NovelToon NovelToon

Who Is An Elementalist?

Prolog

"Nona Chloe, saya sudah menyiapkan sarapan anda."

Seorang pelayan membuka pintu itu kemudian menyimpan nampan yang berisi beragam makanan itu di atas meja.

Nona muda yang dilayaninya itu sedang duduk rapih di atas sofa.

"Terima kasih, Nat."

Nona muda yang di layani Natasha adalah putri kedua Duke Ernest yang mengasingkan diri.

Chloe Ernest. Gadis itu tahun ini akan menginjak 17 tahun. Chloe Ernest pada awalnya adalah seorang anak yang ceria namun ketika kematian ibundanya, sifatnya berubah drastis. Dia tidak menangis saat itu, melainkan mengurung dirinya di dalam kamar. Chloe tidak ingin berkomunikasi dengan yang lainnya terkecuali Natasha maid pribadinya. Bahkan Ayahnya belum pernah melihat Chloe sejak 7 tahun yang lalu. Sedangkan saudarinya sesekali akan mengunjungi kamarnya jika dia tidak sibuk.

"Apa ada yang Anda butuhkan lagi?"

"Tidak, kau bisa keluar sekarang."

Natasha mengangguk, mengiyakan. "Panggil saya kapan saja anda membutuhkan saya."

"Tentu."

Natasha menunduk sebelum akhirnya keluar dari kamar Chloe.

"Hahh... Banyak yang harus aku lakukan di dunia novel yang menyeramkan ini."

Chloe bergumam begitu tidak ada seseorang di dalam sana.

Chloe yang sekarang bukan lah Chloe yang sebenarnya. Itu adalah orang lain yang entah bagaimana bisa masuk ke dalam tubuh Chloe. Ah, lebih tepatnya masuk ke dalam novel.

Itu benar.

Ini hanyalah dunia novel.

Kyung Mi yang merupakan seorang siswi SMA biasa di dunia nyata entah bagaimana tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang dia baca.

Garpu dan sendok itu berdentingan. Nona muda itu tampak tengah makan dengan anggun walaupun mulutnya terus menggerutu kesal. Kepalanya terus berpikir cepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Kyung Mi tidak tahu bagaimana cara dia kembali ke dunianya jadi dia memilih untuk mulai menjalani kehidupan normalnya di dunia ini. Namun, begitu sulit untuk bertahan hidup di dunia ini begitu perang sudah dimulai.

"Aku baru membaca sampai buku 1 dan belum sampai ke buku 2."

Novel berjudul Red Witch itu memiliki 2 buku yang belum selesai. Kyung Mi baru selesai membaca sampai buku 1 dan belum melanjutkan sampai ke buku 2. Buku 1 selesai dengan kematian penyihir putih dan Kyung Mi tidak tahu apa yang terjadi di buku 2.

Ceritanya belum selesai namun tiba-tiba saja dia berada di dunia ini dengan tubuh Putri Duke yang mengasingkan diri ini.

Kyung Mi menggertakkan giginya kesal karena tubuh ini bukanlah tubuh sang tokoh utama dan akan segera mati di perang pertama ketika melawan Kerajaan Voresham.

"Aku harus menghindari kematianku."

"Nona?!"

Seorang Kesatria yang merupakan penjaga kediaman Duke ini berjenggit kaget.

"Tuan Kesatria, tolong tunjukkan jalan ke perpustakaan."

"Maaf?"

Tampaknya Kesatria itu masih terkejut karena melihat Nona Chloe setelah 7 tahun lamanya.

"Aku lupa letak perpustakaan dimana karena setelah sekian lama tidak keluar kamar."

"Ah, baik. Saya akan menunjukkan jalan, Nona."

Kesatria itu berjalan memimpin menunjukkan Chloe jalan ke perpustakaan pribadi milik Keluarga Duke Ernest.

Setelah sampai disana, Kesatria tersebut memilih pamit karena harus menyelesaikan pekerjaannya.

Kini Chloe tengah memandangi buku-buku yang berada di rak-rak tinggi itu berjejer rapih.

"Baiklah, sekarang aku harus mulai darimana."

Chloe mencari buku tentang kepala rumah tangga keluarga Duke Ernest dari waktu ke waktu. Dia membaca seluruh halaman itu dengan teliti. Dia hanya perlu mencari kepala rumah tangga yang memiliki anak perempuan elementalist.

"Lucy Ernest? Aku baru pertama kali mendengar namanya."

Rumah tangga Duke Ernest memiliki seorang Putri yang disukai oleh roh-roh elemental. Kyung Mi tahu bahwa Chloe adalah sang Elementalist itu karena itu dijelaskan di dalam buku. Namun sayangnya, Chloe Ernest memiliki kutukan yang akan membunuhnya di usia muda. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengetahuinya bahwa dirinya adalah seorang Elementaslist bahkan keluarganya karena Chloe yang asli sendiri tidak tahu tentang itu.

Dia akan mati di tahun ini bahkan sebelum sempat menggunakan kekuatannya.

Di dalam buku yang Chloe baca Lucy Ernest berbeda dengan Chloe Ernest saat ini. Lucy merupakan Putri tunggal Duke Ernest V. Dia dikatakan adalah seorang Putri Duke yang berbakat dalam mengendalikan roh-roh elemental. Karena kekuatannya juga, dia dapat membuat Kerajaan Rondland kembali bersahabat dengan Kekaisaran Nuveleon.

Chloe menghela napas panjang begitu selesai membaca.

Dia tidak menemukannya.

Dia tidak menemukan seorang Elementalist yang terkena kutukan seperti dirinya.

"Yahh... Aku tidak perlu terburu-buru juga."

Dia menutup buku dan mengembalikan itu kembali ke tempatnya.

Pria dengan rambut emas itu menghela napas kasar. Kertas-kertas yang menumpuk di atas mejanya itu tidak pernah habis. Dia tampak begitu lelah setelah tidak tidur semalaman karena pekerjaannya. Walaupun Putri sulungnya sudah ikut membantu mengerjakan tugasnya karena dia penerus rumah tangga Duke ini tapi itu tetap melelahkan.

"Oh, dan Tuan, Nona Arabella akan pergi ke kediaman Viscount Carlos minggu depan."

Pria dengan rambut merah itu mengabarkan.

"Pesta teh?"

"Ya, seperti biasa."

"Baiklah."

"Tapi Tuan Duke, Nona Arabella meminta untuk mengurangi jumlah Kesatria penjaganya karena itu mengganggu pesta teh mereka."

Tangan Duke Ernest itu berhenti menulis dan dia memandang sang tangan kanan dengan alis yang menekuk.

"Katakan padanya aku tak akan mengizinkan dia pergi jika dia masih mempermasalahkan jumlah kesatria pengawalnya."

"Tapi Nona bilang dia—"

"Aku rasa tidak ada yang perlu kau katakan lagi. Silahkan tinggalkan ruanganku, Ren."

Tahu bahwa dia tidak bisa membela lebih jauh, akhirnya dia menuruti dengan pasrah. Ren segera menunduk memberi salam kemudian keluar ruangan kerja Duke Ernest.

Pintu itu baru saja di tutup, namun kemudian di buka kembali.

"Apalagi—?!"

"Tuan Duke, Nona Chloe ingin bertemu dengan anda." Ren berbicara dengan kaku.

"Chloe?"

Dia terkejut mendengar nama yang sudah lama tidak dia dengar.

"Iya."

"Suruh dia masuk."

"Ayah."

Chloe memberi salam begitu masuk.

"Saya permisi dulu."

Ren segera meninggalkan ruangan dan membiarkan Chloe berbicara secara pribadi dengan ayahnya, Duke Dylan Ernest.

"Saya mohon maaf karena mengganggu waktu anda."

"Duduklah."

Chloe duduk di sofa yang tampak lembut dengan lapisan emas itu sedangkan Duke masih duduk di kursi kerjanya.

Duke Dylan Ernest sudah lama tidak melihat Chloe semenjak kematian mendiang istrinya apalagi mengobrol dengannya. Itu membuatnya sedikit gugup karena ini kali pertama dia mendengar suara Putri keduanya.

"Ada apa?"

Duke Ernest memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Ayah, saya akan pergi untuk beberapa waktu ke ibukota."

"Ibukota?"

"Ya, saya merasa saya perlu pergi untuk melihat dunia luar lagi setelah sekian lama."

Duke Ernest kebingungan karena Chloe tiba-tiba berbicara dengannya dan meminta izinnya untuk pergi ke ibukota. Tapi bukan itu yang sebenarnya dipikirkan Duke. Dia hanya terheran karena putrinya yang menghabiskan 7 tahun hidupnya dalam mengasingkan diri tiba-tiba ingin pergi ke dunia luar.

"Saya merasa perlu berlibur beberapa bulan."

"Mengapa?"

Duke Ernest yang kebingungan sama halnya dengan Chloe saat ini. Chloe terheran-heran dengan tingkah ayahnya.

"Apa Ayah tidak mengizinkan saya berlibur karena saya juga harus bekerja di dunia politik sebagai Putri Duke?"

"Tidak-tidak seperti itu." Duke menggeleng-gelengkan kepalanya membantah.

"Lalu?"

"Kau benar. Kau pasti butuh liburan untuk melihat-lihat dunia luar. Kapan kau akan pergi?"

"Besok."

"Baiklah, aku akan menyiapkan kesatria pengawal untuk menjagamu selama kau pergi."

"Terima kasih, Ayah. Tapi saya tidak butuh pengawal yang banyak. Saya hanya ingin berlibur dan menghabiskan waktu sendiri."

"Ya, lakukan apapun yang ingin kau lakukan."

Setelah percakapan singkatnya dengan Duke Ernest, Chloe segera beranjak bangkit dan pamit. Merasa tidak ada yang perlu dia sampaikan lagi, gadis itu segera meninggalkan ruangan.

"Ah, Chloe!"

Duke memanggil tepat ketika Chloe menarik kenop pintu.

"Ya?"

"Jangan lupa menjaga kesehatanmu selama kau pergi dan jangan lupa untuk makan. Aku akan menyuruh Natasha untuk ikut denganmu."

Duke Ernest menasehati. Dia baru tersadar untuk mengucapkan itu ketika dia melihat dengan jelas kulit pucat Chloe. Duke Ernest selama ini tidak pernah memperhatikan Chloe karena itu dia tidak sadar bahwa Putri keduanya itu tampak kurus dibandingkan anak-anak seumurannya.

"Tentu," Chloe menjawab dengan singkat.

"Nona Chloe, saya terkejut melihat anda disini."

Wanita berumur itu tersenyum penuh makna ke arah Chloe.

Dia adalah kepala pelayan disini.

"Lama tidak bertemu, Grace."

Dia tertawa ramah. "Ha! Saya senang melihat anda tampak sehat."

Chloe mengangguk saja mengiyakan.

Chloe atau Kyung Mi sedikit berhati-hati dengan wanita ini, Grace si Kepala pelayan. Ini karena dia tahu bahwa di dalam novel Grace sangat tidak menyukai Chloe dan ingin menyingkirkannya hanya untuk menjadikan Putri bungsu Duke sebagai Elementalist.

Dia tahu bahwa Chloe yang sebenarnya adalah seorang Elementalist tapi dia menipu semua orang dengan mengatakan bahwa Putri ketiga lah yang merupakan seorang Elementalist yang begitu di sayangi roh-roh Elemental dan akan menjadi pahlawan kerajaan Rondland.

"Grace adalah orang yang sangat licik. Dia hanya ingin menyingkirkan Elementalist yang sebenarnya dengan membuat Elementalist yang palsu."

Mata Chloe berganti ke sisi Grace.

Itu adalah seorang anak kecil yang tampak gugup sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya.

"Nona Chloe dan Nona Sofia pasti baru bertemu kali ini."

Sofia Ernest. Itu adalah Adiknya. Itu adalah Putri ketiga Duke Ernest. Mendiang Ibundanya meninggal begitu melahirkan Sofia karena itu Chloe tidak pernah melihat Sofia sebelumnya.

"H-halo... Kak Chloe."

Dia menyapa dengan malu-malu.

"Hahaha! Nona Sofia sebenarnya anak yang ceria dan pemberani seperti anda, Nona. Namun sepertinya dia malu ketika melihat orang baru."

Ya, begitulah yang terjadi pada anak-anak.

Chloe tidak menyahut apapun, dia hanya membalas Sofia dengan senyum tipisnya.

"Anda tahu, Nona? Saya merasa kalau Nona Sofia adalah seorang Elementalist yang begitu dicintai para roh elemental!" Grace menceritakan dengan bersemangat. "Lihatlah, itu karena Nona Sofia memiliki kriteria tersebut. Dia memiliki mata biru dan rambut pirang seperti milik Tuan Duke. Saya awalnya merasa kalau Nona Arabella adalah seorang Elementalist tapi setelah melihat kelahiran Nona Sofia saya merasa itu tidak mungkin karena Nona Arabella hanya memiliki mata biru tanpa rambut pirang. Saya sudah menceritakannya dengan Nona Arabella dan dia tampak senang mendengarnya."

Semua yang dikatakan Grace itu benar. Tidak sepenuhnya salah. Seorang Elementalist biasanya memiliki ciri khas rambut pirang dan bermata biru, itu pun terjadi pada Lucy Ernest. Namun, Chloe tidak seperti itu. Rambutnya hitam dengan campuran pirang sedikit tepat di bagian rambut belakangnya. Pirang adalah rambut asli Chloe, tapi hitam ini hanyalah tanda sebagai kutukan.

Jika kutukan ini hilang, Chloe yakin sekali bahwa rambutnya akan menjadi pirang seperti milik Duke Ernest dan Sofia.

Tapi yang membedakannya lagi, mata ruby nya itu sama seperti milik ibundanya.

Karena itulah semua orang disini tidak pernah terpikirkan bahwa Chloe lah yang sebenarnya adalah seorang Elementalist karena jauh dari kriteria.

"Benarkah? Baguslah jika begitu."

"Em! A-aku akan berusaha untuk menjadi seorang Elementalist yang hebat dan melindungi kerajaan Rondland!"

"Ya, bekerja keraslah. Aku akan kembali ke kamar."

Setelah mengucapkan itu, Chloe melangkahkan kakinya menuju anak tangga meninggalkan Grace kepala pelayan bersama dengan Sofia.

Chloe tidak peduli tentang menjadi seorang Elementalist karena yang hanya ada dipikirannya saat ini hanya untuk bertahan hidup.

"Aku harus hidup selama mungkin."

Chapter 1

Red Witch.

Novel yang mengambil latar belakang protagonis wanita yang bernama Beatriz Elliot. Beatriz adalah Putri bungsu dari Kerajaan Rondland. Diceritakan di dalam novel, Beatriz bukanlah pewaris tahta karena itu dia kabur dari kerajaannya dan mencabut gelarnya sebagai anggota keluarga Kerajaan. Beatriz melakukan itu karena dia ingin memiliki kebebasannya sendiri dan menjadi seorang penyihir hebat di masa depan.

Sesuai judulnya Red Witch adalah julukan orang-orang kepada Putri Beatriz setelah Beatriz dan kelompoknya berhasil mengalahkan penyihir putih di buku ke-1.

"Kelompoknya benar-benar kumpulan orang-orang yang menakutkan..."

Chloe menggeleng-gelengkan kepalanya setelah mengingat seberapa mengerikannya perjalanan yang dilalui Beatriz bersama kelompoknya.

"Aku tidak boleh terlibat dengan mereka jika ingin hidup dengan tenang."

Itu karena tokoh utama selalu terkena kesialan dan selalu terlibat oleh berbagai masalah. Chloe yang hanyalah tokoh sampingan ingin menjauhi Beatriz yang merupakan tokoh utama bersama kelompoknya yang kebanyakan adalah orang-orang kuat yang menakutkan.

Dia menjadi merinding sendiri setelah membayangkan bagaimana kumpulan orang-orang kuat itu bertarung nantinya.

"Itu akan menjadi medan perang yang mengerikan."

"Nona."

"Ya?"

Chloe segera tersadar dari lamunannya begitu Natasha pelayan pribadinya itu memanggilnya.

"Apa kita perlu beristirahat di penginapan karena sudah tengah malam?"

"Ah, iya. Kita akan berhenti di penginapan selanjutnya."

"Baik, Nona."

Natasha segera pergi ke dalam gerbong keretanya sendiri setelah memberitahu Kesatria yang mengendarai kereta kuda mewah itu untuk berhenti di penginapan selanjutnya agar Nona Chloe bisa beristirahat.

Itu adalah hari pertama perjalanan Chloe menuju ibu kota. Letak kotanya yang berada di utara terlalu jauh untuk sampai ke ibu kota karena itu butuh waktu berhari-hari untuk sampai kesana. Mereka akan bermalam di penginapan hari ini dan melanjutkan perjalanan mereka esok hari.

"Nona, kita sudah sampai."

"Terima kasih, Tuan Henry."

"Itu bukan masalah, Nona."

Henry yang merupakan wakil kapten Kesatria itu tersenyum setelah membantu Chloe turun dari kereta kuda yang mewah itu.

Henry adalah wakil kapten Kesatria yang menuruti permintaan kaptennya, karena itu ketika Arabella menyuruhnya untuk ikut bersama dengan Chloe, Henry mematuhinya tanpa membantah.

Arabella yang terlalu khawatir karena Chloe akan pergi ke ibu kota sendirian hanya dengan Natasha pelayan pribadinya dan 5 Kesatria penjaga yang dikirimkan Duke akhirnya mengutus Henry untuk ikut bersamanya.

"Jika sesuai dengan cerita di dalam novel, Chloe, Henry, dan Arabella harusnya berhubungan dekat karena mereka adalah teman masa kecil. Dan keluarga Henry yang sudah mengabdi pada rumah tangga Duke Ernest memiliki kewajiban untuk melindungi anggota keluarga rumah tangga Duke Ernest."

Chloe menatap ke arah mata pria itu. Henry tersenyum tulus dan matanya pun ikut tersenyum. Rambut peraknya berkibar tertiup angin.

"Dia benar-benar teman masa kecil, Chloe, " Kyung Mi menyimpulkan.

Dari gerak-geriknya dan tingkah lakunya pada Chloe sudah menunjukkan dengan jelas bahwa mereka berdua cukup dekat dulu. Cara bicaranya yang hangat dan penuh hormat itu menunjukkan bahwa dia adalah salah satu orang yang begitu peduli pada Chloe.

"Mengapa Tuan Henry terus tersenyum seperti itu?"

"Itu karena saya senang dapat bertemu anda kembali dan dapat menghabiskan waktu yang lama bersama anda, Nona."

"Ha! Dia benar-benar tipe anak laki-laki yang lembut seperti yang diceritakan di dalam novel..." batin Chloe.

"Natasha."

"Ya, Nona?"

"Tunjukkan jalan ke kamarku."

"Tentu, lewat sini."

Chloe tidak menanggapi ucapan Henry melainkan berbicara dengan Natasha. Dia menyuruh Natasha untuk segera menunjukkan jalan ke kamarnya karena dia lelah dan ingin segera beristirahat. Dia segera pergi dari sana setelah menyuruh kelompoknya untuk beristirahat di kamar mereka masing-masing sebelum mengikuti di belakang Natasha.

"Apa ada sesuatu yang Nona inginkan? Saya akan segera membuatkannya untuk anda."

"Tidak, aku ingin segera tidur."

"Baiklah, kalau begitu selamat malam, Nona Chloe."

Chloe merasa senyuman Natasha sangat-sangat menyeramkan tapi dia tetap memasang wajah tenang seperti biasanya.

"Selamat malam juga, Natasha. Kau juga harus istirahat."

"Tentu."

Pintu itu tertutup begitu Natasha keluar dari ruangan itu.

"Hahh..." Chloe menghela napas panjang. "Bagaimana caranya menjauh dari pelayan pembunuh seperti dia?"

Chloe ingat dengan betul latar belakang Natasha yang dia baca di dalam novel. Natasha adalah seorang bangsawan dari rumah tangga yang telah hilang di benua barat. Anggota keluarganya sudah mati terbunuh di tangannya sendiri. Semua orang yakin tidak ada yang selamat dari kejadian itu karena itulah Natasha memalsukan identitas dirinya dan bekerja di rumah tangga Duke Dylan Ernest sebagai pelayan biasa.

"Dia dengan mudah masuk bekerja sebagai pelayan dan menutupi dirinya sebagai pembunuh. Hanya aku yang seorang pembaca yang mengetahui itu. Bahkan seperti Duke Dylan Ernest saja tidak tahu akan itu."

"Natasha terlalu lihai sebagai pembunuh. Dia pintar berbohong."

Chloe merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil bergumam sendiri.

Sampai akhir cerita, dikatakan hanya Chloe yang tahu identitas Natasha karena dia adalah seorang pembaca.

"Penulis tidak menceritakan alasan Natasha membunuh keluarganya sendiri di dalam buku. Itulah yang membuat aku merasa aneh dengan Natasha dan harus menjauhinya walaupun di dalam buku Natasha diperkenalkan sebagai karakter yang paling peduli pada Chloe."

Natasha adalah orang pertama yang begitu peduli dengan Chloe. Dia adalah pelayan yang setia yang selalu berada di sisi Chloe semenjak dia kehilangan ibundanya.

Diceritakan di dalam novel, Natasha adalah orang yang paling menderita setelah kematian Chloe. Tepat setelah kematian Chloe karena perang melawan Kerajaan Voresham, Natasha berusaha membunuh semua anggota rumah tangga Duke Ernest. Namun sialnya, dia tidak berhasil menyentuh Duke Dylan Ernest dan kedua putrinya. Natasha hanya berhasil membunuh para pekerja disana.

Dan setelah kejadian itu, Duke Dylan Ernest menjatuhi hukuman mati pada Natasha karena percobaan pembunuhan keluarga Duke.

"Semua tindakannya seolah-olah dilakukannya untuk membayar tindakan mereka pada majikannya selama ini."

Natasha benar-benar hanya peduli pada Chloe dan itu membuat Chloe bingung akan kehadiran Natasha sekarang. Haruskah dia senang atau sedih? Mengingat bahwa Natasha seorang pembunuh membuat Chloe lebih takut.

Tentu saja Chloe tidak bisa mempercayai Natasha begitu saja.

Itu karena dia harus hidup selama mungkin dan menghindari kematiannya.

TOK

TOK

TOK

"Hahh... Tapi sepertinya aku akan tetap aman jika tidak membuat masalah dengan Natasha."

TOK

TOK

TOK

Kening Chloe berkerut memperhatikan sebuah suara yang terus muncul di pintu balkon namun tidak ada siapa-siapa disana.

"Halo! Halo, manusia! Iya, kau! Kau sedang melihat ke arahku sekarang. Kau bisa mendengarkan ku kan? Hahh... senangnya bisa mengobrol dengan manusia kembali."

Chloe segera beranjak bangkit dari ranjangnya dan mendekati pintu balkon dengan hati-hati.

"Bisa buka kan pintu ini lebih dulu?"

"Siapa kau?"

Chloe tidak melihat seorang pun disana. Tapi Chloe bisa merasakan udara-udara itu berkumpul membentuk bola-bola kecil.

Dia tidak mempunyai wujud.

Chloe ingat sesuatu tentang ini, namun dia tetap harus berhati-hati.

"Aku Elemental! Aku bayi Elemental angin! Ah senangnya bisa bertemu dengan seorang Elementalist sepertimu!"

"Dia benar-benar elemental?" Chloe membatin.

"Aku tidak pernah bertemu Elemental sebelumnya. "

"Iya! Aku pun belum pernah bertemu dengan manusia yang bisa melihat dan mendengarkan kami yang seorang Elemental! Itu artinya kau keturunan bangsawan itu, bukan? Kau Elementalist!"

Bayi Elemental angin itu terus berbicara dengan bersemangat. Dari nada bicaranya, Chloe tahu bahwa Elemental itu benar-benar seorang bayi.

"Ha! Yang dikatakan para Elemental lain itu ternyata benar! Kau begitu cantik! Walaupun rambutmu hitam tidak seperti yang diceritakan Elemental lain, tapi kau tetap cantik! Ah sepertinya aku benar-benar terpikat denganmu sekarang, manusia! Maukah kau membuat kontrak bersamaku? Aku merasa senang sekali jika bisa membuat kontrak bersama gadis Elementalist sepertimu! Suatu kehormatan bagiku yang merupakan Elemental angin! Walaupun aku masih bayi, tapi aku bisa melindungi mu, manusia!"

"Jadi, bagaimana?"

Chloe memutar bola matanya malas. Dia sedikit syok ketika melihat dan mendengar langsung suara Elemental sekarang.

"Kau berisik ya."

"Hahaha! Elemental lain mengatakan kalau aku memang hebat dan periang! Karena itu, aku tidak terkejut dengan tanggapanmu, manusia! Aku merasa senang karena aku yang bayi Elemental angin ini bisa menghiburmu karena aku sosok yang hebat dan periang!"

Chloe menghela napas untuk kesekian kalinya. Ini diluar ekspektasinya. Dia tidak berpikir bahwa Elemental seberisik ini.

"Ayo-ayo kita buat kontrak! Bayi Elemental angin ini bisa melindungimu kapanpun!"

Chloe menggeleng-gelengkan kepalanya lalu.

"Tidak."

Dia bahkan menolaknya tanpa perlu berpikir.

"Ha! Mengapa?!"

Bayi Elemental itu terdengar sedikit sedih.

"Apa kau merasa aku masih bayi jadi kau berpikir aku lebih lemah daripada Elemental lainnya? Manusia, tolong percayalah padaku! Aku akan tumbuh semakin kuat dan selalu melindungimu kapanpun! Kumohon!"

"Walaupun kau merengek seperti itu pun, aku tetap tidak akan merubah pikiranku."

"Kenapa? Kenapa kau menolakku? Hiks! Manusia! Tolong jangan tolak aku! Aku sudah terlanjur jatuh cinta padamu karena itu aku tidak bisa memilih orang lain untuk membuat kontrak. Aku hanya ingin membuat kontrak bersamamu, manusia!"

" Apa karena aku Elementalist yang asli?"

"Iya, tentu! Tidak, maksudku! Ya, siapapun Elemental pasti akan membuat kontrak padamu karena kau Elementalist! Tidak ada Elemental apapun yang tidak akan membuat kontrak denganmu! Itu karena aura Elementalist mu begitu memikat roh-roh Elemental! Karena itulah aku jatuh cinta padamu! Kamu adalah orang terpilih yang dicintai roh-roh Elemental! Kau seorang Elementalist!"

"Cukup, hentikan."

"Aku tidak sedang membual, manusia!"

"Aku tahu."

"Kalau begitu, ayo buat kontrak bersamaku!"

"Tidak, itu merepotkan."

"Oh! Ayolah, manusia?!"

Chloe terus menolak permintaan bayi Elemental angin itu dan bayi Elemental angin itu tetap bersikeras meminta agar Chloe mau membuat kontrak kesepakatan dengannya.

Tentu saja Chloe menolak kontrak itu karena menurutnya tanpa menjadi Elementalist itu yang terbaik. Itu karena hidupnya sudah kerepotan dengan masalah kutukannya. Dia tidak mungkin membuat kontrak dengan Elemental disaat dirinya memiliki kutukan yang cepat atau lambat akan membunuhnya.

"Membuat kontrak dengan Elemental hanya akan membuatku terjebak ke dalam berbagai masalah. Aku sudah kerepotan dengan cara menghilangkan kutukan ini dan aku tidak mau menambah beban hidupku," Chloe membatin. "Yang terpenting adalah hidup selama mungkin."

Chloe teringat dengan bagian di dalam novel dimana semua rakyat Kerajaan Rondland memperdebatkan masalah Elementalist dari Keluarga Duke Ernest. Itu ketika semua orang telah tertipu oleh Grace karena mengatakan bahwa Sofia Ernest adalah seorang Elementalist yang asli.

"Ketika penyihir putih muncul dan membuat masalah di dunia, mereka baru mencari aku..."

Gadis itu terkekeh pelan dengan isi kepalanya sendiri.

"Kenapa kau tertawa seperti itu, manusia?"

"Mengapa kau tidak membuat kontrak dengan Elementalist yang lain saja?"

"Maaf? Mengapa kau bertanya seperti itu?"

"Mengapa tidak?"

"Ya, tidak."

"Hm?" Chloe mengerutkan kening mendengar jawaban Elemental angin itu.

"Maksudku, apakah ada orang lain yang seorang Elementalist?"

Bayi Elemental angin itu balik bertanya.

"Apakah tidak ada?"

Chloe juga tidak tahu ini karena di dalam novel hanya Keluarga Ernest saja yang diceritakan memiliki keturunan Elementalist.

"Entahlah tapi yang pernah aku dengar, Elemental lain tidak ada yang pernah membuat kontrak dengan Elementalist selain Keluarga Duke Ernest. Yang kudengar, hanyalah Keluarga kalian yang dicintai oleh roh-roh Elemental dan alam."

Chloe mengernyitkan keningnya semakin dalam. Dia masih tidak yakin bahwa hanya keluarganya yang memiliki kekuatan Elementalist.

"Apakah di dunia yang luas ini, benar-benar hanya aku?"

"Karena itu, kurasa para Elemental lain pun belum pernah membuat kontrak kecuali dengan keluargamu."

"Tapi, itu tidak merubah fakta sedikitpun bahwa aku tidak ingin membuat kontrak denganmu."

"Oh, ayolah! Kau tidak bisa seperti ini terus!"

Terdengar bayi Elemental angin cemberut dari nada suaranya.

"Mengapa tidak?" Chloe melipat lengannya di dada.

TOK

TOK

"Nona? Anda masih belum tertidur?"

Chloe melotot kaget mendengar suara Natasha pelayan pribadinya dari balik pintu.

"Ya?" Dia menjawab dengan kaku.

"Natasha tidak mendengarkan pembicaraanku dengan Elemental angin, kan?"

Chloe bertanya-tanya dalam batinnya. Dia khawatir mengingat Natasha adalah pembunuh yang pastinya instingnya jauh lebih tajam.

"Nona Chloe, anda harus segera tidur sekarang karena besok kita akan pergi lebih pagi. Anda harus beristirahat untuk perjalanan panjang besok. Ataukah anda butuh sesuatu karena tidak bisa tidur? Saya akan membawakannya jika anda ingin."

"Tidak, aku hanya ingin menikmati angin malam sebentar. Tapi aku akan segera tidur sekarang."

"Jangan terlalu lama diluar, Nona. Cuacanya dingin. Saya takut anda jatuh sakit," Natasha mengingatkan.

"Iya, aku tahu. Terima kasih sudah mengingatkan ku. Kau bisa kembali ke kamarmu sekarang, Nat."

"Anda akan langsung istirahat?"

Chloe diam-diam menghela napas lelah. Natasha yang terus memperhatikannya membuatnya lebih takut pada pelayannya sendiri. Itu tidak seperti Natasha peduli padanya melainkan seperti sedang mengintrogasinya.

"Iya, aku akang langsung tidur. Selamat malam, Nat."

"Baiklah, tidur yang nyenyak, Nona."

Setelah itu, tidak terdengar lagi suara Natasha di balik pintu.

"Hahh... Dia benar-benar menakutkan."

Tidak ingin membuat masalah lagi, Chloe segera pergi berbaring di ranjangnya dan menarik selimutnya. Dia berusaha untuk terpejam walaupun sulit karena suara bayi Elemental angin yang terus memenuhi kepalanya.

"Manusia! Kau belum selesai bicara denganku! Jangan tertidur dulu!"

"Ah, tapi sepertinya pelayan tadi sudah menyuruhmu untuk segera tidur ya? Kalau begitu aku akan menunggumu. Terserah kau akan menjawab ku kapan tapi aku akan terus menunggumu dan melindungimu sampai kau mau membuat kontrak denganku."

"Haduh... Enyahlah kau bayi Elemental angin! Aku harus segera tidur jika tidak Natasha akan memarahiku lagi!"

Chloe semakin menutup matanya erat-erat, berusaha tidur terlelap dan mengabaikan bayi Elemental angin itu.

"Tapi bisakah kau membuka pintu ini dulu? Aku kedinginan disini."

"Mana mungkin Elemental bisa kedinginan? Bukankah dia Elemental angin?"

Chloe terus mengabaikan bayi Elemental angin itu walaupun dalam hatinya dia terus menggerutu kesal karena bayi Elemental angin itu tidak mau berhenti berbicara.

"Ah! Aku lupa kalau aku angin hahaha! Aku bisa masuk lewat ventilasi!"

"Bodoh!" Chloe mengutuk bayi Elemental angin itu di dalam hatinya.

"Selamat malam manusia, tidurlah yang nyenyak! Aku akan selalu menunggu jawabanmu nanti dan akan selalu melindungimu! Aku bayi Elemental angin yang hebat dan periang ini akan selalu disisimu!"

"Ya, ya. Lakukan saja apa yang kamu ingin lakukan. Aku tidak peduli itu."

Chapter 2

"Nenek!"

"Chloe!"

Wanita tua dengan rambutnya yang kini memutih itu tersenyum menyambut kedatangan Chloe lalu dia memeluk cucu keduanya itu.

"Kau pasti lelah setelah perjalanan panjang sampai kesini. Ayo kita makan malam bersama."

Shofia Ernest. Itu adalah ibunda Dylan Ernest, atau nenek Chloe sekarang. Namanya mirip dengan Sofia adik Chloe karena nama Sofia memang diambil dari nama neneknya. Nama mereka mirip, hanya perbedaan cara menulisnya saja.

Shofia segera membawa Chloe masuk ke dalam kediamannya. Itu adalah kediaman Duke Ernest di ibukota. Ukurannya cukup besar, tidak terlalu jauh dengan kediaman mereka di utara.

Chloe istirahat sebentar di kamarnya yang ditunjukkan Shofia lalu dia keluar dari sana untuk makan malam bersama neneknya.

"Aku terkejut ketika mendengar kabar tiba-tiba dari ayahmu bahwa kau akan pergi ke ibukota sendirian."

"Aku hanya ingin melihat-lihat dunia luar lagi setelah sekian lama karena itu aku berpikir perlu untuk mengunjungi beberapa tempat, termasuk ibukota."

"Aku senang sepertinya keadaanmu sekarang sudah membaik, Chloe."

Shofia merasa menjadi tenang ketika melihat Chloe sekarang. Dia sudah tumbuh dewasa dan sepertinya sudah melupakan kematian ibunya beberapa tahun yang lalu.

"Akhirnya anak ini tidak terus mengurung dirinya di dalam kamar."

Shofia tersenyum sambil terus melanjutkan makannya.

"Apa selama perjalananmu kesini lancar?"

"Iya, tidak ada yang perlu nenek khawatirkan."

Shofia terus melemparkan berbagai pertanyaan.

"Apa kau makan dengan benar?"

"Tentu. Natasha selalu mempersiapkan makanan untukku."

"Lalu, berapa lama kau akan tinggal disini?"

"Hanya satu minggu, setelah itu aku berencana untuk pergi ke beberapa tempat lagi."

Shofia melototkan matanya terkejut.

"Mengapa? Tinggallah disini sedikit lebih lama. Bukankah kau akan menghabiskan waktu yang lama untuk jalan-jalan?"

"Iya tapi sepertinya karena banyak tempat yang akan ku kunjungi jadi aku hanya akan tinggal sebentar disini."

"Tempat apa yang akan kau kunjungi setelah ini?"

"Entahlah, aku belum memikirkannya. Aku akan memikirkannya nanti. Nenek tidak perlu khawatir."

Chloe terus memasang senyum ramahnya agar Shofia tidak perlu khawatir padanya dan merasa curiga dengan tindakannya. Chloe sebenarnya tidak suka jika ada orang yang terus bertanya-tanya tentang tujuannya. Itu privasi. Walaupun mereka keluarganya, Chloe tetap tidak akan memberitahu niat tujuannya yang asli.

"Karena akan sangat buruk jika aku memberitahu mereka bahwa aku sedang mencari obat untuk menghilangkan kutukan ku. Mereka pasti akan bertanya-tanya dengan sangat panjang dan itu merepotkan."

"Begitukah?"

Chloe tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalau begitu, nikmatilah selama kau tinggal disini."

"Ya, terima kasih, nek."

"Hei! Hei, manusia! Sepertinya nenekmu juga keturunan Elementalist tapi dia tidak mewarisi kekuatan Elementalist sepertimu."

"Bukankah itu sudah jelas? Tidak mungkin semua keturunan memiliki kekuatan Elementalist."

Chloe menjawab dengan sebal di dalam hatinya sehingga tidak ada yang mendengar suaranya.

"Em, nenek. Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Tentu. Aku akan menjawab jika aku mengetahui jawabannya."

"Apa yang nenek ketahui tentang Lucy Ernest?"

"Lucy Ernest? Mengapa kau tiba-tiba bertanya tentang itu?"

"Ah, itu... kudengar dia Elementalist yang sangat berbakat, dan dia juga berkontribusi besar terhadap perdamaian Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon."

Shofia diam sejenak tanpa membuka suara sedikit pun. Matanya menelisik gestur Chloe. Dia tahu bahwa Chloe tidak akan bertanya tentang pertanyaan yang tidak penting. Karena itu, kali ini, Shofia yakin bahwa pertanyaan ini sangat penting untuk Chloe.

"Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon adalah sahabat."

Shofia mulai menjelaskan.

"Tapi dulu tidak seperti itu."

Shofia masih ingat dengan jelas cerita pendahulu mereka. Namun, kali ini cerita itu tidak dijelaskan secara turun temurun lagi karena mengingat hubungan kedua Kerajaan yang sudah membaik dan tidak ingin membuat konflik kembali.

Namun sepertinya, tidak ada salahnya untuk menjelaskan ini pada Chloe.

"Ah! Elemental lain juga pernah bercerita padaku bahwa dulu Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon adalah musuh abadi! Tapi keadaan berbalik begitu ada Elementalist Lucy!" Bayi Elemental angin ikut berbicara. "Ah! Betapa hebatnya!"

"Chloe, Kekaisaran Nuveleon dikatakan sebagai penganut gereja cahaya matahari terbanyak di dunia. Hampir semua rakyatnya menganut agama gereja cahaya matahari. Karena itu, dikatakan keluarga Kekaisaran Nuveleon menerima berkat dewa matahari."

"Mereka identik dengan cahaya yang merupakan simbol nilai kebajikan."

Shofia mengelap mulutnya dengan tisu setelah selesai makan. Matanya menatap serius ke arah Chloe.

Chloe merasa sedikit tegang karena diperhatikan seperti itu.

"Namun, mereka salah."

Kekaisaran Nuveleon yang diceritakan di dalam novel Red Witch menganut gereja cahaya matahari sebagai agama nasional mereka. Hampir semua rakyatnya memiliki keimanan terhadap dewa matahari. Bahkan dikatakan, keluarga Kekaisaran Nuveleon mendapatkan berkat dari dewa.

Tapi dikatakan itu hanyalah kebohongan belaka.

"Aku jadi teringat dengan dialog Arabella ketika dia mengatakan bahwa Kekaisaran Nuveleon adalah musuh umat manusia. Mungkinkah saat itu, nenek Shofia juga menceritakan hal ini kepada Arabella setelah kematian Chloe?"

"Kekaisaran Nuveleon adalah musuh umat manusia."

"Sudah kuduga..." batinnya.

Dia tersenyum puas.

"Apakah... ajaran Gereja cahaya matahari itu sesat?"

"Tidak, tidak seperti itu."

Shofia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kau tidak bisa menyalahkan ajaran Gereja cahaya matahari. Itu bukan seperti Dewa Matahari yang menyesatkan. Tapi orang-orangnya lah yang menyesatkan. Mereka menggunakan nama Dewa Matahari untuk menyesatkan manusia."

"Chloe, kau tidak bisa percaya begitu saja pada anggota keluarga Kekaisaran Nuveleon ataupun para pendeta gereja cahaya matahari. Semua yang keluar dari mulut mereka hanya dusta. Mereka tidak akan bisa dipercaya sampai kapanpun."

"Lalu mengapa Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon membuat perjanjian perdamaian dibantu dengan Lucy Ernest jika kalian sampai kapanpun tidak akan bisa mempercayai Kekaisaran Nuveleon?"

Kemudian saat itu, Chloe bisa melihat senyum penuh makna di sudut bibir Shofia.

"Mereka para pendahulu pernah berkata, Lucy benar-benar tidak ingin membuat perdamaian dengan Kekaisaran Nuveleon. Kekaisaran Nuveleon benar-benar kumpulan orang-orang munafik yang tidak dapat dipercaya."

"Lucy Ernest yakin bahwa Gereja cahaya matahari bersama keluarga Kekaisaran Nuveleon bekerja sama menciptakan senjata berbahaya."

Chloe terkejut mendengar itu. Hal ini sebelumnya belum pernah dijelaskan secara mendetail di dalam novel.

"Mungkinkah di buku ke-2 adalah perang dengan Kekaisaran?"

"Namun, Lucy tidak bisa mengatakan kebenaran itu. Dia harus merahasiakannya sendiri. Namun, ini diceritakan secara turun-temurun di keluarga kami. Tapi tetap saja, demi perdamaian, kita harus tutup mulut."

"Apakah karena senjata berbahaya itu?" Chloe menebak.

"Itu benar. Tapi, Lucy tidak pernah mengatakan senjata apakah itu. Yang jelas, Kekaisaran Nuveleon memiliki senjata yang berbahaya yang mengancam terjadinya perang dengan Kerajaan Rondland."

"Sepertinya senjata itu cukup kuat untuk menghancurkan Kerajaan Rondland tapi sampai sekarang Kekaisaran Nuveleon masih berhati-hati. Karena itu lah dibuat kontrak perdamaian antara Kerajaan Rondland dan Nuveleon."

"Lucy pernah berkata, ini demi kebaikan semuanya. Demi perdamaian."

Chloe ingat bagaimana dia mendapatkan spoiler novel ke 2 Red Witch di internet yang menggambarkan bahwa Lucy adalah tokoh yang tegas, kuat, peduli, dan baik hati. Dia juga diceritakan sebagai orang yang cinta kedamaian dan membenci peperangan. Namun, di balik sifat lembutnya, dia juga tokoh yang kuat yang berdiri di garis depan medan perang.

Tidak banyak menceritakan Lucy Ernest di dalam novel ke 2, itu hanya sedikit karena kebanyakan menceritakan tentang Putri Beatriz Elliot dan kelompok kuatnya.

"Andai saja aku bisa menyelesaikan sampai ke buku 2 dulu sebelum pergi ke dunia ini..."

Chloe mengangguk-anggukkan kepalanya lagi. Informasi dari Shofia masuk dengan lancar di kepalanya. Dia bisa menyerap semuanya dengan mudah.

"Yang membuat Kekaisaran Nuveleon berhati-hati pada Kerajaan Rondland adalah keluarga Duke Ernest yang memiliki seorang ahli Elementalist?"

Shofia masih tersenyum.

"Cucuku memang hebat."

Kemudian dia melanjutkan.

"Namun, ada satu penyesalan Lucy Ernest."

"Apa itu?"

"Dia bilang, seandainya dia menghancurkan Kekaisaran saat itu..."

"Kekaisaran Nuveleon harus ku waspadai. Aku harus berhati-hati karena suatu hari pasti akan terjadi perang antara Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon. Perang dengan penyihir putih, dengan Kerajaan Voresham, dengan Kekaisaran Nuveleon, dan juga kutukanku..."

Chloe yang tengah berbicara sendiri menghela napas lelah kemudian. Memikirkannya saja sudah membuat Chloe lelah. Terlalu banyak masalah rumit yang akan terjadi di masa depan. Ini membuat kehidupan damai di masa depan kemungkinannya sangat kecil.

"Asalkan penyihir putih saja..."

Di dalam buku ke-1 diceritakan semua masalah muncul karena penyihir putih. Chloe mulai berpikir, seandainya dia berhasil membunuh bintang putih saja, apakah semua masalah akan selesai?

"Apakah perdamaian akan terwujud setelah itu?"

Namun, setelah mengingat bahwa novel Red Witch berlanjut ke buku 2 mengartikan bahwa masalahnya belum selesai walaupun penyihir putih sudah mati.

Chloe mengalihkan pandangannya ke arah rak-rak buku besar dihadapannya.

"Tidak, yang terpenting sekarang adalah keselamatanku. Aku harus mencari tahu kutukan ini lebih dulu."

Karena sejak awal Chloe berbeda dengan Lucy. Chloe tidak masalah jika tidak ada perdamaian. Yang terpenting untuknya hanyalah hidup selama mungkin.

Kini, Chloe tengah berada di perpustakaan besar di ibukota Kerajaan Rondland. Dia berencana untuk mencari informasi tentang kutukan ini. Dia merasa perlu mencari itu walaupun sepertinya hampir tidak mungkin. Setidaknya dia akan mencarinya sampai dapat.

"Ini adalah tempat pertama kali pertemuan antara Putri Beatriz dan Xavion."

Xavion adalah teman perjalanan pertama Putri Beatriz. Dia adalah seorang ahli pedang. Kedua orang ini adalah pahlawan di masa depan. Selain sedang mencari informasi tentang kutukannya, karena itu juga Chloe datang kesini.

"Aku ingin melihat bagaimana reaksi Putri Beatriz ketika melihat Xavion."

Gadis itu bersembunyi di balik rak dengan buku yang menutupi setengah wajahnya. Chloe sedang berpura-pura membaca buku sambil melirik sesekali ke arah gadis bersurai merah yang tengah duduk sambil membaca buku di pinggir jendela.

Beatriz tengah melihat Xavion dari sini.

Perpustakaan ini cukup dekat dengan gerbang masuk ibukota karena itu dia bisa melihat Xavion yang datang ke gerbang masuk.

Xavion, pria dengan rambut hitam itu ditolak akses masuknya karena tidak memiliki identitas yang jelas.

"Di dalam buku, Xavion sejak kecil tinggal di kaki gunung dan dia tidak memiliki gelar apapun."

Di dalam novel Red Witch, Xavion diperkenalkan sebagai salah satu tokoh yang memiliki kisah kelam. Sejak kecil, dia dan saudara kembarnya dijadikan bahan percobaan oleh orang tuanya sendiri. Lalu suatu hari, ada sesosok menakutkan yang membantai keluarganya. Kedua orang tuanya mati malam itu.

Namun, Xavion berhasil kabur dari sana karena diselamatkan oleh kaum serigala biru. Sedangkan kembarannya dibawa oleh sosok itu.

Karena itulah, tujuan Xavion mengikuti Beatriz adalah untuk mencari saudara kembarnya yang tidak lain adalah penyihir putih.

"Sayang sekali, pada akhirnya Xavion harus membunuh saudaranya sendiri."

"Nona!"

DUK

"Anda... Putri Duke Dylan Ernest, bukan?"

Chloe membeku di tempatnya. Dia tidak sadar karena wanita ini tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Dia tidak mendengar pembicaraanku tadi, bukan?"

"Ah, maaf, sepertinya saya mengejutkan anda. Biar saya bantu ambilkan buku—"

"T-tidak! Tidak perlu, terima kasih!"

Chloe segera mengambil bukunya yang jatuh tepat sebelum Putri Beatriz menyentuhnya.

"M-maaf karena saya sudah lancang, Tuan Putri."

Dia menunduk hormat.

Chloe merasa ketakutan, tapi dia berusaha mengendalikan dirinya dan berusaha bersikap senormalnya walaupun dia terkejut dengan kehadiran tiba-tiba Beatriz.

"Bukankah seharusnya sekarang dia ke tempat Xavion?"

"Tidak, tidak seperti itu, kok. Saya hanya bingung karena sejak anda masuk, anda tidak menghampiri saya. Saya kira anda akan memberi salam pada saya, Nona Chloe."

Putri Beatriz tersenyum ramah yang dibalas senyuman lagi oleh Chloe.

"Saya minta maaf, itu bukan karena saya tidak mau memberi salam pada anda, Tuan Putri. Saya hanya sedikit ragu dan malu untuk mendekati anda."

Putri Beatriz terkekeh pelan dengan anggun lalu.

"Haha! Aku tidak menyangka Putri kedua Duke Ernest ternyata sedikit pemalu!"

Dibicarakan seperti apapun Chloe hanya bisa pasrah dan tersenyum lemah. Dia tidak mau membuat kesalahan sedikitpun dengan Putri Beatriz karena nyawanya bisa saja terancam.

"Aku harus segera pergi dari sini! Aku tidak mau terlibat dengan Putri Beatriz!" Chloe berdecak kesal dalam batinnya.

"Tuan Putri sendiri, mengapa bisa ada disini? Maksudku, bukankah anda memiliki perpustakaan anda sendiri di istana?"

Chloe berusaha berbicara dengan normal.

"Apakah jika aku memiliki perpustakaan ku sendiri di istana artinya aku tidak boleh mengunjungi istana umum di ibukota? Bukankah itu sama saja dengan anda, Nona Chloe? Anda memiliki perpustakaan anda sendiri bukan di kediaman Duke Ernest?"

"Ya, semua yang anda katakan benar, Tuan Putri."

"Terserah! Aku hanya ingin segera pergi dan tidak melihat wajahmu lagi, Beatriz!" Chloe membatin.

"Ada apa, manusia? Mengapa wajahmu pucat seperti itu?"

Chloe merasa energinya diserap habis oleh Beatriz. Dia tidak bisa berkata apa-apa dan hanya terus mendengar cerita Beatriz sambil berharap dia bisa cepat-cepat pergi dari perpustakaan ibukota.

Beatriz diceritakan sebagai tokoh utama yang baik hati sekaligus licik disatu waktu. Dia bukanlah tipe tokoh utama yang naif. Dia adalah tokoh utama yang penuh dengan ambisi. Beatriz ingin memiliki kebebasannya sendiri dan menjadi penyihir menara di masa depan, namun dia juga menjadi pahlawan yang melindungi kerajaannya dan berjanji untuk menciptakan kedamaian untuk seluruh rakyatnya walaupun dia bukan lagi seorang putri kerajaan.

"Bisa dibilang, dia cukup mirip dengan tokoh Lucy Ernest yang diceritakan nenek."

"Nona Chloe, Kerajaan Rondland sungguh berhutang banyak pada keluarga anda. Tidak hanya Sang Elementalist yang membuat perdamaian dengan Kekaisaran Nuveleon, saya sebagai Putri Kerajaan Rondland juga berterima kasih pada Ayah anda, Duke Dylan Ernest karena telah melindungi Kerajaan Rondland dari serangan monster."

Duke Dylan Ernest ditetapkan sebagai pahlawan juga 20 tahun yang lalu. Itu saat serangan monster yang disebabkan penyihir putih menyerang ibukota kerajaan Rondland. Duke Dylan Ernest sebagai komandan pasukan saat itu menghabisi hampir setengah dari monster-monster itu dan menghindari kerusakan fatal dari dampak itu.

Walaupun sampai saat ini mereka belum tahu siapa pelakunya.

"Saya mengucapkan ini tulus dari hati saya."

"Manusia! Senyuman wanita itu berbahaya!" bayi Elemental angin berteriak di dalam pikirannya.

"Karena itu, saya berharap anda juga berkontribusi besar ke depannya!"

Putri Beatriz menarik telapak tangan Chloe sambil tersenyum.

"Sial! Apa maksudnya dia mengatakan itu?! Aku tidak akan melakukan apapun ke depannya!"

Chloe kesal karena Beatriz seolah berkata bahwa dia akan memanfaatkan Chloe juga ke depannya.

"Tuan Putri, saya bukanlah penerus kepala rumah tangga karena itu saya merasa saya tidak akan menjadi tokoh penting di masa depan. Selain itu, tubuh saya yang lemah membuat saya tidak bisa beraktivitas banyak di dunia politik. Saya mohon Tuan Putri bisa memakluminya."

Chloe tidak mau dia terus ditekan oleh Putri Beatriz karena itu dia langsung mengatakan bahwa tubuhnya lemah. Itu akan membuat Putri Beatriz sedikit kasihan padanya walaupun dia tidak mengatakan tentang kutukannya.

"Kumohon! Segera menjauhlah dari aku!"

"Ha! Manusia, kau bilang tubuhmu lemah?!"

"Ah, tubuh Nona Chloe lemah? Saya kira hanya Nona Sofia saja..." Putri Beatriz sedikit terkejut. "Maaf, saya tidak bermaksud seperti itu, Nona Chloe."

"Tidak apa-apa, Tuan Putri. Saya mengerti. Tapi sepertinya saya harus segera pergi sekarang. Terima kasih atas waktunya."

Chloe langsung berusaha untuk pamit dan meninggalkan tempat itu secepatnya. Dia segera melepaskan genggaman Beatriz dan menyimpan buku itu kembali ke raknya.

"Em! Sampai ketemu nanti, Nona Chloe! Saya akan mengundang anda besok untuk hadir ke istana untuk pesta minum teh! Saya rasa ini akan menjadi perbincangan yang menyenangkan."

"A-apa?! Kenapa sekarang dia mengundangku untuk pesta minum teh?!"

Demi apapun, Chloe ingin mengutuk Beatriz sekarang.

"Bukankah anda ingin pergi ke beberapa tempat setelah ini? Karena itu, saya mengundang anda karena ada yang ingin saya bicarakan dengan anda tentang perjalanan anda nanti. Saya harap anda menerima undangan saya, Nona Chloe!"

Itu adalah senyuman ramah. Namun, dibaliknya adalah senyuman licik. Chloe merasa ini bukan hal yang baik.

"Jelas sekali dia ingin memerasku, bukan?!!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!