Ayunda terdiam mematung disamping brangkar yang berisi tubuh seseorang yang telah terbujur kaku dan juga tak lagi bernafas
Air mata nya terasa habis sudah karena dari semalam Ayunda tak berhenti menangis begitu mendapat kabar kalau zidan mengalami kecelakan dan kondisi nya kini kritis.
Berbagai pikiran buruk berseliweran didalam benak Ayu saat melihat tubuh Zidan dipenuhi oleh alat bantu untuk tetap bernafas
Tak henti hentinya Ayu melantunkan doa doa keselamatan dan juga kesehatan untuk mendoakan agar sang kekasih bisa terselamatkan
Namun harapan tinggalah harapan saat sang dokter datang dan mengabarkan kalau Zidan tidak dapat tertolong karena mengalami pendarahan di otak yang cukup parah
Runtuh sudah pertahanan yang dari semalam Ayu bangun untuk menguatkan dirinya dan meyakini kalau sang kekasih akan baik baik saja
Pandangan nya tiba tiba menggelap dan tubuhnya terhuyung kebelakang hingga menabrak dada bidang seseorang yang baru saja datang masih menggunakan jas putih yang menjadi kebanggaan untuk profesi yang kini dia jalani.
"Astaghfirullah Ayu"pekik Bu Rina ibu dari Zidan yang merupakan calon mertua Ayu saat melihat calon menantunya itu tak sadarkan diri
Namun beruntung bagi Ayu karena seseorang tubuhnya dapat terselamatkan sehingga terhindar dari benturan dengan lantai yang akan membuat kehamilan nya dalam masalah
Bu Rina pun berlari ke arah Ayu yang kini terkulai lemah dipangkuan seseorang
"Ayu bangun sayang mamah mohon jangan begini nak,ayo bangun"ucap Bu Rina saat ayu sudah dibaringkan dibrangkar tepat disamping brangkar Zidan berada
"Dia siapa Mah?apa Mamah mengenalnya?"tanya Zian pada Ibu Rina tentang wanita muda yang baru saja jatuh pingsan dan mengenai tubuh kekarnya
"Dia Ayu Zian,Ayunda masa kamu lupa?"
"Ayunda?gadis panti itu?"tanya Zian lagi dengan mengerutkan kedua alisnya
"Hus,bahasamu itu kasar sekali Zian"protes Bu Rina saat Zian mengatakan kalau Ayu anak panti
Ayu memang seorang yatim piatu namun saat akan memasuki sekolah dasar Ayu diadopsi oleh keluarga Zidan karena Bu Rina sangat menginginkan anak perempuan namun karena adanya kista dirahimnya membuat Bu rmRina tidak dapat hamil lagi
Setelah melahirkan Zidan oleh karena itu Bu Rina dan juga pak Soni sepakat akan mengadopsi seorang anak perempuan dari panti yang selalu mereka datangi
Dan Bu Rina pun begitu terpesona dengan seorang anak gadis seusia Zidan karena kejujuran dan juga kabaikan nya
Dan dia adalah Ayu,Ayu yang merupakan gadis yang menolong Zidan saat jatuh ke sungai dan Zidan hampir tenggelam karena tidak dapat berenang
Karena itulah Bu Rina memutuskan untuk mengadopsi Ayu untuk menemani hari hari nya yang selalu merasa kesepian dirumah mereka yang besar dan juga mewah
Usia idan dan Zian terpaut cukup jauh disaat Zidan lahir Zian sudah duduk dibangku SMA dan setelah lulus Zian pun memilih untuk melanjutkan pendidikan nya diluar negri dan menetap disana
Sehingga Zian tidak begitu tahu tentang sosok Ayu yang kini tengah mengandung anak dari sang adik.
"Kenapa Zidan bisa kecelakaan mah,padahal kemarin dia begitu bahagia saat menelpon ku dan mengabarkan kalau dia akan menikah"tanya Zian sendu melihat tubuh zidan yang tertutup kain sepenuh badan yang menandakan kalau yang terbaring disana sudah meninggal
"Mamah juga tidak tahu Zian,kemarin dia bilang mau melihat rumah yang memang dia beli untuk dia tempati bersama dengan Ayu setelah mereka menikah nanti namun menjelang magrib Mamah dapat kabar dari pihak rumah sakit kalau adik kamu ada disini dalam kondisi kritis.Mamah benar benar panik dan juga takut kalau sesuatu yang buruk akan terjadi zian san ternyata benar saja kan?di_dia pergi ninggalin kita"
Zian memeluk tubuh wanita paruh baya yang telah melahirkan nya itu didekap nya erat tubuh lemah itu seolah memberikan sedikit kekuatan untuk sang mamah agar dapat tegar menghadapi ujian yang tengah mereka hadapi.
***
Sementara itu Ayu yang tadi pingsan mulai membuka matanya dan mengedarkan pandangan nya pada sekeliling kamar yang kini dia tempati
Ayu kini telah dibawa pulang dan dibaringkan dikamar miliknya karena disaat jenazah zidan akan dibawa pulang oleh pihak keluarga ayu masih belum sadarkan dari pingsan nya.
Ayu berlari menuruni anak tangga begitu dia sadar dan ingat kembali dengan kejadian beberapa jam yang lalu dimana dokter mengabarkan kalau zidan tidak dapat tertolong
"Kak Zidan".
*****
"Kak zidan"
lirih ayu saat sampai diruang tamu yang telah dikosongkan dari isi nya dan kini di isi oleh jenazah zidan yang dikelilingi oleh para pelayat yang ikut melantunkan doa untuk jenazah zidan.
Ayu berjalan gontai mendekati tubuh zidan yang telah ditutupi kain,ayu terduduk disamping zidan yang terbaring kaku itu,perlahan tangan nya terulur dan mengusap tubuh kaku zidan
"Kakak kenapa tidur disini?kenapa ditutup penuh sampai muka kak?bukan kah itu akan terasa sesak?ayo bangun kak kita pindah tidurnya,kita tidur dikamar ayu yah,itu kan yang selalu kakak mau?ayo kak kita kekamar ayu,ayo bangun kak"ucap ayu disela isak tangis nya dan mengguncang sedikit tubuh kaku itu
"Sayang jangan seperti ini,ikhlaskan zidan nak dia sudah tenang disurga"ucap bu rina menenangkan sang calon menantu nya itu
"Kalau kak zidan pergi lalu bagaimana dengan ayu mah?bagaimana bisa ayu membesarkan anak ini tanpa kak zidan mah?kenapa kak zidan tega ninggalin ayu?bukan kah ini permintaan kak zidan agar ayu hamil dan bisa menikah dengan kak zidan?lalu kenapa setelah ayu hamil kak zidan malah pergi ninggalin ayu mah?kak zidan jahat mah kak zidan____"
Ayu yang masih syok pun kembali tak sadarkan diri setelah mengeluarkan begitu banyak pertanyaan pada bu rina yang sama sekali tak dapat bu rina jawab
Karena apa yang ayu tanyakan merupakan pertanyaan yang ada dalam benaknya dan mungkin tidak ada yang dapat menjawab nya karena itu merupakan rahasia sang ilahi.
Tubuh lemah ayu pun kembali dibopong kedalam kamar untuk dibaringkan dikasur miliknya dengan bantuan zian tentunya karena sangat tidak mungkin meminta pak soni menggendong ayu di usia nya yang kini tak lagi muda dan kuat.
"zian tolong bantu mamah bawa ayu kedalam kamarnya lagi"pinta bu rina pada zian yang masih menyambut para pelayat yang masih berdatangan
"dia pingsan lagi?"tanya zian dengan nada dingin nya
"iya nak,ayo cepat kasihan tidak enak juga buat para tamu kalau dibiarkan disini"
"baiklah mah"zian pun kembali menggendong wanita muda nan mungil itu untuk ke tiga kali nya
ada perasaan kesal salam dirinya dengan wanita muda itu karena ini pertama kalinya zian begitu direpotkan oleh seorang wanita dipertemuan pertama mereka setelah bertahun tahun tidak bertemu
"Mbok sum tolong temani dulu ayu yah mbok,saya mau urus pemakaman nya zidan dulu takut kalau dia bangun dan melakukan hal yang membahayakan dia dan juga janin nya"titah bu rina pada salah satu art nya
"Siap bu,non ayu biar sama saya saja dirumah bu mungkin untuk saat ini sangat tidak baik membawa non ayu kepemakaman den zidan".
***
Pemakaman pun berjalan dengan lancar walaupun tanpa dihadiri oleh ayu karena kondisi ayu yang memang tidak memungkinkan untuk ikut serta dalam pemakaman itu
Semua yang ikut mengantar jenazah zidan kepembaringan terakhirnya pun sudah mulai berkurang karena satu persatu telah meninggalkan tempat karena acara pemakaman zidan telah selesai
Kini hanya tinggal bu rina,pak soni dan juga zian disana.
Tak henti hentinya bu rina meraba dan mengelus nisan yang bertuliskan nama putra bungsu nya itu
"Tenang disana sayang mamah janji mamah akan selalu menjaga dan merawat titipanmu dan berilah ijin serta restu mu untuk kakakmu zian karena kini dia yang akan menggantikan mu menjadi ayah dari anakmu nak,mamah pamit ya sayang tolong doakan agar ayu bisa tegar menghadapi kepergian mu nak dan semoga zian bisa membantunya melupakan mu sayang"lirih bu rina saat berpamitan dengan anaknya yang kini berada didalam dasar tanah.
Bu rina pun sudah memutuskan untuk meminta zian menggantikan posisi zidan menjadi suami ayu dan ayah dari bayi yang ayu kandung.
Walaupun zian sendiri belum mengetahui prihal ini namun bu rina yakin kalau zian tidak mungkin menolak karena kini zian pun telah berstatus duda tanpa anak.
*****
Setelah semua selesai keluarga pak soni pun kembali kerumah dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk acara tahlilan nanti malam untuk mendoakan sang anak
"Zian bisa bicara sebentar?ada yang mau mamah sampaikan"ucap bu rina saat tahlilan untuk zidan selesai dan para tamu pun telah meninggalkan rumah keluarga Mahendra
"Ada apa mah?apa ada hal penting?"
"Kita bicara diruang keluarga ya sekalian bahas masalah ini dengan papah juga"lanjut bu rina sembari melangkah menuju ruang keluarga dimana sang suami berada.
"Ada apa mah?apa ada hal yang penting?"tanya zian lagi saat sudah berada diruang keluarga dan duduk bersila karena semua sofa telah dikeluarkan untuk 7 hari kadepan sampai acara tahlilan untuk zidan selesai.
"Begini mamah punya satu permintaan buat kamu nak"ucap bu rina mengawali pembicaraan serius antara anak dan ibu itu dan disaksikan oleh sang ayah
"Permintaan?permintaan apa?"tanya zian bingung.
"Bisakah kamu gantikan zidan untuk menikahi ayu?"tanya bu rina ragu ragu
"Menikah dengan ayu?kenapa harus menikah dengan nya?bukan kah dia juga baru lulus kenapa harus dinikahkan secepat ini mah?apa tidak lebih baik biarkan dulu dia melanjutkan pendidikan nya dulu setelah lulus baru nikahkan dia mah"jawab zian kebingungan dengan permintaan sang mamah
"Apa zidan tidak memberi tahu kamu tentang alasan nya menikah?"
"Sempat mah secara dia kan baru saja lulus tapi kenapa harus langsung menikah tapi anak itu selalu minta main tebak tebakan jadi sampai sekarang aku belum dapat jawaban nya karena dia belum memberi tahu kan ku"jelas zian pada sang mamah
"Jadi begini zian,sebenarnya ayu tengah hamil anak zidan dan itu alasan kenapa zidan akan menikah muda tapi takdir berkata lain dia pergi sebelum melihat anaknya lahir"jelas bu rina dengan wajah yang sendu
"Jadi anak itu menghamili ayu mah?astaghfirullah zidan,kamu terlalu muda untuk jadi ayah"pekik zian yang syok mendapati sang adik akan menjadi seorang ayah
"iya zian,mamah tidak tahu kalau mereka dekat karena saling mencintai.Mamah pikir kedekatan mereka murni karena mereka bersaudara karena itulah mamah dan papah sering meninggalkan mereka berdua dirumah dan mungkin itulah yang membuat ayu hamil oleh zidan"jelas bu rina pada zian
"Bagaimana zian,kamu bersedia kan jadi suami ayu dan jadi ayah untuk anaknya zidan?"tanya bu rina lagi
"Baiklah jika itu yang terbaik aku akan menikahinya dan menggantikan zidan untuk manjadi ayah untuk anaknya mah tapi apa ayu akan bersedia jika aku yang menggantikan zidan?"
"mau bagaimana lagi,hanya kamu yang kami punya sekarang dan mamah harap ayu juga mau menerima kamu sebagai suami nya".
***
tok tok tok...
Ayu menoleh ka arah pintu yang diketuk oleh seseorang dari arah luar kamarnya
"masuk"seru ayu yang masih enggan beranjak dari kasurnya
karena terus menangis dan juga pingsan membuat tubuh ayu lemas dan tidak bertenaga sehingga dia hanya bisa terduduk lemas diatas ranjang nya.
"mamah bawakan makan malam,makan dulu ya nanti kamu sakit"ucap bu rina saat masuk kekamar ayu dengan membawa nampan berisi makan malam san juga satu gelas susu hangat
"tapi ayu tidak lapar mah"
"tapi calon bayi kamu butuh makan yu,dari tadi pagi kamu tidak sempat makan mamah mohon tolong tabahlah kamu harus kuat demu calon anakmu nak"bujuk bu rina pada ayu yang belum terlihat makan dari pagi karena terus menangis dan pinsang setelah nya.
"kamu harus kuat sayang,ingat ini adalah satu satunya peninggalan zidan dan kamu harus menjaga nya dengan baik"ucap ibu rina sembari mengusap perut ayu yang masih rata
"ayu,boleh mamah bicara sesuatu yang penting dan juga mendesak?"
"apa mah?mamah bicara saja"
"begini,mmm....bagaimana kalau kak zian menggantikan zidan untuk menjadi suami dan juga ayah dari bayi ini nak?"tanya bu rina perlahan karena takut ayu kembali menangis dan kembali pingsan seraya mengelus lembut perut ayu yang masih rata.
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!