tahun 8101 manusia jaman ini sudah sangat maju.
teknologi ada di mana-mana, robot pembantu, kendaraan canggih, implan AI semua ada di tahun ini.
kemajuan teknologi untuk memudahkan masyarakat telah sangat hebat tentu saja termasuk dengan teknologi militer.
baju robot, tembakan laser, meriam plasma, pangkal militer melayang, kapal induk udara.
semua kemajuan itu berkat seorang ilmuwan jenius yang terus melakukan improvisasi dan upgrade pada setiap penemuannya.
dia adalah Arcane fortis seorang jenius di bidang teknologi, dengan waktu 10 tahun Karirnya ia telah mensejahterakan seluruh manusia dan membuat dunia tentram.
ia bekerja individual dimana tidak terikat dengan negara mana pun, selain jenius dalam teknologi ia juga merupakan jenius pada strategi militer, sitem pemerintahan, dan kedokteran.
selain itu Arcane juga bisa tehnik beladiri yang setingkat dengan seorang terkuat di dunia itu yang bergelar dewa perang, meski ia mendapatkan kekuatan itu dengan bantuan teknologi namun ia juga melatih tubuhnya dengan sangat keras dan praktik dengan robot nya hingga mencapai tingkat itu
Arcane tidak khawatir dengan perlindungan diri karena ia memiliki pangkalan di sebuah pulau terpencil di segitiga bermuda yang penuh dengan teknologi nya yang melindungi pulau dan perairan di wilayahnya.
perlindungan yang mencangkup segala hal mulai dari darat, laut, udara, bahkan di luar angkasa dan bawah tanah pun tak luput dari sistem keamanannya.
banyak orang yang menginginkan teknologi terbaru dari tangan Arcane, namun terkadang tidak semua orang melakukan negosiasi atau jalur damai untuk mendapatkan teknologi itu.
seperti saat ini ledakan yang memecah kesunyian. tembakan proyektil peluru dan tembakan laser terus di bunyikan. robot tempur maupun prajurit manusia terus bekerja keras seperti tak ada bedanya. ratusan bahkan ribuan pesawat, kapal terbang, kapal selam, kapal terus berdatangan.
semua hal itu hanya di tujukan bukan pada monster, ataupun perang pada 2 negara namun pada sebuah pulau buatan kecil yang penuh dengan persenjataan.
"TERUS TEMBAK!!!..... LUNCURKAN RUDAL DAN KELUARKAN SEMUA PESAWAT DAN ROBOT TEMPUR!!! "
"CEPAT!!!... CEPAT!!! SEDIKIT LAGI PULAU ITU AKAN HANCUR DAN ORANG ITU AKAN KELUAR!!! "
perintah terus menerus diteriakkan oleh para atasan tiap prajurit.
di sisi lain Arcane di dalam laboratorium nya sedang melakukan ujicoba alat seperti tidak memperdulikan keadaan di luar hingga sebuah suara robot mengganggu dirinya.
"tuan anda harus segera mengungsi karena pulau ini hampir tidak bisa bertahan"
akibat suara itu tangan Arcane terpeleset dan membuat ujicoba nya gagal, dan dengan suara kesal Arcane menjawab.
"mengungsi? kemana!? setelah dari mereka adalah kelompok mafia dan penjahat dan sisanya adalah negara yang di pimpin oleh tirani... lebih baik kau siapkan saja eksekusi hari akhir"
setelah mengatakan hal itu Arcane melanjutkan uji cobanya.
"namun tuan jika melakukan hal itu anda akan mati"
"lakukan saja dalam waktu 1 jam dalam kondisi apapun, itu perintah terakhir dariku! "
tidak ada balasan dari suara itu dan meninggalkan Arcane dengan penelitiannya, lalu suara peringatan mulai menggema.
"peringatan eksekusi hari akhir akan dilaksanakan dalam 1 jam hitung mundur dimulai!!! "
suara terus menggema dan waktu terus berjalan, dalam kondisi itu Arcane terus fokus dan bergumam.
"penelitian ini adalah penelitian terakhir... penelitian untuk menguak misteri tentang eksistensi Tuhan... sel tuhan"
di bagian luar pertahanan telah tertembus dan banyak prajurit telah mendarat di pulau buatan itu, sementara itu Arcane telah mulai dalam tahap akhir.
"sedikit lagi"
para prajurit terus berlari dengan di pimpin oleh seorang jenderal dengan membawa beberapa alat untuk menonaktifkan jebakan, dan kemudian ketika mereka sampai di depan pintu tempat Arcane meneliti.
"CEPAT PASANG PELEDAK UNTUK MEMBUKA PINTU ITU"
para prajurit dengan cepat melakukan perintah dan begitu selesai mereka langsung menunggu perintah.
"LEDAKKAN!!! "
sementara itu di sisi Arcane ia dengan tenang mulai di bagian akhir, namun.....
"BOOM!!!!..... "
sebuah ledakan membuat sebuah pintu terpental dan mengenai Arcane, ia yang terkena terpental hingga membuat beberapa tulangnya patah.
hampir bersamaan dengan itu sebuah suara robot terdengar.
"aktivasi hari akhir di mulai"
para jendral dan prajurit memasang wajah jelek dan sesaat kemudian.
"buzzzt.... "
sebuah gelombang emp meledak yang membuat seluruh perangkat elektronik rusak, gelombang itu mencangkup sebagian besar dari dunia hingga di perkiraan 90% teknologi mati total.
seluruh pasukan serbu yang menyerang Arcane pun kebingungan dan di landa kepanikan karena kapal mulai jatuh dan tenggelam tak terkecuali pulau buatan Arcane.
di sisi lain Arcane yang sekarat meratapi kegagalan penelitiannya dengan tatapan sedu.
"ah... sial!!! "
_______________________________________________________
setelah semua kejadian itu Arcane mati dan entah kenapa ia kini berada di sebuah aula megah, dengan berbagai patung dewa di dalamnya, lalu beberapa saat kemudian seorang malaikat perempuan turun dengan wajah mata yang tertutup sebuah kain.
malaikat itu langsung mengambil jiwa Arcane dan memegang dengan kedua telapak tangannya seperti menampung air dengan kedua tangan.
kemudian dari kekosongan muncul semacam portal dengan aura luar biasa di hadapan malaikat itu, lalu dengan senyuman dan suara lembut ia berkata.
"ada dunia yang membutuhkan pertolongan.
tolong perbaiki dunia itu, dan buat kedamaian di sana karena mereka sudah keterlaluan.
ingatanmu akan terbawa namun kau akan menempati tubuh baru"
setelah berkata seperti itu malaikat itu mengulurkan tangannya dan membuat jiwa Arcane tersedot kedalam portal itu.
dan ketika portal itu tertutup malaikat itu kembali bicara.
"semoga kau bisa mendamaikan dunia itu, dan di sana mungkin kau menemukan jawaban dari pertanyaan mu"
_______________________________________________________
Arcane kini merasa terbang melayang dan tidak bisa merasakan apapun, ada sebuah suara indah yang meningkatkan dirinya dan membuat dirinya nyaman.
lalu setelah suara itu hilang Arcane merasa dirinya terhisap sesuatu dan kini ia merasa berada di sebuah arus lautan dan terasa seperti terombang-ambing tanpa henti.
hingga tiba-tiba ada sebuah cahaya yang sangat silau dan ia kemudian langsung masuk kedalam cahaya tersebut.
beberapa saat kemudian Arcane membuka mata dan melihat seorang wanita yang memakai pakaian pelayan yang tersenyum.
"selamat ratu anda melahirkan pangeran yang sangat tampan"
"sini aku ingin melihat nya"
balasan suara wanita lemas terdengar dan segera pelayan itu memberikan Arcane kepadanya yang tak lain itu adalah ibu Arcane.
senyuman indah terlihat dari wajahnya, tak lama setelah itu seorang lelaki gagah memasuki ruangan dan menghampiri wanita itu.
pria itu melihat sekilas kepada bayi dan wanita yang sedang berbaring di tempat tidur dan berucap.
"Arcane Fortis.... itu adalah namanya"
begitu selesai ia langsung berbalik dan pergi, melihat itu ibu Arcane hanya tersenyum dan menatap Arcane.
"dia adalah ayahmu selamat datang di dunia ini Ya Arcane"
Arcane hanya bisa menatap dan kemudian ia langsung menangis.
5 tahun kemudian di sebuah taman
Arcane kini berada di sebuah taman dengan rasa bosan dan tatapan kosongnya, itu bukan tanpa alasan bayangkan saja seorang pria dewasa terjebak dalam tubuh seorang bayi.
selayaknya fisik bayi yang belum terbiasa dimana mobilitas terbatas, pencernaan yang tidak bisa di kontrol apalagi soal sistem poop dan kencing, dan juga minum asi.
Ya, asi.
meskipun terlihat sepele bagi Arcane itu sedikit menyiksa meskipun ia tau kalau ia adalah ibunya sendiri, apalagi Arcane terlahir seperti di jaman kerajaan yang artinya jika Arcane menolak asupan asi kemungkinan ia tidak bisa tumbuh dengan cepat.
dengan tekat lama untuk lepas dari semua itu ia berusaha dengan keras untuk berjalan dan berbicara, hingga dalam waktu 9 bulan ia sudah bisa berjalan sendiri dan pada usia 10 bulan sudah bisa berbicara.
selain dikatain pintar atau jenius tidak ada yang spesial, kecuali di umurnya yang ke 3 ia sudah bisa lancar membaca dan Arcane mendapatkan banyak informasi tentang dunia yang kini ia tinggali.
dari yang di dapat Arcane terlahir dengan nama yang sama namun dengan keluarga yang bisa di katakan spesial, jika sebelumnya Arcane terlahir oleh orang miskin kini ia terlahir sebagai seorang pangeran ke 3.
Arcane kini berada di Kerajaan Asgar sebuah kerajaan menengah yang makmur, Arcane juga terlahir oleh ratu ke 3.
ngomong-ngomong soal ratu raja James yang tak lain ayah Arcane dengan alasan kesetaraan ia menikahi 3 orang wanita dan menjadikan ketiganya sebagai ratu, meskipun ada 3 ratu dan kekuasaan yang setara namun prioritas tertinggi berada di tangan ratu kedua karena ia melahirkan pangeran pertama yang di anggap sebagai pangeran mahkota (Ya meskipun pangeran mahkota belum di tentukan).
lalu selayaknya bangsawan sekelas ratu mereka juga di barikan istana pribadi, Ya meskipun lebih tepat di sebut mansion karena istana raja hanya di gunakan untuk kepentingan kerajaan dan dalam waktu tertentu sang ratu juga akan mengunjungi istana atas perintah Raja, baik untuk politik atau hasrat biologis.
selain itu ia juga memiliki 5 saudara lainnya, hingga total raja memiliki 6 anak yang di mana 4 pangeran dan 2 putri dengan Arcane menjadi salah satu pangeran muda karena ratu ke 2 melahirkan seorang pangeran ke 4 setahun kemudian.
selain keluarga nya yang unik Arcane juga menyadari kalau dunia yang ia tinggali juga unik, Karena dunia ini memiliki keajaiban yang di sebut sebagai sihir.
berbeda dengan dunia sebelumnya yang menganggap sihir sebagai cerita anak-anak, disini sihir berkembang dan menjadi bagian kehidupan masyarakat.
setiap orang juga bisa menggunakan sihir dan dengan energi yang di sebut sebagai mana sebagai sumber energi sihir, dan karena sihir terlalu berkembang pesat maka teknologi tidak terlalu di perhatian apalagi pada tubuh manusia yang jika kehabisan mana maka mereka akan lemas atau bahkan bisa pingsan.
lalu selain Ras manusia dan hewan juga ada ras selain itu yang memiliki eksistensi tersendiri di dunia baru ini, yaitu monster, dwarf, elf, peri, beast, dragon, dan sebagainya.
entah berapa jenis mahluk hidup yang ada di dunia ini, namun yang pasti satu sama lain selalu terjadi perseteruan biasanya tidak ada kecocokan antara sifat, kebiasaan, dan bentuk tubuh.
karena itu selain memperbudak sesama manusia beberapa bangsawan memiliki budak dari ras lain. Ya, di jaman seperti ini yang namanya pekerja di bawah umur serta perbudakan pasti ada dan itu tidak bisa di hindari.
"Arcane ku sayang... apa yang sedang kau pikirkan? "
kata seorang wanita cantik dengan rambut hitam seindah malam, ia tak lain adalah ratu ke 3 sekaligus ibunya.
"tidak hanya penasaran dengan yang namanya sihir" jawab Arcane dengan datar
"hmm... masih terlalu cepat untuk mu sayang"
dengan jawaban itu Arcane hanya diam dan meraih buku cerita anak-anak yang sama sekali tidak menarik untuknya.
oh iya, ibu Arcane bernama Elisabeth Fortis dan tidak seperti kebanyakan pernikahan bangsawan kebanyakan karena ibu Arcane berasal dari bangsawan perbatasan yang cukup pelosok.
dan entah bagaimana mana caranya raja James bertemu di sebuah pertempuran untuk melindungi kerajaan dari gelombang monster, dan singkatnya keduanya saling jatuh cinta dan menikah.
pernikahan bangsawan yang di dasari oleh cinta sangat jarang terjadi apalagi karena pernikahan itu raja James mendapati beberapa masalah dan bahkan hampir terjadi perang saudara karena ia sudah memiliki 2 istri dari bangsawan yang cukup berpengaruh.
karena itu raja James membuat keputusan untuk mengangkat 3 istrinya menjadi ratu dan sementara itu ratu Elizabeth yaitu ibu Arcane memutuskan untuk menetap di sebuah kediaman yang sedikit jauh dari istana dan hampir tidak pernah mencampuri urusan kerajaan meskipun ia memiliki kemampuan hebat dalam hal birokrasi.
hal itu juga membuat kedua ratu lainnya juga di perlakuan sama meskipun sebenarnya mereka hanya pindah bersebelahan dengan istana.
untuk raja sendiri kecuali perintah datang dan kunjungan ketiga ratu sedikit sulit untuk bertemu seperti seorang keluarga, dan karena itulah Arcane jarang berinteraksi dengan ayahnya.
untuk Arcane sendiri ia memiliki tampang yang tidak lebih tampan dari kehidupan sebelumnya, dengan rambut hitam yang menurun dari ibunya dan mata merah tajam seperti sanga raja membuat gambaran dirinya sangat tampan, dan para pelayan wanita kecil pun telah jatuh cinta tanpa mereka sadari.
kembali soal Arcane, ia kini bersama Elisabeth serta 2 pelayan sedang menikmati keindahan taman dan pemandangan istana dan kota kerajaan ditemani oleh teh, camilan, dan buku.
Ya benar buku, alasan mental Arcane tetap waras juga karena ia sering belajar membaca karena bukan hanya alfabet namun banyak huruf asing lainnya yang meskipun tidak di pakai lagi namun beberapa masih banyak tertulis di buku tua yang tersebar di seluruh dunia.
namun sayangnya Elisabeth tidak membiarkan Arcane belajar buku yang sulit dan selalu memberikan buku cerita anak-anak untuk nya, entah karena takut rusak atau alasan lain.
Elisabeth melirik Arcane dan berkata.
"jika belajar sihir terlalu cepat untukmu, namun kalau kau bosan dengan cerita anak-anak kau bisa mencari buku yang kau sukai di perpustakaan"
sontak Arcane langsung bersemangat dan tersenyum lebar.
"benarkah aku boleh? "
"tentu kau bisa, asal kau tidak merusak buku di sana"
"baik aku berjanji!! "
Elisabeth tersenyum namun wajah ramahnya langsung berganti dengan tatapan seram.
"namun jika ada buku yang rusak kau akan aku larang memasuki perpustakaan itu!! sampai ibu boleh mengijinkan!! "
Arcane menelan ludah dan langsung mengangguk cepat, dan tanpa sadar ia mengucapkan janji dengan gemetar
"I...iya, ak... Arcane berjanji tidak merusak"
Elisabeth diikuti oleh 2 orang pelayan dan salah satunya serang menggendong Arcane, mereka menuju ke dalam perpustakaan pribadi di kediaman itu.
ketika sampai Elisabeth langsung membuka ruangan itu dan begitu bunyi pintu berderit cahaya menyilaukan datang membuat Arcane harus menutup matanya.
"nah Arcane kau bisa belajar di sini"
kata Elisabeth yang kini menggendong Arcane kedalam ruangan, Arcane mengintip dan matanya langsung melebar karena takjub dengan pemandangan di depannya.
meskipun ia sudah mengira ruangan perpustakaan milik keluarga kerajaan namun ternyata ini melebihi ekspektasinya.
tidak hanya buku yang tertata rapi pada rak di dinding, seakan kurang dengan tempatnya ada juga beberapa rak buku berbentuk kubus yang penuh dengan buku melayang di atasnya.
meskipun ia telah 5 tahun tinggal di dunia ini namun Arcane baru tau kalau sihir bisa di aplikasikan seperti itu, ia kira selama ini sihir hanya di gunakan sebagai meringankan pekerjaan seperti memasak, mencuci, berkebun, atau membersihkan rumah.
Arcane sebenarnya juga memiliki gambaran tentang penggunaan sihir dalam pertempuran dari buku anak-anak yang ia baca, namun sepertinya eksekusi di dunia nyata berbeda dengan cerita anak-anak.
Elisabeth menurunkan Arcane di tengah ruangan dan kemudian menggerakkan kedua tangannya dan mengucapkan mantra.
"atas permintaan ku, aku mohon untuk bergerak sesuai keinginan ku... sihir ruang... dimensional move"
seketika itu seperti energi berwarna ungu tercipta dan menyelimuti tangan Elisabeth dan rak buku bergetar dan bergerak mengikuti gerakan tangannya, dan kini beberapa rak mulai berubah berbentuk kubus dan ikut melayang bersama yang lain, sementara sisanya bergeser dan berpindah tempat.
Arcane di buat kagum dengan pemandangan itu dan ini juga bertolak belakang dengan prinsip ruang dengan yang ia pelajari di dunia sebelumnya.
beberapa saat kemudian Elisabeth berjongkok dan mengelus kepala arcane.
"sekarang kau bisa dengan bebas menggunakan ruangan ini, ibu telah menyusunnya untukmu"
Arcane mengangguk.
"iya ibu terima kasih... "
senyuman Arcane membuat Elisabeth gembira, ia kemudian berbalik dan keluar di ikuti oleh kedua pelayannya.
"isi perpustakaan ini adalah koleksi pribadi ibu, maka dari itu selain raja para pelayan tidak bisa bebas memasuki ruangan ini, dan ibu juga harus melakukan beberapa hal... jadi jika memerlukan sesuatu tarik saja tali itu dan kepala pelayan akan datang"
kata Elisabeth menunjukkan sebuah tali di dekat pintu keluar, mungkin itu di maksudkan jika Arcane ingin keluar atau meminta camilan karena pintu masuk perpustakaan itu sebenarnya cukup Tebal dan keliatan sangat berat.
Arcane mengangguk dan langsung menuju rak terdekat dari dirinya dan langsung memilih buku, melihat anaknya itu Elisabeth hanya tersenyum dan pergi di ikuti oleh pelayan yang menutup pintu perpustakaan itu.
di luar salah satu pelayan mendekati Elisabeth dan berbicara dengan hormat.
"sepertinya kejeniusan anda menurun kepada pangeran yang mulia"
Elisabeth melirik dan hanya tersenyum.
"benarkah?... apakah ia sejenius itu?"
"benar baginda, bukankah anda juga seperti pangeran ketika di usia muda?... seseorang yang membuat ayahnya pusing Karena sering kabur dari kastil hanya karena penasaran? "
Elisabeth tertawa dengan pelayan pribadinya yang telah bersamanya dari kecil, pelayan itu sudah seperti kakak bagi Elisabeth.
"hmm... kau bisa saja, semoga sifat itu tidak menurun kepada anakku.
karena ia berkembang terlalu cepat.... dan... "
Elisabeth berhenti berjalan kemudian melirik kepada kedua pelayan itu dan berkata dengan nada yang sedikit dingin.
"kejeniusannya belum bocor kan!?"
segera kedua pelayan itu memberi hormat dan menjawab.
"belum yang mulia, saat ini mereka hanya tau kalau pangeran seperti anak pada umumnya yang gemar bermain"
Elisabeth bernafas lega dan kembali berjalan.
"hah... semoga akan tetap seperti itu"
kedua pelayan itu kembali berjalan tegak dan mengikuti Elisabeth di belakangnya.
disisi lain Arcane kini sedang menatap dengan tatapan hampa, bukan karena tidak bisa membaca atau mengerti tentang isi dari buku tersebut nun karena...
"kenapa... KENAPA BARISAN BAWAH HANYA BERISI NOVEL DAN CERITA!!!! "
Ya Arcane berteriak kecewa karena hanya ada berbagai genre novel, meskipun ada beberapa yang menarik perhatian Arcane seperti mahluk legenda ataupun cerita legenda.
disisi lain bagian yang tidak terjangkau Arcane terdapat buku lain yang berisi informasi dasar tentang dunia ini, mulai dari Kerajaan maupun dunia ini sendiri.
Arcane hanya menebak karena judul dari buku itu, namun sepertinya masih berupa cerita karena dari judulnya adalah.
"terbentuknya kerajaan Asgar, biodata keluarga raja.., perjuangan raja..., dsb"
Arcane hanya bisa menghela nafas pasrah dan mulai membaca buku yang ia anggap menarik, perpustakaan ini memiliki ruangan yang cukup luas, jika di bandingkan kemungkinan seluas 1/4 lapangan sepak bola.
selain itu tinggi perpustakaan sendiri bisa mencapai 10 meter, jadi bisa di bayangan berapa banyak buku yang tersimpan di sana.
Arcane juga sedikit bingung karena jika di ukur maka kediamannya tidak sebesar ini namun Arcane mulai berdamai dengan keadaan dan berfikir kalau ini ulah sihir.
--beberapa hari kemudian--
waktu berlalu dengan cepat meskipun hanya dalam beberapa hari Arcane telah menamatkan buku pilihan yang ia baca, meskipun tidak semuanya namun Arcane membaca lebih dari 100 buku.
Arcane bebas keluar masuk perpustakaan berkat ijin dari ibunya asal ia tidak tidur di dalamnya, merusak apapun di dalam, dan membawa keluar buku di dalam perpustakaan itu.
tidak hanya itu Arcane juga membaca buku cerita sejarah pada bagian yang tidak ia capai, sayangnya selain silsilah keluarga dan cerita heroik keluarga maupun kesatria, Arcane sama sekali tidak tertarik dengan sisanya.
oh... jika bertanya tentang bagaimana Arcane bisa menggapai rak itu, ia menumpuk beberapa buku untuk di jadikan tangga sebenarnya ada tangga untuk menggapai buku di bagian atas dan meja belajar namun dengan fisiknya sekarang ia masih belum kuat untuk menggesernya.
dengan cara yang sama Arcane juga mencapai tempat yang lebih tinggi dan mencapai buku pengetahuan tentang berbagai hal, mulai dari ensiklopedia monster, politik, ekonomi, kerajaan tetangga, bahkan ilmu pedang dan sihir.
berkat itu ia tau kalau sebuah kerajaan dibagi menjadi kerajaan kecil, menengah, dan besar.
penilaian itu tergantung pada kekuatan kerajaan yang dimiliki dan kebanyakan kerajaan kecil adalah kerajaan bawahan dari Kerajaan menengah dan besar.
untuk kerajaan Arcane sendiri adalah kerajaan menengah yang memiliki keunggulan ekonomi nya dan kekuatan militer nya yang tak bisa di remehkan, karena biasanya kerajaan menengah sering di tekan agar tidak bisa berkembang oleh kerajaan besar yang sebenarnya lebih pantas di sebut Kekaisaran
untuk ilmu berpedang Arcane terlalu sulit menilai karena layaknya tehnik beladiri dimana kau harus latihan praktek untuk mempelajari dan mencari pengalaman pertempuran nya untuk mengasah nya.
namun ini masih patut di syukuri karena Arcane mengetahui gambaran dari beberapa ciri khas dari gaya berpedang kerajaan terkenal.
untuk teknologi nya sendiri Arcane tidak terlalu berharap karena ia tidak berharap lebih karena sebagian besar telah tergantikan oleh sihir, seperti contohnya membajak ladang akan lebih mudah di serahkan oleh seseorang yang memiliki sihir tanah.
lalu saat ini Arcane telah mendapatkan buku yang ia cari.
iya... benar..., Arcane mendapatkan buku tentang sihir yang selama ini ia cari.
namun ketika ia akan membacanya sebuah suara yang ia kenal terdengar marah.
"APA INI!!! ARCANE KEMARI DAN JELASKAN BAGAIMANA BISA KAU MEMBANGUN ISTANA DENGAN buku KOLEKSI IBU!!! "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!