" Assalamu'alaikum , selamat pagi ibu..." teriak Aira sambil mendekati Airin sang ibu.
" wa'alaikum salam sholehahnya ibu" jawab airin sambil memeluk aira dan mencium kepala anak perempuannya.
percakapan keduanya berlanjut di meja makan sambil menunggu sarapan, Airin mempekerjakan seorang asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumahnya , karena dia sibuk bekerja di cafe miliknya.
meskipun airin pemilik cafe itu namun tak lantas membuat dirinya bersantai , karena sebagai singel parent dia harus bisa memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya.
Anak pertama Airin adalah laki-laki, dia bernama arrayan.
Arrayan sekarang sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren, ai baru memasuki tahun ajaran baru, saat ini Ray baru kelas 8 karena ray dan aira hanya berbeda 2 tahun.
Pagi itu keluarga Airin sarapan hanya makan nasi goreng, alasannya tentu saja supaya masaknya gampang dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
setelah sarapan Airin kemudian berangkat kerja sambil mengantar aira ke sekolah, tak lupa dia pun pamit pada asisten rumah tangganya yang bernama mbok Nani.
" mbok saya berangkat dulu ya, hati-hati di rumah" pamit Airin.
begitu pun aira berpamitan juga pada mbok Nani, tak lupa mencium tangannya sebagai tanda bahwa dia menghormati orang yang lebih tua.
"dadah mbok..." kata airin sambil melambaikan tangannya.
" dadah neng, hati-hati di jalan" jawab mbok Nani
mbok Nan mengantarkan kepergian majikannya sampai pintu pagar sambil menutupnya.
Airin mengantarkan anaknya ke sekolah hanya membutuhkan waktu kurang lebih 25 menit, sebelum turun dari kendaraannya , Aira mencium tangan ibunya dengan takzim tak lupa pula mencium pipi kiri kanan ibu tersayangnya
" assalamu'alaikum ibu" pamit aira
"wa'alaikum salam" jawab airin
Airin melajukan kendaraannya menuju cafenya, tempat kerjany itu memang buka pagi hari karena dia ingin menyediakan menu sarapan bagi pelanggan yang belum sempat sarapan dirumah.
setelah sampai di parkiran cafe, airin keluar dr mobilnya kemudian masuk ke cafe dan sudah tampak kesibukan dari karyawannya. Tak lupa airin mengucap salam dan memberi karyawannya semangat pagi.
"assalamu'alaikum, pagi semua...semàngat ya" ucap airin.
"wa'alaikum salam, pagi juga...semangat donk" jawab karyawannya sambil tersenyum
Airin berlalu meninggalkan mereka menuju ruangannya. Dia menyimpan barang bawaannya, setelah itu Airin keluar lagi untuk membantu karyawannya.
Meskipun Airin ownernya, dia senang membantu karyawannya apalagi kalau keadaan cafe lagi ramai.
Pukul sembilan tiga puluh keadaan cafe sudah mulai lenggang karena orang-orang sudah beraktifitas masing-masing.
Setelah membantu karyawannya, Airin masuk kembali keruangannya untuk memulai pekerjaannya sambil sesekali memperhatikan keadaan cafe dari CCTV , karena biasanya menjelang jam makan siang keadaan cafe ramai kembali.
Di tempat lain nampak seseorang sedang terburu- buru karena kesiangan dia adalah Barata Pramudya, Bara mengambil kunci mobilnya kemudian menyetir menuju perusahaannya.
" sial banget, kenapa bisa telat sih" gerutunya sambil menjalankan mobilnya, tidak lama ia pun sampai di parkiran perusahaannya karena keadaan jalan tidak begitu macet.
" pagi menjelang siang bos" ucap Adi, salah satu sahabatnya yang sudah membuat janji untuk mengadakan meeting , tapi sang partner malah datang terlambat.
" sorry gue telat banget" ucap Bara
"ok no problem , gue santai kok" jawab Adi
" kenapa bisa telat, ga biasanya lu kayak gini" tanya Adi
" biasalah begadang, ngerjain PR he..he.." jawab Bara sambil cengengesan.
"ckk kayak anak sekolah lu" ucap Adi
Setelah basa basi mereka akhirnya membahas pekerjaan mengenai kerjasama keduanya, Bara biasanya dibantu asisten pribadi yang bernama yoga.
Yoga Pratama adalah asisten pribadi Bara yang sangat bisa diandalkan, oleh karena itu Bara mengirimnya keluar kota untuk urusan bisnisny.
Saat Bara dan Yoga berada di Kota yang sama, mereka bagai tak terpisahkan ,kemana-mana selalu berdua, makanya Adi heran soulmate partner kerjanya tidak ada disampingnya.
" yoga kmn bro" tanya Adi
"biasalah dilempar keluar kota" jawab Bara
"tumben biasanya kalian udah kayak perangko, nempel mulu"ujar Adi sambil cengengesan
" sekali-kalilah kita terpisah, kalo ntar masing-masing dari kita ketemu jodoh, masa iya nempel mulu" jawab Bara dengan santai
" eh...ngomong-ngomong soal jodoh, emang lu dah punya gebetan, setau gue gandengan lu Yoga mulu kemana-mana" ucap Adi
"ck lu kok suka benar kalo ngomong" ucap Bata
" yuk ah kita makan siang, enaknya dmn ya. lu ada rekomen ga?"tanya Bara ke Adi
" Ke Vertical Garden aja yuk, disana tempat bagus makanannya lumayanlah" jawab Adi
"Vertical Garden? kebon?" tanya Bara
" itu nama cafe, yuk ah ntar lu liat sendiri" ajak Adi
Mereka pun keluar ruangan untuk makan siang bersama di sebuah cafe. Bara dan Adi menuju mobil masing- masing.
Mereka pun melajukan mobilnya menuju cafe, tak perlu membutuhkan waktu yang lama akhirnya sampai di parkiran cafe.
Bara dan Adi kemudian turun dari mobilnya masing-masing.
"lumayan juga tempatnya, adem" ucap Bara
" iyalah, banyak tanamannya , yuk masuk" ajak Adi
Mereka pun masuk dan mencari- cari tempat yang karena pada jam makan siang keadaan cafe sangat ramai.
" ga ada private roomnya ya, rame banget" tanya Bara sambil melihat-lihat isi cafe
"kayaknya ada deh, ntar gue tanya dulu" jawab Adi
" mba disini ada private roommnya kan" tanya Adi pada salah satu karyawan cafe tersebut yang bernama elin.
" oh ada pa, mari ikut saya" jawab Elin sambil tersenyum.
Bara dan Adi berjalan mengikuti karyawan tersebut.
" ini pa ruangannya, silahkan mau memesan apa" ucap Elin sambil menunjukkan buku menu kepada mereka.
Setelah memesan makanan, Bara dan Adi melanjutkan obrolan mereka yang terjeda saat di kantor tadi.
"siapa?" tanya Adi sambil menaik turunkan alisnya
"siapa? maksud lo?" tanya Bara
"yaelah pura-pura lagi lo" jawab Adi
" ga ngerti gue" ucap Bara
" ckck gebetanlah, lo udah ada kan?"tanya Adi lagi
"ada dari hongkong" jawab Bara
" lha tadi lu bilang jodoh- jodoh itu apa, kirain dah ada" dengus Adi
" kan gue bilang kalau, misalnya, seumpama. kapannya ya gue ga tau, gue nyari disini deh siapa tau ada yang nyangkut" jawab Bara
" lu kata orang hanyut pake nyangkut segala" kata Adi
" ya siapa tau, abis dari sini dapat gebetan he..he.." ucap Bara membuat partner sekaligus sahabatnya itu kesal.
ceklek..
Pintu terbuka, masuklah orang yang mengantar makanan, lalu perhatian Bara dan Adi pun teralihkan pada Airin.
Airin membantu karyawannya yang sedang kerepotan karena ramainya cafe pada saat jam makan siang, ia membantu Elin menyiapkan pesan pelanggan dan mengantarkannya keruangan pelanggan tersebut.
" ini pesanannya pa, silahkan dinikmati, semoga sesuai selera" ucap Airin sambil tersenyum lalu pamit undur diri
" terima kasih " ucap Bara dan Adi berbarengan
Bara menjawab sambil tak melepaskan tatapannya kepada Airin. Sampai Airin keluar dari ruangan tersebut.
" woi...sampai segitunya lu" ucap Adi yang membuat Bara kaget.
"apaan sih lu" kesal Bara
" yaelah pake ngeles segala"
" dah makan aja, ntar keselek lu makan sambil ngomong" ucap Bara mengalihkan perhatian agar obrolannya tidak berlanjut.
" tapi emang manis juga tuh cewek" batin Bara
...****************...
jangan lupa like , komen sama vote nya ya mksh🙏🙏
Setelah urusan makan siangnya selesai, Bara dan Adi kemudian kembali ke perusahaan masing- masing. Sebelum berpisah tadi Adi memberikan kartu nama kepada Bara, tentu saja dia heran.setelah dilihat ternyata kartu nama Vertical Garden cafe.
Dua puluh lima menit akhirnya Bara sampai ke perusahaannya, dia kemudian naik lift menuju ruangannya.
Bara mengeluarkan kartu nama yang tadi diberikan Adi, kemudian dia membulak baliknya.
"ini kok ga ada nama orangnya , lagi pula ga tau siapa nama cewek tadi, huh..." gumamnya sambil menghembuskan napas dalam- dalam
" ini kayaknya butuh perjuangan yang berat... semangat Bara" ucapnya lagi menyemangati diri sendiri.
Bara pun menarik napasnya dalam menandakan dia ingin konsentrasi lagi mengerjakan pekerjaannya karena banyak yang harus diselesaikan, kalau tidak dia harus lembur lagi.
Ngomong-ngomong soal lembur Dia menemukan ide yang cemerlang untuk mengerjakannya
" gue punya ide , gue mau lembur Vertical Garden" gumamnya sambil tersenyum smirk, pikir dia ga ada salahnya sambil menyelam minum air.
Waktu menunjukan jam pulang, dia berencana merealisasikan ide yang cemerlang menunurutnya.
mobil yang dikendarai Bara sudah sampai di parkiran cafe, tapi dia tidak langsung turun dan berpikir lagi apa rencananya akan berhasil atau tidak.
Dia akhirnya turun karena ga akan tau gimana hasilnya kalo dia ga nyoba, sambil membawa perlengkapan kerjanya Bara menghampiri salah satu karyawan disana dan menanyakan ruangan private yang kosong
" mas private room ada yang kosong ga" tanya Bara pada Deni salah satu pelayan disana.
" ada, ini pa ruangannya, mau sekalian pesan makanan dan minumannya" tanya Deni
Bara pun menunjukan menu yang tertera di buku menu yang ada disana.
Sambil menunggu pesanannya Bara berpikir gimana cara nya agar bisa berkenalan dengan cewek yang rencananya akan dia dekati.
Akhirnya Dia berpikir untuk bertanya ke manager cafe itu. pesanan pun datang, sebelum pelayan pergi Bara menanyakan manager cafe itu.
" mas manager cafe ini ada ga" tanya Bara
" maaf pa kalau jam segini sudah pulang" jawab Deni
" kalau besok janjian jam makan siang kira-kira bisa tidak" tanya Bara lagi
" kalau siang tidak bisa, mungkin anda bisa buat janji dengannya tapi...sebentar pa nanti saya kesini lagi, silahkan nikmati dulu hidangannya" ucap Deni
Deni akhirnya menelpon Airin untuk perihal dirinya yang mau memberikan no handphone Airin kepada Bara, dan Airin pun mengizinkan.
Setelah menelpon Airin, Deni akhirnya menuju ruangan dimana Bara sedang mengerjakan tugasnya sambil menikmati makanan yang ada di cafe tersebut
" maaf pa menunggu lama" ucap Deni
" tidak apa-apa" kata Bara
" ini no hp manager saya, namanya ibu Airin" ucap Deni sambil memberikan kartu nama Àirin pada Bara
" ok, makasih ya" kata Bara
Di Vertical Garden, Bara tak fokus juga mengerjakan pekerjaan yang ia bawa, karena ia ingin segera menelpon manager cafe tersebut.
Rencana lembur di Vertical Garden pun akhirnya ambyar, karena misi yang gagal. Hal itu tentu saja tak membuat Bara patah semangat karena dia akan memikirkan rencana lainnya.
Bara akhirnya sampai di rumahnya, ia disambut asisten rumah tangganya yang bernama mbok Yem, dia sengaja memperkerjakan orang yang lebih tua agar sesekali bisa diajak ngobrol seperti saudaranya sendiri, kadang Bara suka curhat sama mbok Yem.
" mbok masak apa" tanya Bara
" ini mas sop iga" jawab mbok yem
"mas Bara mau makan sekarang, mumpung masih panas baru diangetin" ucap mbok yem lagi menawarkan makan malam
" mbok belum makan kan?" tanya Bara
" si mbok yo gampang mas, nanti aja" jawab mbok yem
" ya udah kita makan bareng, saya mandi dulu" ucap bara sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!