"Bu Yasmin pergi dulu ya.." Pamit Yasmin kepada Ibu pengurus Panti Asuhan PERMATA sembari mencium tangan Ibu Panti yang bernama Yuni itu.
"Kamu mau pergi kemana nak? kok gak memakai pakaian kerja?" Tanya Bu Yuni yang melihat Yasmin tidak memakai pakaian kerjanya.
"Yasmin mau ke Apartemen mas Rangga Bu.."Jawabnya seraya menatap wajah Bu Yuni.
"Loh bukannya kamu bilang kalau sudah seminggu ini Rangga susah di hubungi?" Tanya Bu Yuni Lagi yang penasaran tentang hubungan Yasmin.
"Iya Bu.. itu makanya Yasmin mau ke Apartemen mas Rangga sekalian mau kasih kejutan, karena mas Rangga hari ini ulang tahun." jawabnya menjelaskan. "Ya uda Yasmin pergi ya Bu.."
"Iya, hati-hati ya nak.." balas Bu Yuni.
"Iya Bu, Assalamu'alaikum.."
"Waalaikumsalam.."
Yasmin Kiara Prasetyo gadis cantik berkulit putih ini berusia 23 tahun dan Yasmin sejak kecil sudah tinggal di Panti Asuhan. Ibu Yuni pengurus Panti telah menemukan Yasmin 23 tahun yang lalu di depan pagar Panti Asuhan PERMATA. Sepertinya bayi mungil dan cantik waktu itu sengaja di tinggal oleh Ibunya. Tidak ada pesan ataupun petunjuk di keranjang bayinya, hanya saja gelang emas yang terpasang di tangannya, dan di depan gelang tersebut ada ukiran nama Yasmin Kiara Prasetyo, sedangkan lingkaran dalamnya ada ukiran tanggal lahir dari bayi lucu itu. Ibu panti yakin bahwa itu nama dari bayi cantik yang ada di gendongan nya., saat itu usia Yasmin lima bulan.
Sampai sekarang Yasmin tidak mengetahui asal usulnya dari mana dan siapa orang tua kandungnya. Yasmin pernah bertanya kepada Ibu panti, tetapi Bu Yuni tidak tahu sama sekali, Ibu Yuni hanya memberikan sebuah gelang mas kecil padanya, di gelang tersebut ada ukiran nama nya sendiri.
Yasmin berpikir kenapa orang tuanya setega itu membuang nya ke Panti asuhan. Apa salah dirinya hingga orang tuanya melakukan itu, sempat terlontar dari mulutnya apakah dirinya ini anak haram sehingga orang tuanya tak menerima kehadirannya lalu membuangnya ke panti asuhan. Kecewa pasti iya, tapi mau marah juga tidak ada gunanya, terlepas dari itu Yasmin sangat bersyukur bisa hidup dunia ini, mungkin memang sudah takdir hidupnya seperti ini. Walaupun begitu Yasmin selalu bersyukur masih ada yang menyayangi nya, seperti Ibu pengurus Panti, adik-adik panti yang tinggal bersama dirinya, sahabat yang selalu ada dikala dia sedih maupun susah dan satu lagi Rangga tunangannya yang sangat mencintainya, dan mau menerima dirinya apa adanya.
Rangga Aditama pria tampan yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan di Surabaya ini berusia 27 tahun. Rangga dan Yasmin sudah menjalin hubungan selama dua tahun dan dua bulan lagi mereka akan menikah setelah bertunangan sebulan yang lalu. Awal pertemuan mereka adalah di sebuah Cafe, kala itu Yasmin tanpa sengaja menabrak Rangga yang ingin masuk kedalam Cafe tersebut sedangkan Yasmin ingin keluar Cafe. Langsungg memmbuat Rangga terpesona dengan kecantikan seorang Yasmin dan sejak saat itu Rangga terus mendekati Yasmin.
Tiga bulan lamanya seorang Yasmin baru menerima cinta Rangga Aditama. Karena saat itu Yasmin berpikir dirinya tidak pantas bersama Rangga yang di bilang orang yang berada sedangkan dirinya hanya wanita biasa yang tinggal di Panti asuhan. Tapi dengan kesungguhan seorang Rangga meyakinkan Yasmin, akhirnya Yasmin menerimanya.
Tetapi sudah hampir sebulan hubungan mereka renggang, kalau diajak bertemu Rangga selalu bilang dirinya sedang sibuk, dan Uda seminggu ini Rangga juga susah di hubungin. Karena rasa kuatir nya pada sang tunangan Yasmin memutuskan mendatangi Apartemen Rangga sekalian dirinya memberikan kejutan untuk Rangga yang berulang tahun hari ini. Pas ketepatan hari ini hari Sabtu jadi Rangga libur kerja.
Dengan penuh senyuman di wajahnya Yasmin berjalan di lorong Apartemen Rangga dengan membawa sebuah kue ulangtahun untuk tunangan nya itu. Tiba di depan pintu Apartemen, Yasmin langsung menekan tombol pintu apartemen nya karena Yasmin sudah mengetahui kode Pin apartemen Rangga.
Ting
Pin pun berhasil, dengan menghela nafasnya Yasmin kemudian masuk kedalam Apartemen Rangga. Saat Samapi di dalam Yasmin tidak menemukan Rangga berada di Apartemen nya.
"Mungkin mas Rangga di kamarnya kali ya.." Monolognya
Dari ruang tamu Yasmin menuju kamar Rangga setelah meletakkan kue nya di meja, saat akan membuka pintu kamarnya samar-samar Yasmin mendengar suara ******* dari dalam kamar Rangga. Yasmin mengurungkan niatnya untuk membuka pintu, karena ingin mendengarkan suara baru saja ia dengar, mungkin saja dirinya salah.
"Aw! pelan-pelan dong Rangga, kamu selalu kasar melakukannya." Yasmin langsung terpaku mendengar suara seorang wanita berada di dalam kamar tunangan nya. Apalagi ia mendengar kembali suara ******* yang semakin jelas di telinganya. Dengan jantung berdetak kencang Yasmin membuka pintunya, semoga saja apa yang ada dipikirannya itu salah. Tangan Yasmin gemetar ketika menyentuh kenop pintu, ia berusaha untuk tenang sembari menghembuskan napasnya, lalu pintu pun dibuka olehnya.
Mata Yasmin terbelalak melihat dengan mata kepalanya sendiri, mas Rangga nya laki-laki yang ia cintai tengah asik memadu kasih di atas ranjang dengan seorang wanita. Matanya mulai berkaca-kaca, hatinya hancur berkeping-keping dan dadanya terasa sesak. Yasmin gak menyangka laki-laki yang ia sayangi dan cintai tega menghianatinya, berselingkuh dengan sahabat Rangga sendiri yaitu Citra. Ya, Yasmin mengenal siapa wanita itu yang bercinta dengan Rangga, namanya Citra yang ia tahu bahwa Citra sahabat dari tunangannya sendiri.
Yasmin masih berdiam dikamar Rangga menyaksikan secara live apa yang mereka lakukan dan Rangga belum menyadari kehadiran Yasmin didalam kamarnya. Beberapa menit Rangga mencapai pelepasannya, saat ingin beranjak dari ranjang, Rangga langsung terkejut melihat Yasmin berada di dalam kamarnya seraya menatapnya tajam.
"Ya.. Yasmin!" Buru-buru Rangga memakai celana dan pakaiannya. Sedangkan Citra langsungg menutup tubuhnya dengan selimut yang sama terkejutnya dengan Rangga.
Rangga lalu berjalan menghampiri Yasmin dengan perasaan was-was.
"JANGAN MENDEKAT MAS!!" teriaknya terdengar nada emosi yang di ucapkan Yasmin pada Rangga.
"Sa.. sayang aku bisa jelaskan, in_-"
"Aku gak butuh penjelasan kamu mas!" potong Yasmin yang menatap dalam laki-laki yang ia cintai. Kemudian Yasmin jalan mendekati Rangga.
"Jadi ini alasan kamu sibuk sebulan ini mas? seminggu gak bisa di hubungi.." ucapnya seraya tersenyum tipis. "Ternyata ini yang kamu lakukan di belakang aku mas?!" Tanya nya dengan berusaha untuk tidak menangis di depan tunangannya.
"Sa_sayang mas bisa jel_-"
"Cukup mas aku gak mau dengar penjelasan ataupun alasan kamu! Buat aku ini Uda jelas, melihat mas Rangga bercinta dengan Citra." potong Yasmin lagi.
"Sekarang aku tahu disini akulah sayang salah, bukan kamu yang salah mas." Ucapnya seraya melepaskan cincin tunangan mereka di depan Rangga. "Maaf mas jika selama jadi kekasih maupun tunangan kamu aku belum bisa menjadi yang kamu mau, tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan." lirihnya.
Kemudian Yasmin berjalan menghampiri Citra yang masih diam diatas ranjang. Yasmin pun duduk di tepi ranjang seraya menatap Citra, membuat Citra malu dan juga merasa bersalah karena tatapan terluka dari Yasmin.
"Cincin ini labih cocok dengan kamu." Yasmin meraih tangan Citra kemudian memasangkan Cincin tunangan dirinya dan Rangga. "Hanya kamu Citra yang bisa memberikan semua apa yang Rangga inginkan, yang bisa mengerti Rangga, sedangkan aku tidak tahu apa-apa tentang nya, tidak bisa memberikan apa yang dia inginkan." Ucapnya dengan menahan rasa sesak di dadanya.
Rangga sendiri menggelengkan kepalanya tanda tak setujuh apa yang di lakukan dan di ucapkan oleh Yasmin. Anggaplah dia egois, tapi Rangga tidak mau hubungannya dengan Yasmin berakhir, karena dirinya masih sangat mencintai Yasmin. Sedangkan bersama Citra hanya sebagai partner ranjang saja tidak lebih,
Perlahan Yasmin berjalan meninggalkan Rangga dan Citra tanpa mau menatap Rangga ataupun mengucapkan apa-apa lagi. Karena dia sudah tidak sanggup melihat Rangga, saat akan membuka pintu kamar, tiba-tiba Yasmin menghentikan langkahnya karena tubuhnya di peluk oleh Rangga dari belakang.
"Please sayang maafin mas, jangan pernah tinggalkan mas sayang.. mas tahu masa bersalah, mas tahu mas egois tapi mohon jangan akhiri hubungan kita, mas sangat mencintai kamu." Yasmin memejamkan matanya hatinya sakit mendengar Rangga masih mencintainya, tapi kenyataannya Rangga tidur dengan Citra apa itu disebut cinta.
"Kamu tahu mas, tadinya aku mau memberikan kejutan di hari ulang tahun kamu. Heh! tapi ternyata aku yang mendapat kejutan dari kamu mas." Ucap Yasmin berusaha untuk tidak menangis di depan Rangga.
Deg
Jantung Rangga berdetak dengan kencang, ia merasakan dada nya sangat sesak setelah mendengar ucapan dari Yasmin yang ingin membuat kejutan ulang tahunnya. Ya, hari ini ulang tahunnya dan Rangga sendiri sampai melupakannya. Dan sekarang demi kesenangan dan hawa nafsu nya, iya sampai melupakan Yasmin dan menyakiti tunangannya itu. Sungguh ia sangat menyesal sekarang.
"Maaf mas, aku gak bisa lanjutin hubungan kita lagi dan semua sudah berakhir. Aku saranin jadilah lelaki yang bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan bersama Citra sahabat kamu itu." Yasmin langsung melepaskan tangan Rangga yang berada di pinggangnya, lalu kakinya melangkah keluar dari kamar Rangga dan menutup pintu dengan keras.
Rangga langsung tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara pintu begitu keras.
"Yasmin...!" teriak Rangga yang keluar dari kamarnya untuk mengejar Yasmin. Saat berada di ruang tamu, Rangga melihat kue tar berada di atas meja yang Rangga yakin kue itu dari Yasmin untuknya. Rangga kembali merasakan dadanya begitu sesak, ia menyesal sangat menyesal.
Sedangkan Citra yang tadinya merasa bersalah terhadap Yasmin, tetapi setelah mendengar kalau Rangga sangat mencintai Yasmin hilang rasa bersalahnya pada Yasmin, tunangan Rangga lelaki yang sangat ia cintai sejak mereka SMA dulu, membuat hati Citra sakit hati dan sesak. Apakah Rangga benar-benar tidak menyisahkan sedikit saja rasa cinta untuk dirinya.. Apalagi selama sebulan ini mereka sudah menghabiskan waktu bersama dengan bercinta. Sebenarnya Citra melakukan itu bersama Rangga, karena ia sangat mencintai Rangga dan berharap Rangga akan jatuh ke pelukannya dan timbul perasaan kepadanya. Tapi lagi-lagi dirinya sakit hati, karena Rangga sampai sekarang belum bisa menyukainya. Rangga hanya menganggapnya partner ranjang saja yang saling memuaskan satu sama lain. Sungguh sangat miris, lagi-lagi cintanya bertepuk sebelah tangan.
Citra melihat Rangga kembali masuk ke kamar, lalu membuka pintu lemari mengambil pakaian dan celananya. Kemudian Rangga memasukan dompet, ponselnya ke kantong celananya dan mengambil kunci mobil di atas nakas. Citra langsung beranjak dari ranjang dan menahan tangan Rangga.
"Kamu mau kemana Ngga?" tanya Citra.
"Gue harus menemui Yasmin ke panti, gue gak mau hubungan gue berakhir."Jawab Rangga datar
"Ck, terus gue gimana Ngga.. setelah apa yang Uda kita lakuin, lo mau ninggalin gue gitu aja seperti sampah." Rangga menatap tajam Citra, gara-gara dirinya mencari kepuasan bersama Citra yang tidak di dapatnya dari tunangannya. Hubungan nya dengan Yasmin, tunangannya harus berakhir.
"Emangnya apa yang Lo harapkan dengan apa yang sudah kita lakuin, hah!" ucap Rangga dingin sembari menatap tajam Citra.
Citra menelan saliva nya susah payah, setelah mendengar ucapan dingin Rangga apalagi tatapannya begitu tajam melihatnya.
"Apa yang Lo harapkan hah?!" tanya Rangga lagi, tapi kali ini nadanya agak tinggi.
"Ya..yang gu..gue ha..harapkan a..adalah_-"
"Cinta maksud loh..!" potong Rangga langsung yang bisa menebak apa yang mau di ucapkan Citra. "Lo Uda tahu dari awal Citra, kalau gue sangat mencintai Yasmin, dan Lo tahu kita melakukan itu hanya untuk mencari kepuasan satu sama lain dan tidak lebih dari itu!"Ucapnya emosi. "Dan gue sangat menyesal dengan itu, andai saja saat itu Lo gak bawa gue ke hotel saat gue mabuk, semua ini tidak akan terjadi!" ucapnya lagi masih dengan nada emosi.
"Woh! jadi ini salah gue?!"
"Iya!" bentak Rangga.
"CIh. Dasar laki-laki semua sama saja, brengsek! setelah mendapatkan kepuasan lalu mencampakkan gitu aja. Dan sekarang Lo nyalahin gue?! Seharusnya Lo yang harus ngendaliin diri Lo sendiri! disaat Lo mabuk waktu itu! Lo yang menyeret gue ke atas kasur, yang Lo kira gue ini Yasmin!" ucap Citra tak kala emosi.
"Tapi seharusnya Lo menolak dan pergi dari hotel itu, tapi apa yang Lo lakuin ke gue..! Lo malah merelakan tubuh Lo ke gue dengan suka rela." balasnya.
"I..itu karena gue sangat mencintai Lo Rangga.. gue sampai rela memberikannya padamu dan menjadi pemuas nafsu mu."
"Hah..! memberikan apa?! kita berdua melakukannya suka sama suka dan gak ada pembicaraan dari gue, kalau gue akan mencintai lo! Bahkan saat kita melakukannya, kamu sudah tidak suci lagi." ucap Rangga menatap sinis ke Citra.
Deg
Dada Citra terasa di hantam batu besar setelah mendengar ucapan dari Rangga. Citra sadar memang dirinya sudah tidak suci lagi saat bercinta dengan Rangga, tapi dengan apa yang lakukan nya Sebulan ini dengan Rangga tidak bisakah pria itu memberikan sedikit saja cintanya untuk dirinya..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!