Maaf sebelumnya, mungkin kalian banyak yang kecewa dengan novel yang saya bikin, dan jujur saya sangat merasa bersalah karena membuat karya tidak pantas untuk di baca.
Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya ingin hapus semua novel yang saya buat tapi tidak bisa karena semuanya sudah terikat kontrak.
Beberapa bulan yang lalu, saya ingin merevisi/ merombak semuanya, tapi tidak segampang yang saya bayangkan, jadi saya memutuskan untuk tidak merombaknya. tapi kalau ada kata yang masih typo saya akan perbaiki, tapi tidak untuk merombak ceritanya.
Saya akan berkerja keras untuk memberikan cerita yang bagus untuk kalian baca. Terimakasih sudah mampir 🤍
...~ happy reading ~...
Hai kanalın nama aku Fatimah Az-Zahra, biasa di panggil Fatimah, Zahra, dan ada juga yang lebih singkat ya itu Ara.
Sekarang umur 20 Tahun. Tepat di bulan Juni tanggal 9 ini. Aku kuliah di salah satu universitas di tempat aku tinggal.
Aku punya sahabat namanya Ayu lestari. Dia teman aku dari aku SMA sampai saat ini.
" Ra, tugas kemarin kamu sudah bikin Ra? " Tanya ayu
" Udah yu, kamu udah bikin kan, Jangan bilang belum" ucap Zahra
" Enak saja, aku udah bikin kok, tadi aku cuma ngingetin kamu saja" ucap ayu
" Eh tahu gak kemarin aku lihat kak Rey lho" ucap Zahra antusias.
" Ingat!!! Dilarang pacaran" ucap ayu
" Aku gak pacaran kok, cuma menginginkan dia jadi iman ku" ucap Zahra yang sudah berada di awan.
" Astaghfirullah, istighfar Ra" suruh ayu
" Iya, tahu kok, tapi gak salah kan mengharapkan dia " kekeh Zahra
" Iya, gak salah, yang salah itu kamu yang terlalu mengharapkan dia Ra, melihat kamu saja dia gak pernah" ucapan ayu membuat Zahra sadar bahwa dia tidak pantas bersanding dengan laki laki yang dia impikan.
" Kamu benar yu" ucap Zahra menunduk kepalanya.
Akhirnya kelas sudah berakhir. Zahra tidak ada niat untuk pergi ke kantin. Mood nya hari ini hancur karena ucapan ayu.
" Ra Kanti yuk" ajak ayu
" Gak yu, aku gak lapar, kamu saja " tolak Zahra
" Ya udah aku ke kantin dulu, Jangan mikirin orang yang tidak pernah memikirkan kita Ra " ucap ayu memegang pundak Zahra, dan langsung pergi meninggalkannya Zahra.
" Bener kata ayu, kak Rey gak pernah melihat ku sama sekali, mungkin perasaan ini harus di akhir saja " ucap Zahra yang melihat punggung sahabatnya yang makin jauh.
Mungkin ini yang terbaik untuk masalah percintaan yang sudah lama ia pendam. Dan tak ada kejelasan dari sang pemilik hati.
" Mungkin ini yang terbaik, aku tahu ini Salah ya Allah, tapi hamba hanya manusia normal yang bisa mencintai lawan jenis dari ketampanannya, Apa lagi dia sangat Deket dengan-MU ya robb, wanita mana yang tidak menginginkan dia untuk menjadi imamnya ya Rabb "
Setelah mengatakan itu Zahra langsung meninggalkan kampus, karena jam kuliahnya hanya berlangsung satu mata kuliah saja. Ia pergi Tampa memberi tahu ayu.
Tempat yang paling Zahra suka ketika suasana hatinya tidak baik itu adalah masjid.
Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah ia biasanya akan duduk dan merenung. Karana masjid adalah tempat yang paling aman dan membuat hati tenteram.
Deringan hp membuyarkan lamunan wanita yang berpakaian muslimah itu.
" Assalamualaikum ayah" sapa Zahra sopan
"Waalaikumsalam warahmatullahi, kamu lagi di mana nak " Tanya sang ayah dari seberang sana.
" Zahra lagi di masjid yah, tadi mampir sholat Zuhur" Jawab Zahra
" kamu pulang jam berapa nak" Tanya sang ayah
" Setalah ini Zahra langsung pulang yah" Jawab Zahra
" Ya udah nak, ayah cuma mau kasih tahu kalau nenek mu sedang ada di rumah nak, beliau ingin bertemu dengan mu " ucap sang ayah
" Iya yah, Zahra pulang sekarang yah" Jawab Zahra antusias.
...****...
"Nenek, Zahra kangen banget sama nenek" ucap Zahra yang melihat neneknya yang duduk bersama sang ayah.
" Kalau masuk rumah itu, ucapkan salam dulu nak " tegur sang ayah.
" Eh maaf ayah, Assalamualaikum" ucap Zahra mencium punggung tangan sang ayah dan nenek.
" Waalaikumsalam warahmatullahi"
" Kamu kapan mau ke rumah nenek nak" Tanya nenek Ainun. cucunya sudah dewasa sekarang.
" Zahra masih sibuk kuliah nek, rumah nenek sama kampus Zahra jauh nek, masak zahra harus naik pesawat setiap harinya nek" canda Zahra
" Iya juga ya nak, tapi gak pakai pesawat juga nak. cucu ku ini sangat pandai membuat orang tersenyum" ucap nenek Ainun tersenyum ke arah Zahra.
" Bunda mana yah" Tanya Zahra
" Bunda kamu lagi keluar nak, mau beli sayuran katanya" Jawab ayah, Zahra hanya ber'O'ria mendengar Jawaban sang ayah.
" Nak Gimana, kapan kamu ke rumah nenek" tanya nenek Ainun. " Nenek kesepian di rumah hanya sendiri " sedih nenek Ainun.
" Masak sih nenek kesepian di sana, bukanya Santri gak libur ya nek" heran Zahra. Pasalnya Nenek Ainun seseorang istri dari pemilik pesantren yang besar, masak neneknya kesepian?
" Iya, santri sih rame nak, kakek kamu sibuk nak di sana, nenek saja sering di tinggal sama kakekmu " curhat sang nenek.
" Ainun bukan begitu, aku meninggalkan kamu sendirian itu juga untuk ke masjid pesantren, buka kemana mana, kalau ada urusan di luar kota pun aku selalu mengajak mu, tapi kamu tidak pernah mau ikut" ucap kakek Zaki yang bergabung sama mereka.
" Kakek juga ada disini" ucap Zahra langsung mencium tangan sang kakek dan memeluknya.
"Kalau kakek mu gak di sini bisa ngamuk ratu kita yang satu ini" sindir ayah Zahra
" Bener kata mu Ahmad, kalau kakek gak ada disini bisa ngamuk dia" ucap kakek Zaki
" Nenek ngamuknya Kanya gimana kek? " Tanya Zahra polos
" Kamu belum tahu kemarahan nenek mu ini bisa membuat dunia ini dibagi menjadi dua nak" ucap kakek Zaki
" Ooh iya, ngeri juga ya " ucap Zahra menatap sang nenek
Lain halnya dengan Ahmad dan Zaki ia hanya tersenyum melihat nenek Ainun cemberut, mereka merasa itu sangat lucu sekali .
" Kamu hati-hati ya nak kalau nenek mu ini marah" ucap kakek Zaki
" Haiii!!!! jangan kau takut-takut cucu ku ini, Jangan dengerin apa kata kakek mu nak, itu tidak bener" ucap nenek Ainun, ia menatap suaminya dan anaknya dengan tajam.
...🍒🍒...
...~ happy reading ~...
Makan malam tiba, semua keluarga Zahra sudah berkumpul di meja makan untuk makan malam.
Mereka makan dengan khusuk, sekali kali Meraka melempar candaan. selesai makan malam, kedua orang tua Zahra dan Kakek nenek memilih untuk ngobrol di ruang tamu. Tapi Zahra lebih memilih menyelesaikan tugasnya kampusnya.
" Nak, boleh nenek masuk" ucap nenek Ainun dari luar kamar.
" Masuk saja nek" Jawab zahra
" Kamu lagi ngerjain tugas kampus kamu ya nak" Tanya nenek Ainun.
" Iya nek, Zahra lagi ngerjain tugas dari dosen yang nyebelin banget, masak di kasih tugas banyak banget" curhat Zahra
Nenek Ainun terkekeh melihat sang cucunya satu ini " dosennya ganteng tidak? " Ucap nenek Ainun
" Tidak "
" Tidak ? Hm lemah" canda nenek Ainun, ia tertawa melihat sang cucu cemberut.
" Iih nenek, Zahra serius lho" Zahra cemberut.
" Iya maafin nenek, kamu kapan libur nak?"
" Mungkin satu bulan lagi nek, soalnya Minggu depan mau ujian"
" Setelah ujian libur kan ? "
" Iya nek"
" Pas libur ke rumah nenek ya"
" Gimana ya" Zahra pura-pura untuk berpikir.
" Gak kasihan apa lihat nenek mu ini"
" Hehe iya deh, nanti kalau ayah izini Zahra ke rumah nenek"
" Janji" Nenek Ainun mengangkat jari kelingking nya untuk menautkan jarinya dengan sang cucu.
" Janji" senyum nenek Ainun bahagia.
***
Lain halnya untuk kakek Zaki dan Ahmad. mereka cenderung membicarakan anak gadis Ahmad, siapa lagi kalau bukan Zahra, cucunya sendiri..
" Bagaimana cucu ku Ahmad? "
" Alhamdulillah Zahra baik seperti yang Abah lihat"
" Apa kamu yakin Ahmad "
" Saya yakin Abah"
" Tapi kenapa ada kesedihan di mata cucuku? " Pertanyaan kakek Zaki itu sontak mendapatkan tatapan yang mendalam dari Ahmad.
Kakek Zaki hanya tersenyum melihat respon anaknya ini. " sudah ku duga kamu pasti tidak tahu kesedihan cucuku "
" Tapi apa yang membuat Zahra sedih bah, Zahra tidak pernah cerita sama sekali tentang masalahnya"
"Wah lagi bahas apa sih, kok serius banget" kata Maryam, bunda Zahra. maryam menaruh nampan yang ia bawa tadi di atas meja.
" Tidak bahas apa-apa nak, duduk lah nak" ucap kakek Zaki
" Maryam, apa Zahra pernah menceritakan masalah ke kamu" Tanya Ahmad serius.
" Santai saja Ahmad, kenapa kau terlalu terburu buru. Biar kan istri mu duduk dengan tenang dulu. "
" Ada apa ini, apa ada masalah dengan Zahra" Tanya Maryam kebingungan.
" Abah bilang Zahra menyembunyikan kesedihannya, apa dia ada cerita dengan mu"
" Tidak ada, Zahra memang menceritakan kesehariannya, tapi dia tidak ada cerita tentang masalahnya."
" Udah gak usah di pikirkan, nanti biar Abah yang bicara sama Zahra."
Kedua pasangan halal itu saling melihat dengan pikiran yang sama. Apa masalah yang sedang di hadapi anaknya. Kira kira begitulah pikir mereka.
" Abah " teriak nenek Ainun
" Jangan lari lari nanti kamu jatuh, entar badan mu encok lagi." Tegur kakek Zaki " ada apa, kenapa kamu kelihatan bahagia Ainun " tanyanya lembut.
" Kata cucuku tadi, nanti pas dia libur dia akan tinggal di rumah ku" ucap nenek Ainun " Dan kalian berdua harus mengizinkan Zahra untuk itu"
" Tapi umi za--" ucap Maryam langsung di potong sama ucapan nenek Ainun " tidak ada tapi tapian"
" Baiklah umi, terserah mau umi aja" ucap Ahmad
" Beneran Ahmad, kamu emang anak ku yang paling ngerti dengan umi mu ini"
Ahmad memang anak dari seorang kyai, tapi setelah menikah ia memilih untuk tinggal di kota karena pekerjaannya.
Awalnya Abah dan sang ummi menentang semua keputusan Ahmad. Tapi Ahmad terkekeh Karas dan tak lupa menjelaskan apa tujuannya tinggal di kota.
Sampai akhirnya kedua orang tua mengijinkannya tinggal di kota, dengan catatan harus sering mengunjungi pondok.
Tapi akhir-akhir ini Ahmad jarang sekali mengunjungi pondok dengan Alasan Zahra tidak bisa meninggal kuliah dan juga kesibukan dirinya.
***
Zahra sudah menyelesaikan tugas kuliahnya tapi biasanya Zahra tidak langsung tidur ia langsung membuka hpnya.
"Ra, kok kamu ninggalin aku sih😤"
" Tega kali kau"
" Aku muter-muter nyari kamu tapi tahunya kamu sudah Pulang"
" Tega banget kamu😭"
Zahra yang membaca chat dari sahabatnya, ia merasa bersalah.
"Maaf yu, aku tadi buru buru hehe"
"Tapi bisakan gak bikin panik orang😤"
" Aku chat dari Jam sebelas siang, kamu bales nya jam sepuluh malam 😤"
"Nyebelin tahu"
... "Hehe maaf, aku baru buka hp. Soalnya nenek aku lagi di rumah, jadi dari tadi siang gak buka hp hehe"...
" Iya udah aku mau tidur dulu"
Zahra hanya membaca chat ayu, dan berpindah ke aplikasi Instagram. Baru saja ia menskrol layar hpnya. Ia melihat postingan laki laki yang ia kagumi.
Ia tidak menyukai postingan itu, dia langsung membuka kolom komentar. Hampir yang komen cewek semua dengan memuji, dan ada juga yang komentar dengan "aku siapa jadi makmum mu"
Dan masih banyak komen yang Zahra tidak baca, karena membaca komen dari wanita yang mengagumi laki laki yang ia kagumi hanya menambah sesak di dadanya.
" Astaghfirullah, kenapa di sini sesak sekali" tangannya memegang dadanya.
Zahra terus saja beristighfar, dia tahu ini salah, dan mungkin ini berlebihan tapi Zahra juga hanya manusia biasa jadi mau gimana lagi dia juga hanya manusia bisa.
...🍒🍒...
...~ happy reading ~...
Zahra terus beristighfar untuk membuat dirinya tenang, setalah ia merasa rasa sesak di dadanya perlahan mulai hilang ia pun bersiap untuk tidur. ia mengambil selimut untuk menyelimuti badannya.
Ketukan pintu terdengar dari luar kamar Zahra. Zahra beranjak untuk membuka pintu dan ia mendapati sang kakek ada di depan pintu kamarnya.
" Lho kakek belum tidur " tanya Zahra karna ini sudah Tengah malam kenapa kakeknya belum tidur.
" Gak di suruh masuk nih" bukannya menjawab malah balik bertanya.
" Eh masuk kek" Kakek Zaki langsung duduk di sopa yang ada di Deket jendela. " Sini duduk nak"
" Kamu tahu apa yang sedang mengganggu pikiran kakek mu ini nak ? " Tanya kakek Zaki menatap sang cucu.
Zahra menggelengkan kepalanya. " Zahra tidak tahu kek"
" Kamu tahu nak, yang menggangu pikiran kakekmu ini adalah kamu"
" Apa ada kesalahan yang Zahra tidak sengaja dna membuat kakek tersinggung " Tanya Zahra, dia khawatir ia membuat kesalahan dan membuat kakeknya tersinggung.
" Kamu gak bikin salah kok nak, tapi kamu menyembunyikan sesuatu dari kakek mu ini"
"Zahra tidak menyembunyikan apa-apa dari kakek"
" Benar kah? "
" Iya kek, Zahra tidak menyembunyikan apa-apa" Ucap Zahra menyakinkan sang Kakek..
Hening, kakek Zaki menatap lurus melihat kamar sang cucu, dan kembali menatap sang cucu.
" Kamu menyembunyikan kesedihan mu nak"
Deg
" Kenapa terkejut hm? " Kakek Zaki terus menatap Zahra, tatapan sang kakek membuat Zahra gugup. Ia langsung menundukkan kepalanya.
" Kenapa hm? Apa ini tentang laki laki?"
Zahra yang mendapatkan pertanyaan seperti itu langsung melihat sang kakek.
" Ternyata bener dugaan kakek, tapi cucu ku ini tidak pacaran kan?"
" Zahra tidak pacaran kek, Zahra hanya mengaguminya saja kek" Jawab Zahra memainkan Jarinya.
" Apa dia tahu perasaan mu" Zahra menggeleng.
" Cucuku ternyata sudah dewasa, sudah mengerti tentang cinta" ujar kakek Zaki.
" Jangan mengejar yang menjauh dari mu nak, ingat harga diri mu jauh di atas segalanya. Jangan pernah menjatuhkan harga dirimu hanya dengan mengatas namakan cinta nak. "
" Tapi Zahra menginginkan dia jadi iman Zahra kek" kekeh Zahra.
"Tahu kah kamu nak?, Kamu akan menghancurkan definisi cinta itu sendiri dalam dirimu nak, Jika Allah menjauh kan mu dari dia berarti Allah akan ngasih kamu yang jauh lebih baik dari dirinya nak."
"Tapi kenapa rasanya sakit sekali kek Hiks hiks " ujar Zahra dalam isak kan tangisannya.
" Kakek tahu rasa sakit itu pasti ada nak, Tapi tahan perasaan sakit itu, tahan jatuh cinta mu itu nak, untuk menjaga Marwah mu. " Kakek Zaki langsung membawa sang cucu ke dalam dekapan ya.
Zahra menagis di dalam dekapan sang kakek, tapi lama kelamaan suara tangisannya hilang, ternyata Zahra tertidur di pelukan sang kakek.
Kakek Zaki yang melihat Zahra tertidur dipeluknya, langsung menggendongnya dan merebahkan tubuh sang cucu di tempat tidur.
" Entah berapa dalam kamu menaruh laki laki itu di dalam hati mu nak, sampai membuat mu seperti ini"
Setalah mengucapkan itu kakek Zaki mencium kening sang cucu dan langsung pergi ke kamar.
Pertanyaan yang ada di kepala sudah terjawab. Sekarang ia bisa tidur tanpa ke risau lagi. Untuk kedepannya nanti bisa di pikirkan kan lagi.
...🍒🍒...
Haii🖤
Happy reading guys 🖤
Jangan lupa like, vote and comment:V🖤
🍒 terimakasih sudah mampir 🤍
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!