NovelToon NovelToon

BALAS DENDAM TERINDAH

Capture 01

Memiliki istri yang cantik tak membuat laki laki mampu setia hanya kepada satu wanita,apalagi jika istrinya berpenampilan sederhana dan selalu tampil apa adanya hal itu membuat Jimmi memilih wanita lain dan melupakan istri sahnya..

Nirmala Anindia adalah seorang wanita sederhana yang memiliki paras cantik namun Mala selalu memilih untuk tampil apa adanya..

Suatu hari Mala di paksa oleh kedua orang tuanya untuk menerima pinangan seorang lelaki tampan dan mapan bernama Jimmi Nugraha yang terlihat cool dan juga macho..

Awalnya mereka sama sama menolak tentang perjodohan yang harus mereka terima terlebih lagi Jimmi tak pernah menyukai Mala,karena menurut Jimmi penampilan Mala itu kolot dan tak pernah menarik dimatanya..

"Bunda kenapa harus ada perjodohan ini? Aku gak mau Bunda aku gak mau menikah dengan gadis yang tak ada cantik cantikanya ini. Bunda aku sudah punya kekasih dan kekasihku adalah wanita tercantik yang pernah aku kenal aku hanya akan menikah dengannya Bunda. Pliss jangan paksa aku untuk menerima perjodohan ini." Jimmi menolak dengan sangat keras..

Bunda Farida menjadi sedikit kecewa karena penolakan Jimmi baginya Mala adalah wanita yang baik dan juga polos hal itu yang membuat Bunda Farida menginginkan Mala untuk menjadi istri buat Jimmi..

"Jim apa kamu sudah tak sayang Bunda? anggaplah ini permintaan terakhir Bunda. Bunda mohon penuhi keinginan Bunda dan menikahlah dengan Mala."

Suara Bunda Faraida terdengar sangat lesu..

Jimmi pun tak kuasa menolak permintaan sangat Bunda terlebih lagi Jimmi tahu bahwa Bunda Farida mengidap penyakit jantung hal itu membuatnya takut jika keinginan sangat Bunda tak di penuhi akan berdampak buruk bagi kesehatannya..

"Baiklah Bunda,aku turuti kemauan Bunda,aku akan menikahi wanita itu."

Raut wajah Bunda Farida berubah seketika setelah mendengar ucapan sangat putra yang bersedia menikah dengan Mala..

"Apakah kamu bersungguh sungguh dengan ucapan kamu Jim? Jim,Bunda sangat bahagia terima kasih Jim bunda bangga sama kamu,kamu adalah anak Bunda yang terbaik. Baiklah setelah ini aku akan bicara dengan Mala dan Bunda sendiri yang akan mengatur pernikahan kalian."

Bunda Farida semakin girang dan tak berhentinya tersenyum,sementara itu Jimmi merasa sedih karena harus terikat pernikahan dengan wanita yang sama sekali tidak dia cintai sedikitpun..

"Asalkan Bunda bahagia aku akan melakukannya walaupun itu akan menghancurkan hatiku." rintih hati Jimmi meratapi keputusannya...

Sementara itu Nirmala sedang berada di rumahnya dia di kejutkan dengan kedatangan Bunda Farida..

"Assalamualaikum calon menatu Bunda." ucap Bunda Farida sembari tersenyum bahagia..

Mala yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca majalah pun sontak kaget mendengar suara yang tak asing di telinganya..

"Waalaikumussalam Bunda,Bunda kok tumben kesini ada apa Bunda?" tanya Mala sembari mencium punggung tangan wanita yang sebentar lagi akan menjadi ibu mertuanya itu...

Bunda Farida pun tersenyum sembari mengelus rambut Mala...

"Mala sayang,Bunda punya kabar gembira buat kamu. Kamu tahu kalau Jimmi menerima perjodohan ini. Bukankah kamu sudah sejak lama mencintai Jimmi? Maka dari itu Bunda akan mewujudkan mimpi kamu untuk menjadi istri Jimmi."

Bunda Farida pun tersenyum bahagia karena telah berhasil membuat putranya menerima perjodohan itu walaupun secara terpaksa..

"Tapi Bunda apakah ini yang terbaik? Mala gak mau jika Masih Jimmi menerima Mala karena terpaksa?" Ucap Mala sembari menatap Bunda Farida..

Bunda Farida pun langsung memegang tangan Mala..

"Mala sayang kamu denger ya,cinta itu bisa datang karena terbiasa kamu harus tahu dan kamu juga harus percaya itu bahwa suatu saat nanti kamu akan memenangkan hati Jimmi kamu percaya saja sama Bunda." ucapan Bunda Farida berhasil membuat Mala yakin bisa memiliki hati Jimmi sepenuhnya..

Capture 2

Mala pun tersenyum sembari mengangguk keyakinan hatinya begitu besar bahwa suatu hari nanti Mala akan memiliki hati Jimmi seutuhnya..

"Iya Bunda,terima kasih Mala janji Malam akan berusaha keras untuk memiliki hati Mas Jimmi."

Mala pun mulai optimis bahwa semuanya akan berjalan seperti apa yang sedang dia inginkan...

Bunda Farida pun hanya mengangguk dan kemudian tersenyum..

"Itu baru calon menatu Bunda,kamu harus bisa membuat Jimmi begitu mencintaimu. Bunda sangat yakin kalian akan bahagia suatu hari nanti." ucap Bunda Farida dengan penuh kebahagiaan..

Bunda Farida seolah percaya bahwa Jimmi akan bisa menerima Mala dengan sepenuh hatinya..

Setelah mendapatkan persetujuan dari Jimmi, Bunda Farida pun merencanakan pertemuan antara Mala dan Jimmi,kala itu Mala datang mengenakan gaun dengan model kuno hal itu membuat Jimmi semakin infell..

Jimmi menatap tajam wanita yang kini tengah berada di hadapannya itu dengan tatapan yang tak enak,hal itu membuat Mala menjadi sedikit canggung..

"Apakah pakaian kamu tak ada yang lebih baik dari ini? Apakah kamu gak tahu bahwa sebentar lagi kamu akan menjadi istriku. Apakah menurutmu kamu pantas bersanding denganku jika penampilanmu saja seperti ini kuno." sindir Jimmi sembari memainkan ponsel miliknya..

Mala menjadi sedikit kecewa,Mala telah berdandan secantik mungkin namun Mala masih terlihat tak menarik di mata Jimmi..

"Maafkan aku,aku janji aku akan lebih memperhatikan diriku.Aku mohon kamu jangan marah ya Mas?" ucap Mala setengah memohon..

Jimmi kembali menatap Mala kali ini Jimmi menatap Mala dari ujung rambut hingga ujung kaki..

"Jangan harap akan ada cinta dalam rumah tangga kita nanti,karena kamu tahu apa? Kamu harus tahu aku mau menikahimu itu karena terpaksa dan selamanya tak akan pernah ada cinta di hatiku untukmu aku harap kamu bisa paham." degus Jimmi sembari pergi meninggalkan Mala dengan segala kesedihannya..

Mala hanya mampu terdiam tanpa bisa berkata kata apa apa,ucapan laki laki yang akan menjadi suaminya itu sungguh memilukan hatinya namun Mala masih percaya bahwa suatu hari nanti Mala akan bisa mendapatkan hati Jimmi..

"Ucapanmu sangat menyakitkan Masa apa kamu tahu itu? Tapi aku percaya suatu saat nanti aku akan bisa memilikimu memiliki hati dan cintamu." ucap Mala mencoba menghibur dirinya sendiri...

Setelah Jimmi menghilang dari pandangannya,Mala kembali menyeka airmata yang sempat membasahi pipinya,hatinya terasa pedih namun Mala masih berusaha untuk yakin akan sebuah keajaiban..

Setelah menyeka airmatanya Mala pun pergi tanpa menyentuh apapun yang ada di hadapannya.

Jam menunjukan pukul 10 malam,Mala masih berjalan tanpa arah dan tujuan hatinya masih terasa pedih, ketika hendak menyebrang tiba tiba saja sebuah mobile dengan kencangnya melaju dan hampir saja Mala menjadi korban tabrak lari.

Seorang lelaki tampan dan mapan pun keluar dari mobil mewah tersebut.

Lelaki itu terlihat sangat menawan dia langsung membantu Mala yang sempat terjatuh dan lututnya berdarah..

"Maafkan aku Nona,aku tak melihatmu meyebrang tadi itu terjadi secara tiba tiba." ucap lelaki tampan yang kini sedang membantunya berdiri..

Mala pun merasa malu menatap laki laki yang berada di hadapannya itu,bukan karena Mala merasa bersalah namun karena Mala malu dengan keadaannya..

"Gak apa apa Mas,aku yang minta maaf karena tadi aku menyeberang tanpa melihat kiri dan kanan." ucap Mala sembari tertunduk..

Attala nama lelaki tampan itu pun langsung membantu Mala berdiri dan kemudian membawa Mala ketepi jalan..

"Kaki kamu terluka,apa gak sebaiknya kita kerumah sakit?" ucap Atta sembari tersenyum..

Mala menggelengkan kepalanya..

"Tidak usah Mas maaf jika sudah merepotkan aku gak apa apa kok,ini hanya luka sedikit saja."ucap Mala menolak secara halus..

Atta pun tersenyum dan tak bisa memaksa lagi..

"Baiklah kalau begitu biar aku antar kamu pulang saja dan aku harap kamu gak menolaknya?" ucap Atta sedikit memaksa..

Mala pun mengangkat wajahnya kemudian tanpa sengaja tatapan mereka bertemu..

"Gak usah Mas terima kasih." ucap Mala sembari pergi meninggalkan Atta yang masih mematung menatap kepergian dirinya..

Capture 03

Atta masih terus menatap punggung wanita yang nyaris di tabraknya,dalam hatinya tersenyum...

"Wanita yang sederhana namun begitu lembut. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi."

Atta pun kembali kedalam mobilnya kemudian melakukannya dengan kecepatan sedang...

Rasa pilu pun masih terasa di hati Mala bagaimana bisa calon suaminya sendiri mengatakan bahwa dirinya begitu kuno hal itu tentu saja membuat batin Mala hancur..

"Semangat Mala kamu pasti bisa mendapatkan hati Mas Jimmi dan kamu harus sabar ya Mala kamu pasti bisa." ucap Mala mencoba menghibur dirinya sendiri....

Selang bebeapa hari kemudian acara pertunangan Mala dan Jimmi pun di adakan. Jimmi semakin muak melihat Mala bahkan di hari yang seharusnya menjadi hari pentingnya Mala hanya mengenakan gaun yang sederhana..

"Kamu emang malu maluin aku." gerutu Jimmi sembari menatap Mala dengan tatapan yang kurang senang..

Lagi lagi Mala hanya bisa menarik nafas panjang dam membuangnya secara berlahan..

hatinya merasakan perih yang tiada terkira namun Mala memilih untuk diam seribu bahasa..

Dua bulan pun berlalu kini tibalah dimana hari pernikahan Mala dan Jimmi,Mala terlihat lebih cantik hari ini karena Mala menggunakan sedikit riasan di wajahnya..

Jimmi sedikit menatap Mala..

"Kamu tak pantas berdandan dan kamu tak pernah pantas untuk menjadi Nyonya Jimmi. Setelah ini kamu baru akan tahu apa yang bisa aku lakukan kepadamu wanita kampungan." ucap Jimmi setengah berbisik..

Setelah acara pernikahan mereka selesai di adakan kini Mala dan Jimmi pergi ke sebuah hotel mewah untuk menikmati malam pertama pernikahan mereka.

Namun hal di luar dugaan terjadi Jimmi lebih memilih untuk bersama Anita kekasihnya dan meninggalkan Mala begitu saja...

"Kamu jangan berharap apapun dariku apalagi untuk bisa menjadi istriku sepenuhnya,aku menikahimu karena terpaksa dan aku lebih memilih untuk bersama kekasihku Anita." ucap Jimmi sembari menggandeng lengan wanita cantik dan putih yang begitu membuat Jimmi tergila gila..

Mala hanya bisa menitikan airmata melihat perbuatan Jimmi,Mala hanya bisa mengelus dada mencoba melewati semuanya...

Mala hanya bisa tersenyum melewati semuanya dan berharap agar Mala bisa secepatnya memenangkan hati Jimmi lelaki yang kini telah menjadi suaminya..

"Kamu kuat Mala kamu bisa,apalagi kini kamu sudah sah menjadi istri Mas Jimmi dan kamu gak boleh menyerah dengan keadaan ini Mala." ucap Mala mencoba menghibur dirinya sendiri...

Di lain tempat Jimmi sedang berduaan dengan Anita di kamar hotel yang seharusnya menjadi kamar untuk Mala dan Jimmi melewati malam pertama,sedangkan Mala terpaksa menempati kamar lain dengan luka dalam hatinya..

Mala pun berkaca di depan cermin melihat dirinya sendiri yang terlihat begitu kolot,berbeda dengan Anita wanita yang telah lama menjadi kekasih Jimmi..

Mala telah berusaha untuk kuat tapi hantinya tetap gak bisa menyembunyikan kesakitannya..

Mala tersenyum sembari menatap wajahnya sendiri.

"Kamu itu jelek Mala dan kamu memang tak pantas untuk Mas Jimmi. Lihatlah wajahmu kamu itu hitam dan kulitmu juga kusam kamu memang tak pantas."

Tiba tiba saja tangis Mala pecah seketika untuk membuang semua rasa sakit yang dia dapatkan Mala berteriak dengan sekencang kencangnya..

Malam yang seharusnya menjadi malam bersejarah pun harus berganti menjadi malam yang suram untuk Mala..

Pada keesokan harinya Malam terbangun matanya sembab karena semalaman menangis,tiba tiba saja pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang..

Mala bergegas membukakan pintu dan melihat Jimmi tengah berada di hadapannya..

"Untuk apa kamu meratapi nasib kamu,ini adalah konsekwensinya karena kamu telah mau menerima perjodohan ini. Jangan salahkan aku jika aku lebih memilih wanita lain daripada kamu.".

Lagi lagi ucapan Jimmi menyakitinya namun Mala bersikap biasa saja seolah semuanya teka terjadi apa apa. Mala tetap bersikap sopan kepada Jimmi,ketika Mala hendak mencium tangan Jimmi dengan seenak jidatnya Jimmi menepiskan tangan Mala..

"Gak usah sok menjadi istri yang baik dihadapanku aku kesini aku ingin kamu menandatangani perjanjian ini,bahwa aku akan menceraikan kamu setelah kita menikah selama enam bulan." ucap Jimmi sembari melemparkan kertas ke wajah Mala.

Mala pun mengangkat wajahnya kemudian menatap Jimmi bulir airmatanya tak dapat di bendung lagi Mala tak pernah berfikir bahwa Jimmi akan berbuat seperti itu...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!