Suatu ketika di Sebuah Desa terpencil yang terletak di Suatu kota..
Kota itu bernama kota merah.. jarak antara desa ke kota yang mana kurang lebih sekitar dua jam perjalanan...
Di sebuah rumah yang ukuranya tidak begitu besar dan juga tidak begitu kecil atau bisa dbilang sederhana lah... dsana terdapat satu keluarga yang terdiri dua orang tua dan dua anak..
Anak yang pertama lelaki yang bernama Rama dan Anak Kedua bernama Yana..
singkatnya Nama kedua anak itu terinspirasi dari suatu legenda jaman dahulu kala...
Ketika Pagi menyingsingkan sinar cahaya mentari.. seorang anak berusia tujuh belas tahun sedang menyiapkan alat untuk berburu di hutan dekat desanya..
"Pak. kapan kita kekota..?" tanya Rama
"iya nanti kalo sudah panen ya nak"... jawab bapak
"kita kan sudah hampir 5 bulan tidak ke kota pak!.."
"iya nak.. sabar yaa..."
"sudah siap semua belum perlengkapan berburunya??..." tanya sang Bapak..
"sudah semua pak.." jawab Rama
"yasudah pamit dulu sama ibumu sana,
bilang kita mau pergi berburu.."
"iya pak tunggu sebentar ya,"
"Ibuuu!! Rama sama bapak mau pergi Berburu dulu ya!"
"Iya nak hati-hati jangan pulang terlalu sore." Jawab ibu..
"Iya buu.. tenang saja.. kami berangkat dulu yaa.."
"Assalamualikum bu,"
"Walaikum salam nak." jawab ibu dari dapur..
"Sudah pak.. Ayo berangkat..."
mereka berdua pun akhirnya mulai berangkat melewati Batas desa dan hutan yang jaraknya tidak terlalu jauh..
dan ketika mereka berdua hampir sampai di perbatasan desa mereka dihadang oleh segerombolan pemuda yang mungkin semalaman mabuk mabukan di perbatasan desa.. ada sekitar sepuluh pemuda dan tiga di antaranya adalah perempuan..
"Berhenti!!!...." teriak salah satu pemuda yang duduk dipinggir jalan..
"Ada apa mas,kok menghadang kami disini." tanya bapak rama.."
"jika kalian lewat sini.. kalian harus bayar pajak jalan".. jawab pemuda yang tadi..
"pajak apa ya mas.. saya orang desa sini dan kayaknya kalian bukan orang sini.." jawab bapak..
"sekarang kalau kalian lewat sini harus bayar pajak ke kami.. walaupun kami bukan orang sini tapi kami yang menguasai tempat ini." jawab pemuda dengan gaya yang sok kuat...
"owh begitu,
kami hanya orang miskin mas.. kami hanya pemburu.. tidak punya apa-apa.." jawab bapak rama dengan tenang..
"serahkan kantong tas yang dibawa anak itu..."
teriak salah satu wanita yang ada disebelah pemuda tadi..
"maaf mbak ini bekal kami untuk berburu dihutan.. kalo kalian minta nanti kita makan apa..." jawab bapak masih dengan tenang
"Sudaahh rebut saja kantong tas itu.." seorang pemuda yang lain ikut menjawab..
"tolong mas jangan, nanti kalau ketahuan warga sini kalian bisa dapat masalah mas.."
bapak masih tetap bertahan dengan ketenanganya..
"Hahaha siapa yang berani macam-macam sama tuan muda Manto dari Desa Larangan hah..." jawab pemuda yang sombong dan sok kuat tadi...
"sekali lagi maaf mas kami tau kalian dari desa larangan dan penguasa desa larangan... tapi ini desa jati mas bukan desa larangan.." jawab bapak!!...
"beraninya kau orang tua meremehkan kami.."
salah satu pemuda lainya yang berbadan cungkring, bertindik dan bertato di hampir sekujur tubuhnya menunjuk bapak Rama...
"tunggu mas... saya tidak menghina kalian tapi ini benar desa jati mas... bukan desa larangan..." bapak rama masih tetap dengan tenang..
"Ayo hajar saja orang Tua itu.." teriak seorang pemuda gemuk tanpa baju hingga kelihatan perut buntalnya..
"dan ambil semua yang dibawa...." sambil berlari Melayangkan pukulan kearah bapak Rama....
desssttt....
bugghhh..
bugghh...
akhhhh...
pemuda gendut itu jatuh tersungkur ketanah.. dengan posisi tengkurap tanpa ada yang bisa tau kondisinya...
Ternyata Bapak Rama memiliki suatu kemampuan ilmu tenaga dalam yang dia sembunyikan semasa hidupnya... dan untuk saat ini Rama masih diajari dasar-dasarnya saja dalam ilmu kanuragan.
Beberapa pemuda yang menyaksikan salah satu temanya tersungkur dalam keadaan tengkurap menjadi bengong dan terheran heran kok bisa orang tua itu dengan mudahnya menjatuhkan salah satu teman mereka.. tanpa menyentuh dan hanya menghindar...
tapi tanpa disadari semua orang yang ada disana adalah apa yang sebenarnya bapak Rama lakukan adalah menggunakan tenaga dalamnya untuk menjatuhkan lawan yang akan menyerangnya... dengan sedikit melakukan ilmu pernafasan yang terpusat pada jari telunjuk dan mengarahkanya ke perut lawan sehingga lawan merasa terpukul dan hilang keseimbanganya hingga akhirnya terjatuh dan tak mampu bangkit lagi..
"Beraninya kau orang tua... melukai temanku...." teriak dengan keras pemuda yang cungkring bertato tadi..
sambil berlari dan melompat mencoba melalukan tendangan terbang ala spiderman..
hiyaaaaatttt...!!!!...
desstt....
buggghhhh...
baghhh...
bughhhttt..
aughhhkk...
dan lagi lagi bertambah pemuda yang terjatuh ketanah tapi dengan posisi memegangi dadanya sambil bergeliyat kesakitan.. seperti cacing di jemur di atas genteng..
tanpa bisa berkata dan dengan mulut melongo serta mata yang melotot tajam menatap dua temanya jatuh tampa perlawanan semua sisa pemuda tadi menjadi sedikit memundurkan langkahnya...
"Apa masih ada lagi..." tanya bapak rama
"ayo silahkan kalau kalian mau seperti teman teman kalian..." senyum tipis tersungging diwajah Bapak Rama...
"Anu pak.. anu..
Maa.. maaffkan kami pak...
tolong maa.. maafkan kami.."
ucap tuan manto.. yang kali ini langsung maju sebagai pimpinan para pemuda berandalan tadi...
"Iya pak...
kami salah.. tolong...
maafkan kami pak...
kami tidak tau tempat dan dengan siapa kami berurusan.." jawab salah satu wanita bersimpuh didepan bapak Rama... wanita itu yang sedari tadi berada dipelukan tuan manto.. kemungkinan dia adalah wanita atau kekasih tuan muda manto...
"hemmmm..
yaa baiklah
Aku maafkan kalian semua... tapi,
jika lain kali aku melihat kalian berbuat onar atau meresahkan desa jati ini.. maka saat itu juga Aku cari kalian semua.. bahkan langsung kerumah kalian di desa larangan.." jawab bapak rama dengan tenang dan kalem.
tapi semua pemuda hanya menundukan kepalanya dan diam seribu bahasa..
"Apa kalian mengerti..."
agak tegas bapak Rama berkata..
"Iya pak..
kami mengerti.."
teriak seluruh pemuda dan 3 wanita lainya..
"yasudah sekarang bawa teman kalian pulang dan berikan kunyit pada yang sakit maka besok akan sembuh kembali....." sambil berlalu bapak rama melanjutkan perjalananya..
"Baik Pak..
terima kasiih..terima kasih banyak pak," jawab wanita tadi..
disisi Lain.. "dalam hati Tuan muda manto memiliki rencana jahat terhadap bapak rama dan rama ketika didalam hutan nanti.."
"Ayo cepat..
jangan diam saja dsana,
angkat mereka berdua kedalam mobil dan kita semua pulang ke desa larangan.." teriak tuan muda manto kepada anak buahnya..
sambil berjalan Tuan muda manto mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang...
Ttttuuutttt....
Ttttuuutttt...
"Halllo bos..Ada Apa Bosss, kok tumben menghubungi saya," tanya Seseorang yang ada disambungan telefon tuan manto..
"Ada tugas Untuk kalian....."
"Ada tugas Untuk kalian!!....."
"tugas apa tuan..."Tanya seseorang diseberang telfon..
"Aku sedang ada masalah dengan orang tua dan anaknya, mereka sekarang sedang menuju hutan beringin untuk berburu.. saat ini mungkin mereka sudah memasuki area padang rumput bagian utara.. aku perintahkan kau dan anak buahmu untuk pergi kesana dan memberi pelajaran kepada orang tua itu.. patahkan saja kaki dan tanganya.. tapi jangan sampai membunuh mereka...bawalah semua anak buahmu!! karena orang tua itu bukan orang biasa.. dia memiliki suatu ilmu kanuragan yang lumayan hebat.. Apa kamu mengerti!!!!.." dengan tegas Tuan muda Manto memperingatkan...
"Baik tuan muda akan saya laksanakan seperti yang tuan perintahkan... tapi jangan lupa dengan komisinya ya tuan!!..." hehehe Tawa kecil dari seberang telfon...
"kalau masalah itu tenang saja!!... aku sudah siapkan uang sepuluh juta rupiah untuk kalian.. jika kalian sukses dengan tugas kalian...!!!! sekali lagi aku ingatkan jangan main-main karena orang tua itu bukan orang biasa!!!..." Tegas tuan muda manto..
"Siap boskuuuhhh!!!...."
tuuuttttt.... tuuuttt..tuuuutttt....
"Weh kok langsung mati saja telfonya..!!" batin Orang yang di telfon tuan muda manto..
wussshhhhzzz...
wussshhhzzz...
Wuuussshhhzzz...
segerombolan Rusa hutan sedang berlari di padang rumput hutan bagian utara...
"Aku baru tau Ternyata bapak punya ilmu yang menakjubkan.. bahkan aku belum pernah melihat bapak bertarung dengan seseorang!!..apa bapak seorang petarung atau seorang pesilat ya??..." batin Rama sambil berjalan di belakang bapak
"Kenapa kamu diam saja dari tadi Rama??..." tanya Bapak..
"Ohh anu pak!!.. Anu..
Itu Tadi lho pak...
yang tadi itu lho...!!!" jawab Rama bingung,,
"Owh itu....Nanti bapak ceritakan semua ya,,
sekarang ayo lanjutkan perjalananya mumpung masih belum terlalu siang.." jawab bapak sambil terus melangkahkan kaki menuju padang rumput bagian utara..
Disuatu tempat yang lain...
"Sukro, Jarwo!!!,, Kalian berpencarlah dan ajak 5 orang masing- masing untuk ikut kalian... jangan lupa tetap hati-hati dan jaga jarak kalian dari mereka Berdua.. tetap awasi mereka dari kejauhan!!!...." Bisik salah seorang yang mungkin adalah pemimpin kelompok utusan tuan muda Manto..
"Baik Bos Gimen!!.. kami akan mengawasi mereka.." jawab jarwo sambil berbisik..
Benar.. nama pemimpin yang di suruh tuan muda manto itu adalah Gimen.. Dia adalah mantan narapidana perampokan dan pembuhan yang telah dibebaskan tuan muda manto setahun yang lalu.. Dia memiliki sedikit ilmu kanuragan yang dia dapat dari mengikuti suatu perguruan pencak silat di kota lain.. dan dia termasuk orang yang sangat pandai mengatur setrategi dan sangat kejam terhadap lawanya tanpa welas asih.. dia rela melakukan apapun perintah tuan muda manto demi mendapatkan upah yang lumayan besar.. dan apapun itu tugasnya pasti bisa dia seleseikan dengan mudah.. termasuk menariki pajak penduduk desa larangan dan sekitarnya.. pajak itu termasuk ilegal atau bisa dibilang pajak keamanan para penduduk desa larangan dan sekitarnya... karena Tuan muda Manto adalah Anak seorang kepala desa larangan dan orang yang paling kaya di desa itu dan setatusnya orang paling berkuasa di desa itu.. bahkan tidak ada kepala desa yang lain yang berani menyinggung atau bermasalah dengan kepala desa larangan atau anaknya... jadi karena setatus itulah tuan muda manto menjadi semena-mena dan merasa paling hebat di desanya maupun desa sebelah..
Lanjut keperjalanan bapak Rama dan Rama
"Bapak..!!! itu ada Segerombolan rusa hutan pak dibawah pohon serut besar..." bisik Rama.. sambil menunjuk kearah segerombolan rusa hutan yang sedang asik memakan rumput..
"Iya nak bapak tau,cepat siapkan anak panahnya dan incar salah satu rusa hutan itu.." bisik bapak pelan agar Rusa itu tidak tau ada yang sedang mengincar mereka.
Diarahkan anak panah itu oleh Rama.. dengan Cermat dan fokus tinggi menargetkan salah satu rusa yang lumayan besar.. dengan menarik tali panah lalu memejamkan salah satu matanya dan dengan mengambil satu tarikan nafas dengan tenang dan konsentrasi tinggi.. memfokuskan pada leher rusa dan kondisi kecepatan angin disekitar padang rumput... Lalu..
suwiinnggggzzzz..
jussttthhh...
jleeeebbbhhh...
ngoooeeeghhhtt...
ngooeeeegghhttt...
"Mantap tepat sasaran anakku!!!.."
ucap bapak sambil senyum tersungging dbibirnya...
"Alhamdulillah pak!!..semua berkat didikan dan arahan yang bapak ajarkan kepada saya..." ucap Rama dengan senyum tipisnya..
"yasudah ayo kita ambil buruan kita sebelum rusa itu mati kita sembelih dulu agar halal dagingnya..." ucap bapak sambil berlalu lari menuju rusa yang sedang kejang-kejang...
cepat ikat kakinya dan hadapkan kepalanya ke selatan... biar bapak yang menyembelih rusa hutan ini!!!....
"Bismillahirrohmanirrohiimmm.."
"ALLAHU AKBAR"
"ALLAHU AKBAR"
"ALLAHU AKBAR"
Sreeehhhhhgggttt...
Sreeeehhgggtttt...
Cuuurrrrrr.... crootttt
Darah rusa bercucuran muncraat kesegala arah..
"sudah nak lepaskan kakinya biar rusa itu mati dulu... kita tunggu di sini sambil minum dan sarapan dulu... bersihkan tanganmu di sungai sebelah sana!!...." ucap bapak sambil menunjuk kearah selatan...
"iya pak tunggu dsini sebentar ya.. saya mau mandi sekalian biar segar pak..!!! bapak istrahat dulu aja kan dsini juga teduh.." sambil berlalu menuju kesungai Rama pun mengambil sebuah tongkat untuk berjaga jika ada ular berbisa atau hewan buas lainya...
Disisi tempat yang lain
"Bos itu anaknya lagi mau pergi kesungai di sebelah selatan sana..." ucap salah satu anak buah bos gimen..
"Eehmmm Tunggu sebentar.."
bisik bos gimen... sambil memberi kode pada sukro dan Jarwo untuk berkumpul di tempat yang telah dijanjikan sebelumnya...
"Kroooo... sukroooo... !!!!"
"krooo... sukrooo....!!!!"
"sukrooo budeeegggg...."
Sambil teriak tapi agak berbisik..!!! jarwo memberi kode pada sukro.. tapi Sukro tetap diam tanpa menoleh.. hingga salah satu anak buah sukro yang melihat jarwo memberi kode pada kelompok sukro sadar dan memberi tahu sukro..
"masss... masss!!!..
Banguunn mass..." bisik salah seorang kelompok sukro
"Jiangkrriikkk,,!! bikin kaget saja..." Ucap sukro sambil terjengkang kebelakang karena batu yang dia duduki cuma cukup untuk satu orang saja... dan yang lain berdiri di belakangnya... Ternyata sukro tertidur hingga mendengkur dan air liuurr membasahi lututnya...
"Itu mas..!!! ada mas jarwo yang dari tadi memanggil mas sukro teriak-teriak sambil berbisik memberi kode mas.." ucap seseorang dibelakang sukro...
"ehhhh Ada apa!!!!...
kenapaa!!!... apa yang terjadii...!!!.."
tanya sukro sambil kebingungan dan kaget setelah dibangunkan paksa hingga terjengkang ke rumput... lalu membersihkan rumput-rumput yang menempel dtubuhnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal..
"Itu lhoo masss masss!!...
mas Jarwo memberi kode supaya kita berkumpul di tempat yang dijanjikan sama bos Gimen tadi...."
"oWalah gitu to..!!! tak kirain ada masalah apa... yasudah ayo kita kesana... tapi hati-hati.. jangan sampai orang tua itu curiga!!..." Sukro sambil berbisik dan berlalu pergi menuju tempat yang telah disepakati tadi...
"Cepaat... Ayoo cepaattt!!!..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
mohon dukunganya ya kak🙏🙏😉😉 ini novel pertamaku dan karyaku sendiri..."
"Cepaat... Ayoo cepa..attt!!!..."
Sukro berbisik agak kerasss.
"Kemana saja kau sukro!!!,," tanya Jarwo..
"Maaf bro tadi aku sempat tertidur sebentar... he he he.. dan ga dengar sama sekali saat kau panggil panggil tadi,"
"Yasudah ayo kita berkumpul bersama di tempat bos Gimen sekarang... Keburu ngamuk singa tua itu.. apalagi tau kamu malah tidur disaat disuruh mengawasi mereka berdua.. Bisa-bisa di cincang dijadikan bergedel kamu nanti.. ha ha ha.."
ejek jarwo..
Sesaat setelah semua anggota Gimen berkumpul di suatu tempat yang letaknya kurang lebih seratus meter dari tempat beristirahatnya Ayah Rama, mereka berencana akan menculik dan menawan Rama untuk di jadikan sandra agak Ayah Rama mau menyerah dan tak melawan saat di kepung anggota Gimen.. Semua Anggota Gimen berjumlah sekitar 16 orang dan Jarwo diberi tugas untuk menangkap Rama yang sedang asik membersihkan diri di sungai sebelah selatan padang rumput yang tanpa tepi... Mereka kemudian bersiap menjalankan aksinya.
"Tunggu apalagi Jarwo,, kenapa diam saja disitu" bentak Gimen..
"Owh iya boss... Berangkatttttt"
Jarwo memberi hormat lalu putar balik kanan jalan seperti anak Pramuka menjalankan tugas PBB.. Gimen pun senyum sinis sambil menggeleng gelengkan kepalanya membatin..
"Kok bisa ya aku punya Anak buah seperti itu,,,,!!"
Disuatu tempat di pinggiran Sungai yang lumayan lebar...Jarak lebar sungai dari tepi ke tepi kurang lebih 70 meter,, dan air disana sangaat jernih karena setiap hilir sungai bebas dari sampah sampah masyarakat dan masih banyak batu-batuan besar yang ada di dalam aliran sungai.. bahkan ikan yang berenang pun dapat terlihat jelas jika dilihat dari atas batu batuan itu..
Saat itu Rama sedang asik membasuh Muka dan membersihkan tanganya yang tanpa sengaja tadi terkena cipratan darah Rusa hutan yang di sembelihnya tadi... Saat akan mulai menanggalkan pakaianya tiba-tiba dari belakang ada sebuah tangan besar yang mencoba mendekapnya dan...
"Happphhh,,,lalu ditangkap.. kena kau anak kecil bau kencur" teriak salah seorang anggota yang ikut Jarwo untuk menangkap Rama...
"Siapa kalian??? cepat lepaskan aku... aku tidak pernah punya masalah sama kalian semua dan aku tidak kenal kalian.. dan jangan panggil aku anak kecil Paman..!!" Ucap Rama sedikit gemetar dan ketakutan..
"Ha ha ha ha Diam dan ikuti kami.. Jangan banyak bertanya apalagi melawan kami.. atau aku cincang cincang kau jadi lalapan penghuni hutan ini..." jawab Jarwo dengan senyum bringasnya ditambah kumis tebal dan melengkung ke atas menjadikan Rama bertambah ketakutan dan pucat...
"Tolooooong lepaskan aku... Bapakkk tolong aku!!!...." damar berteriak dengan kencang melengking...
"Diam kau anak kecil!!!..."
sambil melayangkan tamparan kearah pipi Rama.. tapi Suatu Keajaiban muncul ditempat itu.. bukanya pipi Rama yang terluka dan memerah tapi malah tangan Jarwo terasa Jari jarinya ada yang patah.. Rasa terkejut juga dirasakan Rama.. mengapa pukulan itu sama sekali tidak dia Rasakan bahkan malah tangan orang yang memukulnya menjadi lemah terkulai.. Semua itu menjadi tanda tanya besar dalam pikiran Rama dan Orang orang yang sedang mengepung dan menangkap Rama...
"Sudah sudah.. ayo kita bawa dia ketempat Orang tua itu dan sekalian bertemu bos Gimen.. sebelum bapak anak kecil ini menuju kemari" Ajak Jarwo sambil meringis memegangi jari jari tanganya yang Patah setelah menampar pipi Rama tadi.. dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan...
"Jangan panggil aku anak kecil paman..!!!"
teriak Rama lagi...
Di tempat lain di bawah pohon serut yang besar,, bapak Rama sedang membaringkan tubuhnya dan bersandar di batang pohon serut besar itu.. terdengar Sebuah teriakan seorang anak yang minta tolong...
"Tolooooong lepaskan aku... Bapakkk tolong aku!!!...."
"Bukanya itu suara Rama sedang berteriak"
batin bapak Rama sambil sigap berdiri dan mencoba mencari dari arah mana suara teriakan itu..
Masih mencari dari mana asal suara Anaknya tadi tiba tiba dari belakang yang jaraknya kurang lebih 10 meter segerombolan orang mencoba mengepung bapak Rama dan dipimpin langsung oleh Bos Gimen..
"Ha ha ha ha Kau sedang mencari apa orang tua bau tanah..." sambil tertawa Gimen mendekati bapak Rama..
"Siapa kalian???... Dan ada urusan apa dengan kami..lalu apa yang kalian Lakukan pada Anakku.." Jawab Bapak Rama dengan ketenanganya..
"Serahkan semua yang kalian punya dan juga buruan kalian itu... dan menyerahlah maka aku akan melepaskan Anak kecil itu..." Gimen senyum sinis sambil menujuk kearah samping bapak Rama,, disana sedang berjalan segerombolan orang yang membawa Rama dan mencoba menahan rama disamping kiri dan kanannya...
Ayah rama pun dengan santai dan tenang membalikan badan sambil tanganya mencoba meraih potongan ranting sebesar bolpoin yang panjangnya sekitar satu meter.. lalu mematahkanya menjadi sepuluh bagian,, itupun tanpa di sadari oleh orang-orang yang sedang mengepung bapak Rama..
"Bapak tolong aku"
teriak Rama sambil pucat ketakutan..
"Hwa ha hah haaa.. uhuk uhuk uhukkk... huweeekkk..." tanpa sengaja Gimen tertawa keras hingga tersedak dan batuk batuk.. Orang orang Gimen pun tanpa sadar sedikit cekikikan menahan tawa saat melihat pemimpinya tersedak hingga terbatuk batuk..
"Kenapa kalian tertawa hah!!???"
dengan marah gimen menatap para anggotanya.. hingga bapak Rama pun juga ikut tersenyum, agak dsembunyikan dan ditutupi salah satu tanganya...
"Menyerahlah dan serahkan semua yang kalian miliki jika kalian berdua ingin selamat" tegas Gimen dengan wajah merah padam.. karena marah bercampur malu..
"Maaf Tuan-tuan Saya dan Anak saya disini hanya seorang pemburu binatang liar dan tidak membawa barang barang yang berharga sama sekali,, jadi tidak ada yang bisa kami berikan kepada tuan-tuan selain hasil buruan kami ini.." dengan tenang bapak Rama menunjuk rusa yang telah dia cincang dan di potong potong menjadi beberapa bagian.. dan ada juga yang sedang proses pemanggangan..
"Kalau begitu berlututlah di depanku dan mohon ampun kepadaku dan serahkan tangkapan kalian semua kepadaku maka akan aku lepaskan kalian berdua.."
ucap Gimen masih dengan wajah garangnya..
"Sebenarnya Kalian ini siapa dan apa yang kalian mau dari Kami sehingga kau memintaku untuk berlutut didepanmu"
Bapak rama menjawab masih dengan sikap yang tenang...
"Kamu tidak perlu tau siapa aku.. aku ini yang menguasai hutan Jati ini.. jadi siapa yang berada di sini harus patuh pada semua peraturanku". ... dengan angkuh dan sombong Gimen membusungkan dadanya...
"Owh jadi Kalian penguasa Hutan jati ini.. tapi selama puluhan tahun aku kesini,, baru kali ini Bertemu dengan kalian semua..." didalam hati Bapak Rama berfikir ada yang tidak beres dengan orang orang ini...
"Sudah diam... berlututlah dan jangan banyak bertanya lagi...jika kau macam macam akan aku bunuh anak kecil itu" Bentak gimen dengan Emosi yang tak tertahankan... Sambil melangkahkan kakinya kearah Bapak Rama dengan membawa sebuah golok.. Jarak mereka sekarang kurang lebih hanya lima meter.. Dan anak buah gimen masih pada tempatnya yang berjarak sepuluh meter.. Sedangkan Jarwo dan 4 orang lainya yang sedari tadi menahan Rama jaraknya lebih jauh sekitar dua puluh meter tetap diam di tempat menunggu perintah dari pemimpin mereka...
Gimen Sambil melangkah dan mencoba mengayunkan Golok besarnya ke arah Bapak Rama dan apa yang terjadi.....!!!!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"semoga semua pembaca bisa terhibur.. Dan maaf kosa katanya masih terlalu baku dan berantakan... he he he he.."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!