NovelToon NovelToon

Nona Muda Yu

Siluman Jelek

Perlahan mata ku terbuka, aku memegangi kepala ku yang terasa sedikit pusing, oh tidak ku kira aku akan mati

"Kepala ku sakit sekali, dasar sialan" Upat ku, aku adalah Yi Yanli, seorang gadis cantik yang lahir di Shanghai, dan bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan yang cukup besar di sana,

Bagai manapun aku adalah lulusan terbaik dari Universitas London, dan bukankah sudah sepantasnya aku pekerjaan yang layak dan hebat, tapi tunggu di mana ini?, mengapa tempat ini sangat asing, kemana perginya Wei Li?, aku masih ingat saat sahabat laknat ku itu tertawa saat aku dalam keadaan sekarat,

"Eh babi sialan" Aku menepis seekor babi pink yang sedang berbaring di samping ku, hingga ia terpental cukup jauh,

"Menjijikan sekali, apa yang kau lakukan pada ku, dasar sialan" Ucapku dengan cepat berdiri sembari membenahi penampilan ku benar benar kacau, tapi tunggu, tunggu sebentar, mengapa?,

Mengapa pakaian ku sedikit aneh?, kain ini melilit lilit, di tambah rok yang berat, dan sial pantas saja kepala ku sangat berat, rupanya ada toko perhiasan di atas sana, lalu? di mana ini, Shanghai tak memiliki hutan selebat ini

"Hey, lihat lah aku tak bisa bangkit" Suara itu terdengar begitu dekat, Sontak aku segera melihat sekelilingku dengan teliti untuk mencari keberadaan si pemilik suara, namun aku bahkan tak melihat orang lain di sini, hanya ada aku

"Siapa di sana, jika kau siluman pergilah, daging ku sangat pahit, kau cari mangsa lain saja" Ucapku sebagai manusia normal jelas aku merasa takut, orang gila mana yang bisa tenang saat mendapati dirinya di tengah hutan seperti ini?, di tambah dengan suara itu

"Aku tak suka makan manusia, sekarang bantu aku bangkit, kau menendang ku sangat kuat, dasar gadis kasar" Suara itu terdengar lagi

"Siapa kau?, jika berani tunjukan rupa mu, aku memiliki babi yang lezat untuk santapan mu" Ucap lagi, meskipun takut rasa penasaran ku lebih tinggi, dan lagi aku memiliki tumbal untuk menghadapi si mahluk tak kasat mata itu

"Aku di hadapan mu gadis kasar, kau sungguh tak memiliki hati, mengorbankan seekor babi kecil untuk mempertahankan nyawamu"

"Apakah kau tau?, saat ini kepala ku sangat pusing, dan aku sudah tersesat di hutan, tuan siluman mengertilah aku sekarang berada di dasar jurang loh, apakah kau tak mengasihani ku?, jadi ku mohon pak siluman, jangan menganggu ku"

"Hey Gadis konyol, aku di hadapan mu, bantu aku bangkit, kau menendang ku sangat keras, pinggang ku sangat sakit"

"Hey babi kecil, apakah kau yang berbicara?, seekor babi mana bisa begitu" Ucap ku terkekeh pelan, aku masih tak ingin percaya apa yang ku lihat,

"Tentu saja aku, kau pikir siapa?, tidak ada siapapun di sini selain aku" Suara itu terdengar semakin kesal, ini pasti bercanda, mana mungkin seekor babi bisa bicara, ini mimpi, pasti mimpi, benar, pasti mimpi

"Baik lah meski kau membual aku akan membantu mu" Ucapku dengan nada pelan, aku melangkah mendekatinya dan membantunya untuk bangkit dan berdiri lebih layak

"Sekarang buktikan" Ucapku, mau tak mau aku harus mencoba, tak ada siapapun di tempat ini, apa boleh buat lah lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali?

"Apa yang perlu ku buktikan"

"Benar benar kau" Ucap ku, aku semakin tertarik, ini bukan mimpi?, aku mencubit tangan ku dan rasanya menyakitkan ini tentu bukan sebuah mimpi di siang bolong

"Tentu saja aku, kau dengan tak sopan mengatai ku babi kecil menjijikan"

"Hehehe maaf kan aku, jika aku boleh bertanya sejak kapan kau menjadi siluman babi" Ucapku menyandarkan tubuh ku di pohon, ini pengalaman pertama ku bicara dengan seekor babi,

Anggap saja aku konyol, tapi itulah kenyataannya, selama aku hidup aku tak pernah melihat babi yang bisa bicara dengan baik layaknya manusia normal, tapi?, saat ini aku menemukannya aku menjadi sedikit canggung.

"Tentu saja aku bukan siluman, aku adalah dewa hutan"

"Kau bercanda lagi, mana mungkin seekor babi menjadi dewa hutan" Ucap ku terkekeh pelan, seekor babi menjadi dewa?, ini lucu

"Kau ini, gadis kecil menyebalkan, aku adalah dewa hutan jika kau tak percaya aku bisa membuktikannya" Ucapnya tak terima, sedangkan aku?, sama sekali tak percaya, dewa yang di kutuk menjadi seekor babi, ini bukan dunia dongengkan?,

"Jangan bercanda, jika kau memang siluman aku meminta maaf, dan segera tinggalkan aku, aku ini tersesat apa kau tau"

"Teteskan darah mu ke kepala ku"

"Kau ingin memakan ku ya?, tidak tidak, dasar siluman kecil pembual, kau mengatakan kau dewa dan setelahnya kau mengorbankan ku, apakah kau tau, di dalam hutan tidak boleh meneteskan darah, apalah hutan selebat ini bisa bisa aku mati di makan serigala"

"Kau ini cerewet sekali, cepat teteskan, aku tak bernafsu memakan gadis kecil seperti mu, bisa bisa perut ku sakit"

dengan sedikit ragu aku menusuk ujung telunjuk, darah segar keluar begitu saja, aku perlahan mendekati babi kecil itu dan meneteskan beberapa tetes darah di atas kepalanya cahaya keputihan membuat penglihatan ku terganggu, tidak bahkan sangat menggangu, sangat silau hingga membuat mata ku sakit, aku menjerngit pelan saat pandangan ku tiba tiba menangkap sosok tampan yang berdiri di hadapannya

"Hey, aku tau jika aku tampan kau tak perlu menatap ku seperti itu" Suara itu membangunkan ku dari lamunan, dia memang sangat tampan, dengan di baluti pakaian indah berwarna putih, aku jadi teringat Yubin aktor imut dan tampan kesukaan ku

"Si.. apa kau" Ucapku, sialan aku tergagap, pipi ku terasa panas, oh tidak aku merona, sebagai wanita normal aku tentunya sangat terkagum kagum dengan keindahan ciptaan tuhan yang berada di depan mata

"Kau, lihat lah pipi itu, kau menghinaku tadi, setelah aku menunjukkan wujud asli ku kau malah seperti nona muda yang sedang jatuh cinta" Ucap sang pria, tidak aku baru menyadari sesuatu, pria tampan di hadapan ku ini adalah babi kecil tadi, sungguh siluman sialan, beraninya ia memperdayai ku

"Dasar siluman, kau memperdayai ku"

"Sudah ku katakan, aku adalah seorang dewa, yang di kutuk dalam wujud babi, kau telah menyelamatkan ku, kita talah melakukan penyatuan, aku bergantung pada mu, aku akan melayani mu seumur hidup ku" Ucap sang pria membungkuk memberi hormat, aku mengerutkan kening ku kesal, sejak kapan aku melakukan penyatuan dengannya, bahkan kami tak pernah melakukan apapun

"Aku tak pernah melakukan penyatuan dengan mu, aku masih perawan dan tak mau di perkosa oleh siluman"

"Gadis berotak kotor, aku bahkan tak berniat pada mu"

"Orang bodoh mana yang berani mengabaikan pesona ku, yah kecuali kau tidak normal"

Aku membengkokkan jari telunjuk ku, aku adalah gadis abad 21 hal seperti itu jelas sudah sering terjadi, pria satu menyukai pria lainya

"Sudah lah, pergi saja, aku tak membutuhkan mu dan tak mau berdekatan dengan mu, kau bisa membuat ku khilaf"

"Gadis kecil berotak kotor, kau fikir aku apa"

"Biarkan saja, memiliki otak yang kotor adalah sifat manusia, lagi pula manu sia mana yang begitu suci?, Tidak ada kan?"

"Gadis kecil berotak kotor, gadis yang sangat tak tau malu sekarang beri aku nama"

"Aku bukan ibu mu?, mengapa harus memberi nama"

"Kita sudah melakukan penyatuan darah, dan tentu saja aku harus menjadi pengikut mu yang setia, jika kau tak memberiku nama bagai mana dengan memanggil ku di masa depan"

"Tidak tidak, aku tak mau, aku tidak mau berurusan dengan mahluk siluman seperti mu, sangat mengerikan"

"Mau tidak mau kau harus menerima ku, jika tidak maka aku akan mati saat berjauhan dengan orang yang sudah melakukan penyatuan darah"

"Aku tak perduli, jika kau mati maka juga bukan Maslaah ku"

"Ada banyak hewan jahat di sini, dan jika kau ingin mati konyol silahkan saja, aku tak yakin jika kau masih sangat keras kepala menolak ki"

"Yasudah, toh aku tidak mati sendiri, jika daa yang membahayakan ku maka aku bisa memberikan mu sebagai pengorbanan, setidaknya kau akan lebih berguna"

"Jangan, jangan marah seperti itu, jangan bunuh aku dengan cara tidak terhormat seperti itu, apapun yang terjadi aku akan mengikuti, melayani mu dan menjaga mu, aku bukan pria yang akan menyusahkan mu"

Aku menghela nafas pelan, yang dikatakannya cukup masuk akal, di tempat ini aku hanya sendiri, bahkan aku tak tau aku siapa dan di mana tempat ini, keberadaan si siluman sepertinya cukup membantu, setidaknya aku tak kesepian

"Baik lah, dasar babi jelek tukang paksa, akan lebih baik jika kau tak bisa berbicara agar tak bisa mengucapkan omong kosong"

"Apapun yang ingin kau katakan terserah saja, lalu siapa nama ku sekarang?, aku sudah menantinya sedari tadi"

"Nama mu Xio Bai, dan katakan di mana ini"

"Ini adalah hutan larangan perbatasan kerajaan Xi'ang, tempat yang sangat berbahaya"

"Kerajaan?, Xi'ang?, apa aku tak salah dengar?, tahun berapa sekarang, mengapa semua begitu aneh dan tak dapat di cerna oleh akal sehat ku" Ucapku cepat, aku bahkan tak pernah tau di mana tempat ini

"1002." Ucapnya pelan, aku terdiam sejenak, aku benar terdampar, di sebuah kerajaan yang bahkan tak pernah ku dengar sebelumnya, oh tidak ini mimpi buruk, aku adalah gadis era modern,

Bahkan beberapa bulan lalu aku baru saja menyambut datangnya tahun 2022 dan aku kembali di lempar di masa ini, sungguh mengerikan,

Bagai mana jika nasib ku seburuk beberapa novel yang ku baca?, menurut pengetahuan yang ku dapat dari membaca novel time travel selama ini,

Pemeran utama wanita sangat menderita, menikah dengan kaisar dingin atau di anggap sampah dan di buang oleh keluarga sendiri, tidak, tidak aku tak akan Sudi kembali di temani nasib buruk itu, aku sudah cukup menderita di kehidupan sebelumnya

"Ah baik lah, kau ku izinkan mengikuti ku asal kau tak merepotkan ku" Ucap ku pelan, menurut novel memiliki hewan kontrak adalah langkah awal menuju kebahagiaan bagi pemeran utama wanita,

Aku menerima keberadaan si mahluk jadi jadian ini, tapi tak menghabiskan hari dengan pengawal tampan tak begitu buruk, ia harus menuruti segala keinginan ku, setidaknya aku tak merasakan sakit yang di alami tubuh ini, bagai mana pun tubuh ini adalah milik ku sekarang,

Aku tak akan membiarkan siapapun menindas dan meremehkannya, meski aku tak pandai para agen, atau mafia yang di novel transmigrasi, tapi aku cukup cerdas untuk bisa tetap bertahan, meski aku tak terlalu pandai bela diri aku pernah belajar saat SMA, baik lah kehidupan baru saja di mulai

"Selamat datang dunia kejam" Ucapku menyeringai, bagai manapun aku sudah berada di sini, aku hanya bisa bertahan, dan yah tentu saja memberikan sedikit pelajaran pada siapapun yang telah menyakiti tubuh ini.

Aku berjalan dengan riang, saat ini aku harus mencari sungai, dan pria jadi jadian itu berkata jika ia akan menangkap kan ikan untuk ku, perutku sangat lapar, yah aku menerima tawaran itu

"Aummmm" Suara auman yang menggelegar itu mengagetkan ku, aku mundur beberapa langkah,

"Hey babi jelek apakah kau dengar itu, itu adalah suara harimau, mengapa kau tidak mengatakan jika di depan ada sesuatu"

"Aku juga baru menyadarinya"

"Aku mulai merasa ragu, apakah kau benar benar dewa?, atau hanya siluman babi membual saja, membujuk ku dengan segala cara untuk di jadikan sebagai hewan pelindung ku"

"Tentu saja dewa yang berkuasa"

"Sulit di percaya, kau adalah dewa tapi bahkan tak menujukan tanda tanda jika memiliki kekuatan yang hebat"

"Jangan meremehkan ku, saat ini tubuh ku sedang lemah, dan tak bisa menghabiskan banyak tenaga"

"Kau hanya membuat, eh, lihatlah, sepertinya ia terluka"

"Kau akan kemana?"

"Tentu saja membantunya, apa kau lihat, panah mencap di sana, kita harus membantunya" Aku melangkah untuk segera mendekati harimau putih itu

"Jangan mendekati ku manusia?, aku tak akan menyerah begitu saja"

"Wow, apakah seluruh hewan di sini bisa bicara?, sangat hebat seperti dunia dongeng saja" Ucap ku terkekeh pelan, kapan lagi aku memiliki kesempatan untuk mendengar hewan bicara

"Jangan mendekati ku manusia, aku akan menerkam mu jika kau berani pada ku" Ucap sang harimau putih itu, aku terkekeh melihat tatapan waspada itu, kucing yang lucu

"Kau ini ada apa?, aku hanya ingin melihat luka mu, aku tak menginginkan mu, babi jelek ini saja sudah membuat ku repot, bagai mana aku harus mengadopsi mu juga"

"Ucapan manusia tak bisa dipercaya, mereka terlalu serakah, memaksa hewan spiritual seperti kami hanya untuk di anggap hebat"

"Kau ini pandai sekali berbicara, hey siluman, tutup mulut harimau ini dan pegangin dia, aku akan melihat lukanya, dia bisa mati jika di biarkan, kau tau di masa depan aku harus membayar mahal hanya untuk melihat harimau, namun di masa ini aku bisa melihatnya, berbicara dengannya dan itu gratis" Omel ku sembari menatap lekat luka yang cukup besar di kaki sang harimau

"Apa yang kau lakukan pada ku manusia" Ucapnya di selai dengan Auman yang menggelegar, sedangkan aku?, memilih untuk acuh saja,

Masih memfokuskan diri membersihkan si luka dan menempelkan beberapa dedaunan untuk membuat luka tak infeksi, tak butuh waktu lama aku melepaskan kaki itu, pekerjaan ku sudah selesai dan jelas aku harus melepaskannya

"Sekarang kau boleh pergi, lain kali berhati hatilah, jika tak ingin di kontrak maka tak perlu menampakan diri, dasar harimau sombong" Ucapku dan berlalu meninggalkannya, lagi pula aku tak menginginkannya, aku hanya ingin membantu itu saja, tak ada niat lain

Nona Muda?

"Nona" Suara itu terdengar sedikit samar di telinga ku, aku memilih untuk mengabaikannya dan terus menikmati ikan bakar yang baru saja di siapkan oleh Xio Bai, ku akui ia memang sangat hebat,

Ia bisa menangkap ikan dengan tangan kosong, di era modern ikan di tangkap menggunakan jaring, pancing atau alat lainya, tapi ini?, menangkap dengan tangan kosong, bayangkan ikan yang berada di dalam danau di tangkap tampa membuat pakaian basah?, keren bukan?,

"Nona" Seseorang berlari dengan kuat ke arah ku, ia langsung bersujud, aku mengerutkan kening ku, siapa gadis ini

"Apa yang kau lakukan, berdirilah, siapa kau"

Apakah orang orang di sini memang seperti ini?, sangat suka datang Tampa di undang, melakukan hal berlebihan seperti ini pada orang yang jelas tak ia kenali

"Nona melupakan budak hina ini?, budak hina ini rela di hukum mati atas kelalaian, budak hina ini adalah pelayanmu" Ucap si gadis sembari terisak pelan, sedangkan aku?,

"Kau?, Seornag budak?, aku tak pernah melihat budak selama hidup ku, apakah seperti ini, jika benar maka akan sangat menyedihkan dan sangat di sayangkan"

"Nona, budak hina ini pantas di hukum, budak hina ini telah lalai menjaga nona, budak hina ini telah membuat pakaian nona kotor dan membuat nona berada dalam bahaya" Ucapnya, oh tidak, pakaian kotor?, itu bukan masalah besar, namanya juga masuk jurang pastinya kotor lah

"Sudah lah, jangan terlalu berlebihan dan jangan selalu mengatakan ingin mati, seperti aku orang jahat saja, segera bangkit"

"Kau tak perlu menatap ku seperti itu juga, sekarang duduk lah di samping ku, kau pasti lapar karena telah mencari ku hingga malam seperti ini" Ucapku pelan, malam sudah larut, dan aku juga dapat melihat bertapa kotor penampilan gadis ini, mungkin ia sudah mencari dalam waktu yang cukup lama

"Budak ini tidak berani" Ucapnya, wajah takut disertai pucat masih terpampang jelas, akankah pemilik tubuh ini memiliki tempramen buruk?, tidak jika begini lalu mengapa aku di sini, aku adalah gadis yang di kenal baik di kantor bagai mana bisa menjadi gadis tak berperasaan ini?

"Makan lah, setelah itu bersihkan diri aku sangat benci jika orang sekeliling ku kotor"

Ia masih menatap ku dengan takut, aku menghela nafas pelan dan mengulurkan seekor ikan panggang ke hadapannya, ia terlihat sangat mengerikan jika begini, aku tak ingin di salahkan dewa karena telah membiarkan seseorang mati kelaparan

"No"

"Kau membantah ku, kau mengatakan jika kau adalah budak ku, bukankah seharunya kau sedikit patuh, jika kau tak mau maka pergilah aku tak membutuhkan pelayan yang tidak bisa di atur" Ucapku datar, aku sudah lelah membujuk namun gadis ini masih saja menatap ku seperti kelinci yang akan di makan

"Hamba tidak berani nona ini menyalahi aturan" Ucapnya mengambil alih ikan yang aku ulurkan, ia makan dengan sangat lahap dan yah mungkin sangat kelaparan, setelah menyelesaikan acara makan, gadis itu segera menuju danau untuk membersihkan diri

"Ini hanyalah hutan, dimanapun tempatnya toh kita masih berada di bumi yang sama, dan mahluk berjenis sama, sama sama Seornag manusia, lalu apanya yang tak pantas

"Non" Ming berucap

ini tak pantas, meskipun di hutan ia tetaplah seorang budak rendahan, dan bahkan sangat tak pantas untuk duduk sejajar dengan nonanya

"Aku tak akan mengulang ucapan ku"

Aku menatapnya dengan tatapan lekat, dan setelahnya terlihat berat ia segera mendudukkan diri tak jauh dari ku

Aku adalah mahluk moderen hal seperti ini tentu saja tak bisa ku terima, aku suka pelayanan aku suka teman dan aku sangat suka kemewahan, namun aku bukan orang yang kejam

Aku bukan gadis yang akan memandang seseorang dengan begitu rendah, apapun posisinya aku dan dia sama sama manusia tak ada hal yang perlu di banggakan dari itu

"Berapa lama aku menghilang?" Ucapku pelan,

Karena ia mengaku budak ku maka aku hanya perlu bertanya dan mengatakan beberapa hal, dan tentu saja memastikan tempat ini, babi jelek itu bisa saja menipuku,

Mungkin saja aku hanya sedang di culik dan di buang kehutan untuk menghilangkan jejak, semua kejahatan bisa saja terjadi, terlebih sahabat laknat ku yang bahkan begitu bersikap ria dengan kematian ki

Saat ia udah berada di samping ku, dengan penampilan yang lebih segar dari selamnya, karena ia mengaku sebagai pelayan ku maka aku harus mengorek informasi dari tubuh ini

Jujur saja aku bahkan tak mendapatkan petunjuk apapun sebelumnya, tak seperti novel yang ku baca, aku hanya seperti orang bodoh yang tersesat dan tak tau arah dan tujuan

"Sudah hampir 1 minggu nona menghilang, budak hina ini bersalah karena lalai menjaga nona, maafkan budak ini karena membuat nona berada dalam hal dan menempuh hari yang begitu menakutkan" Ucapnya, sembari terisak pelan

Ia terlihat begitu menyedihkan, kepergian ku sudah satu Minggu, dan mengapa aku masuk kehutan, bukankah aku Seornag nona muda, mengapa bermain di tempat bahaya seperti ini

"Hutan ini tak begitu melakukan, meskipun cukup banyak binatang buas tapi aku adalah gadis cerdas yang tak akan mati dengan mudah, ah ia ceritakan apa yang terjadi?" Aku berucap,

Meskipun hutan terlarang aku hanya melihat beberapa binatang saja, mereka juga tak membahayakan ku, ku fikir ini akan aman

"Bud"

"Tak perlu katakan diri mu sebagai budak hina, itu membuat ku tak nyaman" Ucapku pelan

Aku tak suka dengan perbudakan seperti itu, meski aku suka mengatur Xio bai tapi itu bukan berarti aku merebut dunia, aku memberinya kebebasan untuk memilih kehidupan selanjutnya, eh bicara mengenai Xio bai kemana dia?, apakah masih di danau?, sejak tadi aku tak melihat batang hidungnya

"Baik nona"

Seketika aku di seret keluar dari lamunan dan kembali melanjutkan perbincangan dengan gadis kecil di hadapanku, jika di dunia moderen umurku sudah hampir mencapai tiga puluh tahun dan kini aku menjelma menjadi gadis 18 tahun sungguh menggelikan, aku kembali menjadi seorang remaja, 

"Katakan"

Desak Ku aku harus tau mengapa aku berada di sini, mengapa aku berada di hutan dan bahkan sudah menghilang selama satu Minggu,

Aku adalah seorang nona muda apakah tidak ada orang yang turun untuk mencari ku, apakah orang tua ku tak merasa cemas anak gadisnya meninggalkan rumah selama beberapa waktu ini

"Hari itu, nona mendapatkan surat dari merpati, di surat itu tertulis jika pangeran Lie Wang ingin bertemu dengan anda, anda sangat senang dan segera mengenakan pakaian terbaik dan perhiasan terbaik anda saat itu budak sedang berada di dapur untuk menyiapkan teh untuk nona, nona menghilang begitu saja, budak ini sudah mencari nona ke seluruh hutan namun nona tak bisa di temukan di mana pun" Ucapnya aku hanya diam dan mendengar segala cerita singkat itu,

Aku duduk diam sembari mendengarkan si gadis yang bercerita, bagai manapun ini adalah kehidupan, aku harus mencari tau agar tak tersesat dan tak diperdayai

Perihal surat itu, apakah dia begitu bodoh hingga bahkan dengan mudah mendatangi seseorang yang menyampaikan pesan lewat surat yang tidak akurat

Mungkin saja saat itu aku di jebak, seseorang menggunakan nama orang lain untuk mencelakai dan membunuh ku

"Nona, apakah nona baik, maafkan budak ini, budak ini pentas di hukum mati, budak ini telah membuat nona menderita" Ucapnya dengan cemas

Ia bahkan masih terisak dengan penuh penyesalan, ini bukan kesalahannya, akulah yang bodoh, ah tidak, pemilik tubuh ini lah yang bodoh

Begitu mudah di perdayai, lihatlah apa yang terjadi saat ini, ia harus mati dan terdampar di dalam hutan belantara seperti ini, membuat semua orang repot saja

"Diam lah, aku tidak apa apa, saat itu aku terbangun di dasar jurang, kepala ku terasa sedikit pusing, mungkin terkena terhempas bebatuan jurang, aku baik baik saja, tapi aku tak dapat mengingat apapun, bahkan aku tak tau nama ku sendiri, dan siapa pangeran Lie Wang itu?" Ucapku beralasan

Karena sudah di sini maka aku tak bisa melakukan apapun, hanya bisa melanjutkan hidup dnegan baik dan tenang, masa ini orang orang akan sangat sensitif jika aku mengaku aku adalah mahluk yang berasal dari dimensi lain maka aku akan mati dengan mudah

Sepertinya di masa ini masih mempercayai adannya hantu, monster, siluman dan hal lainya, aku tak bisa gegabah aku hanya bisa beralasan untuk mempertahankan nyawa ku

"Maaf kan.."

"Sudah lah lupakan saja kau tak salah, lagi pula penyesalan apapun sudah tidak berguna lagi, toh semua sudah terjadi dan berlalu, dan saat ini aku hanya seseorang yang sudah kehilangan ingatan, kau perlu menceritakan siapa aku, dan bagaimana kehidupan ku, dengan begitu barulah bisa menghadap dunia, aku pasti bisa mengingatnya kembali seiring perjalanan waktu" Ucapku pelan, ia hanya mengangguk dan kembali meneruskan jalan ceritanya

"Hm baik lah nama saya adalah Yu Ming ji, dan nona adalah Yu Ahli Xiang putri sah dari perdana menteri keuangan, yang bernama Yu Lao Zhi, tuan Lou zhi memiliki tiga selir, di antaranya adalah selir Wei Lian, Selir Chou dan Selir Yang" Ming ji bercerita cukup panjang,

Oh ternyata aku adalah putri ke empat, dan putri sah dari nyonya mentri, aku memiliki tempramen yang buruk, kasar dan tampa ampun, ibu ku telah meninggal sejak aku berusia sembilan tahun,

Setelah kematian ibu ayah ku tak pernah mengangkat nyonya di kediaman, aku adalah nona besar dan nona yang begitu di sayangi ayah dan seluruh kediaman,

Tapi beberapa tahun ini hubungan ku dengan ayah sedikit buruk, itu di akibatkan oleh pria yang bernama Lie Wang itu, pemilik tubuh ini mencintainya dan ayah tak menyukai itu, dan di sanalah mulai keretakan itu terjadi

"Ming ji, jika aku adalah putri kesayangan mengapa aku berada di sini?, apa yang terjadi, lalu apa hubungan ku dengan pangeran Lie Wang itu?" Ucapku pelan

Jika putri kesayangan bukankah seharunya aku di kediaman, menikmati kehidupan yang nyama dan baik

"Pangeran Wang adalah tunangan nona, dan perihal nona diasingkan?, nona di tuduh telah meracuni nona ke tiga, Selir Chou meminta keadilan pada tuan mentri, tuan mentri bingung, Selir Chou meminta supaya anda diasingkan ke tempat yang jauh, Selir Yang pun meminta keadilan untuk nona ke dua, karena dengan terang terangan mengatainya ****** saat berada di sebuah jamuan di istana kerajaan Xi' Ang" Ucap Ming ji pelan, aku hanya mengerutkan  kening ku, Lie Wang tunangan ku?,

Ia mengirimkan surat dan berakhir dengan pengepungan, dan aku juga telah merusak reputasi nona kelima yang merupakan adik seayah ku?, ini bercanda?, bagai mana bisa aku sejahat dan sebodoh itu, jika aku memang ingin membuat lelucon itu pastinya aku akan bermain trik, setidaknya itu cukup berguna untuk benteng pertahanan

"Apakah aku sangat mencintai Lie Wang itu? " Itu adalah pertanyaan yang terpenting, bagai manapun ini menyangkut masa depan ku di dunia ini

"Sangat, Nona sangat mencintai pangeran, bahkan nona menentang tuan mentri, nona meminta pada raja untuk menikahi nona dengan sang pangeran, sedangkan pangeran sediri tak mencintai nona, nona selalu mengejarnya, menempel padanya, hati pangeran terlalu keras ia memang tak menolak anda di hadapan umum namun ia diam diam menjalin hubungan dengan nona kedua"

"Ah baik lah, jika begitu, kapan pengasingan ini selesai?, aku merindukan Ayah dan kakak laki laki ku"

Ini kesempatan yang baik, di era moderen aku hidup sendiri di perantauan, mengandalkan diri sendiri untuk tetap bertahan hidup, ayah dan ibu?, tentu saja aku tidak tau, aku di besarkan di panti asuhan,

Saat menyelesaikan sekolah menengah pertama aku mendapat beasiswa melanjutkan sekolah menengah atas di London dan tentu aku tak melewatkannya, dan yah aku berada di London hingga menyelesaikan perguruan tinggi,

Setelahnya aku kembali ke Shanghai untuk mencari tau keluarga ku namun mereka menghilang di telan bumi, kali ini aku memiliki kesempatan untuk merasakan kasih sayang keluarga, dan tentu saja aku tak akan melewatkan hal itu

"Menurut perhitungan seharusnya minggu para mengawal akan datang menjemput kita" Ucap Ming ji

"Ah baik lah, sekarang ayo kembali, aku ingin beristirahat" Ucap ku tersenyum lembut, Ming ji memberi tatapan aneh pada ku

"Ada apa?" Ucap ku

"Nona terlihat sangat cantik jika tersenyum"

"Apakah selama ini aku tak pernah tersenyum"

"Hanya ke pada pangeran Lie Wang"

"Mana mungkin aku sekonyol itu, sudah lah lupakan, dan satu hal yang harus kau ingat aku sudah tak menginginkan pangeran bajingan itu lagi, kau memiliki tugas untuk mengingatkan ku bahwa, pangeran bajingan itu adalah mahluk tak tau malu" Ucapku, untuk apa aku berharap pada orang yang jelas tak bisa menghargai ku, buang buang waktu, lebih baik mencari pria tampan dan menghabiskan hari dengan bahagia

"Baiklah nona" Ucap Ming ji, kami berjalan beriringan meninggalkan api unggun menuju pinggiran hutan, soal Xio bai?, biarkan saja toh ia akan kembali sendiri jika ia mau, aku tak ambil pusing, siapa suruh dia meninggalkan ku.

Makanan Lezat

Mentari kembali menyapa, aku mengeliat pelan dan beranjak duduk, oh ia saat ini aku sudah berada di kediaman pinggir hutan, tempatnya cukup mewah,

Tempat ini bahkan sangat tidak layak di sebut sebagai pengasingan, rumah yang besar dan memiliki beberapa pelayan yang tentu saja akan melayani ku dan segala kebutuhan ku, baru kali ini aku menjadi orang kaya dan tentu saja aku harus menikmatinya, sudah terlanjur juga kan,

Menolak pun aku sudah tak bisa, aku sudah di sini dan tidak bisa melakukan apapun selain menikmati apa yang ku miliki saat ini, aku mensyukurinya, setidaknya aku berada di tubuh seornag anak kesayangan, jika tidak maka kehidupan sulit sudah menanti ku di kediaman

"Selamat pagi nona" Ucapnya,

Kini ku dapati Ming ji dengan wajah takut takutnya, apakah gadis ini tak bisa menatap Ku sebagai manusia?, aku bukan hantu ataupun siluman, mengapa harus menatap ku seperti itu

"Kau ini, apakah kau tak bisa tersenyum, dan tatapan mu itu?" Ucap ku dengan nada sewot, merusak mood ku saja, baru saja terbangun malah di suguhi wajah menyebalkan itu

Ia masih seperti sebelumnya, selalu saja memakai wajah yang sangat tidak enak di pandang itu, bisakah ia menujukan wajah yang lebih layak

Aku akan merasa risih jika berada di sekeliling orang orang berekspresi menyedihkan seperti ini, membuat ku menjadi semakin tidak nyaman saja

"Ampuni saya nona, saya tidak bermaksud" Ucapnya menunduk dalam, aku menatapnya dengan jengah sembari menghela nafas

"Apakah kau kehilangan ekspresi bahagia?, selama satu pekan ini wajah mu selalu ketakutan, seperti berada dalam masalah besar, aku bukan hantu,"

Aku menghela nafas pelan, aku adalah manusia, masih muda cantik dan begitu menawan, lalu mengapa semua orang melihat ku seperti itu

Ku fikir aku tidak mengerikan ini, aku adalah gadis baik hati, cantik ramah dan begitu mempesona, mengapa malah seperti ini?,

"Maafkan saya telah membuat nona merasa tak nyaman" Ucapnya dengan suara yang sedikit gugup

Semua orang bertindak begitu aneh, aku sudah di sini selama beberapa waktu, dan hal seperti ini selalu ku lihat sepanjang hari, aku bukan monster ataupun iblis, lalu mengapa semua orang bisa begitu ketakutan bahkan hanya dengan melihat ku saja

"Kau angkat kepala mu saat berbicara dengan orang lain, sangat tidak sopan, jika aku mengatakan sesuatu kau harus menjawabnya, kau fikir aku apaan bicara sendiri"

Aku menunjuk seornag pelayan yang berada di hadapan ku, bukan mengangkat kepala pelayan itu malah menjatuhkan diri dan berlutut di hadapan ku

Apa yang sedang ia lakukan, aku bahkan belum menyentuhnya, mengapa bersikap seolah aku begitu kejam sampai membuat seseorang berlutut dan menangis di hadapan ku

"Maafkan hamba nona, hamba pantas mendapat hukuman mati karena berani membuat anda merasa tak bahagia"

Ia berucap, dan kata kata seperti ini sudah sangat sering ku dengar, apakah nyawa setidak berharga itu, hingga saat melakukan kesalahan akan memohon sebuah kematian

Aku hanya sedang risih dengan sekeliling, aku ingin bertanya dan memastikan apa yang terjadi, namun melihat reaksi yang berlebihan seperti ini membuat ku menjadi tidak nyaman

"Huh Minta di hukum mati lagi, apakah nyawa kalian sangat tak berharga seperti itu, sedikit sedikit minta mati, sedikit sedikit ingin mati"

"Hamba yang rendah ini tidak bisa merawat nona dengan baik, hamba pantas mendapat hukuman berat"

"ah, sudah lah, kau sangat menyebalkan dan membosankan, apakah mahluk di masa ini semua sama seperti mu, huh benar benar sangat menyebalkan, sekarang siapkan aku air, aku ingin mandi" Ucap ku dengan nada kesal

Aku sudah membujuk Ming ji untuk segera menghilangkan ekspresi menyebalkan itu, tapi dia bahkan terlihat semakin ketakutan dan aku semakin terlihat mengerikan,

Apakah gadis bermarga Yu menyeramkan seperti itu hingga membuat orang orang berfikir dua kali untuk membuat Maslah dengannya

Oh tidak apapun yang di lakukan yu ahli sebelum ini bukan urusan ku, karena itu bukan milik ku, namun kali ini?, aku sudah di sini, dan tentu saja aku bukan nona muda bermarga Yu yang kejam yang angkuh dan menyebalkan, aku adalah Yi Yan Li, sosok baik hati, ramah, imut dan suka menolong, aku akan memakai sifat ku sendiri, lagi pula siapa yang tahan bersama orang angkuh dan kasar,

Saat ini aku hanya memiliki satu tekat yakni membuat Lie Wang menderita, hingga tak ada tempat untuk mencari sebuah pengampunan, lagi pula siapa suruh menjadi orang jahat,

Ming ji kembali menemui ku setelah selesai menyiapkan air Mandi, dan tentu saja aku segera berjalan menuju pemandian, sangat tak nyaman jika tak mandi di pagi hari, waktu berjalan begitu saja Tampa terasa aku telah berhasil menyelesaikan segara ritual mandi ku, perut ku sudah sangat lapar, aku sudah tak sabar untuk makan.

"Bukankah aku meminta mu untuk menyiapkan makanan?" Aku berucap lagi,

Pagi hari, perutku sudah terasa lapar, aku sudah berada di hutan semalam, dan kembali ke kediaman setelahnya langsung beristirahat, hari ini aku akan menikmati makanan khas orang yang di asingkan, apakah lezat ataukah sebaliknya

"Makanan anda sudah berada di atas meja nona" Ming Ji berucap pelan

Setelah menyuruh pelayan menyiapkan air mandi ia segera memerintahkan pelayan dapur untuk membuat makanan

Setelahnya ia kembali untuk melayani nonanya untuk mandi, membersihkan tubuh sang nona dari kotoran dari luaran sana

"Makanan apa yang kau sediakan?, mengapa sedikit sekali?, kau pikir aku akan hidup jika hanya memakan kue kue kecil ini?, kau ingin membuat ku mati kelaparan, kau mau melihat ku menderita" Ucap ku mendudukkan diri di balik meja kecil,

Aku menjadi kesal dengan hal di atasnya, aku lapar, dan bagai mana bisa mereka hanya memberikan ku sepiring kecil kue ini?, aku tak mungkin kenyang jika makan sedikit ini

"Ampuni budak ini, budak ini pantas mati nona, budak ini salah menyiapkan makanan dan membuat nona tak bahagia" Ucap kedua pelayan itu bersujud di hadapan ku,

Huh aku hanya bisa menghela nafas pelan drama di pagi hari, jika meminta maaf katakan saja, jangan katakan ingin mati sambil bersujud, berlebihan sekali

"Bangkit, siap kan aku, ikan asam manis, ayam bakar, dan sayur kubis, nasi putih dan jangan lewatkan sup dan buahan segar pencuci mulut aku tak mungkin bisa kenyang jika makan ini" Ucap ku mendengus kesal,

"Kau tinggallah" Ucap ku yang hanya di balas dengan anggukan oleh Ming ji, kedua pelayan itu segera ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk sang nona,

"Duduk lah di sini" Ucap ku menepuk tempat di samping ku,

Aku harus belajar banyak lagi, aku harus belajar mengenai gadis ini, sangat merepotkan, aku merasa kesepian di tengah keramaian, dan itu adalah hal yang paling mengerikan

"Hamba tidak berani"

Ming Ji bahkan masih bertahan di posisinya, aku hanya menyuruhnya duduk di samping ku, bukan memintanya memetik bintang di langit, lalu mengapa begitu cepat menolak

"Kau membantah ku lagi Ming ji?, apakah kau ini benar benar pelayan pribadi ku, seharunya kau tau dan lebih dekat dengan nonanya, tapi lihatlah?, kau bahkan tak jauh berbeda dari yang lain, aku memaklumi orang lain karena mereka memang tak berada di sisi ku setiap hari, tapi kau?, aku memerintahkan mu dan kau menolaknya, apakah itu pantas?"

"Ampun nona, hamba tak pantas untuk duduk berdampingan dengan anda hamba hanyalah seorang budak yang hina"

"Jika kau tak ingin menjadi pelayan ku maka bisa mengatakannya aku akan melepaskan mu, aku akan mencari pelayan lebih patuh dan tak keras kepala seperti mu" Ucap ku kesal, gadis kecil ini selalu membantah ku, aku adalah nonanya jika sudah tak senang melayani ku maka katakan aku akan mencari yang baru

"Mohon jangan buang hamba, hamba rela menerima hukuman nona, hamba mohon jangan buang hamba nona, nona adalah dunia hamba, hamba rela mati demi nona" Ucapnya dengan nada panik

Aku tidak memiliki niat untuk membuangnya, jika ia tak bahagia bersama ku maka aku tak akan menahannya, masih begitu banyak orang yang bisa menemani ku, begitu banyak pelayan yang akan dengan senag hati melayani ku

"Maka patuh lah, duduk di sini, dan jangan tunjukan takut mu itu, aku tak suka dengan raut wajah mu, membuat ku sangat tidak nyaman" Ucapku, akan sangat menyebalkan jika berada di ruangan yang sama dengan orang yang melihat mu seperti hantu, Ming jie tersenyum kaku,

"Sekarang ceritakan kebiasaan ku, aku tak mungkin bisa menghadap ayah jika begini" Ucapku pelan,

Ming Ji adalah pelayan pribadi dan tentu saja tau segalahal mengamati tubuh ini, ia adalah orang yang paling dekat dengan tubuh ini, aku membutuhkan banyak informasi karena kehidupan di dunia ini sedikit lebih menyeramkan, jika tak bersiap bisa saja aku mati tampa pernjelasan

"Baiklah, Nona sangat suka makan kue mawar sebagai sarapan pagi, nona selalu menjaga penampilan dan tubuh Nona yang indah, Nona tak suka makanan berat seperti nasi atau gandum, Nona menyukai kue kue kecil dan teh melati yang lezat untuk menemani hari hari Nona" Ucap Ming ji aku menjerngit pelan, tak suka makanan berat?

Bagai mana pemilik tubuh ini bisa hidup jika tak makan?, gadis yang konyol, bahkan aku berkerja keras untuk memuaskan keinginan ku, sedangkan dia yang punya segalanya?, malah memilih untuk membatasi diri, pilihan yang buruk,

Cerita Ming ji cukup panjang, hingga para pelayan dapur kembali dengan membawa makana yang ku pesan, aku tersenyum lebar menatap makanan lezat ini, sangat enak, perutku sudah demo sedari tadi

"Sekarang kalian duduk lah, dan temani aku makan" Ucapku, ketiganya itu saling tatap, wajah takut itu masih terlihat jelas,

Sungguh lucu, menurut kaca yang kulihat, tubuh ini cukup cantik, dengan hidung kecil, bibir semerah ceri, tulang pipi yang indah dan wajah yang halus dan bersih, lalu di mana sisi menakutkan tubuh ini?, mengapa semua orang menatapnya begitu

"Kalian ingin membantah ku, ku katakan duduk maka duduk lah, temani aku makan, tak perlu sungkan makanan ini masih sangat banyak, aku tak bernafsu memakan kalian, makan sendiri sangat tidak enak, aku tak terbiasa" Ucapku mencoba untuk bercanda untuk mencairkan suasana

"Sangat tidak pantas Nona, kami hanya.. "

"Aku akan memotong lidah mu jika kau melanjutkannya, ku katakan duduk maka duduk lah, tersenyum jangan menangis dan jangan mengatakan ingin mati, karena aku bisa saja membunuh kalian saat ini" Ucapku, memang sedikit memaksa namun sungguh tak nyaman jika di tatap seperti itu

"A.. H.. Baik Nona" Ucap ketiganya gagap, ia tak mungkin membantah, mereka masih sayang nyawa,

"Ming ji bawakan peralatan makan" Ucapku, Ming ji mengangguk dan segera meniggalkan meja makan, setelah beberapa saat akhirnya Ming ji masuk dengan beberapa set peralatan makan

"Duduk lah"

"Tapi ini tak pantas nona" Ucap Ming ji pelan

"Pantas atau tidaknya aku yang memutuskan" Ucapku,

Saat ini aku adalah tuanya, aku adalah hukum yang harus di patuhi, jika aku menyuruh mereka duduk mereka harus duduk dan menemani ku makan

"Makanan apa ini, rasanya sangat enak" Ucap ku mengunyah keamanan yang berwarna merah,

Sangat lezat dan menggelitik di lidah ku, pedas, asam manis tercampur dan meleleh di mulutku, seumur hidup aku tak pernah mencoba makanan seenak ini

"Ini adalah Bebek peking kesukaan Nona beberapa tahun yang lalu" Ucap Ming ji pelan

Aku dapat melihat sedari tadi Ming Ji selalu saja mengamati dengan senyuman yang tersembunyi, apakah makanan ini beracun?, apakah dia memiliki niat jahat pada ku, tapi tidak mungkin, ia adalah pelayan ku, ia bahkan rela mengorbankan nyawanya demi aku, aku terlalu banyak berfikir

"Baik lah, mulai sekarang masakan semua makanan lezat yang kalian bisa, aku akan memakannya dengan senang hati" Ucapku tersenyum cerah

Makanan makanan ini sangat nikmat dan aku harus menghabiskannya, makanan lezat tak boleh di buang, tak ada kata mubazir dalam kehidupan ku

"Aggg, aku kenyang sekali"

"Nona, apakah anda ingin melakukan hal lain hamba akan menyiapkannya"

"Tidak perlu, temani aku pergi jalan jala, kediaman pengasingan ini cukup besar, aku belum berkeliling, Ayo temani aku" Aku melangkah meninggalkan kamar untuk berkeliling, bangunan klasik yang cukup megah, hal seperti pantaskan di sebut sebuah pengasingan

Aku di layani dan kebutuhan ku di penuhi dengan baik di sini, alih alih merasa di asingkan aku malah merasa jika diriku sedang liburan

Menepi ke pinggiran kota menjauh dari keramaian untuk menikmati suasana dan hari hari yang tenang

"Sudah berapa lama aku berada di kediaman ini, kediaman ini begitu mewah, ayah pasti sangat menyayangiku saat pengasingan pun ayah memberikan hal terbaik untuk ku"

"kita di sini sudah hampir enam bulan nona, dan benar, Mentri sangat menyayangi nona, meski di tempatkan di tempat mewah Mentri selalu merasa kahwatir, takut jika nona tak bahagia di lekatan di kediaman di pinggir kota seperti ini"

"Aku tentu saja bahagia, aku butuh ketenangan, kehidupan di kediaman Mentri pasti sangat menakutkan, aku harus menyiapkan mental terlebih dahulu untuk menghadapi kelicikan orang orang di kediaman, menurut pengalaman, ayah ku memiliki banyak selir kan?"

"Hanya ada dua selir yang tersisa nona"

"Dikit sekali, bukankah ayah ku Seornag pria kaya, mengapa tak memperbanyak istrinya"

"Para selir itu adalah wanita pemberian yang mulia permaisuri terdahulu, Mentri tak bisa menolak hadiah itu, dan saat ini para selir itu mulai termakan usia dan mati satu persatu"

"Apakah ayah tak ingin mengambil selir baru?, selir yang lebih muda, ayah adalah pria kaya, mendapatkan selir tak akan sulit baginya"

"Tuan sudah berjanji pada nyonya bahwa hanya akan mencintai nyonya seumur hidupnya, tuan juga tak pernah berfikir memiliki selir, baginya memiliki nyonya adalah hal yang sangat ia syukuri, hanya saja para selir masuk ia tak bisa menolak, karena menolak perintah dari permaisuri sama dengan pemberontakan"

"Ayah ku yang malang"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!