Umbrella Gultom dan Rainald Abraham. Dua insan yang memiliki paras bak dewa Dewi Yunani, Namun kecantikan dari Bella tak mampu menggoyahkan hati seorang Rain.
Jika dalam mitologi Yunani Apollo lah yang mengejar Dafne maka pada kisah ini justru Dafne yang memperjuangkan Apollo.
Siklus ini terus berlanjut, dengan Bella yang mengejar Rain namun Rain sedikitpun tak menggubris nya. Hingga pada akhirnya sebuah taruhan konyol membuat perubahan besar di dalam hidup Rain.
Apakah Bella akan mendapatkan cinta Rain? Atau justru tidak?
🌼🌼🌼
"Rain!!!"
"Rain!!!"
Suara Bella menggema di koridor SMA cendrawasih, semua mata tertuju kearah nya.
Ada yang memandang dengan tatapan benci, ada pula yang memandang dengan tatapan memuja melihat kecantikan Bella, namun tak sedikit pula yang mencibirnya.
"Gila si Bella, udah di cuekin masih aja ngejer ngejer Rain".
"Untung Rain nya gue gak terpengaruh sama si sombong Bella".
"Sumpah demi apa! si Bella dari kelas sepuluh ngejar ngejar pacar halu gue gak capek capek".
Kira kira seperti itulah cibiran mereka terhadap Bella, yang tentu saja masih di dengar oleh Bella.
"Kenapa Lo semua ngeliatin gue? Gak pernah Lo liat cewek secakep se anggun gue?" Ucap Bella tajam dan percaya diri.
Semua orang langsung mengalihkan tatapan nya, Karena mereka tau sedang berhadapan dengan anak pemilik sekolah, Bisa bisa mereka terkena masalah.
Begitulah Bella, kata sombong memang tak bisa di pisahkan dari kepribadian nya.
Sudah menjadi tontonan biasa ketika melihat umbrella mengejar Rain setiap hari, Tentu saja hal itu membuat Rain jengah.
"Tunggu Dong! kamu jalan nya cepet banget ih". Cemberut Bella sambil menarik narik ujung kemeja putih Rain.
"Bisa gak sih sehari aja gak gangguin gue?! Gue kesel tau gak liat muka Lo Mulu tiap hari!". Bentak Rain dengan wajah merah nya menahan malu, sebab semua mata mengarah kepadanya.
"Yaelah Jan! kasian si payung udah jauh jauh ngejar Lo dari kelas Sampe ke kantin malah Lo sembur begitu. Hargai dikit kek, ya minimal Lo elapin lah keringet nya". Kekeh Sergio yang merupakan sahabat rain. Ia terbiasa menyebut Rain dan Umbrella sebagai hujan dan payung.
"Tauk nih, jahat banget ih! Padahal kan gue cuma kangen doang". Rajuk Bella kepada Gio.
Rain sama sekali tak menggubris omongan Gio dan Bella. Ia lebih memilih meninggalkan mereka berdua dan memesan salad kesukaannya.
"Ih malah di tinggalin! Rain ih jahat banget!". Kesal Bella menghentak hentak kan kakinya ke lantai.
Sikap manja Bella yang seperti ini hanya akan ia tunjukan kepada Rain dan Gio. Berbeda dengan orang lain, Bella justru bersikap sombong, angkuh, dan dingin. Itulah sebabnya ia hanya memiliki satu teman di kelasnya, yaitu shireen.
Shireen merupakan teman Bella sejak bangku SMP, Sekarang mereka sudah menginjak kelas XII SMA. sudah cukup lama berteman membuat Shireen faham betul sikap Bella yang sangat sangat jauh dari kata beradab.
Bella menghampiri Rain yang sedang memakan salad buah nya, Bella mengambil posisi di samping Rain dan mencomot salad buahnya.
"Kebiasaan Lo main ambil ambil punya orang, Beli kalee". ucap Gio sarkas
Sedangkan Rain yang sudah biasa dengan tingkah tak elit Bella hanya bersikap cuek. Ia terlalu malas meladeni Bella.
Bella hanya menampilkan cengiran lucunya. Sejujurnya Bella Tampak menggemaskan dengan pipi gembul, kulit putih mulus serta hidung yang tak terlalu mancung. Namun sikap nya yang menyebalkan membuat hal itu tertutupi.
Tak lama setelah itu, datanglah sekelompok teman teman Rain yakni Laskar, Bara dan Darren. Ya mereka berlima merupakan kumpulan most wanted yang ada di SMA cendrawasih.
memiliki kepintaran di atas rata rata serta berwajah tampan luar biasa sudah menjadi ciri khas mereka. Semua orang segan untuk mendekati mereka, hanya Bella saja yang kelewat berani.
Melihat Darren, Bara dan Laskar membuat Bella memasang wajah dingin nya, Bella tau bahwa Darren membenci nya, ntah apa sebabnya. Ia hanya terbiasa bertingkah manja di depan Gio, Rain dan Shireen.
"Lo kesini kalo buat gangguin Rain mending pergi deh! percuma muka Lo cakep kalo murahan". Ucap Darren tajam kepada Bella yang duduk di sebelah Rain.
Bella yang di katakan seperti itu tentu saja tidak terima. Ia berdiri dan memandang remeh Darren dengan tatapan merendahkan. Hal itu sontak membuat aktifitas mengunyah penghuni kantin terhenti.
"Punya masalah apa Lo sama gue hm?" Ucap Bella sambil memainkan kuku jari lentik nya, Terlihat kejam namun menawan dalam waktu yang bersamaan.
"Mau gue ngejar ngejar Rain atau mau gue ngapa juga bukan urusan Lo kan? Gue gak ngerasa murah karna emang dia pantes di kejar. Kalo gue ngejer ngejer Lo baru gue murah, yakali tampang kaya gue mau sama Lo!". Sinis Bella meninggal kan kantin karna mood nya sudah berantakan.
Mendengar perkataan Bella membuat Rain tersenyum miring, Entah apa yang sedang ia pikirkan.
"Hahahahahahahaha" tawa Gio pecah seketika.
"Gila sih.. georgous parah parah!" ujar bara sambil tertawa.
"Under my umbrella, ella, ella, eh, eh..
Under my umbrella, ella, ella, eh, eh..
Under my umbrella, ella, ella, eh, eh, eh, eh, eh-eh"..
lagu berjudul umbrella milik Rihanna di nyanyian laskar di telinga Darren dengan Gio serta Bara yang memukul mukul meja seolah itu adalah gendang.
Hal itu sontak membuat Darren semakin membara karena amarah.
Mata Rain menangkap seorang perempuan yang duduk sendiri sambil memakan bekalnya. Dia adalah Naina, sosok yang entah mengapa ingin rain dekati namun ia memilih untuk memperhatikan nya dari jauh.
"Lo masih suka sama Naina? Ya gass aja kali! Siapa sih yang bakal nolak Lo Rain?". Tanya Darren kepada Rain
"Gue gak tau. Gue cuma tertarik ngeliat dia doang". ujar Rain sambil menggedikkan bahunya acuh.
Suara tawa menggema di kelas XII IPA 2. Ya, itu merupakan kelas ter berisik se SMA cendrawasih. Tempat itu merupakan kelas dari Bella dan Shireen, Sedangkan Rain dan kawan kawan tentu saja berada di kelas unggulan.
Yang sedang mereka tertawakan adalah Naina, Si cewek cupu yang sedang di kerjai habis habisan oleh Bella. Bella mendandani Naina seperti badut dan menyuruh nya keliling kelas. Hal itu sontak menjadi bahan tertawaan seisi kelas.
Gila muka Lo cengo banget Na!
Sumpah itu muka Lo lucu banget
Begitulah ucapan ucapan mereka yang membuat Naina meneteskan air mata.
"Bel, apa Lo gak keterlaluan banget ke naina?" Tanya Shireen merasa iba.
"Dia itu udah berani nyari nyari perhatian Rain ! Gue aja yang dari kelas sepuluh gak pernah di anggap sama Rain! ". ujar Bella kesal.
Shireen hanya menggeleng kan kepalanya, ia tidak membenarkan sikap Bella namun ia juga tak bisa melarang tindakan tersebut. Saat ini guru sedang rapat sehingga tak ada yang tau mengenai hal ini.
"sini deh Na makeup Lo mulai luntur, sini gue tambahin", ujar Bella tak berperasaan.
Ketika Bella mencengkram wajah Naina, ketika itu pula pintu kelas di buka dengan kasar, Semua orang melihat kearah pintu terkejut dengan apa yang mereka lihat.
Rain, Sergio, Bara, Laskar dan Darren sedang melihat tajam serta dingin kearah umbrella. Bella sontak langsung melepaskan cengkraman nya pada wajah Naina.
Rain segera menghampiri Naina dan menggandeng tangan nya.
"Gue tau Lo itu jahat, tapi gue gak nyangka kalo Lo serendah itu Sampai ngelakuin hal diluar batas".
"Asal Lo tau, gue berada dalam tahap yang benar benar muak dan benci sama sikap lo". Rain berkata tajam sambil membawa Naina pergi dari kelas.
Bella hanya menggenggam ujung kemejanya takut. Ia sudah siap mendengar umpatan kasar lain nya yang mungkin akan ia dengar dari mulut Darren. Namun yang terjadi justru tatapan tak terbaca dari Darren. "Mungkin ia kehabisan kata kata untuk memaki gue". Batin Bella miris
Sergio mendekati bella sembari menahan kekehan nya "bel, muka Lo cengo banget kalo lagi takut". Ujar Gio yang membuat Bella menatap tajam ke arahnya yang sedang cengengesan.
"Gioooooooo nyebelin banget sih Lo!" Kesal Bella mengejar Gio yang sudah lari keluar kelas.
🌼🌼🌼
"Lo gapapa?" Ucap Rain kepada Naina yang sedang tertunduk. Rain mengelap wajah Naina yang penuh make up dengan tisu basah.
"Gue takut Rain, dia jahat banget sama gue, gue gak tau selama ini gue punya salah apa sama dia".
"Ssttt.. gue tau, Lo gak salah apa apa. Emang dia aja yang keterlaluan, kalo ada masalah lagi Lo bilang aja ke gue, gue bakal ngelindungin Lo dari dia". Ujar Rain kepada Naina.
Naina tersenyum dengan lebar "makasih Rain, Lo baik banget sama gue".
Rain hanya membalas dengan senyuman tipisnya. Entah mengapa Rain merasa sangat canggung. Ia tak merasakan apapun ketika berada di dekat Naina, rasa yang ia alami selama ini tak lebih hanya rasa kasihan dan Ingin melindungi, Ia sadar akan hal itu.
"Lo bisa jadi temen gue kalo Lo mau". ucap Rain kepada Naina.
Naina sontak mengangguk kan kepalanya dengan cepat, Hal itu membuat Rain mengacak acak rambut Naina.
Rain tidak sadar bahwa sikap nya membuat Naina menaruh hati kepadanya, wajahnya sudah memerah akibat kelakuan Rain.
"Gue antar Lo ke kelas, ucap Rain kepada Naina".
Naina hanya mengangguk kan kepalanya.
Di sisi lain Bella sedang mengontrol dirinya agar tidak menangis. Melihat Rain menggandeng tangan Naina cukup memporak porandakan hatinya.
"Kalo mau nangis ya nangis aja bel". ucap Shireen prihatin, Kan udah gue bilang dari awal kalo Lo gak boleh keterlaluan kaya gitu, Bukan karena gue peduli sama Naina, Gue cuma gak mau Lo makin di pandang jahat sama mereka.
"Gue gak peduli kalo dunia mengecam kalo gue jahat, toh emang nyatanya gue jahat! tapi jangan Rain". Ujar Bella tertunduk.
Bella pada dasarnya merupakan gadis yang baik, namun semenjak sebuah kejadian menimpa dirinya, ia menjadi orang yang jahat, suka membully, sombong dan arogan.
Hal itu ia lakukan semata mata hanya karena ia tak ingin terlihat lemah di hadapan orang lain, ia melakukan hal itu untuk melindungi dirinya karena ia sadar bahwa tak satupun orang yang dapat melindunginya selain dirinya sendiri.
Ia tak suka melihat tatapan kasihan yang di tujukan kepadanya. Ia lebih senang melihat tatapan iri dan sinis orang orang kepadanya, Sebab ia sangat benci di kasihani.
Flashback
"Mah jangan tinggalin Bella maah!
Mah jangan pergi!"
"Mah buka matanya, ini aku Bella anak mamah".
Begitulah ucapan ucapan lirih Bella Setelah mamanya di kuburkan, Bella menatap miris ke arah ayahnya yang bahkan sudah menggandeng pengganti mamanya.
Bella menapak kan kaki nya ke dalam rumah, Rasa sepi mulai menyelimuti dirinya.
Ia terduduk menangisi nasibnya yang begitu buruk.
Ia terus saja menangis meraung Raung sampai pada akhirnya sebuah tangan menyentuh bahunya.
"Bella, walaupun mamah kamu sudah tidak ada, kan masih ada Tante yang bakal jagain kamu. Tante akan menjadi ibu yang baik untuk kamu". Ucap Nita yang notabene nya adalah sekretaris ayahnya.
"Gak usah sentuh gue dengan tangan kotor Lo! Gak ada yang bisa gantiin posisi mamah gue! Kalian berdua itu pengkhianat! Ayah yang buat mama terkena serangan jantung sebab selingkuh dengan ****** sialan ini! Ayah terlalu terbuai dengan pesona wanita murahan ini!" Sarkas Bella.
"Dan lo!" tunjuk Bella kepada Nita. "gue tau kalo niat Lo deketin bokap gue cuma karena hartanya". Sinis Bella sembari menahan sesak di dada.
"Cukup Bella, tutup mulut kamu! Ayah gak pernah ngajarin kamu kurang ajar seperti ini!". Gultom emosi
"Udah mas gak papa, dia masih remaja yang emosinya belum stabil". Bujuk Nita menenangkan.
Bella tersenyum sinis melihat interaksi ayahnya dengan wanita itu. "Sekarang kalian atau aku yang pergi dari rumah ini? Aku gak bakal tahan liat kelakuan kalian berdua yang jauh dari kata beradab".
"Kamu fikir sikap kamu ke ayah sekarang udah beradab Bella?" Emosi Gultom meluap
Bella mencoba tertawa dalam kesedihannya. "Ya gimana ayahnya aja, kalo ayahnya gak beradab anak nya apa kabar?"
"Jadi orang baik itu ternyata gak gampang ya, Di khianati sama suami sendiri tapi gak bisa berbuat apa apa, ck.. kasian mamah". Ucap Bella sembari memainkan kuku jarinya.
"Apa maksud kamu Bella?" Lirih Gultom
"Gak ada maksud apa apa, Kalo kalian gak mau pergi dari rumah ini, aku yang akan pergi". ucap Bella.
"mau kemana kamu?!" Tanya Gultom sedikit panik.
"Baiklah, ayah yang akan pergi! Jaga diri kamu baik baik". Ucap Gultom menggandeng tangan Nita.
Bella tersenyum miris melihatnya. Di usianya yang masih remaja, di masa masa SMP nya ia justru di hadapkan dengan masalah yang bertubi tubi.
Sejak saat itu semua teman teman sekolahnya memandang nya dengan tatapan kasihan, Hingga ia kesal dan melakukan aksi pembullyan bersama teman temannya yang lain. Ia menjadi semakin tak terkendali, melihat wajah takut seseorang kepadanya membuat nya puas. Dunia nya hitam, dunianya gelap, dunianya kelam. ia selalu menyembunyikan sifat lemah dan kesedihan nya dengan wajah antagonis.
Sampai akhirnya, ia dan Shireen menginjak ke jenjang SMA. Baru pertama kali masuk ia sudah menghebohkan SMA cendrawasih karena wajahnya yang cantik luar biasa. Ya walaupun otak nya pas pasan, Ia kerap kali di sanding sandingkan dengan seorang rainlad yang sangat tampan. Tak hanya tampan rainald juga sangat pintar.
Awalnya Bella sama sekali tak tertarik kepada rain. Namun setelah kejadian dimana Rain menolong dirinya ketika ia hampir celaka karena melamun ketika menyebrang jalan membuat Bella kembali mendapatkan senyuman nya.
Seorang Bella merasa mendapat kan udara segar ketika melihat Rain. Ia akan mendapatkan rain apapun caranya.
flashback off
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!