Suara seorang wanita yang tiba-tiba memanggilku.
" Ada apa bi? " Jawabku.
Ya wanita yang ku panggil bibi itu adalah bibiku.
" Tisha nanti malam kamu tidak repot kan?" tanya bibi.
" Tidak bi memangnya ada apa? "
tanyaku pada bibi.
" Kalau tidak repot nanti Tisha bantuin bibi ya soalnya bibi nanti ada acara " Kata bibi sambil tersenyum.
" Baik bi " jawabku sambil mengangguk.
Ya aku yang akrab dipanggil Tisha oleh bibiku.
Namaku Arumi Tisha Natali. Semenjak orang tuaku tidak ada, bibi lah yang mengasuh ku dari kecil. Aku ditinggal oleh kedua orang tuaku semenjak aku berusia 8 bulan. Mereka meninggal karena kecelakaan.
Waktu menunjukkan pukul 17:20 aku harus segera ke supermarket untuk belanja, keperluan nanti malam.
Pas sesampainya di supermarket aku bertemu sahabat lamaku.
" Tisha?" tanya sahabatku.
" Rika"? tanyaku
Kami berdua saling tunjuk
"kamu Rika kan"? Tanyaku.
Kami pun saling berbincang bincang dan tertawa dengan cerita masa sekolah dulu.
Temanku yang ku akrab panggil Rika itu adalah sahabatku dulu ketika masih duduk di bangku sekolah.
" Tisha kita kan sudah lama tidak bertemu, bagaimana kalo kita makan ke warung sebrang jalan itu" Ajak Rika sambil menunjuk sebuah warung.
" Aduh maaf rik lain kali aja ya? soalnya aku hari ini ada keperluan!" Kataku menolak.
" Aku harus bantu bibi aku untuk acaranya nanti." Kataku melanjutkan.
" Ya sudah deh ga apa" Jawab Rika sambil memiringkan kedua bibirnya.
" Tapi lain kali kita makan bareng lagi seperti waktu sekolah dulu ya..? " pinta Rika
" Ok " Lanjut Rika sambil menyatukan telunjuk dan jempol berbentuk bat.
"Ok" Jawabku singkat sambil mengacungkan jempol.
Kami pun pulang ke rumah masing masing.
sesampainya di rumah aku langsung membawa belanjaan ke dapur. Segera aku masak untuk keperluan nanti malam.
" Tapi..Aku kok ga liat bibi ya? " Tanyaku sendiri sambil menepuk dagu dengan telunjuk.
" Hem tapi ya sudahlah"
Kataku sambil mengangkat kedua bahu dan menghembuskan nafas.
" Mungkin bibi masih menyiapkan keperluan yang lain " Kataku berbicara sendiri.
Waktu sudah menunjuk kan pukul 19:00.
Aku pun selesai menyiapkan makanan dan minuman untuk acara sebentar lagi. Tinggal Aku yang beberes diri. Selesai Aku beberes diri tak juga aku melihat bibi.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:30. Itu dia bibi, bibi pun datang bersama temannya.
" Lo bi !? darimana saja "? Tanyaku.
Bibi pun tak menjawab dan teman bibi pun ikut diam. Tiba tiba bibi tersenyum dan mengatakan
" Selamat ulang tahun keponakan tercinta " Kata bibi yang diikuti teman-temannya sambil menaburkan serpihan kertas padaku.
" Loh bi hari ini kan bukan ultahku " Jawabku heran
" Ultahku masih minggu depan bi ! " Aku melanjutkan kata-kata ku
" Oh iya bibi lupa Tisha" Kata Bibi sambil menepuk jidat.
"Bibi kira ini sudah tanggal 20." Kata Bibi melanjutkan.
" Tidak apa bi " Kataku sambil tersenyum.
" Ya sudah tidak apa yang penting bulannya tidak lupa " Kata bibi tersenyum aneh.
Tumben tahun ini bibi merayakan ultahku?
Biasanya bibi ogah mau merayakan ultahku.
Waktu menunjukkan pukul 21;00. acara pun selesai. Teman-teman bibi pamit pulang terkecuali tante ika yang masih belum pulang.
Mereka seperti membicarakan sesuatu yang penting. Entah apa yang mereka bicarakan di luar.
" Ah biarlah itu kan urusan orang tua " Gumam ku.
Seleesai acara aku segera mengganti pakaian dan setelah itu segera membawa piring bekas makanan tadi ke dapur.
"Tisha..!! " Sapa bibi padaku.
" Iya bi " Jawabku.
" Kamu sedang apa " tanya bibi.
" Ini bi aku sedang mencuci piring bekas makanan tadi " Jawabku sambil mencuci piring.
" OOH ya sudah lanjutkan " Kata bibi.
" Oh ya Tisha ! Selesai kamu membersihkan piring bekas kamu ke kamar bibi ya? ada yang ingin bibi bicarakan padamu. " Kata bibi.
" Baik bi " Jawabku.
Akhirnya selesai juga beres beres. Aku pun langsung menghampiri bibi ke kamar.
" ada apa bi? " Tanyaku pada bibi.
" Apa yang mau bibi bicarakan? " Tanyaku pada bibi.
Setelah selesai aku menghampiri bibi ke kamarnya.
" Ada apa bi? " Tanyaku.
" Apa yang ingin bicarakan? " Tanyaku lagi melanjutkan.
" Bukan apa apa Tisha " jawab bibi.
" Besok kamu ikut Bibi ya,, " Kata bibi melanjutkan.
" Kemana bi ? " Tanyaku.
" Ke acara teman Bibi,, " Kata bibi.
" Besok kamu dandan yang cantik ya ,, " Kata bibi melanjutkan perkataan nya.
" Iya bi " Jawabku sambil menganggukkan kepala
" Ini sudah malam ,, kamu tidur sana !
Supaya besok cepat bangun " Perintah bibi. "
" Baik bi.. " Kata ku menurut.
Ayam mulai berkokok dan jam sudah menunjukkan pukul 5.00 pagi. Seperti biasa aku rutin bangun jam segini. Tidak lupa aku pada pesan bibi. Segera aku siap siap Lalu merias wajahku .
Aku menggunakan lipstik warna pink,, dan eye shadow warna coklat.
Tak lupa juga Kalung mutiara ku kenakan di leher. Sengaja Aku pakai anting yang jatuh,, Tak lupa juga mengikat rambut ke atas.
Dan gaun berwarna pink dengan sepatu berwarna hitam. Supaya terlihat serasi.
Aku dengan segera keluar kamar dan jam sudah menunjukkan pukul 8.00.
Bibi sudah menunggu di depan.
" BI,, Aku sudah siap " Kataku pada bibi yang menghadap membelakangi ku. Lalu Bibi membalikkan badannya ke arahku. Dan bibi memandangku sampai tak berkedip.
" Tisha,, " Kata bibi sambil memandangiku dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas .
" Kamu cantik sekali,, " Puji Bibi melanjutkan.
" Aah Bibi,, biasa aja bi " Kataku tersipu malu.
" Ayo kita segera berangkat,, nanti kita telat loh " Kata bibi.
Kami berangkat dengan mobil berwarna merah. Di tengah perjalanan aku pun bertanya pada Bibi.
" Memangnya kita mau kemana bi ? " Tanyaku sambil menoleh pada Bibi.
" nanti juga kamu tau sendiri " Jawab Bibi.
Pada akhirnya kami pun sampai pada tempat tujuan. Ternyata bibi membawaku ke sebuah restoran yang terbilang cukup mewah. Bibi sepertinya mencari seseorang disini.
Tak lama kemudian seseorang memanggil Bibi
" Murni.. Murni.. " Panggil suara seseorang.
Ya perempuan yang akrab di sapa sebagai murni adalah Bibiku. Panggilan seorang wanita yang suaranya sudah tak asing lagi.
Ya dia adalah tante ika yang semalam berbicara sama Bibi. Kami pun menghampiri tante ika.
" Tisha kamu cantik sekali " Puji tante ika.
" Terimakasih tante,, " Jawabku.
" Oh iya,, kenalin ini suami tante nama nya om tomi,, " Tante Ika memperkenalkan suaminya.
" Tisha Om,, " Sapa ku sambil menjabat tangan
" Dan ini anak laki-laki tante,, nama nya Rendi" Kemudian tante Ika memperkenalkan anaknya.
" Hai.. " Sapa Rendi pada ku.
" Hai juga Aku Tisha " Jawabku sambil menjabat tangan pada Rendi.
" Tisha ini cantik sekali ya Rendi,, ? " Kata tante Ika memujiku di depan Rendi.
" Dan Tisha ini juga jago masak lo,, " Betul kan Tisha,, Murni, "? Kata tante ika meyakinkan.
" Aah tante bisa aja. " kataku malu malu
" Tisha.. Rendi ini ganteng ya? " kata Bibiku yang kemudian memuji Rendi.
" Rendi ini pengusaha sukses lo...!" Kata bibi ku lagi melanjutkan pujiannya.
" Masih muda, ganteng, sukses lagi. " kata Bibi menambah pujiannya.
" Rendi ingin punya istri yang jago masak " tante ika menimpali.
" Ini ada apa ya? perasaanku tidak enak.. " gumam ku.
Setelah lama berbincang bincang, kami pun pulang. Bibi dan tante ika saling melambaikan tangan.
Diperjalanan pulang aku melihat tante Murni senyum senyum sendiri seperti ada yang disembunyikan.
" kenapa bi ? Kenapa senyum sendiri? " Tanyaku.
" Tidak Tisha.. Tidak apa apa. " Jawab bibi. "
Perasaanku tidak enak,,
seperti ada yang disembunyikan dan direncanakan oleh mereka.
" jangan-jangan....mereka..? ah aku tidak boleh su'udzon sama mereka. " gumam ku.
Tak lama kami pun sampai rumah.
dree ett derrrt.. ponsel bibi berdering..
Bibi pun mengangkat telfonnya dan menjauhiku seolah aku takut mendengarnya.
Karena penasaran aku pun mengikuti bibi.
" Halo! " Jawab bibi di telfon
" Iya tenang saja Ika,, perjodohan Tisha dan Rendi tetap berlanjut kamu tenang saja " Kata bibi pada seseorang di telfon.
" Tisha tidak akan tahu soal ini.. " bibi melanjutkan kata katanya pada orang yg diseberang telfon.
" Astaga !!! "
Aku terhenyak dibuatnya. Ternyata bibi menjodohkan Aku dengan laki-laki yang sama sekali tidak aku kenal??
" Kenapa bibi tidak memberitahuku dulu ya,,? " Gumam ku.
Dan tak sengaja aku mendengar perkataan dari bibi yang berbicara sendiri.
" Akhirnya,,, sebentar lagi aku punya menantu ponakan yang kaya raya,, hahaha.... " Kata Bibi
" Dan kalau aku berhasil dengan perjodohan ini,, si Ika akan memberiku rumah mewah Dan uang tunai yang nilainya dolar,, " Kata bibi dengan girang.
" Hah ! " desah ku sambil menghembuskan nafas dengan berat.
" Dasar bibi ,, cek..cek..cek ! Jadi ini niat bibi mau menjual aku ke tante ika? " Kataku dengan nada suara berbisik. Karena takut di dengar oleh Bibi. Sambil menggeleng- geleng kepala.
Lalu Aku pun kembali ke kamar dengan langkah pelan.
" Tidak! Aku tidak mau dijodohkan dengan orang yang tidak aku cintai. Bahkan tidak aku kenal.. " Kataku yang berbicara sendiri sambil mondar-mandir.
" Sebaik nya aku pura-pura tidak tau dulu tentang ini... " Kataku lagi sambil metik jari
" Nanti jika bibi meneruskan perjodohan ini sampai ke pernikahan aku akan tegas untuk menolaknya. " gumam ku sendiri sambil manggut manggut sendiri.
Aku tidak mau jika harus dipaksa untuk menikah muda .
Karena aku masih ingin meraih cita-citaku yang belum terwujud.
Aku ingin menjadi designer terkenal. Aku ingin memiliki butik sendiri dengan rancangan ku sendiri.
" Dasar bibi,,! memang semaunya sendiri tanpa memberikan tahu aku ". gumam ku.
pov ( bibi murni)
Akhirnya sebentar lagi aku akan menjadi kaya raya
Ya,, iya si,, mobil memang ada tapi ini mobil milik adik ku alias ayahnya Tisha
Sebenarnya rumah ini adalah rumah orang tua Tisha. Ya,, Aku katakan saja ini rumahku supaya apa? Supaya Tisha merasa tidak enak denganku. Supaya dia merasa hutang budi denganku.
Ketika saatnya tiba aku akan memberi tahu Tisha. Kalau dia akan ku nikahkan dengan rendi. Dia pasti tidak akan menolak ini mana berani dia membantah ku. Memang gampang jadi orang kaya...
"hahahaha...." Murni tertawa licik.
POV ( Tisha)
Seminggu sudah berlalu dari pertemuan itu.
" tok.. tok.. tok.. " Seseorang yang sedang mengetuk pintu kamarku.
" Tisha... apa kamu sudah bangun? " Suara perempuan yang memanggilku yang tak lain adalah bibiku.
" Iya bi ada apa? " Tanyaku sambil mengucek mataku karena bangun tidur.
" Cepat kamu siap - siap dandan yang cantik.! Karena sebentar lagi akan ada tamu spesial " jawab bibi.
" Hah?? tamu spesial? memang tamu siapa bi? " Tanyaku lagi.
" Ah sudah jangan banyak tanya nanti kamu tahu sendiri siapa tamunya " Jawab bibi sewot
" Memang siapa si tamu bibi? " gumam ku.
Aku pun segera siap siap.. Aku tidak tau siapa tamu yang dimaksud oleh bibi. Tapi yasudah lah,, mungkin itu tamu teman bibi lagi seperti kemaren kemaren.. Tapi ini acara apa? Perasaan tidak ada perayaan apapun hari ini.
kalau dibilang acara ultah lagi kan tidak mungkin.. Tapi yasudah lah tidak ada salahnya aku siap siap juga.
POV ( bibi murni)
Akhirnya sebentar lagi Rendi dan keluarganya akan datang kesini untuk melamar Tisha. Tak disangka ternyata Rendi setuju dengan perjodohan ini . Tapi kalau Tisha menolaknya bagaimana ya? Dia tidak mungkin menolak.
Secara mau tidak mau dia harus mau dengan perjodohan ini. awas aja kalau sampai dia nolak aku tidak segan segan mengusir dia dari rumah ini..
" Ting tong.. " Suara bel berbunyi.
Terrnyata Rendi dan keluarganya sudah datang. Bibi murni begitu senang mereka datang.
Bibi murni pun menyambut baik kedatangan mereka.
POV (Tisha )
" tok tok.. Tisha " Bibi memanggilku lagi di kamar.
" Iya bi ada apa? " Tanyaku pada Bibi
" Kamu sudah siap? " tanya bibi
" Iya bi aku sudah siap " Jawabku.
" Ayo segera turun tamunya sudah datang " kata bibi memerintah ku
" tamu? " Tanyaku lagi.
" Ayo cepat jangan banyak tanya " Kata bibi tidak sabar.
" baik bi" Jawabku singkat.
Entah siapa tamu yang dimaksud bibi aku tidak tau. buat aku penasaran saja.
Setelah sampai aku diruang tamu alangkah kagetnya aku. Ternyata yang datang adalah Rendi dan keluarganya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!