NovelToon NovelToon

Titisan Leak Gundul

Bab 1. Rencana dan pertanda

Sejak zaman nenek moyang ilmu pengeleakan banyak sekali dipergunakan, berbagai macam ritual dan sesajen turut ikut serta melengkapi nya.

Namun sangat disayangkan ilmu itu disalahgunakan untuk menyakiti orang lain ,membunuh bahan santet dan lain lain

Jika seseorang menekuni ilmu pengeleakan maka akan ada salah satu keluarga yang akan diturunkan mau tidak mau mereka harus menerima nya

Kisah dimulai

Ketika Malam itu dimana sedang terjadi fenomena bulan merah, Senin Kliwon , disebuah ruangan yang begitu terlihat jelas ada seseorang pria yang tengah tertidur. Malam itu seluruh penekun ilmu hitam, ilmu santet bahkan teluh dan roh jahat sejenisnya akan memperkuat kekuatan nya.

Dengan mencari tumbal gadis atau lelaki muda istimewa yang dilahirkan saat terjadi gerhana bulan penuh, dimana langit begitu gelap.

Tepat pukul 00:00 ketika seluruh desa sunyi, gelap gulita tanpa adanya aktivitas. ada bayangan hitam besar yang mendatangi rumah dekat hutan, ia pergi ke kamar yang berisikan pria yang wajah nya tak terlihat jelas.

Sosok hitam berubah menjadi makhluk yang menyeramkan, kedua tangannya memiliki kuku yang begitu panjang dan tajam, tubuhnya dipenuhi bulu, dengan taring yang panjang serta mata membesar, memiliki payudara besar yang tergelantung di dada nya.

Mahkluk itu kemudian mencekik pria yang tengah tertidur sampai pria tersebut tak bisa mengeluarkan suara, leher nya dipenuhi darah. Pria itu tewas mengenaskan, setelah tewas mahkluk tersebut merobek perut nya dengan kedua kuku nya, ia memakan organ dalam pria tersebut.

Darah berlumuran dimana mana lantai bahkan kasur, ia mengambil usus dari pria tersebut kemudian mengalungkan nya dileher nya. setelah merasa puas ia kembali berubah menjadi sosok hitam.

waktu pun menelan nya dengan sangat mudah, tanpa ada pertanyaan ataupun pernyataan.

10 Tahun berlalu....

*Di kampus*

"Tak terasa ya kita sudah semester 3 " Ucap Siluh sang pelaku utama ia adalah gadis yang memiliki kelebihan spesial, tetapi sifat nya yang periang membuat nya berbeda dari gadis kebanyakan

"Iya nih libur lagi bingung gue ngapain dirumah" sahut Rian dengan wajah yang lesu

"Bener banget" jawab Made yang sedari tadi bermain handphone entah apa yang ada di dalam handphone nya hingga berbicara saja pandangannya masih mengarah ke hp itu.

Sedangkan kedua temannya ikut terdiam merenung apa yang harus dilakukannya ketika liburan telah tiba

Tiba tiba Siluh mengatakan sesuatu yang membuat mereka berempat sontak terkejut sekaligus merasa senang

"Gue ada ide, bagaimana jika esok kita pergi ke rumah nenek gue di desa, pemandangan nya masih asri gua jamin" sahut Siluh dengan semangat

Sari dan Radit tersenyum lebar sepertinya mereka berdua setuju dengan ide yang dilontarkan gadis itu

"Boleh juga tuh , oke jadi kita deal ya " ucap Radit mengajak teman temannya agar menyetujui rencana yang dikatakan gadis itu

Sedangkan malam hari nya gadis itu mulai mengemasi barang barang yang akan dibawa nya ,ia juga membawa foto nenek bersama nya

Disaat yang sama tiba tiba pintu kamar siluh terbuka dengan sendiri nya

"Krek,,,,Krek,,,krek,," gadis itu langsung menengok ia mengira itu adalah ibu nya

"Mah mamah" panggil nya, namun sayang nya tak ada balasan dari panggilan itu , gadis itu pun turun dari ranjang nya ia menghampiri nya dengan rasa penasaran

"Mah " panggil nya sekali lagi ,gadis itu telah sampai di pintu namun tak ada siapapun, tapi bagaimana bisa pintu itu terbuka dengan sendirinya ,

raut wajah nya mulai terlihat kebingungan suasana mencekam ditambah dengan Hujan yang mengguyur diluar, disaat itu juga jendela kamar nya terbuka secara tiba tiba yang membuat ia terkejut

"Astaga gue kira apa" ujar nya mengelus dada nya

ia pergi ke kamar nya kembali untuk menutup jendela itu, angin yang kencang membuat tirai nya menjadi basah.

"haduh jadi basa gini, tapi kenapa jendela ini bisa kebuka perasaan udah gue kunci" ujar nya

gadis itu menutup jendela nya, terlihat sesosok bayangan hitam tinggi yang berdiri di dekat pohon dirumah nya

ia berfirasat

"Siapa itu" tanya dirinya yang penasaran, hujan begini siapa yang ada diluar

sosok itu terlihat misterius hanya bayangan hitam dan rambut memajang, kuku kuku nya terlihat lentik dan panjang

siluh yang terus saja melihatnya akhirnya mengurungkan niat nya setelah satu persatu anggota tubuh nya terlihat

"Ya Tuhan makhluk apakah itu " ia memejamkan mata nya dan berdoa

*pagi hari dirumah Siluh*

Pagi hari itu gadis berparas cantik itu sudah siap untuk pergi ia bahkan membawa koper untuk baju dan keperluan barang lainnya

Gadis itu menuruni anak tangga, dibawah Ibu Siluh atau sebut saja Tante Laras sudah menyiapkan sarapan dimeja makan ia sedang asyik mengolesi roti dengan selai kacang kesukaan putri nya

"Pagi Mamah ku yang cantik" menyapa nya lalu mencium pipinya ia lantas duduk bersama nya

"Pagi sayang, tumben pagi pagi sudah turun, ( wanita paruh baya itu melihat putri nya membawa koper ) itu bawa koper memang kamu mau kemana?" Tanya nya bingung sepagi ini ia sudah membawa koper dan sudah rapi

"Oh iya Mah siluh lupa bilang, hmm silih sama temen temen mau pergi berlibur ke Rumah nenek di desa " ujar nya dengan menyantap roti

Mendengar hal itu tiba tiba Wanita paruh baya itu langsung terdiam , ia membisu dan pisau yang ada ditangannya tiba tiba terjatuh dan membuat Siluh kaget dengan reaksi nya

"Mah ,, mamah kenapa?" gadis itu ikut terkejut , ia memegang tangan mamah nya cemas

"Rumah nenek!, sebaiknya urungkan niatmu" Tegas nya tiba tiba suasana menjadi tegang dan sunyi

" memang kenapa ?" raut wajah nya terlihat bingung dengan penolakan dari Mamah nya

Tak ada badai tak ada angin tiba tiba kursi yang berada disebelah mamah nya bergeser sendiri , foto foto nenek nya yang ada dikamar bahkan berjatuhan satu persatu, jendela jendela mulai tertutup sendiri ,menambah suasana mencekam

Apalagi mereka hanya tinggal berdua dirumah sebesar itu, jika mereka tak melakukan apapun lantas apa yang membuat semua benda berjatuhan saat dia menyebutkan akan pergi kerumah nenek didesa itu.

Siluh tentu nya terkejut melihat nya

"Mah ada apa ini?" Tanya nya ketakutan melihat kejadian itu tepat didepan matanya, tangannya mulai bergetar ketakutan pandangan nya mulai mengarah ke setiap sudut ruangan

"Mamah juga tidak tahu" memegang tangan nya yang terlihat jelas bergetar , dan mencoba menenangkan putri nya

"jangan pergi kesana!" Tegas nya melarang putri nya pergi entah ada apa sampai ia berbicara seperti itu

"Tapi apa salahnya Mah, toh juga Siluh pergi dengan teman teman siluh" jawab nya bantah dan kekeh ingin tetap pergi

"Pertanda apa ini, kenapa perasaan ini menjadi gelisah" ujar hati nya terdiam sejenak

Ditengah pembicaraan itu ke empat temannya tiba dirumah Siluh , ia datang bersamaan terlihat semangat yang tercermin di wajah mereka

"pagi Tante " sapa nya mereka satu persatu bersalaman dengan Tante Laras

wanita paruh baya itu terkejut dengan kedatangannya

"pagi "

"Maaf ya Tante tadi main masuk saja habis kita udah manggil tapi ga ada yang keluar" ceplos Radit merengek tersenyum

Tante Laras hanya membalasnya dengan senyuman kecil di bibir nya

Melihat semangat para teman siluh Tante Laras tak bisa mengatakan apapun, dia sudah berusaha mengatakan kepada putri nya agar tidak pergi kerumah itu, ditambah ia tak bisa memberi alasan mengapa putri nya tak boleh pergi

"Yasudah ayok , kalian tunggu dibawah saja " ujar Siluh

Mereka berempat langsung pergi dan menunggu siluh dibawah , sedangkan Tante Laras hanya terdiam wajah nya terlihat cemas karena putri nya ingin tetap pergi kesana

"Siluh tunggu " cegah nya menghampiri anak nya yang hendak mengambil koper

"Apalagi Mah, Siluh bisa jaga diri Mamah tenang saja ya , love you Mah " mengusap bahu mamah nya

Setelah itu ia pergi dengan meninggalkan ciuman di pipi kirinya

"Tapi sayang dengerin mamah dulu"

Wanita paruh baya itu terlihat cemas dan takut namun ia tak bisa mencegah anak nya untuk pergi ,, ketika ia hanya berdiri terdiam tiba tiba suara burung gagak berbunyi disekitar rumah nya

Pertanda apakah itu

"Kwak Kwak Kwak"

Wanita itu terkejut pandangannya mulai melihat ke arah sumber suara , ia menghampiri dari manakah suara gagak itu, rupanya berasal dari dekat mobil yang akan Siluh dan temannya bawa

"Aku harus cegah siluh,,, siluh sayang dengerin mamah" ucap wanita itu berlari dari ruang makan dan hendak menghentikan putri nya untuk pergi , namun sayangnya mereka sudah melaju terlebih dahulu sebelum Mamah nya sampai dibawah

"siluh..." teriak nya membuka pintu ,tetapi itu sudah terlambat mereka sudah pergi

Bersambung

.

.

.

.

Bab 2. Kakek Tua

Di awal perjalanan sebuah terlihat baik baik saja dengan Made sebagai supir dan radit berada disampingnya

Siluh, Sari dan Rian duduk di kursi tengah mereka berlima terlihat sangat bersemangat, namun perasaan aneh tiba tiba mengganggu Sari

ia tiba tiba terdiam, tatapannya terlihat kosong

"Sar Lo kenapa?" tanya Radit yang tak sengaja memperhatikan nya lewat kaca mobil nya

"gue juga tidak tau, tiba tiba perasaan gue ga enak" ujar nya mengelus dada dengan tangan kanan nya

"Ah lu kebanyakan parno" sahut Rian yang berada disampingnya, ia sedari tadi hanya bermain handphone nya saja

"udah udah, oh ya guys gue kan udah lama engga kerumah nenek, jadi mungkin ditengah perjalanan kita tanya warga sekitar " ucap nya memberi informasi, wajar saja sudah 10 tahun terakhir sejak papa dan nenek nya meninggal ia langsung pindah ke kota.

"iya entar lu tinggal bilang aja Luh , kalian tidur aja ini masih sangat jauh" ujar Made

akhirnya Sari dan Rian tertidur terlebih dahulu , Sedangkan Siluh memikirkan mengapa mamah nya tidak mengizinkan nya untuk pergi kerumah mendiang nenek nya itu, ia sengaja mematikan ponsel nya agar Mamah nya tidak menelpon. lalu ia menyusul kedua temannya untuk tidur

Dirumah Mamah Laras tak bisa tenang ia berusaha terus menelpon putri nya namun selalu aja tidak terhubung.

"Semoga mereka tidak apa apa, dan kejadian 10 tahun terakhir tak terulang " ujar nya cemas memegang handphone di depan koridor rumah nya

apa yang dimaksud kejadian 10 tahun terakhir?

Ditengah perjalanan Made dikejutkan dengan suara gagak yang amat begitu jelas terdengar

"Kwak,,,Kwak,,,Kwak" itu membuatnya melihat ke arah luar namun ia tak menemukan dimana gagak itu bersuara

oleh karena suara nya begitu terdengar jelas membuat Siluh terbangun ia melihat disekitar tempat yang mereka lewati dimana suara gagak itu berasal , lantas ia menanyakan kepada Made

"De kenapa banyak sekali terdengar suara gagak?" tanya nya kebingungan

"gue juga gtw Luh, tapi gue pernah denger suara gagak itu pertanda akan terjadi hal yang buruk" sahut nya

Mendengar perkataan itu Siluh langsung ingat dengan larangan Mamah nya yang mencegah nya pergi kerumah mendiang nenek nya.

"ahh itu kan cuma Mitos dan belum tentu seperti itu" jawab nya

Gadis itu mengingat setiap perkataan yang di katakan mamah nya di tambah kejadian aneh sebelum ia pergi malam itu, sosok hitam tinggi dengan kuku runcing yang panjang yang dia lihat malam itu.

Gadis itu berusaha menenangkan dirinya, namun tiba tiba ia merasa sakit di bagian belakang kepala nya, tangan nya pun terasa kaku seperti ada yang sedang merasuki tubuhnya

Made yang melihat reaksi Siluh yang aneh langsung menanyakan apa yang terjadi pada dirinya

"Luh Lo kenapa, Lo baik baik aja kan?" tanya nya sesekali menengok ke arah gadis itu

"gue GPP cuma pegel aja, mungkin jika gue tidur akan merasa lebih baik" sahut nya walaupun sebenarnya keluhan itu tak pernah ia rasakan sebelumnya seperti ada yang aneh didalam dirinya.

******

Sudah 4 jam perjalanan kini mereka sudah mulai memasuki hutan belantara, tak satu pun terlihat rumah warga disini, hanya berisi kayu kayu tinggi pepohonan rindang dan semak belukar.

Bahkan sinyal ponsel pun sudah tak bisa digunakan karena ini sudah sangat jauh dari Perkotaan apalagi pemukiman warga.

Made yang sedari tadi menyetir mobilnya pun merasa cukup kelelahan, ia bahkan menguap dan sangat mengantuk

"pada enak ya mereka tidur, gue ngantuk banget lagi" ujar nya melihat ke empat temannya yang sedang tertidur pulas

Mata nya mulai sedu, pandangan nya mulai kabur di tambah suasana hutan yang sepi dan sejuk membuat siapapun akan merasa mengantuk.

Hingga suatu kejadian tak terduga datang disaat Pria itu mulai memejamkan matanya seorang kakek tua tiba tiba melintas, tentu saja itu membuatnya terkejut dan menginjak rem dengan mendadak

Made menginjak rem dengan keras hingga menimbulkan suara decitan yang tajam antar ban dan aspal.

ke empat temannya terdorong ke depan bahkan Rian sampai terkena jok dari kursi Made

"awwww,,, gimana sih Lo de nyetir sakit nih jidat gue" ujar Rian yang protes dan mengusap kening nya

"sorry sorry guys tapi tadi ada kakek kakek lewat tiba tiba jadi gue rem mendadak" ujar Made yang melihat kondisi teman temannya yang ada dibelakang , ia bahkan masih terkejut hampir saja ia menabrak kakek tua itu

"Hah kakek Lo serius De?" Tanya Siluh

"gue serius Luh ,itu dia kakek nya " ujar nya menunjukkan posisi dimana kakek tua itu menyebrang jalan

"halu Lo ya mana kakek kosong gini jalan , engga ada siapa siapa " sahut Radit yang duduk disampingnya,ia bahkan melihat disekitar nya tak ada orang ataupun siapapun yang ada disana.

"itu dia disana,,," jawab nya membalikan badannya melihat ke arah depan mobil

pria itu bingung kemana pergi nya kakek tua itu jelas jelas ia melihat nya menyebrang jalan.

Made mengusap kedua mata nya , menepuk nepuk pipi nya tidak mungkin ia berkhayal

"Lo sengaja ya De " tuduh Rian yang masih mengusap kening nya

"Guys gue serius tadi ada kakek tua lewat bawa tongkat, makanya gue ngerem mendadak" jawab Made memegang kepalanya dan berusaha menjelaskan kepada teman temannya

"De kita ditengah hutan Lo jangan becanda deh , bikin gue parno aja" jawab Sari yang terlihat ketakutan ia bahkan merinding ketakutan

"udah udah mungkin aja kakek tua itu sudah pergi ,kita lanjutkan perjalanan saja" jawab Siluh yang tak ingin ada perdebatan di antara sahabatnya itu, sekaligus menenangkan Sari yang sedari tadi merinding ketakutan

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan kondisi Made yang masih tak percaya kemana pergi nya kakek tua itu.

Gadis yang duduk dipinggir itu melihat di sekeliling hutan , saat ia melihat ke arah belakang mobil tiba tiba kakek tua itu muncul yang membuat Siluh agak terkejut, namun ia tetap terdiam

"Apa kakek itu yang dimaksud Made, tetapi kenapa dia bisa ada dibelakang mobil ini" ujar hati nya

Kakek tua itu melambaikan tangannya ia memberikan kode agar mereka tidak pergi ke arah desa itu, ia menunjuk ke arah sebaliknya artinya kakek itu meminta mereka untuk putar balik dan kembali.

"mengapa kakek itu memberi isyarat arah sebaliknya, dan kenapa gue ngerasa ada perubahan dalam diri gue" ujar Siluh didalam hati nya

"Luh" panggil Sari disampingnya

"Iiiya..udah Lo jangan takut" jawab Siluh

Kejadian demi kejadian yang dimulai dari malam itu memang terdengar ganjil, seperti banyak sekali pertanda aneh yang melarang nya untuk pergi ke rumah mendiang nenek nya itu

"gimana gue ga parno, kita ditengah hutan gue takut ada mahkluk halus yang ngikutin" jawab Sari dengan nada suara bergetar

mendengar keluhan dan ketidaknyamanan yang diutarakan sahabat nya itu , Siluh mengambil sesuatu barang yang ada di tas nya

"Lo ngapain Luh" tanya nya

"ini Lo pegang bawang merah ini" ucap Siluh memberikan bawang itu kepada Sari

Entah apa fungsi nya dan guna nya sampai ia membawa bawang itu ikut bersama nya

Bab 3. Desa Aneh

gadis itu menatap sebutir bawang yang diberikan oleh temannya itu

"Untuk apa ini Luh?" tanya nya

"menurut tradisi kami bawang itu sangat ampun untuk mencegah roh jahat mendekat" jelas Siluh

Sedangkan Radit yang merasa itu sangat aneh hanya terdiam dan mendengarkan apa yang dijelaskan oleh Siluh

"hahaha.... masak sebutir bawang bisa mencegah roh jahat" tawa Rian yang sama sekali tak percaya apapun yang dikatakan Siluh, dia memang satu satu nya teman yang tak percaya dengan hal hal berbau gaib.

"Lo mending diem berisik gue lagi fokus nyetir" ujar Made yang kesal mendengar tawa Rian membuat kuping nya sangat panas

"iya iya selow dong" sahut Rian meledek

Sudah cukup lama ia berada disekitaran hutan bahkan rumah warga pun tak kunjung terlihat , Made mulai ragu jika jalan yang ditempuh nya ini adalah jalan yang benar

"Luh ini sudah setengah jam kenapa belum ada pemukiman warga ya?" Tanya nya melihat lihat apakah ada satu rumah warga agar mereka bisa bertanya apakah ini jalan yang benar

"hmm setau gue sih bener , kayak nya sebentar lagi ada deh pemukiman warga" sahut nya

Dan benar saja tak berapa lama sudah mulai terlihat satu rumah warga , itu pun terlihat kosong seperti tidak terurus dan ditinggalkan oleh pemiliknya

"ini sudah memasuki desa tapi kenapa sepi banget ya, aura nya juga aneh bikin gue merinding" ujar Sari yang mengusap leher dan kedua lengannya

Sementara Siluh yang sibuk menghapal jalan ke arah rumah nenek nya tak sengaja melihat sosok kakek tua yang dia liat tadi, kakek itu sedang melambaikan tangannya pada mereka

"eh eh itu ada kakek tua yang tadi gue lihat" ujar Siluh menepuk bahu Made agar berhenti sejenak

"ha kakek mana Luh" tanya Radit

"Itu Lo masak kalian ga lihat" sahut nya menunjuk ke arah rumah yang tadi mereka lewati

"Luh kita ga lihat apa apa " jawab Made kebingungan ia bahkan sampai membuka kaca jendela dan melihat keluar , namun tak ada satu orang pun yang sedang berada dirumah itu

Mendengar perkataan temannya yang tak melihat Kakek tua itu membuat gadis itu terdiam, lagi dan lagi hal diluar logika datang menghampiri nya

apa iya hanya dia yang bisa melihatnya, dia mengetahui kemampuan dirinya yang dapat melihat sosok, namun kali ini berbeda kakek itu benar benar nyata dan tak mungkin itu seorang sosok.

"ihh Luh gue jadi merinding nih udah ahh jalan aja , yok De jalan" ujar Sari yang sudah ketakutan mendengar mereka berbicara mengenai kakek itu

"Astaga Sar Lo selalu aja takut kayak gue nih pemberani" sahut Rian

"Ya Lo ga boleh ngomong gitu kita lagi di desa orang " tegur Radit

Pria itu langsung menutup mulut nya dan ia kembali mengambil ponsel nya daripada ia selalu terkena semprot oleh kawan kawannya.

Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan, jalannya memang aspal tetapi masih ada lubang yang membuat pengendara yang lewat harus berhati hati, ditambah tak terlihat bengkel jika mobil mengalami mogok atau kerusakan

"De setelah ini Lo belok kanan ya, seinget gue disana ada rumah pak RT " ujar Siluh

"Iya Luh , ini jalannya sempit, terjal untung aja cukup buat mobil lewat" jawab nya

"iya nih desa Lo kayak desa mati sepi amat, tapi suasana sejuk sih " jawab Radit

Bahkan gadis itu pun merasa ada yang berbeda dari desa itu, dulu saat dirinya masih tinggal dirumah itu desa ini terlihat begitu ramai bahkan banyak sekali orang yang berkeliaran, jalanan nya pun tak sejelek ini

Setelah memasuki pemukiman yang sesungguhnya tubuh Siluh menjadi agak aneh, leher belakang nya mulai terasa pegal dan tangannya mulai terasa kaku seperti tadi, namun ia tak mengatakan keluhan nya itu kepada mereka takut jika mereka akan ketakutan atau kepikiran mendengarnya.

"De de berhenti" menepuk nepuk bahu pria itu

"Ada apa Luh?" tanya nya

"ini rumah Pak RT nya , gua mau turun mau tanya dulu" ujar nya membuka pintu mobil dan turun

"gue juga ikut Luh pegel banget" ucap Rian yang juga ikut turun dari mobil karena merasa pinggang nya sedikit sakit

Radit dan Sari pun ikut turun dari mobil, ia ingin merasakan suasana sejuk di desa itu

Siluh berjalan ke rumah itu

"permisi Pak, Bu" panggil nya, setelah memanggil tak ada seorang pun yang keluar dari rumah itu.

"Permisi" panggil nya sekali lagi

Tiba tiba seorang wanita paruh baya datang dari arah samping , itu membuat Siluh agak sedikit terkejut

"Iya cari siapa" jawab nya

"Eh ibu bikin kaget saja" ucap Siluh mengelus dada nya

"Maaf Bu Saya Siluh cucu dari pemilik rumah di gang sana" ujar nya sambil bersalaman

"Cucu nya eyang Sis?" tegas nya

"iya Bu benar ,"

Disaat siluh sedang bertanya mengenai rumah Nenek nya Rian, Radit dan Sari berjalan melihat di sekitar desa itu, mereka menikmati suasana yang sejuk dan aroma pepohonan yang khas dan begitu rindang

"kalo gua punya rumah disini ga mau gue pindah" ujar Rian

"uuu( pukul Radit ) dasar Lo " sahut nya

Sementara Sari hanya terdiam, mengelus kedua tangannya ia juga masih terus memegang bawang merah yang diberikan oleh Siluh

gadis parno itu melihat disekitar pemukiman warga , ia berjalan sangat berhati hati

memang suasana nya terasa sejuk, namun ada aura aneh yang membuat nya tidak nyaman setelah memasuki desa ini.

"Dorrr( kaget Rian mengerjai Sari yang sedari tadi hanya terdiam dan berjalan sangat berhati hati)"

"Ihh Rian Lo bisa ga sih diem jangan usil " tegas nya dengan kesal

"hahahah....lagian Lo parno banget disini kita liburan " ujar nya tertawa puas

Rian yang tadi nya tertawa tiba tiba terdiam dan melihat ke arah belakang Sari dengan tatapan aneh dan sangat tajam.

"Yan Lo kenapa?" tanya sari kebingungan

"Eh itu apaan " jawab nya penasaran dan menghampiri sesuatu yang diliat nya , ia mulai mendekati benda itu , benda yang sangat aneh berada dalam satu wadah yang terbuat dari bambu

Sari yang melihat Rian menghampiri sesuatu langsung itu menyusul nya , dari jauh itu terlihat seperti sebuah wadah berisi makanan,namun ketika didekati itu adalah Sesajen.

Rian yang belum pernah melihat hal itu secara langsung hendak menyentuh dan mengambil nya, tangannya mulai mendekati sesajen itu.

"Eh Yan jangan" cegah Sari dengan tiba tiba

Sontak tangan pria itu langsung menghindar dan dia agak terkejut dengan ucapan nya yang melarang nya menyentuh nya

"Memang kenapa sih, gue penasaran " ujar nya

"Lo tau ga itu apa?" tanya nya

"memang apa, gue pengen ngambil jeruk nya , pisang nya juga kayak nya enak" ujar nya mengelus perut nya yang rupanya sedang kelaparan

"itu Sesajen!!, Lo jangan sembarangan ini bukan tempat kita" tegur nya keras

"zaman kayak gini masih ada sesajen?, kuno banget " jawab Rian meremehkan dan mengolok tradisi warga sekitar desa itu

"udah Lo sini ikut gue" ucap Sari menarik tangan pria itu , Rian memang asal ceplos bahkan ia tak pernah berpikir dahulu sebelum berbicara

Bersambung.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!