya. Lin Shin Yue adalah seorang dewi yang cukup pintar. Dia bisa melakukan berbagai hal dengan mudah. Dan dapat belajar dengan cepat pula.
Tak butuh waktu lama, Lin Shin Yue akhirnya menyelesaikan adegannya denga sekali take. Tentu saja itu membuat dirinya mendapat pujian dari sang sutradara dan membuktikan jika kemampuannya telah berkembang.
"Oke, bagus, hari ini cukup sampai disini. Shin Yue, kamu hebat. Tingkatkan lagi kemampuan kamu!" ucap sutradara Chu.
"Terima kasih pak.."
Namun, di industri hiburan seperti itu. Bukan hanya ada orang yang tidak suka dengan Lin Shin Yue. Ada beberapa orang yang menyukai Lin Shin Yue karena kepribadiannya yang memang menyenangkan.
Saat Lin Shin Yue berjalan menuju rumahnya. Di tengah perjalanan dia dihadang oleh ibu angkatnya yang meminta uang Lin Shin Yue secara paksa.
"Minta uang buat beliin rumah Lin Shen!" ucap ibunya dengan cara menodong.
"Nggak punya uang.." jawab Lin Shin Yue dengan cepat.
"Kurang ajar, kamu harusnya ngasih uang ke ibu sebagai ganti biaya hidup kamu selama ini!" seru Jin Rouwei dan hendak memukul Lin Shin Yue.
Tapi, dengan cepat Lin Shin Yue bisa menghindar. Lin Shin Yue berpikir jika pemilik tubuh ini pasti sering sekali ditindas oleh ibunya.
Namun, karena tidak berhasil memukul Lin Shin Yue. Jin Rouwei menjadi semakin murka, apalagi Lin Shin Yue tidak mau memberinya uang untuk membelikan rumah anak lelakinya.
"Dasar anak tak tahu diuntung! Harusnya aku tidak membesarkan anak seperti kamu, harusnya aku tidak kasih pengobatan untuk penyakit kamu, biarin saja kamu mat*.." seru Jin Rouwei dengan murka.
Lin Shin Yue merasa geram karena Jin Rouwei terus mengumpatnya dan mendoakan agar Lin Shin Yue mat* saja. Lin Shin Yue akhirnya memiliki ide untuk memberi pelajaran kepada ibunya tersebut.
Lin Shin Yue menangis dengan keras dan tangisan tersebut mengundang banyak perhatian dari orang-orang yang berlalu-lalang. "Ibu, kenapa ibu mendoakan agar aku cepat mat*? Apakah ibu tidak sayang sama aku?" tanya Lin Shin Yue dengan menangis.
"Padahal aku sudah berusaha cari uang sendiri agar tidak merepotkan ibu. Tapi ibu masih saja begitu kejam kepadaku, huu.." lanjut Lin Shin Yue yang semakin menarik perhatian banyak orang.
"Aku tidak punya uang untuk belikan rumah Lin Shen, ibu. Bukankah membeli rumah untuk anak iyu tugas orang tua. Aku sudah berusaha mencukupi kehidupan kita dengan bekerja, tapi ibu malah foya-foya dan sekarang memeras aku." imbuh Lin Shin Yue.
"Kamu jangan asal ngomong!" Jin Rouwei terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Lin Shin Yue. Apalagi karena tindakan Lin Shin Yue tersebut, banyak orang yang menghujatnya.
"Dasar ibu tak berperasaan."
"Ada ya ibu seperti itu, kejam dengan anaknya."
"Yang sabar ya nak, semoga kamu bisa segera terlepas dari manusia tak punya hati seperti dia!"
Banyak dukungan moral yang orang-orang berikan kepada Lin Shin Yue. Namun, sebaliknya, banyak hujatan yang mereka tujukan kepada Jin Rouwei.
Dan, karena tidak kuat mendengar hujatan dari banyak orang. Jin Rouwei akhirnya meninggalkan tempat tersebut dengan kesal.
"Jangan nangis lagi! Dia sudah pergi.." orang-orang menenangkan Lin Shin Yue.
Lin Shin Yue melanjutkan perjalanan dengan senyuman bangga dan senang. "Dia lupa kalauaku seorng aktris masa depan." gumam Lin Shin Yue dengan percaya diri.
Sejak saat dia merasa jika pemilik tubuh itu selalu ditindas. Lin Shin Yue bertekad untuk menjadi seorang aktris yang bersinar di masa depan. "Tenanglah, kamu tidak akan pernah lagi ditindas.." ucapnya pada tubuh itu.
Begitu sampai rumah, Lin Shin Yue disambut oleh kemarahan Jin Rouwei. Jin Rouwei marah karena Lin Shin Yue telah membuatnya dihujat banyak orang tadi.
Jin Rouwei memarahi Lin Shin Yue serta mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada Lin Shen Yue. Namun, karena lelah, Lin Shin Yue tidak menghiraukan sama sekali omelan Jin Rouwei. Dia memilih untuk segera pergi ke kamar dan beristirahat.
"Dasar anak kurang ajar!!" seru Jin Rouwei semakin kesal karena diabaikan oleh Lin Shin Yue.
Di kamar.
Selesai mandi, Lin Shin Yue segera bersiap tidur. Hari ini dia merasa lelah sekali. Tapi, tiba-tiba ponselnya bergetar. Dia mendapat undangan dari kekasihnya untuk hadir di sebuah variety show bersama dengan dirinya.
Xi Jin Lu, pacar Lin Shen Yue, mengajak Lin Shin Yue ke perusahaan. Sebenarnya maksud dari tujuan Xi Jin Lu tersebut untuk menunjukan kepada wanita yang dia sukai bahwa ada orang lain yang menyukai dia. Dan perasaan Xi Jin Lu untuk Lin Shin Yue, wajib di pertanyakan.
BAB 2
Lin Shin Yue terbangun tepat pukul 06.00 pagi. Setelah selesai mandi dan berdandan, dia segera menuju ruang makan. Tapi ternyata, Jin Rouwei masih marah dan tidak memberinya makan pagi.
Bahkan mengajaknya untuk ribut. Lin Shin Yue malas meladeni ibu angkatnya.
Sembari menghela nafasnya, Lin Shin Yue akhirnya keluar dari rumah. Dia akan pergi ke perusahaan sesuai permintaan Xi Jin Lu semalam. Namun sebelumnya, Lin Shin Yue mampir ke rumah makan untuk sarapan terlebih dahulu.
"Hm, ini enak sekali.." gumam Lin Shin Yue memuji makanan yang dia makan.
Lin Shin Yue makan sebanyak yang dia mau. Setelah kenyang, barulah dia pergi ke perusahaan untuk bertemu dengan Xi Jin Lu.
Lin Shin Yue ingin memberi pelajaran kepada pacarnya tersebut. Bisa-bisanya Xi Jin Lu sebagai pacarnya justru ingin memanfaatkan hubungan mereka.
Lin Shin Yue datang ke perusahaan dengan penampilan yang berbeda seperti biasanya. Jika biasanya dia sering memakai pakaian yang terlihat kuno. Kali ini dia datang dengan pakaian yang modis.
Pakaian yang pas ditubuhnya dengan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah. Kaki yang jenjang, dan juga rambut yang terurai indah. Senyuman tipis dan juga wajah angkuh tapi terlihat begitu menawan.
Penampilan yang begitu menawan tersebut mampu membuat beberapa lelaki yang melihatnya berdecak kagum. Wanita yang biasanya terlihat kuno dan norak, kini bermetamorfose menjadi wanita yang menawan.
"Lihat, itu Lin Shin Yue kan? Wow ternyata dia cantik juga..." puji salah satu orang yang bertemu dengan Lin Shin Yue.
"Beneran Lin Shin Yue, nggak nyangka cantik banget dia.." puji yang lainnya.
"Hai Lin Shin Yue.." bahkan mereka yang tidak pernah menyapa Lin Shin Yue sebelumnya, kini mereka menatap kagum dengan kecantikan Lin Shin Yue.
"Hai," sapa Lin Shin Yue bak seorang model baru yang naik daun.
"Lihat, mereka yang dulu tidak pernah menyapa kamu, sekarang bahkan memandang kagum dengan kamu." bisik Xiao Luo yang berjalan disamping Lin Shin Yue.
Lin Shin Yue hanya tersenyum tipis. Dia membayangkan betapa payahnya pemilik tubuh tersebut.
"Yue'er.." seru Xi Jin Lu sembari melambaikan tangannya.
Xi Jin Lu juga terpana dengan penampilan Lin Shin Yue yang berbeda dari biasanya.
"Si brengs*k akhirnya muncul.." gumam Lin Shin Yue.
Lin Shin Yue teringat perkataan Xi Jin Lu semalam melalui panggilan telepon. "Kamu harus datang ke acara variety show sama aku." katanya.
"Kenapa emangnya?" tanya Lin Shin Yue penasaran kenapa Xi Jin Lu ingin sekali dia datang bersama dengannya.
"Kamu ingat orang yang pernah aku ceritain? Aku ingin buktikan ke dia kalau ada juga orang yang suka sama aku." ucap Xi Jin Lu tanpa basa basi.
"Orang yang mana?"
"Ah, kamu pasti lupa. Orang yang pernah nolak cintaku."
Sejak semalam, Lin Shin Yue menjadi sangat kesal kepada Xi Jin Lu. Bukankah dia pacar pemilik tubuh ini, tapi kenapa dia bisa manfaatin hubungan mereka.
Lin Shin Yue tersenyum menyambut Xi Jin Lu yang mendekatinya. "Kamu cantik banget hari ini." ucap Xi Jin Lu.
"Jadi biasanya nggak cantik?" tanya Lin Shin Yue.
"Cantik, kamu yang paling cantik.."
"Kamu kesini karena kamu mau bilang, kamu mau kan datang ke variety show bareng aku?" Xi Jin Lu sangat yakin jika Lin Shin Yue setuju ikut ke variety show tersebut.
"Tapi sayangnya aku kesini untuk menolak undangan kamu." jawab Lin Shin Yue dengan santai.
Xi Jin Lu dan Xiao Luo membulatkan matanya mendengar jawaban Lin Shin Yue. Padahal Xiao Luo yakin jika kedatangan Lin Shin Yue ke perusahaan untuk menerima undangan tersebut. Tapi siapa sangka jika Lin Shin Yue menolak undangan tersebut.
"Yue'er jangan bercanda!" ucap Xi Jin Lu.
"Aku nggak bercanda, aku serius menolak undangan kamu." Lin Shin Yue masih bisa santai saat mengatakan hal tersebut. Padahal Xi Jin Lu dan Xiao Luo terlihat panik.
"Yue, kenapa kamu menolak undangan ini? Ini kesempatan kamu untuk bisa lebih di kenal orang.." ucap Xiao Luo.
Sebagai seorang manager, tentunya Xiao Luo terkejut dengan keputusan yang diambil oleh Lin Shin Yue tanpa berkomunikasi dengannya terlebih dulu.
"Xiao Luo benar, kamu mau orang-orang lebih kenal kamu kan?" sahut Xi Jin Lu. Dia tidak tahu apa yang Lin Shin Yue pikirkan. Bukankah ini kesempatan untuk dia agar bisa lebih dikenal.
"Aku tahu maksud kamu mengundang aku ke acara variety itu. Kamu ingin manfaatin hubungan kita kan? Kamu hanya ingin pamer ke wanita yang pernah nolak cinta kamu, jika kamu akhirnya laku kan?" Lin Shin Yue tidak berbasa basi. Dia langsung mengungkapkan tujuan Xi Jin Lu yang sebenarnya.
Tentu saja Xi Jin Lu menjadi gelagapan. Dia tidak menyangka jika Lin Shin Yue kini tidak sebodoh dulu. "Bu..bukan gitu maksud aku. Aku hanya bangga saja punya pacar kamu, makanya aku ingin tunjukin ke dia kalau aku bisa dapatin wanita yang lebih baik." jawab Xi Jin Lu.
Lin Shin Yue hanya tersenyum kecil mendengar jawaban Xi Jin Lu. Dia mengakui jika lelaki itu memiliki mulut yang sangat manis.
Namun, Lin Shin Yue telah mendapat ide baru untuk mengerjai Xi Jin Lu. Makanya Lin Shin Yue berpura-pura percaya dengan apa yang Xi Jin Lu katakan.
"Jadi gitu maksudnya?" tanya Lin Shin Yue.
"Iya. Aku bangga banget punya pacar kamu. Jadi tolong mau ya ikut ke acara variety itu!" pinta Xi Jin Lu.
"Em..." Lin Shin Yue pura-pura berpikir.
"Oke. Tapi, aku minta hadiah!" kata Lin Shin Yue.
"Hadiah? Hadiah apa?" tanya Xi Jin Lu.
"Beliin aku tas atau mobil.." jawab Lin Shin Yue.
Lagi, lagi Xi Jin Lu dan Xiao Luo membulatkan matanya. Mereka sangat tidak menyangka jika Lin Shin Yue bisa berubah begitu cepat.
Lin Shin Yue dulu orang yang sangat sederhana. Dia tidak pernah minta ini itu kepada Xi Jin Lu selama mereka pacaran.
"Bo..boleh, tapi tas aja ya. Kalau mobil, aku belum punya uang.." jawab Xi Jin Lu. Dia terpaksa menyetujui permintaan Lin Shin Yue.
"Tapi tas branded loh.." Xi Jin Lu tersenyum kecil sembari mengangguk pelan.
Saat Lin Shin Yue dan Xiao Luo hendak keluar dari perusahaan. Tanpa sengaja mereka bertemu dengan Feng Xing Lang, sang Raja film.
Ketampanan dan kegagahan Feng Xing Lang mampu menarik banyak perhatian. Dia memiliki banyak sekali penggemar karena keberhasilannya mencapai puncak kesuksesan.
Dia menjadi satu-satu aktor yang menyabet semua penghargaan yang dinominasikan untuknya. Dalam setahun dia berhasil menjadi pemeran utama dalam tiga judul film sekaligus dan film tersebut paling laris ditonton.
Bukan hanya ketampanannya, tapi juga karena bakat aktingnya yang sangat luar biasa membuat Feng Xing Lang banyak mendapat penghargaan selama berkarier di dunia hiburan.
BAB 3
"Itu Feng Xing Lang.." bisik Xiao Luo.
Lin Shin Yue terus memperhatikan lelaki berwajah dingin namun sangat tampan. Sang Raja Film yang sangat populer.
"Ganteng juga.." gumam Lin Shin Yue.
Orang-orang disekitarnya pun semua mengagumi ketampanan dan prestasi yang diraih oleh San Raja Film Nasional tersebut. Banyak diantara mereka yang ingin kenal lebih dekat dengan Feng Xing Lang.
Bukan hanya ingin kenal, tapi mereka juga berebut untuk mengencani aktor tersebut. Tak sedikit yang mencoba mencari perhatian Feng Xing Lang. Namun, mereka diabaikan oleh Feng Xing Lang.
An Ran, sang artis muda pun juga ingin mencari perhatian Feng Xing Lang. Dengan tersenyum kecil, sang artis muda tersebut mulai menunjukan bakat beraktingnya.
An Ran sengaja menyandung kakinya sendiri sehingga membuatnya oleng. Dia sengaja melakukan itu di dekat Feng Xing Lang dengan harapan Feng Xing Lang akan menangkapnya. Bak seperti kisah di drama-drama. Setelah tangkapan tersebut mereka akhirnya saling jatuh cinta.
Begitu kira-kira yang ada di dalam pikiran An Ran. "Ah..." An Ran berseru dan mulai oleng ke arah Feng Xing Lang yang berjalan di dekatnya.
Namun, Feng Xing Lang adalah aktor terbaik. Dia tahu dengan jelas jika An Ran sengaja menjatuhkan dirinya. Feng Xing Lang pun bukan menangkap An Ran, tapi malah menghindar dengan sengaja.
Sampai pada akhirnya An Ran jatuh di dekat Lin Shin Yue. Maka Lin Shin Yue lah yang menangkap An Ran.
An Ran merasa kesal karena Feng Xing Lang dengan sengaja menghindar. Sehingga dia jatuh dalam tangkapan Lin Shin Yue. An Ran marah, dia meminta Lin Shin Yue untuk melepaskannya.
"Lepasin aku!" pinta An Ran dengan kesal.
Seketika Lin Shin Yue pun melepaskan An Ran dan membuat An Ran jatuh ke lantai. "Akh... kenapa kamu jatuhin aku?" seru An Ran semakin kesal.
"Kamu yang nyuruh lepasin, ya aku lepasin lah.." jawab Lin Shin Yue dengan santai.
Pada saat itu banyak orang namun ada yang tidak menolong An Ran. Tapi, mereka justru menertawakan An Ran yang jatuh ke lantai.
"Ish..." An Ran semakin kesal karena semua orang menertawakannya. Termasuk Feng Xing Lang yang terlihat tersenyum.
"Lain kali kalau mau deketin laki-laki jangan pakai cara norak seperti itu!" ucap Lin Shin Yue sembari tersenyum kecil, kemudian dia meninggalkan An Ran yang masih terduduk di lantai.
Kemudian kerumunan tersebut pun bubar. Pada saat itu Feng Xing Lang sempat melirik Lin Shin Yue yang berjalan begitu saja. Berbeda dengan yang lain yang memuji-muji dirinya.
Siang harinya, Xi Jin Lu menepati janjinya untuk memberi hadiah Lin Shin Yue sebuah tas mewah. Demi membalas dendam kepada wanita yang dia sukai. Xi Jin Lu rela membelikan tas mahal untuk Lin Shin Yue.
"Gimana kamu suka nggak?" tanya Xi Jin Lu basa basi. Sebenarnya dia kesal karena Lin Shin Yue sudah tidak bisa dibodoh-bodohin seperti dulu. Lin Shin Yue bahkan berani meminta hadiah mahal kepadanya.
"Hmm, itu kan kewajiban kamu sebagai pacar untuk memberi aku hadiah.." kata Lin Shin Yue.
Sebenarnya Lin Shin Yue tidak menyukai Xi Jin Lu. Menurutnya, lelaki itu lelaki bermulut manis tapi kurang ajar karena berani memanfaatkan hubungan mereka. Entah apa yang membuat si pemilik tubuh ini mau berkencan dengan lelaki seperti itu.
Xi Jin Lu pamit kembali ke perusahaan. Sementara Lin Shin Yue pulang ke rumah karena hari ini dia tidak memiliki jadwal syuting.
Namun sayangnya, sesampainya di rumah. Ibu angkatnya telah membuang semua barang-barangnya. Jin Rouwei masih marah dan kesal karena dipermalukan oleh Lin Shin Yue kemarin. Bahkan Jin Rouwei sampai dihujat banyak orang.
"Ini apa-apaan? Kenapa barang-barangku di buang semua?" tanya Lin Shin Yue dengan marah.
"Kamu sudah tidak dibutuhkan lagi di rumah ini. Silahkan pergi!" jawab Jin Rouwei tanpa basa basi.
"Apa salahku?"
"Masih berani tanya apa salah kamu?" tanya Jin Rouwei dengan marah.
"Apa yang sudah kamu lakukan kemarin? Kamu sengaja mempermalukan aku di depan umum, sampai mereka menghujat aku. Apa ini cara kamu berterima kasih kepada orang yang sudah merawat kamu?" Jin Rouwei semakin marah. Dia bahkan melempar Lin Shin Yue dengan barang yang dia pegang.
Untung saja Lin Shin Yue lebih cepat menghindar. "Tapi, aku bisa maafin kamu apabila kamu mau kasih uang untuk Lin Shen beli rumah." ucap Jin Rouwei mencoba bernegosiasi dengan Lin Dhin Yue agar tujuannya tercapai.
Melihat betapa gilanya Jin Rouwei, Lin Shin Yue pun memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut. Dia tidak mau terus-terusan ditindas oleh Jin Rouwei dan anaknya.
Lin Shin keluar dari rumah tersebut tapi bingung harus pergi kemana, karena dia tidak punya uang banyak untuk menyewa tempat tinggal.
Namun, akhirnya dia memiliki ide yang cukup gemilang. Lin Shin Yue menjual kembali tas yang dihadiahkan oleh Xi Jin Lu. Dia tahu jika harga tas tersebut sangatlah mahal.
Singkat cerita, Lin Shin Yue bisa membeli rumah yang cukup mewah dengan tas tersebut ditambah dengan sedikit tabungannya.
Lin Shin Yue merasa lelah karena pindahan. "Hufft, capek banget.." gumamnya.
Kruyukkkk..
Kruyukkkk...
Sepertinya cacing di dalam perut Lin Shin Yue mulai meronta minta makan. Baru sadar juga jika sedari siang, dirinya belum makan sama sekali.
Lin Shin Yue memesan makanan dengab layanan pesan antar. "Aku pesan makanan tolong dicatat! Ramen, paha ayam, dimsum, kwetiau goreng, bakso, terus minumannya milkshake coklat, strawberry sama orange juice."
"Udah itu aja."
"Baik ibu, minta alamatnya ibu!"
"Perum Adelweiss no.9, cepet ya saya sudah lapar banget!" Lin Shin Yue kembali merebahkan tubuh lelahnya sembari menunggu pesanannya diantar.
"Mending mandi dulu aja lah.." Lin Shin Yue melangkah menuju kamar mandi.
Setengah jam kemudian pelayan pesan antar makanan tersebut sampai dialamat yang Lin Shin Yue berikan. Namun sang pemilik rumah menolak makanan tersebut dengan dalih dia tidak memesan makanan tersebut.
"Tapi maaf ini alamatnya sudah benar. Perum Adelweiss no.9 .." ucap sang pengantar makanan.
"Iya memang benar, ini Perum Adelweiss no 9. Tapi saya tidak memesan makanan ini. Ini terlalu banyak untuk saya." ucap pemilik rumah tersebut.
"Mungkin istri tuan yang memesannya." sang pelayan pesan antar kekeh jika dia mendapat pesanan makanan dari alamat tersebut.
"Istri apanya? Kamu tidak kenal siapa saya?" pemilik rumah tersebut sangatlah kesal. Dia merasa tidak memesan makanan tersebut apalagi sebanyak itu.
Sang pelayan makanan memperhatikan secara baik-baik sang pemilik rumah. "Feng Xing Lang? Sang Raja Film Nasional?"
"Akhirnya sadar juga."
Namun, sang pelayan pesan makan justru semakin yakin jika makanan tersebut memang ditujukan ke alamat yang benar. "Ini pasti dari penggemar anda. Silahkan diterima." ucap pelayan pesan antar tersebut kemudian pergi begitu saja.
"Hei... hei.." seru Feng Xing Lang tapi si pelayan pesan antar tetap pergi begitu saja.
"Sebenarnya siapa sih yang pesan makanan sebanyak ini?" gumam Feng Xing Lang dengan kesal sembari melihat ke makanan yang begitu banyak.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!