sabtu, 12 maret 2022
pukul 09.00 pagi
Haii guyss. Namaku Aleeza, aku seorang mahasiswi dari Universitas ternama diNegara A. Tahun ini usiaku masih 18 tahun. Aku hanya tinggal seorang diri diNegara A, karena keluarga besarku tinggal diNegara B. Aku bisa masuk di Universitas ini melewati jalur Beasiswa.
Seperti biasa setiap hari sabtu aku tidak ada jadwal kuliah di pagi hari, yang ada nanti siang jam 13.00. Pagi ini aku pergi ke mall untuk berbelanja karena bahan makananku sudah habis.
...****************...
Aleeza berjalan sambil memainkan ponselnya, ia membalas sebuah pesan dari sahabatnya tiba - tiba tanpa sengaja ia menabrak seseorang.
Brukkk.
"Aahhhhh!!!!" Teriak Aleeza, ia pun kehilangan keseimbangannya. Dia hampir terjatuh namun ada seseorang yang menarik tangannya. Sehingga dia tidak terjatuh, malah berakhir dalam pelukan pria itu. Mata mereka pun saling bertemu.
Deg ..deg...deg....
Detak jantung Aleeza berdegup sangat kencang
cukup lama mereka saling memandang.
"Booss!!" Beberapa orang pun mulai mendekati mereka dan itu membuat Aleeza tersadar dari lamunannya.
"Aahh!! Maaf ...Om aku tidak sengaja menabrakmu." Aleeza segerah membenarkan posisinya dan melepaskan dirinya dari pelukan pria yang tidak ia kenal.
Namun pria tersebut tidak menjawab ucapan Aleeza, malah mengerutkan keningnya dengan wajah dinginnya itu.
"Whatt!!! Om....!! Aoa dia pikir aku setua itu?" batinya pria tersebut. Dia sungguh tidak senang mendengar panggilan Aleeza,
lalu ia merapikan jasnya dan melangkah pergi dari Aleeza tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya.
Aleeza dibuat bingung dengan reaksi pria tersebut.
"Apa ada yang salah dengan kata -kataku?? "kata Aleeza yang geram, melihat tingkah pria tersebut yang hanya menampilkan wajah dinginnya.
Ponsel Aleeza pun berdering dan segerah ia menggambil ponselnya didalam tasnya. Dilayar terpampang jelas nama Lani, yah..Lani itu sahabat Aleeza satu-satunya diNegara A saat ini.
Dalam sambungan telpon.
"Hallo Lan..."
"Aleezaaaa........!!! Kenapa begitu lama sekali? Apa kau ingin aku menunggumu sampai aku berjamur?"
Ucap Lani dari sebrang sana dengan suara yang lantang sedikit sebal kepada sahabatnya itu.
Aleeza dengan cepat menjauhkan ponselnya dari telinganya, karena suara Lani yang membuat telinganya terasa sakitt .
"Iya..iya..Lani, sorry bangett ok....!!
aku sudah sampai dimall kok tadi masih ada masalah waktu aku ingin masuk kedalam mall
"jawab Aleeza dengan nada memelas.
Aleeza pun bergegas mencari Lani di caffe tempat biasa ia bersama Lani tanpa harus mematikan telfon dari Lani karena ia tau sahabatnya itu sudah hilang kesabaran karena menunggunya hampir 1 jam.
...****************...
Aleeza pun menemukan Lani di caffe itu..
"Lani..maaf yaa, aku membuatmu menunggu terlalu lama.."Ucap Aleeza dengan nafas yang ngos-ngosan.
Dia pun langsung duduk di kursi depan Lani
"Ok..ok!! Aku tidak marah lagi. Asal kamu hari ini traktir aku makan siang."ucap Lani dengan wajah ngambek nya
"Baiklah hari ini aku yang traktir kamu makan siang."Jawab Aleeza.
Senyum Lani pun tampak mengembang di wajahnya.
"Memang tadi ada masalah apa sih Al?" Tanya Lani lagi kepada sang sahabatnya.
"Tadi aku tidak sengaja menabrak seorang pria Lan."Dengan wajah lesu.
"Terus Al, apa pria itu terlihat tampan? Penuh dengan antusias, Apa dia masih muda?"Tanya Lani yang Kepo tingkat dewa
"Apa sih yang kamu tanyakan itu tidak penting. Dia lelaki yang sangat aneh dan semoga aku tidak akan pernah bertemu dengan dia lagi."JawabnAleeza dengan sedikit kesal.
"Eeeggh!!! Gara-gara emosi aku jadi lapar nih Lan. Huuufhh!!"Menghebuskan nafas dengan kasar.
Lani kamu udah pesanin aku makan kan lan?Tanya Aleeza.
"Iya sudah, bentar lagi juga datang kok. Aku saranin jangan membenci orang berlebihan loh Al, itu berbahaya buat hatimu"Ucap Lani.
"Bahaya apanya sih Lan?Tanya Al dengan polos.
"Benci dan cinta itu beda tipis loh Al, jadi jangan terlalu membici orang takutnya kita nanti Bucin"Jawab Lani santai.
"Permisi kak ini pesanannya kak."Kata Pelayan.
Merekapun akhirnya menikmati makanannya. Dan setelah itu, mereka jalan-jalan mengelilingi seisi mall tersebut.
Waktu pun sudah menunjukan pukul 12.30 dan 30 menit lagi Aleeza ada kuliah. Dan dia pun berpamitan kepada Lani untuk pergi kekampus.
"Maaf Lan aku harus ke kampus dulu, kamu aku tinggal tidak apa-apa kan ?Tanya Aleeza.
"Iya aku tidak apa-apa."Jawab Lani.
"Ya udah aku kekampus dulu byee..."Ucap Al sambil melambaikan tangannya.
...****************...
Sesampai Aleeza di kampus dia segera masuk kedalam kelas. Dan menunggu dosen memasuki kelas.
Setelah kurang lebih 1 jam mengikuti pelajar kini waktu jam istrahat pun telah tiba. Tiba-tiba ponsel Aleeza berdering.
"Hallo..!!Ada apa kakek?"Tanya Aleeza.
"Nanti pulang kuliah langsung pulang kerumah jangan ke aparteman "Jawab sang kakek.
"Memang ada apa kek? Kakek sakit?" Tanya Aleeza.
"Tidak kakek sehat-sehat saja pokoknya nanti pulang kerumah jangan telat." Perintah sang kakek.
"Iya kakek" Jawab Aleeza patuh.
Telpon pun terputus kini waktu pulang kuliah telah tiba. Aleeza langsung dijemput oleh supir suruhan sang kakek.
Aleeza pun ikut sang supir pulang sesuai perintah sang kakek.
...****************...
"Aleeza ..!!" Panggil sang kakek.
"Duduk sini Al, kakek ingin bicara sama kamu."Perintah sang kakek.
Aleeza pun duduk di samping sang kakek.
"Apa yang ingin kakek bicarakan kepada Al?" Tanya Al dengan lembut.
"Kakek sudah tua Al..kakek ingin melihat cucu perempuan kakek satu-satunya ini menikah"Ucap sang kakek seraya mengelus surai sang cucu.
"Apa kek menikah??? Kakek, Al masih ingin kuliah dan kerja. Al belum siap untuk menikah kakek. Kakak Al saja tidak ada yang menikah. Kenapa harus Al yang menikah kek?"Jawab Al dengan suara yang bergetar.
"Al ke4 kakak mu laki-laki sayang, sedangkan kamu cucu permpuan kakek satu-satunya. Kakek ingin sekali melihatmu menikah Al. Kakakmu tidak ada yang bisa dia andalkan Al."Ucap sang kekek sambil menatap sang cucu dengan sendu.
Dan itu membuat Al iba melihat sang kakek.
Kakek Rama tau apa kelemahan cucu perempuannya itu. Al tidak bisa melihat kakek nya sedih apa lagi karenanya.
"Mau ya Al.., kakek mohon Al. Mau ya?" Ucap kakek dengan memelas.
"Calonmu ini adalah cucu dari sahabat kakek di militer. Dari dulu kita ingin menjadi keluarga sayang. Mangkanya kita dulu ada rencana, jika cucuku perempuan maka kita sepakat menjodohkan cucuk kita. Hanya dengan menikahkan kamu dengan cucunya baru kita bisa menjadi keluarga. Terlebih lagi keluarganya lah yang menolong alm. papa dan mamamu."Jelas sang kakek dengan suara yang lirih.
Aleeza semakin terkoyak-koyak hatinya dikala ia tau keluarga calon sang suami lah yang menolong alm.papa dan mamanya dulu. Ada rasa yang muncul di hati Al . Dia merasa ingin berbalas budi pada keluarga laki-laki itu dia terus memandang sang kakek.
"Baik lah kek Al mau menikah dengannya."Jawab Aleeza yang tertunduk lemas.
Sang kakek yang mendengar ucapan Aleeza, membuanya merasa sangat tenang. Terlihat jelas senyuman yang mulai mengembang diwajah kakek Rama.
"Kapan pernikahan itu akan dilaksanakan kek?" Tanya Al dengan tetap menunduk.
"1 minggu lagi, kalian akan bertunangan dulu. Dan 1 bulan kemudia kalian akan menikah." Jawab sang kakek dengan senyum semringah dibibirnya.
"Apa Kek ?! 1 minggu lagi aku bertunangan? dan 1 bulan lagi aku akan menikah dengan dia?" Tanya Al dengan sangat terkejut. Bahakan Aleeza sampai berdiri dari duduknya.
"Apa ini tidak terlalu cepat kek buat Al?" Ucap Al. Sambil menatap sang kakek.
"Tidak Al, ini sudah direncanakan sejak dulu. Ini tidak mendadak atau terlalu cepat, kamu hanya perlu hadir saja. Semua persiapan sudah selesai disiapakan oleh keluarga suamimu."Ucap sang kakek.
"Baiklah kek, terserah kakek saja."Ucap Al dengan suara bergetar. Dan dia pun meninggalkan sang kakek sendiri diruang tamu. Lalu Aleeza masuk kekamarnya.
Aleeza Ardania
Cucu perempuan satu-satunya kelurga Ardana
usianya masih 18 tahun. Kini menempuh S1 di Universitas Negara A.
Sifatnya periang, cerewet, galak, semaunya sendiri, baik dan penyayang paling takut ke pada sang kakek.
"Aleeza...Al..."Panggil sang kakek.
"Iya kek, ada apa kakek teriak-teriak gitu?"Jawab Al.
"Duduk sini Al. Kakek akan perlihatkan kepadamu calon suami mu Al."s Sang kakek pun menunjukan sebuah foto lepada Aleeza.
"Astaga kakek..!!! Kakek yakin akan nikahin Al sama cowok yang modelannya begini ini Kek?" Tanya Al sambil menunjuk kefoto calon suaminya itu.
"Sepertinya, pernah lihat nih cowok deh, Tapi dimana ya?" Batin Aleeza.
"Iya kakek yakinlah Al. Kenapa Al? Apa ada yang salah sama pilihan kakek? " Tanya sang kakek.
"Al gak ngerti, nih cowok apa bagus nya kek?" Tanya Al kembali kepada sang kakek.
"Al dia kan tampan cocok bersanding dengan mu. Dia laki-laki yang cukup dewasa, seorang C.E.O muda, dia tinggi, berkulit putih, dan wajahnya juga ok. Tidak malu-maluin kalau dibawa kepesta Al tak hanya itu Al, dia juga kaya dan mandiri lagi Al, yang terpenting dia masih lajang alias jomblo Al."Jelas sang kakek panjan lembar dengan penuh semangat.
"Ya ampun kek, tampan kalau dilihat dari pucuknya pohon kelapa." Jawab Al dengan kesal.
"Kakek lihat wajahnya, rambutnya in" Sambil menunjuk foto yang diatas meja.
"Rambut panjang gini mana anting dimana-mana. Kakek sendiri yang bilang gak suka cowok yang rambut gondrong, apa lagi pakek tindik dimana-mana. Lah ini, calon yang kakek pilihin untuk aku apa? Semua yang kakek gak suka ada di dia."Jelasnya Al pada sang kakek.
Namun sang kakek pintar sekali menyangkalnya.
"Siapa bilang, kakek gak suka. Asal dia kakek suka Al, kalau yang lain kakek gak suka bikin sakit mata dan bikin kakek mual. Tapi kalau calon suamimu ini, dia terbaik Al bikin mata kakek yang rabun jadi jelas. Kakek mau dia jadi cucu mantu kakek ya Al." Ucap sang kakek dengan percaya diri dan penuh keyakinan.
"Huuft..... "Menghembuskan nafas dengan kasar.
"Capek kalau debat sama kakek-kakek, tidak mau disalahkan dan tidak mau ngalah
ayang ada makin rabun, malah bisa-bisa langsung katarak tuh orang."Ucap Al dalam hati.
"Terserah kakek sajalah, yang jelas Al gak suka. Masih tampanan kak Kai dari pada dia, jauh kemana-mana kakaku yang paling tampan tidak ada tandingannya."Ucap Al dengan kesal.
"Biar gantengan kakakmu percuma Al, kamu gak bisa nikahin kakak mu sendiri kan. Udah lah Al, suami mu ini ganteng banget loh. Kakek udah pilihin yang terbaik buat kamu sayang."Kata sang kakek dengan lembut .
"Hemmm!! Iya, terserah kakek saja lah. Al pusing Al mau tidur."Jawab Al pergi meninggalkan sang kakek.
...****************...
*** Sedangangkan diMansion Keluarga Kyle***
"Kakek apa-apaan sih, sekarang itu tahun 2022 bukan tahun 45 kek. Masih aja main jodoh-jodohin, dikira Albi tidak laku apa?"Ucap Albi dengan kesal.
"Memang kamu laku bi? Udah bertahun-tahun jadi jones juga."Ucap sang kakek yang menyindir sang cucu.
JLEB. Kata yang kakek Albi lontarkan membuat Albi tertusuk hatinya seketika.
"Kamu tau ? Semakin tua bumi ini semakin banyak perempuan yang tidak waras Bi, Kakek udah nyiapin peremuan yang terbaik buat kamu. Perempuan yang cantik yang masih lebih muda darimu. Kurang apa lagi coba ?"Ucapa sang kakek yang juga mulai kesal dengan Albi.
"Albi, gak mau ah....Kek. Albi masih mudah, masih banyak yang mau sama albi. Kenapa pula kakek harus jodoh-jodohin Albi? Kakek benar semakin tua bumi harus hati-hati, belum tentu pilihan kakek itu baik. Jika hanya diluar tapi jahat didalam bagaimana kek?" Ucap sang cucu yang semakin membuat Robin kesal.
"Kakek udah tua, tapi kakek tidak buta. Dia cucu sahabat kakek dan kakek sudah menyaksikan hidupnya seperti apa. Jadi jaga tuh mulut jangan ngasal ngecaplos. Dengar Albi kakek tidak butuh komentar kamu dan kakek juga tidak butuh penolakan dari mu. Mau tidak mau harus terima perjodohan ini, kalau engak tinggal kakek coret saja nama kamu dari ahli waris." Sambil tersenyum sinis kepada sang cucu.
"Kakek aku ini cucumu loh, apa lagi cucu satu-satunya. Tega bener ya sama cucu sendiri mau dibuang demi cucu orang lain." Ucap Albi sambil memonyongkan bibir dengan hati yang sangat kesal.
"Udah nurut saja, dari pada jadi gembel dalam 1 detik. " Ancam sang kakek dengan senyum dan bangga.
"Anak kemaren sore saja, mau adu mulut sama senior ya kicep lah Bi..Albi." Umpat sang kakek.
"Dengerin baik-baik ok!! 1 minggu lagi kamu akan tunangan dan 1 bulan kemudian kamu akan menikah. Ingat jangan lupa buatin kakek cicit yang lucu-lucu ya, kakek ini udah tua kangen sama suara anak kecil dirumah ini. Mansion kita terlalu sepi Bi." Menatap Albi penuh harapan.
"Iya terserah kakek sajalah, Albi NURUT."Jawab Albi yang penuh penekanan.
"Kek 1 minggu mau tunangan tapi Albi belum tau sama calon istri Albi bukankah ini sangat lucu." Tersenyum kesal.
Lalu sang kakek menyodorkan sebuah foto di hadapan Albi.
"aini calon istri mu, namanya Aleeza. dia masih kuliah loh Bi , jadi kamu harus baik-baik sama dia, dan antar jemput dia saat muliah. Agae kalian saling mengenal. Lihatlah baik-baik, kakek tidak mungkin salah pilih. Lihat wajah cantiknya, dan senyum manisnya, bukankan buat hatimu bergetar Bi?" ucapa sang kakek sambil menunjuk foto Aleeza.
"Tunggu!! Gadis ini sepertinya tidak asing. Siapa ya? Aaa!! dia kan gadis di mall waktu itu. Yang manggil gw O." Batin Albi.
"Iya..Iyaa!!! Dia cantik, tapi dimata kakek. Kalau di mataku modelan begitu banyak kek di penggir jalan Juga ada tinggal pungut satu udah beres." Ucap Albi dangan senyum.
Plakkk
"Aw!! Kakek kenapa mukul kepala Albi? Sakit tau Kek"Ucap Albi sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit.
"Bodo' kau cucu kurang ajar, kamu kira dia gadis apaan hah? Buta boleh Bi, tapi jangan jadi begok." Ucap sang kakek dengan emosi.
Sssthhhh!!!
"Sial , sakit banget kepala gw dipukul kakek"Ribtihan Batin Albi.
"Kek aku ini -.."Ucapan Albi terpotong.
"Nanti makan malam bersama keluarga Ardana, Ingat harus datang!!! Jangan banyak alasan, kalau gak datang lihat saja kakek jual semua mobil-mobilmu itu. Bikin garasi kotor saja."Ucapa kakek Robin dengan ketus dan berjalan meninggalkan sang cucu.
"Ataga!! Mobil gw di kira sampah apa?? Buat apa ada garisi kakek kalau gak mau disi, kenapa gak dibuat kandang buaya saja?"Teriaknya dengan suara kesal kepada sang kakek.
"Boleh juga saran mu Bi, besok isi saja dengan buaya. "jawab sang kakek sambil berjalan dan juga terkekeh dengan tingkah sang cucu.
"Kakek bener-bener bikin gw sakit kepala." Langsung masuk kamar.
...****************...
Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 malam. Waktunya pergi ke makan malam bersama keluarga Ardana.
Albi dan sang kakek hanya diam saja di dalam mobil tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua.
Untuk kedua orang tua Albi, mereka masih di luar negeri. Meraka hanya diberitahu melalu telpon oleh kakek Robin.
Akhirnya merekapun sampai di sebuah restoran yang sudah dipesan oleh kakek Albi. Mereka pun turun dari mobil dan masuk kedalam lestoran tersebut untuk menunggu kedatangan Aleeza.
Albi sedari tadi menekuk wajahnya tidak ada senyuman diraut wajahnya, hanya muka datar saja yang dia pasang benar-benar menujukan jika dia adalah seseorang yang sangat menyebalkan.
"Kek, Albi ketoilet dulu ya?" Kalimat pertama yang keluar dari bibir Albi.
"Iya, cepetan!! Jangan lama-lama." Jawab sang Kakek.
Albi pun ketoilet. Tak lama kemudian Aleeza datang bersama sang Kakek.
Kenapa hanya dengan kakek Rama?
Karena ke 4 kakakny berada di Negara B.
Sang kakek tidak tega meninggalkan cucu kesayangnnya tinggal dinegara orang sendiri. Jadi Rama menyus Aleeza dan membeli Mansion di sini.
"Kakek Robin..."Panggil Aleeza
"Al duduk sini, ya ampun lama tidak bertemu Al. Kamu makain cantik, semakin mirip sama mama mu." Ucap kakek Robin dengan lembut.
"Terima kasih, Kakek. Kakek juga semakin kelihatan muda saja ya" Balas Aleeza.
"Kamu bisa aja Al"
"Lama kita tidak bertemu ya Rama."Ucap kakek Robin sambil berjabat tangan dan tesenyum ramah.
Rama pun membalas jabatan tangan dari Robin.
"Dimana cucumu Robin?" Tanya Rama pada sahabatnya itu.
"Masih ketoilet Ram. Ayo duduk dulu biar semakin enak kita ngobrolnya." Ucap Robin.
"Iya, kek Robin"Ucap Aleeza.
Mereka pun duduk ditempat masing-masing. Sambil menunggu kedatangan Albi.
Mereka bertiga pun saling berbincang-bincang, karena ini pertama kali bagi kedua keluarga makan malam bersama dengan cucu-cucu mereka 5 menit kemudian. Albi pun datang.
"Maaf kek Albi lama ditoiletnya"Ucap Albi.
Aleeza dan kakek Rama menoleh keasal suara.
Betapa terkejutnya Aleeza saat mihat sosok pria yang berdiri di depannya saat ini.
Sang kakek hanya melempar senyum.
Sedangkan Aleeza dan Albi sangat terkejut saat kedua mata mereka salaing bertatapan.
"Kamu!!!" Ucapa Aleeza dan Albi bersamaan.
Membuat kakek Robin dan kakek Rama, kebingungan dengan ekspresi ke2 cucu mereka.
"Duduk dulu Albi. Apa kalian sudah saling kenal?" Tanya kakek Robin sambil melihat kedua anak muda yang duduk didepannya itu.
"Tidak!!" Jawab Albi dan Aleeza kompak.
Membuat Robin dan Rama terkekeh dengan tingkah laku sang cucu.
"Jadi, dia beneran om-om itu. Gw gak salah lihat kan" Batin A leeza yang menatap tajam Albi.
(beneran cewek yang di mall)batin albi
"Wah!! Ternyata memang benar dia cewek yang manggil gw Om" Batin Albi
ALBIAN KYLE cucu semata wayang Keluarga KYLE.
Albian memang memilih tinggal bersama sang kakek, karena sang kakek lah yang merawatnya sedari dia kecil. Saat kedua orannya sibuk dengan bisnis mereka.
Karena itu Albi lebih dekat dengan sang kakek dari pada orang tuanya. Dia juga menjadi C.E.O di perusahaan sang kakek.
Albi anak yang cool, pendiam, tegas, kejam dengan dunia bisnisnya, pintar, dan mandiri yah. Dia sedikit arogan tapi dia memiliki hati yang lembut kok apalagi terhadap sang kakek.
Kedua keluarga pun tengah menikmati hidangan makan malam mereka dengan tenang, hanya ada lempar senyum saja diantara mereka.
"Al kapan kuliahmu akan selesai?"Tanya kakek Robin dengan nada lembut.
"1 tahun lagi kek, kalau tidak ada halangan yang melintang akan selesai." Jawab Aleeza dengan ramah.
"Terus setelah lulus kuliah mau kerja? Apa mau lanjut kuliah lagi?" Tanya kakek Robin lagi pada Aleeza.
"Mau kerja dulu saja kek, sambil cari pengalaman."Jawab Aleeza dengan sopan.
"Kalau begitu, kerja diperusahan kakek saja. Albi butuh sekretaris pribadi iya kan Bi?"Tenya Kakek Robin kepada sang cucu dengan nada sedikit penekanan.
Albi hanya menatap tak percaya sang kakek. Karena jelas-jelas albi tidak butuh sekretaris untuk saat ini, dan dia sudah punya Yohan disampingnya."
"Eeh..Tidak kek, Al sangat berterima kasih atas tawaran kakek. Al ingin bekerja diperusahaan kakak Kaif saja."Jawab Al dengan lembut.
"Kakek kira lilebih baik Al kerja sama Albi, biar s kalian saling kenal satu sama lain ."Ucap kakek Robin dengan wajah yang tampak kecewa.
"Sudah, kakek jangan memaksa gitu. Tidak baik tau kek, dimanapun dia kerja sama aja kok kek. Biarlah hubungan ini mengalir seperti air. Dengan seiring berjalannya waktu kita akan mengenal dengan sendirinya." Jawab Albi dengan tegas dan wajah yang datar.
"Maaf ya kek,Al bikin kakek kecewa ya ?"Ucap Aleeza dengan suara sendu.
"Tidak kok Al, mungkin kakek yang terlalu terburu-buru dengan hubungan kalian berdua. " Jawab Kakek Robin dengan senyum yang dipaksa.
"Ya sudah, kalian berdua nikamtilah makan malam ini dengan baik. Kami akan jalan-jalan dulu mengenang masa lalu kami di medan perang dulu." Ucap kakek Robin.
"Kakek jalan-jalan dulu ya Al. akenalilah calon suami mu dengan baik. " Bisik kakek Rama kepada sang cucu.
"Kakek titip Al ya Bi" Ucap Rama dengan senyum ramah diwajahnya.
"Baik kakek Rama "Jawab Albi seadanya.
Mereka pun kini hanya berdua. Kedua kakek-kakek itu sengaja meninggalkan cucunya untuk saling mengenal, bagaimana pun 1 minggu lagi mereka akan meresmikan hubungan mereka dengan ikatan pertunangan.
"Eekhmm!! Nama mu Aleeza? Gadis yang waktu itu di mall?" Tanya Albi dengan suara yang ketus
"Iya" Jawab Al dengan nada tak kalah ketus.
"Sial!! Yaang dijodohin ke gw malah om - om yang dimall waktu itu. Gw udah berdoa supaya tidak bertmu lagi, ini malah lebih parah tidak hanya bertemu malah jadi calon suami. Ya ampun, sial banget hidup gw"Batin Aleeza benar-benar sedang meronta-ronta.
"Ingat hubungan ini tak lebih hanya diatas kertas, jangan sampai ada satu orang pun yang tahu tentang hubungan ini." Ucapa Albi dengan dingin dan wajah yang serius. Tatapan matanya yang tajam menatap wajah Aleeza.
"Kenapa aku merasa seolah-olah aku yang menginginkan hubungan ini. Dengar baik-baik ya Om, aku tidak menginginkan hubungan ini terlebih lagi dengan pria seperti OM" Jawab Aleeza dengan emosi dan kesal.
"Jadi om tidak perlu khawatir, aku juga gak mau ada yang tau hubungan ini. Terlebih lagi jika teman-temanku tau, aku memiliki hubungan dengan om-om bisa-bisa aku akan dihina-hina." Jawab Al lagi dengan nada mengejek.
"Hah!! Siapa yang kamu panggil om?? Eegg!! Kau terlalu tinggi menilai dirimu Nona kecil, seolah-olah kau type semua laki-laki saja. Asal kamu tau ya kamu tuh buka typeku dari depan belakan datar begitu. Apa yang membuat mu berpikir jika kamu begitu menarik dimata laki-laki?" Ucapa Albi dengan suara mengejek dengan experesi yang begitu bikin kesal.
"Kamu buta ya?! Bagian mana yang kau bilang tubuhku rata? Haah!! Ayo Jawab?" Tanya Aleeza kesal, dia pun membusungkan dadanya kedepan wajah Albi.
"Kamu ini apa-apaan sih? Mana ada sikap seorang wanita seperti mu ini, tidak ada anggun-anggunya dan tidak punya malu."Ucap Albi kesal wajahnya berubah memerah karena tingkah Aleeza yang membusungkan dadanya didepan wajah Albi.
"Biarin aja, terserah aku mau gimana juga, bukan urusanmu. Huuhh.."Al membuang muka
"Maales banget sama ini cewek. Kakek kenapa juga ngejodohin aku sama perempuan yang modelnya seperti ini? Lebih baik aku pulang saja dari pada disni bikin moodku rusaak."Batinya Albi.
Tringgg!!!
Tiba-tiba keduanya bersamaan mendapatkan pesan .
Pesan Kakek Robin untuk Albi : "Bi, Kakek pulang dulu ya. Tiba - tiba kakek merasa pusing. Ingat baik-baik dengan Aleeza."
Pesan Kakek Rama untuk Aleeza : "Al, Kakek pulang dulu ya, tiba -tiba kakek merasa ngantuk. Kamu bersenag - sanglah sayang."
"Dasar kekanak-kanakan" Ucap kompak Albi dan Aleeza.
Membuat keduanya menjadi canggung dan sama-sama memalingkan wajahnya.
Albi berdiri dari duduknya dia hendak melangkah pergi tiba-tiba
"Mau kemana lagi kamu? Mau ninggalin aku sendirin disini iya? Lupa sama pesan kakek ku kepadamu??" Ucap Al dengan emosi.
"Hemmbb!! Iya gw gak betah berdua sama cewek kayak lo udah kasar, bar-bar, dan gak ada angun-nggunya lagi. " Jawab Albi dengan santai.
"Ya sudah sana!! Kalau mau pergi, pergi aja. Lagian aku juga gak butuh sama cowok modelannya kayak kamu ."Jawab Al sinis dan penuh emosi.
Brrakkkkk
Aleeza mengebrak meja. Tanpa basa - basi Al pun langsung berdiri dan meninggalkan Albi Begitu saja. Albi yang melihat Aleeza pergi hanya terdiam menahan amarahnya.
...****************...
"Tuh cewek ya, benar-bener minta dikasih pelajaran. Berani-beraninya dia bentak-bentak gw, ngomong kasar dan ninggalin gw gitu aja disini. Lihat saja sebentar lagi, siapa yang akan lari memohon pertolongan kepada Albian Kyle? Hmmm!!" Ucapnya Albi emosi dan mengepalkan tangannya.
Albi pun mengikuti Aleeza yang keluar dari restoran dengan emosi.
Diluar restoran.
"Heeghh!! Kamu pikir, kamu siapa? berbicara jelek tentangku. Kamu tidak mengenalku, bicara seenaknya bagett."ucap Al sambil menendang-nendang kerikil di jalan.
Tanpa dia sadari, sedari tadi ada laki-laki yang terus memperhatiakannya dari kejauhan.
Yah, laki-laki itu adalah Albian.
"Puufhh .."Menahan tawa,
"Dia gadis yang lucu juga, saat marah pipinya memerah seperti paprika."Ucap laki-laki tersebut.
"Kenapa aku bisa tersenyum hanya melihat tingkah laku konyol dia" Gumnya Albian.
"Aargghh!!!! Aku benciiii kamu Albii, dasar om-om jelek!! Huuff ....huuft.."Teriakan Aleeza dipinggir jalan.
"Ehh aku ada dimana ini ? Kenap aku bisa sampai disni yah? Kebingungan. Mana jalannya sepi banget lagi, ini jam berapa sih?" Celoteh Aleeza. Dan Aleeza pun memerikas ponselnya untuk melihat jam.
"Ehhmmm, masih jam 23.00 malam."
Krik..krikk...krrik.
..............................
Masih loding
Beberapa detik kemudia Aleeza pun terkejut. "Apaa!! Jam 23.00 ini udah malam banget dong. Huhh!!! Punya calon suami gak ada peduli-pedulinya sama sekali. Nasak ngebiarin calon istrinya pulang malam-malam begini sendir. Jadi makin sebeel deh sama om tua itu . Dasar om-om tua!!! Yang sok muda. Cihhhh!!! menjijikan."ucap Al yang terusa menjelek-jelakan Albi.
Bruukkkkk
"Awwh, sakittt!!! Duh bokong ku rasanya benar-benar nyut..nyutan." Ucap Aleeaza yang meringis kesakita
"Hay cantik!! Kenapa malam-malam begini masih berkeliaran diluar? Sendirian lagi mau kakak anterin pulang tidak?" Sambil menyentuh dagu Aleeza.
"Tudak terima kasih, aku bisa pulang sendiri." Ucap Aleeza dengan dingin. Aleeza pun menghempaskan tangga laki-laki itu dari wajahnya .
sedangkan Albi senang melihat Aleeza digangangu pria-pria itu, karena setelah itu Al akan membutuhkan bantuan dia.
Tiba-tiba laki-laki itu merangkul Aleeza dengan tangan genitnya yang merabaraba paha Al.
Aleeza terkejut dan membulatkan matanya
"Lepasin gak...!! Lepasiinnnnn!! "Teriak Al dengan suara bergetar.
Albian yang melihat itu merasa tidak wajar, karena dia memang menyuruh seseorang untuk mengangu Aleeza. Tapi tidak untuk menyentuh Al seenaknya. Albian yang melihat itu semua, dia merasa sangat kesal dan emosi. Ada sesuatu yang bergejolak didalam hatinya. Yang dia sendiri tidak atau kenapa dirinya bisa begitu.
FlashBack On
"Aku mau kamu segera mengirim seseorang ke alamat yanf sudah aku kirim kekamu. Ingat seceparnya. Dan satu hal lagi, hanya mengganggunya jangan sekali - kali menyentuhnya."Ucap Albi dalam sambungan telpon
Tut.
Albi pun menutup segera sambungan telpon tersebut.
FlashBack Off
Dan Aleeza dibawa oleh ke 3 pria tak dikenal itu kesebuah gak sepi yang jarang sekali dilewati.
Albian yang melihat itu segera turun dari mobilnya dan mengejar pria-pria itu.
"Sial! Siapa mereka berani-beraninya menyentuh wanitaku. Mereka benar- benar tidak takut mati." Ucap Albi dengan suara yang bergetar penuh amarah dan matanya pun terpancar hawa ingin membunuh.
"Hiiskks hiikkss, jangann!! Sentuh aku.. lepasin!! Aku bilang lepasin!!! Aaarrghhhh!! Toolongggg.... Toloongggg...... Hikks.. Hikkks....."Teriak Aleeza dengan tangisannya yang mulai pecah. Aleeza benar-benar ketakutan, sangat takut. Sampai-sampai tubuhnya bergetar.
Namun pria-pria itu tidak berhenti, malah memaksa membuka baju Aleeza. Tak hanya itu mereka juga menampar wajah Aleeza karena Al terus berteriak.
Plakkkk.....
Plakkk.....
"Diammm!! Jika tidak diam, akan ku sumpal mulutmu dengam Tongkat ku" Ucap pria tersebut sambil menunjuk burung yang ada di dalam celananya.
Al yang mendapat 2x tamparan yang cukup keras , membuat dia tersungkur karena tamparan yang dia dapat dan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar pipinya memar dan dahinya luka karena terbentur sebuah kayu.
"Aaahh!!!
"ini sakit, Beneran sakithit..hikksss apa dia beneran ninggalin gw begitu saja?"Ucap Al dalam hati..
Tiba-tiba salah satu dari ketiga laki-laki itu mengeluarkan tongkatnya yang sudah tegang dari dalam celana, Memaksa Al untuk memasukan barangnya itu ke dalam mulut Aleeza namun Al menolak dan terus menolak. Karena Al menola, dia pun dipegangi oleh ke 2 pria yang lainnya sehingga Aleeza tidak bisa berontak lagi.
Air mata Aleeza pun terus mengalir membasahi pipinya yang terluka.
"Ya Tuhan tolong aku ..hikks..hikss...
Aku mohon, Tuhan tidak ada yang bisa menolongku saat ini. Benar tidak ada, jika kau tidak menolongku Tuhan maka ini akan menjadi awal kehancuran hidupku."Doa Aleeza dalam hatinya.
"Kenapaa aku harus mengharapkan laki-laki sepertimu yang tak ingin melihatku? Kamu sunggu lucu Al, haha...."Aleeza menertawankan dirinya sendiri.
Robin Kyle kakek dari Albian Kyle. Mantan seorang tentara Pasukan khusus, sangat mencintai dunia militer.
Rama Ardana kakek dari Aleeza Ardania. Sahabat Robin, juga cinta akan militer bahkan bersahabat dan berjumpa dengan Robin karena militer.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!