NovelToon NovelToon

I Am Goblin With System

Reincarnation Goblin | Chapter 00. Karyawan menjadi Goblin

...Arc 1. Reincarnation Goblin....

...Chapter 00. Karyawan menjadi Goblin....

Di kota metropolitan yang padat semua orang sibuk dengan pekerjaan, sekolah dan aktifitas lainnya.

Tidak terkecuali, seorang pria disalah satu kantor sedang sibuk mengetik dan merevisi tumpukan dokumen disekelilingnya. Bahkan tumpukan kertas itu seperti benteng kertas di meja kerjanya.

Disaat pria itu sibuk dengan dokumen nya, dia melihat rekan kerjanya di depan nya sedang asik mengobrol, berdandan dan bermain ponsel.

Semua pekerjaan mereka sudah dialihkan kepada pria itu hingga membuat nya kesal.

"Berisik! ... Berisik! ... Kenapa aku yang harus melakukan semua nya? ... Dasar manusia korporat! ..." ucap pria itu yang terus bergumam kesal seraya mengetik dokumen.

Sesaat kemudian, seorang pria gendut menghampiri pria itu.

"Teguh, tolong urus dokumen ini juga!" seru pria gendut.

Saat mendengar itu, pria yang bernama Teguh itu menghentikan ketikan nya dan melihat kearah pria gendut.

"Baik, pak," jawab Teguh seraya menerima dokumen.

Pria gendut tersenyum lebar, "Tolong ya! Terimakasih!" jawab pria gendut.

Meski pekerjaan Teguh menumpuk namun, dia tidak bisa menolaknya lantaran pria gendut itu merupakan atasan nya. Jika, Teguh menolak nya mungkin dia akan dipecat.

Setelah Teguh menerima itu, semua karyawan disana melihat kearah Teguh dengan tatapan remeh dan tersenyum senang. Lalu, para karyawati juga tidak segan-segan menghina Teguh.

"Dasar pria jelek!"

"Dia cocok menjadi budak!"

"Benar sekali, sudah jelek, pendek dan bau."

Lalu, salah satu Karyawan menghampiri para wanita itu dan ikut menghina nya.

"Hei, lihatlah! bukan kah dia mirip!" ucap karyawan saat menunjukkan gambar Goblin kepada para karyawati.

Lalu, mereka pun tertawa senang.

"Hahaha .... iya, mirip sekali!"

"Cihh ... sungguh menjijikkan!"

"Dia sangat cocok menjadi Goblin. Kalo begitu, bagaimana kalo kita panggil Goblin?"

"Benar-benar, ide yang bagus."

"Hahaha ...."

Disisi lain, Teguh memendam kemarahan dan bergumam sendiri.

"Jika aku Goblin maka kalian akan ku bunuh!"

Penghinaan dan siksaan Teguh itu dikarenakan kejadian beberapa bulan yang lalu yang mana seorang senior bernama Siska menemukan data korupsi di kantornya. Lalu, dia pun melaporkan nya kepada pria gendut. Namun, pria gendut tidak menanggapi nya hingga beberapa hari kemudian Siska di fitnah bahwa diri nya memiliki hubungan intim dengan atasan kantor hingga membuat nya di pecat.

Teguh yang melihat itu tidak menerima dengan keputusan kantor dan memutuskan untuk memprotes nya namun, tidak berhasil dan saat kepergian Siska dari kantor, Teguh pun pergi menghampiri nya untuk menghibur dan memberikan semangat.

Dan, di depan pintu kantor. Teguh bertemu dengan nya.

"Siska, aku percaya kepadamu."

Mendengar ucapan Teguh, dia menghentikan langkah dan menoleh kebelakang.

"Terimakasih, Pak Teguh. Kamu adalah teman terbaik ku," ucap Siska disertai dengan senyuman.

Meski dia tersenyum. Namun, teguh melihat ada nya air mata keluar dari matanya dan itulah pertemuan terakhirnya dengan Siska.

Sejak kejadian itu, Teguh pun menjadi bahan bully di kantor. Sebenarnya dia bisa saja meninggalkan kantor namun, hal itu sulit lantaran dia sudah berumur 45 tahun dan sudah dipastikan sulit untuk mencari pekerjaan lagi.

Maka dari itu, Teguh hanya menerima dan pasrah dengan hidupnya.

Waktu pun berlalu sampai tengah malam, perutnya terus berbunyi lantaran Teguh melewati istirahat nya dan hanya mengandalkan minuman suplemen dan air putih.

Mata nya pun sudah menghitam dan jari-jemari nya sudah hampir keram. Lalu, dia pun mengakhiri pekerjaan dengan tangan yang gementar saat menekan tombol [Enter].

Setelah itu, Teguh melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

"Bekerja 48 jam non stop memang melelahkan kan," batin Teguh.

Sesaat kemudian, pandangan Teguh menjadi kabur dan sempoyongan.

"Apa yang terjadi kepad-"

Sebelum Teguh menyelesaikan perkataannya, dia menutup mata dan pingsan sampai jantung nya henti berdetak.

Beberapa saat kemudian, Teguh tersadar di dalam kegelapan dan dia merasakan tubuhnya melayang tidak terarah.

Dan, didalam kegelapan itu. Teguh mendengar suara wanita.

"Hei, kamu! Apakah kamu ingin hidup kembali?" suara wanita.

"Tentu saja. Tapi, aku bosan menjadi manusia melihat sikap mereka," jawab Teguh.

"Oh, menarik! Jika bukan manusia lalu, kamu ingin bereinkarnasi menjadi apa?"

"Goblin seperti nya menarik. Itulah julukan ku di kantor. Jika menjadi Goblin, aku akan membunuh para Manusia yang berhati lebih kotor dibandingkan Goblin dan prkosa wanita yang sombong dan selalu merendahkan yang lebih lemah dari nya baik pria atau wanita."

"Baiklah, Jika kamu ingin menjadi Makhluk imut seperti itu. Aku akan kabulkan lalu, apa keinginan mu ketika bereinkarnasi?"

"Aku hanya ingin makan. Seharian ini aku belum makan," jawab Teguh.

"Oke, sudah ku putuskan! Dan, selamat menempuh hidup baru!"

Seusai Teguh mendengar perkataan itu, muncul cahaya terang yang menutupi pandangan nya.

"Siapapun kamu? Terimakasih sudah mau berbincang-bincang dengan ku," ucap batin Teguh.

Beberapa saat kemudian, cahaya putih menghilang dan menjadi gelap. Disisi lain, Teguh merasakan angin yang berbau busuk disertai dengan bau darah sehingga dia mengumpulkan kesadaran nya dan membuka matanya.

Yang mana saat membuka mata, Teguh dikejutkan dengan banyak nya jasad Goblin yang bersimbah darah.

Hal itu membuat Teguh kebingungan dan bangkit berdiri.

"Dimana ini?" ucap Teguh seraya melihat sekeliling nya.

Lalu, Teguh pun menyadari bahwa tinggi badan nya semakin memendek maka dari itu, dia mengangkat kedua tangan nya yang mana Teguh melihat tangan nya menjadi kecil kurus berkulit hijau.

Setelah itu, Teguh juga melihat badan nya yang mana dia memiliki kulit hijau, badan nya kurus sampai tulang rusuk nya terlihat dan perutnya buncit sehingga tidak seimbang dengan kurus tubuhnya.

Selain itu, Teguh tidak memakai pakaian hanya kain kotor yang terlipat di bagian kmaluan nya.

Melihat itu semua, Teguh mengambil kesimpulan.

"Ini sungguhan. Aku menjadi Goblin!"

Reincarnation Goblin | Chapter 01. Status dan Serigala bertanduk

...Chapter 01. Status dan Serigala bertanduk....

Didalam Goa, terlihat sosok Goblin yang sedang berdiri diantara Goblin yang sedang bersimbah darah dalam keadaan bingung lantaran Goblin itu bukan lah Goblin biasa melainkan Goblin yang memiliki jiwa Manusia dari dunia lain. Jiwa itu bernama Teguh dan itulah aku.

"Ini sungguhan. Aku menjadi Goblin!"

Memahami itu, aku pun menghela nafas panjang dan menerima keadaan ku yang ternyata suara wanita yang kudengar itu bukanlah mimpi.

Apakah dia Dewi atau kah Iblis? Entah lah!

Setelah menerima kenyataan ini, aku pun menganalisa keadaan sekitar.

"Apa yang terjadi disini? habis ada perang kah."

Lalu, aku melangkah dan menghampiri para Goblin yang bersimbah darah. Dalam pemikiran ku, mungkin saja ada Goblin yang masih hidup dan aku bisa mengorek informasi darinya.

Namun ada sekitar 15 Goblin yang terkapar tidak ada satu pun yang hidup.

"Seperti nya hanya aku yang bertahan di goa ini."

Beberapa saat kemudian, perut ku berbunyi dan aku merasakan lapar yang teramat sangat. Mungkin ini efek dari kehidupan ku sebelumnya yang mana tidak makan selama dua hari.

"Ahh, Laparnya! gumam ku seraya melihat sekitar yang mungkin bisa aku makan.

Sesaat kemudian, aku melihat ada jasad Orc di belakang ku. Orc itu terlihat baru juga mati. Hal itu membuat ku mengambil kesimpulan ada nya kemungkinan bahwa Goblin sedang bertarung dengan Orc.

Melihat jasad Orc itu, Insting ku mengatakan bahwa jasad itu bisa ku makan. Meski ada keraguan. Namun, hanya jasad Orc itulah satu-satunya yang mampu mengisi perut ku yang kosong.

Tanpa ada keraguan lagi, aku pun menghampiri dan menyantapnya mentah-mentah mungkin, jika aku masih menjadi manusia maka pasti akan muntah-muntah.

Dan, walau daging itu tidak ku masak namun, lidah ini merasakan kelezatan tersendiri. Rasa seperti daging b@bi.

"Enak. Daging ini sangat enak."

Ditengah makan, muncul sebuah tulisan disertai suara pemberitahuan di sisi atas kanan pandangan ku.

Ding!

[Extra Skill Demon Eyes telah didapatkan.]

Ding!

[Skill Berserk telah didapatkan.]

Ding!

[Level telah meningkat ke level 3.]

Melihat beberapa tulisan itu, aku sontak terkejut dan melihat sekitar.

"Apa itu?" batin ku.

Setelah itu, aku mencoba mencari cara untuk melihat apa yang kudapatkan namun, tidak berhasil dan saat melihat genangan air, aku pun terpikir sesuatu.

Lalu, sontak pergi menghampiri genangan air itu dan bercermin pada genangan air itu namun, saat bercermin aku sontak terkejut melihat rupa ku yang buruk rupa dengan telinga panjang, hidung pesek dan memiliki gigi seperti hiu.

"Aku sungguh buruk rupa. Sudah lah, lagi ini lebih baik dibandingkan dengan pria tampan yang sombong dan suka menindas orang," ucap ku seraya memeriksa wajah ku.

Setelah menerima kenyataan bahwa aku monster yang jelek. Lalu, aku mencoba skill yang telah kudapatkan.

Jika didalam anime atau novel dalam pengunaan skill hanya perlu mengucapkan nama tulisan nya. Semoga saja memiliki cara kerja yang sama.

Sambil bercermin diri, aku merapalkan skill.

"Extra Skill. Demon Eyes."

Tidak lama dari aku merapalkan skill itu muncul tulisan yang mana berisikan data ku.

[ Status.

Nama: tidak ada.

Ras: Green Goblin.

Jabatan: Prajurit Rendah Goblin.

Gelar: Tidak ada.

Level. 3.

Kekuatan fisik: 15. Daya tahan Fisik: 5.

Kecepatan: 5. Ketangkasan: 7.

Kepintaran: 1.

Skill:

Berserk.

Extra Skill:

Demon Eyes.

Unique Skill:

Chaos Eater. ]

Melihat tulisan itu, aku pun tersenyum sendiri.

"Melihat ini, aku seperti bermain game saja. Tidak! Meski, walaupun ini kenyataan tapi harus menganggap nya ini adalah game. Menarik! Sungguh menarik! Gigigi..."

Setelah memahami itu, aku pun meminum air itu untuk menghapus dahaga dari rasa haus sehabis makan daging Orc.

Setelah itu, aku pun melanjutkan langkah. Keluar ruang Goa yang penuh jasad ini dan sebelum itu, aku memberikan penghormatan kepada saudara-saudara baru ku yang sudah mati dan gugur dalam melawan Orc.

"Semoga jiwa kalian di terima oleh Dewa Goblin."

Seusai itu, aku pun mengambil tiga pisau yang ku selipkan di pinggang dan tombak. Meski, aku tidak mengerti tentang bela diri namun itu lebih baik dibandingkan aku tidak membawa apapun.

Setelah beberapa lama aku melewati koridor goa, aku pun tiba di ruang goa yang lain yang mana terlihat beberapa monster serigala bertanduk sedang makan jasad manusia.

Sesaat aku masuk, para serigala bertanduk sontak melihat ku dengan tatapan kesal dan ingin membunuh ku.

Dalam pemikiran mereka, aku hendak merebut makanan nya. Tapi, insting ku mengatakan iya. Aku ingin mencoba menyantap manusia itu seperti apa. Namun, sebelum bertarung aku mengunakan [Demon Eyes] dahulu.

[Status.

Serigala bertanduk satu.

Level 3.

Serigala bertanduk satu.

Level 3.

Serigala bertanduk dua.

Level 10.

Skill: Aero. ]

Ditengah aku melihat mereka, tidak ada berbasa-basi lagi kedua serigala bertanduk sontak menyerang ku dengan kecepatan tinggi.

Lalu, aku yang melihat itu sontak memasang kuda-kuda tombak seperti film yang pernah ku tonton seraya merapalkan skill.

"Skill Berserk."

Sesaat merapalkan itu, aku merasa kekuatan yang berlimpah mengisi seluruh tubuh lalu, aku mengayunkan tombak kearah serigala dan menusuk nya.

Lalu, serigala yang lain melompat di arah yang lain. Aku yang melihat itu sontak mengeluarkan pisau dan menusuk leher nya dari bawah. Beruntung, tubuh kecil ini membuat gerakan ku lebih cepat.

Dengan ini dua Serigala tumbang. Tinggal satu lagi.

Kami pun saling berhadapan satu sama lain dan dia terlihat sangat marah dengan ku. Sedangkan, aku juga tidak ingin mati lagi di goa ini maka dari itu, aku pun bersiap siaga untuk membunuh nya.

Dunia monster adalah dunia rimba. Siapa yang kuat, dia yang menang dan membunuh atau dibunuh.

Dengan prinsip itulah, sekarang ini aku harus hidup di dunia monster ini.

Setelah lama mempersiapkan diri, serigala itu pun sontak mengeluarkan sinar dan melakukan gerakan cepat hingga tiba didekat ku dalam sekejap.

"Masih terlihat."

Lalu, aku pun sontak menusuk kepalanya dengan kedua pisau ku. Meski begitu, Serigala itu pun masih bertahan dan dia menendang udara untuk mundur jauh dari ku.

Dan, aku juga mengambil nafas berat dan mengambil senjata terakhir ku.

Aku harap ini akan menjadi akhir untuk nya jika tidak ini tidak berhasil. Maka ini akan menjadi akhir untuk ku.

Lalu, serigala bertanduk dua itu melesatkan serangan yang sama yang mana dalam sekejap dia sudah berada di dekat ku.

Aku tidak akan jatuh di lubang yang sama.

Setelah mengetahui serigala mengunakan teknik yang sama, aku sontak berguling kedepan dan masuk kebawah serigala bertanduk.

Dan, aku pun sontak menusuk dan menarik tusukan itu hingga kulit serigala robek dan darah menguyur tubuhku.

"Giaaa!"

Setelah itu, pertarungan pun berakhir dengan ketiga serigala bertanduk mati dihadapan ku.

Melihat nya, perut ku berbunyi. Maka dari itu, aku tidak segan-segan menyantap daging Serigala bertanduk yang mana memiliki rasa yang kurang enak dibandingkan dengan daging Orc meski begitu, aku tetap menyantap nya.

Ditengah makan itu, tulisan sistem datang kembali.

Ding!

[Skill Aero telah didapatkan.]

Ding!

[Anti panas dan dingin telah didapatkan.]

Ding!

[Level telah meningkat ke level 12.]

Dan, penjelajahan ku di Goa masih berlangsung.

...______...

Goblin Teguh.

Reincarnation Goblin | Chapter 02. Petualang yang menarik

...Chapter 02. Petualang yang menarik....

Saat ini, Aku seorang Goblin yang sedang menikmati daging Serigala bertanduk meski, daging mereka tidak begitu lezat namun, aku tetap menyantap nya lantaran ada skill yang cukup berguna bagi ku.

Aku berterima kasih kepada kemampuan Unique Skill Chaos Eater yang mana setiap daging yang ku makan. Aku dapat mengambil skill dan kekuatan yang telah ku makan.

Setelah puas dengan menyantap serigala, aku beralih kepada jasad manusia yang sudah dalam kondisi mengenaskan. Terlihat dari pakaian armor ringan dan senjata nya. Jasad Manusia yang ada dihadapan ku mungkin seorang petualang atau kesatria.

Meski ini tidak etis. Namun, saat ini aku bukanlah manusia lagi melainkan monster dan aku ingin lebih kuat agar bisa bertahan hidup di dunia monster ini.

Setelah membulatkan tekad, aku pun menyantap jasad manusia itu yang mana daging nya sangat tidak enak dengan rasa seperti daging busuk yang harus ku makan.

Meski begitu, aku tetap menyantap nya hingga ditengah makan. Aku mendapatkan pemberitahuan.

Ding!

[Skill sihir Heal telah berhasil didapatkan.]

Ding!

[Skill sihir Cure telah berhasil didapatkan.]

Ding!

[Skill sihir Cahaya telah berhasil didapatkan.]

Ding!

[Status kepintaran dan ketangkasan telah meningkat 20 poin.]

Setelah pemberitahuan berhenti, aku juga menghentikan makan ku dan beranjak diri.

"Sepertinya dia seorang penyembuh. Pantas saja dia mati disini! Gigigi ..." gumam ku seraya mengusap mulut ku.

Setelah itu, aku memperhatikan barang-barang yang dibawa oleh penyembuh. Seperti nya ada barang yang berguna. Meski aku pertama kali melihat barang-barang itu namun berkat kemampuan Demon Eyes, Aku bisa melihat data milik barang-barang yang dibawa oleh penyembuh ini maka berdasarkan itu aku mengambil beberapa barang diantaranya.

Cincin penyimpanan.

Kualitas tingkat 5.

Kemampuan: Mampu menyimpan barang apapun dengan berat maksimal 50 kg.

Tongkat panjang suci.

Kualitas tingkat 5.

Kemampuan: Meningkatkan sihir Heal dan sihir Cure.

Kantong Air sihir.

Kualitas tingkat 5.

Kemampuan: tempat penyimpanan air mencapai 100 liter.

Pedang besi biasa.

Kualitas tingkat 2.

Pisau biasa.

Kualitas tingkat 2.

Itulah barang-barang yang kuambil yang tentu saja diawali dengan cincin penyimpanan yang ku ambil. Lalu, aku kenakan pada jari telunjuk tangan kanan ku.

Dan, memasukan semua barang-barang itu kedalam cincin penyimpanan dan mengeluarkan barang yang tidak penting.

Selain itu, aku memasukan tiga belati karatan dan tombak.

Senjata lebih penting dibandingkan dengan uang.

Setelah penjarahan itu, aku kembali melanjutkan langkah dan tibalah aku di ruang goa yang besar dan terlihat sosok monster beruang sedang memaksa petualang pria lain nya.

Saat melihat itu, aku bersembunyi di bebatuan untuk melihat keadaan nya. Disaat waktu yang tepat maka aku yang akan mengambil mangsa.

Beruang angin.

Level 30.

Skill: Wind Claw, Wind Blade.

Suzuki Hamada.

Level 10.

Skill: Unique Skill - Transmutasi.

Petualang pria itu memiliki rambut hitam dan berparas orang Jepang. Dia pun berlari sambil ketakutan menghindari monster beruang.

Sambil melarikan diri, dia terus merapalkan skill nya.

"Transmutasi! .... Transmutasi!" terus menerus dia merapalkan skillnya untuk membuat tembok pertahanan dari tanah. n

Namun, tembok pertahanan itu tidak mampu menahan laju nya beruang monster yang mana beruang itu dengan mudah menghancurkan tembok pertahanan Petualang pria tersebut.

Lalu, saat dia hendak melarikan diri. Petualang itu pun terjatuh dan dia merayap mundur disertai dengan terus merapalkan skill.

Dan, sampai petualang itu di ujung bukit dan dia pun sontak membuat lubang dan masuk kedalamnya.

Melihat kemampuan nya, aku menjadi lapar Ingin menyantap nya.

"GiGiGi!"

Meski, petualang itu sudah masuk. Beruang monster tidak menyerah. Dia memasukkan tangan nya kedalam tapi tidak berhasil.

Disisi lain, aku melihat kesempatan untuk membunuh beruang monster. Maka dari itu, aku sontak mengeluarkan pedang besi dan melompat.

"Skill Aero."

Dengan kecepatan tinggi, aku sudah berada di dekat kepala beruang monster.

Beruang monster itu sontak menoleh kebelakang dan melihat ku namun, dia telat karena aku sontak menusuk lehernya dan merobek nya.

Sesaat kemudian, beruang geram kesakitan dan melempar ku namun, aku berhasil mendarat tanpa masalah.

Beruang monster itu pun memaksa diri untuk berdiri. Namun, saat beruang monster itu ingin menyerang ku. Dia sontak jatuh ke tanah dengan bersimbah darah dan getaran yang cukup kencang.

"Sangat mudah. Gigigigi!"

Melihat beruang monster itu sudah mati. Aku melanjutkan pemburuan ku dengan masuk kedalam Goa.

Yang mana saat kedatangan ku, petualang itu meringis ketakutan.

"Jangan mendekat! saya mohon!"

Jika petualang ini takut mati, kenapa dia membunuh monster dengan seenaknya?

Aku pun terus melangkah dan memberikan senyuman kepadanya.

Awalnya petualang ketakutan hingga memojokkan diri di tepi goa kecil namun, saat melangkah tiba-tiba ditengah, tiba-tiba ada lubang besar dibawah kaki dan aku pun terjatuh.

Sesaat aku terjatuh, petualang itu sontak berteriak rapalan skill nya.

"Transmutasi! Hahahaha ... Matilah kau Goblin jelek!" seru senang petualang seraya melepaskan skill nya hingga membuat tanah diatas lubang jatuh menimbun aku yang ada di dalam lubang.

Dalam pikiran dia berhasil mengalahkan ku. Namun, itu salah sebelum tanah dari atas lubang datang, aku sontak mengunakan [Aero] dan menempel di atas Goa dengan mengunakan pedang besi yang ku tancapkan pada dinding goa dan aku pun menertawakan nya.

"Gigigigi!"

Mendengar tawa ku, petualang itu sontak terdiam dan melihat ke atas namun, sesaat itu juga aku menggunakan [Aero] dan melesat kearah petualang lalu, menebas tubuh nya.

"Aaaaa!" teriak petualang yang menjerit kesakitan hingga mundur beberapa langkah dan memegang dada nya yang tertebas oleh pedang ku.

Serangan ku tidak berhenti disitu. Aku sontak menusuk petualang itu dan petualang itu pun mati.

Setelah pertarungan panjang, perut ku pun berbunyi. Lalu, tanpa segan-segan lagi aku menyantap manusia petualang itu.

"Selamat makan!" ucap ku sebelum menyantap petualang yang masih segar.

Dan, aku pun merasakan perbedaan dengan daging Manusia sebelum nya yang mana manusia yang baru ku bunuh ini sangat lezat hingga aku tidak berhenti menyantapnya.

Lalu, ditengah itu pemberitahuan datang.

Ding!

[Unique Skill Transmutasi telah berhasil didapatkan.]

Ding!

[Skill sihir Firebolt telah berhasil didapatkan.]

Ding!

[Level telah meningkat ke level 24.]

Ding!

[Semua status meningkat 100 poin.]

Seusai menyantap petualang, aku pun menyantap Beruang monster.

Ding!

[Skill sihir Wind Claw dan Wind Blade berhasil didapatkan.]

Ding!

[Level telah meningkat ke level 34.]

Setelah itu, aku pun melanjutkan langkah yang mana pada akhirnya menemukan pintu keluar Goa.

"Akhirnya aku bisa keluar!"

..._____...

Status..

Nama: tidak ada.

Ras: Green Goblin.

Jabatan: Prajurit Rendah Goblin.

Gelar: Tidak ada.

Level 34.

Kekuatan fisik: 235. Daya tahan Fisik: 225.

Kecepatan: 225. Ketangkasan: 247.

Kepintaran: 241.

Skill:

Aero / Berserk.

• Anti skill:

Panas dan Dingin.

• Sihir:

Cure / Heal.

+ Cahaya.

+ Fire: Firebolt.

+ Wind: Wind Claw / Wind Blade.

Extra Skill:

Demon Eyes.

Unique Skill:

Chaos Eater / Transmutasi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!