Deru langkah kaki kian melambat, nafas kian tak teratur, menandai sosok anak kecil berusia 14 tahun itu telah kehabisan tenaganya.
"Guk !! Guk !! Guk !!" Suara para anjing pemburu yang mengejar kian dekat melewati semak dan pepohonan dipegunungan Naga melonjak.
"Hahahaha.. Hei bocah mau kemana lagi kau pergi Hah ?!!!" ejek salah satu pembunuh itu.
Anak itu masih terdiam sambil nafasnya masih terengah-engah, dia tampak tidak ingin menanggapi apa yang sedang dikatakan oleh salah satu pembunuh yang mengejarnya.
"Sudah jangan banyak kata, misi kita adalah menghabisi bocah ini, kenapa kita banyak bacot ! ini sudah jelas sudah menodai reputasi kita. Menghadapi bocak busuk ini saja kita masih kewalahan dan harus menggejarnya sampai jauh seperti ini" Bentak salah satu pembunuh lainnya yang berbadan paling besar dan tinngi, kemungkinan dia adalah pemimpin para pembunuh ini.
Tak belangsung lama, para pembunuh itu kembali melancarkan serangannya. Salah satu dari mereka berhasil menusukan belati kedada kiri dari bocah malang itu, sayangnya tusukan itu tidak mengenai organ vitalnya, jantung bocah itu masih masih aman namun luka yang ditinggalkan membuat darah bercucuran.
Bocah itu masih bertahan, hingga salah satu tendangan dari pembunuh itu mengenai punggung dari bocah itu, dan karenanya bocah itu terlempar hingga jatuh ke Jurang.
Aaarrrgghhh !!!
Bocah itu berteriak dan mulai terjatuh, hingga suara teriakannya tak terdengar lagi.
"Goblok !!!! Bajingan !!! kenapa kau biarkan dia jatuh ? bagaimana kita membuktikan ke pangeran Zhao Chen kalau kita sudah melenyapkan bocah itu !!!" teriak pemimpin pembunuh itu dengan sangat marah, wajahnya yang sangar terlihat seperti binatang buas yang siap memangsa korbannya.
"Ma-Maaf Bos.." Pembunuh yang menendang bocah itu tampak ketakutan, tubuhnya gemetar merasakan tatapan tajam dari pemimpin kelompok pembunuh itu.
"Bos.. Sudahlah, yang terpenting misi kita telah dilaksanakan. Untuk masalah ini, Kita bisa coba jelaskan kalau setelah membunuhnya, kita melemparkan bocah itu kejurang Wudidong ini, lagipula mana ada sejarahnya yang berhasil selamat dari Jurang Wudidong ini bos" kata salah satu pembunuh lainnya, mencoba menenangkan pemimpin kelompok pembunuh itu.
"Benar Bos, Jurang ini dinamakan Jurang Maut karena memang tidak pernah ada yang berhasil selamat setelah terjatuh kedalamnya, bahkan tidak ada yang tahu dengan pasti seberapa dalam Jurang ini. jangankan bocah itu yang hanya berada di Ranah Martial Skin tahap dua, bahkan kultivator di Ranah Martial Soul Pun belum tentu berhasil selamat ketika jatuh ke Jurang Wudidong ini" salah satu pembunuh lain mencoba menjelaskan, agar pemimpin kelompok pembunuh itu tenang.
*Tingkatan Ranah Kultivasi dimulai dari Ranah Martial Skin, Martial Veins, Martial Qi, Martial Bones, Martial Blood, Martial Soul dan Martial Spirit. Masing-masing Ranah dibagi sembilan tahap*
(Lebih banyak akan ditambahkan nanti saat cerita berlanjut dan mencapai intinya)
Jurang Wudidong dikenal sebagai jurang terdalam di seluruh Benua Dongnan dan masuk kategori area terlarang karena bahayanya. Jurang ini berada di sekitar pegunungan Longteng, dekat dengan kota Lanlong.
Dengan wajah yang tampak kesal pemimpin dari kelompok pembunuh itu pun akhirnya sedikit menganggukan kepalanya tanda setuju.
"Ayo kita bersihkan segala jejak pertempuran kita dan segera pergi dari sini !!" Ujar pemimpin kelompok pembunuh itu dengan suara keras.
"Baik !!!" Jawab seluruh anggota kelompok pembunuh itu dan segera melaksanakan perintah pemimpin kelompok pembunuh itu.
Kelompok pembunuh itu mulai mehilangkan semua jejak pembunuhannya dan setelahnya pergi dengan cepat.
# Jurang Wudidong, Pegunungan Longteng.
Disalah satu cabang pohon yang tumbuh didinding tebing jurang Wudidong seorang anak berusia 14 tahun terjerat diantara ranting pohon.
"Dimana ini, apa aku sudah mati ? apa ini yang mereka sebut dengan Dunia Bawah (under world) ? dimana aku saat ini ?" gumam seorang anak laki-laki dengan wajah tampan yang sangat menyedihkan. Tubuhnya penuh luka dan lebam dan darah tampak mengering ditubuhnya, sungguh pemandangan yang ironis.
Jurang Wudidong ini adalah jurang terdalam yang ada diwilayah kekaisaran Hong Yumao maupun yang terdalam di seluruh Benua Dongnan. Tempat ini berada dipegunungan Longteng diàrah selatan, sudah bertahun-tahun dan tidak ada orang yang cukup konyol untuk mencoba menjelajahinya, itu disebabkan karena banyaknya korban yang meninggal atau tidak ditemukan kembali setelah jatuh kedasar jurang Wudidong, bahkan dikatakan bahwa selain menjadi tempat terdalam dibenua tenggara itu juga merupakan sarang dari banyaknya monster beast. Sehingga itu menjadi salah satu tempat terlarang dibenua Dongnan.
"Aaaaaaaaaaa !!!" suara teriakan yang amat keras dan menyakitkan terdengar.
"Apa ini rasa dari kematian ? Aaarrgghh !!! itu sungguh menyakitkan, tolong, tolong, siapapun tolong aku !!!" pemilik jeritan itu jelas sangat tersiksa.
Aaarrrgghhh !!!
Aaarrrgghhh !!!
Teriakan terus terjadi beberapa kali, rupanya anak laki-laki yang menjerit, teriak kesakitan adalah Qin Xin, dia adalah pelayan kecil di istana tuan kota naga biru. Dia diambil untuk jadi pelayan oleh permaisuri Naga Biru Zhu Yanxi saat berusia tujuh tahun.
Qin Xin yang notabene seorang yatim piatu, dia tidak pernah bertemu dengan ayah dan ibunya, kedua orang tuanya meninggal ketika dia masih bayi jadi dia tidak pernah memiliki kenangan tentang ayah dan ibunya, sejak kecil dia diasuh oleh neneknya hingga berumur enam tahun sebelum akhirnya neneknya meninggal dan mulai hidup sebatang kara, sampai akhirnya bertemu Zhu Yanxi dan dibawa ke istana kota Naga Biru.
Qin Xin saat ini terjerat diantara batang pohon dan ranting pohon yang tumbuh di tebing jurang maut, dia masih hidup akibat tubuhnya jatuh kepohon itu, meski demikian keadaanya tak jauh lebih baik, dia mengalami koma selama hampir satu bulan diatas pohon itu, kedua kakinya mengalami patah tulang yang parah, beberapa tulang rusuknya juga patah, tulang kirinya remuk.
Entah kekuatan apa yang membuatnya masih hidup, dan tetap bertahan, meski menanggung rasa sakit yang menyedihkan.
"Sakit... Sakiiiitttttt.. ini benar-benar sakit, siapapun tolong, tolong aku, aku minta tolong, siapapun !!! Bangsat !!! ini tidak ada gunanya" Qin Xin tampak sangat menyedihkan.
"Para pelayan bajingan itu, para pembunuh anjing itu, ya para anjing-anjing itu dan pangeran Bangsat itu !!! Zhao Chen Bangsat !!! Aku mengutukmu !! AKU MENGUTUKMU HIDUP SENGSARA SEUMUR HIDUPMU !!!" Qin Xin mengutuk dan memaki dengan keras.
"Bahkan jika aku tidak selamat dari ini aku harap kehidupan berikutnya aku masih tetap bisa membalaskan dendam ini. Dan jika aku dapat bertahan hidup aku..." Qin Xin menghentikan kata-katanya, nafasnya semakin berat dan rasa sakit terus mendera tubuhnya namun matanya jelas memiliki tekad kuat untuk membalas dendam.
"Ya, aku akan datang membalas semua perbuatanmu, aku akan menyiksamu hingga setiap detiknya kau berharap untuk segera mati !!!" geram Qin Xin dengan penuh amarah.
Tiba-tiba, entah bagaimana Qin Xin melihat sebuah cahaya berwarna keemasan, itu membuatnya sedikit penasaran.
"Apa itu ? itu terlihat seperti sesuatu yang bercahaya, itu seperti jamur, ya itu kemungkinan adalah jamur. Tapi jamur apa ? kenapa terasa aneh ? apa karena itu tumbuh ditebing ini jadi itu mengeluarkan semacam cahaya keemasan ? mungkin karena itu telah menyerap banyak cahaya matahari jadi itu memiliki cahaya keemasan. Mungkin prinsipnya sama seperti batu fosfor atau batu cahaya " gumam Qin Xin dalam hati sambil mengamati jamur keemasan tersebut.
Dengan rasa sakit yang mendera tubuhnya, dan beberapa organ dalamnya yang mengalami luka parah, kini rasa lapar dan dahaga juga menderanya, menyiksa Qin Xin setelah dia terbangun dari komanya itu.
"Apa itu makanan ? mungkinkah itu bisa dimakan ? itu jamur bukan ? ya itu terlihat seperti jamur, apa itu beracun ?" satu demi satu pertanyaan-pertanyaan ini muncul dibenaknya, dia bingung apa yang harus dia lakukan, tubuhnya sangat sulit untuk digerakan namun rasa lapar dan haus ini juga masalah.
"Persetan ! masa bodoh, aku juga bisa dibilang telah mati, jadi untuk apa takut" pekik Qin Xin.
Kemudian Qin Xin mulai mencoba menggerakkan tubuhnya meski itu sangat menyakitkan, itu lengan kanannya, karena itu bagian tubuhnya yang masih cukup untuk bergerak, dengan lambat dan gerakan lemahnya, akhirnya dia mulai meraih jamur berwarna emas tersebut.
"Ini, cukup unik, aku belum pernah melihat atau mendengar jamur berwarna emas dan bahkan yang bersinar dengan cahaya keemasan ini. Ah, mungkin karena aku hanyalah seorang budak rendahan belaka, jadi aku tidak pernah tahu akan hal-hal semacam ini. Bisa jadi ini adalah makanan para kaum bangsawan. ya para bangsawan keparat itu !!!" Qin Xin memaki lagi, dia mulai membenci para kaum atas yang dengan mudah mempermainkan hidup seseorang hanya karena status mereka yang dianggap rendah.
"Masa bodoh ! aku akan memakannya, aku sangat lapar" Qin Xin mulai memakan jamur emas tersebut.
Tidak berapa lama berselang, tubuhnya mulai bereaksi.
"Apa ini ? kenapa aku merasa sangat mengantuk ? jangan-jangan ini memang beracun ? jadi ini adalah akhir hidupku, huft.. bahkan jika harus mati aku harap dikehidupan yang lain aku masih bisa membalas dendam !!!" kata Qin Xin bertekad kuat penuh kebencian.
Tanpa sadar, sebenarnya Jamur yang dikonsumsi oleh Qin Xin adalah Celestial Golden Mushroom, sebuah harta tingakat Celestial yang sangat langka dan diidam - idamkan oleh para dewa.
Tak lama berselang suara ledakan teredam terdengar.
"BOOMMMBB !!!"
Ledakan energi meledak dari tubuh Qin Xin, seluruh tubuhnya kini memancarkan cahaya keemasaan yang menyelimutinya, tidak ada yang tahu apa yang terjadi, kabut emas mulai terbentuk dan semakin lama semakin pekat disekitar tubuh Qin Xin.
Tubuh itu mulai terjatuh menuju dasar Jurang Wudidong yang gelap gulita.
Didasar jurang tubuh Qin Xin hancur seperti daging giling, seluruh tulang, organ dalam, daging, otot dan tendon remuk hancur akibat jatuh dari ketinggian ekstrim.
Namun anehnya, tubuh itu mulai merekonstruksi kembali dengan kecepatan yang bisa dilihat oleh mata, mereka mulai menyatu dan membentuk tubuh baru, sungguh regenerasi yang menakjubkan. Tubuh itu terus terbentuk hingga sempurna.
"BOOOMMMMBB !!!"
Ledakan energi terjadi lagi, dan tubuh yang terbentuk hancur lagi dibeberapa bagian, namun itu terus beregenerasi membentuk tubuh kembali.
Proses ini berlangsung hingga beberapa kali sampai akhirnya terhenti.
Cahaya keemasan dan kabut tebal masih menyelimuti tubuh Qin Xin yang telah terbentuk, dan terlihat tubuh itu bahkan 100 kali lebih baik daripada tubuhnya yang dulu, struktur tubuhnya kini telah berubah. Itu menjadi lebih kokoh, padat, kekar berotot dan tinggi.
Jelas bahwa Konstitusi tubuhnya berubah, dia mengalami transformasi tubuh yang luar biasa.
Hanya saja, anehnya Qin Xin belum terbangun seusai proses tersebut, seolah dia masih nyenyak tidur dalam buaian yang indah, tanpa tahu bahwa tubuhnya telah mengalami Transformasi tubuh, tubuh fana miliknya kini memiliki konstitusi tubuh Celestial.
Akan tetapi, proses itu tidak berhenti sampai disitu. Ledakan energi teredam terjadi dari dalam tubuh Qin Xin, dan tubuhnya kembali hancur.
Namun anehnya, tubuh yang hancur itu dengan cepat mulai memperbaiki dirinya sendiri, tubuh itu merekonstruksi dirinya dan setelahnya kembali hancur akibat ledakan energi dari dalam tubuh tersebut.
-
-
# Kota Lanlong
Malam itu bulan bersinar terang, seolah ingin menunjukan bahwa malam yang gelap tidaklah menyeramkan seperti yang dikatan orang, karena masih ada sosok yang setia menerangi gelapnya malam.
Suasana malam di Kota Lanlong. ramai dengan beragam kerlap kerlip sinar lampion dan batu cahaya yang menerangi setiap distrik dan sudut-sudut area Kota Lanlong.
Kota Lanlong merupakan salah satu Kota Besar di Kekaisaran Hong Yumao. Kekaisaran Hong Yumao dipimpin oleh Dinasti Zhao. Keluarga Zhao telah memerintah selama hampir 13.000 tahun, dan telah menjadi Hegemon besar di Benua Dongnan.
# Istana Kota Lanlong
Disalah satu kamar yang cukup besar dengan dekorasi yang indah, seorang gadis Cantik berusia 16 tahun duduk termenung didekat Jendela. Pandangannya kosong, seolah dia tak lagi mempunyai jiwa dan semangat untuk melakukan apapun.
"Tuan Putri..." dengan suara pelan pelayan itu memanggil.
Pelayan itu tampak kebingungan karena sudah berhari-hari Tuan Putri kota Lanlong selalu dalam keadaan seperti itu. Dia selalu murung dan tak pernah lagi menunjukan wajah cerianya yang Cantik.
"Tu..tu.. Tuan Putri..., Putri Su Rong..." pelayan itu tampak Cemas dan takut, sebelum akhirnya memberanikan diri untuk melanjutkan. " Tuan Putri.. Tolong maafkan Pelayan rendahan ini, Tuan Putri Su Rong, Tuan Kota Su Jun memanggilmu. Tolong Tuan Putri, pelayan ini tahu bahwa Tuan Putri masih bersedih. Tapi anda harus tegar dan kuat menerima semuanya Puri.." Pelayan itu masih Cemas.
Beberapa saat kemudian, Gadis Cantik itu mulai menggerakan badannya. Dia bangkit berdiri dari kursi duduknya, kesedihan nampak jelas tergambar dari wajah cantiknya, sosok cantik nan anggun itu mulai berjalan keluar dari kamarnya menuju Aula Keluarga di Istana Kota.
"Ah..!! Rong'er..." teriak Tuan Kota Su Jun.
"Salam Ayah..." Su Rong menjawab sambil sedikit membungkuk untuk memberi hormat kepada ayahnya.
"Rong'er, aku melihat kamu masih bersedih, ini sudah berhari-hari bahkan hampir satu bulan, apa yang terjadi ? apa itu masih terkait pelayan kecil itu ? pelayan yang beberapa tahun lalu dibawa oleh ibumu ?" tanya Su Jun dengan ketus.
"Ya... itu Benar, itu terkait Qin Xin !" Jawab Su Rong tidak menyembunyikan. " Ayah !! Qin Xin bukanlah pelayan biasa, dia... dia adalah temanku, dia selalu menemaniku, dia juga selalu ada untukku dan sekarang sudah hampir satu bulan keberadaannya tidak diketahui. Aku sangatlah khawatir tentang dia, dia hanya anak berusia 14 tahun, masih terlalu kecil untuknya, lagipula aku sudah menganggapnya seperti adik laki-lakiku sendiri. Aku..." Su Rong mulai menangis, tidak dapat melanjutkan kata-katanya lagi, air mata itu berlinang membasahi pipinya.
"Cukup !!!" teriak Su Jun, " Aku dan Ibumu sudah mengerahkan banyak orang untuk mencari pelayan itu. Bahkan pasukan Kota juga telah aku kerahkan untuk mencarinya, kita sudah mencari dan menyelusuri setiap tempat di wilayah Lanlong untuk menemukannya. Lalu apa ? apa lagi yang harus aku lakukan Hah ? itu hanyalah pelayan kecil, seorang budak yang dipungut oleh ibumu, tidak ada yang spesial dari dia...."
"Ayah !!!" teriak Su Rong, menghentikan kata-kata Su Jun. " Ayah !!! sudah aku katakan kalau dia adalah temanku dan dia juga adik Kecilku !!!" Su Rong kesal dan marah.
"Su Rong !!!" wajah Su Jun tampak jelek mendengar ini. " Su Rong, aku tidak peduli. Bagiku dia hanyalah seorang budak rendahan. Statusnya tidak sama dengan kita, jadi jangan berdebat lagi denganku, atau aku akan menghentikan seluruh upaya pencarian budak rendahan itu !!" kata Su Jun dengan marah.
"Baik, jika ayah tidak lagi mau mencari Xin kecil, aku sendiri dan ibuku yang akan mencarinya. Lagipula hal-hal yang kau pedulikan hanyalah urusan kebangsawananmu, aku benci padamu". Jawab Su Rong tidak mau kalah dari Su Jun.
"Su Rong !!!" teriak Su Jun Marah. "Jangan memaksaku !! aku tidak mau tahu, pokoknya dalam 1 minggu kedepan kau harus ikut denganku pergi ke Ibu Kota Hong Yumao. Putra Mahkota pangeran Zhao Chen mengundangmu, ini adalah kesempatan kita untuk membuat pengaruh kelurga Su kita makin melambung tinggi. Jadi, jangan membuatku marah dengan prilaku konyolmu, itu hanyalah seorang budak rendahan, itu tidak pantas mendapat simpatimu atau dari keluarga Su ku. Camkan itu baik-baik". Su Jun duduk dikursinya dan mulai mengambil gelas anggurnya.
"Jadi itu yang kau putuskan Ayah ? Baik... Aku Membencimu !!!" teriak Su Rong dan bergegas pergi.
# Ibu Kota Kekaisaran Hong Yumao, Kota Honglian.
Di sebuah kamar di Menara Paviliun Peri Mimpi.
"Aaahhhh... ooohhhhh.. ah.. ah.. ah.." suara erangan yang cukup erotis terdengar dari sebuah kamar besar di lantai atas Menara Paviliun Peri Mimpi. Tempat ini adalah tempat kesenangan dan hiburan teratas bagi kaum bangsawan dan para saudagar kaya di Ibu Kota.
"Aaaahhhhh... itu luar bisa..." nafas wanita cantik itu memburu. " aaahhh... pangeran.. uuuggghhhh...!!!" Wanita cantik itu tampak sedikit menjerit dengn erangan panjangnya yang seksi, dia kemudian terjatuh dipelukan Pangeran Zhao Chen, nafasnya masih tersenggal-senggal tampak tidak teratur.
"Hahahaha....!!!" tawa keras itu menggema seolah itu adalah tawa kemenangan. " Xiao Baiyu, aku sudah katakan kepadamu, kalau malam ini aku pasti akan mengalahkanmu diranjang harum ini, hahahahaha..!!!" Yang tertawa ini adalah Pangeran Zhao Chen, putra mahkota Kekaisaran Hong Yumao.
"Pangeran kau menggertakku..." dengan wajah sedikit cemberut dan kata nada manja Xiao Baiyu pantas menjadi bintang penggoda. "huft... si kecil ini benar-benar kalah darimu, kau sangat kuat malam ini, katakan padaku, apa yang telah kau konsumsi ? apa pangeran punya rahasia ? atau apa pangeran ini mendapat terobosan dalam kultivasinya ? sehingga bertambah kuat" Xiao Baiyu merajuk dengan manja.
Wajah Cantik Xiao Baiyu tampak penasaran, dia kemudian menggeliat menggoda dan dengan tatapan genit dan senyum manjanya yang terukir diwajah cantiknya yang membuat siapapun yang melihatnya akan tergoda.
"Hahahaha...!!! ya kau benar pelacur kecilku, aku baru menerobos ke tahap ke lima Ranah Martial Qi. Kau tahu, dengan usiaku ini berada di Ranah Martial Qi, itu menunjukkan bahwa aku adalah seorang jenius. Hahaha....!!!" Zhao Chen tertawa Sombong.
"WOW !!!" Mata Xiao Baiyu bersinar kagum, "kau memang jenius pangeran, pantas kau menjadi putra mahkota, dengan usiamu yang masih dibawah 50 tahun kau sudah mencapai Ranah Martial Qi. Sepertinya Kekaisaran Hong Yumao akan sejahtera dibawah kepemimpinanmu" kata Xiao Baiyu sambil tersenyum indah.
"Tentu !! Tentu saja, itu sudah jelas. Kalau hanya aku yang pantas menduduki singgasana kekaisaran Hong Yumao dan aku Kaisar selanjutnya. Hahahaha.." Jawab Zhao Chen dengan tawa sombongnya, seolah semua berada dalam kendalinya.
"Ya... Aku percaya itu pangeran.." jawab Xiao Baiyu dengan manja dan santai.
-
-
# Lantai bawah di Paviliun Peri Mimpi.
Paviliun Peri Mimpi, tempat hiburan teratas di Kekaisaran Hong Yumao, tempat ini sangat terkenal hingga ke Kerajaan tetangga, para kaum elit berbondong-bodong datang ketempat ini setiap harinya.
Semua itu karena reputasi Paviliun Peri Mimpi adalah yang terbaik, mereka hanya menyajikan makanan terbaik dari yang terbaik, segala jenis minuman seperti anggur dan arak terbaik dari seluruh tempat di benua Dongnan, para musisi papan atas dengan alunan melodi indah serta yang terpenting adalah, mereka selalu dapat menghadirkan para Wanita dengan kecantikan luar biasa. Hal yang sulit untuk ditandingi oleh tempat hiburan lainnya.
Jadi, meskipun tempat ini terkenal menguras kantong siapa saja yang datang, itu tidak jadi masalah, bahkan semakin ramai oleh pengunjungnya, seakan tak pernah bosan untuk datang ketempat ini.
"Hei kalian, apa kau tahu siapa gadis tercantik di paviliun peri mimpi ini ?" tanya salah satu pengunjung, dia adalah bangsawan dari Kerajaan Heimao dan dia baru pertama datang ke paviliun peri mimpi ini, karena rasa penasaran setelah mendengar banyak cerita tentang tempat ini.
"Oh tuan, apa ini pertamakalinya kau datang ketempat ini?" Tanya pengunjung lain.
"iya benar, ini yang pertamakali bagiku" bangsawan itu menganguk ringan.
"Kalau begitu selamat datang ! Kemarilah, mari.. mari... kita bisa minum-minum bersama, kau ingin tau siapa yang tercantik disini bukan ? Hahahaha... itu adalah Nona Xiao Baiyu, dialah yang tercantik" pria itu berbicara dengan kekaguman diwajahnya.
"Tapi sayangnya Nona Xiao Baiyu, terlalu eksklusif, bangsawan kecil seperti kita tidak dapat menyentuhnya" pria lainnya yang berbaju kuning menghela nafas.
"Mengapa demikian ?" tanya bangsawan dari kerajaan Heimao itu.
"Ah kau tidak tahu, itu karena Putra mahkota Pangeran Zhao Chen dari kekaisaran Hong Yumao, dia telah menjadikan Nona Xiao Baiyu sebagai eksklusif hanya untuknya saja" pria berbaju kuning tampak lesu.
"Hei...tapi kau tidak usah khawatir disini masih banyak wanita lainnya yang tak kalah cantiknya" ujar Pria bermata sifit menambahkan.
"Kecantikan Nona Xiao Baiyu itu laksana Seorang Peri, dia pantas disebut Peri Mimpi yang sesungguhnya. Kau tahu, untuk bisa bersamanya aku bahkan rela melakukan apapun, meski itu hanya sekali" kata pria lain dimeja itu, memuji keindahan Xiao Baiyu.
"Itu benar, aku pun sama" kata yang lain.
"Apa kau tahu alasan kami datang kemari ? alasannya karena kami berharap dapat bertemu dengan Peri Xiao Baiyu" pria lain dengan senyum cabulnya.
"Kawan aku tidak menyangka kamu seperti itu, hahaha... Sebenarnya akupun sama, hahahhhaa..." tawa pria lain dengan wajah mesum.
"Aku semakin penasaran dengan kecantikan peri Xiao Baiyu ini " kata bagsawan kerajaan Heimao itu sambil membayangkan kecantikan Xiao Baiyu.
"Saudaraku, sekali kau melihatnya, kau pasti tidak dapat tidur berhari-hari karena selalu terbayang kecantikannya" jawab pria bermata sipit.
"Aku pasti akan tidur dengan Peri Xiao Baiyu ini" kata bangsawan dari kerajaan Heimao itu, penuh dengan nafsu.
"Bermimpilah !!!" jawab mereka kompak.
"Hahahahaha...!!!" tawa keras dari para tamu dimeja itu pecah.
Meja itu tampak ramai dengan canda tawa para bangsawan, gelas-gelas arak habis diteguk satu demi satu, sementara para pelayan, penari dan musisi sibuk menghibur para tamu yang datang.
Menara Paviliun Peri Mimpi, memiliki sembilan lantai dan di lantai pertama hingga ke lima adalah restoran mewah dengan harga tinggi, semakin tinggi lantai itu, maka harganya pun semakin mahal dan bentuk hiburan yang ditawarkan menjadi lebih megah dari lantai dibawahnya.
Sementara lantai ke enam dan kesembilan menjadi hotel atau tempat para lelaki hidung belang bercinta dengan para wanita Paviliun Peri Mimpi.
Di lantai teratas Paviliun Peri Mimpi.
Rupanya sesi bercinta antara Zhao Chen dan Xiao Baiyu telah usai.
Zhao Chen mulai melemas dan merlepaskan diri dari tubuh seksi milik Xiao Baiyu.
Zhao Chen kemudian berguling kesamping, menutup matanya dan menikmati sisa-sisa kenikmatan duniawi yang telah dia rengkuh, sambil nafasnya masih terengah-engah.
"Ah.. Itu luar biasa... huft... huh...huft..." kata Zhao Chen dengan nafas yang masih tidak teratur, dia tersenyum dengan sombong.
Sementara itu Xiao Baiyu hanya tersenyum dengan manja, meskipun dia terlihat tersenyum seolah menikmati, nyatanya dibalik senyum manja itu terdapat kekecewaan yang fatal. Xiao Baiyu jelas tidak merasa puas selama sesi tersebut.
"Pelayan !!" teriak Zhao Chen, kini dia mulai duduk dan memakai pakaiannya dengan asal, terlihat rambutnya masih berantakan dengan keringat yang masih membasahi tubuhnya.
"Iya Pangeran" jawab si pelayan gugup.
"Cepat bawakan arak dan beberapa makanan kemari, bawakan juga para penari dan para pemain musik, suruh mereka kemari dengan cepat untuk menghiburku !!" pinta Zhao Chen dengan wajah penuh keringat.
"Baik pangeran, semua segera datang" pelayan itu membungkuk dan pergi untuk memenuhi pesanan Zhao Chen.
Sementa itu Xiao Baiyu masih terbaring lemas diranjangnya, dan tampak tidak tertarik untuk acara berikutnya.
"Baiyu sayang, apa kau tidak mau menemaniku minum-minum?" berkata Zhao Chen dengan lembut.
"Pangeranku, Peri kecil ini terlalu lemah, jadi mohon maaf untuk tidak menemanimu dulu" jawab Xiao Baiyu dengan manja.
"Baiklah... kau harus istirahat terlebih dahulu, biarkan yang lain yang menemaniku minum-minum, Hahahaha..." Zhao Chen tertawa puas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!