NovelToon NovelToon

(Bukan) Salah Takdir Kita Bersama

Pengalaman Pertama

***

Kantor

"Sayang..." Sahut wanita yang ada diruangan tersebut.

"Iya, kenapa?"

"Aku mau ngomong sesuatu."

"Mau ngomong apa?."

"Aku..a-ku.."

"Aku apa....cepat bilang."

"Aku mau kita menghabiskan malam bersama."

"Hah?"

"Aku mau kita melakukan itu.."

"Melakukan apa?"

"Ih!Itu lho,emm hubungan antara laki-laki dan perempuan."

"Apa? Kenapa tiba-tiba? Aku tidak mau." Tegas lelaki itu.

Ananda Daviandra bratajaya seorang CEO muda yang berusia 27 tahun yang biasa dipanggil davi,ia berpacaran dengan Anatasya adelia dan sudah 2 tahun menjalin hubungan dengan ana.

"Kenapa?kenapa kamu tidak mau melakukan itu bersama ku?" Tanya anatasya.

"Sayang..kita belum menikah,aku tidak mau menodai kamu sebelum pernikahan." Jelasnya.

*Daviandra sangat menjaga kesucian anatasya bahkan ia belum pernah mencium bibir anatasya,karna ia sangat mencintai anatasya dari pertama kali mereka bertemu di bangku sekolah menengah atas.Bahkan ia menempuh pendidikan sarjana disekolah yang sama dengan anatasya*.

"Aku akan pergi." Ucap anatasya seraya berdiri dari tempat duduk nya.

"Tunggu.." Davi melingkarkan kedua tangan nya dipinggang anatasya ia memeluk erat anatasya dari belakang.

"Kenapa kamu sangat ingin melakukan itu?" Tanya lembut davi.

"Aku hanya ingin melakukan nya dengan mu,apa aku tidak boleh memiliki mu seutuhnya?"

"Bukan seperti itu,aku hanya belum siap untuk itu,aku ingin kita menikah dulu."

"Apa susah nya kita melakukan itu terlebih dahulu.Bukannya kamu akan mengabulkan setiap permintaan ku?"

"Apa kita harus melakukan ini?" Tanya davi sembari membalikkan tubuh ana.

"Iya,aku mohon yakin kan aku bahwa kamu akan selamanya bersama ku."

*Davi hanya terdiam ia sangat tidak mau melakukan hal yang tak dibenarkan sebelum pernikahan*.

"Sayang...mau ya.." Mata antasya seperti bersinar-bersinar ia terus memohon kepada davi.

"Ya sudah kalau kamu memang menginginkan nya." Jawab davi yang sembari menunduk ia tidak sanggup menahan jika ana terus memohon.

"Terima kasih sayang.." Ucap ana sembari mencium pipi davi.

"Aku akan kembali bekerja." Lirih nya seraya membalikkan badan nya berjalan menuju meja kerja nya.

*Anatasya yang kegirangan ia langsung pulang kerumah nya lalu bersiap-siap memilih baju yang bagus untuk malam ini.Tiba-tiba ia merasakan nyeri didada nya*.

"Uhggg!seperti biasanya." Ucap nya seraya meraba dada nya.

*Ana yang sudah tidak sabar ia langsung pergi kekantor davi.Saat menuruni tangga ibu dan ayah nya melihat putri semata wayang nya berdandan rapi*.

"Sore-sore gini mau kemana kamu?" Tanya ibu nya.

"Aku akan pergi kekantor davi." Ucap nya seraya tersenyum.

"Aku pergi dulu..mah..pah.." Ucap nya sembari berlarian keluar.

*Hadi putra ayah dari anatasya dan indira ibu nya,mereka menjalankan perusahaan kecil nya dengan bantuan dari davi*.

"Ada apa dengan anak itu,seperti dia terlihat senang sekali." Sahut hadi.

"Biarkan saja dia bersenang-senang."

***

Kantor

*Hari sudah semakin gelap davi masih saja bekerja,ia selalu semangat untuk bekerja apalagi ada anatasya disamping nya*.

"Sayang..." Sahut ana.

"Ada apa?" Jawan davi seraya melihat anatasya yang sedang duduk disofa.

"Apakah masih lama?" Tanya anatasya dengan wajah imut nya.

"Ti-tidak kok! Aku akan segera menyelesaikan nya."

*Tiba-tiba pintu terbuka sekretaris nya membawakan kopi hangat untuk davi*.

*Clarissa Meira putri yang biasa dipanggil risa,sekretaris sekaligus sepupu anatasya.Ia berkerja diperusahaan davi karna anatasya yang memasukkan nya.Ia seorang yatim piatu,kedua orang tua adalah adik dari hadi.Mereka mengalami kecelakaan dan meninggal saat risa baru berumur 5 tahun. Risa pun diasuh oleh keluarga anatasya sedari kecil*.

“Aissiall! Selalu saja mereka berduaan disini.” Ucap nya didalam hati

"Ini pak kopi nya." Sahut risa.

"Sini biar aku saja yang menaruh nya." Ucap ana seraya mengambil kopi yang ada ditangan risa.

"Oh iya..kamu periksa berkas-berkas ini lalu besok kirimkan kepada saya." Ucap davi seraya memberikan dokumen nya.

"Baik pak..kalau begitu saya permisi dulu."

"Jika lelah istirahat saja,jangan terlalu memaksakan diri." Sahut ana.

"Iya kak.." Ucap risa sembari tersenyum tipis kepada ana.

Setelah beberapa menit kemudian davi selesai bekerja.

"Ayo.." Ucap ana seraya menggandeng tangan davi.

*Merekapun pergi ke apartemen milik davi, tetapi setiba nya disana mereka merasa canggung tidak tahu apa yang harus dilakukan*.

"Aku akan mandi terlebih dahulu." Ucap davi.

"Iya..aku akan menunggu disini."

*Ketika davi sedang mandi ana langsung berganti pakaian,ia memakai pakaian khusus yang sangat \*\*\*\**.

*Sepuluh menit telah berlalu tapi davi tak kunjung keluar dari kamar mandi,ana yang khawatir lalu mengetuk pintu*.

"Apa yang harus aku lakukan." Ucap gugup davi didalam kamar mandi.

"Sayang.." Suara dari luar terdengar menerobos masuk kekamar mandi.

"Kenapa lama sekali..kamu sedang apa.."

"Tu-tunggu sebentar." Teriak davi dari dalam kamar mandi.

*Davi pun keluar tapi saat membuka pintu ia kaget melihat ana yang ada didepan pintu memakai pakaian \*\*\*\**.

"Owuhh...astaga.." Davi kaget yang hampir saja membuat dirinya terjatuh.

"Ada apa sayang?"

"Kenapa kamu memakai pakaian seperti ini?"

"Ini..ini memang baju khusus untuk kegiatan kita malam ini."

"Oh iya aku akan berganti pakaian dulu,aku juga sudah memesan makanan mungkin sebentar lagi akan datang."

*Davi pun selesai berganti pakaian dan makanannya juga sudah sampai mereka pun makan terlebih dahulu*.

"Uhh..rasa enak sekali." Sahut ana.

"Apa kamu suka?"

"Iya..aku sangat menyukai nya,aku juga sangat senang makan makanan enak sebelum kepergian ku." Ucap nya.

"Hah?apa?"

"Oh..maksud ku sebelum kita pergi melakukan itu lho." Ucap seraya tersenyum lebar kepada davi.

Setelah selesai makan mereka hanya berdiam diri.

"Sayang.." Sahut anatasya yang sudah duduk dikasur.

"Iya?"

*Anatasya tidak berbicara ia hanya mengelus-ngelus kasur menunjukkan ajakan kepada davi*.*Tapi davi terus menonton televisi yang membuat anatasya kesal*.

"Sudahlah..aku akan pulang!" Sahut ana dengan wajah cemberut nya.

"Tunggu-tunggu,sebenarnya aku tidak tahu kita harus ngapain."

"Apa? Kamu serius tidak mengetahui bagaimana cara melakukan nya?" Tanya kesal ana.

"Aku tidak tahu jelas bagaimana cara nya.

"Haruskah kita menonton nya terlebih dahulu." Sahut ana seraya mendekati davi yang sedang duduk dikursi.

*Keluarga bratajaya sangat mendisiplinkan davi karna ia anak satu-satunya,mereka menjaga ketat davi dari pergaulan yang tidak benar,davi sama sekali tidak tahu tentang \*\*\*,karna keluarga nya akan memberi pengajaran pengetahuan tentang \*\*\* saat davi akan menikah*.

*Mereka pun memutuskan untuk menonton video terlebih dahulu dan dijadikan sebagai tutorial*.

Setengah jam telah berlalu kini davi sudah mengetahui bagaimana cara melakukan nya.

"Apa kita harus mulai sekarang?" Tanya genit ana pada davi.

*Davi yang canggung ia tidak bisa memulai aksi nya,tapi ana memaksa davi untuk melakukan nya. Ana dengan sigap membawa davi ke kasur dan membuka pakaian nya*.

"Tu-tunggu!" Davi menahan tangan ana saat membuka kancing baju ketiga nya.

"Ada apa?"

*Tanpa basa-basi davi langsung mencium bibir ana,ia menulusuri setiap sudut mulut ana. Davi seperti sedang kerasukan tapi itu membuat ana senang*.

Davi pun mendorong tubuh ana yang membuat tubuh nya terbaring dikasur.

"Aku akan menikmati nya sayang..." Ucap ana pada davi.

Tapi tiba-tiba davi beranjak berdiri dari tubuh ana,ia tak sanggup melakukan nya.

"Ada apa sayang?" Tanya ana.

"Ini tidak benar ana." Tegas davi

"Apa nya?aku mau kita melakukan nya malam ini juga."

"Ta-tap...."

*Sebelum davi menyelesaikan perkataan nya, ana langsung menutup mulut davi dan mendorong dengan keras tubuh nya*.

Tidak Menyangka

Davi kaget saat ana mendorong tubuh nya dan melucuti pakaiannya.

"Ana!Cukup!" Ucap davi seraya beranjak duduk.

"Apa lagi?" Tanya ana.

"Sudah cukup! Hari ini kamu bersikap sangat aneh,aku akan pulang." Ucap davi seraya turun dari ranjang dan merapikan kembali pakaian nya.

"Kenapa kamu bersikap seperti itu?" Tanya ana seraya menundukkan kepala nya.

"Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran mu,ayo kita pulang saja."

Anatasya tiba-tiba menangis yang membuat davi merasa bersalah karna membentak nya.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya davi seraya duduk disamping ana.

"Aku sangat ingin memiliki mu seutuh nya,apakah aku salah?aku sungguh mencintaimu."

"Aku mohon ana,jangan memaksaku berbuat itu.Bagaimana kita menjelaskan kepada kedua orang kita jika mereka mengetahui apa yang kita lakukan sekarang."

"Aku mohon davi,lakukan saja meskipun hanya sekali aku mohon.." Ucap ana seraya memegang tangan davi.

"Sayang..apa kamu hanya ingin mencoba nya?bagaimana kalau kita menikah menikah dulu?" Sahut davi sembari mengelus rambut ana.

"Kenapa kamu tidak bersedia melakukannya?"

"Aku takut ana,aku tahu kamu menunggu pernikahan kita selama 2 tahun ini.Maafkan aku yang tidak mengerti." Bujuk davi pada ana.

"Aku tidak habis pikir kenapa kamu tidak mau melakulannya,tapi aku tidak bisa memaksa mu." Ucap ana sembari menyeka air mata nya.

"Ma-maafkan aku sayang,aku tidak bersedia jika aku harus melakukannya sekarang." Ucap davi sembari memeluk aleena untuk menenangkannya.

"Hm..maafkan aku telah egois memaksa mu melakukan itu."

"Kamu tidak perlu meminta maaf,aku yang salah karna tidak mengerti perasaan kamu."

"Kalau begitu,ayo kita menikah besok."

"Apakah kamu yakin dan kenapa harus besok?"

"Aku sangat yakin,apakah kamu akan menolak lagi?"

"Tidak-tidak! Aku siap menikahi kamu,aku akan mempersiapkan nya sebaik mungkin."

"Aku akan mengantarmu pulang,bersiaplah ganti pakaian mu." Ucap davi sembari mencium kening anatasya dan pergi duduk di sofa.

Setelah ana selesai berganti pakaian mereka pun pergi dari apartment dan davi mengantarkan ana ke rumah nya.

**

Didalam mobil

Anatasya terlihat melamun ia terus menatap ke luar kaca mobil dan melihat langit malam yang indah.

"Sayang...apa kamu marah kepadaku?" Tanya davi.

"Tidak,aku tidak marah." Jawab ana yang masih saja melihat ke luar.

"Sayang,bagaimana menurut mu tentang pernikahan kita besok?"

"Aku mengikuti kamu saja."

"Oke..kita ke beli gaun penganti untuk kamu pakai nanti."

"Aku akan memilih secara online saja,sekarang aku hanya ingin pulang."

"Hm..ya sudah."

Setelah beberapa menit kemudian davi pun sampai didepan rumah anatasya.

"Dah sayang..sampai ketemu besok." Ucap davi sembari melambai kan tangan nya.

Anatasya tidak menjawab ucapan davi,ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan nya lalu pergi masuk ke dalam rumah.

"Dari mana saja kamu baru pulang?" Tanya ibu nya.

"Aku dari luar,oh iya aku akan menikah besok." Ucap anatasya sembari pergi ke kamar nya.

"Eh..tunggu dulu,bisakah kamu bicara yang jelas.." Teriak indira pada ana.

Aleena pun bergegas masuk ke dalam kamar nya dan merenungkan perbuatan nya hari ini.

"Astaga..kenapa aku harus memaksanya,ahrggg aku sangat malu." Lirih anatasya bicara sendiri.

Ketika ana kesal ia pun melirik foto nya bersama davi.

“Harus nya aku tidak melakukan ini meskipun aku akan sekarat.” Gumam anatasya dalam hati nya.

Ana pun terbaring diranjang nya sembari menatap kalender yang sudah ia beri tanda.Ana kembali melamun melihat kalender dengan tanda yang ia buat hanya tersisa satu.

***

Kediaman bratajaya

"Dari mana saja kamu?" Tanya dhanu pada davi yang baru saja pulang.

"Tidak penting,yang paling penting sekarang aku akan menikah besok." Tutur davi seraya duduk di sofa.

"Apa? Apa kamu serius?" Tanya ayah nya.

"Apa?kenapa mendadak sekali?" Sahut ibu nya

"Iya..lagian kita tidak bisa mendadak menyebar undangan,mengadakan resepsi dan lainnya." Sahut ayah nya.

"Tapi..aku sudah mengatur semua nya,boleh ya.."

"Ya sudah,acara nya jadi sore menuju malam hari." Sahut ayah nya.

"Yeyy..terima kasih ayah." Ucap davi yang bertingkah seperti anak kecil,karna dia begitu dimanja oleh kedua orang tua nya.

Dhanurendra liam bratajaya ayah dari davi ia adalah anak tunggal dikeluarga nya dan melanjutkan perusahan yang kini dipegang oleh davi.

Ratna shylla bratajaya ia adalah anak dari orang terpandang dijakarta yang menikah dengan dhanurendra dan karunia satu anak yaitu davi.

"Ikut ayah sini." Ucap dhanu seraya mengajak davi ke kamar nya.

"Ada apa ayah?" Tanya davi.

"Pelajari buku ini,buku ini dibuat khusus untuk pelajaran kamu." Ucap dhanu seraya memberikan buku edukasi tentang ****.

"Astaga ayah..yang benar saja,aku sampai malu untuk membuka nya saja."

"Kamu harus mempelajari nya,ini kali pertama kamu mengetahui hal seperti ini."

"Baiklah aku akan mempelajari nya." Sahut davi sembari pergi ke kamar nya.

*

keesokkan hari nya

Hari ini semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan davi,termasuk melvin rakhsan sahabat davi dari bangku sekolah menengah atas.Ia ahli dalam teknologi terutama komputer.

"Apakah ini tidak terlalu mendadak?" Tanya melvin.

"Jangan banyak omong,sudah sebar saja undangan online nya,ingat yang bagus jangan sampai memalukan bratajaya grup."

"Siap..tuan bos."

Tak terasa hari sudah semakin sore,persiapan sudah hampir selesai.Davi sudah tidak sabar melihat ana memakai gaun pengantin.

“Ana akan pasti terlihat sangat cantik” Ujar nya dalam hati.

**

Jam sudah menunjukan pukul 18:30 para tamu undangan juga sudah hampir memenuhi kursi.

Sementara dhanurendra menunggu tamu special yaitu teman nya yang membantu membesarkan perusahan furniture nya.

Sementara ratna ibu nya davi menyambut para tamu undangan.

"Dimana pak dhanu?" Tanya tamu itu.

Ratna pun mengantarkan nya bertemu dengan suami nya.Ternyata ia adalah tamu yang ditunggu-tunggu.

Abimanyu shaenette teman yang membantu dhanu saat kesusahan,ia mempunyai perusahan dibidang fashion,kuliner dan elektronic serta menjadi pemegang saham di rumah sakit terbesar dijakarta. Istrinya adalah ayudia shylla shaenette yang menjadi lulusan universitas ternama,anak pertama nya Arrayan Bakhtiar shaenette laki-laki muda yang sangat tampan tetapi ia masih melajang.

"Hallo pak.."

"Sudahlah jangan terlalu formal.." Sahut dhanu.

"Siapa ini?" Tanya dhanu.

"Apa kamu lupa? Ini anak saya yang dulu masih berumur 5 tahun."

"Oh iya..sekarang sudah besar ya."

"Hallo om,saya aleena .." Sapa perempuan itu.

Aleena Azalia shaenette adalah anak kedua dari keluarga shaenette yang baru saja lulus dari kuliah kedokteran nya di stanford University.Dia menjadi lulusan terbaik kedua disekolah nya padahal ia baru berusia 25 tahun selisih 3 tahun dari kakak nya arrayan yang berusia 28 tahun.

Setelah berkenalan dhanu pun memperkenal kan mereka kepada davi.

"Hallo...om." Sapa davi.

"Wahh..sudah mau menikah saja."

"Iya om..hehe."

"Dia tumbuh sangat cepat." Sahut dhanu.

"Iya..dulu saat bertemu dia masih sangat kecil."

"Kalau tidak salah waktu itu dia berumur 5 tahun."

"Coba tebak siapa ini?" Tanya dhanu seraya menepuk pundak aleena.

Davi hanya terdiam dia sebenarnya tidak peduli pada wanita lain selain ana.

"Dia yang dulu main bersama kamu waktu kecil..apa kamu lupa." Sahut dhanu.

"Oh..iya,hallo." Ucap davi seraya mengulurkan tangan nya

"Hallo.." Sahut aleena sembari menjabat tangan davi.

Pendeta yang sudah datang menandakan akan dimulai nya pernikahan davi dan anatasya.

Davi yang melihat ana dari kejauhan digandeng oleh hadi ayah nya ia begitu terlihat sangat cantik.Wajah nya yang pucat tertutupi oleh riasan diwajah nya.

“Oke..aku harus bisa bertahan sampai selesai.” Ucap ana didalam hatinya yang menahan rasa sakit didada nya.

Setiba nya ana disamping davi,ia tidak kuat lagi menahan rasa sakit nya ia pun meraba dadanya.

"Ada apa sayang?" Tanya davi.

“Apa ini waktunya.” Gumam ana dalam hati nya.

"Uhh! Aku sedikit sesak." Ucap ana seraya meraba dadanya.

"Apa kita tunda saja dulu."

"Ti-tidak kita mulai sa-." Tiba-tiba tubuh ana terjatuh yang membuat semua orang kaget.

"Ana..kamu kenapa?" Tanya davi kaget.

Aleena yang melihat itu ia langsung menghampiri anatasya yang sedang terbaring di pangkuan davi.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya davi karna takut menambah melukai ana.

"Saya seorang dokter,denyut nadi nya semakin melemah." Ucap aleena seraya meraba tangan dan leher ana.

"Cepat panggil ambulans." Sahut aleena.

Davi yang khawatir ia terus menepuk lembut pipi ana agar tersadar.

"Kenapa sangat lama sekali." Sahut davi yang kesal.

Terpaksa acara pun dibubarkan,semua orang khawatir kepada pada kondisi ana.

Ambulans pun tiba ana segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

***

Rumah sakit

Setiba nya dirumah sakit anatasya langsung dilarikan ke IGD untuk mendapatkan pertolongan karna ia tak kunjung sadar.

"Kalau begitu kami pamit terlebih dahulu." Ucap abimanyu.

"Iya-iya silahkan,terima kasih sudah meluangkan waktu nya." Jawab dhanu.

"Semoga kabar baik segera datang."

Keluarga shaenette pun pulang ke rumah nya untuk beristirahat.Sementara Keluarga davi dan ana masih menunggu dirumah sakit.

Setelah beberapa jam kemudian,akhirnya dokter keluar dari ruangan instlasi ruang darurat.

"Bagaimana dok kondisi nya?" Tanya davi yang khawatir.

"Hm..kami sudah mengusahakan nya ta-."

"Tapi apa dok?" Sahut indira ibu nya ana.

"Ta-tapi maafkan kami,kami tidak bisa membantu pasien."

"Apa maksud nya dok?" Indira semakin khawatir.

"Pasien sudah tidak bisa diselamatkan."

"A-apa...tidak...tidak mungkin ana sangat sehat tidak mungkin ini terjadi." Ucap indira yang kaget kaki nya yang gemetaran sudah tidak bisa menahan tubuh nya,iapun terjatuh.

"Tolong dok!jangan main-main! Ini memang tidak mungkin terjadi." Sahut davi.

"Kami sudah mengusahakan nya semaksimal mungkin,tapi mohon maaf kami tidak bisa menyelamatkan pasien."

"Apa ini tugas dokter?hanya mengucapkan kata maaf?!!"

"Kami hanya dokter pak,kami bukan tuhan."

Menyesal

Semua orang hanya terdiam heran dengan apa yang terjadi mereka tidak percaya ini semua akan terjadi.

"Sudahlah bu,mungkin ini memang sudah takdir nya." Sahut hadi seraya merangkul indira.

"Apa katamu...apa kamu tidak sedih?"

"Bukan seperti itu,aku juga tidak menyangka ini akan terjadi,tapi apa boleh buat." Hadi meyakinkan indira untuk tidak bersedih.

Davi yang terpuruk hanya bisa terdiam hidup nya hancur begitu saja.Tiba-tiba ia teringat dengan permintaan ana.

“Apakah ini alasan kamu memaksaku melakukannya.” Gumam davi dalam hati nya.

"Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap dokter tersebut.

***

Kediaman shaenette

"Bukannya terlihat aneh ya." Sahut aleena

"Apa?" Tanya ibu nya.

"Calon istri kak daviandra,seperti nya ia memiliki riwayat penyakit yang serius."

"Jangan sok tahu!" Sahut kakak nya.

"Apa kamu meragukan keahlian adikmu yang cantik ini kak..aku ini lulusan terbaik lho."

"Tapi hanya yang kedua,bukan yang pertama." Arrayan terus menjahili adik nya.

"Tapi aku sudah berjuang agar bisa menjadi yang pertama."

"Hah?kalau kamu berjuang tidak mungkin jadi yang kedua."

"Daripada kakak tidak menjadi lulusan terbaik,bahkan nilai kakak hanya pas-pasan."

"Tapi aku sukses meneruskan perusahaan papa,iyakan pah?" Ucap arrayan sembari melirik abimanyu.

"Aku juga akan menjadi dokter yang sukses,iya kan pah?" Sahut aleena yang tidak mau kalah dari kakak nya.

"Tapi yang jelas aku sudah punya kerjaan daripada orang yang didepan aku masih nganggur..katanya lulusan terbaik tapi nganggur."

Abimanyu hanya tersenyum melihat kedua anak nya berdebat.Sudah lama ia tidak merasakan kehangatan keluarga nya karna aleena bersekolah diluar negri sejak kecil.

"Sudah-sudah..ayo makan dulu." Sahut ayudia kepada anak dan suami nya.

Mereka pun makan malam bersama,menikmati masakan dibuat oleh ayudia.

***

Sementara dirumah sakit suasana menjadi hening,davi yang masih tidak percaya ia menghampiri dokter diruangan nya.

"Saya ingin menanyakan sesuatu dok." Ucap davi.

"Ya..silahkan katakan saja."

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan calon istri saya?bukankah dia begitu sehat."

"Keadaan nya kurang baik pak..seperti nya pasien mempunya penyakit jantung arteri koroner."

" Tidak mungkin dok,jelas-jelas ia tidak pernah terlihat sakit,dia selalu ceria."

"Mungkin pasien sudah mempunyai penyakit ini dari lama dan kemungkinan besar dia tidak berusaha menyembuhkan penyakit nya."

"Tapi kenapa calon istri saya bisa meninggal secara tiba-tiba seperti ini?"

"Kemungkinan penyakit yang diderita nya sudah sangat parah,tidak ada yang tidak mungkin bisa tiba-tiba seperti ini."

"Um..kalau begitu saya permisi dulu."

"Maafkan kami pak,semoga bapak bisa mengikhlaskan nya agar beliau bisa tenang."

Mendengar perkatan dokter davi tersadar bahwa ia memang harus mengikhlaskan ana karna hanya itu jalan nya.

Setelah beberapa saat davi terkejut menerima surel yang sudah ditetapkan waktu pengiriman nya yang ternyata itu dari anatasya.

(Sayang..maafkan aku,aku tidak ingin membebani mu lagi,semoga kelak kamu mendapatkan wanita yang lebih baik daripada aku.Aku yakin kamu bisa melewati hari-hari mu tanpa diriku.Maafkan aku telah memaksa mu melakukan itu. ) Isi surel yang dikirim oleh anatasya untuk daviandra.

"Ahrggggg...." Ucap kesal davi mengeluarkan amarahnya ia terus memukuli dinding rumah sakit tanpa sadar.

"Pak..maaf,ini rumah sakit tolong jangan membuat keributan." Ucap suster yang menghampiri davi.

"Eh..maafkan saya sus."

Davi pun melihat anatasya untuk terakhir kali nya.

"Harusnya kamu bilang..harusnya kamu bilang kalau kamu sedang sakit." Ucap davi seraya memeluk tubuh anatasya.

"Apa aku yang salah?apa aku yang kurang memperhatikan mu."

"Aku menyesal tidak memenuhi keinginan mu yang terakhir...maafkan aku ana."

Davi tak kuasa menahan air mata nya ia menangis tersedu-sedu sembari memeluk tubuh anatasya untuk terakhir kalinya.

Ibu nya yang melihat itu ia pun memeluk davi untuk menguatkan nya.

"Sudahlah sayang..ini memang sudah takdir nya."

"Tapi ini semua tidak akan terjadi bila dia mendapatkan perawatan.Ini semua salahku karna tidak memperhatikan nya.."

"Kamu tidak perlu merasa bersalah,bahkan keluarga nya saja tidak mengetahui penyakitnya."

"Aku harus apa bu.." Tanya davi sembari berbalik memeluk ibu nya.

"Hidupku sudah hancur,aku sudah tidak ingin hidup lagi." Sahut davi sembari menangis.

"Jangan bicara seperti itu!kamu harus bisa tetap hidup untuk mendoakan nya."

Sementara petugas sudah menjemput anatasya untuk dimakam kan.

Davi hanya bisa menangis melihat kepergian anatasya,ia sangat merasa bersalah kepada anatasya.

**

Kilas balik

9 tahun lalu

Hari ini kelas daviandra kedatangan murid baru dari luar kota.

"Silahkan perkenalkan dirimu." Sahut wali kelas.

"Hai semua nya,perkenalkan nama saya anatasya adelia senang bisa bertemu dengan kalian semoga kita semua bisa akur." Sahut ana memperkenalkan dirinya sebagai murid baru kelas 11 dikelas davi.

Saat melihat ana, davi tidak bisa mengalihkan pandangan nya kepada ana. Ia langsung terpikat ketika melihat mata ana yang indah.

"Baiklah,kamu bisa duduk dibelakang davi." Ucap wali kelas nya.

Setiap hari berlalu davi menahan perasaan nya terhadap ana karna ia malu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan nya.

Davi memang seorang anak yang pendiam ia bahkan tidak mempunyai teman dikelas nya.

Hari itu anatasya sedang bekerja paruh waktu disebuah minimarket di jakarta,ia harus bekerja demi membantu keadaan ekonomi nya.

Jam sudah menunjukkan pukul 22:00

Anatasya sudah selesai bekerja ia pun pulang dengan berjalan kaki sendirian,tanpa disadari nya davi mengikuti dirinya.Tiba-tiba ditengah perjalanan ada sekumpulan pria yang sudah mabuk menghadang jalan anatasya.

"Hai..nona cantik,sendirian saja." Sahut salah satu pria itu.

"Mau ditemani?" Ucap nya seraya membelai rambut anatasya.

"Tolong jangan macam-macam ya." Tegas anatasya sembari menepis tangan pria tersebut.

Davi yang melihat wanita yang dicintai nya diganggu oleh orang lain ia pun menghampiri ana.

"Tolong jaga sikap kalian." Sahut davi sembari memegang tangan anatasya.

"Siapa kamu? Apa kamu pacar wanita ini?"

"Hm..saya teman nya."

"Oh kamu mau jadi pahlawan kesiangan."

Davi yang sebenarnya tidak bisa berkelahi tapi ia terpaksa meladeni para pria itu yang tiba-tiba menyerang nya.

"Aku mohon..hentikan,saya akan memberikan kalian uang atau pun yang kalian inginkan." Sahut anatasya yang tidak tega melihat davi dikeroyok.

"Kalau begitu aku mau tubuh mu." Ucap salah seorang pria itu.

"Jaga ucapan mu! Itu tidak akan pernah terjadi!" Ucap davi sembari memekul wajah pria itu.

Meskipun pukulan davi tepat sasaran tapi ia tidak bisa mengalahkan mereka yang jago berkelahi.Saat davi sudah terjatuh tiba-tiba ada seorang lelaki yang membantu nya.

Setelah beberapa saat kemudian para pria tadi kalah oleh seorang lelaki itu,ia pun menolong davi yang sudah babak belur.

"Apa kamu baik-baik saja?" Ucap nya.

"Iya..terima kasih banyak." Ucap davi sembari memegang perut nya.

"Maafkan aku,kamu jadi seperti ini gara-gara aku." Ucap aleena pada davi.

"Aku baik-baik saja." Ucap davi.

"Oh iya..terima kasih ya,kamu sudah menolong kami." Ujar anatasya pada pria yang menolong mereka.

"Tidak apa,perkenalkan aku melvin." Ucap nya seraya mengulurkan tangan nya.

"Oh aku anatasya dan dia daviandra."

"Apa kalian anak sma jakarta?" Tanya melvin yang melihat jaket yang dipakai davi karna ia belum sempat berganti pakaian.

"Iya..memang nya kenapa?" Tanya anatasya.

"Tidak,aku juga bersekolah disana."

"Tapi aku tidak pernah melihat mu." Sahut davi.

"Aku memang jarang masuk sekolah,kalau begitu aku pulang dulu." Ucap melvin sembari pergi meninggalkan mereka.

"Aku akan memanggilkan taksi untuk mengantarkan mu pulang." Ucap davi.

"Tapi bagaimana dengan mu?" Tanya anatasya.

"Jangan khawatirkan aku.Aku juga akan pulang."

Setelah beberapa saat taksi yang dipesan davi pun datang.

"Sekali lagi terima kasih ya.." Ucap anatasya sembari masuk kedalam mobil.

Davi hanya tersenyum ia tidak membalas perkataan anatasya.Setelah beberapa menit davi juga dijemput oleh sopir pribadi ayah nya.

Setiba nya dirumah kedua orang tua nya sangat terkejut melihat kondisi anak nya yang babak belur.

"Kenapa kamu bisa seperti ini?" Tanya ratna.

"Apa kamu kalah berkelahi?" Tanya ayah nya.

"Bisakah kalian tidak banyak bertanya dulu.." Ucap davi kesakitan.

Ratna pun mengobati luka davi terlebih dahulu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!