NovelToon NovelToon

PESONA HOT DUDA

Bab 1

Bab 1

"Daddy, hari ini di sekolah akan ada pentas seni. Daddy janji datang kan?" Tanya Akasya.

"Iya, daddy datang nak" Ucap sang daddy.

Sambil tersenyum melihat anaknya yang duduk di hadapannya di meja makan.

Setelah perceraian dengan mantan istrinya 6 bulan yang lalu, membuat Ardhana membagi waktunya untuk sang anak.

Akasya berumur 5 tahun dan duduk di bangku Taman kanak-kanak. Sifatnya yang pendiam membuatnya sulit membaur dengan siapapun kecuali dengan keluarganya sendiri.

"Habiskan sarapan mu, daddy akan mengantarkanmu kesekolah" Ujar Ardhana.

"Ok Dad" Ucap Akasya.

Setelah acara sarapan pagi ardhana dan Akasya menuju mobil yang sudah di siapkan oleh supir dan berangkat bersama .

Hanya membutuhkan 15 menit untuk sampai ke Taman kanak-kanak.

"Daddy akan kekantor dulu karena ada yang harus di selesaikan setelah itu daddy akan langsung kesini melihatmu jadi tampilkan pertunjukan mu dengan sebaik mungkin" Kata Ardhana.

"Iya dad, aku akan menampilkan yang terbaik, agar daddy bangga pada ku" Ucap Akasya sambil senyum menampilkan giginya.

"Bye dad, aku masuk dulu" Pamit Akasya dan mencium pipi ardhana begitupun sebaliknya.

Selang beberapa menit ardhana sampai di perusahaan nya AC Corp. Para karyawan sudah mulai berdatangan dan menunduk hormat ketika melihat Ardhana.

"Pagi pak" Ucap Siska sekretaris Ardhana dan menunduk hormat.

"Hmm" Jawab Ardhana datar.

Sifat dingin Ardhana semakin menjadi sehingga banyak yang takut dengannya. Agar tidak mendapatkan kemarahan dari Ardhana, para karyawan melakukan pekerjaan dengan sangat teliti dan cepat.

Tok Tok Tok

"Masuk" Kata Ardhana.

Setalah pintu terbuka masuklah Dion asisten Ardhana serta membawa berkas penting yang akan di tanda tangani oleh Ardhana.

"Ini pak, berkas yang harus bapak tanda tangani" Kata Dion sambil menyerahkan berkas ke Ardhana.

"Hmm" Ucap datar Ardhana dan langsung ditanda tangani dan menyerahkan lagi berkas itu pada Dion.

"Dion, undur semua jadwal hari ini, aku ingin menghadiri acara anakku" Ucap Ardhana.

"Baik Pak" Ujar Dion sambil melangkah keluar kembali ke ruangannya.

Di tempat lain Akasya dan teman sekelasnya sedang bersiap akan menampilkan paduan suaranya sampai acara berlangsung sang daddy belum juga menunjukan batang hidungnya.

"Aku akan membencimu dad, jika tidak jadi datang" Batin Akasya.

Beberapa menit kemudian Ardhana datang dan langsung duduk dibarisan paling depan supaya jelas melihat sang anak.

Prok Prok Prok

Para orang tua dan guru memberikan tepuk tangan pada murid yang telah menampilkan paduan suara.

Setelah acara selesai akasya berlari menghampiri Ardhana "Daddy"

"Untung daddy jadi datang, kalau tidak aku akan membencimu dad" Ucap Akasya duduk di pangkuan Ardhana sambil merajuk

"Haha... Maaf sayang, daddy ada pekerjaan mendadak" Sambil mengusap kepala akasya

"Sebagai gantinya daddy akan membelikan apapun yang anak daddy minta.., setuju?" Sambung Ardhana.

Senyum akasya kembali terlihat dan melakukan ciuman serta pelukan kepada Ardhana

"Ok Dad" Jawab Akasya

Ardhana dan Akasya langsung menuju kids store untuk membeli mainan yang Akasya inginkan. Dalam perjalanan Akasya menceritakan kegiatannya di sekolah, Ardhana mendengarkan dan sesekali menjawab pertanyaan yang Akasya tidak mengerti. Beberapa menit kemudian kendaraan sampai di depan kids store.

Akasya langsung berlari kesana kemari mencari mainan yang di inginkan.

"Sayang... jangan lari-lari" Ucap Ardhana sambil mengikuti langkah sang anak.

"Hehehe... Sorry Dad, aka terlalu bersemangat " Jawab Akasya sambil menampilkan rentetan giginya.

Selang satu jam acara membeli mainan sudah beres, Ardhana dan Akasya sudah kembali ke Mansion.

Bab 2

Bab 2

Waktu menunjukan malam hari tapi Ratu masih saja berusaha meminta restu kepada mommy nya agar diijinkan pergi kerja ke luar kota karena ratu akan dimutasi ke kantor pusat.

"Mom.."

"Ratu janji akan sering pulang dan menelpon mommy setiap hari" Bujuk Ratu sambil meluk sang mommy.

"Hakh... Baiklah yang penting kamu tidak lupa sama mommy dan sesuai janji mu" Ujar Nani sambil membalas pelukan sang anak.

Bagaimanapun Nani belum terbiasa berjauhan dengan Ratu dalam waktu yang lama.

"Siap.. Mommy sayang." Ucap Ratu sambil mencium pipi Nani.

"Ratu akan selalu merindukan mommy dimanapun, kapanpun. Sejauh apapun ratu pergi pasti akan kembali karena mommy adalah rumahku" Sambungnya.

"Iya sayang, mommy juga akan selalu merindukanmu" Ucap Nani

"Baiklah mom, Ratu ke kamar dulu mau berkemas dan sekalian menghubungi Riani... Good night mom" Ujar Ratu berlalu menuju kamarnya.

"Good night sayang" Jawab Nani dan pergi kemarnya juga.

Sesampainya dikamar Ratu langsung menghubungi Riani tapi tidak ada jawaban.

"Kemana sih nih anak, ditelponin ngga di angkat-angkat" Gerutu Ratu

Setelah mencoba panggilan ke 10 barulah Riani mengangkat nya.

"Halo...Ratu ada apa?" Jawab Riani.

"Kemana aja kamu baru diangkat? " Sewot Ratu

"Sorry... Habis keluar rumah.. Lupa bawa telpon" Ucap Riani.

"Iiiss.. Kebiasaan, dua hari lagi aku akan dimutasi ke kantor pusat ri" Ucap Ratu dengan semangatnya.

"Benarkah.. Akhirnya kita bisa kumpul lagi" Ucap syukur Riani.

"Iya ri, tapi rencananya besok berangkatnya sekalian nyari tempat tinggal" Ujar Ratu.

"Tinggal bareng aku aja.. Aku kesepian sendirian terus dirumah" Bujuk Riani.

" Tap.. " belum sempat menyelesaikan perkataannya sudah dipotong Riani.

"Tidak ada penolakan, lagian kalau kamu tinggal ditempat lain belum tentu aman dan menyenangkan orangnya, kalau sama aku kan sudah pasti aman, nyaman dan mengayomi " Kata Riani sambil ketawa.

"Iya sih... Iya baiklah aku sama kamu aja" Jawab Ratu.

"Oke... Aku tunggu besok.. Bye"

"Bye" Ucap Ratu menutup telponnya dan meletakannya di atas nakas samping tempat tidur.

****

Mataharinya teletubbies padahal belum menampakan diri tapi Ratu sudah bangun lebih dulu.

Ratu bergegas ke kamar mandi untuk mandi, setelah 15 menit Ratu keluar dan langsung berganti baju santai kaos oblong dan celana jeans serta riasan yang natural, walau tidak berdandan pun wajah Ratu masih keliatan cantik terlihat baby face. Ratu keluar kamar menuju ruang makan sambil membawa kopernya.

"Sayang... Ini masih terlalu pagi, kamu sudah akan berangkat? " Tanya Nani sambil meletakan makanan dimeja makan.

"Iya mom, sekalian nyari tempat tinggal" Jawab Ratu.

"Yasudah.. Makan dulu sebelum berangkat" Ucap Nani.

Ratu dan sang mommy makan dengan sangat tenang tanpa adanya obrolan. Setelah makan pagi selesai Ratu pamit pada Nani.

"Mommy harap kamu baik-baik saja di sana... Bekerjalah dengan benar dan kenalkan ke mommy jika sudah punya pacar" Ucap Nani sambil menggoda anaknya karena sampai saat ini Nani belum pernah melihat anaknya pacaran dan dikenalkan padanya.

"Iisss.. Mommy, apaan sih .. Ratu itu disana kerja bukan pacaran " Ucap Ratu sambil memanyunkan bibirnya.

"Okee.. Baiklah.. Cepat sana berangkat dan hati-hati naik bus nya" Pesan Nani pada Ratu.

"Iya mom.. Ratu berangkat dulu" Sambil memeluk sang mommy lama.

Ratu pergi ke luar kota menggunakan bus dan memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Sesampainya di sana ratu belum melihat jemputan nya. Riani juga susah dihubungi padahal ketika masih dalam perjalanan Ratu masih sempat bertukar pesan dengannya.

Setelah 30 menit menunggu, jemputan pun datang.

"Maaf Tu, tadi ada kendala di kantor jadi harus kekantor dulu buat nyelesain masalah" Kata Riani sambil peluk Ratu.

"Aku hampir lumutan nungguin kamu ri" protes Ratu sambil manyun.

"He he.. Sorry, iya udah ayok kita langsung ke rumah ku aja yah? Ajak Riani sambil membawakan koper Ratu dan memasukannya ke bagasi mobil.

Sesampainya di rumah Riani , Ratu langsung masuk ke kamar yang ditunjuk oleh Riani sebagai kamarnya dan Ratu memindahkan bajunya ke lemari. dirasa badannya lelah Ratu merebahkan dirinya di tempat tidur tanpa diduga Ratu pun ketiduran sampai siang.

Bab 3

Bab 3

Di Perusahaan AC Corp, Ardhana sedang fokus memeriksa beberapa berkas penting. Selama ini Ardhana menghabiskan waktunya untuk kerja dan sang anak.

Tanpa terasa waktu menunjukan jam istirahat dan Ardhana bersiap akan makan siang di restoran terdekat. Sebelum berangkat Ardhana menelpon Dion untuk makan siang bersama.

Sesampainya di restoran Ardhana dan Dion segera memesan makanan.

"Ar, kamu tidak ingin menikah lagi? " Seloro Dion menggoda sang bos.

"Tidak! " Ketus Ardhana.

"Kenapa?... Lihatlah dirimu. kelihatan tidak terurus, aura ketampanan mu semakin redup saja" Ejek Dion sambil ketawa.

"Sial.. Entahlah aku semakin malas berkenalan dengan wanita dan sepertinya aku tidak akan menikah , aku bahagia walau tidak menikah dan sepertinya Akasya tidak membutuhkan seorang mommy lagi.. Sudah ada aku, grandma dan grandpa nya itu sudah cukup" Ucap Ardhana dengan jelas dan membuat suasan hatinya sedih dan beberapa kali menghela nafas kasarnya.

"Permisi pak" Ucap pelayan sambil membawa beberapa makanan yang dipesan Ardhana dan Dion.

"Iyah silahkan, mbak" Kata Dion.

Pelayanan pun langsung menata makanannya di atas meja.

"Selamat menikmati hidangannya pak, permisi" Ucap pelayan dengan menunduk hormat dan berlalu pergi.

Ardhana dan Dion pun langsung menyantap makanannya dan membicarakan tentang urusan kantor saja.

***

Tok Tok Tok

Riani mengetuk pintu kamar Ratu, tapi sampai beberapa menit tidak ada jawaban juga dari dalam. Akhirnya Riani langsung masuk saja ke dalam kamar Ratu.

"Ratu, bangun. Mau ikut makan siang di luar ngga? " Tanya Riani sambil membangunkan Ratu.

"Jam berapa sekarang? " Tanya Ratu tanpa menjawab pertanyaan Riani.

"Jam 1 siang, kamu tidur udah kaya kebo ngga bangun-bangun.. Ayokk makan,aku udah lapar . Kita makan di luar aja yah sekalian beli bahan-bahan makanan soalnya udah pada habis" Ajak Riani

"Baiklah... Aku cuci muka dulu" Kata Ratu dan langsung ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi Ratu berhias tipis dan menggunakan pakaian yang tadi pagi dipakai.

"Yuk.. " Sambung Ratu.

Ratu dan Riani langsung menuju ke Mall dan makan siangnya di sana saja agar mempersingkat waktu. Setelah makan siang Ratu dan Riani menuju lantai dasar untuk mencari bahan makanan.

Tiba-tiba ada anak kecil yang menabrak kaki Ratu dan anak kecil tersebut langsung terjerembab kelantai.

Bugh...

"Aduh.. Sakit pantat ku" Kata anak kecil sambil mengadu kesakitan.

"Tuan, sudah bibi An bilang jangan lari-lari" Ucap bibi An pelayan Ardhana sambil membangunkan anak majikannya berdiri . Ia anak kecil yang menabrak kaki Ratu adalah Akasya anak Ardhana.

Pelayan tersebut langsung melihat ke arah Ratu dan meminta maaf.

"Maafkan saya Nona, karena tuan saya sudah menabrak anda" Kata Bibi An sambil menunduk dan meminta maaf pada Ratu.

"Tidak apa-apa nyonya, lagian anak manis ini tidak sengaja menabrak saya" Jawab Ratu tersenyum sambil melihat Akasya.

"Maafkan saya, tadi aka tidak melihat kakak saat berlari jadinya aka nabrak kakak" Sambil menundukkan kepalanya tanpa melihat ke arah Ratu.

"Tidak apa-apa sayang" Jawab Ratu dan mensejajarkan tingginya dengan Akasya agar melihat wajahnya.

"Apakah pantat mu masih sakit?" Sambungnya.

Akasya hanya menggeleng.

"Permisi Nona, tuan harus segera pulang sebelum tuan besar sampai di rumah, permisi" Kata Bibi An menyela pembicaraan Ratu dan Akasya.

"Baiklah... Hati-hati di jalan" Ucap Ratu sambil tersenyum dan mengusap kepala Akasya.

Ratu pun melanjutkan lagi acara membeli bahan makan yang tertunda. Setelah semua bahan sudah lengkap Ratu dan Riani langsung membayarnya dan segera pulang karena waktu sudah menunjukan sore hari.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!