Gadis belia itu tengah menatap pantulan diri nya dicermin.dia terlihat cantik menggunakan kebaya berwarna putih, dia tersenyum kecut menatap dirinya sendiri.
Bukan ini yang dia inginkan, seharusnya dia masih bermain bersama teman sebaya nya,
Ini semua salah ayah nya dia jadi seperti ini
tampa sengaja air mata nya menetes diwajahnya yang sudah diriasi meratapi nasibnya karena kebebasannya telah direngut.
"Piona, cepat siap siap sebentar lagi mempelai prianya akan segera tiba, jangan sampai dia melihat wajah sedihku,buang jauh jauh wajah sedihkmu itu,"Ujar Ayah piona,ayah Piona menghampiri piona yang tengah duduk didepan cermin wajah nya yang sendu terdunduk dalam.
"Bagaimana dengan keadaan ibu yah?, apa dia sudah baik kan"tanya Piona menatap ayahnya dan sendu mata nya terlihat berkaca-kaca.
"Sudah pion jangan bersedih,Inikan hari pernikahan mu,kau harus tersenyum,Ibu mu baik baik saja dia sudah lebih baik"Ujar ayah dengan lembut.
Aku tidak menyangka ayah yang selama ini sayang sama aku kenapa dia tega menjual diri ku demi hutang nya.Aku pikir ayah benar-benar sayang pada ku dan akan selalu melindungi ku, Tapi nyata nya malah berbalik.
"Pernikahan ini bukan keinginan ku yah, harus nya aku saat ini masih bersenang senang dengan teman teman ku"ujar piona
"Jangan ngomong begitu, emang nya kau mau ayah masuk penjara karena tidak bisa bayar hutang, Apa kamu tidak berpikir mungkin saja ini takdir mu.Ingat piona jangan sampai kau berbuat kesalahan yang akan membuat ayah dan ibu mu malu,dia tidak akan sanggup menerima nya,
Lagi pula kita ini orang susah dan kau harus bisa membiayai Ibumu yang sedang sakit"Ujar Ayah memegang pundak ku,piona sambil menekuk kedua kaki nya menjejakkan pandangan mereka.
"Tapi aku tidak menyukai orang itu, bahkan aku baru ketemu dengan nya sekali, bagaimana mungkin sekarang aku harus menikahi nya"Ujar piona dia merasa tertekan dengan keadaan yang menimpanya
Dia ingat bagaimana awal mula semua ini terjadi, dimana kehidupan yang tadinya menyenangkan berubah menjadi suram
Flashback. On
Piona tengah berjalan memasuki pintu rumah nya yang kecil dan sederhana, Ibu nya menyapa piona,
"Baru pulang nak kenapa sore sekali pulang nya?"Tanya Ibu piona
Hari memegang sudah sore dan hampir malam.
Gadis itu terlihat berantakan dan rambut yang terurai yang sudah acak-acakan dan juga seragam. sekolah yang terlihat kusut
"Iya Bu,Piona habis kerja kelompok dirumah teman"Jawab piona berlalu pergi berjalan menuju ruang tamu rumah nya.
Dihalaman yang tidak jauh dari rumah nya terparkir mobil sedan mewah yang tidak yang tidak dikenal piona.Dia mengedikkan bahunya tidak peduli dan kembali berjalan memasuki rumah nya dengan riang
Saat ia masuk, keruang tamu, terlihat banyak orang yang sedang berbincang bincang'Piona tersenyum saat mereka menoleh kearah ny.
"Kenalkan,Ini anak sulung saya"Ucap Ayah piona sambil memanggil piona.
Piona menghampiri mereka dan menyalami ketiga tamu tersebut,di lihatnya sepasang orang tua yang di yakini sebagai suami istri dan juga laki laki tampan menatap nya dengan senyuman sinis seolah merendahkan diri nya.
"Apaan sih ni Om Om gitu bangat natapnya,emang aku kuman apa"piona
Plora Tiara adalah adik satu satunya yang masih berusia 7tahun ,dia masih kecil dan sangat manja dengan ayah nya,
"Cantik dan sopan semua anak bapak, tidak salah aku memilih anak bapak menjadi menantu ku"ucap seorang pria paruh baya itu.
"Haha bapak setia biasa saja harynya aku yang bangga karena anak ku menjadi menantu ku"ucap ayah piona sambil tersenyum dia terlihat bahagia kedatangan tamu tersebut.
Piona melirik kearah ibu nya yang sedari tadi diam saja,tak bisa nya ibunya diam seperti itu
"Ya sudah pak kami pamit pulang dulu q sudah sore a, nanti aku akan mengabarimu lagi mengenai pernikahan anak anak kita"ucap setia pria paruh baya yang di panggil ayah nya tadi
piona agak kebingungan dengan pembicaraan ayah dan pria itu dan pertanyaan tentang pernikahan siapa yang di bicarakan ayah,
Sementara dirumahnya hanya ada satu anak gadis yaitu dirinya sendiri.
Mereka beranjak berdiri dan menyalami ayah dan ibunya piona.
"Baik-baik ya kamu, lucu sekali kamu nak"ucap seorang ibu paruh baya saat piona menyalami mereka.
Piona tersenyum malu mendengar pujian dari wanita tersebut kembali menyalami lelaki yang tadi menatap nya, Piona mendelik pada nya tidak suka seolah dia tidak tahu di sukai lelaki itu tersebut sinis pada nya, seolah mengibarkan bendera perang pada nya.
piona mendengus dia menatap baik pria tersebut
"Awas saja kamu nanti"ucap piona dalam hati
"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang"tanya ayah nya tajam saat tamu tamu tersebut sudah pergi meninggalkan rumah mereka.
"Pion, baru pulang belajar kelompok pak di rumah teman teman piona"ujar piona menatap ayahnya dengan takut.
"Alasan kamu, masuk kamar dan ganti pakaian mu itu, kamu hampir saja membuat ku malu di depan keluarga pak setia"ujar ayah dengan nada tinggi
Piona berjalan memasuki kamar yang terletak di samping kamar ibu dan ayah nya.
Piona langsung menutup pintu kamar nya tersebut dan duduk di ranjang nya, sambil kembali berpikir siapa yang akan mau di nikahkan karena anak gadis satu satunya hanya dia seorang dirumahnya.
Mata nya mulai mengeluarkan air, piona mencoba menyeka air matanya namun sia sia air mata nya tak kunjung berhenti.
Dia tidak menyangka ayah nya yang dulu sayang pada nya kini telah membentak nya dengan keras.
"Kenapa kamu menangis pion,"ibu nya memasuki kamar dan menghampiri gadis yang telah menangis tersebut
"Kenapa bapak tiba tiba marah sama pion bu?.apa salah piona sampai bapak kasar sama pion sekarang"Adu piona sambil memeluk ibu nya.
"Cuap-cuap sudah kamu jangan menangis , kamu nggak salah apa apa pion, kenapa kamu bisa berpikir seperti itu"ujar ibu nya sambil menyeka air mata piona.
"Habis piona nunggu, kenapa bapak tiba-tiba marah sama pion.dulu bapak baik sama pion tapi sekarang tiba tiba berubah"ucap piona tersendu sendu.
"Ayah sayang sama kamu ko, jangan berpikir yang aneh aneh sudah lah jangan menangis terus"ujar ibu nya sambil menyeka air mata piona.
"Bu apa pion boleh tanya satu hal sama ibu"ujar piona
"Kamu mau tanya apa sayang? tanya ibu balik
"Pion, mau tanya pernikahan siapa tadi?
Ibu piona terdiam sejenak dan tidak bisa menjawab pertanyaan Piona.
"Bu, kenapa ibu diam? tolong jawab pertanyaan piona bu"ucap piona
"Baik,nak ibu kan Jawab pertanyaan mu tadi, pernikahan yang bapak sama tadi bicarakan
itu adalah pernikahan mu sayang"Ucap ibunya
Seketika itu juga piona terdiam sejenak mendengar jawaban dari ibu nya.
"A-Apa Bu, pernikahan ku,"ucap piona sambil terkejut.
"Iya nak."ucap ibunya
"Tapi Bu piona. masih ingin sekolah dan bermain bersama teman teman pion, kenapa ayah tega menjual piona bu?,ucap piona sambil menangis
"Apa salah piona? bu, sehingga ayah tega berbuat seperti itu terhadap pion bu.ucap
piona
"Kamu tidak salah apa apa nak, hanya saja untuk membayar hutang ayah kepada orang itu, dan untuk membiayai ibu yang sakit sakitan ini,"Ucap ibu nya
"Ibu juga tidak tahu kenapa ayah, kamu tega sama kamu nak"ucap ibu piona
"Maafin ibu nak, ibu tidak bisa berbuat apa-apa selain menyetujui permintaan ayah kamu."ucap ibunya
Piona. terdiam dan tampa sepatah kata kata,ia tak habis pikir kenapa ayah nya tega terhadap diri nya.tampa disadari nya,air mata nya berjatuhan iaengusap mata nya agar tidak berjatuhan namun sia sia. air mata nya tetap berjatuhan
Tepi pukul 05:00 subuh terdengar suara ayah nya menangis sambil menyebut nama ibunya.dan memanggil piona.
"Bu, ibu bangun,Bu sadar lah bu janggan tinggalkan ayah Bu,"ucap ayah piona sambil menangis
"Piona, piona cepat ke sini ibu pingsan."ucap ayah
Piona pun bergegas menghampiri ayahnya.
"Ada apa yah,"tanya piona
"Ibumu pingsan dan cepat kesini bantu ayah untuk menyadarkan nya."ucap ayah piona
"Apa yang terjadi dengan ibu yah."ucap piona
"Ayah juga tidak tahu nak, pada saat ayah mau membangunkan ibu,ibu sudah tidak sadar kan diri,"ucap ayah piona
"Sudah jangan banyak tanya,bantu ayah menyadarkan ibu,"ucap ayah
"Bu,ibu tolong sadarlah bu, jangan tinggalkan pion sama ayah dan adik mu."ucap piona sambil menangis
"Coba ayah periksa pergelangan tangan ibu, apa masih ada denjut nadinya,"ucap piona
"Baik nak."ucap ayah
Saat diperiksa pergelangan tangan ibu nya, denjut nadinya masih ada.
"Gimana yah apa masih bisa di selamat kan,"ucap piona
"Iya masih bisa, Sekarang kamu kemaskan pakaian ibu yang harus kita bawa kerumah sakit."ucap ayah piona
"Kita harus cepat cepat membawa ibu kerumah sakit agar ibu bisa terselamatkan."ucap ayah piona
"Baik yah,"ucap piona
Setelah selesai mengemas kan pakaian ibu nya Piona dan ayah serta adik nya langsung menuju ke rumah sakit terdekat.
Setelah sampai di rumah sakit ibu nya langsung di bawah keruangan UGD.
Dan langsung di tangani oleh dokter.
Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan UGD.
Ayah piona langsung bertanya tentang keadaan istrinya.
"Dokter gimana dengan keadaan istri saya dok?"tanya ayah piona
"Iya apa kah ibu saya baik baik saja."ucap piona
"Begini pak sebaiknya bapak ikut dengan saya keruangan saya, ucap dokter
"Istri bapak terkena penyakit kanker darah dan harus dirawat,di rumah saki jika tidak akibatnya sangat patal."ucap dokter
"Sebelumnya saya mau tanya satu hal sama bapak , sudah berapa kali istri bapak sakit sakitan,"ucap dokter.
"Sudah lama dok, kadang kadang kondisi nya membaik kadang kadang seperti ini."ucap ayah piona.
"Lalu kenapa tidak di bawa ke rumah sakit pak,"ucap dokter
"Kami tidak mempunyai biaya untuk kerumah sakit dok."ucap ayah piona
"Untung bapak cepat membawa istri bapak kerumah sakit jika tidak akibatnya bisa patal."ucap dokter
Tidak lama kemudian ayah piona pun keluar dari ruangan dokter dengan wajah nya yang sedih, dan piona pun bertanya kepada ayahnya Tetang ibu nya
"Ayah, ibu kenapa, apa kah ibu baik baik saja,"ucap piona"
"Pion sayang, ibu mu terkana penyakit kanker darah dan kata dokter harus dirawat di rumah sakit jika tidak akibatnya bisa patal nak."ucap ayah piona
"A-Apa yah, ibu sakit kanker, ucap piona sambil terkejut.
"Iya, sayang.ucap ayah nya
"Sekarang kamu lihat kondisi ibu mu, kamu harus bisa mencari biaya untuk ibumu, jika tidak kita akan kehilangan ibu untuk selamanya,"ucap ayah piona
Tidak lama kemudian piona pun pergi keaminitrasi untuk melihat biaya ibunya.
"Ayah tunggu dulu disini sama adek,"ucap piona
"Lo... emang nya kamu mau kemana."ucap ayah nya
"Piona mau ke ruang administrasi untuk melihat biaya pengobatan ibu yah,"ucap piona
"Ya... sudah kalau gitu, jangan lama-lama ya."ucap ayah nya
"Iya,yah pion cuman sebentar ko,"ucap piona.
"Sus, boleh saya lihat dulu pengobatan ibu saya."ucap piona
"Atas nama siapa.ibu anda?, Tanya suster
"Atas nama Yuni,sus."ucap piona
"Baik tunggu sebentar ya, akan saya periksa dulu apakah ada atas nama Bu Yuni."ucap suster
"Gimana sus, apakah sudah di temukan datanya,"tanya piona
"Iya... ada ini, silahkan kamu cek biaya yang harus dikeluarkan,"ucap suster
Seketika itu juga piona terdiam sejenak dan duduk melihat biaya yang harus dikeluarkan oleh nya.
"Apa sebanyak ini sus,"tanya piona
"Iya, mbak itu sudah jadi peraturan dirumah sakit ini."ucap suster
"Tapi saya belum bawa uang sus, saya mohon kasih saya waktu untuk mencari uang untuk ibu saya sus."ucap piona
"Baik saya, akan kasih waktu tiga hari untuk mencari biaya ibu anda,"ucap suster
Tidak lama kemudian piona pun keluar dari ruangan adminitrasi dengan wajah nya yang sedih.
"Gimana dengan biaya ibu,? tanya ayah nya
"Biaya untuk ibu sangat banyak jumlahnya pak."ucap piona(
"Dan harus cepat di bayar, jika tidak ibu akan di keluarkan,"ucap piona
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!