NovelToon NovelToon

Cintaku Berlabuh Pada Om-om

Perkenalan

Imelda Anastasya Mahasiswi kedokteran yang terkenal karena kecantikan, kepintaran dan keramahannya membuat siapapun ingin dekat dengannya. Namun sayang tidak dengan kekasihnya yang tega berselingkuh di belakangnya.

Imel begitu panggilan dari teman-teman Imelda dan keluarganya. Imel berkuliah di salah satu universitas di kota Y dengan beasiswa karena kepintarannya. Imel memiliki dua saudara laki-laki yang berjarak lumayan jauh dengan dirinya.

Kakak pertamanya sudah menikah dan memiliki dua orang putri. Dan Kakak kedua Imel pun sudah menikah dan memiliki satu orang putra dan satu orang putri. Imel sangat dekat dengan kedua kakaknya walaupun tinggal berjauhan.

Ayah Imel Agus Mulyawan seorang pegawai negeri di pemerintahan sedangkan Ibunya Maryam hanya seorang ibu rumah tangga. Imel hidup sangat sederhana walaupun kedua kakaknya begitu menanjakannya. Karena kedua orang tuanya selalu mengajarkan kesederhanaan kepada semua anak-anaknya.

Imel memiliki tiga sahabat yang selalu ada untuknya. Wulan, Nita dan Dini. Mereka berempat berasal dari sekolah menengah atas yang sama dan berkuliah di universitas yang sama. Akan tetapi mereka memilih jurusan yang berbeda.

Wulan yang memang asli kota Y tinggal bersama orang tuannya. Sedangkan Nita, Dini dan Imel menyewa tempat kos bersama sejak duduk di bangku sekolah. Imel, Nita dan Dini memang berasal dari lain kota. Nita dan Imel dari kota C dan Dini dari kota K.

Mereka berempat selalu terlihat kompak di setiap saat. Beda jurusan tak menghalangi mereka berempat untuk selalu bersama. Mereka akan selalu menyempatkan waktu untuk bersama di setiap minggunya.

Bimantara Kusuma anak bungsu dari

pasangan Yuni Lestari dan Bambang Kusuma terkenal sebagai CEO yang sangat dingin dan tegas. Dirinya tak pernah percaya cinta sejak cintanya di khianati oleh sahabatnya sendiri.

Bima begitu panggilan dari teman dan keluarganya. Bima saat ini tinggal di Luar negeri dan bekerja di sana setelah menyelesaikan S2nya. Bima memutuskan melanjutkan S2 di luar setelah cintanya di khianati.

Bima pun telah bekerja paruh waktu sejak dirinya masih berkuliah. Dan kini dirinya memiliki usaha yang didirikannya sendiri dan di bantu oleh temannya yang kini bekerja sebagai asisten pribadinya. Bima telah menyelesaikan S2nya sejak tiga tahun yang lalu. Dan usaha yang di bangunnya pun telah berdiri selama itu.

Setelah cintanya di khianati Bima begitu menjaga jarak dengan lawan jenis. Dirinya merasa tak percaya lagi dengan cinta dan itulah yang membuatnya betah menjomblo. Walaupun orang tua dan kedua kakaknya sudah mendesaknya.

Saras Kakak pertama Bima memiliki putri yang usianya terpaut enam tahun dengan Bima. Kini putri pertama Saras telah duduk di bangku kuliah. Bima dan Saras memang terpaut usia yang cukup jauh. Putri pertama Saras begitu dekat dengan Bima begitupun dengan keponakan yang lainnya.

Bima memang terkenal dingin dan tegas akan tetapi dia akan menghangat jika bersama keluarganya. Bima sangat menyayangi orang tuanya terutama Sang Mama yang begitu dekat dengannya.

Imelda tengah mempersiapkan diri untuk mengemban tugas sebagain dokter internsip. Imelda pun memilih untuk tetap di kota Y. Banyak teman-temannya memilih ke kota asal tidak bagi Imel. Karena Imel tak ingin berjauhan dengan para sahabatnya.

Namun, Imel pun pasrah jika kampusnya menempatkan dirinya di kota kelahirannya. Dengan begitu mungkin Imel bisa berkumpul bersama dengan kedua orang tuanya. Orang tua yang telah di tinggalkannya sejak dirinya duduk di bangku sekolah menengah atas.

🌻🌻🌻

Bertemu Mantan

Hari ini akhir pekan dimana Imel dan para sahabat akan berkumpul bersama di cafe tempat biasa mereka kumpul. Cafe milik Wulan yang notabene anak dari orang berada. Dini, Nita dan Imel pun sudah terbiasa hilir mudik di cafe tersebut sehingga membuat para karyawan disana sudah tak asing lagi.

"Siang Mba. Wulan sudah ada?" Tanya Imel yang baru saja datang menyapa penerima pelanggan cafe.

"Sudah ada di dalam Kak Bersama Kak Dini." Jawab karyawan tersebut.

"Terima kasih." Imel.

Imel pun melangkahkan kakinya menuju tempat biasa mereka berkumpul. Namun, saat Imel tengah berjalan menuju ruangan Wulan ujung matanya melihat seseorang yang sangat familiar di matanya. Imel pun menoleh dan memperjelas pandangannya.

"Raka." Bisik Imel.

Imel pun berjalan tanpa memperdulikan Raka. Raka adalah pacar Imel yang berselingkuh dengan teman sekolah Imel dulu saat di bangku SMA. Anggi adalah selingkuhan Raka yang bahkan mengetahui jika Raka kekasih Imel.

"Imel." Panggil Anggi yang melihat keberadaan Imel.

"Maaf siapa ya?" Tanya Imel berpura-pura tak mengenal Anggi.

"Gw Anggi temen sekolah lu dulu. Masa lupa?" Tanya Anggi.

"Owh! Maaf ya kalo gw ga ngenalin Lu." Ucap Imel.

"Santai. Eh, kenalin cowok gw." Ucap Anggi memperkenalkan Raka walau Anggi tau Raka kekasih Imel.

"Owh! Kaya nya ga perlu deh. Maaf ya. Gw udah di tunggu di dalam. Silahkan lanjutkan. Gw permisi dulu." Pamit Imel.

"Eh, mau kemana. Gabung aja disini." Tawar Anggi.

Dari pintu masuk Imel melihat kedatangan Nita. Dan Imel pun tersenyum lega. Karena Nita akan menolongnya.

"Mel, ngapain disini. Ayo." Ajak Nita tanpa menoleh ke arah Anggi.

"Hai... Nita. Ya ampun kalian masih sama-sama ya." Ucap Anggi lagi.

"Eh, siapa ya?" Nita.

"Gw Anggi. Tega deh kalian ga ngenalin gw." Ucap Anggi berpura-pura sedih.

"Owh! Sorry. Gw ga ngenalin sama sekali. Permisi. Ayo Mel." Ajak Nita.

"Ayo. Permisi Anggi." Imel.

Nita dan Imel pun masuk ke dalam. Anggi merasa sebal karena Imel bersikap biasa saja saat dirinya memperkenalkan Raka padanya. Padahal Anggi sengaja mengajak Raka ke cafe tersebut karena Anggi tau jika Imel sering ke sana.

"Kamu kenal mereka Yang?" Tanya Raka.

"Kenal. Mereka temen SMA aku. Kamu bukannya satu kampus sama mereka?" Tanya Anggi berpura-pura.

"Iya. Udahlah ga perlu di bahas. Kita lanjut makannya." Raka.

Di dalam Nita mencak-mencak meluapkan kekesalannya setelah bertemu dengan Anggi dan Raka di luar.

"Kenapa sih Lu? Kesambet?" Tanya Dini memegang dahi Nita.

"Lu liat cctv deh mending." Nita.

"Ada apa sih?" Tanya Wulan pada Imel.

Imel hanya mengangkat kedua bahunya saja.

Wulan pun melihat cctv cafe miliknya. Wulan dan Dini pun menutup mulutnya tak percaya. Pandangan mereka pun beralih pada Imel yang terlihat acuh tak acuh.

"Mel, Lu kok diem aja sih?" Dini.

"Emangnya gw mesti ngapain? Guling-guling? Atau loncat-loncat?" Imel.

"Ya seengganya Lu tampar kek atau lu cubit atau lu apain gitu si Raka." Wulan.

"Biarin aja. Masih ada Tuhan yang akan membalasnya." Imel.

"Gw ga ngerti deh. Terbuat dari apa sih hati Lu." Nita.

"Ga ngerti gw juga. Lu mah pasrah banget sih jadi perempuan." Dini.

"Ga pasrah juga sih. Buktinya gw ga pernah bales chat dari dia. Bahkan panggilan dari dia juga gw cuekin." Imel.

"Terus udah gitu aja?" Wulan.

"Ngga. Gw juga udah putusin dia. Makanya gw bersikap biasa aja tadi. Soalnya ngapain juga gw marah-marah cuma ngabisin energi gw aja." Imel.

"Eh, ntar malem anter gw yuk ke bandara." Ajak Wulan.

"Ngapain Lu malem-malem ke bandara? Mau kabur Lu?" Nita.

"Astaga Lu mah fikirannya kotor Nit." Wulan.

"Gw mau jemput Om Gw. Dia mau datang dan pindah ke sini. Soalnya Oma sama Opa gw udah ngancem mulu sama dia kalo ga pulang nanti di jodohin jadi terpaksa pulang deh kayanya dia." Wulan.

"Cakep ga Lan Om Lu?" Nita.

"Mau di kemanain Heru?" Dini.

"Astaga Lu mah Din bikin gw drop aja." Nita.

"Lu sendiri?" Imel.

"Ngga. Sama Juan dong." Wulan.

"Dodit juga ngajakin gw nih." Dini.

"Lah, ya udah kita jemput barengan aja." Wulan.

"Ck... Calon sepupuan kompak bener." Nita.

"Lu sama Imel ikut ga?" Wulan.

"Gw ngga bisa Lan. Besok gw mau persiapan internsip." Imel.

"Ya udah ga apa-apa. Lu gimana?" Tanya Dini pada Nita.

"Gw ngga juga deh. Ntar gw di jadiin nyamuk lagi sama kalian berempat."Nita.

"Ceh, ajak Heru dong." Dini.

"Ngga." Nita.

🌹🌹🌹

Menjemput Om Kesayangan

Malam hari Wulan dan Dini pergi ke bandara untuk menjemput Om kesayangannya bersama dengan Juan kekasihnya dan Dodit kekasih Dini sekaligus sepupu Wulan. Juan dan Wulan memutuskan untuk bertunangan setelah menjalin kasih selama tiga tahun.

Sebab itulah Om kesayangannya akan pulang. Opa dan Oma Wulan pun mendesaknya untuk pulang jika tidak maka Om kesayangannya itu akan di jodohkan. Dengan berat hati Om Wulan pun pulang meninggalkan perusahaannya sendiri.

Rencananya perusahaan miliknya itu akan di pindahkan ke tanah air demi kelancaran usaha Om Wulan. Sementara semuanya di heandle asisten pribadi Om Wulan.

"Lan, jam berapa katanya landing?" Dodit.

"Sekitar jam sepuluh sih Oma bilangnya." Wulan.

"Dih, Om ga kasih kabar Lu?" Dodit.

"Ngga. Itu kata Oma." Wulan.

"Dih, gimana klo prank?" Dini.

"Ngga mungkin dong sayang. Masa Oma ngerjain kita." Dodit.

"Beuh... sok romantis Lu Dit." Juan.

"Ngiri bilang bos." Dodit.

"Hei, Yayang gw samping gw ya. Ngapain juga ngiri." Juan.

"Udah ih. Ayo cepet jalan. Ini Jamnya lima menit lagi loh." Ucap Wulan melerai perdebatan unfaedah antara kekasihnya dan sepupunya.

"Tau nih. Malah ga jelas." Dini.

Mereka berempat pun menuju pintu kedatangan. Dan tak lama benar saja. Orang yang mereka tunggu keluar dari arah dalam dengan mendorong bawaannya sendiri.

"Om Bima." Teriak Wulan.

Bima pun menoleh ke arah panggilannya kemudian tersenyum dan merentangkan tangannya. Tanpa banyak fikir Wulan pun segera berlari dan menghambur ke dalam pelukkan Om kesayangannya.

"Wulan kangen Om." Ucap Wulan dalam pelukkan Bima.

"Apa kabar kesayangan Om hm?" Tanya Bima melepaskan pelukannya.

"Baik dong." Jawab Wulan.

Dodit, Juan dan Dini pun menyalami Om Bima mereka. Ini kali pertama Dini bertemu dengan Om dari Dodit kekasihnya dan juga Wulan sahabatnya. Mereka pun segera pulang setelah Bima bersama mereka.

Sampai di rumah Opa dan Oma Wulan mereka berempat pun ikut turun karena mereka memang memutuskan untuk menginap di rumah Opa dan Oma Wulan. Mengingat sudah hampir larut malam dan Bima mengkhawatirkan keponakannya.

"Beuh, Om lu perfec banget sih Lan. Gw ampe meleleh liatnya." Puji Dini setelah mereka berdua berada di kamar dan siap untuk tidur.

"Inget Dodit Din." Wulan.

"Astagfirullah. Iya inget Lan inget." Dini.

"Hahaha...." Wulan.

"Gw ga bisa bayangin kalo Nita ketemu Om Lu. Beuh... Udah pasti kelabakan tuh anak." Dini.

"Ceh, mau di kemanain tuh Heru." Wulan.

"Selama janur kuning belum melengkung siap berbelok hahaha." Dini.

"Hush... Amit-amit jangan. Kasian tuh Heru ga bisa hidup tanpa Nita." Wulan.

"Bener. Beruntung banget tuh si Nita. Heru bucin parah." Dini.

"Kaya gw Hahahaa..." Ucap Keduanya di akhiri tawa mereka.

Karena waktu semakin larut mereka pun segera tidur dan tak butuh waktu lama mereka berdua pun segere berlayar ke alam mimpi mereka. Sementara Imel tak dapat memejamkan matanya karena notifikasi ponselnya terus berbunyi menandakan banyak pesan masuk.

Awalnya Imel bersikap biasa saja dan megacuhkan beberapa notifikasi. Tapi, setelah banyak notif masuk akhirnya Imel pun membukanya dan betapa terkejutnya Imel melihat pesan bergambar yang di kirimkan seseorang dengan nomer baru kepadanya.

Imel mengepalkan tangannya geram pada si pengirim pesan. Dengan sekejap Imel bisa mengetahui siapa pengirimnya lewat bantuan saudaranya yang seorang Intel. Imel pun tak mengerti kenapa dia berbuat seperti itu. Hal apa yang membuatnya begitu tak suka padanya.

Imel pun melanjutkan tidurnya dan tak lama Imel pun telah berlayar ke alam mimpi. Imel tak terlalu mempermasalahkan banyaknya pesan yang masuk dari nomer baru tersebut.

🌹🌹🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!