Cahaya mentari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu, Sekelompok burung pun beterbangan dengan kicauan merdu melewati sebuah rumah sederhana milik keluarga Watson.
Di salah satu kamar bergaya klasik dengan cat tembok berwarna biru muda, Tampak seorang gadis yang masih tertidur lelap dibalik selimutnya. Wajah gadis itu terlihat damai seolah tak merasa terganggu dengan apapun.
Sampai sebuah suara nyaring seketika membangunkan gadis itu dari tidur nyenyaknya.
BRAK!
"KAKAK, I'M COME HERE. BANGUN~ BANGUN~"
Reina dan Alvin, Si kembar tidak identik ini langsung melompat ke tempat tidur si gadis yang dipanggil 'kakak' oleh keduanya lalu melompat-lompat disana. Berupaya membangunkan sang kakak dari tempat tidur.
"KAKAK! BANGUN~ NANTI ALVIN HABISIN MIE GORENGNYA LHO KALAU GAK BANGUN!" Teriak Alvin sekaligus mengancam si kakak.
Chloe menutup kupingnya saat Alvin dan Reina terus teriak-teriak membangunkannya, Terlebih kedua adiknya terus melompat-lompat di tempat tidur.
"Iya iya, Kakak udah bangun. Kalian berhenti lompat-lompat, Nanti tempat tidur kakak roboh," Chloe dengan malas bangun dari tempat tidurnya, Dengan rambut acak-acakan.
Alhasil Reina dan Alvin akhirnya berhenti, Keduanya duduk disamping kanan-kiri Chloe.
"Kakak ngebo terus deh, Katanya mau cari kerja," Reina mengerucutkan bibirnya, Terlihat ngambek.
"Tau nih kak, Alvin padahal minta beli'in ice cream sekalian pas kakak udah pulang kerja," Alvin ikut ngambek dan mendengus kecil.
Chloe tersenyum geli lalu mengacak-acak surai kedua adiknya. "Iya, Nanti kakak belikan. Tapi kakak cari kerja dulu, Biar kita bisa makan enak juga,"
"Hm, Iya kak," Reina tersenyum lebar.
Chloe kemudian memandangi jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi, Si gadis lantas mengambil handuknya dan menuju kamar mandi.
"Kakak siap-siap dulu,"
"Iya kak,"
Blam!
Reina dan Alvin memandangi kepergian Chloe yang memasuki kamar mandi, Keduanya saling pandang sejenak.
"Vin, Kita ke dapur duluan yuk,"
"Ayok lah,"
Reina dan Alvin pun segera berlari kecil keluar dari kamar Chloe menuju dapur.
**************
Chloe menuruni tangga perlahan usai menyelesaikan urusannya, Ia melihat mama nya yang sedang masak dan kedua adiknya yang sedang bermain di sekitar meja makan. Langkah kaki gadis itu tertuju mendekati sang mama.
"Ma, Ada yang bisa Chloe bantu?" Tawar Chloe sambil melihat-lihat bahan yang mama nya pakai buat masak.
"Oh iya, Tuh siapkan piring sama gelasnya. Nanti mama yang siapin makanannya,"
"Siap ma,"
Chloe dengan semangat menyiapkan Piring dan gelas dimeja, Tak lupa dia menuangkan air mineral ke gelas. Selesai dengan pekerjaannya, Gadis itu duduk sembari memandangi adik-adiknya yang masih main.
"Ma, Kalau Chloe cari kerja hari ini boleh gak?" Tanya Chloe mengalihkan pandangannya pada sang mama yang mendekat dan menuangkan mie goreng ke piring.
"Boleh aja sih, Tapi kalau saran mama. Mending nanti aja, Soalnya mama ingin Chloe nikmati hari libur dulu. Kan Chloe udah kerja keras buat lulus SMA,"
"Oh ya udah deh, Kalau mama inginnya begitu. Chloe juga masih pengen santai-santai dulu sih," Chloe terkekeh pelan sebelum membuka suara kembali. "Terus ayah dimana ma, Kok gak keliatan?"
"Ayah udah berangkat kerja duluan, Udah mama beri bekal juga buat ayah,"
Chloe manggut-manggut, Setelah mama Chloe selesai menuangkan makanan. Dia ikut duduk bersama anak-anaknya, Kemudian mereka mulai menyantap makanan bersama-sama.
******************
Zrrraaasss!
Chloe membuka air keran di wastafel, Membiarkannya mengalir. Usai makan tadi, Chloe langsung membantu mama nya membersihkan meja dan mencuci piring.
Gadis itu mencuci satu-persatu piring dan peralatan makan lainnya. Sedangkan mama Chloe membersihkan meja tempatnya masak, Berbeda dengan Alvin dan Reina yang sudah pergi bermain di ruang tamu.
"Ma, Chloe mau nanti ke mall buat beli buku dan tas buat Alvin dan Reina. Mama mau ikut?"
"Gak usah, Kalian aja yang pergi. Mama biar jaga sama beresin rumah aja, Sekalian kamu belikan sepatu juga buat mereka ya,"
"Iya ma, Nanti Chloe belikan,"
Chloe tersenyum lebar, Usai mengerjakan tugasnya. Dia pamit sama mama nya, Lalu bergegas menuju ruang tamu.
"Alvin, Reina. Mau ikut kakak ke mall?"
"Mall?! Ikuttttt!" Seru keduanya yang langsung menghentikan permainan mereka.
"Ya udah, Siap-siap dulu sana," Chloe tersenyum geli.
Alvin dan Reina mengangguk cepat, Bergegas mereka ke kamar masing-masing. Chloe pun ikut ke kamarnya untuk mengenakan pakaian yang lebih nyaman.
******************
[Mall, Pusat perbelanjaan]
Tap! Tap! Tap!
Semua orang terlihat hilir mudik disana, Begitu ramai pengunjung bahkan termasuk hari libur. Berbagai macam makanan, Pakaian, Aksessoris, dan lainnya tersedia. Mall terbesar yang Chloe tahu dikotanya, Dan ini kedua kalinya dia menjejakkan kaki di mall itu.
Kepalanya menoleh kanan-kiri mencari toko tas yang cocok untuk kedua adiknya, Reina pun juga celingak-celinguk mencari makanan kesukaannya. Sedangkan Alvin lebih fokus mencari toko mainan.
Sejujurnya Chloe khawatir, Dia akan terpisah dengan kedua adiknya. Ditambah suasana yang ramai pengunjung membuatnya semakin was-was. Gadis itu lantas menggandeng masing-masing tangan Reina dan Alvin agar mereka tak terpisah.
Disaat bersamaan teriak-teriakan histeris terdengar hampir memenuhi diseluruh penjuru mall. Beberapa pengunjung pun akhirnya ikut fokus ke arah asal teriakan histeris itu.
KKKKYYAAA!
"ITU MEREKA!"
"MEREKA DATANG! HE@VEN!"
"LIHAT IDOL SOLO ITU JUGA HADIR!"
"KKYYAA! INI EVENT GREAT AND MEET HE@VEN!"
Chloe mengalihkan fokusnya memandangi kerumunan pengunjung terutama pengunjung cewek yang sedang mengerumuni sesuatu, Si gadis menaikkan satu alisnya sesaat menatap heran.
"Ada apa disana?" Tanya Chloe.
"Aku mau lihat, Tapi ketutupan," Reina berjinjit untuk melihat sesuatu yang dikerumuni oleh pengunjung lain. Sayangnya tinggi badannya tidak mendukung, Reina masih tidak melihat apapun disana.
Alvin yang penasaran ikut mendekat, Dia berlari kecil ikut berdesak-desakkan disana, Melewati celah-celah dari pengunjung hingga hilang dari pandangan Chloe dan Reina.
"Alvin!" Seru Chloe dan Reina seketika panik.
TBC
...[Black Shadow]...
..."aku punya caraku sendiri untuk mencintaimu," {Justin Garfield}...
..."Fufufu, Jangan salahkan aku kalau semuanya akan mati. Aku sudah terlanjur suka padamu," {Victor Garfield}...
..."Cih! Jangan salah paham, Bukannya aku peduli padamu. Hanya saja aku tidak ingin kau jauh-jauh dariku, Tetap bersamaku! Mengerti?!" {Ezra Miracle}...
..."Tidak peduli berapa banyak pria yang mencintaimu, Aku siap berbagi asal kau selalu ada untukku dan adil mencintai kami semua," {Aiden}...
..."Kau sahabat masa kecilku, Sejak dulu aku sudah mencintaimu. Makanya sampai sekarang aku selalu setia mencintaimu Chloe," {Ian Salvatore}...
..."Kak Chloe~, Mau bermain bersama? Oh atau tidur bersama?" {Devian Orlindo}...
..."Kau perhatian pada semua orang ya Chloe, Kuharap kau juga hanya perhatian padaku," {Felix Edricson}...
..."Sweety~ Papi Rai datang. Aku bawa makanan lho, Tapi gak gratis. Bayar dulu, Cium juga boleh kok," {Raizel Freymon}...
..."Umm...Bunganya cantik ya. Kayak kamu," {Kazuhara Rion}...
[Meanwhile: Rion mencoba gombal tapi akhirnya dia sendiri yang malu]
[Author Note: Spoiler dikit😉]
"Alvin!" Chloe dan Reina panik seketika, Reina berniat lari menyusul Alvin namun Chloe langsung mencegatnya.
"Reina, Kamu tunggu disini. Jangan kemana-mana, Biar kakak yang cari Alvin," Cegat Chloe menatap serius.
"Iya, Kakak hati-hati ya," Reina hanya bisa mengangguk pasrah, Ia masih menatap cemas ke arah kerumunan pengunjung.
Chloe mengangguk kecil, Dia lantas menyelinap diantara kerumunan pengunjung. Gadis itu bersusah payah menjaga keseimbangannya agar tidak terbawa arus.
"Aduh, Aku gak bisa napas," Pikir Chloe mencoba menghirup udara, Dia berjinjit agar bisa melihat keberadaan Alvin.
Di sisi Alvin, Dia berhasil keluar dari kerumunan setelah saling dorong dengan beberapa pengunjung. Pemuda bersurai hitam dengan netra merah itu menghirup udara dengan rakus, Sembari mengatur napasnya yang sempat ngos-ngosan.
"Buset, Hampir gak bisa napas aku. Ternyata yang dikerumunin cuma grup idol, Kukira apaan," Gumam Alvin menatap kerumunan di belakangnya.
"Alvin!"
Alvin mendongak mencari asal suara yang memanggilnya, Dia melihat Reina yang berlari kecil menghampirinya. Reina lantas memegangi kedua pundaknya.
"Vin, Kamu gak apa-apa kan?"
"Iya, Gak apa-apa kok. Kak Chloe dimana?"
"Kak Chloe ikut masuk ke kerumunan tadi, Buat nyari kamu Vin. Kamu sih asal masuk kerumunan aja! Sekarang kita kehilangan kak Chloe nih," Reina memukul pelan pundak kembarannya itu, Tatapannya beralih ke kerumunan.
"Maaf, Habisnya aku penasaran," Alvin meringis kecil sambil mengusap pundaknya, Dia ikut memandangi kerumunan. "Terus gimana dong? Mau aku masuk kesana lagi buat cari kak Chloe?"
"Kita tunggu sebentar deh, Mungkin bentar lagi kak Chloe keluar. Tapi kalau gak keluar kita bakal cari," Usul Reina.
"Baiklah, Semoga aja kak Chloe gak kenapa-napa,"
"Iya,"
Alvin dan Reina memutuskan duduk tak jauh dari kerumunan sembari memantau apakah Chloe sudah keluar atau belum.
Sedangkan disisi Chloe, Dirinya tak kuat lagi menahan tubuhnya sehingga Chloe terbawa arus pengunjung.
DUK!
"Aawww!"
Salah satu pengunjung tak sengaja menyenggolnya membuat Chloe terhuyung dan menabrak seseorang di belakangnya hampir jatuh. Untungnya sosok itu sigap menahan kedua pundak Chloe sehingga si gadis tak jadi jatuh.
Chloe menoleh karna merasakan tangan yang memegang pundaknya, Gadis itu bersitatap beberapa saat dengan netra milik seorang pria yang menolongnya.
"Kau gak apa-apa nona? Hampir saja kau jatuh ya tadi," Kata pria itu tersenyum ramah, Masih tak melepas pegangannya.
"Ah iya, Aku tidak apa-apa. Terima kasih," Balas Chloe cepat, Agak gugup karna wajah mereka yang terbilang berdekatan.
Si gadis bergerak cepat sedikit menjauh dari si pria membuat pegangan itu terlepas, Dia memperhatikan penampilan sosok pria tersebut beberapa saat. Surai ungu magenta dengan netra hijau zambrut sangat cocok dipadukan dengan pakaian formal jas hitam miliknya, Layaknya pria itu memakai pakaian bodyguard. Tak lupa kacamata hitam yang tersampir di saku jas nya. Penampilan pria itu keren sekaligus menawan di mata kaum hawa.
"Apa nona salah satu penggemar HE@VEN? Kalau iya, Saya bisa antarkan nona kesana untuk minta tanda tangan atau sekedar berfoto. Kebetulan saya bodyguard mereka," Pria itu masih menunjukkan senyum ramahnya sambil menunjuk tempat event meet and greet yang sedang berlangsung.
Chloe memandang tempat meet and greet tersebut beberapa saat sebelum menggeleng cepat dan kembali menatap si pria.
"Tidak perlu kok, Lagian saya bukan penggemar mereka. Kalau begitu saya permisi ya," Chloe tersenyum kikuk sebelum buru-buru pergi dari sana, Keluar dari kerumunan itu.
"Ah, Iya," Si pria hanya bisa memandangi kepergian Chloe dengan kebingungan, Setelahnya dia mengacuhkan hal itu dan kembali melakukan tugasnya memakai kacamata hitam. Meminta pengunjung untuk antri agar semuanya kebagian tanda tangan dan berfoto bersana grup HE@VEN.
*****************
Berhasil keluar dari kerumunan, Chloe segera menjauh dan mengatur napasnya yang sempat hampir habis. Gadis itu mendekati sebuah bangku kosong dan beristirahat disana. Tak berselang lama Alvin dan Reina yang sudah menunggu lama bergegas menghampiri.
"Kak! Kakak gak luka kan?" Kata Alvin sesampainya di hadapan Chloe, Remaja bersurai hitam itu menatap merasa bersalah karna membuat sang kakak terlibat.
"Gak luka, Cuma sesak napas," Chloe mendelik kesal. Lalu menjitak pelan kepala adiknya itu.
Buk!
"Aaww! M-Maaf kak," Cicit Alvin, Meringis kecil setelah mendapat jitakan dari Chloe.
"Makanya Vin, Lain kali jangan asal pergi aja. Bikin panik tau!" Reina berkacak pinggang.
"Iya deh, Gak akan diulangin lagi," Alvin menunduk lesu sebelum merasakan usapan lembut di puncak rambutnya.
Alvin mendongak menatap sang kakak yang kini sedang mengusap rambutnya disertai senyum tipis.
"Ya udah. Kita lanjutin lagi cari tas sama perlengkapan sekolahnya ya," Kata Chloe.
"Iya kak," Si kembar menyahut senang.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan setelah istirahat beberapa menit.
*******************
[Rumah keluarga Watson]
Cklek!
Blam!
"Ma, Kami pulang!" Seru Chloe usai menutup pintu, Dia dan kedua adiknya segera melepas sepatu mereka lalu mendudukkan diri di sofa.
Chloe meletakkan semua barang-barang mereka, Dia mengipas-ngipaskan tangannya sesaat untuk sekedar meredakan rasa letih.
"Selamat datang kembali," Mama Chloe menyambut dari arah dapur, Sebelum keluar menemui anak-anaknya yang sedang bersantai. Dia melihat barang-barang yang Chloe bawa.
"Ini, Tadi Chloe beli makanan buat mama," Chloe menunjuk dua bungkus makanan di meja.
"Oh iya, Nanti mama panasin di panci," Mama Chloe tersenyum, Dia mengalihkan pandangannya pada Alvin dan Reina. "Vin, Rei. Kalian bisa ke kamar dulu? Mama mau bicara sama kakak kalian,"
"Baik ma,"
Alvin dan Reina bergegas ke kamar masing-masing, Sedangkan Chloe menatap bingung dan membiarkan mama nya duduk dulu sebelum membuka suara.
"Apa ada berita buruk ma?" Tanya Chloe cemas.
"Tidak sayang, Tapi ini tergantung kamu yang mendengarkan, Entah menjadi berita buruk atau baik bagimu," Mama Chloe menghembuskan napas sejenak sebelum menatap lembut anaknya. "Kamu ingat cincin yang ada di jari kamu saat kamu bangun dari koma, Dan yang mama bilang kamu sudah dinikahkan dengan orang asing saat itu?"
"Iya ma, Chloe ingat,"
"Orang itu...Kembali lagi. Setelah mama meminta dia untuk menunggumu, Karna saat itu kamu belum lulus SMA. Dia hanya memberikan 1 tahun untukmu, Lalu setelah kamu lulus SMA. Dia akan menjemputmu,"
Chloe terkejut hampir tak bisa bergerak dari tempatnya, Bagai tersambar petir di siang bolong.
"Dia kembali lagi?! Aku bahkan tidak pernah bertemu atau melihat wajahnya sekali pun," Pikir Chloe cemas.
TBC
"Tapi ma, aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya," Chloe menatap sendu. Membuat mama nya ikut sedih.
"Mama tahu nak, Awalnya Reina yang bersedia menggantikanmu. Reina tidak ingin kamu menderita nanti tapi orang itu menolaknya, Dia hanya menginginkanmu. Mama juga tidak tahu apa alasannya memilihmu," Mama Chloe menghela napas, Lalu menggenggam tangan Chloe. "Kalau kamu mau, Kita bisa pergi jauh-jauh dari kota ini. Agar kamu tidak pergi bersama orang itu,"
Chloe membulatkan matanya, Cukup terkejut karna mamanya memberikan ide seperti itu. "Ma, Apa mama lupa? Dulu mama pernah bilang pada Chloe kalau janji itu adalah hutang. Jika janji itu tidak ditepati sama saja dengan menipu. Apa mama mau melanggar janji itu? Mama kan sudah janji sama dia,"
Netra merah milik mama Chloe berkaca-kaca, Sebelum menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia menunduk dengan isak tangis yang terdengar pilu. "Hiks...Maaf nak, Mama sudah melakukan kesalahan terbesar. Mama menjadikanmu jaminan untuk membayar administrasi rumah sakit selama kamu koma disana, Maaf kan mama karna mama tidak punya pilihan lain untuk kesembuhanmu Chloe,"
Chloe menatap sedih mama nya yang sedang menangis. Gadis itu ikut merasa sedih, Perlahan Chloe memeluk mamanya sembari mengusap punggung mamanya itu. "Gak apa-apa kok ma, Chloe paham ekonomi keluarga kita gak akan cukup membayar administrasi rumah sakit selama Chloe koma disana. Apalagi Chloe koma nya lama, Jadi Chloe gak keberatan kalau harus pergi sama orang itu,"
"Chloe, Kamu yakin mau pergi sama dia?" Tangisan itu akhirnya berkurang meski mama Chloe agak sesegukan. Ia mengusap jejak-jejak air mata di wajahnya, Netra berwarna merah miliknya masih menatap sedih.
"Iya, Chloe yakin ma. Chloe pasti akan jaga diri, Mama tidak perlu khawatir," Chloe tersenyum lebar, Bukannya dibalas dengan senyuman Chloe malah mendapat jitakan kecil di puncak kepalanya.
Buk!
"Aaaww!"
"Kamu ini, Mama lagi sedih dan khawatir kamu malah bilang kayak gitu! Gimana mama gak khawatir coba, Kamu ini anak pertama mama sama ayah. Kamu juga panutan bagi adik-adikmu! Apa kata adik-adikmu nanti kalau kakaknya pasrah kayak gini aja?!" Mama Chloe mendelik sesaat, Membuat Chloe meringis takut sekaligus menahan sakit di puncak kepalanya.
"Aku cuma mau menepati janji mama sama dia, Apa yang salah dari kata-kataku?" Chloe cemberut sambil memalingkan wajahnya, Lagi ngambek.
Mama Chloe kembali menghembuskan napas, Perlahan senyum lembut terbit di bibirnya. Mama Chloe mengusap surai milik anaknya itu yang senada dengan warna rambutnya. "Iya mama paham kok. Mama hanya takut kamu semakin jauh dari kami karna tinggal dengan dia,"
"Gak akan ma, Chloe janji akan menelpon mama seminggu sekali. Bahkan berkunjung kesini lagi nantinya," Chloe menatap mama nya lembut membiarkan rambutnya di usap.
"Baiklah, Kalau itu keputusanmu. Apapun keputusan anak mama ini, Mama akan dukung,"
Chloe mengangguk ceria, Namun tak lama mama nya kembali memegang tangan Chloe. " Tapi kalau dia menyakitimu atau membuat hidupmu menderita. Tinggalkan saja dia dan kembali kesini! Rumah ini selalu terbuka untukmu, Mengerti nak?" Tambah mama Chloe dengan semangat berapi-api disekitarnya. Seketika membuat Chloe sweetdrop dengan tingkah mama nya sendiri.
"I-Iya ma,"
"Ternyata mama bisa absurd juga," Pikir Chloe masih sweetdrop dan gadis itu hanya bisa tersenyum kikuk.
"Ya udah, Ayo mama bantu masukin barang-barangnya ke koper,"
Chloe mengangguk dan mengikuti langkah mama nya menuju kamar Chloe.
***************
[Keesokan Harinya]
"Kakak, Jangan tinggalin kami," Reina menunduk sendu. Dia memeluk Chloe, Sang kakak erat.
"Maaf ya, Tapi kakak harus pergi. Nanti kakak kembali lagi kok," Chloe tersenyum lembut mengusap surai hitam milik adiknya itu.
Mata Reina berkaca-kaca, Sedangkan Alvin menatap sedih. Dia berdiri disamping mama dan ayahnya. Chloe melepas pelukan adiknya perlahan, Lalu memeluk ayah dan mamanya.
"Chloe pergi ya, Ayah mama,"
"Iya, Hati-hati dijalan nak. Kalau kamu menderita disana, Kembali lah ke kami ya," Ayah Chloe tersenyum lembut, Mengusap surai Chloe.
"Iya Ayah,"
Chloe mendekati Alvin lalu menepuk pundak adiknya itu pelan. "Vin, Jaga Ayah, Mama, Dan Reina ya selama kakak gak ada,"
"Iya, Alvin akan selalu ingat pesan kakak,"
"Adik pintar," Chloe menepuk pelan surai Alvin.
"Aku pergi dulu,"
Sebelum pergi Chloe melambai pelan pada keluarganya sambil tersenyum, Lalu memasuki mobil taksi yang sudah menunggunya sejak tadi. Sedangkan keluarga Chloe membalas lambaian itu.
Blam!
"Mau kemana nona?" Tanya si supir taksi, Melirik Chloe dari kaca spion.
"Bapak tau gak alamat ini? Saya mau kesana soalnya," Chloe menunjukkan alamat yang tertera di layar handphone nya. Alamat yang dikasih mama nya sebelum pergi.
"Oh tau nona, Kebetulan saya kadang lewat daerah situ,"
"Kalau begitu kita langsung pergi pak,"
"Baik nona,"
Taksi pun melaju berlahan meninggalkan area perkarangan rumah Chloe.
*****************
Blam!
Usai membayar taksi, Chloe menghadap pagar yang menjulang tinggi dihadapannya. Pagar yang memisahkan antara dirinya dan sebuah mansion mewah nan megah. Chloe mendongak sesaat, Memperhatikan alamat yang tertera di sisi tembok, Setelah memastikan alamat yang dia tuju benar. Chloe menekan bel yang ada disana.
Ting~ Tong~
Dirinya menunggu beberapa detik, Menunggu sang pemilik mansion keluar. Tidak melihat tanda-tanda sang pemilik mansion, Chloe kembali menekan bel kedua kalinya. Si gadis mencoba membuka pagar tersebut.
Cklek!
"Tidak dikunci...," Gumam Chloe agak terkejut.
Dirinya perlahan memasuki perkarangan mansion, Menuju pintu utama. Si gadis mengetuk pintu itu berharap si pemilik rumah menemuinya karna yang Chloe lihat hanya pot-pot tanaman yang berjejer rapi di sisi kanan-kiri pintu, Ditambah kesunyian yang menyambutnya.
Tok! Tok! Tok!
"Permisi!" Chloe mengeraskan suaranya. Tanpa menyadari sosok asing kini berdiri di belakangnya, Sambil memegang sebuah senjata.
"ADA PENYUSUP!"
"Eh?"
Chloe terkejut mendengar teriakan itu, Sang gadis refleks menoleh ke belakangnya. Namun disaat yang bersamaan sesuatu menghantam kepalanya.
BRAK!
Seketika kuping Chloe berdengung, Tubuhnya terhuyung tak beraturan. Kepalanya mendadak pusing sebelum pandangan menggelap dan jatuh menghantam lantai.
BRUK!
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!