NovelToon NovelToon

Istri Pengganti CEO

Bab 1 " Anaya & Sanaya"

Kediaman Eden Franca kini ramai dengan Kedatangan keluarga besar dari Belanda, pasalnya anak pertama mereka Anaya Angelina Franca akan segera menikah dengan pria yang bernama David Jonathan.

David Jonathan sangat mencintai Anaya dan mereka sudah menjalani hubungan selama 3 tahun dan akhirnya David melamar Anaya untuk menjadi pendamping hidup nya.

Anaya dan David sudah berteman sejak kecil, sebelum David ke Amerika saat ia di panggil pamannya untuk tinggal di sana, David membuat janji untuk saling menunggu dan selalu berbalas pesan email yang akan David kirim setiap saat begitu pula Anaya.

akhirnya saat David kembali dari Amerika, David langsung mengutarakan perasaannya kepada Anaya dan menjadikan pacarnya selama 3 tahun.

pernikahan Anaya bukan hanya keluarga Besar dari Belanda yang ikut meramaikan acara pesta penyatuan dua insan itu, keluarga dari Jawa pihak dari istri pak Eden ikut berdatangan dan meramaikannya.

Anaya juga memiliki saudara kembar yang bernama Sanaya Angelina Franca, mereka hanya berbeda 10 menit saat di keluarkan dari goa yang mereka tepati selama sembilan bulan.

Sanaya juga sudah memilki seorang kekasih yang bernama Deo Wira Kusuma namun Sanaya belum berani untuk memperkenalkannya kepada keluarganya tentang status pacarannya sekarang.

Anaya dan Sanaya sangat saling menyayangi satu sama lain, kadang jika ada masalah Sanaya akan selalu bercerita dengan Anaya tanpa ada yang di sembunyikan begitu pula Anaya akan bercerita kepada Sanaya tanpa ada yang di lewatkan.

Saat keluarga sibuk bercengkrama dan tertawa berbeda dengan Sanaya yang sejak tadi mondar-mandir seperti setrika rusak tidak jelas sambil mengigit jarinya setelah ia menerima telfon dari seseorang.

" ada apa dengan mu Sa," tanya Anaya yang sejak tadi memperhatikan Sanaya seperti cacing kepanasan.

" Deo hari ini harus balik lagi ke Amsterdam kak, aku harus menemuinya sebelum ia berangkat ke sana, " jelas Sanaya sambil memeluk kakanya.

" Kak Naya," panggil Sanaya menatap Anaya dengan tatapan memohon membuat kakanya mengerti dengan tatapan adik kesayangannya itu.

" Kaka gak bisa bantu, apa kamu tidak dengar apa yang Mommy katakan." ucap Anaya membuat Sanaya benar-benar lemas.

" ah aku pengen sekali memeluk Deo untuk terkahir kali sebelum ia berangkat." ucap Sanaya lirih membuat Anaya sangat tidak tega melihat muka kusut yang di buat Sanaya.

"baiklah.... baiklah.... Kaka bantu," ucap Anaya membuat Sanaya langsung memeluk kakanya.

" wah makasi kak," Sanaya memeluk kakanya dengan sangat erat.

" iya, tapi Kaka harus izin dulu dengan David, kamu tau sendiri kan dia, kalau Kaka jalan gak izin bisa berabe nanti. " jelas Anaya sambil meraih ponsel miliknya yang ia letakkan tak jauh dari tempat duduknya.

namun saat Anaya menelfon ternyata David sudah ada di belakang mereka sejak tadi membuat Anaya langsung berlari memeluk David.

" sejak kapan kamu datang, ,?" tanya Anaya manja.

" baru sayang, " ucap David mencubit hidung Anaya.

" aduh aku balik belakang aja deh," ujar Sanaya langsung berbalik badan saat melihat keromantisan keromantisan Kaka dan Kaka iparnya itu.

" sayang, apa boleh aku dan Sanaya keluar sebentar,?" tanya Anaya membuat David menaikan alisnya.

" untuk,?" tanya David.

Anaya pun menjelaskan kepada David tentang hubungan Sanaya dengan Deo membuat David mengangguk mengerti.

" tapi aku juga harus ikut untuk mengawasi kalian berdua, " pinta David dengan wajah senyum yang seakan tak akan pernah pudar dari lelaki yang sudah berumur 28 tahun itu.

" baiklah... baiklah. " ucap Anaya ingin pergi untuk memberitahukan kepada Sanaya namun David dengan cepat menahan tangan Anaya membuat Anaya sontak kaget saat David menciumnya secara tiba-tiba.

" Sayang," Anaya memukul lengan kekar David dengan pelan namun yang ia dapat hanya senyum manis yang David lemparkan kepada Anaya gadis yang sudah mengisi relung hatinya.

" bibir mu benar-benar candu untuk ku, aku tidak bisa menahannya sayang dan setelah kita menikah aku tidak akan membiarkan mu lolos." ujar David membuat Anaya hanya tersenyum dan memeluk tubuh kekar David.

sementara Sanaya hanya bisa mendengarkan ocehan calon pengantin yang lagi kasmaran dalam dunia cinta mereka sendiri.

" kak jadi enggak, Deo 2 jam lagi akan Melakukan penerbangan." seru Sanaya yang masih membelakangi David dan Anaya.

" iya jadi, cepat gih gantian Kaka dan David tunggu kamu di bawah dan jangan lupa untuk dandan yang cantik," jawab Anaya sambil menggoda Sanaya.

" ih apaan sih kak Sanaya sudah cantik kok ," balas Sanaya berlari menuju ke dalam kamarnya.

sementara Anaya dan David sedang berusaha merayu Mommy untuk mengizinkan Anaya keluar dengan alasan ingin mencari sesuatu.

" baiklah tapi jangan lama-lama setelah menadapat kan apa yang kamu cari segera pulang ke rumah," ucap mommy membuat Anaya langsung memeluk bidadari yang sudah melahirkannya dengan pertaruhan nyawanya.

" uh makasi mommy, Mommy yang paling cantik di dunia ini. " puji Anaya membuat Mommy hanya menggelengkan kepalanya.

" hati-hati David membawa calon istri kamu," pesan wanita paru baya yang tidak lain adalah bibi Anaya dari pihak mommy.

" siap." jawab David singkat sambil menatap Anaya dengan penuh cinta.

sambil menunggu Sanaya berganti pakaian, Anaya dan David asik bercerita dengan keluarga besar.

Sanaya yang sudah selesai bergantian dan menuju segera menuju ke lantai bawa untuk menemui Kakanya.

" kak Naya aku udah siap, " ucap Sanaya yang sudah berada di depan Anaya dengan penampilan cantiknya.

" baiklah, kami keluar sebentar dulu ya. " pamit Anaya sopan kepada keluarganya.

" hati-hati di jalan ," Ucap Mommy.

" iya mom ." balas Sanaya langsung menggandeng tangan Anaya.

merekapun melajukan mobil mereka menunju ke bandara tidak menunggu berapa lama saat melewati jalanan yang begitu macet akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Sanaya terus menghubungi Deo namun telfon Sanaya sama sekali tidak di jawab oleh Deo membuat Sanaya panik namun saat Sanaya berencana ingin masuk ke dalam bandara mencari Deo, tiba-tiba nama Sanaya di panggil oleh seseorang yang sangat tidak asing di telinga Sanaya.

" sayang, " ......

selanjutnya....

mohon dukungannya ya teman-teman, ini cerita asli author, terinspirasi dari cerita teman sendiri namun author kembangkan sendu agar lebih mendramatis ceritanya😁😁😁

Salam author ...🥰🥰😘

Bab 2 " kecelakaan"

" sayang. ".....

" kak Deo, " Sanaya berlari langsung memeluk Deo dengan erat sementara Anaya melihat adiknya yang sedang pacaran ia mengajak David untuk mengasingkan diri dan memberi ruang kepada kedua pasangan sejoli itu.

" aku pikir kamu sudah pergi, " ucap Sanaya masih memeluk Deo.

" dasar gadis bodoh," Deo menarik kecil hidung Sanaya namun Sanaya malah memanyunkan bibirnya membuat Deo benar-benar gemas di buatnya.

" berapa lama kamu di sana,? " tanya Sanaya menatap lekat wajah Deo.

" aku di sana selama 2 tahun." jawab Deo.

" huft.....apa harus selama itu," lirih Sanaya membuat Deo sudah tidak tahan melihat tingkah gemes Sanaya.

" tunggu aku ! setelah dari Amsterdam aku aman melamar mu dan menjadikan mu istriku," jelas Deo menatap mata Sanaya hingga ampuh membuat Sanaya merona dan salah tingkah.

" awas aja melirik cewek di sana ." ancam Senayan membuat Deo tertawa kecil sambil mengusap kepala Sanaya.

" aku tidak akan berani selingkuh apalagi ada seorang wanita cantik yang sedang menunggu di sini, " ucap Deo dengan senyum nya yang manis membuat siapa saja yang lihat pasti akan terpanah.

"apaan sih gombalnya gak mempan tau ," balas Sanaya berbohong namun Deo bisa melihat Sanaya sudah benar-benar blouse di buatnya.

" tapi muka kamu gak bisa bohong sayang, " Deo mencubit kecil pipi Sanaya yang menurut Deo begitu gemes dan cabi.

pengumuman penerbangan Deo pun sudah di umumkan membuat Senayan benar-benar memeluk Deo dengan erat entah mengapa kepergian Deo kali ini sangat berat untuk Senayan dan begitupun Deo.

" kenapa kali ini aku benar-benar berat meninggalkan mu, " Deo mengusap kepala Sanaya.

" aku juga, kalau begitu janganlah pergi." pinta Senayan memandang wajah Deo.

" tunggulah aku, hanya 2 tahun setelah itu aku akan bersama mu selamanya," Deo mencium pipi Sanaya sekilas membuat Sanaya benar-benar tersipu malu di buatnya.

" ik Hou Van je'( aku mencintaimu mu) " ucap Deo.

" ik hou ook Van jou' ( aku juga mencintaimu) " balas Sanaya.

" kalau aku rindu pada mu, aku benar-benar akan menyusul mu ke sana , kamu tau kan aku memiliki keluarga besar di negara kincir angin itu, " kata Sanaya membuat Deo tersenyum melihat Sanaya manja padanya.

" baiklah aku harus berangkat," pamit Deo mencium pucuk kepala Sanaya.

" iya hati-hati di sana, kabari aku kalah kamu sudah tiba di Belanda. " ucap Senayan dan mendapatkan anggukan dari Deo.

Sanaya melambaikan tangannya saat Deo sudah masuk ke dalam dan menghilang dari pandangannya, entah Mengapa kepergian Deo seperti itu membuat Senayan merasa sedih seakan-akan ia tidak akan bertemu lagi dengan Deo.

" kenapa kali ini melepaskan mu pergi membuat perasaanku tak tenang," gumam Sanaya memegangi dadanya yang rasanya begitu sesak.

Anaya dan David yang baru datang langsung menghampiri Sanaya yang sedang galau karena harus LDR dengan Deo kekasih tercintanya.

" Deo sudah pergi,? " tanya Anaya dan mendapatkan anggukan dari Sanaya.

" padahal Kaka sudah membeli banyak cilok loh." ucap Anaya membuat Sanaya menggelengkan kepalanya melihat sang Kaka masih sempat membeli jajanan cilok.

" kamu mau sekalian nih kamu ambil jatah untuk Deo," Anaya memberikan sekantong cilok untuk Sanaya.

Sanaya mengambil cilok dan memakannya membuat mood nya sedang galau berubah sedikit menjadi happy.

" Kaka beli di mana cilok ini, perasaan gak ada deh yang jualan di sekitar sini ? " tanya Sanaya.

" aku membelinya di luar bandara lagi kepengen makan aja," ucap Anaya santai.

" oh. " balas Sanaya.

" yuk pulang nanti Mommy marah kalau kita kelamaan," ajak David kepada dua saudara itu.

mereka pun segera pulang namun di pertengahan perjalanan Anaya ingin membeli eskrim di supermarket, meminta kepada David untuk membelikannya untuknya.

dengan senang hati David menuruti permintaan sang pujaan hatinya, dengan lihai David memarkirkan mobilnya di sebuah mini market.

" aku ikut masuk ya sayang, " Pinta Anaya namun David menyuruhnya untuk tetap di mobil bersama Sanaya.

" aku akan membelikan mu yang banyak jadi tunggu lah disini, " David mengusap kepala Anaya.

" baiklah ,"balas Anaya.

David pun pergi membeli eskrim namun saat bersamaan Sanaya melihat sebuah makanan kesukaannya, yang benar-benar mengunggah seleranya.

" kak aku pengen beli itu," tunjuk Sanaya pada salah satu warung yang berada di sebarang jalan.

" sepertinya enak, Kaka juga pengen. " ucap Anaya semangat.

"baiklah tunggu di mobil biar aku yang membelinya, " ucap Sanaya langsung keluar dari mobil menyebrang jalan.

Anaya yang yang menunggu David seperti menunggu antrian sembako benar-benar sangat lama membuat Anaya bosan dan memilih menyusul Sanaya yang sedang mengantri sate.

Anaya keluar dari mobil hendak menyusul Sanaya namun ia sudah melihat Sanaya memegang sebuah kantong plastik dan hendak menyebrang membuat Anaya memutuskan untuk stay di mobil.

namun saat Sanaya ingin menyebrangi jalan tak melihat mobil yang sedang melaju dengan cepat membuat Anaya yang melihat berlari menuju ke arah Sanaya.

" Sanaya...Sanaya ...! " teriak Anaya namun. Sanaya tak mendengar karena bunyi suara kebisingan kendaraan membuat suara Anaya tak sampai ke telinga Sanaya.

Anaya berusaha berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan Sanaya.

Bruk.....

darah yang mengalir begitu banyak menghiasi jalanan membuat semua orang berlari menuju ke arah sana.

" Anaya. " ......

selanjutnya...

jangan lupa :

👍 like

💬 komentar

❤️ favorit

🎟️ vote

🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini

Bab 3 " kematian Anaya"

" Anaya ! " panggil Sanaya segera berjalan dengan langkah gontai melihat Anaya sudah tergelatak tak berdaya.

saat Sanaya sedang menyebrang, mobil dengan kecepatan tinggi melaju di jalan membuat Anaya berlari untuk menyelamatkan adiknya dan alhasil posisi Sanaya tergantikan oleh kakaknya Anaya yang tertabrak dengan mobil.

mobil yang menabrak Anaya langsung segera di amankan oleh masyarakat yang melihat kecelakaan itu dan segera menelfon polisi untuk mengamankan nya.

" kak....Kaka...kak Naya bangun," ucap Sanaya menaruh kepala Anaya di pangkuannya seraya memukul pipi Anaya dengan pelan.

" kak...hiks...hiks...kak Naya hiks...hikss...tolong ...tolong panggilkan ambulance," teriak Sanaya kepada orang yang melihat mereka untuk segera menelepon ambulance.

sementara David yang baru keluar dari supermarket melihat keramaian membuatnya penasaran apa yang terjadi si sana.

David pun mendekat ke arah itu namun begitu terkejutnya David saat melihat orang yang sangat ia cintai sudah terbaring tak berdaya di pangkuan Sanaya.

David menjatuhkan semua eskrim dan jajanan snake yang di sukai Anaya dari tangannya dan segera berjalan menuju Anaya dengan langkah gontai.

" kak David ," lirih Sanaya menatap ke arah David.

David pun duduk menatap mayat Anaya, ia menyentuh wajah Anaya yang sudah bergelimang darah ikut membasahi baju David.

" sayang ....hei...bangun.... kau sudah berjanji pada ku bukan tidak akan pergi meninggalkan ku ,"lirih David pelan mengambil Anaya dari pangkuan Sanaya dan memeluknya dengan erat.

" kak David, Kaka Anaya....... hiks...hiks..." belum sempat Sanaya melengkapi kalimatnya David langsung memotong pembicaraan Sanaya.

" tidak....Anaya tidak apa-apa aku ada disini, aku akan menyelamatkan mu.... Anaya akan baik-baik saja percayalah, " ucap David dengan air mata yang mulai mengalir, ia menggendong tubuh Anaya yang sudah bergelimang darah dan segera membawanya ke dalam ambulance yang baru saja tiba.

Sanaya mengikuti David di dalam mobil ambulance , dengan cepat para perawat ambulance memberikan pertolongan pertama pada Anaya namun hasilnya hanya sebuah keputusasaan.

David masih senantiasa memegangi tangan Anaya tanpa peduli kini bajunya bergelimang darah Anaya di sana.

sesampainya di rumah sakit David berteriak seperti orang yang hilang akal agar segera menyelamatkan orang yang sangat ia cintai.

Dengan cepat para perawat dan dokter menangani Anaya di dalam ruang IGD, sementara David dan Sanaya menunggu di luar ruangan.

" kenapa ... kenapa bisa seperti in,i" gumam David memukul dinding rumah sakit.

"maaf.....maafkan aku kak... seharusnya aku tidak turun dari mobi....hiks ..hiks... aku salah...." ucap Sanaya duduk di bangku rumah sakit sambil menangis menutup kedua wajahnya dengan tangannya.

tiba-tiba dering telfon menggema dan memecahkan keheningan di ruangan itu, membuat Sanaya segera mengangkat telfon dari seseorang yang tidak lain adalah Mommy nya.

" hallo mom," ucap Sanaya dengan suara bergetar.

"hallo sayang kalian dimana, apa masih lama pulangnya,?" tanya Mommy Hana di sebrang sana.

Sanaya yang sudah tak bisa berkata-kata ia langsung memecahkan tangisannya membuat Mommy Hana khawatir.

" Sa, kenapa kamu menangis apa yang terjadi ,?" tanya Mommy Hana .

" Mom....hiks...hiks...kak Naya...kak Naya mom....hiks...hiks..." ucap Sanaya tak sanggup untuk berbicara dan tangannya saat ini benar-benar gemetar memegang telfon.

" kaka kamu kenapa Sa ! " pekik mommy Hana dengan begitu panik

" kak Naya...hiks ..mengalami kecelakaan mom ..." ucap Sanaya pelan membuat mommy Hana langsung terdiam.

"mom.... mommy....hallo....hallo... mommy," ucap Sanaya mulai panik karena ia tau Mommy Hana mengidap penyakit jantung mendengar kecelakaan Anaya secara tiba- tiba seperti ini bisa membuat jantung mommy Hana kambuh.

" Sa, kamu ada di rumah sakit mana,? " Tanya papa Sanaya yang mengambil ahli pembicaraan.

" Sanaya ada di rumah sakit cempaka putih pa, " jelas Sanaya kepada pak Eden.

" baiklah papa dan keluarga akan ke sana, " ucap papa Eden langsung mematikan sambungan telfonnya.

sementara David masih terus menatap ruangan IGD dengan hati yang berharap untuk keselamatan Anaya.

" ku mohon kak Naya.... bertahanlah" batin Sanaya menatap ruangan IGD dengan wajah sendu dan air mata yang seakan tiada henti untuk mengalir.

hampir 2 jam namun dokter dan para perawat tak kunjung keluar dari ruangan IGD sementara keluarga pak Eden dan Jonathan sudah datang ke rumah sakit.

Senayan memeluk erat papa Eden sambil menangis berdoa untuk keselamatan Anaya.

akhirnya dokter pun keluar dengan raut wajah yang sangat sedih membuat keluarga menjadi panik.

" Reno bagaimana keadaan Anaya,?" tanya David kepada Reno sahabatnya yang berkerja sebagai dokter di rumah sakit yang David miliki.

" maafkan kami, Kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain, Anaya sudah meninggal dunia ! " jelas Reno namun ampuh membuat David langsung menonjok muka Reno hingga Reno tersungkur ke lantai.

" apa gunanya kau menjadi seorang dokter, menyelamatkan nyawa Anaya saja kau tidak bisa ! " David dengan kemarahan yang memuncak ingin rasanya menghancurkan muka Reno karena tidak bisa menyelamatkan nyawa Anaya.

pak Jonathan segera mengambil peran untuk menenangkan David anakannya namun semua itu sia-sia sekarang keadaan David benar-benar, wajah David begitu mengeras seakan ia akan membunuh siapa saja yang menghalanginya.

" silahkan keluarga boleh masuk untuk melihat mayat Anaya yang terkahir kalinya " ucap Reno pelan, ia sama sekali tidak marah saat David memukul wajahnya karena Reno sangat tau secinta apa David pada Anaya.

David pun segera berlari masuk ke dalam ruangan IGD mendapatkan sosok wajah Anaya yang sudah terlihat sangat pucat dan badannya begitu dingin.

" sayang....hiks...." David membelai wajah anaya dan memeluknya badan Anaya begitu kaku dan dingin.

" bangunlah besok kita harus menikah dan kau menjadi milikku seutuhnya," ucap David masih memeluk erat tubuh Anaya seakan tak ingin melepaskan pujaan hatinya dari pelukan hangatnya.

" Anaya sayang..... aku tau kamu hanya tidurkan... Anaya...Anaya... Anaya David Jonathan bangunlah hiks.." lirih David mencium wajah Anaya yang pucat namun yang ia dapat hanyalah hawa dingin yang sudah sepenuhnya menyelimuti badan Anaya.

keluarga yang melihat itu hanya bisa menangis Melihat David yang benar-benar kehilangan sosok Anaya.

" papa !" Sanaya memeluk erat pak Eden ia tidak mampu melihat sang Kaka yang sudah tidak bernyawa di pelukan David, wajah Anaya yang begitu pucat membuat Sanaya benar-benar tidak sanggup.

sementara Mommy Hana sudah pingsan sejak berada di rumah sakit dan sekarang sedang berada dalam ruangan perawatan bersama adiknya.

pak Eden pun melepas pelukan Sanaya dengan pelan berjalan mendekat kearah David.

" ikhlaskan Anaya agar dia bisa tenang di sana, " ujar pak Eden lembut namun David seakan tak mendengar ucapan pak Eden, ia masih setia memeluk tubuh Anaya seakan tak ingin melepaskannya.

" dia tidak akan pergi kemana-mana Anaya ku tidak akan kemana-mana... jangan ada yang berani membawa Anaya kemampuan.... dia masih hidup ....aku tau itu" David memeluk erat Anaya dan menatap semua orang yang ada dalam ruangan itu, Mata David seakan mengisyaratkan kepada semua untuk tidak menyentuh miliknya.

yah memang sudah sewajarnya David berlaku seperti itu apalagi sebuah pernikahan yang sangat di nanti keduanya harus kandas karena Tuhan dan takdir sudah berkata lain mengambil nyawa Anaya lebih cepat dari pada yang di bayangkan.

" Anaya.... ayo kita pulang... aku sudah menyiapkan rumah yang akan kita tinggali bersama, " David langsung menggendong tubuh Anaya namun pak Jonathan dengan sigap menahan tubuh David menghalangi langkahnya

" Sadarlah David, Anaya mu sudah mati, " ucap pak Jonathan dingin menatap David.

" Anaya ku belum mati...."

selanjutnya.....

jangan lupa untuk:

👍 like

💬 komentar

❤️ favorit

🎟️ vote

🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!