NovelToon NovelToon

SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA

Bab Satu. Selingkuh Dengan Calon Mertua (SDCM)

Calista Zalfa Olina, gadis cantik periang. Dia terlahir dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya telah tiada. Calista tinggal dengan saudara ibunya.

Sejak kuliah, dia harus bekerja untuk biaya hidupnya. Beruntung dia mendapat beasiswa, sehingga biaya kuliahnya gratis.

Calista menenteng rantang yang berisi nasi goreng. Hari ini ia ingin memberikan kejutan pada kekasihnya, dia akan datang ke apartemen kekasihnya membawa sarapan.

Calista sudah biasa datang ke apartemen kekasihnya. Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya. Elvan berasal dari keluarga terpandang. Papa nya seorang pengusaha ternama. Begitu juga ibunya yang memiliki banyak butik.

Calista membuka pintu apartemen dengan menekan tombol kodenya. Calista melihat apartemen kekasihnya masih sunyi.

Calista meletakkan nasi goreng yang dibawanya di atas meja makan. Dia langsung menuju kamar Elvan, untuk membangunkan kekasihnya itu.

"Pasti belum bangun Elvan,nih," gumam Calista pada diri sendiri.

Calista membuka pintu kamar Elvan perlahan, agar kekasihnya nggak terbangun. Dia berjalan perlahan dan menghidupkan lampu kamar.

Saat lampu hidup, Calista kaget melihat apa yang ada dihadapannya. Kekasihnya Elvan sedang tidur dengan seorang wanita dalam keadaan polos.

"Elvan ...!" teriak Calista.

Elvan yang mendengar namanya dipanggil membuka matanya. Tidak kalah kagetnya dengan Calista, kekasihnya itu langsung bangun.

"Calista ...."

"Apa yang kamu lakukan, Elvan? Siapa wanita itu?" tanya Calista dengan terbata.

Wanita yang tidur dengan Elvan membuka matanya. Dia juga bangun dan menarik selimut menutupi tubuh polosnya. Calista kaget saat melihat wajah wanita yang tidur dengan Elvan.

Dengan langkah gontai, Calista berjalan perlahan meninggalkan kamar Elvan. Air matanya sudah tidak bisa dibendung.

"Calista tunggu! Aku bisa menjelaskan. Ini nggak seperti yang kamu bayangkan," ucap Elvan.

Elvan bangun dan mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Dengan tergesa Elvan memakainya. Dia berlari mengejar Calista, sang kekasih.

"Calista ... tunggu! Kita harus bicara," teriak Elvan.

Tanpa pedulikan teriakan Elvan, gadis itu tetap berjalan menuju lift. Saat akan masuk, tangannya di tahan Elvan.

Elvan menarik tangan Calista menuju ke apartemen miliknya. Calista berusaha melepaskan.

"Lepaskan ...!" teriak Calista.

"Aku nggak akan melepaskan, sebelum kamu mendengar penjelasan dariku."

"Apa lagi yang harus aku dengar. Semua yang aku lihat telah menjelaskan."

"Itu nggak seperti yang kamu pikirkan."

"Lalu, apa?" tanya Calista.

"Aku dan Meidi hanya teman biasa."

"Teman biasa di ranjang?" tanya Calista dengan suara tinggi.

"Dengar dulu Calista. Jangan mengambil kesimpulan dari apa yang kamu lihat. Terkadang apa yang kita lihat itu tidak seburuk apa yang terjadi sebenarnya."

"Apa yang lebih buruk saat melihat kekasih kita sedang tidur berdua dengan wanita lain dalam keadaan tanpa busana!" ucap Calista masih dengan nada tinggi.

"Aku mengaku salah. Kemarin aku dan teman-teman kuliah ke klub. Kami mabuk, dan seperti yang kamu lihat. Aku dan Meidi nggak sadar melakukan itu."

"Aku tidak tahu apa yang lebih buruk, orang yang berbohong atau orang yang menganggapku cukup bodoh untuk mempercayai kebohongan! Jangan pernah menipu seorang gadis. Kamu tidak pernah tahu apa yang telah dia korbankan untuk bersamamu."

"Aku nggak bohong, Calista. Aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Meidi. Kamu juga mengenalnya. Aku dan Meidi nggak sengaja, itu semua di bawah kesadaran. Aku mengaku salah. Aku janji nggak akan mengulangnya lagi."

"Selingkuh dan berbohong tidak terjadi begitu saja. Itu adalah pilihan yang disengaja, jadi berhentilah bersembunyi di balik kata "kesalahan" saat kamu ketahuan."

Calista menarik napasnya dan kembali melanjutkan ucapan.

"Suatu hari kamu akan mengingatku dan menyadari betapa aku mencintaimu, maka kamu akan membenci diri sendiri karena membiarkan aku pergi.Suatu saat semua akan berbalik. Yang menyakiti akan disakiti. Yang mengkhianati akan dikhianati. Yang melukai akan dilukai. Yang meninggalkan akan ditinggalkan."

"Apa maksud kamu, Calista."

"Kata perpisahan yang paling menyakitkan adalah yang tak pernah terungkap, tak pernah terucap, dan tak pernah sempat terjelaskan."

Calista berjalan meninggalkan Elvan sendiri setelah mengatakan itu.

...****************...

Bersambung

Bab Dua. SDCM

Calista berlari masuk ke dalam lift. Tidak dipedulikan lagi teriakan Elvan yang memanggil namanya.

Di dalam lift tangisnya pecah. Calista tidak peduli dengan orang yang memandanginya dengan heran dan juga pasti rasa iba.

Smapai di lantai dasar apartemen, Calista menuju taman. Dia memilih duduk di sudut taman yang berada di samping gedung apartemen.

Dulu, dirinya dan Elvan sering menghabiskan waktu berdua duduk di taman hanya sekadar menghabiskan waktu dengan bercerita.

Calista mengenal Elvan, saat pria itu mengunjungi kafe tempatnya bekerja. Elvan datang bersama dengan teman-temannya.

Calista yang bekerja sebagai pelayan di kafe, menyapa Elvan dan temannya dengan ramah. Elvan mengajak Calista berkenalan. Sejak saat itu Elvan dan Calista menjadi akrab.

Elvan tampak sangat mencintai Calista. Selalu siap sedia kapanpun gadis itu butuh bantuannya. Calista merasa bahagia dan sangat dicintai.

Dua tahun sudah mereka menjalin hubungan. Elvan dan Calista telah sepakat akan menikah di tahun depan. Mama dari Elvan kurang menyukai Calista karena ia berasal dari keluarga kurang mampu.

Berbeda dengan mamanya, Papa Elvan sangat menyukai dan menyayangi Calista seperti anaknya sendiri.

"Apakah aku yang terlalu berharap? Mungkinkah selama ini Elvan memang tidak pernah mencintaiku?" gumam Calista pada diri sendiri.

Dulu dirimu pernah membuatku terbang bahkan hingga naik ke bintang-bintang, namun kini diriku kau hempaskan jauh ke dalam jurang yang curam.

Kekecewaan biasanya terjadi ketika seseorang menaruh harapan pada sesuatu, sama halnya ketika menaruh harapan pada seseorang. Misalnya ketika kamu menyukai seseorang, wajar jika kamu menaruh harapan. Namun ketika perasaanmu tak terbalaskan, justru hanya kekecewaan yang didapatkan.

Calista berdiri dari duduknya. Matahari telah bersinar dengan teriknya menerangi bumi. Calista berjalan menuju terminal bus.Dia menaiki bus tanpa tahu akan tujuannya.

"Ketika aku merasakan kebahagiaan mendalam, aku merasa tertampar karena setiap kebahagiaan itu buat aku tersadar bahwa kebahagiaan hanya sementara.Tidak semua angan-angan seseorang lantas ia dapatkan. Angin berhembus tidak sesuai dengan kehendak perahu layar. Aku bukannya kecewa karena kau berbohong padaku. Aku kecewa karena mulai sekarang aku tidak bisa memercayaimu."

Di apartemen milik Elvan, kekasih Calista itu melihat ke arah rantang yang berada di atas meja.

Elvan membuka rantang yang di bawa Calista itu. Dia melihat nasi goreng yang dihiasi timun dan tomat berbentuk hati.

Elvan menarik kursi makan dan duduk menghadap nasi goreng. Dia mengambil sendok dan mulai menyuapi. Elvan selalu suka dengan masakan Calista.

Saat Elvan sedang makan, pria itu dikagetkan dengan pelukan di lehernya. Dia menoleh ke belakang.

"Meidi ...."

"Dapat nasi goreng dari mana?" tanya Meidi.

"Calista yang bawa. Aku merasa sangat bersalah dengannya."

Meidi menarik kursi di samping Elvan dan duduk. Dia mencoba nasi goreng yang dibawa Calista.

"Kenapa baru sekarang kamu merasa bersalah? Bukankah kita juga berhubungan telah lama. Jauh sebelum kamu mengenalnya," ucap Meidi.

"Hubungan kita hanya sebatas partner ranjang. Jangan berharap lebih. Dari awal telah aku tegaskan ini denganmu."

"Aku tau, dan seharusnya kamu jujur aja dengan Calista."

"Apa kamu pikir, ada seorang wanita yang mau menerima kekasihnya sering tidur bareng dengan wanita lain."

"Jika kamu sadar itu, ya udah. Kamu lepaskan Calista. Jangan membuat komitmen pada wanita menapun sebelum kamu benar-benar siap untuk serius dengan satu wanita saja."

Elvan memandangi Meidi dengan seksama. Ada benarnya apa yang Meidi katakan. Seharusnya dia tidak mengikat Calista dengan hubungan serius jika ia belum siap setia dengan satu wanita.

...****************...

Di dalam bus Calista akhirnya memutuskan untuk menemui Papanya Elvan. Dia ingin mengatakan semua perbuatan Elvan dengan Papanya.

Bersambung

Bab Tiga. SDCM

Calista tersentak saat kenek bus mengatakan jika ini halte terakhir yang bus itu lewati. Gadis itu turun dari bus.

Saat akan menyeberang Calista yang pikirannya sedang kacau dikagetkan dengan suara rem mobil. Calista memegang dadanya. Hampir saja dia ketabrak mobil itu.

Dari dalam mobil keluar seorang pria dewasa yang tampan dan karisma. Calista makin kaget melihat siapa yang menghampirinya.

"Calista ...," ucap Tio.

Pria itu tidak lain Ghali Daniyal Bramantio, yang biasa Calista panggil Om Tio, papa dari Elvan kekasihnya.

Melihat orang yang akan menabraknya ternyata Om Tio, Calista langsung memeluk dan menangis di dada pria itu.

"Kamu kenapa ada di sini? Mau kelana?" tanya Om Tio.

"Elvan, Om. Elvan ...."

"Kenapa dengan Elvan?" tanya Tio lagi.

"Elvan selingkuh. Yang lebih parahnya dia bukan hanya sekadar selingkuh, tapi melakukan hubungan badan dengan wanita itu." Tangis Calista kembali pecah.

"Sebaiknya kita mengobrol di kafe aja. Ini dijalanan. Orang akan salah sangka jika melihat kita. Ayo, masuk mobil dulu."

Tio menggandeng tangan Calista menuju mobilnya dan meminta gadis itu masuk. Di dalam mobil Calista masih tampak terisak. Om Tio mengambil sapu tangan dan memberikan pada Calista.

"Jangan menangis. Jika memang Elvan selingkuh, lepaskan saja. Buat apa buang air mata hanya untuk pria."

Gadis itu menghapus air mata dan ingus nya. Dia memandangi Om Tio dengan saksama. Calista merasa terharu melihat perhatian Tio.

Dalam hatinya Calista berpikir,"Apakah mungkin aku mendekati Om Tio aja. Aku bisa sambil balas dendam atas perbuatannya Elvan. Om Tio juga masih muda dan ganteng."

Tio yang merasa diperhatikan, melirik ke arah Calista membuat gadis itu gugup karena ketahuan memandangi Tio.

"Kita mampir ke kafe itu aja." Tio menunjuk kafe yang tidak jauh dari pandangan mereka.

Tio menghentikan mobilnya di parkiran. Dia mengajak Calista turun dari mobil. Gadis itu berjalan dibelakang Tio memasuki kafe.

Tio memilih ruangan VIP untuk mereka mengobrol. Tio tidak suka ada yang mengganggu.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Tio.

"Terserah Om Tio aja. Yang penting bisa dimakan dan nggak mengandung racun," jawab Calista.

Tio tersenyum mendengar jawaban Calista. Di antara rasa sedihnya masih bisa becanda. Tio melirik dalam diam saat Calista sibuk dengan ponselnya.

Gadis ini cantik dan tampak sangat tulus. Bodoh sekali Elvan memilih selingkuh dan meninggalkan Calista.

Calista memandangi Tio saat menyadari dirinya sedang diperhatikan.

"Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi!" ucap Om Tio.

"Aku tadi ke apartemen Elvan, sengaja nggak aku kabari. Aku ingin membuat kejutan. Namun, aku yang kaget dengan apa yang terjadi. Aku ... aku ...." Calista tidak dapat melanjutkan ucapannya. Tangisnya pecah.

Tio yang awalnya duduk di seberang Calista, berdiri, pindah ke samping Calista. Dia memeluk gadis itu, membawa ke dekapan dadanya.

Tangis Calista makin kenceng saat berada dipelukan Om Tio. Setelah beberapa saat akhirnya tangisan Calista berhenti.

Calista melepaskan pelukan om Tio. Dia melihat baju om Tio basah karena tangisnya.

"Maaf, baju Om jadi basah."

"Nggak apa. Boleh Om tau lanjutan ceritanya. Apa yang kamu lihat?"

"Aku melihat Elvan sedang tidur berdua wanita dengan keadaan polos tanpa busana. Om pasti tau, apa yang mereka lakukan."

"Elvan melakukan itu di apartemen?"

"Iya, Om."

"Nanti biar Om yang tanyakan dengan Elvan, ada hubungan apa dia dengan wanita itu? Sudah sejauh apa dia dengan wanita itu"

"Terima kasih, Om."

"Lebih baik sekarang kamu makan! Masalah Elvan biar Om yang tanyakan."

"Baik, Om."

Calista mengambil piring yang berisikan steak. Dia menyuap perlahan ke mulutnya.

Tio, papanya Elvan saat ini rumah tangganya dengan Tari sedang ada masalah. Mereka jarang berkomunikasi.

Tio tampaknya juga mulai memperhatikan Calista. Tampaknya ada rasa ketertarikan yang ada di diri Tio.

Tio yang udah mulai renggang hubungannya juga berpikir, untuk mendekati mantan kekasih anaknya ini.

...****************...

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!