Efface : Boboiboy Elemental
\VOTING/
Bertemu lagi dengan saya si author absurd 🤣✌️
Bagi readers setia, kalian pasti tahu
Kalau, kemarin-kemarin aku lagi istirahat dari dunia menulis
Karena, aku kena writer block yang membuat aku gak bisa bikin cerita panjang
Mungkin efek kebanyakan book juga 😅
Tapi, aku udah janji bakalan balik kan?
Dan disinilah aku sekarang
🎊 YAP, 100 POIN UNTUK KALIAN 🎊
(Jangan lupa 50 poin bagi buat aku ya)
AKU SUDAH KEMBALI LAGI!!!! 🙋🙋🙋
Tapi, aku ragu untuk bikin book baru
Karena, banyak readers yang jarang atau bahkan gak pernah aktif lagi
Bikin book kan rumit ya, motong banyak waktu juga T_T
Jadi, susah gitu kalau gak ada readers atau pembacanya 😔
Makanya, sekarang aku mau nyapa kalian sekaligus...
MENGADAKAN VOTING UNTUK BOOK BARU AKU INI 🙌
Dan, kalau memang banyak yang dukung book baru ini
Book ini belum akan langsung publish chapter
Ya, kan aku masih bikin alurnya ya :')
Jadi, tolong berikan aku waktu untuk merencanakan sambil bernafas 😭🙏
Oke, mari aku jelaskan peraturan votingnya~
1. Silahkan like, komen, dan share cerita ini kesiapapun juga 👍
2. Jangan lupa juga, untuk berikan tiket 'vote' kalian jika benar-benar menginginkan book ini 🎟️
3. Terakhir, jangan lupa tinggalkan komen (jika sudah menyelesaikan aturan no.1 & 2) mengenai alasan kenapa kalian pingin baca book author lagi
Cuman itu aja kok cara-cara votingnya, mudah kan??? 😉😉
Nah, kalau yang aturan no. 3 itu buat motivasi author aja sih T_T
Soalnya, author orangnya gampang down sih :))
Voting akan dimulai dari 27 Juni 2022 - 1 Juli 2022
Tunggu apalagi? Ayo dukung keinginanmu! 🙋
Pada tanggal 1 Juli, voting akan otomatis ditutup jika prolog cerita sudah di up
Share sebanyak-banyaknya, agar book favorit kalian semakin cepat dipublish ❤️
Efface : Prolog
🎊 SELAMAT, HASIL VOTING MELEBIHI PERKIRAAN AUTHOR 🎊
Karena itu, cerita ini resmi akan author publish ❤️
Pernahkah kalian merasa bahwa dunia terkadang tidaklah adil?
Tuhan itu maha adil, tetapi para manusia yang terlalu bersikap egois
Bersamaan dengan gelapnya malam, pemuda bermanik merah ruby itu terlarut dalam pikirannya sendiri sambil berdiri melihat pemandangan dari jendelanya
HALILINTAR
Tidak apa-apa, aku selalu baik-baik saja kan? *bergumam*
HALILINTAR
Ini hanya pikiran sesaat, nanti juga aku seperti biasa lagi
HALILINTAR
Benar, aku pasti baik-baik saja
Halilintar tidak bergeming, dia tetap berdiri tanpa bertanya siapa yang mengetuk pintu kamarnya
Bunda (Rara)
Hali, ini bunda
Bunda (Rara)
Boleh bunda masuk?
HALILINTAR
Sudah bisa kutebak *dalam hati*
Rara membuka kamar anak sulungnya itu secara perlahan, jujur saja terkadang Rara merasa ada pembatas antara dirinya dan juga Halilintar
Bunda (Rara)
*berjalan mendekat kearah Halilintar*
HALILINTAR
*berbalik melihat kearah bundanya*
Bunda (Rara)
Ada masalah apa?
HALILINTAR
Ada banyak, bunda *dalam hati*
HALILINTAR
Nggak ada masalah apa-apa kok, bunda
Halilintar mengalihkan tatapannya, Rara bisa tahu kalau Halilintar sedang berbohong padanya sekarang
Bunda (Rara)
Hali, lihat bunda
HALILINTAR
*menatap mata bunda*
HALILINTAR
Serius, Hali gak apa-apa bunda
Bunda (Rara)
Tapi, beberapa hari ini kamu lebih pendiam dan sering menyendiri
HALILINTAR
Itu, Hali lagi kesal aja sama Taufan
Bunda (Rara)
Kesal? Kenapa?
HALILINTAR
Biasa, barang-barang Hali diberantakin lagi
Bunda (Rara)
*tertawa pelan*
Bunda (Rara)
Dasar kalian ini, berantem terus tiap hari
HALILINTAR
Ya, yang penting bunda tertawa *dalam hati*
Bunda (Rara)
Yasudah, bilang bunda ya kalau ada apa-apa
Bunda (Rara)
Bunda mau nyiapin makan malam dulu
HALILINTAR
Tenang aja, bunda
Setelahnya, Rara berjalan keluar dari kamar anak sulungnya itu dan segera menuju kedapur karena sudah dipanggil oleh Gempa yang biasa membantunya memasak
HALILINTAR
Benar, aku tidak boleh egois
HALILINTAR
Bunda pasti merasa lebih sedih dibandingkan aku
HALILINTAR
Jadi, aku tidak boleh menambah beban bunda
HALILINTAR
Aku anak yang kurang bersyukur
HALILINTAR
Padahal, aku punya tempat tinggal dan makanan yang cukup
HALILINTAR
Jadi, seharusnya aku tidak boleh mengeluh kan?
Ingin rasanya Halilintar menangis, menumpahkan segala beban yang selama ini berusaha ia pendam seorang diri
Tapi, bagaimana bisa dia menangis jika air matanya saja sudah kering dan menolak untuk turun?
HALILINTAR
Tolong Hali, rasanya sesak
HALILINTAR
Aku lelah, bolehkah aku menyerah sekarang?
HALILINTAR
Tapi, bagaimana dengan bunda?
HALILINTAR
Bagaimana dengan adik-adikku?
HALILINTAR
Aku mau istirahat, berikan aku ruang dan waktu
HALILINTAR
Setidaknya, berikan aku satu kesempatan untuk beristirahat sejenak
TAUFAN
Kak Hali, kenapa nggak pernah mencoba untuk cerita sama kita?
TAUFAN
Apa karena kak Hali lihat kita terlalu kekanak-kanakan?
GEMPA
Kak Hali, masalah nggak akan selesai kalau dipendam terus
GEMPA
Apa kak Hali mau lihat bunda kepikiran terus?
GEMPA
Cobalah untuk memikirkan dari sisi bunda, kak
BLAZE
Tau gak seberapa khawatir yang lainnya, kak?!
BLAZE
Kenapa sih kak Hali gak pernah mau berbagi sama kita?
ICE
Aku memang pendiam, tapi bukan berarti aku gak memperhatikan
ICE
Apa kak Hali mau coba cerita?
THORN
Kak Hali, jangan tinggalin Thorn ya 🥺
THORN
Semuanya sayang kok sama kak Hali! (^o^)
SOLAR
Aku gak suka kak Hali ngomong kayak begitu
SOLAR
Kak Hali, kakak gak tau apa-apa
SOLAR
Memangnya, kita pernah minta kak Hali untuk berubah?
Bunda (Rara)
Maaf, maafin bunda ya Hali
Bunda (Rara)
Seandainya, bunda mencoba untuk memahami kamu juga
Bunda (Rara)
Mungkin, kamu gak akan tertekan seperti ini
FANG
Kau sudah gila, ya?!?!
HALILINTAR
IYA, AKU SUDAH GILA FANG!!!
HALILINTAR
*tertawa hambar*
HALILINTAR
Kau mau menghentikanku dengan nasihat juga seperti yang lainnya?
HALILINTAR
CUKUP, AKU SUDAH MUAK!
Penasaran dengan karya ceritaku yang keenam ini? 🧐
Jangan lupa, dukung cerita ini sebanyak yang kalian bisa!! 😉
Oh iya, kira-kira kalian berharap cerita kali ini cepat tamat atau alurnya perlahan aja? 🤔
Coba tuliskan jawaban kalian dikolom komentar ya! 😁
Rilis : 7 Juli 2022
Jam : 13.30 WIB
Mohon like, komen, vote, hadiah, dan sharenya 🙏❤️
Kenapa tanggal 7 Juli rilisnya?
Karena, aku harus bikin alur ditengah kesibukkan tutorial neraka dibumi ini 🥲
Mohon dimengerti ya, Terima Kasih atas pengertiannya 😭🙏
Ayo kita pilih, 1-10 kalian mau Halilintar seberapa ternistakan dicerita kali ini? 🤭😋
Efface : 1
Seorang anak berumur 10 tahun terlihat sesekali bergumam senang, karena sedang berbelanja dengan ayah, ibu, beserta keenam adiknya
Mata bernetra merah ruby itu tidak hentinya memancarkan cahaya sambil sesekali mengamati pengunjung lainnya, pertanda bahwa dirinya sedang bersemangat
TAUFAN
Jangan bikin lubang dong dikepala pengunjung!
HALILINTAR
Lubang dikepala pengunjung?
HALILINTAR
*memikirkan apa yang dimaksud oleh Taufan*
Sungguh, Halilintar sudah berumur 10 tahun dan cukup sulit untuk memahami maksud pembicaraan Taufan padanya
GEMPA
Maksudnya, kak Taufan mau kak Hali berhenti ngeliatin pengunjung disini
GEMPA
*berjalan mendekat kearah Halilintar dan juga Taufan*
Sejujurnya, Taufan hanya takut kakak sulungnya diculik atau diambil oleh keluarga lain untuk dijadikan kakak baru anak mereka
HALILINTAR
Gem hebat, bisa paham maksudnya ucapan Taufan
TAUFAN
Ish, Taufan juga hebat!
HALILINTAR
lya, Taufan juga hebat kok
HALILINTAR
*mengelus rambut Taufan perlahan*
BLAZE
Curang, kepala Laze juga mau dielus kak Hali
BLAZE
*datang entah darimana*
ICE
Bukan hanya Laze, Ise juga mau dong
GEMPA
Ice, nama kamu itu Ice bukan Ise ya
SOLAR
Nada baca s dan c beda
THORN
Uhh, jangan berantem dong kak Ice dan Solar :(
HALILINTAR
Jangan berantem, nanti kak Hali aduin ke ayah sama bunda nih
ICE
Tapi, kan Solar duluan yang mulai kak Hali
SOLAR
Bukan Solar, kak Ice duluan lah yang gak mau ngalah
BLAZE
Hei, jangan menyalahkan Ice!
TAUFAN
Aduh, kenapa Blaze malah ikutan berantem?
THORN
Hiks, Thorn gak suka pertengkaran 😢
GEMPA
Nggak, mereka gak berantem kok Thorn
GEMPA
Jadi, Thorn jangan nangis ya
GEMPA
*mencoba menenangkan Thorn*
Gempa menatap mata Halilintar, mencoba meminta tolong untuk membuat adik-adik mereka berhenti membuat keributan
Karena Thorn sendiri sudah hampur menangis, sementara Ice, Solar, Blaze, dan Taufan malah menjadi pusat perhatian orang-orang akibat menarik baju satu sama lain
GEMPA
Kak Hali, tolong ini gimana jadinya? *telepati*
HALILINTAR
Tenang aja, Gem *telepati*
HALILINTAR
Jadi, kalian gak mau berhenti berantem nih?
BLAZE
Ish, jangan tarik jaket kesayangan aku nih!!
SOLAR
Berisik, jangan teriak ditelinga aku kak Blaze!
ICE
Geser kak Taufan, jangan tahan Ice!
TAUFAN
Dih, orang aku gak nahan kamu
TAUFAN
Ribut mah ribut aja sono!
HALILINTAR
*menghela nafas*
HALILINTAR
Nggak ada cara lain kalau begitu
HALILINTAR
Kalian yang gak jawab ya, bukan aku yang jahat
HALILINTAR
Tunggu disini sebentar ya, Gem
GEMPA
Iya, jangan lama-lama ya kak Hali
GEMPA
Duh, beneran nangis deh si Thorn *dalam hati*
GEMPA
Jangan nangis ya, Thorn
GEMPA
Nanti, kita minta ayah dan bunda beliin satu permen lolipop ya?
THORN
Eum, memangnya boleh kak Gem? 🥺
GEMPA
Tapi, Thorn harus janji jangan nangis lagi
THORN
Okie, Thorn janji gak nangis lagi! (^o^)
GEMPA
Nah, begitu dong baru hebat
HALILINTAR
Ayo cepat ayah, bunda
HALILINTAR
*menarik kedua tangan orang tuanya*
Bunda (Rara)
Eh iya, tunggu sebentar ya Hali
Ayah (Mato)
Pelan-pelan kak, kasihan itu bundamu
HALILINTAR
Bunda gak apa-apa?
Bunda (Rara)
Bunda gak apa-apa kok
Bunda (Rara)
*mengelus rambut Halilintar*
Bunda (Rara)
Jadi, kenapa Hali tarik bunda dan ayah kesini?
HALILINTAR
Lagi-lagi Taufan, Blaze, Ice, dan Solar bertengkar bunda
Ayah (Mato)
Lho? Kenapa lagi kali ini?
HALILINTAR
Hali gak begitu dengar, ayah
HALILINTAR
Tapi, cuman karena pendapat mereka beda-beda
Ayah (Mato)
Astaga, memangnya kakak gak bilangin mereka?
HALILINTAR
Tapi, gak ada yang dengerin kata-kata Hali
Bunda (Rara)
Begitu ya, Gempa dimana sekarang?
HALILINTAR
Itu bunda, Gem lagi Hali minta tolong untuk jagain yang lainnya
Ayah (Mato)
*memegang kedua pundak Halilintar*
Ayah (Mato)
Kak, ayah paham niatmu baik
Ayah (Mato)
Kamu manggil ayah dan bunda untuk memisahkan pertengkaran adik-adikmu
Ayah (Mato)
Tapi, lain kali jangan tinggalin mereka sendirian begitu aja ya
Bunda (Rara)
Benar apa kata ayah, Hali
Bunda (Rara)
Hali kan kakak sulung, jadi harus bisa jagain adik-adik
Bunda (Rara)
Harus bisa juga kasih tahu mereka, apa yang benar dan yang salah
HALILINTAR
Paham bunda, ayah
Ayah (Mato)
Gak apa-apa, dewasa itu proses nak
Rutinitas dunia dimulai dan matahari mengeluarkan sinar terangnya, mengusik tidur seorang remaja dengan mimpi indahnya tanpa perasaan bersalah
HALILINTAR
Ugh, silau *bergumam*
HALILINTAR
Benar juga, semalam aku lupa menutup gorden jendelanya *dalam hati*
Halilintar mengerjapkan kedua matanya beberapa kali sebelum bangkit dari tempat tidurnya, mata merah rubynya melirik kearah jam
HALILINTAR
Masih ada banyak waktu sebelum bekerja
HALILINTAR
*mengusap kasar wajahnya*
HALILINTAR
Dewasa itu proses?
HALILINTAR
Omong kosong, semuanya kata-kata hampa
HALILINTAR
Kenapa juga aku harus memimpikan kejadian itu?
HALILINTAR
Ck, pasti karena aku begadang beberapa hari ini
GEMPA
Selamat pagi, kak Hali
HALILINTAR
Kenapa pagi-pagi kesini?
GEMPA
Cuman mastiin aja, kak Hali udah bangun atau belum
GEMPA
Takutnya kak Hali telat berangkat kerja nanti
HALILINTAR
Oh, kamu mau masak Gem?
HALILINTAR
Gak perlu, aku aja yang masak
HALILINTAR
Bangunin aja yang lain
HALILINTAR
Terus, kalian siap-siap sekolah
GEMPA
Astaga, kakakku ini keras kepala banget *dalam hati*
HALILINTAR
Jangan lupa, bangunin juga si Taufan
HALILINTAR
Dia ada kuliah pagi kan hari ini?
GEMPA
Kayaknya, soalnya semalam kak Taufan sibuk ngoceh-ngoceh sendiri
HALILINTAR
Bangunin, dia kalau tidur susah dibangunin
HALILINTAR
Kiamat juga gak ngaruh
HALILINTAR
Ck, cepetan sana siap-siap
GEMPA
Makasih ya, kak Hali
GEMPA
*berjalan keluar dari kamar Halilintar*
HALILINTAR
Mandi dulu aja, baru siapin makanan nanti
HALILINTAR
*mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi*
Mencium wangi aroma makanan, membuat Ice tidak tahan lagi untuk segera menuju kedapur walaupun dasi seragamnya belum rapi
ICE
Wangi banget, kak Hali masak apa?
HALILINTAR
Kaget *dalam hati*
Memang benar, Halilintar terkejut saat Ice tiba-tiba muncul didapur tapi tetap saja wajahnya datar seperti biasa
HALILINTAR
*memasukkan beberapa sayuran kedalam panci*
HALILINTAR
Masak sayur sop, ikan panggang, sama telur mata sapi
ICE
Sehat banget makanannya, kak -_-
THORN
Wih, Thorn suka masakan kak Hali! :3
SOLAR
Seperti biasa, masakan kak Hali bergizi seimbang
THORN
Betul, Solar pintar banget!! 😆
SOLAR
Segini doang mah, Solar bisa jawab kak Thorn
BLAZE
Apa aku mendengar ada ikan panggang???
BLAZE
Lambemu mau ku robek, Ice? 💢💢
SOLAR
Dulu akur banget, sampe aku yang kena sasaran terus
SOLAR
Sekarang, malah paling sering berantem *sarkas*
ALL
*melihat kearah Solar secara bersamaan*
(Blaze, Ice)
BLAZE
Wah, enaknya kita apain nih Ice? 😃💢
ICE
Botakin aja, masih ada pencukur rambutnya?
ALL
Kita ribut karena dekat, bukan karena musuhan *smirk*
(Blaze, Ice)
SOLAR
Mati aku *dalam hati*
SOLAR
Bercanda kok kak Ice, kak Blaze 😅🙏
Tepat sebelum perang terjadi lagi dipagi hari yang indah, Gempa berdiri ditengah-tengah ketiganya dengan senyuman mautnya
GEMPA
Kalian gak berniat ribut dipagi hari, kan? 😊
ALL
Eh, enggak kok kak Gem! Sama sekali enggak ribut!
(Blaze, Ice, Solar)
HALILINTAR
Kerja bagus, Gem *telepati*
GEMPA
Tenang aja, kak Hali *telepati*
GEMPA
Yasudah, kalau begitu ayo kita sarapan
THORN
*mengejek ketiga kakaknya yang menurut pada Gempa*
TAUFAN
*berjalan dengan gontai kearah meja makan*
ALL
Pagi juga, kak Taufan
(-) Halilintar
HALILINTAR
Jorok, setidaknya sikat gigi dan cuci muka dulu sana
TAUFAN
Duh, malas kak Hali
HALILINTAR
Yakin mau bantah?
TAUFAN
Hiii, merinding *dalam hati*
TAUFAN
On the way, go kamar mandi go
ALL
*tertawa kecil melihat kelakuan Taufan*
(-) Taufan
Bunda (Rara)
Wah, senangnya anak-anak bunda tertawa pagi ini
Bunda (Rara)
*berjalan mendekat kearah meja makan*
ALL
Selamat pagi, bunda
(-) Taufan
Bunda (Rara)
Pagi juga, jadi kenapa anak-anak bunda ketawa?
HALILINTAR
Biasa, kejorokan Taufan bun
Bunda (Rara)
Astaga, anak itu..
Bunda (Rara)
*menggelengkan kepalanya*
HALILINTAR
Bunda, mau sarapan?
Bunda (Rara)
Nanti aja, Hali
Bunda (Rara)
Bunda kurang tidur, jadi mau istirahat sebentar
ALL
Waduh, suasananya bakalan kurang bagus nih
(-) Halilintar, Taufan
HALILINTAR
Jangan bilang, semalam bunda nungguin ayah pulang lagi?
Gimana menurut kalian chapter satunya nih?? 😃
Boleh kasih masukan atau pendapat kalian dikomen ya! 🙏
Maaf kalau masih jelek, aku udah lama banget gak buat cs soalnya T_T
Ini ±1.200 kata lho, tapi keliatannya dikit ya? 😅
Maaf ya, kalau bagi kalian banyak yang kurang seru.. Tapi, mohon dukungannya untuk cerita kali ini ❤️ terima kasih~
Mohon tinggalkan jejak : Vote/komen/like/favorit ~ terima kasih banyak ☺️❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!