''mama apa sisil sudah pulang?'' tanya papa riko kepada istri nya yang lagi asik nonton drama asia di tv.
''belum papa emang kenapa''? tanya balik mama melli
''ini papa ada yang mau bicarakan kepada nya.''
''tok....tok...assalammualaikum.'' terdengar ada suara dari balik pintu, ''waalaikumsalam,'' jawab papa riko.''
''itu sisil ma...ayo kamu buka kan pintu!''
pinta papa riko kepada isteri nya.
''enak saja...! papa suruh-suruh mama buka pintu untuk sisil, buka saja sendiri, itu anak mu pa, bukan anak mama,'' jawab mama melli sambil beranjak dari kursi menuju ke kamar nya.
papa riko hanya bisa mengelus dada saja sambil beranjak dari tempat duduk dan membukakan pintu untuk sisil.
''eh...anak papa sudah pulang ya,'' sambil tersenyum kepada sisil.
sisil membalas senyum papa nya dan melangkah masuk kedalam rumah, ia mau langsung melangkah masuk ke kamar nya, tapi papa riko menahan langkah nya dan berkata, ''sisil ada yang papa ingin bicarakan pada mu.''
''nanti kalau sudah ganti baju dan makan kamu temui papa di ruang tamu.''
''baik papa ku sayang!'' jawab sisil sambil melanjutkan langkah nya menuju kekamar nya.
''apa yang papa ingin bicarakan pada ku ya?'' pikir sisil dalam hati nya.
sesampai ia dikamar ia langsung mengganti baju seragam sekolah nya dengan baju rumahan nya, dan ia langsung menuju ke meja makan, sisil sangat lapar sekali tapi dimeja makan cuma ada lauk sambal tempe dan nasik.
sisil langsung saja melahap makanan nya, ia masih dapat tersenyum dengan apa yang ia makan, ''untung masih ada sisa lauk nya,'' pikir sisil lagi, kadang ia hanya dapat sisa nasik nya saja pikir sisil lagi.
selesai makan sisil menemui papa nya, di ruangan tamu.
''ada apa pa...?'' tanya sisil kepada papa nya setelah ia duduk di kursi sopa.
''sisil papa harap kamu tidak terkejut dengan apa yang papa katakan,'' kata papa riko kepada sisil dengan hati-hati, dan sedikit gugup.
''ya ada apa pa...?'' tanya sisil lagi dengan sedikit penasaran.
''begini sisil kamu kan sedikit lagi selesai sekolah nak.....papa tidak bisa menyekolahkan kamu sampai tingkat yang lebih tinggi lagi, papa ingin melihat kamu menikah nak...!''
''apa....? menikah kata papa.''
sisil langsung tertawa terbahak-bahak mendengar kata papa nya, ia menganggap papa nya cuma bercanda saja.
''ha....ha....ha....papa kalau mau bercanda gak usah serius serius seperti itu pa...'' kata sisil lagi, yang menanggapi perkataan papa nya.
''siapa yang bercanda sisil,'' papa benar-benar menyuruh mu menikah.'' kata papa riko menegaskan perkataan nya kepada sisil.
''pa...sisil saja saat ini belum punya pacar, atau calon suami bagaimana sisil mau menikah pa...?'' jawab sisil lagi
''kamu gak usah pikir calon suami mu siapa, papa sudah dapat calon suami yang cocok untuk mu,'' ujar papa riko lagi.
sisil tambah bingung emang siapa calon nya pikir dalam hati nya, ia langsung saja bertanya pada papa nya.
''emang calon suami sisil siapa pa...?''
''tuan ramon ceo nya tempat papa bekerja sisil, ia cocok untuk mu, ia tampan,ia baik dan ia kaya,'' kata papa riko lagi.
''dimana ia kenal sama sisil pa...?''
''emang ia beneran mau sama sisil?''
''ia pernah melihat kamu kata nya, dan ia suka sama kamu.''
''tapi pa.., sisil belum lihat tuan ramon itu seperti apa, belum tentu juga sisil suka sama dia, langsung ajak nikah saja.'' gerutu sisil.
''sisil kamu itu seharusnya bersyukur tuan ramon mau mengajak kamu menikah, diluar sana wanita berlomba-lomba ingin menjadi isteri nya, sedang kan kamu belum mengenal nya tapi tuan ramon langsung mengajak mu menikah dengan nya, kebahagian mu akan terjamin dengan nya sisil, papa yakin itu.''
''pa...harus nya tuan ramon itu kenalan dulu sama sisil biar sisil juga kenal sama dia, kalau sisil sudah kenal dan jatuh cinta sama dia baru sisil mau menikah sama dia.'' debat sisil sama papa nya di siang itu, tampa mereka sadari sedari tadi ada mama melli menguping pembicaraan mereka dari samping tembok.
''sisil papa ini sudah tua, papa hanya ingin melihat mu bahagia nak, papa sedih melihat mu di tindas terus dirumah ini sama mama tiri dan saudara tiri mu itu, papa juga tidak bisa banyak membantu mu, hanya ini jalan satu-satu nya agar kamu bebas dari perlakuan mereka.''
''papa sisil gak apa-apa di perlakukan seperti itu, tapi sisil belum mau menikah sekarang pa...!'' jawab sisil lagi.
mama melli yang mendengar perdebatan itu yang tak kunjung selesai akhirnya ia keluar dari tempat sembunyi nya, ia langsung berkata, ''sisil kamu ini benar-benar anak tidak tau di untung, sudah bagus ada lelaki kaya mau menikah dengan mu, malah kau tidak mau, emang setelah selesai sekolah kamu mau jadi apa?''
''kamu mau bersenang-senang dan menghabisi uang papa mu saja nanti di rumah ini, seharusnya kamu itu mikir bagaimana papa mu bisa mengasih kamu makan lagi, jika kamu menolak menikah dengan tuan ramon, pasti papa mu akan di pecat dari pekerjaan nya, dan kamu mau hidup gembel di jalanan, kamu gak usah mikir cinta-cinta, kebahagiaan itu bersumber dari uang yang banyak bukan dari cinta,'' omel mama melli kepada sisil yang panjang lebar membuat sisil pusing mendengar nya.
''benar kata mama kamu itu, papa tidak mau mendengar penolakan dari kamu, kamu harus , menikah selesai sekolah nanti,'' kata papa riko untuk terakhir kali perdebatan nya dengan sisil di siang itu, setelah itu ia pergi meninggal kan ruangan itu.
melihat papa nya beranjak pergi sisil pun ingin pergi juga dari tempat itu tapi langkah nya di halangi sama mama melli.
''hey....! kau anak tak tau untung, jangan coba-coba menolak pernikahan ini, kalau kau mau melihat papa mu masih bisa tersenyum di rumah ini, tapi kalau kau masi mau menolak juga bersiap lah kau dan papa mu akan ku usir dari rumah ini, tuan ramon akan memberi uang yang banyak kepada ku jika dia berhasil menikah dengan mu, tapi jika tidak papa mu akan masuk penjarah, ha.....ha...ha....!''
''apa maksud mama berkata seperti itu?''
''kau dengar baik-baik sisil, papa mu punya hutang yang banyak di kantor nya jika ia tidak bisa membayar nya tuan ramon akan memasuk kan papa mu ke penjarah, kau tau kan sekarang mana ada uang papa mu untuk membayar hutang nya yang banyak itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit, tapi semua itu akan berubah jika kau mau menikah dengan tuan ramon, tuan ramon akan menganggap semua hutang papa mu lunas dan ia akan memberi uang yang banyak kepada ku.''
''berapa hutang papa mama?''
''kau mau tau? berapa hutang papa mu, baik lah aku akan memberi tahu mu, hutang papa mu sekitar ratusan juta.''
''untuk apa papa berhutang sebanyak itu mama....?''
''untuk biaya sekolah mu dan keperluan mu sehari-hari.''
''mana mungkin aku saja, ke sekolah jarang di kasih jajan, makan aku di rumah ini juga tidak terlalu banyak kadang makan tidak ada lauk nya, beli baju juga tidak pernah semenjak papa menikah dengan mama melli, pikir sisil dalam hati nya, ini semua pasti karena papa ingin memenuhi kebutuhan mama tiri nya yang sok-sokan kaya, dengan gaya nya seperti sosialita, hingga papa berhutang banyak di kantor, jadi aku penembus hutang nya.''
mama melli langsung pergi meninggal kan sisil yang masih termenung dengan apa yang ia dengar, sisil akhir nya masuk kekamar nya, ia duduk di ranjang sambil memeluk bantal dan menangis sejadi-jadi nya, ia harus menikah dengan tuan ramon yang ia belum mengenal nya sekalipun, hanya karena hutang papa nya.''
''kenapa papa tega membohongi aku,'' pikir sisil sambil memejamkan mata nya tak terasa akhir nya ia tertidur dalam keadaan menangis.
*di kediaman ramon*
*
*
seorang lelaki tampan dengan santai nya membaca koran yang di temani secangkir kopi ia adalah ramon jay, semua yang ia mau pasti ia dapat kan tak kecuali dengan urusan hati.
pagi ini ramon akan bertemu dengan sisil, wanita yang ingin ia nikahkan, ramon menelpon asisten pribadi nya yang bernama luki.
''hallo luki apa semua nya sudah kamu persiapkan?'' tanya ramon kepada luki di telepon, tanpa basa-basi.
''semua sudah beres tuan, sepuluh menit lagi aku akan jemput nona sisil dan membawa nya di restoran yang sudah anda pesan.''
''bagus, hari ini semua urusan kantor kamu yang kerjakan aku hari ini akan libur, kata ramon lagi dan sekaligus mematikan telepon nya.
*di kediaman sisil*
*
*
''tok......tok....tok,'' bunyi pintu kamar sisil di ketok dari luar, namun sisil tak mendengarnya, ia masih terbuai dalam mimpi indahnya.
papa riko akhirnya langsung masuk ke kamar sisil karena tak mendengar ada suara dari dalam kamar.
papa riko terkejut melihat anak nya yang masih tertidur pulas, papa riko langsung membangunkan sisil.
''sisil..... kenapa kamu belum bangun, papa kan sudah bilang hari ini tuan ramon ingin ketemuan sama kamu.'' kata papa riko kepada sisil yang masih malas untuk membuka mata nya.
''ia pa....sisil tau, sisil malas saja, sisil gak mau ketemu sama dia,'' jawab sisil.
''sisil papa harap kamu ngerti, papa sudah malas berdebat sama kamu, bentar lagi orang suruhan tuan ramon akan datang, ayo cepetan kamu mandi dan bersiap, itu ada baju baru yang di beli tuan ramon kepada kamu, kamu pakai baju itu saja nanti, papa tunggu di luar,'' kata papa riko dan bergegas meninggalkan kamar sisil.
sisil akhirnya masuk ke kamar mandi dengan wajah nya yang masih malas- malasan, ia sengaja dengan mandi berlama- lama di kamar mandi, agar dia tidak jadi ketemu sama tuan ramon.
tampak sisil sadari dia hampir satu jam mandi, hingga akhirnya ia bosan sendiri di kamar mandi, dan akhirnya ia keluar juga, ia mulai mengambil baju yang sudah di sediakan di tempat tidur nya, sisil tersenyum, nampak nya ia suka dengan baju itu, ia langsung memakai baju itu.
setelah hampir sepuluh menit, sisil mendengar papa nya memanggil nya untuk keluar, karena orang suruhan tuan ramon sudah datang, sisil dengan gaya malas nya akhir nya keluar juga dari kamar dan tidak banyak basa-basi lagi, luki langsung berpamitan dengan papa riko untuk membawa sisil bertemu dengan tuan ramon.
di perjalanan sisil hanya melamun saja, dan riko fokus dengan menyetir mobil, mereka tak berbicara sepata-katapun.
dan tampak di sadari sisil mobil yang ia naik sudah berhenti di restoran mewah.
''nona sisil silakan masuk ke dalam, tuan ramon sudah menunggu anda di sana,'' kata asisten luki.
''baik,'' jawab sisil dan langsung keluar dari mobil menuju kedalam restoran bersama asisten luki.
tibah lah mereka di meja no tiga, di sana sudah ada seorang laki-laki yang tampan dan gagah, bergaya keren dia adalah ramon.
sisil dari tadi memperhatikan nya, sehingga ia masih saja berdiri padahal asisten luki sudah mempersilakan nya untuk duduk.
ramon dengan gaya cuek nya sedikit melirik sisil dan berkata, ''apa anda tidak suka duduk nona, sehingga betah berlama-lama berdiri?'' kata ramon, membuat sisil sedikit malu, dan ia langsung duduk di hadapan ramon.
asisten luki meninggalkan ramon dan sisil, sehingga membuat sisil sedikit canggung, ramon mulai membuka pembicaraan mereka dengan, mengulur tangan nya dan menyebut nama nya, tapi tanpa ramon duga sisil tak mau berjabat tangan dengan nya, sisil hanya membalas dengan menyebut nama nya.
hal itu mulai membuat ramon sedikit kesal dengan sisil, ia mengumpat dalam hati, ''awas saja kau nanti akan aku balas dengan tingkah mu yang sombong itu.''
ramon memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan, dan nampak lah dari jauh seorang pelayan menghampiri meja mereka dan bertanya.
''tuan dan nona mau makan apa?'' tanya pelayan itu.
''aku pesan makanan paling istimewa di restoran ini untuk dua orang, minuman nya juga paling istimewa,'' jawab ramon.
''baiklah tuan tunggu sebentar aku akan bawakan makanan yang anda pesan,'' kata pelayan itu dan berlalu pergi dari hadapan ramon.
sisil hanya diam saja, dia masih terbengong-bengong melihat daftar makanan itu dengan harga yang selangit.
setelah pelayan itu pergi ramon memperhatikan sisil, ''cantik juga dia hanya masih kekanak-kanakan,'' ucap ramon dalam hati nya.
ramon mencoba memecahkan keheningan itu, ''eem, eem,'' ucap ramon tapi sisil tak juga memperhatikannya malah ia memainkan ponselnya.
''apakah kamu tak ada mulut untuk berbicara?'' ucap ramon kepada sisil sedikit kesal, namun sisil tetap diam.
''benar-benar mau bikin aku marah dia, aku dicuekin terus, biasanya aku yang cuekin cewek, ini malah sebalik nya, tidak akan aku biarkan, tunggu saja balasan dari ku,'' umpat ramon dalam hati nya.
sisil emang sengaja bikin ramon kesal, biar ramon tak suka padanya dan tak jadi menikah dengan nya.
selang beberapa menit datanglah seorang pelayan membawa makanan yang sudah di pesan ramon, pelayan itu menata makanannya di meja sambil mengucapkan, ''silakan di makan tuan, dan nona, saya permisi dulu,'' kata pelayan itu dan dia akhirnya beranjak pergi dari hadapan sisil dan ramon.
sisil melihat makanan itu ia langsung, memakan nya, dengan lahap tanpa basa-basi lagi, ''ini baru aku suka,'' kata sisil.
ramon yang melihat tingkah sisil yang seperti itu hanya geleng-geleng kepala saja, sambil berucap dalam hati, ''giliran melihat makanan baru ada suara nya.''
setelah makan ramon mengajak sisil berjalan-jalan di taman.
ramon ingin membalas dendam nya kepada sisil, ia akan meninggalkan sisil di taman ini sendirian.
setelah mereka berkeliling taman ramon mengajak sisil untuk istirahat sejenak, dengan duduk di bangku yang ada di taman tersebut.
''aku beli minuman dulu ya, kamu gak apa-apakan di tinggal sebentar,'' ucap ramon kepada sisil.
''ia tuan gak apa-apa,'' jawab sisil.
ramon mulai melangkahkan kaki nya untuk meninggalkan sisil, ia berpura-pura celingak-celinguk untuk mencari minuman.
setelah cukup jauh ramon melangkahkan kaki nya ia mendengar teriakan sisil, yang ia kira memanggil dirinya sehingga ia bersembunyi di balik pohon yang ada di taman itu dan mengintip sisil dari kejauhan itu.
ramon sedikit terkejut karena yang ia pikirkan tak sesuai yang ia harap kan, karena ia melihat sisil mengobrol dengan seorang cowok.
setelah ramon pergi mencari minuman sisil melihat reno teman kelas nya yang lagi asik-asik Selvi di taman itu tidak jauh dari tempat duduk nya, sisil langsung berteriak memanggil reno dan reno melirik ke arah sisil, ia langsung menghampiri sisil.
''kamu kesini sama siapa sisil? tanya reno.
''aku kesini sama om ku,'' jawab sisil sedikit berbohong.
''kamu sendiri sama siapa kesini? tanya balik sisil kepada reno.
''aku lagi pengen jalan sendiri saja,'' jawab reno.
dari kejauhan ramon yang melihat sisil mengobrol dengan seorang cowok penuh semangat menjadi kesal, ia akhirnya tak jadi meninggalkan sisil sendiri di taman.
''dengan cowok lain ia senang sekali mengobrol, sedangkan sama aku ia cuek sekali, ini tidak bisa di biarkan, aku kan calon suaminya aku harus bertindak cepat,'' ucap ramon dalam hati sambil melangkah menuju ke tempat sisil berada, dan tak lupa membeli minuman untuk sisil dan dirinya.
''sisil ini minuman nya!'' kata ramon setelah sampai dihadapan sisil.
sisil langsung mengambil minuman yang di beri ramon, dan mengenal kan ramon kepada reno.
setelah ramon berkenalan dengan reno, ramon langsung membawakan sisil pulang, hal itu membuat sisil jengkel, karena ia masih kepengen mengobrol dengan reno tadi.
di sepanjang jalan pulang sisil cemberut saja, hingga sampai kerumahnya.
sisil langsung masuk ke kamar setelah keluar dari mobil ramon, hal itu membuat papanya sedikit jengkel.
ramon melihat tingkah sisil seperti itu ia malah tersenyum, dan langsung berpamitan kepada orang tua sisil.
*satu minggu kemudian* hari ini pertunangan sisil dan tuan ramon, sisil jadi sedih, ia merasa sebentar lagi hari-hari buruk nya akan terjadi, ia berniat mau kabur saja dari rumahnya.
sisil mondar-mandir di depan cermin di dalam kamar nya, ia sangat gelisah, ia mencari cara bagaimana bisa kabur dari hari pertunangannya.
sisil mengintip dari balik pintu kamar nya untuk melihat situasi di luar, ''waduh.....gimana mau kabur kalau di luar papa, mama nya dan juga adik tirinya Dirly, ada di ruangan depan,'' pikir sisil dalam hati nya.
tapi sisil tak kekurangan ide, ia akhir nya bisa kabur dari jendela kamar nya.
setelah cukup jauh sisil pergi dari rumah nya, ia sedikit bingung, ''kira-kira aku mau pergi kemana ya?''tanya sisil dalam hatinya.
sisil beristirahat sejenak di warung bakso tempat ia bekerja jika tidak sekolah, ''nak sisil hari ini kerja ya?'' tanya pemilik warung bakso itu, yang bernama buk lesna.
''tidak buk, sisil mungkin tidak kerja lagi karena sisil sudah selesai sekolah nya,'' jawab sisil.
''loh kenapa nak?'' justru tamat sekolah kan kamu lebih banyak waktu untuk kerja!''kata pemilik warung bakso itu, sambil memberi semangkok bakso kepada sisil.
''di makan dulu bakso nya nak, gak usah jawab pertanyaan ibu kalau memang sisil belum mau menjawab nya,'' kata pemilik warung bakso itu lagi.
sisil hanya tersenyum mendengar perkataan buk lesna, sambil memakan semangkuk bakso, ''mumpung gratis sikat saja, hehe....hehe....!'' kata sisil dalam hati nya.
memang sisil selalu di kasih gratisan memakan bakso di sana, karena sisil kerja di sana dan ibu lesna orang nya baik hati, ibu lesna tidak tega melihat sisil sering kelaparan di buat ibu tirinya, sisil sudah di anggap seperti anaknya sendiri terhadap ibu lesna.
selesai makan bakso di warung buk lesna, sisil pergi ke rumah temannya yang bernama luna.
*di rumah sisil*
keluarga sisil kalang kabut mencari sisil, karena tuan ramon sudah sampai di rumah sisil, dan acaranya sudah mau di mulai.
''di mana anak itu ia selalu saja mencari masalah,'' kata mama sisil mengomel sendiri karena ia sudah capek mencari sisil di semua ruangan rumah nya.
''bagaimana ma... sisil sudah ketemu belum?'' tanya papa riko kepada istrinya dari ruangan tamu.
''belum pa..!'' jawab mama melli
''tuan ramon sudah tiba, ia papa suruh duduk di teras dulu.''kata papa riko lagi kepada mama melli.
''bagaimana kalau kita ngomong aja terus terang pa kepada tuan ramon, mungkin ia bisa membantu mencari sisil, mama yakin sisil belum jauh pergi nya,'' kata mama melli.
''baiklah ayo kita ngomong sama tuan ramon,'' ajak papa riko kepada mama melli.
papa riko dan mama melli pergi ke teras rumahnya mereka menemui tuan ramon, mereka menceritakan bahwa sisil sekarang kabur dari rumah.
tuan ramon yang mendengar berita itu ia jadi marah besar.
''baiklah aku akan membantu mencari sisil, aku akan menyuruh semua anak buah ku menyebar mencari nya, jika nanti sisil sudah di temukan aku ingin langsung menikah saja dengannya, tidak usah pakai tunangan-tunangan lagi,'' kata tuan ramon.
tuan ramon sangat kesal sama sisil, ia merasa harga diri nya di rendahkan sama sisil karena sisil kabur dari rumah di saat hari pertunangan mereka, ''lihat saja kau nanti bocah jika kita jadi menikah akan ku balas semua yang kau lakukan kepada ku,'' rutuk tuan ramon dalam hati nya.
tuan ramon dan anak buah nya berpencar mencari sisil, setalah sekitar sepuluh jam akhir nya sisil di temukan.
sisil di temukan saat ia di ajak luna untuk keluar sebentar, mencari makanan, sisil tidak menceritakan kepada luna bahwa ia kabur dari rumah karena akan di tunangan, tetapi ia kabur karena sudah tidak tahan sikap mama tiri nya yang semena-mena pada nya.
saat mereka memasuki di sebuah restoran terdekat dengan rumah luna, sisil langsung di sergap sama anak buah ramon, yang kebetulan ingin makan di sana karena lapar.
sisil langsung di bawak mereka pulang ke rumah sisil untuk langsung bertemu dengan tuan ramon.
''ha....... ha.....ha......! hey bocah kau kira kau bisa lari dari ku, perlu kau ketahui apa yang aku inginkan pasti aku dapatkan, dengan kekuasaan ku dan harta ku semua bisa aku beli kecuali maut yang tak bisa aku beli,'' kata tuan ramon dihadapan sisil sambil mencolek dagu sisil.
sisil dan tuan ramon berbicara hanya berdua saja di kamar sisil, hal itu membuat sisil ngeri, dan jijik melihat tingkah tuan ramon yang sombong sekali.
''dengar baik-baik bocah besok aku akan menikahi mu langsung, karena kau sudah kabur di hari pernikahan kita berarti kau sudah menghinaku, maka dari itu pernikahan kita aku cepat kan!"kata tuan ramon lagi, setelah itu dia pulang kerumahnya.
semua sibuk mempersiapkan pernikahan tuan ramon dan sisil tak kecuali mama melli, ia benci sekali akan situasi seperti ini, tapi mau manalagi, ini sudah permintaan tuan ramon, maka dirinya tak bisa menolak, tapi ia masih bisa tersenyum dengan sisil menikah dengan tuan ramon maka ia akan di beri uang yang banyak nanti, ia bisa berbelanja sesuka hati nya bersama anak kesayangannya yaitu Dirly.
asisten luki pun kalang kabut akan hal ini, tapi ia tidak bisa menolak karena permintaan tuan nya itu tak bisa di tunda, tapi bukan asisten luki nama nya jika tidak bisa menyelesaikan masalah, asisten luki memang andalan tuan ramon setiap apapun masalahnya pasti akan beres, hal itu pula yang membuat tuan ramon membayar gaji asisten luki dengan tinggi.
malam itu sisil sangat gelisah dengan kaburnya dia di hari pertunangan mereka malah membuat tuan ramon mempercepat hari pernikahan mereka, sisil menyangka tuan ramon akan membatalkan pernikahan mereka malah sebaliknya.
jika ia ingin kabur lagi itu mustahil, karena depan pintu kamarnya, jendela, bahkan di halaman rumahnya sudah di jaga sama orang suruhan tuan ramon.
sisil hanya bisa menangis saja sekarang, merenungi nasib yang harus ia terima, ''pasti tuan ramon itu galak nanti, aku harus gimana ya nanti!'' pikir sisil dalam hati nya, sambil memejamkan mata nya hingga ia tertidur dalam keadaan menangis.
jika sisil bersedih, beda halnya dengan tuan ramon ia malah tersenyum-senyum sendiri, ia tak menyangka ia akan menikah, karena semenjak mantan tunangannya meninggal ia tak mau lagi untuk mengenal wanita, bukan sekali ia menjalin hubungan dengan wanita, saat ia juga serius ingin mengajak mantan pacarnya untuk menikah saat ia masih keadaan miskin yang tak punya apa-apa, ia di tolak mentah-mentah oleh orang tua mantan pacarnya yang bernama bunga itu, tapi ramon masih mencintai pacarnya itu sampai sekarang, walau ia tak tauh sekarang bunga ada dimana, hingga akhirnya ia tak percaya lagi akan cinta, karena itu akan menyakitkan baginya.
ia mau menikah sekarang karena ia sudah malu karena sudah sering di ejek-ejek sama temannya bahwa dia jomblo karatan, yang tak mau mengenal wanita, bahkan juga ada yang bilang bahwa dia cowok tidak normal alias homo, perkataan itu semua selalu menyakitkan bagi ramon, maka dari itu ia akan menikah dengan sisil walaupun tidak saling mencintai hanya untuk statusnya saja, agar dia terbebas dari olokan temannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!