NovelToon NovelToon

Hargai Aku

pernikahan dini

" maaf, aku buru buru tanpa melihat siapa yang menabrak". ketika akan berlalu tiba - tiba kurasa ada yang menggenggam pergelangan tanganku. " RAN, sapa ku ". kamu Yani kan? "iya jawabku singkat. lama ya kita tidak jumpa, tak menyangka kita bertemu disini, iya maaf Ran aku buru - buru . aku langsung berlalu, namun Yan..... seketika aku menghentikan langkahku, boleh aku minta alamatku? aku mungkin akan lama dan melanjutkan kuliah disini Yan. maaf aku harus pergi sekarang. Randi mengalah dan tak bisa berbuat apa - apa selain membiarkan Yani pergi begitu saja.

Randi adalah teman kecilku dikampung dulu, kami pisah karena aku harus ke kota menjadi anak tinggal di rumah seorang dokter dan keluarga kecilnya. hanya bukan saja diistilahkan seorang pembantu karena waktu itu aku baru tamat SD. aku tinggal bersama mereka hingga tamat sekolah jenjang SMA.

pertemuanku dengan Randi merupakan awal penderitaan ku, tak ku sangka pertemuan ku yang ke dua dengan Randi dengan percaya dirinya dia mengungkapkan perasaannya. Dan entah mengapa aku pun meresponnya. dan akhirnya kami bertunangan dan menikah setelah tiga bulan saling mengenal.awalnya kami bahagia karena kami hidup berdua jauh dari campur tangan orang tua. Randi maupun aku tetap melanjutkan kuliah setelah menikah. Randi membuka usaha pengetikan, dan aku sendiri bekerja di sebuah perusahaan ekspor impor. kehidupan di kota memang keras penghasilan kami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kami dan akhirnya Randi memutuskan untu pulang kampung hidup bersama kedua orang tuanya.

sejak di kampung kehidupan kami berubah seratus delapan puluh derajat. kebahagiaan berubah menjadi suram. Randi jadi manusia yang kasar seringkali melakukan KDRT tanpa sebab dan tanpa alasan. aku mulai tidak nyaman dengan kehidupan ini. namun demi anak ku, aku berusaha untuk selalu bersabar menghadapi kelakuan Randi dan kedua orang tuanya.

Randi adalah anak laki laki satu satunya dari dua orang bersaudara, dia mempunyai adik perempuan yang tak kalah jua selalu bermulut tajam.mungkin karena mereka merasa mampu dari keluarga golongan menengah keatas, sedangkan aku dari keluarga golongan menengah kebawah. jadi aku dan Randi bagaikan bumi dan langit. baru muncul sifat aslinya setelah beberapa tahun kami menjalani yang namanya berumah tangga.

kami dikaruniai seorang anak laki laki yang merupakan cucu pertama dari mertua. kehidupan rumah tangga kami dikendalikan oleh orang ketiga yaitu ibu mertuaku sendiri.semua ku rasakan sulit menjalani kehidupan ini. namun aku tak berdaya cinta dan kasih sayang Randi perlahan sirna karena hasutan orang tua.

Randi selalu memenuhi keinginan orang tua dan adiknya walaupun dia tau itu menyakitkan buat aku. entah karena tidak ada pilihan atau apa aku tak tau mengapa Randi Setega itu dengan aku. aku hanya bisa bersyukur dan bersabar atas perlakuan mereka terhadapku. aku yakin suatu saat akan ada keajaiban mereka akan berubah dan menyayangiku kembali seperti dulu. namun ternyata itu hanya mimpi. Randi dan ibunya selalu mencari alasan agar kami bisa berpisah untuk selamanya karena menurutnya aku tak pantas mendampingi Randi. dan ibunya akan menikahlah Randi dengan wanita yang lebih pantas.

namun semua itu tidak mudah, hingga pada akhirnya aku melahirkan anak yang kedua, kehidupan ku tetap dingin membeku. pada akhirnya kami berpisah juga. Randi menceraikan aku dengan bermacam tuduhan yang tidak beralasan.

BAB 2 RENCANA KULIAH

" Mas mana janjimu dulu bilang mau kuliah bareng". kataku pada Randi, aku mengingatkannya lagi karena dia pernah janji sebelum nikah lalu, setelah nikah kita akan lanjut kuliah dan mengejar karir kita masing masing. kamu kuliah hah jangan besar kepala deh kalau jadi orang! bisa makan saja sekarang kamu dah bersyukur kata mertua aku yang selalu mencampuri urusan keluarga kecil kami.

" iya RAN gak usah mimpi kamu!

kok kamu ngomong gitu sih mas, aku kan hanya ngingetin tentang janji kamu.

itu kan dulu RAN, sekarang situasi sudah berbeda, sudahlah RAN kamu terima kenyataan saja bahwa nasib kamu itu hanya jadi ibu rumah tangga yang baik yaitu ngurus suami dan anak anak.

lagi aku tak berdaya dengan ucapan suamiku. walaupun di mulut aku berkata iya namun di hati aku akan tetap berpikir bagaimana caranya aku bisa kuliah dan bisa bekerja lebih layak.

sejak pulang ke kampung suamiku kerjaku membantu ibu mertuaku mengurus peternakan sapinya, sementara bapak mertuaku mengurus kebun yang tidak begitu luas dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan kita sehari hari bahkan kadang tidak cukup. anakku yang pertama laki laki bernama Dion sejak lahir diasuh dan diurus oleh mertuaku, jadi aku jarang berkomunikasi dengan anak ku itu semua yang membuat aku termotivasi untuk mengembangkan diriku semangat untuk kuliah tumbuh lagi di benakku.

" Aku dengar Mas sudah mendaftar untuk kuliah lagi kata ku pada Randi yang sibuk Mai hp.

" iya jawabnya singkat". mas.....eh em jawab nya tanpa menoleh. iya kemari teman ngabarin ke aku katanya kekurangan kuota satu orang lagi.kamu yang sabar ya ran kata suamiku menghibur.

" Eh kamu ya gak usah sok -sokan deh bilang kuliah juga, pakai uang dari mana kamu, makan aja susah, mau kuliah lagi".

suara ibu mertua dengan lantangnya mengatai aku. mas Randi hanya tersenyum sinis mendengar perkataan ibunya.

" walau ada uang pun gak usah mimpi deh mbak kuliah, mending uangnya disimpan untuk aku". tak kalah adik ipar ku juga juga ikut menimpali". dada ini terasa sesak atas hinaan, tekanan,dari mertua, ipar dan suami.

hampir setiap hari mereka memperlakukan aku layaknya seorang pembantu. lebih miris lagi mereka tidak membiarkan aku dekat dengan anak - anak ku alasannya agar aku tidak terganggu dan fokus bekerja peternakan toh mereka juga nyaman dengan neneknya".

" Ran hari ini aku telat pulang ya pulang kerja aku ada jam mata kuliah".

o....iya mas. kamu hati- hat ya mas, seperti biasa aku mencium punggung tangan suamiku sebelum berangkat kerja.

" Bu boleh ya aku kuliah juga seperti mas Randi?". ibu jangankan menjawab pertanyaan ku, dia hanya berlalu meninggalkanku begitu saja sambil ngoceh gak jelas.

di ikuti oleh ipar ku sambil mencibir kan bibirnya ke arah ku. emang enak! " aku tak bisa diam diperlakukan seperti itu. bukannya aku ingin melawan mereka, namun diam- diam aku mencari solusi bagaimana caranya aku bisa kuliah kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan aku dan mas Randi bisa hidup mandiri tanpa bergantung terus kepada orang tua. ku ambil hp aku di kamar, hp ini sebenarnya sudah tidak layak untuk dipakai, namun apa boleh buat yang penting masih bisa dipakai kirim SMS, dan nelpon itu sudah lebih dari cukup buat aku.

Bersambung........

BAB 3 " AKHIRNYA TERWUJUD PART 1

" Mau kemana kamu?"

" Aku terkejut tiba- tiba ibu menegurku".

em, maaf jawabku sedikit gugup, Bu aku cuma ingin ke tetangga sebelah saja,

" Ngapain kamu ke sana, kamu kayak orang berduit saja santai - santai". Sana ke belakang! di sana banyak pekerjaan yang menanti kamu.

" Tanpa berkomentar lagi aku berlalu melewati mertua ku menuju halaman belakang. benar saja dan itu sudah biasa aku kerjakan". Hari ini mas Randi pulang agak telat, padahal rencana aku mau minta tolong antar aku pulang ke rumah ibu.

"Tapi tak apa mungkin belum rejeki ku untuk kuliah batin ku".

Usai kerja semuanya, "aku bersih bersih mandi dan duduk sejenak di taman bunga samping rumah".

" lumayan sih jika setiap hari kerja aku seperti ini, bagaimana dengan masa depan ku, masa depan anak - anak". ah aku mengusap wajahku dengan kasar. " Aku tak menyangka jika hidup setelah berumah tangga dengan mas Randi akan menjadi seperti ini, di hati aku menyesal,

namun nasi sudah menjadi bubur.

" Ma.. tiba tiba panggilan Raja membuat aku kaget". aku menghampiri anak ku dengan berjongkok, lalu ku peluk erat tubuh mungil anak ku". " Tak terasa air mata ini menetes,

kejadian ini sangat langka, ibu mertuaku membatasi aku bertemu dengan anakku, namun aku yakin suatu saat anak ku bisa memahami keadaanku". "Aku memilih seperti ini bukannya aku tak sayang dengan anakku, justru karena aku sangat menyayangi nya ku rela berkorban yang penting raja bahagia dan bisa hidup nyaman walau tak selalu bersamaku melainkan bersama kakek dan neneknya yang dari bayi sudah diasuh dan di besarkan oleh neneknya, aku yang mengandung, dan melahirkan, setelah itu neneknya yang minta atas hak asuhnya".

" Aku tak berdaya karena mas Randi sendiri sebagai suami setuju akan hal itu".

" Aku Akhirnya sudah terbiasa dengan keadaanku ini, dan keadaan ini pula yang memotivasi aku untuk bisa kuliah". karena anak sudah nyaman dengan neneknya, jadi aku punya peluang waktu yang besar untuk itu".

" Ma, papa belum pulang ya? tanya Raja

Telpon papa ya ma, bilang beliin aku es krim.

Ku usap lembut rambutnya. " Iya sayang, mama telpon ya sekarang".

" Sudah berapa kali aku telpon mas Randi,

namun diluar jangkauan terus".

" Ku pegang tangan Raja dengan lembut, sayang mungkin papa lagi sibuk, sebentar mama coba lagi ya?"

"Yah mama........

" Raja langsung pergi menjauhi ku, karena apa yang di inginkan tidak terpenuhi".

" Hati - hati dong sayang nanti jatuh lho.....".

" Tidak ada respon, sampai langkah Raja menghilang di balik dinding rumah untuk menemui neneknya" .

" RAN....".

" Aku berpaling mencari sumber suara yang memanggil namaku".

" Ku lihat ada seorang wanita mendekat , sambil melambaikan tangannya".

rasa penasaran aku mendekatinya

" RAN, masih ingat aku nggak? tanyanya setelah kami berjarak sekitar satu meter saja"

" Hai! " Kamu Laura kan?"

"Wah, kamu makin cantik aja Ra ...

" Ah kamu bisa aja". Kami langsung saling berpelukan.

" Masuk yuk Ra.... Kami berjalan menuju ruang tamu".

" Hai kayaknya ada tamu nih, sapa ibu untuk Laura". " Eh Tante apa kabar sahut Laura sembari mencium punggung tangan ibu mertuaku". Tante baik kok, tambah sukses dan cantik aja kamu Ra, nggak kayak mata ibu melirik ke arahku, dan Laura tersenyum kaku".

" Ah biasa aja kok Tante". Kata Laura dengan senyum ramah. suami sama anak kamu mana, nggak ikut?

" nggak kok Tan, tadi Rara pulang ngantor langsung singgah".

" Oh iya RAN, buatin minum dong buat Laura kok diajak ngobrol terus".

" Oh nggak usah Tan aku nggak lama kok,

aku cuma mau ngasi kabar ke kamu Ran bahwa kantor aku sedang butuh karyawan yang berkualifikasi akutansi. kamu kan punya bidang itu Ran, dicoba yuk?

" Aku menoleh ke arah ibu Mertuaku dia menganggukkan kepala tanda setuju".

" Nah. itukan Tante Sindi setuju lho RAN,

kamu mau ya?" "Aku pun mengangguk kan kepalaku tanda setuju". walau ada yang aneh aku rasa semoga semua baik - baik saja".

" Kalau begitu aku pamit dulu ya Ran, Tante".

laura berdiri lalu menghampiri ibu mertuaku untuk cipiki, cipika".

begitu juga dengan ku.

bye... ucapnya sembari berlalu keluar dari rumah menuju ke mobilnya yang diparkir di luar pagar rumah kami".

BERSAMBUNG...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!