Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
-PROLOG-
"Elden lepaskan aku!" Bentak perempuan yang badannya terikat di atas kursi. Kaki dan tangannya terikat dengan sangat kuat. Bahkan rasanya sangat sakit sekali. Sudah tiga jam dirinya di kurung didalam kamar ini. Hal itu benar-benar membuatnya jenuh dan kesakitan karena ikatan yang sangat kuat di tangan dan kakinya.
Disana ada laki-laki yang sedang duduk di atas kursi dengan senyuman smirk nya. Laki-laki itu hanya menatapnya dengan seringai yang tersungging dibibir tipisnya.
"Tolong lepaskan aku Elden. Lepaskan ikatannya. Ini benar-benar menyakitiku." Pinta Lexa dengan menatap kekasihnya penuh permohonan.
Namun Elden hanya diam dan menatapnya dengan pandangan yang tak terbaca. Tanpa berniat untuk melepaskannya.
Lexa sempat terpesona dengan wajah tampan itu. Wajah tampan dengan rahang yang tegas bagaikan seorang dewa tampan yang di utus Tuhan untuk turun ke bumi. Jangan lupakan juga, hidung mancung dengan tatapan mata yang tajam itu. Alis tebal dan tatapan mata yang tajam bagaikan Sang Singa Raja Hutan yang tengah memburu mangsanya.
Lexa langsung menggelengkan kepalanya. Mencoba untuk menyadarkan dirinya jika didepannya bukanlah Singa Sang Raja Hutan. Tapi lebih menyeramkan daripada itu.
"Aku tidak akan melepaskan ikatan mu sayang . Karena kau berani bermain-main dengan ku jadi, kau harus menerima hukuman mu." Ujar Elden dengan sesekali menyesap wine yang berada ditangannya.
"Aku tidak bermain-main denganmu! Kau yang terlalu cemburuan!" Jawab Lexa dengan membentak keras Elden, kekasihnya.
Bentakan keras yang Lexa lakukan membuat singa yang tertidur didalam diri Elden terbangun. Elden tidak suka dilawan ataupun dibantah. Apalagi dibentak kekasihnya sendiri. Elden benar-benar tidak menyukainya.
Tubuhnya bangkit dan berdiri menjulang tinggi dihadapan Lexa. "Kau sudah tau aku cemburuan Lexa. Tapi kau tetap saja berdekatan dengan laki-laki lain!!" Bentak Elden dengan suara yang menggelegar. Membuat Lexa terjengkit kaget.
Dengan emosi yang memuncak Elden membanting dengan kasar gelas berada digenggamnya itu. Gelas kaca yang bernilai ratusan juta itu hancur berkeping-keping, tak terbentuk lagi. Lexa sampai terkejut dengan apa yang dilakukan Elden. Elden kekasihnya selama tiga tahun ini.
Lexa menatap sendu wajah tampan Elden yang tampak memerah menahan emosinya. "Aku tidak mendekatinya." Jawab Lexa dengan suara yang sedikit bergetar.
Namun, jawaban dari kekasihnya itu, Elden tak terlalu memperdulikannya. Elden telah diselimuti emosi. Tidak akan ada yang bisa menghentikannya, kecuali Lexa, kekasihnya.
Setelah itu, dengan penuh amarah Elden membanting semua barang mewah yang berada di dalam kamarnya. Sedangkan Lexa tubuhnya mulai bergetar ketakutan dan mulai menangis. Siapa yang tidak takut jika berhadapan dengan laki-laki psycopath seperti kekasihnya? Pasti kalian juga akan menangis kalau berhadapan dengan laki-laki seperti Elden.
"Maaf. Maafkan aku." Kata Lexa. Sudah cukup. Lexa tidak mau lagi melihat Elden yang dulu. "Jangan marah Elden." Dengan air mata yang berlinang membasahi pipinya, Lexa memberanikan diri untuk menatap wajah Elden yang tengah dilingkupi amarah.
"Arrgh!"Jerit Elden frustasi. Diusapnya wajahnya itu dengan kasar. Tatapan tajamnya bertemu dengan kedua mata sembab itu. Deru nafasnya mulai tidak teratur. "Kamu milikku Lexa. Kamu milikku." Ucap Elden sambil berjalan mendekati Lexa.
Lexa mengangguk dengan kedua bola mata yang berlinang air mata. Lexa tidak tau harus bagaimana lagi agar dirinya bisa lepas dari jeratan kekasihnya itu. "Iya aku milikmu Elden. Hanya milikmu." Ujar Lexa pasrah. Lexa memang tidak akan pernah bisa lepas dari jeratan kekasihnya. Tidak akan pernah.
Mendengar jawaban dari kekasihnya membuat Elden langsung tersenyum puas yang tampak menakutkan. Diusapnya dengan sayang dan penuh kelembutan pipi Lexa. "Iya. Kamu memang milikku Lexa. Kamu milikku. Tidak ada yang bisa mengambil mu dariku. Atau bahkan menyentuhmu sekalipun dari ujung rambut hingga ujung kaki. Jika ada yang berani meganggu atau menyentuhmu yang telah menjadi milikku, maka akan aku pastikan dia akan pulang dalam keadaan mati atau keadaan sekarat. Jadi, kau bisa memilihnya Lexa, menjauh dari laki-laki lain atau laki-laki yang mendekatimu pulang dangan keadaan sekarat atau mati."
Tubuh Lexa menegang mendengar perkataan Elden. Lexa ketakutan ketika mendengar perkataan Elden tadi. Percayalah, Elden tidak pernah bermain-bermain dengan ucapannya. Semuanya telah terbukti nyata dimatanya.
"Iya Elden. Aku akan menjauhi laki-laki lain. Aku hanya milikmu."
Elden yang mendengar perkataan itu langsung tersenyum tipis. "Ya kau milikku. Dan aku milikmu."
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Lexa Aldora. Perempuan cantik yang memiliki senyuman manis yang menawan. Gadis cantik yang sering disapa Lexa. Berumur 17 tahun yang sekarang baru saja duduk dibangku kelas 11 Senior Hight School.
Lexa memiliki sejuta pesona yang mampu memikat lawan jenis hanya dengan tatapan matanya. Bahkan dengan senyumannya, membuat para lelaki yang melihatnya langsung jatuh dalam pesona kecantikan Lexa Ardola. Lexa sangat terkenal di seantero sekolah. Apalagi dikalangan laki-laki mulai dari kakak kelas hingga adek kelas semuanya mengenal Lexa. Tapi sayang, Lexa tidak teralalu memperdulikannya selama mereka tidak mengusik dunia pribadinya.
"Hai Lexa." Sapa laki-laki yang bernama Bram. Laki-laki yang telah menjadi sahabat Lexa sejak duduk dibangku Junior Hight School.
Mereka semua tau jika Bram menyukai Lexa, karena sangat kentara dari sikap dan perbuatan Bram yang dilakukan untuk Lexa. Akan tetapi Lexa tidak mengerti itu. Jadi, Lexa bersikap seolah biasa saja yang seperti tidak terjadi apa-apa. Dan Bram memaklumi itu karena Lexa bukanlah tipe perempuan yang peka.
"Hai juga Bram." Jawab Lexa dengan tersenyum manis. Lexa sangat senang sekali dengan kedatangan Bram di kelasnya.
Inilah yang membuat Bram menyukai Lexa sejak dua tahun ini. Lexa adalah perempuan yang ramah, tidak sombong dan juga baik. Benar-benar tipe perenmpuan idaman Bram.
"Kau sedang apa Lexa?" Tanya Bram lalu duduk disamping Lexa yang tengah sibuk mengerjakan sesuatu.
"Aku sedang membuat puisi Bram. Ada tugas dari Pak Raffa yang harus dikumpulkan pulang sekolah nanti." Ujar Lexa tanpa menatap lawan bicaranya. Mencoba untuk berfikir bagaimana cara membuatnya.
"Apa perlu aku bantu?" Kata Bram yang menawarkan diri untuk membantu Lexa.
Bram Alexander. Laki-laki tampan yang memiliki daya tarik yang sangat kuat untuk memikat kaum hawa. Badan atletis dan juga tinggi. Dan merupakan salah satu jajaran laki-laki paling most wanted disekolah ini.
"Apa kau bisa?" Tanya Lexa dengan kening sedikit berkerut. Tidak yakin jika Bram bisa membantunya.
"Tentu saja bisa. Apa yang tidak bisa kulakukan untuk sahabat tersayangku ini." Ujar Bram dengan menepuk dadanya, sombong. Membuat Lexa tersenyum getir setiap kali Bram menyebutnya sebagai teman tersayangnya.
Dengan gemas Lexa mencubit lengan Bram dengan menggunakam cubitan mautnya. Namun hal itu malah membuat Bram tertawa lepas dengan perlakuan Lexa.
Semua penjuru mata menatap keromantisan mereka berdua. Ada yang menginginkan berada di posisi Lexa yang bisa akrab dengan Bram. Ada juga yang menginginkan berada diposisi Bram yang bisa akrab dengan Lexa, si gadis manis.
Setelah itu Bram langsung mengambil bulpoin dan buku Lexa. Dengan teliti Bram mengerjakan puisi itu. Puisi yang bertema tentang seseorang yang dicintai. Membuat Bram menuangkan segala perasaannya melalui puisi itu. Puisi yang ditujukan untuk Lexa, kekasihnya.
Wajah cantik, senyum manis
Rambut panjang, sehalus sutra
Entah sejak kapan aku mulai terjerat oleh pesonanya..
Aku cinta tapi tak berani mengungkap
Hanya bisa diam dan duduk mendampinginya..
Melihat senyumannya sudah merasa cukup..
Aku cinta meskipun hanya bisa melihatnya..
Setidaknya Tuhan masih bisa mengijinkan ku untuk bertemu dan melihatnya..
Lexa yang melihat puisi itu sedikit tersentuh. Entah itu hanya perasaannya atau tidak. Puisi itu seakan akan dibuat yang ditujukan untuk dirinya. Ataukah dirinya saja yang terlalu percaya diri?
"Apa kau sedang menyukai perempuan Bram?" Tanya Lexa. Lexa tidak mau terlalu percaya diri.
Deg
Deg
Deg
Bram salah tingkah. Rasa gugup melanda dirinya. Memang benar itu adanya. Puisi tersebut memang ia tujukan untuk perempuan yang ia suka yaitu Lexa Ardola.
"Iya. Aku memang sedang menyukai seseorang Lexa. Dan dia sangat cantik sekali." Jawab Bram mantap.
"Siapa?"
"Perempuan yang memiliki nama yang huruf terakhirnya "A"." Jawab Bram dengan menatap lekat kedua bola mata jernih itu.
Lexa terdiam setelah mendengar perkataan Bram tadi. Menatap Bram dengan pandangan yang tak terbaca.
Hening.
Bram merasakan kecanggungan itu, lantas mengacak pelan rambut Lexa. "Sudah lupakan. Jangan terlalu kau pikirkan."
Lexa hanya mengangguk. "Iya." Hanya itu yang bisa ia katakan. Pikirannya berkelana jauh. Apa yang Bram maksud itu adalah dirinya? Namun jika bukan dirinya, ada perasaan tidak terima di hati Lexa jika Bram mulai menyukai perempuan lain.
Jadi ini ya, yang akan ia rasakan jika menyukai sahabatnya sendiri.
Mau marah, tapi cuman sahabat. Mau bertanya terlalu dalam, tapi dia siapa, dan aku siapa?
Apa ini yang namanya hubungan yang toxic?
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Pagi yang cerah untuk hari ini. Burung berkicauan menyambut indahnya pagi. Tapi hal itu tidak membuat laki-laki yang tengah tertidur di dalam apartement mewah merasa terusik sedikitpun. Bahkan tidurnya semakin pulas sambil memeluk guling kesayangannya. Guling pemberian mendiang neneknya dulu sewaktu dirinya masih kecil. Di dalam tidurnya laki-laki itu mencoba untuk mengingat suatu hal yang penting. Mencoba untuk mengingat hari ini hari apa.
Hari Senin.
Laki-laki itu langsung terbangun ketika baru teringat jika dirinya harus bersekolah hari ini.
Dia adalah Elden Crishtian. Wajah tampan dengan badan yang tegap berotot. Bahkan diusianya yang ke 18 tahun, badannya telah terbentuk dengan otot-otot yang sempurna. Semuanya itu berkat latihannya dan gym yang sering ia lakukan.
Wajah dingin dengan tatapan matanya yang tajam, membuat orang yang melihatnya merasa takut dengannya. Aura kuat dan dominant sudah melekat pada dirinya. Tidak tunduk pada aturan dan suka membuat aturan sendiri. Itulah Elden Crishtian.
Ada satu hal rahasia besar yang Elden sembunyikan dan hanya orang-orang tertentulah yang tau dengan penyakitnya. Elden adalah seorang psycopath. Bahkan kedua orang tuanya tau dengan penyakitnya namun tidak peduli dengan itu. Mereka seolah-olah menutup mata dengan keadaan Elden. Akan tetapi, Elden tidak akan mempermasalahkan itu. Selama mereka tidak mengusik dirinya, Elden merasa tenang-tenang saja.
Setelah itu, Elden segera mandi dan bersiap untuk berangkat kesekolahnya. Elden sekarang duduk dibangku kelas 12 di Senior Hight School. Sebentar lagi dirinya akan lulus. Sudah sedari lama dirinya ingin segera lulus dari sekolahnya. Elden ingin segera bekerja.
Elden tinggal sendirian di apartement miliknya. Apartement mewah pemberian neneknya dulu saat dirinya berusia 9 tahun. Elden hidup seorang diri dengan bergelimang kemewahan yang selalu menyelimuti dirinya.
Setelah semuanya telah siap, Elden lantas segera berangkat kesekolahnya. Dengan menggunakan motor kesayangannya, Elden berangkat kesekolahnya. Motor mewah dengan harga yang sangat fantatis yaitu lebih dari 350 juta.
Ya, hampir semua perempuan disekolahnya mengagumi dirinya. Bukan hanya tampan, Elden juga merupakan orang terpandang. Tapi, sayang. Elden tidak bisa didekati dengan mudah. Elden bagaikan pria ice yang sangat dingin jika didekati lawan jenisnya.
Dengan langkah tegasnya Elden berjalan memasuki kelasnya. Duduk dibangku pojok paling belakang bersama temannya yang bernama Rafael. Laki-laki tampan yang terkenal ramah dengan senyuman manisnya.
"Hai bro. Lo tumben berangkat pagi." Ujar Rafael dengan sesekali memakan bekalnya. Bekal yang merupakan buatan dari sang kekasih tercinta yang beranama Nanik.
Elden mendengus tidak suka mendengar perkataan Rafael. "Terserah gue." Jawab Elden singkat.
"Santai bro. Gue cuman tanya." Kata Rafael. "Lo tau Lexa Ardola? Adek kelas cantik itu." Ujar Rafael tiba-tiba.
Elden menggeleng. Memang tidak tau dengan perempuan yang bernama Lexa Ardola. Memangnya ada apa dengan perempuan itu.
"Dia cantik bro. Gue sampai naksir waktu pertama kali bertemu. Senyumnya itu bikin hayati meleleh bray." Ucap Rafael dengan membayangkan wajah Lexa membuat Elden yang melihatnya ingin muntah.
"Najis." Kata Elden.
Rafael yang hendak ingin menjawab perkataan Elden langsung terdiam karena bel masuk telah berbunyi. Mungkin Rafael harus membuat Elden bertemu dengan gadis cantik itu agar tau seberapa cantik Lexa Aldora. Bahkan kecantikan seorang Lexa sampai membuat Rafael merasa khilaf. Ingat Raf, kamu sudah punya Nanik.
Pelajaranpun dimulai. Rafael tertidur didalam kelas sedangkan Elden hanya menatap pemandangan diluar kelas. Terlalu malas jika mendengarkan pelajaran.
Lapangan.
Pandangannya tertuju pada lapangan basket. Lapangan yang diisi oleh siswa-siswi dari kelas 11 IPS yang sedang dalam mata pelajaran olahraga. Namun satu hal yang membuat Elden fokus dengan apa yang ia lihat sekarang. Gadis berambut panjang yang tengah tertawa bersama teman-temannya. Senyuman yang membuat Elden langsung terpikat, ingin memiliki.
"Kau milikku." Ujarnya dalam hati sambil menyeringai.
Tanpa Lexa sadari, karena senyumannya membuat dirinya terjerat kedalam kehidupan seorang Elden Cristian. Laki-laki psycopath.
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!