NovelToon NovelToon

Mafia Cantik Penakluk Gus Tampan

CAST

MUHAMMAD ALZAM AL FATH

Pria berusia 27 tahun seorang ceo

dan juga gus dari pondok pesantren Darussalam putra sulung Kyai Reyhan Al Fath dan umi Maryam, lulusan pondok pesantren Al-Azhar Kairo parasnya yang tampan rupawan karir yang cemerlang membuat banyak kaum hawa menginginkan menjadi istrinya, tapi tak satupun orang yang mampu menaklukkan hatinya sampai tiba-tiba ia dicium oleh seorang gadis memiliki tatapan tajam berwajah cantik

ALYSA QUEENA ANGELA

Gadis cantik berusia 19 tahun memiliki tatapan tajam sifatnya begitu kejam tak ada ada kata maaf bagi penghianat,gadis yang biasa dipanggil queena, ketua mafia terkuat paling ditakuti di dunia bisnis maupun dunia bawah, sifatnya yang berubah ubah begitu manja pada orang terdekatnya begitu judes pada orang yang baru di kenalnya.

MUHAMMAD AZKA AL FATH

Putra kedua Kyia Reyhan Al Fath dan Umi Maryam pria berusia 24 tahun yang memiliki lesung pipi ini memiliki sikap ramah pada siapapun

SYAQILA AL FATH

Putri bungsu Kyai Reyhan dan Umi Maryam gadis cantik berusia 20 tahun sifatnya yang lemah lembut parasnya yang ayu membuat tentram orang yang memandangnya, diam-diam menyukai sahabat sekaligus asisten abang pertamanya gus Alzam, dia ingin cintanya seperti cinta Siti Fatimah pada Sayyidina Ali yang iblispun tak tahu bahwa ia mencintai Sayyidina Ali.

GABRIELLA AUSTIN FELIX

Gadis berusia 19 tahun ini merupakan sahabat Queena dari kecil sifatnya yang bar bar ceplas ceplos dan penggemar berat cogan.

ARVIN MAHENDRA

Pria berusia 27 tahun sahabat sekaligus asisteten kepercayaan Alzam diam-diam menyukai Syakila adik bungsu Gus Alzam

_

_

_

Di sebuah cafe ada dua sahabat yang sedang tertawa cekikikan. "Ha ha ... cupu banget sih lo Queen masak bunuh orang lo berani, lawan preman berani, tapi sama udang aja lo takut haha ... haha ... ha ..." kata Ella.

"Ketawa lo pengen gue bayar!" Mencebikkan bibirnya Queena berkata sambil mendengus sebal pada Ella.

"Emang mampu lo bayar ketawa merdu gue?" kata Ella.

"Bukan hanya ketawa lo yang mampu gue beli, hidup lo aja mampu gue beli, gue itu bukan takut sama udang gue itu cuma geli aja huhhh...." jawab Queena.

"Oke oke! Queena yang cantik jangan ngambek, lo gk takut sama udang lo itu cuma geli ,mending kita main truth or dare..." kata Ella.

"Ogah... ngapain gue main mainan kayak gitu gak guna, mending gue bunuh orang aja"

Queena.

"Bilang aja lo gk berani Queen " kata Ella.

"Oke kita main truth or dare tapi awas aja lo Kalau kena ...." Queena.

Ahirnya setelah di bujuk Queena mau juga main truth or dare karena Queena paling tidak suka bila dilang takut karena bagi Queena ia tidak takut pada siapapun kecuali pada Tuhannya, dan ia juga begitu menyukai tantangan.

"Pelayan ... !" teriak Ella.

"Bisa gak sih, lo itu gak usah pakek suara toa ini cafe bukan hutan... " kata Queena.

Setelah pelayan datang membawa botol pesanan Ella mereka mulai main TOD, Ella memutar botol tetsebut hingga ujung botol tersebut tepat pada Queena.

"Yes ... truth or dare Queena..."

"Dare..." jawab Queena mantap.

Ella tersenyum licik menatap Queena dalam benaknya dia berfikir ini saatnya dia mengerjai Queena, karena selama ini dia belum pernah berhasil mengerjai Queena.

"Karena lo udah milih dare maka tantangannya adalah siapapun laki-laki pertama yang masuk dalam cafe ini maka lo harus menciumnya," kata Ella santai.

Queena mendelik. "Apa-apaan elaa sih? Tantangan macam apa ini? Enak saja bibirnya yang masih perawan disuruh mencium orang. Bagaimana kalau yang masuk malah om om perut buncit kepala botak?

"Tantangan apa itu? Mau gue robek tu mulut? Bicara asal aja lo. Kasih tantangan lain ogah gue cium cium orang sembarangan." kata Queena ngegas.

"Itukan terserah gue dong pokoknya lo harus cium siapapun orang yang pertama masuk kedalam cafe ini titik gak pakek koma" jawab Ella sambil menaik turunkan alisnya.

Quenna mendengus tatapan matanya terus mengarah ke pintu masuk cafe dalam hati berdoa semoga aja yang gak ada yang masuk kedalam cafe sampai cafe tutup, tapi sayang doa Queena tidak terkabulkan tiba tiba lonceng dalam cafe berbunyi menandakan ada pengunjung cafe.

Deg ...

Yang masuk kedalam cafe adalah laki laki dengan setelan jas mahal melekat ditubuh kekarnya.

Ella langsung tersenyum girang," Tuh udah ada yang masuk gas Queen cepetan .... " kata Ella sumringah.

Queena melirik Ella sinis "Oke ...."

Queena berjalan santai mendekati pria tersebut lalu tanpa aba aba "CUP...."

Queena mencium pipi laki laki tetsebut .

"Astaghfirullahal Adzim ...."

...🌶️🌶️🌶️🌶️🌶️...

Hai hai kenalan dulu yuk dengan author baru ini, maaf ya kalau masih amatiran typo dimana mana

kalau suka like & komen ya....

minta vote juga biar semangat gitu authornya...

Pertemuan pertama

Di sebuah perusahaan besar seorang pria tampan sedang berkutat dengan tumpukan beberapa berkas sambil sesekali memijit pelipisnya sampai tiba tiba suara ketukan pintu mengganggu konsentrasinya. "Masuk ...." jawab pria tetsebut.

"Maaf pak! Su ,,, dah masuk waktunya jam makan Siang, Mau dipesankan makanan atau mau makan siang di luar?" tanya sekertaris pria tetsebut.

"Udah berapa kali aku bilang gak usah panggil bapak panggil nama aja lah Vin, kita ini sahabat".

"Maaf Gus, ini di kantor masak panggil nama gak sopan 'kan?" jawab laki-laki yang di panggil 'Vin' itu. Ya, dia adalah Arvin Mahendra sahabat sekaligus asisten Muhammad Alzam Al Fath atau biasa di panggil Gus Alzam, saat ini mereka berada di perusahaan Az company, perusahaan besar yang dirintis dari nol oleh Gus Alzam.

Setelah beberapa menit mereka keluar dari ruangan Gus Alzam dan memasuki lift husus pimpinan perusahaan, sampai lobi banyak karyawan berlalu lalang karena memang jam istirahat kantor banyak yang menyapa dibalas senyuman oleh Gus Alzam .

"Berhenti di Masjid dulu ya Vin, baru lanjut makan di cafe," ucap Gus Alzam pada Arvin saat dalam mobil.

"Baik Gus!"

Hanya keheningan yang terjadi dalam mobil, Arvin fokus di balik kemudi sementara gus Alzam menikmati perjalan sesekali memejamkan matanya sambil berzikir pada sang pencipta.

Sesampainya di depan cafe mereka turun dan langsung memasuki cafe dengan pandangan lurus, tapi tiba-tiba "CUP".

"Astaghfirullahal Adzim," seru Gus Alzam karena tiba-tiba ada yang mencium pipinya, Gus Alzam menatap nyalang perempuan yang telah dengan lancang mencium pipinya, gadis dengan rambut terurai indah berwarna hitam pekat, mengenakan dress pendek berwarna hitam menyilangkan tangan di depan dada menatapnya dengan tajam tanpa rasa bersalah ataupun berdosa karena telah menyentuh pria yang bukan mahramnya.

"Apaan sih Om? Natap gue kayak gitu mau gue colok tu mata?" sentak Queena dengan ketus,sambil bersedekap Queena menatap gus Alzam dengan tajam cuma dicium pipinya doang kan bukan bibirnya pikir Queena.

Arvin langsung melongo mendengar Queena berbicara,ada gitu gadis yang seenak jidatnya mencium pria sembarangan tanpa rasa bersalah seolah itu hal biasa

" heh,,,, bocah lo manggil apa om?? enak aja lo manggil om emang kita setua itu apa kita itu masih muda ya" kata arvin.

Quenna langsung melirik Arvin dengan sinis "Heh lo itu datang darimana sih asal nyablak aja,gue gk ada urusan sama lo ya jadi gak usah banyak bacot"

"Astaghfirullah lo itu bocah gk ada sopan sopannya ya sama yang lebih tua ya" balas Arvin dengan sedikit emosi.

Gus Alzam hanya menghela nafas sambil istighfar melihat pertengkaran Arvin dan Quenna, dia masih dalam mode terkejutnya karena ada yang berani mencium pipinya, karena selama ini ia tidak pernah bersentuhan dengan wanita kecuali umi dan adiknya.

Sementara Queena dan Arvin masih saling menatap dengan tajam hingga gus Alzam mengusap wajah Arvin sambil berkata, "Istighfar Vin awas zina mata".

Arvin langsung ber istighfar beberapa kali karena telah melakukan dosa dengan menatap perempuan yang bukan mahramnya.

Queena mendengus tak suka. "Adduh situ ustad kesasar?"

Gus Alzam memalingkan pandangannya karena memang jarak dia dan Quenna begitu dekat, lagi lagi gus Alzam menghela nafas sambil mengusap dadanya dan berkata"Nabi Muhammad Saw bersabda "Mata itu berzina, zina mata adalah dengan melihat (hal yang diharamkan) hati juga berzina dengan membayangkan (sesuatu pemicu syahwat )semantara ******** membenarkan atau mendustakan semua itu (Hr.Ahmad) jadi saat kita memandang lawan jenis yang bukan mahramnya itu termasuk zina mata, dan yang Anda lakukan tadi merupakan dosa besar karena telah mencium pria yang bukan mahramnya," jelas Gus Alzam panjang lebar.

" Cuma dicium pipinya doang 'kan gak usah lebay pakek acara bawa dosa segala, kalau mau ceramah ya dimasjid aja jangan disini pak ustad ..." balas Queena dengan nada mengejek.

Di meja cafe tempat Quenna dan Ella tadi, Ella sudah gak sabar menunggu kedatangan Queena karena lama akhirnya dia menyusul Queena saat sampai beberapa langkah di belakang Queena, Ella langsung berteriak heboh sendiri," Ya ampun .... ada malaikat nyasar ke cafe ini, Bang mau gk jadi sugar daddyku?"

Mereka bertiga sontak saja menoleh mendengar teriakan cempreng Ella, Gus Alzam dan Arvin langsung istighfar melihat penampilan Ella yang hanya mengenakan hot pants dan kaos oversize, sementara Queena mendelik menatap Ella yang sudah hapal betul tabiat sahabatnya itu yang tidak bisa melihat cowok tampan sedikit pasti langsung heboh kayak orang kesurupan.

"Kenalan dulu dong bang, nama saya Gabriella Austin Felix panggil Ella saja atau mau panggil Honey, Baby, Sweetheart, panggil sayang juga boleh," seru Ella dengan nada centil sambil mengedipkan matanya.

"Huekk ... napa tuh mata kelilipan," balas Queena dengan nada ketus dan ekspresi jijik.

"Apasih Queen iri aja lo, pasti lo takut 'kan kalau dua cogan ini malah suka sama gue? secara 'kan pesona princess Ella tidak dapat ditolak, kecantikan paripurna tiada tandingannya."

Gus Alzam dan Arvin kembali dibuat cengo melihat tingkah dua spesies aneh ini," Udah udah apaan sih kalian berdua ini, sekarang lo bocah." Sambil menunjuk Queena.

"Minta maaf karena udah sembarangan mencium Gus Alzam," ucap Arvin.

"Ngapain minta maaf? Hanya gue cium gak gue bunuh kan"

"Queen ... jadi yang lo cium cogan ini toh, mimpi apa semalem lo? Kenapa gak gue aja sih yang mencium babang tamvan ini," ucap Ella dengan heboh dan tatapannya tak lepas dari Gus Alzam.

Gus Alzam yang risihpun ditatap seperti itu akhirnya bersuara," Ya udah lah Vin gak usah diperpanjang mending kita langsung kedalam saja."

"Ya gk bisa gitu dong Gus bocah ini harus minta maaf dulu."

"Oke lo mau ganti rugi berapa karena gue udah mencium pipi suci lo itu," balas Queena.

Gus Alzam langsung menolehkan wajahnya mendengar perkataan Quenna yang seakan akan merendahkan itu," Apakah menurut Anda semua di beli dengan uang?" seru Gus Alzam dengan nada menggeram marah.

Queena memandang Gus Alzam dengan sinis. "Lo mau gue nikahi gitu!"

Semuanya langsung cengo mendengar ucapan Queena.

Ella bertepuk tangan "Prok ... prok ... hebat banget lo Queen langsung lamar aja, setuju gue kalian cocok kok Queen cantik dan babang ini tamvan ha ... ha ... ha ...,"

"Tidak!" balas Gus Alzam sambil berlalu dari hadapan Queena dan Ella, tapi baru dua langkah tangannya ada yang mencekal, Gus Alzam menoleh dan langsung menghempaskan tangan Queen.

Queena mencekal tangan Gus Alzam saat akan meninggalkan pintu cafe, dan langsung di hempaskan oleh Gus Alzam, Queena tersenyum. "Pokoknya gue mau nikahin lo titik!"

TBC

Ada yang nungguin gk.....

Jodoh dipintu cafe

Queena mencekal tangan Gus Alzam saat akan meninggalkan pintu cafe, dan langsung dihempeskan oleh Gus Alzam, Queena tetsenyum."Pokoknya gue mau nikahin lo titik!".

"Gadis gila" desis gus Alzam

Queena tersenyum. "Semakin ditolak maka, Queena akan semakin tertantang buat nikahin lo heh,,,,".

Arvin yang dari tadi diam bersuara. "Bocah lo itu baru pertamakali bertemu udah dengan seenak jidatnya ngajakin nikah Gus Alzam, pakek maksa lagi."

"Oh.. Jadi namanya Gus Alzam, cocoklah dengan wajahnya yang tampan ha,,,,ha,,,, gak nyangka ya jodoh gue ketemu di pintu cafe,"

ucap Queena santai.

Arvin melongo mendengar perkataan Quenna. "Lo itu wanita apaan sih masak ada wanita melamar duluan? Dengar ya bocah! Wanita itu hakikatnya dikejar bukan mengejar."

"Tinggal buang aja tu hakikat biar wanita bisa mengejar repot amat,dan lagian aku itu lebih suka yang menantang, udahlah kita pulang yuk Ell" sambil menarik tangan Ella yang masih sibuk mandangin wajah tampan Gus Alzam

"Babay calon suamiku ... oh iya ada yang lupa!

namaku Alysa Queena Angela, ingat ya calon suamiku! Biar pas ijab qobul nanti gak salah salah babay,,, emmuachhh,,,," tambah Queena sambil melenggang pergi meninggalkan cafe tersebut.

Gus Alzam menatap kepergian Queena dengan geram, ada gitu wanita seperti itu. "Langsung pulang ke pesantren aja Vin," meninggalkan cafe tersebut.

"Tapi kita belum makan siang Gus." teriak Arvin yang sudah tertinggal.

Gus Alzam langsung memasuki mobil dengan perasaan kesal. Tapi, dia langsung sadar dan ber istighfar dia udah terbawa emosi, termakan rayuan setan, Arvin menyusul langsung duduk dibalik kemudi. "Kita makan siang di pesantren saja," ucap Gus Alzam.

"Kamu sudah mengajukan surat kerja sama kita dengan perusahaan Aqueena Company Vin?". lanjut Gus Alzam.

"Sudah, tapi belum ada kabar dari sekertaris nona Queena." Sepertinya nama Queena gak asing gitu fikir Arvin, tiba-tiba Arvin ingat

"Bukankah nama bocah gila tadi itu juga Queena, apa jangan jangan dia orang yang sama dengan nona Queena?" Lanjutnya.

Gua Alzam hanya melirik Arvin tajam.

"Hehe,,, tapi gk mungkinlah lah, ya!" Arvin hanya cengengesan.

Setelah itu hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil, sebenarnya Gus Alzam kepikiran dengan ucapan Arvin, mungkinkah nona Queena itu orang yang sama dengan orang yang sudah mencuri ciuman pertamanya itu. Namun, Gus Alzam menepis pemikiran itu,dia ber istighfar dan berdzikir agar hatinya kembali tenang.

Sementara Arvin hanya diam, bibirnya tersenyum tipis hingga tidak bisa dikatakan sebuah senyuman saking tipisnya, dia teringat dengan Ning Syakila sikapnya yang lemah lembut mampu menggetarkan hatinya. Namun, ia tidak berani mengungkapkannya, biarlah cintanya menjadi cinta dalam diam.

30 menit perjalanan Ahirnya mereka sampai di pondok pesantren Darussalam, Arvin langsung memarkirkan mobilnya di halaman dalem.

"Assalamu'alaikum," ucap keduanya.

"Waalaikum salam ... " jawab umi Maryam disertai senyuman. "Sudah pulang nak??".

"Iya mi kebetulan pekerjaan sudah selesai jadi Alzam bisa pulang cepat mi" setelah mencium tangan umi Maryam.

"Sudah makan siang belum Zam?"

"Belum Mi!"

" Langsung ke meja makan ya! Ajak Arvin juga ya!"

"Iya Umi." Ayo Vin kita makan siang dulu"ajak Gus Alzam pada Arvin.

"Gak usah lah Gus saya makan siang di luar aja nanti," tolak Arvin

"Tidak baik menolak Rezeki, ayo ...! Menarik tangan Arvin ke meja makan.

_

_

_

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!