Novel bertajuk 'Cahaya Cinta Sejati' adalah sebuah novel yang menceritakan kisah cinta Stacey Hilbert bersama empat orang pemeran utama pria. Dia sebenarnya hanya orang desa biasa yang tidak memiliki sihir. Namun , Stacey mendapatkan kalung berbatu berlian dari seorang nenek tua yang ia tolong , dan tiba-tiba , kalung itu memancarkan sinar ke tubuh Stacey.
Sejak saat itu , Stacey memiliki sihir dan ditempatkan di akademi sihir setelah melewati serangkaian tes.
Di awal pelatikan nya masuk ke akademi , Stacey bertemu dengan Pangeran Pertama Leander. Dia tak sengaja bertabrakan dengan pangeran. Mereka saling bertatapan dan entah bagaimana , Pangeran Leander mulai tertarik dengan kecantikan Stacey. Rambut cokelat elegan nya dan manik mata emas yang langka sungguh membuat Pangeran Leander terpana. Tetapi ,Pangeran berhati dingin itu belum menyadari perasaan nya.
Pertemuan selanjut nya adalah dengan Morgan Rent de Maximo. Saat itu , Stacey adalah siswi kelas pertama dengan penampilan paling biasa dan hal tersebut tentu memancing Morgan untuk mengganggu nya. Tetapi , ketika bertemu , Morgan malah dimarahi habis habisan oleh Stacey. Lelaki itu tercengan karena ada yang berani memarahi nya.
Lalu , pertemuan berikut nya adalah dengan Pangeran Kedua Sofanus. Pangeran itu terkenal dengan sifat gonta ganti kekasih. Tiap awal bulan , eh tidak , tiap awal minggu , gadis yang digandeng oleh Sofanus selalu berbeda. Kadang ada yang berdandan menor , bergaun mewah , bermuka kotak , ataupun berdada rata. Sofanus memang tidak perduli dengan siapa dia menjalin hubungan.
Suatu hari , Sofanus bertemu dengan Stacey di sebuah acara sihir. Dia terpesona pada pandangan pertama. Lelaki itu langsung menembak Stacey di hadapan semua orang. Sayang nya , gadis bermanik mata emas itu menolak. Alhasil , muncul ketertarikan tersendiri yang membekas di hati Sofanus pada Stacey.
Terakhir adalah Pangeran Ketiga Jarvis. Dia adalah pangeran paling mencolok diantara saudara-saudara nya. Dia pandai dalam semua bidang. Wajah nya tampan setengah mati. Semua gadis berkeinginan menjadi kekasih nya atau paling tidak menjadi simpanan nya. Huh, hal itu tentu membuat Pangeran muak. Dia selalu di ikuti oleh para gadis bahkan ketika beristirahat di pemandian air hangat. Para pengawal saja sampai kewalahan karena sangking banyak nya gadis muda yang ingin dipinang oleh pangeran itu.
Suatu hari , akademi mengadakan pemilihan Ketua Majelis Siswa yang baru. Tentu semua gadis langsung menunjuk Pangeran Jarvis sebagai salah satu calon ketua nya. Tak hanya Jarvis , ternyata Stacey juga ditunjuk menjadi ketua majelis siswa.
Terjadilah dua kubu yang saling bertolak belakang. Dalam pemilihan itu , poin yang mereka dapatkan imbang dan itu membuat masalah baru. Untuk menentukan ketua nya , maka dibuatlah babak kedua yaitu babak pengujian sihir. Namun, lagi-lagi mereka imbang.
Kepala sekolah akhir nya memutuskan untuk melakukan cara terakhir , yaitu mengadu kemampuan sihir mereka dengan ketua majeliz siswa sebelum nya yang tak lain adalah Pangeran Leander. Dalam babak ini , Stacey kalah satu poin dari Pangeran Jarvis. Pangeran Jarvis kemudian memimpin , yang tak disangka , dia menunjuk Stacey sebagai wakil nya. Dari sanalah hubungan mereka mulai terbentuk hingga ke tahap kekasih.
Namun, hubungan mereka tak semulus yang dibayangkan. Stacey harus menghadapi Cireth, putri seorang Marquis yang glamour dan angkuh dengan kipas di tangan nya. Stacey memang tidak terlalu berbuat banyak untuk menyingkirkan Cireth , karena Pangeran Jarvis sendiri yang menyingkirkan nya.
Ah menyenangkan sekali menjadi Stacey.
Sayang nya , aku malah terjebak di novel itu dan menjadi Alexia de Carl yang hanya muncul sekali untuk dibully oleh antagonis bernama Cireth.
Alexia adalah putri haram duke yang tidak diperdulikan oleh ayah nya sendiri. Ah , menyebalkan. Apalagi , akademi itu adalah akademi sihir. Dimana sihir Alexia hanya berada di bawah level satu.
***
Biodata
Mardy Husein (25 th) : seorang manajer keuangan yang suka membaca novel.
Alexia de Carl (15 th) : pemeran figuran novel yang muncul hanya untuk diganggu oleh antagonis. Ia adalah anak haram duke yang tidak diperdulikan. Penampilan nya culun dengan kepang dua.
Pangeran Pertama Leander Killan de Veros (18th) : pangeran berdarah dingin dan merupakan satu-satu nya pangeran yang lahir dari seorang selir. Dia ahli dalam bermain pedang. Kekuatan sihir level 29 (putra selir)
Pangeran Kedua Sofanus Jaiden de Veros (17th) : pangeran dengan kehidupan ambrul adul yang sering bergonta ganti kekasih, namun setelah bertemu dengan pemeran utama dalam novel , hidup Jarvis menjadi berwarna dan teratur. Kekuatan sihir level 27 (putra pertama ratu)
Pangeran Ketiga Jarvis Peèr de Veros (16 th) : seorang pangeran ahli panahan dan tombak. Pangeran yang paling mencolok di antara pangeran lain. Ia akan menjadi kekasih dari pemeran utama wanita di novel. Kekuatan sihir level 25(putra kedua ratu)
Morgan Rent de Maximo (16 th) : putra dari Duke of Maximo yang sangat disegani di akademi kekaisaran. Sikap nya angkuh dan cenderung suka mengganggu yang lemah. Namun , setelah bertemu dengan pemeran utama novel , Morgan menjadi pribadi yang baik. Kekuatan sihir level 25(putra duchess of maximo)
Sepasang mata biru itu mulai mengejap. Mengambil kembali atensi yang beberapa saat lalu hilang. Alexia merasa tubuh nya sakit sekali. Gadis itu juga merasa aneh dengan sekeliling. Ia segera bangun dan menyapu sekitar dengan cekatan.
" Kamar mandi." Tebak Alexia dengan mata menyipit. " Bagaimana bisa aku tiba-tiba di kamar mandi!" Pekik nya tidak sabaran.
Segera setelah itu , Alexia keluar dari sana. Tepat di depan kamar mandi , terdapat sebuah cermin bundar. Ia merasa harus bercemin untuk membenahi setelan kemeja nya. Eh tunggu, kenapa baju yang ia pakai bukan sebuah kemeja? Dan basah tersiram air?!
Dengan langkah seribu, Alexia mendekat ke arah cermin dan terjungkal ke belakang karena saking terkejut nya. " Wa-wajah siapa itu?! Culun sekali!" Hardik Alexia.
" Tunggu sebentar. Sejak kapan rambut ku diikat kepang dua begini?! Apa-apaan warna nya kok merah ! Rambut ku kan pirang pendek untuk ikut aturan kantor!" Ia mencerca lagi ketika sadar rambut nya berubah menjadi warna merah.
" Heh , jangan-jangan---" Alexia maju ke depan cermin lagi untuk memastikan kecurigaan nya. " I-itu aku?!" Satu lengkingan panjang berhasil keluar lagi dari bibir pucat nya.
Tap.
Sebuah tepukan di pundak mampu mengagetkan Alexia yang sedari tadi kebingungan.
Alexia berbalik ke belakang. Sesosok wajah cantik jelita dengan rambut cokelat elegan yang di ikat ke belakang ditambah dengan manik emas yang begitu langka. Alexia hanya bisa melongo untuk menikmati keindahan wajah dari gadis itu.
" Siapa ya?" Tanya Alexia setelah terbuyar dari lamunan nya.
Gadis itu tersenyum penuh seri. Ia mengulurkan tangan ke arah Alexia. Gadis bernama Alexia itu tentu menerima uluran tangan gadis di hadapan nya.
" Saya Stacey Hilbert." Ujar Stacey ramah.
" Saya Merdy Hus---eh , apa! Stacey Hilbert! Namamu unik sekali. Apa orang tua mu hobi membaca novel heh." Girang Alexia.
Stacey menggeleng. " Saya tinggal dengan paman."
" Oh maaf. Berarti paman mu suka membaca novel ya." Tebak Alexia asal-asalan.
" Tidak , paman saya hanya seorang pekerja biasa. Dia memiliki dua anak dan masih berbaik hati menampung saya." Terang Stacey pelan dan tetap mempertahankan senyum nya.
" Nama mu Stacey Hilbert , tinggal dengan paman , kau begitu cantik dan mata mu sangat mengangumkan. Seperti nya tidak asing. Kau seperti karakter nov---" ucapan Alexia terputus beberapa saat.
" Bentar - bentar. Apa kau pernah mendapatkan sebuah kalung berlian dari seorang nenek tua?" Tanya Alexia mengintrogasi.
Stacey mengangguk antusias. " Bagaimana Nona bisa tau."
" Ah sudah pasti! Kau adalah pemeran utama! Dan seperti nya aku terjebak dalam novel deh. Dilihat dari segi apapun , bahkan tangan Stacey yang masih bersalaman dengan ku terasa sangat nyata. Tapi , siapa karekater culun yang kumasuki ya." Gumam Alexia menerka-nerka.
" Anu maaf Nona Merdy , tangan kita masih---" Ujar Stacey dengan agak sungkan.
Alexia reflek menarik tangan nya. " Maaf , maaf pemeran utama." Lontar Alexia tanpa sengaja.
" Pemeran utama?" Beo Stacey tidak mengerti.
" Ah iya , maksudku , kau seperti pemeran utama saja. Kecantikan mu benar-benar membuat ku amat kagum, Stacey!" Elak Alexia segera.
Mendadak datang sekumpulan anak gadis dengan gaun modis yang dirancang sedemikian rupa agar tubuh mereka bisa menonjol. Salah satu dari mereka menghampiri Alexia dan tanpa aba-aba langsung mendorong pundak Alexia dari belakang.
Gadis itu terjengkang tetapi Stacey menolong nya. " Heh culun jelek , sedang apa kau disini hah! Mana makanan kami! Dasar sampah!" Hardik gadis bernama Cireth.
Rambut nya berwarna ungu , mata nya hazel dan bentuk wajah nya tirus. Persis seperti yang digambarkan dalam novel aslinya. Cireth si antagonis. Pikir Alexia.
" Hei, Alexia sampah , apa kau tidak dengar dengan perkataan Cireth barusan heh!" Salah satu dari anak buah antagonis itu menyela.
'A-Alexia?! Pantas saja sangat culun!' Batin Alexia.
Gadis berambut merah dengan mata biru itu pun berbalik menatap ke arah Cireth dengan tajam.
" Jangan melotot ke arah ku! Wajah jelek mu itu membuat ku mual!" Bentak Cireth sembari mengeluarkan kipas dari tangan nya.
Jemari Alexia terkepal hebat.
'Tak akan kubiarkan harga diri ini terinjak - injak. Aku ingat betul bahwa Alexia adalah putri haram duke dan malu mengakui identitas nya. Jadi dia hanya diam dan terus diam. Dia muncul di novel hanya untum di bully oleh Cireth.' Batin Alexia.
Ia melangkah maju ke hadapan Cireth. Kemudian , Alexia melempar paksa kipas Cireth dan saat antagonis itu marah-marah , tangan Alexia langsung menampar pipi Cireth dua kali.
" A-apa! Berani nya kau!" Pekik Cireth.
***
" Apa heh? Dengar ya Cireth , aku bukan pelayan mu yang bisa kau suruh-suruh!" Balas Alexia.
" Sampah ! Akan aku laporkan kau ke kepala sekolah!" Ancam Cireth. " Minta maaf sekarang!" Pekik nya lantang pada Alexia.
Melihat pertengkaran , Stacey menjadi takut sendiri. Ia berkata, " Anu, teman-teman , tidak kah sebaik nya kalian akur? Kita kan sama-sama baru masuk akademi jadi---"
" Diam kau!" Bentak Cireth.
" Jangan berteriak pada Stacey !" Lontar Alexia kesal. Berani-berani nya dia berperilaku buruk pada pemeran utama.
" Hah , si sampah sudah mulai berani ya." Anak buah Cireth yang bernama Lotusa mengejek Alexia.
" Cium kaki Cireth sekarang atau aku yang akan memaksa mu!" Ujar Lotusa dengan nada tinggi.
" Males ah , bau." Balas Alexia dengan santai.
Mendengar itu , Cireth marah besar ia menghampiri Alexia dan mengeluarkan sihir nya hingga membuat Alexia terpental jauh. " Jangan macam-macam dengan ku atau akan lebih dari pada ini." Ancam Cireth. " Dasar sampah tak berguna. Sihir mu bahkan masih dibawah level satu. Hahahaha, mana mungkin sampah seperti mu melawan ku. Jelek , culun , tidak berguna. Mirip sekali dengan sampah , aku tidak tau bangsawan mana yang mau memungut mu dari tempat pembuangan sampah. " Hina Cireth habis-habisan.
Sementara itu , kondisi Alexia sangat parah. Luka nya lumayan dalam dan kepala nya terbentur keras ke tembok. Stacey dengan sigap menolong nya dan mengeluarkan sihir penyembuhan level delapan. Tubuh Alexia pun lumayan mendiangan.
'Aku harus latihan untuk menyaingi si antagonis itu' Tekad Alexia sudah bulat.
Teng.
Bel sekolah bertenting dan menggema ke seluruh penjuru akademi. Pertanda bahwa mereka semua harus masuk ke dalam kelas. Cireth mengambil kipas nya dan pergi dari sana. " Akan aku laporkan kau!" Gumam Cireth.
" Stacey , sihir mu sangat hebat. Bisakah kau mengajari ku latihan setelah pulang dari akademi?" Pinta Alexia , wajah nya memelas.
Stacey agak ragu. " E- em , boleh." Ujar nya.
" Yes. Terima kasih banyak Stacey." Balas Alexia sangat bahagia. " Lalu , bisakah kau keringkan baju ku?"
Stacey mengangguk.
***
Meskipun akademi ini khusus untuk bangsawan yang memiliki sihir , tetapi , mata pelajaran yang di ajarakan di Akademi Eral ini cakupan nya sangat luas. Mulai ilmu biologi hinga mempelajari geografis wilayah.
Dalam peraturan ditulis bahwa selama berada di lingkungan akademi, sihir hanya boleh digunakan ketika kelas yang bersangkutan berlangsung. Selain itu dilarang, jika melanggar maka siswa harus di skors untuk mempertanggung jawab kan perbuatan nya.
Alexia duduk di bangku paling belakang. Wajah nya tertutup oleh seorang murid lelaki berbadan tinggi dengan rambut perak yang duduk tepat di depan nya.
Alexia yang merasa terganggu dengan pergerakan murid itu pun mulai mendorong kursi murid lelaki itu.
Murid lelaki bernama Morgan itu menyelingak dengan mata angkuh.
" Maaf , bisakah kau sedikit menunduk?" Pinta Alexia pelan.
Morgan menaikan salah satu alis nya dengan sombong dan tidak menanggapi perkataan Alexia. Baginya , Alexia hanya sebutir debu yang berhembus.
" Anak-anak disini sangat angkuh ya." Gumam Alexia yang di dengar oleh Morgan.
Lelaki itu kecewa berat jika ada yang berkata buruk tentang diri nya dan perilaku nya. Sontak , ia berdiri dari kursi nya dan berbalik. Morgan mengambil nafas dalam-dalam dan bekata dengan suara keras , " Siapa yang kau sebut angkuh heh?! Aku ini baik hati , tampan , kaya , pewaris tunggal!" Ujar nya kesal bukan kepalang. Ia tidak perduli dengan pak guru berkaca mata yang tengah menulis di papan tulis.
" Siswa bernama Morgan harap tenang dan duduk." Perintah pak guru sembari membenarkam kaca mata yang menggantung di wajah nya.
Morgan tidak ada pilihan lain , ia mendengus dan duduk kembali dengan perasaan penuh amarah.
'Jadi itu si Morgan ya. Pantas saja angkuh banget. Aku tidak mau membuat masalah dengan para pemeran utama deh. Hanya perlu diam dan memantau atau bahkan berteman dengan baik. Yang penting , jangan bikin masalah.' Batin Alexia.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!